• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni "

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN

PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN

KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN

REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

(Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori

Seni IPSI Kabupaten Bandung).

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

ADI PRAYOGA

1000292

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

▸ Baca selengkapnya: format penilaian seni tunggal pencak silat

(2)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN

PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN

KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN

REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

(Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori

Seni IPSI Kabupaten Bandung).

Oleh Adi Prayoga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Adi Prayoga 2010 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Adi Prayoga

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN

REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

(Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni IPSI Kabupaten Bandung).

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing 1

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108 041998921001

Pembimbing II

Bambang Erawan, M.Pd. NIP. 196907282001121001

Mengetahui

(4)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN

REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

(Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni IPSI Kabupaten Bandung).

Pembimbing 1 : Dr. Mulyana, M.Pd. Pembimbing 2 : Bambang Erawan, M.Pd.

Adi Prayoga* 1000292

Permasalahan yang diajukan oleh penulis adalah pengaruh latihan interval model Rushall dan Pyke terhadap dalam meningkatkan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui parameter kondisi fisik terbaik atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu dalam olahraga pencak silat (2) untuk mengetahui pengaruh interval model Rushall dan Pyke tipe Intermidiate terhadap peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu cabang olahraga pencak silat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan interval model Rushall dan Pyke tipe Intermidiate sebagai variabel bebas, dan peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu cabang olahraga pencak silat sebagai variabel terikat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah purposive sampling, sampel yang mengikuti kegiatan ini Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni IPSI Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 12 orang. Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah tes pengukuran daya tahan kecepatan 150 meter.

Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu. Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh, maka hasil penelitian adalah terdapat peningkatan yang signifikan dari bentuk latihan interval model Rushall dan Pyke tipe Intermidiate terhadap peningkatan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu cabang olahraga pencak silat.

(6)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INTERVAL TRAINING METHOD OF RUSHALL AND PYKE IMPLEMENTATION ON INCREASE SPEED ENDURANCE TO ATHLETE WITH ART CATEGORIES OF SINGLE, DOUBLE, AND

GROUP IN PENCAK SILAT

(Experimental Study to The Pencak Silat Athlete with Category of IPSI Art at Bandung Regency )

Counselor 1 : Dr. Mulyana, M.Pd. Councelor 2 : Bambang Erawan, M.Pd.

Adi Prayoga* 1000292

The matter posed by writer is the influence of interval training method of Rushall and Pyke implementation on increase speed endurance to athlete with art categories of single, double, and group. This research aims (1) to discover

parameter of the athlete’s best physical condition with art categories of single, double, and group in Pencak Silat (2) to discover the influence of interval training method of Rushall and Intermediate Pyke implementation on increase speed endurance to athlete with art categories of single, double, and group in Pencak Silat.

This research used experimental method, with Rushall model and

Intermediate Pyke as independent variable, and the increase of speed endurance as dependent variable. Sampling technique used is purposive sampling. Sample of this research is Pencak Silat athlete with art category of IPSI at Bandung Regency. The number of samples were 12. The instrument which writer used is test

measurement of speed endurance 150 meter.

This research accomplished during 8 weeks with 3 times frequencies a week. Based on processing and data analyze discovered, the result is there significant increase from interval training of Rushall and Intermediate Pyke implementation on increase speed endurance to athlete with art categories of single, double, and group in Pencak Silat.

(7)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

(8)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Konsep Pencak Silat ... 10

2. Aspek-Aspek Pencak Silat ... 11

a. Pencak Silat mental-Spritual ... 13

b. Pencak Silat Bela diri ... 14

c. Pencak Silat Seni ... 14

d. Pencak Silat Olahraga ... 16

(9)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Kategori Tunggal ... 17

b. Kategori Ganda ... 18

c. Kategori Regu... 20

4. Komponen Kondisi Fisik Daya Tahan Kecepatan ... 22

a. Daya Tahan ... 23

b. Kecepatan ... 23

5. Hakikat Daya Tahan ... 24

6. Hakikat Kecepatan ... 26

7. Hakikat Daya Tahan Kecepatan ... 28

8. Hakikat Latihan Dalam Meningkatkan Daya Tahan Kecepatan ... 31

9. Metode Interval Training ... 35

10. Long Interval Training ... 37

11. Intermediate Interval Training ... 37

12. Short Interval Training ... 38

B. Anggapan Dasar ... 38

C. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Lokasi, Waktu dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 40

B. Desain Penelitian... 42

C. Metode Penelitian ... 44

D. Definisi Operasional ... 45

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Prosedur Pelaksanaan Tes dan Pengumpulan Data ... 48

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data Data... 49

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 52

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 52

B. Pembahasan ... 58

(10)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 68

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Gambaran Hasil Tes Kemampuan Daya Tahan Kecepatan 150 Meter ... 52

