• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh:

YOGGI RISHANDI 1106244

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Oleh Yoggi Rishandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

© Yoggi Rishandi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

YOGGI RISHANDI NIM. 1106244

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing 1

Drs. Sukadi, M.Pd.,MT. NIP. 19640910199101 1 002

Pembimbing 2

Siti Nurasiyah, ST.,MT. NIP. 19770208200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,

Drs. Odih Supratman, ST.,MT. NIP. 19620809199101 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Job Sheet dalam Pembelajaran Ukur Tanah Kelas X Teknik Gambar Bangunan di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cirebon” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

Yoggi Rishandi, 2015

“Efektivitas Penggunaan Jobsheet dalam Pembelajaran Ukur

Tanah Kelas X Teknik Gambar Bangunan di Sekolah menengah Kejuruan Negeri 1 Cirebon”

Yoggi Rishandi 1106244

Media merupakan sebuah bentuk perantara dan saluran untuk proses transmisi informasi yang dapat merangsang indera untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon, untuk memudahkan penyampaian materi baik teori maupun praktik perlu digunakan media yang dapat membantu proses pembelajaran yang dapat dijadikan pegangan untuk instruktur dan siswa dalam praktikum. Dalam hal ini media yang digunakan berupa Jobsheet. Penelitian ini memaparkan efektivitas penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah kelas X TGB SMKN 1 Cirebon. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya: 1.) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon, 2.) Mengetahui gambaran umum mengenai hasil belajar dengan menggunakan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon serta efektivitasnya dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan data kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X TGB 1 pada mata pelajaran Ukur Tanah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik angket untuk mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai penggunaan Jobsheet dan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai penggunaan Jobsheet dikategorikan sangat baik sebagai media yang dapat membantu pembelajaran Ukur Tanah. Hasil belajar siswa dikategorikan baik dilihat dari nilai aspek kognitif dan psikomotorik dengan nilai rata-rata masing-masing aspek di atas kriteria ketuntasan minimal. Tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah dilihat dari hasil belajar yang baik serta didukung oleh persepsi dari siswa yang sangat baik mengenai penggunaan Jobsheet menunjukkan hasil yang sangat efektif sebagai media bantu dalam pembelajaran praktikum Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon.

(6)

Yoggi Rishandi, 2015

ABSTRACT

"Effectiveness of The Use of Jobsheet in Learning of Surveying Class X TGB SMKN 1 Cirebon"

Yoggi Rishandi 1106244

Media is a form of intermediary and channels for the process of transmission information that can stimulate the senses to acquire knowledge, skills, and attitudes. In learning of Surveying in SMKN 1 Cirebon, to ease for the delivery of material both theory and practice need to use media that can help the learning process that can be used as a handle for the instructor and student in the lab work. In this case the media used in the form of Jobsheet. This study describes the effectiveness of the use of Jobsheet in learning of Surveying class of X TGB in SMKN 1 Cirebon. Research purpose are: 1.) Knowing the general description of the use of Jobsheet in learning of Surveying in SMKN 1 Cirebon, 2.) Knowing the general description of learning outcomes using Jobsheet in learning of Surveying in SMKN 1 Cirebon and the effectiveness of the use of Jobsheet. The research method using descriptive research, which is intended to describe an indication, incident, events that occur in the present, using quantitative data. The samples used were students of class of X TGB 1 on subjects of Surveying. Instruments used in this research is by using the technique of questionnaire to describe the general use of Jobsheet and test to measure student learning outcomes. The results of research showed that students' perceptions regarding the use Jobsheet excellent categorized as a medium that can help learning of Surveying. Student learning outcomes are results very effective as teaching aids in learning of Surveying in SMKN 1 Cirebon.

(7)
(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...……….….. i

HALAMAN PENGESAHAN.……….….. ii

HALAMAN PERNYATAAN.……….….. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...……….….. iv

KATA PENGANTAR ……….….. v

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ...………....…. vi

ABSTRAK ...……….….. viii

DAFTAR ISI ………..… x

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………..… xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ..………. 4

C. Tujuan Penelitian ……….. 5

D. Manfaat Penelitian ……….……… 5

E. Sistematika Penulisan Skripsi ………... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Mengenai Efektivitas….……….. 7

