• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI SDN PADASUKA MANDIRI 1 KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI SDN PADASUKA MANDIRI 1 KOTA CIMAHI."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI

SDN PADASUKA MANDIRI 1 KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

OLEH:

MUHAMAD SIDIK 1102346

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBUGARAN JASMANI DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI

SDN PADASUKA MANDIRI 1 KOTA CIMAHI

Oleh

Muhamad Sidik

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahrga dan Kesehatan

© Muhamad Sidik 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)
(4)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

ABSTRAK

Muhamad Sidik, 1102346, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Judul: Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Konsentrasi dan Kebugaran Jasmani Dalam Pembelajaran Penjas di SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi, Pembimbing I Prof. Dr. Beltasar Tarigan, MS., AIFO. Pembimbing II Dr. Dian Budiana, M.Pd.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran pendidikan jasmani terhadap konsentrasi dan kebugaran jasmani siswa di SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan

pretest-posstest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi, dengan sampel siswa-siswa-siswi kelas V A sebanyak 42 siswa (kelompok eksperimen) dan kelas V B sebanyak 40 siswa (kelompok kontrol). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur konsentrasi digunakan angket berupa gambar yang harus diisi dengan cara mencocokan gambar dengan jawaban yang tersedia selama 5 menit. Sedangkan untuk mengukur kebugaran jasmani menggunakan TKJI. Untuk menjawab hipotesis 1 sampai 4 menggunakan uji paired samples t test, hasil yang diperoleh untuk kelas eksperimen sebagai berikut, pengaruh pendekatan saintifik terhadap konsentrasi adalah (0.000) < α=0.05 (signifikan) dan untuk kebugaran jasmani adalah (0.000) < α=0.05 (signifikan). Sedangkan untuk kelas kontrol sebagai berikut, pengaruh pendekatan konvensional terhadap konsentrasi adalah (0.000) < α=0.05 (signifikan) dan untuk kebugaran jasmani adalah (0.808) >

α=0.05 (tidak signifikan). Untuk menjawab hipotesis 5 menggunakan independent samples t test diperoleh hasil perbedaan rata-rata untuk konsentrasi adalah (0.834)

< α=0.05 (signifikan) dan untuk menjawab hipotesis 6 menggunakan Mann-Whitney diperoleh hasil perbedaan rata-rata untuk kebugaran jasmani adalah (0.002). Kesimpulan adalah 1) Pendekatan saintifik memberikan pengaruh terhadap konsentrasi dan kebugaran jasmani siswa. 2) Pendekatan konvensional

memberikan pengaruh terhadap konsentrasi siswa. 3) Pendekatan konvensional

tidak memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa. 4) Pendekatan saintifik memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada pendekatan

konvensional terhadap konsentrasi siswa. 5) Tidak terdapat perbedaan antara pendekatan saintifik dan konvensional terhadap kebugaran jasmani.

(5)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

ABSTRACT

Muhamad Sidik, 1102346. Study Program of Physical Education, Health and Recreation. Title: The Effect of Scientific Approach Towards Students’ Concentration and Physical Fitness in Physical Education Learning at SDN Padasuka Mandiri 1 Cimahi City. This research under the guidance of: Supervisor I: Prof. Dr. Beltasar Tarigan, MS., AIFO. Supervisor II: Dr. Dian Budiana, M.Pd.

The purpose of this study was to determined the effect of scientific approaches in physical education learning towards students’ concentration and physical fitness at SDN Padasuka Mandiri 1 Cimahi City. The method used in this study was experimental method with pretest posttest control group design. Sampling technique used was a purposive sampling. The instrument used to measure the concentration was a pictured questionnaire. Whereas for physical fitness used TKJI. To answered the hypothesis 1 until 4 used paired samples test, the result of experiment class were, influence of scientific approaches towards concentration was (0.000) <level α=0.05 (significant) and for the physical fitness was (0.000)

<level α=0.05 (significant). The result of control class were, influence of conventional approaches towards concentration was (0.000) <level α=0.05 (significant) and for the physical fitness was (0.808) <level α=0.05 (significant). To answered the hypothesis 5 used independent samples test and the result of average concentration difference was (0.834) < α=0.05 (significant) and Hypothesis 6 used Mann-Whitney test obtained (0.002) for physical fitness (not significant). Conclusion, 1) Scientific approaches can influence on concentration and physical fitness of students. 2) Conventional approaches can influence on concentration of students. 3) Conventional approaches does not influence on physical fitness of students. 4) Scientific approaches gives a better influence than conventional approaches towards students concentration. 5) There is no difference between scientific and conventional approaches towards students physical fitness.