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 55

4.3 Hasil Uji Homogenitas ... 56

(11)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(12)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Gambar Halaman

2.1 Bagan Gabungan Komponen Kondisi Fisik ... 29 3.1 Langkah-langkah Pengambilan Data Penelitian ... 44 4.1 Gambaran Rata- Rata Hasil Tes Kemampuan

Daya Tahan Kecepatan ... 53 4.2 Gambaran Tiap Sampel Hasil Tes Kemampuan

(13)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Master Program Latihan Cabang Olahraga Pencak Silat

Kategori Seni Pelatihan Cabang IPSI Kabupaten Bandung ... 68

2 Norma Program Latihan Cabang Olahraga Pencak Silat

Kategori Seni Pelatihan Cabang IPSI Kabupaten Bandung ... 69 3 Program Latihan Peningkatan Daya Tahan Kecepatan

Intermediate Interval Training ... 74

4 Jadwal Tes Awal dan Tes Akhir Daya Tahan Kecepatan

(14)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Pengolahan Data Hasil Tes Daya Tahan Kecepatan Oleh

Software SPSS ... 84

8 Rekapitulasi Nilai TGR Pencak Silat Bupati CUP 2014 Kabupaten Bandung ... 86

9 Tabel Distribusi T ... 93

10 Surat Izin Penelitian dari Fakultas FPOK ... 97

11 Surat Izin Penelitian dari IPSI Kabupaten Bandung ... 98

12 Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi ... 99

13 Kartu Bimbingan Skripsi ... 103

14 Dokumentasi Penelitian ... 107

15 Tutorial Cara Penggunaan Software SPSS ... 112

(15)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencak silat merupakan olah raga beladiri asli dari Indonesia, pada mulanya pencak silat diciptakan manusia untuk membela diri dari ancaman binatang buas. Tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan bagai mana pertama kali proses perkembangan olahraga pencak silat tersebut berlangsung, hal itu disebabkan informasi yang tersedia masih sangat terbatas. Namun demikian menurut catatan sejarah, pencak silat berkembang di kawasan Indonesia seperti di ungkapkan oleh Dreager, Maryono dalam (mulyana, 2013, hlm. 79) mengatakan bahwa “pentjak-silat is certainly to be termed a combative from indigenous to

Indonesia. But it is a synthesis product, not purely autogenic endeavor”. Penulis menggambarkan bahwa : pencak silat dengan jelas diistilahkan sebagai sebuah istilah yang diperdebatkan mengenai asalnya, dimana asalnya, dari tempat atau negara lain yang kemudian sampai di Indonesia. Namun pencaksilat itu sendiri merupakan sebuah hasil penggabungan, bukan hasil dari usaha autogenic murni saja.

(16)

2

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jaman, ilmu berkelahi lebih teratur sehingga timbullah suatu ilmu beladiri yang disebut pencak silat.

Pencak silat juga adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang asli dilahirkan di rumpun melayu, khususnya Indonesia. Maka bela diri pencak silat haruslah dilestarikan keaslianya oleh kita agar, tidak punah di makan oleh zaman yang berkembang sekarang ini.

Salah satu bentuk cara melestarikannya adalah menjadinya sebuah pelajaran muatan lokal disekolah – sekolah tingkat dasar yang wajib diikuti oleh seluruh siswa dan menjadi ekstrakulikuler ditingkat menengah (SMP) maupun atas (SMA) yang menjadi pilihan yang harus diikuti oleh siswa - siswinya.

Dalam pelaksanaan pengajaran dan pealtihannya olahraga beladiri pencak silat ini dalam perkembangannya selain didalam lingkungan sekolah dapat juga dilakukan di paguron dan padepokan pencak silat yang merupakan wadah pengembang semua aspek pembinaan didalam pencak silat, adapun lembaga resmi yang menaungi dan memfasilitasi semua paguron untuk saling bersaing dalam segala bidang atau aspek pencak silat kedalam sebuah prestasi yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang berfungsi sebagai penyalur, pembina dan pengembang semua aspek didalam pencak silat terutama ditekankan dalam aspek olaharaga dan seni budayanya.

(17)

3

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berkaitan dengan penelititan ini, dikarenakan dalam kategori tanding telah banyak yang melakukan riset atau peneltitian, maka penulis lebih mengkerucutkan kembali fokus pembahasan kedalam seni yaitu kategori tunggal, ganda dan regu.

Kategori pertandingan seni ini dalam pelaksanaan pertandingannya, merupakan pertandingan yang sangat aplikatif memperagakan kekayaan gerak dan jurus yang harus bertenaga dan mantap selama 3 menit tanpa berhenti, hal itu sesuai berdasarkan buku peraturan hasil Munas IPSI 2013 yang sudah penulis paparkan diatas.