B. Tinjauan Mengenai Pembelajaran….………. 9

C. Tinjauan Mengenai Media Pembelajaran……..………. 11

D. Tinjauan Mengenai Jobsheet...….……….. 15

E. Tinjauan Mengenai Hasil Belajar……..………. 18

F. Tinjauan Mengenai Pelajaran Ilmu Ukur Tanah…..……….. 20

1. Ilmu Ukur Tanah …..….……….. 20

2. Mata Pelajaran Ukur Tanah……….. 21

3. Jobsheet Ilmu Ukur Tanah……….. 22

(9)

H. Hipotesis Penelitian ……….. 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ………... 25

B. Partisipan ………...……… 26

C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 26

1. Populasi Penelitian……….……….. 26

2. Sampel Penelitian……….. 26

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ……… 27

1. Variabel Penelitian……….……….. 27

2. Teknik Pengumpulan Data……….. 27

3. Instrumen Penelitian…….……….. 28

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian...……….. 30

5. Pengujian Instrumen Penelitian..……….. 33

E. Prosedur Penelitian ……..…...……… 43

F. Teknik Analisis Data………...……… 45

1. Deskripsi Data……….……….. 45

2. Distribusi Hasil Belajar Siswa……….. 46

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Hasil Penelitian ………... 50

1. Deskripsi Data tentang Penggunaan Jobsheet………….. 50

2. Distribusi Hasil Belajar..……….……….. 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ....……… 61

1. Gambaran Persepsi Siswa mengenai Penggunaan Jobsheet……….... 61

2. Gambaran Hasil Belajar dan Efektivitas ……….. 62

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ………... 66

B. Implikasi dan Rekomendasi…....……… 67 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator pada Kompetensi Dasar Pelajaran Ukur Tanah ... 22

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket ... 34

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ... 36

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Nilai r... 38

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 41

Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran... 41

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ... 42

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda ... 42

Tabel 3.9 Kriteria Interpretasi Skor ... 45

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi ... 46

Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif ... 46

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif ... 47

Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik ... 47

Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas ... 48

Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif ... 48

Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik ... 49

Tabel 4.1 Persentase Indikator dan Sub Indikator Penggunaan Jobsheet ... 50

Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar pada Aspek Kognitif (kiri) dan Psikomotorik ... 56

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif ... 57

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif Aspek Kognitif ... 57

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 13 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 44 Gambar 4.1 Diagram Batang Presentase Mengenai Kualitas Pembelajaran ... 51 Gambar 4.2 Diagram Batang Presentase Mengenai Kualitas Teknis Menggunakan Jobsheet ... 52 Gambar 4.3 Diagram Batang Presentase Mengenai Kualitas Isi dan Tujuan

Penggunaan Media Jobsheet ... 53 Gambar 4.4 Diagram Batang Presentase Mengenai Kesesuaian Tingkat

Pembelajaran Menggunakan Media Jobsheet ... 54 Gambar 4.5 Diagram Batang Presentase Indikator Waktu Pembelajaran

Menggunakan Media Jobsheet ... 55 Gambar 4.6 Grafik distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa pada Aspek

Kognitif ... 58 Gambar 4.7 Grafik distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa aspek

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.1 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing 1.2 Surat Izin Penelitian

1.3 Surat Balasan Izin Penelitian 1.4 Surat Selesai Penelitian

1.5 Lembar Asistensi Bimbingan Skripsi 1.6 Berita Acara Seminar 1

1.7 Berita Acara Seminar 2

2.1 Silabus C.2.16 Ukur Tanah (Survey)

2.1 Distribusi Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif 2.2 Perhitungan Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa 2.3 Nilai Praktikum Ukur Tanah (Aspek Psikomotorik)

2.4 Distribusi Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif 2.5 Perhitungan Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian

4.2 Instrumen Uji Coba Penelitian 4.3 Uji Validitas Angket

4.4 Uji Reliabilitas Angket 4.5 Uji Validitas Soal 4.6 Uji Reliabilitas Soal 4.7 Uji Tingkat Kesukaran 4.8 Uji Daya Pembeda

4.9 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 4.10 Instrumen Penelitian

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di tingkat menengah yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang berkompetensi dan mandiri dengan mengutamakan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu.

SMK Negeri 1 Cirebon adalah lembaga pendidikan menengah kejuruan yang terletak di Kabupaten Cirebon. SMK Negeri 1 Cirebon menyelenggarakan pendidikan program keahlian dengan membuka 7 jurusan, diantaranya Teknik Gambar Bangunan, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Komputer dan Informatika. Teknik Gambar Bangunan merupakan salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Cirebon yang bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan di bidang keahlian bangunan, khususnya Teknik Gambar Bangunan serta mampu berkompetensi dalam memasuki dunia kerja.