(6)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELIATIAN

(7)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

4. Strategi dan teknik penerapan model pembelajaran ... 15

a. Pengertian pendekatan saintifik ... 18

b. Karakteristik dan tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik ... 19

c. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan santifik ... 20

d. Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik ... 21

5. Kebugaran jasmani ... 23

a. Pengertian kebugaran jasmani ... 23

b. Komponen-komponen kebugaran jasmani ... 24

c. Faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani ... 26

6. Konsentrasi ... 27

a. Pengertian konsentrasi ... 27

b. Aspek konsentrasi belajar ... 28

B. Kerangka Berpikir ... 28

(8)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ... 45

a. Deskripsi data ... 45

b. Uji normalitas ... 48

c. Uji homogenitas ... 49

d. Uji hipotesis ... 50

1. Pengaruh pendekatan saintifik terhadap kosentrasi siswa ... 51

2. Pengaruh pendekatan saintifik terhadap kebugaran jasmani siswa ... 52

3. Pengaruh pendekatan konvensional terhadap konsentrasi siswa ... 53

4. Pengaruh pendekatan konvensional terhadap kebugaran jasmani siswa ... 54

5. Peningkatan konsentrasi siswa ... 55

6. Peningkatan kebugaran Jasmani siswa ... 56

B. Pembahasan ... 57

1.Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh terhadap konsentrasi siswa ... 58

2.Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa ... 59

3.Pendekatan konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh terhadap konsentrasi siswa ... 60

4.Pendekatan konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa ... 61

5.Pendekatan saintifik memberikan pengaruh lebih baik daripada pendekatan konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap konsentrasi siswa ... 62

(9)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(10)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Penilaian tes sprint ... 39

Tabel 3.3 Penilaian tespull-up (gantung siku) ... 40

Tabel 3.4 Penilaian tes sit-up ... 40

Tabel 3.5 Penilaian tes vertical jump ... 41

Tabel 3.6 Penilaian tes lari jarak sedang ... 41

Tabel 3.7 Level kebugaran siswa ... 42

Tabel 4.1 Data pretest kelompok eksperimen ... 45

Tabel 4.2 Data posttest kelompok eksperimen ... 45

Tabel 4.3 N-Gain kelompok ekperimen ... 46

Tabel 4.4 Data pretest kelompok kontrol ... 46

Tabel 4.5 Data posttest kelompok kontrol ... 47

Tabel 4.6 N-Gain kelompok kontrol ... 47

Tabel 4.7 Uji normalitas ... 48

Tabel 4.8 Uji homogenitas data konsentrasi... 50

Tabel 4.9 Uji homogenitas data kebugaran jasmani... 50

Tabel 4.10 Hasil uji perbedaan rata-rata konsentrasi kelompok eksperimen... 51

Tabel 4.11 Hasil uji perbedaan rata-rata kebugaran jasmani kelompok eksperimen ... 52

Tabel 4.12 Hasil uji perbedaan rata-rata konsentrasi kelompok kontrol ... 53

Tabel 4.13 Hasil uji perbedaan rata-rata kebugaran jasmani kelompok kontrol... 54

Tabel 4.14 Uji perbedaan rata-rata konsentrasi ... 56

(11)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain penelitian ... 33

Gambar 3.2. Langkah-langkah penelitian ... 35

(12)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.SK pembimbing

Lampiran 2. Surat izin penelitian

Lampiran 3.Surat telah melaksanakan penelitian

Lampiran 4. RPP

Lampiran 5. Angket konsentrasi

Lampiran 6. Angket kebugaran jasmani

Lampiran 7. Foto-foto kegiatan

Lampiran 8. Tabulasi data pretest konsentrasi

Lampiran 9. Tabulasi data pretest kebugaran jasmani

Lampiran 10. Tabulasi data posttest konsentrasi

Lampiran 11. Tabulasi data posttest kebugaran jasmani

Lampiran 12. N-Gain kelompok eksperimen

Lampiran 13. N-Gain kelompok kontrol

(13)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas fisik yang dilakukan

melalui pembelajaran yang mendorong siswa agar seluruh potensi siswa dapat

tumbuh dan berkembang. Selain itu pengertian pendidikan jasmani secara modren

adalah suatu proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga

sebagai media atau alat pembelajaran. Menurut Saputra, dkk (2007, hlm 40)

pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik

sebagai media utama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sama seperti

yang diungkapkan Mahendra, (2008, hlm 3) pendidikan jasmani pada hakekatnya

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan

perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta

emosional.

Kekurangan yang biasanya terjadi dalam proses belajar mengajar

pendidikan jasmani biasanya disebabkan oleh tiga faktor diantaranya, pertama

guru, kedua jam pelajaran, dan ketiga kurangnya bahan, media dan alat

pembelajaran. Menurut hasil observasi penulis di lapangan dalam proses belajar

mengajar, masih ada guru yang mengunakan pendekatan tradisional yang

menekankan teknik-teknik kecabangan olahraga dalam pembelajarannya.