Dalam paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabang olahraga pencak kategori seni ini diperlukan faktor latihan yang optimal, terencana dan berkesinambungan. Adapun faktor latihan yang perlu adalah: faktor teknik, taktis, fisik dan mental.

Dari keempat faktor tersebut, faktor fisik merupakan faktor utama yang perlu dikembangkan, karena kondisi fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang maka diperlukan program latihan kondisi fisik terencana dan sistematis, pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan Sajoto (1988) yang mengatakan bahwa “kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.”.

(18)

4

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejalan pula dengan target prestasi yang kita capai. Paparan tersebut dipertegas dalam penjelasan Harsono (1988, hlm. 153.) yang mengatakan bahwa :

Latihan kondisi fisik yang baik maka akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh antara lain:

1. Akan ada peningkatan sistem sirkulasi dan kerja jantung.

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, stamina, dan komponen kondisi fisik lainnya.

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

4. Akan ada pemulihan energi cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.

5. Akan ada respon yang lebih cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Setelah mengetahui betapa pentingnya kondisi fisik, maka program kondisi fisik harus di rancang dan di lakukan dengan baik secara sistematis, sehingga dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan tuntutan kebutuhan kondisi fisik yang dibutuhkan dalam kategori pertandingan seni, komponen kondisi fisik sangat diperlukan untuk menampilkan kualitas permainan terbaik bagi pesilat.

Namun sayangnya dalam pelaksanaannya tim pelatihan olahraga prestasi IPSI cabang Kabupaten Bandung masih memiliki masalah dalam aspek kemantapan menurut penilaian lembaga resmi biro wasit dan juri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) terutama kategori seni. Yaitu kurangnya dan terjadi penurunan kemampuan staminanya dari pertengahan jurus sampai dengan akhir jurus padahal dengan demikian tidak mungkin menyesuaikan dengan target batas waktu keseluruhan dari peraturanya yaitu selama 3 menit untuk tunggal, ganda maupun regu. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil pertandingan Bupati Cup 2014.

(19)

5

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tehnik secara individual dan kategorinya dinilai sudah baik karena memiliki nilai untuk unsure tehnik yang dianggap bagus oleh para juri. Sedangkan dari kulaitas aspek kemantapan para atlet ini dinilai kurang memuaskan oleh para juri. Setelah penulis lihat hasil rekapan format nilai untuk kategori seni tunggal, ganda, dan regu Bupati Cup IPSI Kabupaten Bandung 2014 ternyata memang benar bahwa rata-rata dari semua kategori untuk nilai kemantapan gerak hanya berkisar antara 55 sampai dengan 56. Padahal aspek kemantapan dalam penilaian Juri pencak silat sangatlah penitng untuk menentukan hasil akhir kemenangan. Mengapa nilai rata-rata 55-56 ini masih kurang memuaskan cenderung biasa saja, karena standar kualitas atlet Pelatda Jawa Barat disetiap kejuaraan-kejuaraan daerah pada saat mereka memenangkan gelar juara 1 itu harus memiliki kemantapan diatas 57-58. Meskipun hanya berbeda 1 atau 2 point pencapaian nilai kemantapan sangat lah sulit ditempuh karena range atau selisih 1 atau 2 sangat ketat sekali penilaiannya.

Dilihat dari paparan diatas, penulis menuturkan bahwa perolehan nilai dari keseluruhan kategori memiliki rata-rata kualitas tehnik tinggi, tetapi rendah dari aspek kemantapan dan penghayatan, hal tersebut akan menyebabkan nilai akhir yang rendah dibandingkan perolehan nilai kejuaran-kejuaran se-tingkat Provinsi, hampir rata-rata dari beberapa pertandingan terakhir di kejuaran se-tingkat Provinsi dalam perolehan nilai nominasi juara I,II, dan III memiliki nilai akhir lebih dari 450 untuk kategori tunggal, 565 untuk kategori ganda, dan 445 untuk kategori regu.

(20)

6

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebutuhan anaerobik laktasid dan daya tahan kecepatan yang baik untuk mencapai prestasi terbaik tersebut.

Banyak cara untuk meningkatkan kebutuhan anaerobik laktasid dan daya tahan kecepatan atlet dengan baik, banyak metode latihan yang bisa digunakan untuk berlatih. Atas dasar penjelasan yang telah dipaparkan diatas, peneliti ingin mencoba memakai metode latihan interval model Rushall dan Pyke (1990). Sebelum membahas latihan interval model Rushall dan Pyke (1990), peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan tentang interval training.