Mata pelajaran produktif yang ada pada program keahlian teknik gambar bangunan meliputi Konstruksi Bangunan, Mekanika Teknik, Ukur Tanah, Simulasi Digital, Gambar Teknik, Gambar Konstruksi Bangunan, Gambar Interior, Gambar, Eksterior, dan CADD. Pada kelas X hanya ada 5 mata pelajaran produktif yang diajarkan yaitu Konstruksi Bangunan, Mekanika Teknik, Ukur Tanah, Simulasi Digital dan Gambar Teknik. Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cirebon pada mata pelajaran produktif dinyatakan menguasai kompetensi apabila mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75.

(14)

2

Dalam pembelajaran ukur tanah, guru menjelaskan secara umum mengenai materi yang disampaikan. Selebihnya penyampaian materi dilanjutkan di luar kelas dengan metode demonstrasi menjelaskan penggunaan dan pengoperasionalan alat PPD (Pesawat Penyipat Datar). Pembelajaran di luar kelas ini dikarenakan ruangan yang terpengaruh oleh cuaca yang panas, sehingga membuat peserta didik kurang nyaman dan memang pembelajaran ukur tanah banyak materi yang bersifat praktikum sehingga sangat cocok dilakukan di luar kelas. Selain tempatnya yang lebih luas, peserta didik juga tidak merasakan kantuk dan bosan. Metode demonstrasi dalam pembelajaran ukur tanah ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara guru menjelaskan terlebih dahulu mengenai cara mengoperasikan suatu alat ukur tanah ataupun langkah-langkah suatu pekerjaan ukur tanah kemudian siswa mengikuti cara/langkah yang dijelaskan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi mengenai pembelajaran ukur tanah, bahwa metode demonstrasi sudah cukup baik diterapkan pada siswa. Namun ada kelemahan dari penggunaan metode demonstrasi tersebut, diantaranya beberapa siswa terkadang lupa ketika ditanya dan mempraktekan kembali mengenai cara mengoperasikan PPD. Selain itu, keterbatasan alat yang digunakan juga menjadikan siswa menunggu giliran untuk mencoba mengoperasionalkan alat tersebut. Hal ini berdampak kepada siswa, sebagian siswa ada yang mengobrol dan ada juga yang memperhatikan temannya ketika sedang mengoperasionalkan PPD. Bagi siswa yang memperhatikan, mungkin akan sedikit lebih paham dibandingkan dengan siswa yang mengobrol. Siswa yang mengobrol ketika ditanya dan disuruh mempraktekkan selalu kebingungan dan tidak paham bagaimana cara mengoperasionalkannya karena siswa tersebut tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan di awal maupun ketika teman sekelompoknya sedang mencobanya.

(15)

suatu alat, sebelum alat itu digunakan tentunya yang harus diketahui dan dipahami terlebih dahulu adalah bagian dari alat tersebut serta fungsi dari bagian-bagian alat tersebut agar mudah dalam mengoperasikan atau menggunakan alat tersebut. Setelah itu, baru kemudian diberikan pemahaman mengenai cara kerja dari alat tersebut. Kurangnya literatur yang menunjang siswa dalam belajar memungkinkan siswa sulit untuk memahami materi praktikum, serta kurang adanya inisiatif siswa untuk mencari tahu dan bertanya pada guru mengenai hal-hal yang belum dimengerti.

Dalam pembelajaran, banyak media yang dapat digunakan guna membantu keberlangsungan proses belajar mengajar dan pemilihan media yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pengajaran. Media merupakan sebuah bentuk perantara dan saluran untuk proses transmisi yang dapat merangsang indera untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Arsyad, 2011 hlm. 26). Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan berupa Job Sheet. Pemilihan media ini didasarkan pada kondisi yang terdapat di SMKN 1 Cirebon, sebelumnya Jobsheet ini pernah ada dan digunakan dalam pembelajaran Ukur Tanah. Namun saat ini tidak begitu teroptimalkan dengan baik penggunaannya, hal ini kemungkinan disebabkan karena tampilan yang kurang menarik, objek gambar yang kurang begitu jelas sehingga kurang begitu mendukung dalam pembelajaran, di sisi lain menurut pandangan peneliti Jobsheet itu membantu siswa dalam memahami materi dan juga alternatif pegangan siswa dalam kegiatan praktikum. Dalam memberikan pemahaman siswa dan meningkatkan kemandirian siswa dikarenakan belum tersedianya buku atau literatur yang menunjang untuk dijadikan pegangan siswa dalam pembelajaran, jobsheet ini perlu dikembangkan agar dapat dioptimalkan dan digunakan untuk siswa dalam kegiatan praktikum. Selain itu, tujuan digunakannya Jobsheet ini adalah untuk pegangan siswa dalam belajar, membantu dan memudahkan siswa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan praktikum dan juga memberikan pemahaman kepada siswa mengenai materi yang berkaitan dengan pembelajaran.