Sebagian guru masih kurang paham tentang pendekatan mengajar apa yang

digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada saat ini. Hal tersebut

disebabkan adanya perubahan kurikulum, serta kurangnya waktu untuk

pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani ada tiga aspek

yang menjadi bahan penilaian yaitu: aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Abduljabar, (2010, hlm 22) menyatakan bahwa:

(14)

2

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Dengan demikian, hasil belajar pendidikan jasmani siswa sangat bergantung

pada bagaimana kemampuan guru pendidikan jasmani di sekolah,

mengorientasikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam

kurikulum ke dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Dalam UU RI No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menjelaskan

bahwa,

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Apabila pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dilakukan oleh

seorang guru yang profesional sesuai dengan UU di atas, maka seluruh tujuan

pembelajaran yang ada dalam kurikulum akan tercapai, dan hasil belajar siswa

baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan hal-hal yang positif pada diri

siswa akan tumbuh dan berkembang.

Dalam kurikulum 2013 yang ditetapkan oleh pemerintah, pendekatan dalam

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada seluruh aktivitas pembelajaran,

adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang

bertujuan untuk mengacu pada proses ilmiah sehingga pembelajaran menjadi

lebih aktif, mandiri, serta membiasakan siswa untuk berfikir logis. Pendekatan

saintifik ini meliputi beberapa aspek yang diterapkan pada saat proses

pembelajaran pendidikan jasmani, diantaranya: mengamati, bertanya,

menganalisis, dan mencoba. Pendekatan saintifik bertujuan untuk menghasilkan

siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

Langkah-Langkah pendekatan ilmiah (scientifik approach) meliputi:

mengenali informasi melalui observasi atau pengamatan, bertanya, mencoba,

kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,

dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan

(15)

3

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

lebih aktif dalam proses belajar dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah

dan pada fenomena yang terjadi harus dibuktikan dengan data yang nyata.

Aspek psikomotor dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

menjadi salah satu bagian dalam penilaian, pada aspek psikomotor terdapat

beberapa aspek penilaian, selain keterampilan gerak dan keterampilan cabang

olahraga salah satunya adalah menilai kebugaran jasmani siswa.

Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan

kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan

efesien, menurut Giriwijoyo (2010, hlm. 21), menjelaskan bahwa: “kebugaran

jasmani berasal dari istilah bahasa inggris, yaitu phsical fitness yang artinya

kemampuan koordinasi yang baik terhadap otot-otot, pernapasan dan

kardiovaskuler”. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang prima akan mampu melakukan tugas-tugas geraknya dengan baik. Tuntutan untuk memiliki

kebugaran jasmani yang prima sangat dibutuhkan saat pembelajaran pendidikan

jasmani di sekolah, karena siswa membutuhkan kemampuan gerak yang baik

untuk mampu mengikuti pembelajaran penjas disekolah dengan baik.

Dalam hal ini peneliti ingin mencoba melakukan sebuah penelitan tentang

pendekatan saintifik yang bertujuan untuk mengukur kebugaran jasmani siswa,

apakah pembelajaran pendidikan jasmani dengan menggunakan pendekatan

saintifik mampu meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

Selain mengukur kebugaran jasmani peneliti juga ingin mencoba

mengetahui aspek kognitif siswa, namun bukan terhadap pengetahuan siswa

melainkan konsentrasi belajar siswa. Konsentrasi menurut kamus besar bahasa

Indonesia adalah “Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.” Dalam hal

ini, konsentrasi yang akan dibahas yakni terkait dengan konsentrasi belajar.

Sedangkan menurut Hakim (2003, hlm. 1), secara garis besar, sebagian besar

orang memahami pengertian konsentrasi sebagai suatu proses pemusatan pikiran

kepada suatu objek tertentu. Dengan adanya pengertian tersebut, timbullah suatu

pengertian lain bahwa di dalam melakukan konsentrasi, orang harus berusaha

keras agar segenap perhatian panca indera dan pikirannya hanya boleh fokus pada

suatu objek saja. Panca indera khususnya mata dan telinga tidak boleh

(16)

4

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

mencoba melakukan sebuah penelitan tentang pendekatan saintifik yang bertujuan

untuk mengukur konsentrasi siswa, apakah pembelajaran pendidikan jasmani

dengan menggunakan pendekatan saintifik mampu meningkatkan konsentrasi

siswa.

Menurut obeservasi penulis di SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi,

dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan oleh guru belum

menerapkan pendekatan saintifik, karena di sekolah tersebut memang tidak

memakai atau menerapkan kurikulum 2013 dalam sistem pembelajarannya.

Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya, penulis tertarik untuk

memperkenalkan serta mengujicoba pendekatan saintifik pada proses belajar

mengajar pendidikan jasmani di sekolah tersebut, dan ingin mengetahui apakah

pendekatan saintifik mampu meningkatkan konsentrasi dan kebugaran jasmani

siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud

melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap

Konsentrasi dan Kebugaran Jasmani Pada Pembelajaran Penjas Di SDN Padasuka

Mandiri 1 Kota Cimahi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis telah kemukakan,

mengacu pada judul penelitian yaitu, Pengaruh pendekatan saintifik terhadap

konsentrasi dan kebugaran jasmani pada pembelajaran pendidikan jasmani di

SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi , maka penulis merumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan

jasmani terhadap konsentrasi siswa di SDN Padasuka Mandiri 1 kota Cimahi?

2. Apakah ada pengaruh pendekatan konvensional dalam pembelajaran

pendidikan jasmani terhadap konsentrasi siswa di SDN Padasuka Mandiri 1

kota Cimahi?

3. Apakah ada pengaruh pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan

jasmani terhadap kebugaran jasmani siswa di SDN Padasuka Mandiri 1 kota

(17)

5

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

4. Apakah ada pengaruh pendekatan konvensional dalam pembelajaran

pendidikan jasmani terhadap kebugaran jasmani siswa di SDN Padasuka

Mandiri 1 kota Cimahi?

5. Pendekatan manakah yang memberikan hasil lebih baik dalam pembelajaran

pendidikan jasmani antara pendekatan saintifik dengan pendekatan

konvensional terhadap konsentrasi siswa di SDN Padasuka Mandiri 1 kota

Cimahi?

6. Pendekatan manakah yang memberikan hasil lebih baik dalam pembelajaran

pendidikan jasmani antara pendekatan saintifik dengan pendekatan

konvensional terhadap kebugaran jasmani siswa di SDN Padasuka Mandiri 1

kota Cimahi?

C. Batasan Masalah

Agar masalah penelitian ini tidak menyimpang dari masalah sebenarnya,

maka penulis membatasi masalah penelitian ini. Adapun ruang lingkup

permasalahan ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik antara

pendeketan saintifik dengan pendekatan konvensional dalam pembelajaran

pendidikan jasmani terhadap konsentrasi dan kebugaran jasmani siswa.

2. Penelitian ini di fokuskan pada siswa-siswi kelas V di SDN Padasuka

Mandiri 1 Kota Cimahi.

3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur konsentrasi adalah angket

berupa gambar.

4. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kebugaran jasmani siswa,

menggunakan tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI).

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan saintifik pada

pembelajaran pendidikan jasmani terhadap konsentrasi siswa di SDN

(18)

6

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan saintifik pada

pembelajaran pendidikan jasmani terhadap kebugaran jasmani siswa di

SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan konvensional dalam

pembelajaran pendidikan jasmani terhadap konsentrasi siswa di SDN

Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan konvensional dalam

pembelajaran pendidikan jasmani terhadap kebugaran jasmani siswa di

SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi.

5. Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik antara pendekatan

saintifik dengan pendekatan konvensional terhadap konsentrasi siswa di

SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi.

6. Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik antara pendekatan

saintifik dengan pendekatan konvensional terhadap kebugaran jasmani

siswa di SDN Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis :

a. Untuk mengujicoba teori-teori tentang pendekatan saintifik pada siswa

saat pembelajaran penjas.

b. Meningkatkan keaktifan dalam belajar siswa, cara berfikir secara

ilmiah, kreatif, dan inovatif.

c. Mengetahui hasil kebugaran jasmani dan konsentrasi siswa

mengunakan pendekatan pembelajaran saintifik.

d. Mengetahui hasil kebugaran jasmani dan konsentrasi siswa

mengunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

2. Secara praktis :

a. Bagi penulis, menambah pengetahuan terhadap pendekatan mengajar

(19)

7

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

b. Bagi guru, menembah keterampilan dalam menerapkan metode atau

pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

c. Bagi penulis dan guru, penelitian ini dapat memberikan sumbangan

dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran penjas di

sekolah.