Tipe-tipe dalam latihan daya tahan kecepatan metode interval training adalah jarak jauh atau long interval training, sedang atau intermediate interval

training dan ada pula yang pendek yaitu short interval training, pernyataan

tersebut dikutip dalam penjelasan yang dikemukakan oleh Rushall dan Pyke (1990) yang menjelaskan bahwa ada tiga tipe latihan interval, yaitu “Long interval training menurut Rushall dan Pyke (1990) ialah jarak larinya jauh.

Intermediate interval training menurut Rushall dan Pyke (1990) ialah tipe latihan

ini berbeda dengan latihan interval panjang, yaitu lamanya latihan/ lari lebih singkat, namun intensitasnya lebih tinggi. Karena itu dalam latihan ini bisa muncul energi anaerobik dibandingkan dengan dalam long interval training.

Short interval training, menurut Rushall dan Pyke (1990) tipe latihan ini khusus

di desain untuk menghasilkan tingkat tinggi kekuatan otot. Latihannya lebih singkat, intensitasnya tinggi, istirahatnya lebih lama daripada lamanya latihan (ratio kerja-istirahat 1:3 sampai 1:5)”.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk memakai metode latihan

intermediate interval training. Tentunya penulis memiliki alasan mengapa metode

interval ini diambil, hal tersebut adalah pengaruh latihan intermediate interval

training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan merupakan salah

(21)

7

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apalagi karakteristik cabang olahraga kategori seni ini secara jelas merupakan pertandingan olahraga dalam waktu tiga menit harus mempertahankan kualitas gerak yang baik dan tidak terjadi penurunan kemampuan dalam aspek apapun, entah itu kualitas gerak, dan aspek kemantapan dimana didalamnya ada stamina yang harus menunjang. Berbanding lurus dengan tipe latihan ini memiliki karakteristik latihan yang relatif sedang pada waktu latihannya, bentuk latihan ini sangat baik untuk meningkatkan kemampuan daya tahan namun latihan ini pada pelaksanaannya hanya membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama seperti yang diungkapkan oleh Rushall dan Pyke (1990) yang dikutip oleh Harsono (2001, hlm. 13) mengatakan bahwa “dalam latihan ini bisa muncul energi anaerobik dibandingkan dengan dalam long interval training. Latihannya lebih singkat, intensitasnya tinggi, istirahatnya lebih lama dari pada lamanya latihan”.

Setelah kita ketahui bahwa untuk meningkatkan daya tahan khususnya daya tahan kecepatan, kita harus tau terlebih dahulu karakteristik dari bentuk latihan intermediate interval training, menurut Rushall dan Pyke (1990) yang dikutip oleh Harsono (2001, hlm. 12) mengatakan bahwa bentuk latihan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Lamanya latihan 30 detik – 2 menit

2. Intensitas 90%-95% dari maksimal

3. Repetisi 3-12 (sesuai kemampuan atlet)

4. Istirahat 2-6 menit (atau sampai dengan antara 130- 140 / menit)

Yang dominan dalam latihan ini adalah energi aerobik dan anaerobic, latihan ini juga bisa mengurangi tingkat kejenuhan pada atlet pada saat latihan, karena dengan melakukan jenis latihan yang cenderung monoton tidak ada variasi latihan atlet akan merasa bosan dan jenuh pada saat latihan, dan tidak akan ada peningkatan pada saat latihan. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa bosan pada saat latihan tersebut yaitu salah satunya dengan memberikan bentuk latihan

intermediate interval training yang nanti didalam latihannya bukan hanya

(22)

8

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan gerak tehnik pencak silat, karena dalam hal ini penulis dalam membuat program latihannya para atlet sudah menunjukan kemampuan tehnik yang baik artinya dalam periodisasinya kemampuan para atlet tersebut telah melewati tahap persiapan umum, hal itu diperkuat dengan program latihan yang mereka jalani sekarang telah masuk atau dalam tahap persiapan khusus. Juga dengan banyaknya variasi latihan yang diberikan pelatih kepada atlet diharapkan atlet tidak jenuh lagi pada saat melakukan latihan, selain itu juga karakteristik kebutuhan dalam cabang olahraga pencak silat kategori seni ini pula yang akan membuat model latihan

intermediate interval training ini sangat cocok dalam meningkatkan kemampuan

daya tahan kecepatan ini yang akhirnya diharapkan terjadi peningkatan prestasi yang baik. Oleh karena itu, latihan intermediate interval training ini akan memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan bagi atlet pencak silat kategori seni.