(16)

4

Penggunaan Job Sheet dalam Pembelajaran Ukur Tanah Kelas X Teknik Gambar Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cirebon”. B. Rumusan Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ditetapkan untuk memperjelas aspek-aspek permasalahan yang muncul, kejadian dan kenyataan yang dipermasalahkan dalam penelitian, kemudian diteliti lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah penelitian. Melihat dari latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Pemahaman siswa pada kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan dan pekerjaan survey dan pemetaan masih dinilai kurang.

b. Kurangnya media pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mempelajari materi yang dapat menunjang kegiatan praktikum ilmu ukur tanah.

c. Kurang aktifnya siswa dalam bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

d. Keterbatasan alat yang digunakan untuk praktikum.

e. Kurang adanya literatur dalam bentuk cetakan yang dijadikan pedoman siswa untuk belajar.

f. Kurang teroptimalkannya media jobsheet yang ada.

2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dirumuskan masalah penelitian agar tujuan yang akan dicapai lebih terarah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran persepsi siswa mengenai penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon?

(17)

3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dan perluasan dalam penelitian, maka penulis memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Job sheet yang diberikan merupakan rancangan dari peneliti sesuai garis besar program pembelajaran mata pelajaran Ukur Tanah yang dibuat dari berbagai sumber dan mengembangkan Jobsheet yang pernah ada sebelumnya.

b. Penelitian yang dilakukan di jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon.

c. Materi pembelajaran Ukur Tanah pada kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan dan pekerjaan survey dan pemetaan.

d. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menerapkan jenis-jenis peralatan dan pekerjaan survey dan pemetaan. Hasil belajar dilihat dari aspek kognitif dan psikomotorik.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon?

2. Mengetahui gambaran umum mengenai hasil belajar dengan menggunakan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah di SMKN 1 Cirebon serta efektivitasnya dilihat dari hasil belajar yang dicapai.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(18)

6

2. Bagi Pendidik, sebagai bahan masukan untuk mengoptimalkan penggunaan jobsheet sebagai media pembelajaran praktikum dalam upaya meningkatkan pemahaman peserta didik.

3. Bagi Sekolah, dapat memberikan informasi mengenai efektivitas Jobsheet pada mata pelajaran Ukur Tanah dan hasil penelitian ini dapat dijadikan alternative penggunaan media pembelajaran pada sekolah tersebut.

4. Bagi peneliti, memperoleh pengetahuan dan wawasan dari hasil penelitian yang dilakukan penggunaan jobsheet pada kegiatan pembelajaran.

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORITIS berisi tentang landasan-landasan teori yang meliputi tinjauan mengenai efektivitas, pembelajaran, media pembelajaran, jobsheet, hasil belajar, ilmu ukur tanah, kerangka berpikir serta hipotesis sementara dari pembahasan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN menguraikan rancangan penelitian, meliputi desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN berisikan tentang temuan hasil penelitian, deskripsi data, distribusi data, beserta pembahasannya yang diperoleh dalam penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI berisikan kesimpulan akhir penelitian serta memberikan implikasi dan rekomendasi bagi para pengguna hasil penelitian.