F. Struktur organisasi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,

maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang

akan diuraikan berdasarkan sistemakita penulisan sebagai berikut, pada

BAB I Pendahuluan, terdapat latar belakang penelitian, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Pada BAB II

Kajian pustaka, berisi tentang teori-teori serta konsep-konsep yang

berhubungan dengan penelitian yang di lakukan, tentang pendidikan

jasmani, model pembelajaran, pendekatan saintifik , konsentrasi dan

kebugaran jasmai. BAB III Metode penelitian, berisi tentang lokasi dan

subjek penelitian, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian

yang digunakan, instrumen penelitian yang dipakai, teknik pengumpulan

data dan analisis data. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, pada bab

ini menganalisis data-data yang telah di kumpulkan atau di dapatkan pada

saat melakukan penelitian kemduian di paparkan pembahsannya secara

terperinci. BAB V Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang diberikan baik untuk

(20)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode penelitian sangat penting

dalam sebuah penelitian, tanpa adanya metode penelitian sebuah penelitian

akan tidak tersusun dengan sistematis dan tidak bermakna. Secara umum

metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu, seperti yang diungkapkan

Sugiyono (2013. hlm. 3), “cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis”.

Metodologi penelitian dalam hal ini mencakup metode, sampel dan

populasi, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

analisis data, dan sebagainya. Metodologi penelitian menjelaskan metode apa

yang akan dipakai untuk sebuah penelitian, bagaimana teknik pengambilan

populasi dan sampel, bagaimana desain penelitian yang dipakai, instrumen

penelitianmyang digunakan, dan bagaimana teknik pengumpulan datanya.

Pemilihan metode penelitian yang tepat akan mempengaruhi hasil pene litian

yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Permasalahan yang penulis ungkap sesuai dengan judul penelitian yaitu

bagaimana pengaruh pendekatan saintifik terhadap konsentrasi dan kebugaran

jasmani pada pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa-siswi di SDN

Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi. Sesuai dengan tujuan penelitian penulis

tersebut maka metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode

penelitian eksperimen. Arikunto (2002, hlm. 4) mengungkapkan bahwa, “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminir atau menyisihkan faktor- faktor lain yang bisa

mengganggu”.

Sedangkan menurut pendapat Sugiyono (2012, hlm. 106) bahwa,

(21)

32

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

yang lain dalam kondisi yang terkendali. Sesuai dengan masalah yang dikaji oleh peneliti maka dari itu peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen sebagai metodenya.

Sesuai dengan permasalahan yang penulis ungkap, maka metode

penelitian eksperimen sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian penulis,

agar penelitian penulis berjalan dengan baik.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padasuka Mandiri 1 Cimahi.

Pemilihan lokasi penelitian di SD Negeri Padasuka Mandiri 1 Cimahi

didasarkan atas lokasi yang cukup dekat dengan tempat tinggal penulis,

sehingga mampu mempermudah jarak ke tempat penelitian, dan penemuan

masalah pada saat penulis melihat pembelajaran penjas yang sedang

berlangsung di sekolah tersebut.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat serta memberikan

informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun subjek yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V A dan B SD Negeri

Padasuka Mandiri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014-2015.

C. Populasi dan Sampel

Dalam melakukan suatu penelitian, perlu memperhatikan beberapa hal

penting, diantaranya adalah populasi dan sampel, menurut Sugiyono (2014,

hlm. 117) menjelaskan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Sampel ditentukan dengan teknik sampling purposive, Sugiyono (2014,

hlm. 124), menjelaskan bahwa, “sampling purposive adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Dalam penelitian ini populasi berjumlah 82 siswa yang terdiri dari dua

(22)

33

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Cimahi. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak dua kelas

yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas V A sebagai

kelompok eksperimen terdiri dari 42 siswa, merupakan kelas yang mendapat

perlakuan atau kelas yang mendapatkan pembelajaran mengunakan pendekatan

saintifik, sedangkan kelas V B berjumlah 40 siswa, sebagai kelompok kontrol

merupakan kelas yang tidak diberikan perlakuaan.

D. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan acuan

dalam langkah- langkah penelitian. Mengenai desain penelitian Nasution

mengatakan (2004, hlm. 40) bahwa, “desain penelitian merupakan suatu

rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan

tujuan penelitian”. Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek

penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Penggunaan desain

dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest dengan kontrol group desain.

Yakni dengan melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal setiap

siswa atau sampel dan melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil dari

perlakuan yang diberikan.

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Pretest-Posstest control Group Design

Keterangan:

A = Kelompok Eksperimen

B = Kelompok Kontrol

O1 = Tes awal kelompok eksperimen untuk mengetahui data awal sebelum

di berikan perlakuan / tretment

A O1 X O2

(23)

34

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

O2 = Tes akhir kelompok eksperimen sesudah di berikan perlakuan /

treatmen

O3 = Tes awal kelompok kontrol untuk mengetahui data awal

O4 = Tes akhir kelompok kontrol

X = Treatment / perlakuan

Desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah

yang ingin diungkapkan.