Latihan metode interval ini disebut para ahli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui lebih jelas pengaruh dari latihan metode interval ini terhadap peningkatan daya tahan kecepatan atau stamina agar menghasilkan peningkatan prestasi kategori seni cabang olahraga pencak silat pada atlet pelatihan olahraga prestasi cabang Kabupaten Bandung. Maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh yang efektif dalam meningkatkan daya tahan kecepatan untuk atlet tersebut. Hal inilah yang melatar belakangi diadakannya penelitian tentang “Pengruh Metode Latihan Interval Model Rushall dan Pyke Dalam Meningkatkan Kemampuan Daya Tahan Kecepatan Atlet Kategori Seni

Tunggal, Ganda dan Regu Cabang Olahraga Pencak Silat” (Studi Eksperimen Atlet Pelatihan Cabang Olahraga Pencak Silat Kategori Seni Kabupaten Bandung).

B. Rumusan Masalah

(23)

9

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apakah teradapat pengaruh yang signifikan metode latihan interval Model Rushall dan Pyke dalam meningkatkan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni cabang olahraga pencak silat?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan masalah yang dipaparkan maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Selain mengetahui parameter kondisi fisik terbaik atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu dalam olahraga pencak silat tersebut juga ingin mengetahui ;

Pengaruh latihan interval Model Rushall dan Pyke dalam meningkatkan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni cabang olahraga pencak silat.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang dipaparkan sebagai berikut :

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi keilmuan olahraga pencak silat.

1. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan yang berarti bagi :

1.1. Para atlet, pelatih, pembina olahraga pencak silat dalam meningkatkan prestasi atlet.

(24)

10

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

(25)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi, Waktu dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi

Dalam sebuah penelitian, lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian juga memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan hasil yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Keadaan strategis tempat penelitian, jumlah populasi dalam wilayah tersebut, dan ketersediaan sarana dan prasarana akan menentukan tingkat kesulitan penelitian tersebut.

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah di pelatihan cabang olahraga pencak silat IPSI Kabupaten Bandung terletak di Soreang, Kabupaten Bandung.

2. Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 minggu. Dalam 1 minggu dilakukan 3 kali pertemuan, sehingga jumlah pertemuan seluruhnya 16 kali. Latihan dimulai pada 23 Maret 2015 sampai dengan 01 Mei 2015.

Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan atas dasar pertimbangan jarak waktu yang memadai untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan. Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat Satria, Zafar, Imanudin (2007, hlm 53) bahwa :

Persyaratan utama yang harus diperhatikan dalam latihan teknik ialah jangan sampai ada kelelahan dalam latihan teknik, karena latihan teknik itu melibatkan kerjasama antar syaraf dan otot sehingga dalam proses pelaksanaannya tidak boleh lelah karena tujuan latihan teknik itu adalah ketepatan sasaran atau gerak.

3. Populasi

Dalam sebuah penelitian, populasi adalah sekumpulan individu yang

(26)

41

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian.Populasi menurut

(Sugiyono, 2008, hlm, 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas

“obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”.

Sedangkan menurut (Fathoni, 2005,hlm, 103) mengatakan bahwa “populasi ialah

keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil

analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah atlet

pelatihan cabang olahraga Pencak Silat IPSI Kabupaten Bandung sebanyak 21

orang. Populasi atlet cabang olahraga Pencak Silat IPSI Kabupaten Bandung ini

dipilih karena atlet-atlet ini telah terseleksi sebagai atlet pelatihan cabang IPSI

Kabupaten Bandung melalui Kejuaraan BUPATI CUP 2014 dan seluruh atletnya

merupakan atlet Pelatcab IPSI Kabupaten Bandung yang dibina dan dilatih untuk

persiapan pertandingan-pertandingan kedepanya. Selain itu penelitian ini

diharapankan dapat membantu meningkatkan kualitas prestasi atlet

dikejuaraan-kejuaraan tingkat Provinsi ataupun Nasional.

4. Sampel

Setelah di tentukan populasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan

sampel. Penentuan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam satu

atau beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan pengambilan data dalam

penelitian.

Sampel merupakan bagian dari subjek yang akan diteliti, hal ini diperkuat

oleh (Sugiyono, 2013, hlm, 118) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Sedangkan menurut (Arikunto,

2010, hlm, 174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling

purposive, seperti yang diungkapkan (Sugiyono, 2013, hlm, 124) “sampling

(27)