(19)

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan mengenai efektivitas dari penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran ukur tanah pada siswa kelas X TGB SMKN 1 Cirebon yang dilihat dari respon dan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2007, hlm. 64) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2008, hlm.14) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(20)

26

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X (sepuluh) yang berasal dari jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon yang sedang atau mempelajari mata pelajaran Ukur Tanah dan guru mata pelajaran Ukur Tanah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon pada mata pelajaran Ukur Tanah tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 140 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

X TGB 1 36

X TGB 2 32

X TGB 3 36

X TGB 4 36

Jumlah 140

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sejalan dengan pengertian Sampel yang

diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 131): “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.” Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

(21)

contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif. (Arikunto, 2006, hlm. 133)

Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas X TGB 1, yakni sebanyak 36 orang siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian memunculkan variabel yang menjadi focus penelitian, Sugiyono (2013, hlm. 61) “mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Kerlinger dalam Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Jobsheet yang dilihat dari aspek respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet dan aspek hasil belajar siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2012, hlm. 69). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Teknik angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006, hlm. 151).

(22)

28

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

b. Teknik tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006, hlm. 150). Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang akan diberikan. Jenis tes yang akan digunakan tergantung keperluan dari penelitian.

c. Teknik Observasi

3. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sebuah alat pengumpul data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 174) mengatakan bahwa pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non-tes untuk mengukur sikap.

Menurut Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen. Instrumen tersebut diantaranya dalah sebagai berikut:

a. Angket atau kuesioner

(23)

 Untuk pernyataan positif (+) Sangat Setuju = 4

Setuju = 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak Setuju = 1

 Untuk pernyataan negatif (-) Sangat Setuju = 1 siswa. Postest diberikan setelah selesai proses pembelajaran. Test terdiri dari tes kognitif untuk mengetahui pemahaman siswa dan tes psikomotorik untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa yang diambil dari nilai praktikum dengan menggunakan lembar observasi. Soal-soal yang akan diujikan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda.

c. Observasi

Instrumen ini digunakan untuk mengamati proses praktikum yang nantinya dipakai untuk hasil belajar aspek psikomotorik.

Arikunto (2006, hlm. 166) menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel spesifikasi.

b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan pedoman wawancara.

c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu.

d. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.

e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran dan sebagainya.

(24)

30

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.

Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan

penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2006,

hlm. 205) mengemukakan bahwa :

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006, hlm. 162) adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir, c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika

menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

(25)

Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Untuk indikator dan nomor item soal tes yang lebih spesifik dapat

(26)

31

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

Judul Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator No. Item Instrumen Responden

Efektivitas

3. Kualitas Isi dan Tujuan

(27)

Menerapkan Jenis-Jenis

Pekerjaan Survey dan

Pemetaan

5. Pengoperasian Alat

6. Membaca benang

7. Jenis Pekerjaan PPD

Aspek Psikomotorik (Praktikum)

16,17,18

6,8

9,10

19,20

(28)

33

5. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenai gejala-gejala tertentu. Arikunto (2006, hlm. 168) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson yaitu:

1) Menghitung korelasi

Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden

ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N = Jumlah responden

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

(29)

3) Mencari ttabel apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2)

4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel thitung ≥ ttabel = item soal dinyatakan valid

thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.

Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

Jumlah item pertanyaan pada instrumen ini adalah 30 item pertanyaan untuk respon siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas angket yang berjumlah 30 soal pada uji coba yang dilakukan kepada 20 orang responden, diperoleh 1 item soal yang tidak valid dan 29 item soal dinyatakan valid. Setelah diketahui terdapat item soal yang tidak valid, peneliti tidak menggunakan lagi soal yang tidak valid tersebut dikarenakan di tiap indikator sudah terwakili. Berikut hasil perhitungan uji validitas.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

No. Item

thitung Harga ttabel Keputusan

(30)

35

thitung Harga ttabel Keputusan

20 0,528 2,639 1,743 Valid kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18 didapat ttabel = 1,743, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan apabila thitung ≥ ttabel.

Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya, item yang tidak valid tidak diikutsertakan dikarenakan masing-masing indikator sudah terwakili sehingga untuk penelitian selanjutnya digunakan 29 pertanyaan untuk angket pada sampel penelitian sebanyak 36 responden. Perhitungan lengkap uji validitas dapat dilihat pada lampiran.

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

(31)

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18 didapat ttabel = 1,734, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan apabila thitung ≥ ttabel.

Pada tabel 3.4 terlihat bahwa ada 5 item soal yang tidak valid yaitu item nomor 5, 12, 13, 20 dan 25 sehingga item yang tidak valid tidak digunakan lagi. Untuk perhitungan reliabilitas instrumennya, kelima item yang dinyatakan tidak valid tidak diikutsertakan.

b. Uji Reliabilitas Instrumen 1) Instrumen Angket

(32)

37

tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

Reliabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur data dipercaya atau diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas angket didalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Alpha. Menurut Arikunto (2010: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”.