Adapun langkah- langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk

(24)

35

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Gambar. 3.2

Langkah-langkah penelitian

Preetest / Perlakukan

Preetest / Tidak diberikan perlakuan

Pengolahan dan analisis data

Kesimpulan

Pendekatan saintifik

Pembelajaran seperti biasa/konvensional Siswa-siswi kelas V SDN Padasuka Mandiri 1

Kelas V A Kelas V B

Konsentrasi dan kebugaran jasmani

Konsentrasi dan kebugaran jasmani

(25)

36

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

E. Instrumen Penelitian

Dalam Penelitian biasanya dibutuhkan suatu alat ukur yang dapat melihat

atau menggambarkan perubahan atau kemajuan yang telah dicapai dari suatu

penelitian. Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data atau alat

ukur untuk mengukur variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 147)

bahwa,

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.” Guna tercapainya keberhasilan penelitian, maka diperlukan suatu teknik dan alat pengumpulan data yang tepat atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk memperoleh data hasil penelitian

yang berupa tes konsentrasi dan tes kebugaran jasmani siswa maka digunakan

instrumen penelitian berupa tes konsentrasi dan tes kebugaran jasmani.

a. Pretest

Pretest, digunakan untuk mengukur kemampuan awal para siswa

sebelum perlakuan diberikan. Hasil pretest di gunakan untuk mengukur

konsentrasi dan kebugaran jasmani, awal siswa antara kelompok ekspeimen

dan kelompok kontrol.

b. Posttest

Posttest, digunakan untuk mengukur kemampuan dan membandingkan

peningkatan hasil preetest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah diberikan perlakuan. Tes yang digunakan pada posttest

sama seperti dengan tes yang diberikan pada saat preetest.

c. Pelaksanaan Pembelajaran atau perlakuan

Pelaksanaan eksperimen pembelajaran atau perlakuan dilakukan

sebanyak 16 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan dua kali dalam

seminggu. Mengenai lamanya latihan atau pembelajaran Harre (dalam

Harsono, 1988, hlm. 106) mengatakan bahwa,

Macrocycle adalah suatu siklus jangka panjang yang bisa memakan waktu 6 bulan, 1 tahun, sampai beberapa tahun. Sedangkan mesocycle

(26)

37

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menggunakan mesocycle

sebagai lamanya latihan atau pembelajaran, karena metode ini tidak

membutuhkan waktu yang lama karena disetiap sekolah mata pelajaran

penjas dalam seminggu hanya satu kali pertemuan, oleh karena itu penulis

dalam penelitian ini menambah jumlah pertemuan menjadi dua kali

pertemuan dalam seminggu dan dilakukan selama delapan minggu.

d. Instrumen yang digunakan

Instrumen di gunakan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji

hipotesis,

1. Angket konsentrasi

Dalam Weschler Intellegence Scale for Children terdapat instrumen tes

untuk mengukur konsentrasi yang dinamakan test coding. Gambar

instrumen tes nya telah di adaptasi atau dimodifikasi menjadi sebagai

(27)

38

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Gambar 3.3

Cara mengisinya adalah dengan menggambar pada kolom isian yang

kosong yang terletak tepat diatas gambar yang tersedia. Responden harus

mencocokan gambar sesuai dengan jawaban yang tersedia di kolom atas.

Cara penilaian angket konsentrasi di atas adalah, setiap jawaban yang diisi

(28)

39

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

1 (satu), apabila gambar atau jawaban yang di isi oleh responden kurang

tepat maka tidak mendapatkan nilai atau 0 (nol). Waktu yang diberikan

untuk mengisi angket tersebut adalah lima menit. Apabila waktu lima

menit telah selesai maka pengerjaan harus berhenti dan di kumpulkan.

2. Tes kebugaran jasmani

Pusat kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang

diberi nama Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang kategorinya

dikelompokan menjadi empat kelompok umur, yaitu

a. Umur 6-9 tahun

b. Umur 10-12 tahun

c. Umur 13-15 tahun

d. Umur 16-19 tahun

Kategori dengan membedakan juga jenis kelamin dimana kategori

putra dan putri. TKJI merupakan battery tes dimana terdiri dari Sprint, pull

up (gantung siku), sit-up, vertical jump, dan lari jarak sedang.

Karena penelitian penulis mengambil sampel siswa-siswi kelas V SD

yang umurnya berkisar 10-12 tahun maka semua item tes disesuaikan

berdasarkan umur.

a. Sprint

Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan. Jarak yang

(29)

40

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

b. Pull-up (gantung siku)

Pull-up atau gantung siku, bertujuan untuk mengukur kekuatan otot

lengan dan bahu. Untuk penilaiannya para siswa atau responden

menahan sekuat-kuatnya tanpa ada batas waktu yang di tentukan.