42

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini, dari total populasi sebanyak 21 atlet, diambil sebanyak 12 atlet

dengan pertimbangan bahwa ke 12 atlet tersebut merupakan atlet yang kategori

pertandingannya adalah Kategori Seni, hal tersebut merupakan menyesuaikan

dengan Judul penelitian yang penulis buat. Pertimbangan lainnya adalah atlet

kategori seni ini sesuai dengan latar belakang masalah yang penulis buat memiliki

masalah atau kekurangan dalam komponen kondisi fisiknya berupa daya tahan

kecepatan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis adalah Desain Prates-Pascates Satu Kelompok (One Group Pretest-Postest Design. Dalam model desain penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberi tes awal dan tes akhir disamping perlakuan. Sebelum dilaksanakan pelatihan diadakan tes awal, kemudian diberi pelatihan dalam jangka waktu tertentu, pada akhir masa pelatihan diberi tes akhir. Hasil kedua tes dibandingkan. Perbedaannya menunjukan “dampak” dari pelatihan tersebut.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu variable bebas dan satu variabel terikat, definisi dari variable bebas sendiri adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi, fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain, variabel ini juga sering disebut sebgai variabel Stimulus, Prediktor, antecendent, dalam SEM (Structural Equation

Modeling) variabel independen disebut variabel eksogen, adapun definisi dari

(28)

43

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok Prates Perlakuan Pascates A � X

Modeling) variabel dependen disebut variabel Indogen. Variabel bebas dari

penelitian ini yaitu metode latihan interval model Rushall dan Pyke terhadap peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan. Sedangkan variabel terikatnya adalah atlet kategori seni TGR cabang olahraga pencak silat.

Gambar 3.1

Desain Penelitian One Group Prestest-Postest Design Sumber : Nana Syaodih Sukmadinata (2012:208)

Keterangan :

A = sampel

X = metode latihan interval

= Free test ( Pengukuran Daya Tahan Kecepatan )

= Post test ( Pengukuran Daya Tahan Kecepatan )

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan populasi.

2. Memilih dan menetapkan sampel. 3. Mengadakan tes awal.

(29)

44

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data

8. Mengambil kesimpulan.

Langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

Bagan 3.1 (Langkah-langkah Pengambilan Data Penelitian)

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

LATIHAN DAYA TAHAN MENGGUNAKAN METODE

INTERVAL

TES AKHIR

PENGOLAHAN

(30)

45

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Dalam proses penelitian hendaknya dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Adapun metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, (Fathoni, 2005, hlm,

99) mengungkapkan bahwa: “Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen

berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja

diciptakan”.

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Cukup jelas bahwa metode eksperimen menekankan adanya akibat dari suatu variabel. Adapun yang dimaksud variabel dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas (independent

variabel), yaitu metode latihan interval model Rushall dan Pyke, sedangkan

variabel terikat (dependent variabel) yaitu peningkatan atlet kategori seni cabang olahraga pencak silat.

D. Definisi Oprasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah-istilah-istilah sebagai berikut:

(31)

46

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahan untuk waktu singkat ini boleh dikatakan seluruhnya berlangsung dengan proses anaerob.

2. Anaerobik laktasid, menurut Giriwijoyo dan Sidik

(www.geraksehat.wordpress.com) kemampuan anaerobik laktasid adalah kemampuan untuk mewujudkan gerak ketahanan anaerobik ( anaerobic

endurance/ stamina).

3. Interval training, Harsono (2001, hlm. 12.) pada hakikatnya, dahulu interval

training merupakan latihan untuk mengembangkan daya tahan. Karena itu, dahulu jarak yang ditempuh biasanya jauh dan orang larinya tidak terlalu cepat (slow pace). Harsono (2001, hlm. 12.) sekarang berbagai metode interval training juga ditujukan untuk melatih kecepatan lari/renang. Karena itu jaraknya di pecah-pecah dalam jarak –jarak yang pendek agar orang bisa lari dengan kecepatan tinggi.

4. Model interval Rushall dan Pyke, Menurut Rushall dan Pyke (1990) ada tiga tipe latihan interval, yaitu, long interval training, intermediate interval

training, dan short interval training.

5. Intermediate interval training menurut Rushall dan Pyke (1990) ialah tipe

latihan ini berbeda dengan latihan interval panjang, yaitu lamanya latihan/ lari lebih singkat, namun intensitasnya lebih tinggi. Karena itu dalam latihan ini bisa muncul energi anaerobik dibandingkan dengan dalam long interval training.

6. Pencak silat menurut PB IPSI beserta BAKIN (1975) mendefinisikan bahwa pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi (kemandiriannya), dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(32)

47

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Kategori TANDING adalah : Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang Pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsure pembelaan dan serangan yaitu menangkis / mengelak / mengena / menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan; menggunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus, mendapatkan nilai terbanyak.

b. Kategori TUNGGAL adalah : Kategori pertandingan Pencak Silat yang menamplkan seorang Pesilat memperagakan kemahirannya dalam Jurus Tunggal Baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan berenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

c. Kategori GANDA adalah : Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang Pesilat dari kubu yang sama, memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang bela Pencak Silat yang dimiliki. Gerakan serang bela ditampilkan secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah rangkaian seri yang teratur, baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan dilanjutkan dengan bersenjata, serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

(33)

48

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2012:102) ialah “suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Sedangkan menurut

Arikunto (2006:160) ialah ”alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen penelitian yang digunakan dengan tepat memungkinkan peneliti memperoleh data yang sebenar-benarnya.