Langkah-langkah pengujian mencari nilai reliabilitas instrumen dengan metode alfa sebagai berikut ini. (Riduwan, 2012: 115)

a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

N b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

SiS1 S2 S3....Sn c) Menghitung varians total dengan rumus:

(33)

S = varians total t

( = jumlah X total yang dikuadratkan N = jumlah responden

d) Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:

r11=

membandungkan r11 dengan rtabel

Kaidah keputusan: Jika r11 >rtabel berarti Reliabel dan Jika r11 <rtabel berarti Tidak Reliabel

Untuk harga r dapat dikonsultasikan dengan Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r.

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien nilai r Interval Korelasi (r11) Tingkat hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket

(34)

39

penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen uji coba angket didapat r11 = 0,912 jika dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N – 1 = 20 – 1 =19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa r11 = 0,912 > rtabel = 0,468, maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

2) Instrumen Tes

Uji reliabilitas tes dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

Untuk pengujian reliabilitas soal ini menggunakan metode Kuder Richardson-20 (KR-20). Metode KR-20 ini berguna untuk mengetahui reliabilitas

dari seluruh tes untuk item pertanyaan atau pernyataan yang menggunakan jawab benar (YA) atau salah (TIDAK). Bila benar bernilai = 1 dan jika salah bernilai = 0. Berikut adalah rumus menggunakan metode Kuder Richardson-20:

Rumus KR-20

=

11

=

�−1

.

�2−∑

�2

Arikunto (Riduwan, 2012, hlm 108) Dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

(35)

k = Banyaknya item s = Standar deviasi dari tes

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus metode Kuder Richardson-20. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan metode kuder richardson-20 (KR-20), didapatkan hasil r11 = 0,847 kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Jadi, dapat disimpulkan bahwa r11 = 0,847 > rtabel 0,456 artinya semua data yang dianalisis adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Menurut Arikunto (2006, hlm 210), tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:

� =Σ

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

B = siswa yang menjawab soal itu dengan benar

N = jumlah seluruh siswa peserta tes.

(36)

41

Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1 0,70 TK ≤ 1,00 Mudah

2 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang

3 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar

Arikunto (2006, hlm. 210)

Semakin rendah nilai TK suatu soal, semakin sukar soal tersebut. Tingkat kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,5 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai

TK ≤ 0,10 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK ≥

0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah. Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Jumlah Persentase

Mudah 2 8%

Sedang 20 80%

Sukar 3 12%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan uji tingkat kesukaran, dari 25 soal terdapat 2 soal yang termasuk ke dalam kategori mudah, 20 soal dengan kategori sedang dan 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar. Dengan demikian soal yang dikategorikan mudah dan sukar ini tidak dipakai atau dibuang, sedangkan 20 soal yang dikategorikan sedang bisa dipakai sebagai instrumen.

d. Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemempuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(37)

Keterangan:

D = indeks diskriminasi (daya pembeda) JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria seperti pada tabel 3.8.

Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00 < D ≤ 0,20 Jelek

2 0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

3 0,40 < D ≤ 0,70 Baik

4 0,70 < D ≤ 1,00 Baik Sekali

Arikunto (2006, hlm. 218) Berdasarkan uji daya pembeda, terdapat 16 soal yang setiap jawabannya berfungsi dengan baik, 2 soal dikategorikan cukup dan 7 soal dikategorikan jelek. Untuk yang daya pembedanya jelek, 2 soal diperbaiki jawabannya dan 5 soal selebihnya tidak digunakan lagi karena memang sudah tidak valid dan tingkat kesukarannya tergolong mudah dan sukar.

Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda

Indeks DP Jumlah Persentase

Baik Sekali 0 0%

Baik 16 64%

Cukup 2 8%

Jelek 7 28%

(38)

43

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan kerangka berpikir 5. Merumuskan hipotesis

6. Memilih pendekatan

7. menentukan variabel dan sumber data 8. Menentukan dan menyusun instrumen 9. Mengumpulkan data

10. Analisis Data

(39)

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menentukan masalah

Tinjauan Pustaka

Pembuatan Jobsheet

Uji Coba Instrumen

Pembelajaran Praktikum dengan Job Sheet

Hasil Belajar Persepsi siswa mengenai

Penggunaan Jobsheet

Hasil dan Temuan Penelitian

Kesimpulan

Penyusun Instrumen

Judgement Expert

Indikator

 Kualitas Pembelajaran

 Kualitas Teknis

 Kualitas Isi dan Tujuan

 Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

 Efisiensi Waktu

Indikator

 Hasil belajar pada aspek kognitif dan psikomotorik

Pengumpulan Data

Analisis Data

(40)

45

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah diolah dan kemudian dianalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data yaitu suatu tahapan yang ditempuh setelah data terkumpul. Arikunto (2006, hlm. 278) mengatakan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yang terdiri dari deskriptif data, distribusi frekuensi, dan presentase efektivitas yang disertai narasi.