Penilaian tesnya terdapat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

c. Sit-up

Sit-up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

Untuk kelompok umur 10-12 tahun melakukan selama 30 detik. Dan

penilaian tesnya terdapat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

d. Vertical jump

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran

papan sekala selebar 30cm dan panjang 150cm, dimana jarak antara

garis sekala satu dengan yang lainnya masing-masing 1cm. Papan

sekala ditempelkan di tembok dengan jarak sekala nol (0) dengan

lantai 150cm. Pertama berdiri menyamping papan sekala dengan

Putra Nilai Putri

(30)

41

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang di dapat, kemudian

lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap lompatan

dicatat tinggi yang di peroleh kemudian ambil yang tertinggi, selisih

antara raihan tertinggi dengan pengukuran yang pertama saat tidak

melompat adalah hasil vertical jump.

Dengan kriteria penilaian terdapat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

e. Lari jarak sedang

Lari jarak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung

dan pembuluh darah. Jarak yang di tempuh untuk kelompok umur

10-12 tahun baik putra maupun putri adalah 600 meter. Kriteria

penilaiannya terdapat pada tebel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Untuk penilaian kebugaran jasmani siswa menjumlahkan semua nilai

dari lima item tes yang sudah dilakukan, kemudian di cocokan dengan table 3.7

di bawah ini, setelah itu dapat terlihat pada level kebugaran yang mana siswa

tersebut berada.

Putra Nilai Putri

46 cm keatas 5 42 cm keatas

38-45 cm 4 34-41 cm

31-37 cm 3 28-33 cm

24-30 cm 2 21-27 cm

dibawah 24 cm 1 dibawah 21 cm

(31)

42

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Tabel 3.7

No Jumlah Nilai Klasifikasi

1 22-25 Baik sekali (BS)

2 18-21 Baik (B)

3 14-17 Sedang (S)

4 10-13 Kurang (K)

5 05-09 Kurang sekali (KS)

F. Teknik pengumpulan data

Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah

hasil tes. Langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai

berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

� = ∑ ��

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

X = Nilai rata-rata yang dicari

∑ xi = Jumlah skor yang di dapat

n = Banyak sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :

� = √∑ �−��− ²

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

S = Simpangan baku yang dicari

(32)

43

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor

yang berbeda satuanya, rumus yang digunakan sebagai berikut :

T-skor = 50 + 10 [ � − �

� ] untuk satuan frekuensi, atau

T-skor = 50 + 10 [ � − �

� ] untuk satuan waktu

4. Menguji normalitas data pretes, dan postes menggunakan uji kenormalan

Kolmogorov-Smirnov . sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn

selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita

bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk

taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data pengalaman melebihi L dari daftar tabel.

Dalam hal ini lainnya hipotesis nol diterima.

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan

L0 ini dengan nilai kritis L0 yang diambil dari daftar nilai kritis untuk

(33)

44

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

1. Hipotesis diterima apabila L0< L = Normal

2. Hipotesis ditolak apabila L0 > L = Tidak Normal

5. Jika data tidak normal, maka dilakukan uji statistik nonparametric yaitu

uji Mann-Whitney.

6. Melakukan pengujian masing- masing kelompok dengan menggunakan uji

t Paired t-test.

7. Setelah data memenuhi syarat normal dan homogen, dilakukan uji

kesamaan rataan skor pretest dan skor posttes menggunakan uji-t yaitu

Independent Sampel T-Test.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penelitian

yang sudah terkumpul. Proses analisis dilakukan dengan program SPSS

(Statistical package for sosial science) versi 22. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Deskriptif statistik dengan menggunakan penghitungan mean dan standar

deviasi atau simpangan baku.

2. Uji asumsi atau uji prasarat yaitu uji normalitas dan uji homogen.

3. Uji paired t test

Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak kelas eksperimen dan kontrol

Perumusan hipotesisnya adalah:

 H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil tes konsentrasi dan kebugaran jasmani

dalam pembelajaran penjas antara kelas eksperimen dan kontrol.

 H1 : Terdapat Perbedaan hasil tes konsentrasi dan kebugaran jasmani

dalam pembelajaran penjas anatar kelas eksperimen dan kontrol.

Kriteria Pengujian:

 Jika nilai signifikansi (Sig.) ≥ α, maka H0 diterima.

(34)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan

sebagai berikut :

1. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh

terhadap konsentrasi siswa SD Negeri Padasuka Mandiri 1 Cimahi.

2. Pendekatan konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh

terhadap konsentrasi siswa SD Negeri Padasuka Mandiri 1 Cimahi.

3. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan jasmani berpengaruh

terhadap kebugaran jasmani siswa SD Negeri Padasuka Mandiri 1 Cimahi.

4. Pendekatan konvensional dalam pembelajaran pendidikan jasmani tidak

berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa SD Negeri Padasuka Mandiri 1

Cimahi.

5. Pendekatan saintifik lebih baik pengaruhnya terhadap konsentrasi siswa

dibandingkan pendekatan konvensional.