Berdasarkan penjelasan diatas maka instrumen penelitian yang akan digunakan adalah untuk kecepatan dalam bentuk speed berupa tes sprint 150 m dengan validitas 0.99 dan reabilitas 0.94 (Brian Mc Keinze, 2005: 180). Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berlari atlet dengan jarak yang sudah ditentukan dan waktu yang didapatkan. Dan agar dapat memenuhi criteria pada saat diakhir atau post test setelah treatmen dilakukan, sampel pun akan ditest penilaian oleh biro wasit juri pencak silat IPSI Kabupaten Bandungyang mengacu pada buku peraturan Pencak Silat IPSI 2013, guna mengetahui apakah terjadi perubahan yang lebih baik atau tidak treatmen yang dilakukan

Adapun alat-alat pendukungnya adalah : 1. Alat Tulis

(34)

49

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Buat garis start pada lintasan lari yang berisikan untuk lima orang; 2. Pada garis start harus terdapat penguji yang memegang pelit dan timer; 3. Pada setiap jarak 50 meter harus terdapat penguji yang memegang timer; 4. Setelah perangkat tes lengkap dan siap, atlet bersiap pada garis start dan siap

berlari pada peluit dibunyikan;

5. Atlet berlari secepat mungkin pada garis finish yang sudah di tentukan.

Sistematika Latihan

Sistematika latihan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu : 1. Pemanasan

Pemanasan adalah aktivitas yang berisi gerakan-gerakan yang mendukung aktivitas inti dari olahraga yang akan dilakukan berikutnya. Pemanasan atau

warming up dan streching yang baik dapat meningkatkan aliran darah ke otot

yang bekerja, yang mencegah kekauan otot dan nyeri, pemanasan juga mengurangi resiko cedera dan meningkatkan kinerja atlet. Selain itu pemanasan juga dilakukan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh yang akan bekerja atau melakukan latihan inti. Secara garis besar manfaat pemanasan diantaranya :

- Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya. - Menaikan aliran darah dari otot-otot yang aktif.

- Meningkatkan detak jantung sehingga akan mempersiapkan bekerjanya sistem cardiovascular (jantung dan pembuluh darah).

(35)

50

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebawah ataupun sebaliknya. Maksudnya ialah mulai dari leher sampai ujung kaki ataupun sebaliknya. Perlu diketahui bahwa peregangan statis dinamis ini dapat juga digunakan sebagai latihan kelenturan (fleksibilitas).

2. Latihan Inti

Latihan inti merupakan latihan yang dilakukan sesuai dengan program latihan daya tahan kecepatan yang dibuat dalam master program.

3. Pendinginan (cooling down)

Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan kondisi tubuh kepada keadaan semula dan bisa juga mengurangi rasa letih setelah berolahraga.

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan

pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan pengolahan data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin,dan juga dalam pengolahan data penulis menggunakan software SPSS 20 agar dalam setiap penghitungannya tepat, hal ini dilakukan agar data tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :

Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh disesuaikan dengan rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung data hasil pengukuran dan tes dengan menggunakan

software SPSS 20 berarti menggunakan bagan Descriptive Statistics,

dalam bagan tersebut akan muncul nilai rata-rata/ mean dan nilai simpangan baku atau standar deviation.

a. Adapun rumus menghitung nilai rata-rata / mean dengan rumus

(36)

51

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = nilai rata-rata yang dicari

 = jumlah dari X = nilai data mentah n = nilai data mentah

b. Untuk rumus simpangan baku/ standar deviation dari kelompok data, dengan menggunakan rumus:

2. Uji Normalitas untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji Normalitas ini menggunakan statistik

nonparametric, dengan menggunakan metode One Sample

Kolmogrov-Smirnov Test yang ada dalam software SPSS 20.

3. Uji Homogenitas variansi dari kelompok sampel dalam suatu penelitian. Maksud dan tujuan dari uji Homogenitas ini adalah untuk mengetahui homogen tidaknya data dari dua variansi atau beberapa variansi kelompok sampel. Dalam uji Homogenitas ini teknik pendekatan statistika yang digunakan adalah menggunakan Levene Statistic dengan bantuan software SPSS 20.

(37)

52

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

b. Menentukan tingkat signifikansi c. Menentukan t hitung

d. Menentukan t tabel e. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel  t hitung  t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar probabilitas:

(38)

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Metode latihan interval model Rushall dan Pyke dapat disimpulkan bahwa:

Metode latihan interval model Rushall dan Pyke (intermediate interval) memberikan peningkatan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda dan regu cabang olahraga pencak silat.