1. Deskripsi Data

Deskripsi data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah tersebar, dalam hal ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis data mengenai respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet. Mendeskripsikan persentase tiap indikator ke dalam tabel maupun diagram serta penjelasannya. Untuk menghitung presentase digunakan rumus:

� = � � %

A = Jumlah skor yang dicapai. N = Jumlah skor maksimal P = presentase

(Riduwan, 2012 hlm. 89)

Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor

Persentase (%) Kategori

0 – 20 Tidak Baik

21 – 40 Kurang Baik

40 – 60 Cukup Baik

61 – 80 Baik

81 – 100 Sangat Baik

(41)

2. Distribusi Hasil Belajar Siswa

Langkah untuk menghitung distribusi hasil belajar siswa menggunakan distribusi frekuensi, yaitu merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar. Dalam hal ini distribusi frekuensi digunakan untuk lebih mudah mengelompokkan data nilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik.

Dalam Sudjana (2005, hlm. 47) untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, bisa dilakukan dengan langkah -langkah sebagai berikut.

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang

R = Skor terbesar – skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = + 3,3log

d. Menentukan nilai panjang kelas (i)

� = �

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong (tabel distribusi frekuensi) Tabel 3.10 Distribusi frekuensi

No Kelas Interval Fo -

Jumlah

f. Menghitung dan membuat tabel distribusi frekuensi relatif dan kumulatif Tabel 3.11 Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif

No Kelas Interval f f (%) fkum fkum (%)

-

Jumlah N 100,0

Keterangan:

(42)

47

� = � %

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka presentase (f (%))

(Sudijono, 2010, hlm. 43)

g. Menyajikan data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi menjadi diagram dengan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolut maupun relatif. h. Menghitung Indeks Prestasi Kelompok untuk melihat pencapaian hasil

belajar siswa, dengan rumus:

��� = � �

(Nurkancana dan Sumartana, 1986, hlm. 111) Dengan: M = Mean atau nilai rata-rata

SMI = Skor Maksimal Ideal, skor yang dicapai jika semua soal dijawab dengan benar

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif

Kategori Kategori

0 – 29,99 Sangat Rendah

30 – 54,99 Rendah

55 – 74,99 Sedang

75 – 89,99 Tinggi

90 – 100 Sangat Tinggi

(Panggabean, 1989, hlm. 29) Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik

Kategori Kategori

0 – 30 Sangat Kurang Terampil

31 – 54 Kurang Terampil

55 – 74 Cukup Terampil

(43)

90 – 100 Sangat Terampil

(Adaptasi Wayan & Sumartana dalam Panggabean, 1989, hlm. 29) Menguji Tingkat Efektivitas :

Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet, dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

� =� � %

Keterangan: P = Presentase ketuntasan hasil belajar n = Jumlah siswa tuntas

N = Jumlah siswa keseluruhan

(Arikunto, 2009) Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi efektivitas sebagai berikut:

Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas

Persentase (%) Kategori

Untuk melihat efektivitas dari penggunaan media Jobsheet yang dilihat dari hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan acuan kriteria pengukuran aspek kognitif dan psikomotorik seperti yang ada pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif

(44)

49

Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik

No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

1.

2. 3.

Cara pengoperasian PPD -Mendirikan Statif -Memasang Pesawat -Menyetel Nivo Membaca benang Pengukuran Sipat Datar

75

< KKM

≥ KKM

TIDAK LULUS

LULUS

Adapun Kriteria Ketuntasan Hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut. a. Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai

hasil ≥ 75 dari maksimal 100.

b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai

minimal 75% siswa telah mendapat ≥ 75 (disesuaikan dengan KKM SMKN

(45)

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Efektivitas

penggunaan Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah kelas X Teknik Gambar Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cirebon”, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Gambaran penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah sangat baik, hal ini dilihat dari keseluruhan mengenai persepsi siswa yang menyatakan bahwa penggunaan media Jobsheet Ukur Tanah ini membantu pembelajaran. Media Jobsheet ini mampu membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama yang berbasis praktikum, media jobsheet memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang disampaikan.