6. Tidak terdapat perbedaan antara pendekatan saintifik dan konvensional

terhadap kebugaran jasmani siswa.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani,

 Agar lebih mempertimbangkan pendekatan saintifik untuk diterapkan

dalam proses belajar mengajar di sekolah, dalam pembelajaran pendidikan

jasmanai. Karena selain konsentrasi dan kebugaran jasmnai siswa yang

meningkat, pengetahuan, wawasan, keaktifan siswa dalam

(35)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

2. Bagi mahasiswa,

 Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai

pendekatan saintifik ataupun model pembelajaran yang ada didalam

pendekatan saintifik, dapat memperluas sampel dan memperlama waktu

penelitian sehingga hasilnya lebih maksimal.

 Dapat melakukan penelitian tentang pendekatan saintifik secara lebih mendalam lagi, atau dikaitkan dengan variabel-variabel yang lain.

Misalnya terhadap hasil belajar penjas, kreatifitas, atau di kaitkan dengan

(36)

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2011). Pedagodi Olahraga (seri: konsep dan pendekatan

pengajaran). Bandung: FPOK UPI.

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam

Pendidikan Jasmani. RIZQI Press, Bandung

Arinkunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rienika Cipta.

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.

Rienika Cipta.

Carin, A & Sund, R. (1975). Teaching Science Trough Discovery. 3 ED.

Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Giriwijoyo. (2010). Kebugaran Jasmani Olahraga. Karunika. Jakarta.

Hakim, T. (2003). Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Puspa Swara. Jakarta.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta.

CV. Tambak Kusuma.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Konseptual Dalam Pembelajaran

Abad 21. Ghalia Indonesia. Bogor

Husdarta, & Yudha, S. (2000). Belajar dan pembelajaran. Bandung: FPOK UPI.

Husdarta, J.S. (2009). Manajemen pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Juliantine, T, dkk. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, A. (2003). Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Jakarta.

(37)

68

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

Nugroho, W. (2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi

Pustaka.

Priyanto, D. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Cv Andi Offset.

Yogyakarta

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

SD/ MI. Jakarta: Prenada Media Group.

Saputra, Y. dkk (2007). Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. MKU UPI Bandung.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.

Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Tarigan, F.B. (2012) Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Eidos. Bandung.

UU RI No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

UUSPN No.20 Tahun 2003.

Yudiana, Y. (2010). Implementasi Pendekatan Taktis dan Teknis dalam

Pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP

(Tinjauan Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar dan Bermain Bola Voli,

serta Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMPN 4 Kota Bandung ).

Disertasi. Prodi POR Pascasarjana UPI.

SUMBER LAIN

http://www.zonasiswa.com/2014/09/kebugaran-jasmani-pengertian- fungsi.html

(38)

69

Muhamad SIdik, 2015

PENGARUH PEND EKATAN SAINTIFIK TERHAD AP KONSENTRASI D AN KEBUGARAN JASMANI PADA PEMBELAJARAN PENJAS D I SD N PAD ASUKA MAND IRI 1 KOTA CIMAHI

http://penjasxii.blogspot.com/p/kebugaran-jasmani_21.html

http://olahragasmakesatrian01semarang.webnode.com/materi-penjasorkes/a8-kebugaran-jasmani/

http://candycoffin.blogspot.com/2014/03/pengertian-kebugaran-jasmani.html

Gambar

Gambar. 3.2
Gambar 3.3
Tabel 3.2 Umur 10-12 tahun
Tabel 3.3 Umur 10-12 tahun
+2

Referensi

Dokumen terkait

diakses tanggal 3 Januari 2016 pukul 10.30 WIB). (http://www.lapas-jadi-pusat-peredaran-narkoba.htm diakses

Dari hasil perhitungan tebal perkerasan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen didapat hasil bahwa selisih tebal perkerasan antara material yang digunakan dengan material

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIFA. DALAM

Peningkatan Perilaku Prososial Siswa Melalui Tayangan Reality Show Dalam Pembelajaran IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil dari penelitian yang diperoleh dengan penggunaan tayangan reality show dalam pembelajaran IPS adalah meningkatnya perilaku prososial siswa, karena siswa telah mampu

KML Al/SiC mempunyai densitas yang kecil yaitu 2,733 g/cm 3 untuk Al/SiC 2% dan 2,728 g/cm 3 untuk Al/SiC 5% dibanding besi cor yang mempunyai densitas 7,228 g/cm 3 sehingga akan

Makalah Seminar Tugas Akhir, Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara, Medan,

Sahabat MQ/ Semua kalangan diminta tidak menggunakan simbol-simbol agama dalam politik praktis/ khususnya untuk kepentingan menjelang pilpres 2009// Hal