B. Saran

1. Bagi Pelatih

Untuk meningkatkan latihan fisik, selain memberikan latihan fisik secara maksimal, dengan latihan fisik juga akan membantu peningkatan kemampuan daya tahan kecepatan dan menghasilkan gerak penampil yang baik. Hasil dari penelitian ini juga merupakan program yang baik dan cocok dalam meningkatkan daya tahan kecepatan atlet kategori seni tunggal, ganda, dan regu cabang olahraga pencak silat.

2. Bagi Atlet

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan pengetahuan yang akurat kepada atlet dalam upaya meningkatkan daya tahan kecepatan sehingga dapat meningkatkan prestasi.

3. Peneliti Selanjutnya

(39)

64

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode intermediate interval saja padahal ada tiga metode dalam metode

interval Rushall dan Pyke ini. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya

(40)

65

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, O.Tudor. (1999). Periodization-Methodology of Training. Human Kinetics.

Bompa, O.Tudor. (2000). Training for Speed, Agility, and Quickness. Human Kinetics.

Dintiman, George (1988). Sport speed. New York, Leisure Press

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta. CV.Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung

Maksum, Ali. (2012). Metodologi Penelitian. Surabaya: UNESA

Masriatmadja. A. S. (2011). Mengenal Pencak Silat Melalui Usik dan Musik. Bandung. Paguron Pencak S ilat Panglipur Pusat.

Muyana. (2013). Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri dan Karakter

Bangsa. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Notosoejitno. (2001). Pemahaman Tentang Pencak Silat. Buletin Gema Pencak

Silat. (Volme 5 Nomor : 8 Agustus 2001). Jakarta. Pondok Pusat

Padepokan.

Nurhasan. (2002). Tes dan Pengukuran. Bandung. FPOK IKIP.

Pasurnay, Paulus Levinus dan Sidik, Dikdik Zafar. (2007). Materi Penataran

(41)

66

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prawirasaputra, Sudrajat. Dkk. (1999). Teori dan Metodologi Latihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Persekutuan Silat Antar Bangsa. (2013). The International Pencak Silat

Competition Regulation. Jakarta. Persilat.

Rushall, B. Dan Pyke, F. (1990). Training for Sports and Fitness. Macmillan Education Australia Pty Ltd.

Satriya, Dikdik Japar Sidik dan Iman Imanudin. (2007). Metodologi Kepelatihan

Olahraga. FPOK. UPI.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi fisik Dalam Olahraga.

Jakarta.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sidik, D. Z, (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dsar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.

Saleh. (1991). Pencak Silat (Sejarah Perkembangan, Pembentukan Sikap Dan

Gerak). Bandung. IKIP Bandung.

Sukmadinata, Nana. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung, Alfabeta.

Website

(42)

67

Adi Prayoga, 2015

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL MODEL RUSHALL DAN PYKE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN KECEPATAN ATLET KATEGORI SENI TUNGGAL,GANDA, DAN REGU CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Online).Tersedia:http://lets-belajar.blogspot.com/2012/01/kecepatan-dalam-berolah-raga.html. (Juli 2014).

(Online).Tersedia : www.sportsfitnesshut.blogspot.com (Juni 2014).

(Online).Tersedia:http://latihan-fisik.blogspot.com/2010/01/latihan-interval- interval -training.html. (Agustus 2014).

(Online).Tersedia : http://www.brianmac.co.uk/end150.html (Agustus 2014).

(Online).Tersedia:http://www.statisticssolutions.com/manova-analysis-paired-sample-t-test(Juli 2015).

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian One Group Prestest-Postest Design

Referensi

Dokumen terkait

Motif ini mengarah kepada gejala intrinsik yaitu menyangkut kepuasan individual. Keputusan tersebut berada didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan

Kedua , paradigma ilmu integralistik, yaitu memandang Tuhan sebagai sumber ilmu, dengan fungsi tidak untuk melebur sumber-sumber lain tetapi untuk menunjukan

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui mengenai apakah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah melindungi kepentingan konsumen

judul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Latar Belakang Keluarga terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU”. 1.2

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri, strategi pemasaran industri kerajinan tikar mendong dan menganalisis

Kondisi Umum Industri Kerajinan Tikar Mendong Di Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya ... Sejarah Tikar

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan program aplikasi website company profile dengan menggunakan program software FrontPage 2000, karena

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa tidak berkembangnya program desa wisata yang ada di Kelurahan Wonolopo terdapat permasalahan pada internal Kelompok Sadar Wisata