(46)

67

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa implikasi dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil penelitian sebagai suatu pertimbangan dalam penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran Ukur Tanah. Berikut implikasi dan rekomendasi yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk para pengguna yang ditujukan untuk guru mata pelajaran Ukur Tanah khususnya materi yang berkaitan dengan praktikum sebaiknya menggunakan media yang dapat membantu memudahkan siswa dalam kegiatan praktikum dan pemahaman teori. Pada penelitian ini media yang digunakan adalah media Jobsheet yang merupakan media dalam bentuk cetakan yang didalamnya berisi tujuan instruksional, langkah-langkah pekerjaan, informasi materi pendukung pembelajaran, dan lain-lain, sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan dan juga media ini dapat dijadikan pegangan untuk siswa dalam belajar.

2. Untuk pihak sekolah media ini dapat dijadikan pertimbangan untuk media yang dapat digunakan oleh para guru yang mengajar praktikum, namun disesuaikan dengan cakupan materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran praktikum.

(47)

Abdurrahman, M (2009). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi Raja Grafindo Persada.

Budiono, M. (2006). Ilmu Ukur Tanah. Bandung: Angkasa

Degeng. (1993). Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas terbuka. Jakarta: Depdikbud RP, Dirjen Dikti

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Destiyanto, I. (2012). Pengaruh Penggunaan Jobsheet terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Diklat Praktik Las Dasar di SMK Negeri 2 Klaten. Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY.

Fitron, M. & Aryadi, W. (2011). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Media pembelajaran Jobsheet pada Panel Peraga Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Teknik mesin. 11 (2). 68-71.

Gagne. (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston: Little Brown.

Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara efektif. Jakarta: Pupsa Swara.

Hamalik, O. (1985). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinarbaru

Hidayah. 2008. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Dalam Mata Pelajaran Geografi Di SMA Muhammadiyah 2 Gemolong. http://eprints.uns.ac.id/3960/1/513619052.pdf. [25 Maret 2015]

Jihad, dkk. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.

(48)

Panggabean, Luhut. (1989). Penelitian Pendidikan. Bandung. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwaamidjaya, I.M. (2008). Teknik Survey dan Pemetaan Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Mengengah Kejuruan, Direkotorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Siswa. Jakarta. PT. Rajawali Pres Grafindo Persada.

Sadiman, A.S. (2002). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

Sadiman, A.S. (2003). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

Schemerhon John R. Jr (1986). Efektivitas dalam Penyelesaian Tugas. [Online]. Tersedia: http://www.efektivitas.co.id/234/1986 [25 Maret 2015]

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin. (2005). Cooperative Learning: theory, research and practice. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Sudjana.(2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherlan, A. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI.

(49)

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan-FIP Universitas Pendidikan Indonesia

Suyono. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya Remaja.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014. Bandung: UPI

Widarto. (2013) Panduan Penyusunan Jobsheet Mapel Produktif pada SMK. Slide Presentasi. UNY.

Gambar

GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
Gambar Teknik Bangunan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1), dan tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota

Spesifikasi Gorden Setda (spek nmr 7) Dalam gambar adalah vertikal blind, sedangkan yang diminta adalah kain sopitel, karena sepengetahuan kami, kain sopitel adalah gorden

Untuk menyelesaikan model Predator-Prey akan dilakukan dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde empat seperti pada persamaan , dan juga diselesaikan menggunakan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. Analisis kestabilan asimtotis lokal dari titik setimbang model Predator-Prey Tipe Holling

1) Situasional : artinya berkaitan langsung dengan permasalahan konkret yang dihadapi guru dan siswa di kelas. 2) Kontekstual : Artinya upaya pemecahan yang berupa

18.6/Pokja B/2016 tanggal 04 April 2016 tentang Penetapan Hasil Kualifikasi, dengan ini diumumkan Hasil Kualifikasi untuk paket pekerjaan pada Study Potensi Pengembangan

Tiada untaian kata yang lebih indah dan agung yang dapat penulis ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam atas segala rahmat, petunjuk dan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 64, Tambahan Lembaran