vi ABSTRAK
PENGENALAN KEMBALI GEOPARK CILETUH SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI ALAM BAGI KALANGAN MUDA KOTA BANDUNG
Oleh
Ryandi Oktavianto 1264064
Indonesia dikenal kaya akan ragam alam diantaranya terdapat di Geopark Ciletuh yang memiliki tiga elemen konservasi alam utama, yaitu perairan, tumbuhan, dan batuan. Fakta di lapangan saat ini ada situs-situs konservasi di Geopark Ciletuh yang mengalami kerusakan sejak wisatawan mulai banyak berdatangan yang mayoritas adalah anak muda.
Kejadian seperti ini bisa terjadi karena pihak pemerintah yang lebih banyak mempromosikan Geopark Ciletuh sebagai kawasan wisata. Dari hal tersebut dapat diambil permasalahan yang terjadi adalah kurang kampanye tentang konservasi alam di Geopark Ciletuh, sedangkan promosi wisatanya pesat. Permasalahan lainnya yaitu kurangnya pengetahuan anak muda Kota Bandung umur 18-25 tahun tentang konservasi alam, dan juga sebanyak 60% dari mereka tidak mengetahui Geopark Ciletuh.
Perancangan kampanye pengenalan kembali geopark Ciletuh sebagai kawasan konservasi alam dibuat dengan konsep exploring menggunakan media video berisi edukasi tentang konservasi alam di sana. Tujuannya untuk memberi tahu bahwa di kawasan itu ada situs konservasi alam perlu kita hargai. Diharapkan kampanye ini dapat menarik perhatian anak muda Kota Bandung untuk lebih aware dengan konservasi alam di Geopark Ciletuh.
vii
ABSTRACT
KNOWING CILETUH GEOPARK AS A NATURAL
CONSERVATION FOR YOUNG PEOPLE IN BANDUNG
Oleh
conservatory sites in Ciletuh Geopark that have been destroyed since many tourists, the majority of which are young people, came here.This can happen because the government promotes this place more as a tourists’ place. The problem occurring is the lack of campaigns about the natural conservation in Ciletuh Geopark, while there is a great amount of tourism promotion, Another problem is the shortage of awareness of young people in Bandung aged 18 – 25 years old about natural conservation, and 60% of them do not
know Ciletuh Geopark.
The campaign design of knowing Ciletuh Geopark as a natural conservation is done with the exploring concept using the video media containing education of the natural conservation there. The purpose is to inform that there is a natutal conservatory site in this location that needs to be valued more. The campaign is expected to attract the attention of the young people in Bandung so that they are more aware of Ciletuh Geopark natural conservation.
viii DAFTAR ISI
COVER DALAM ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vi
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... vii
DAFTAR ISI ... viii 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3-4 1.5 Skema Perancagan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Teori Geopark ... 6
2.1.1 Teori Terbentuknya Geopark Ciletuh ... 6-7 2.2 Teori Konservasi ... 7-8 2.3 Teori Kampanye ... 8
2.3.1 Kampanye Konservasi ... 8-9 2.4 Teori Forografi ... 9
ix
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 11
3.1 Data dan Fakta ... 11
3.1.1 Perusahaan dan Lembaga Terkait ... 11-12 3.2 Observasi ... 12-16 3.3 Konservasi di Geopark Ciletuh ... 16-20 3.4 Wawancara ... 20-26 3.5 Kuesioner ... 26-33 3.6 Tinjauan Karya Sejenis ... 33
3.6.1 Kampanye Bumi Lestari Parepare Sulawesi Selatan ... 33-34 3.6.2 Wonderful Indonesia ... 35
3.6.3 Epic Java Movie ... 36
3.7 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 36-37 3.8 Strength, Weakness, Opportunities, Threat ... 37-38 BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 39
4.1 Konsep Komunikasi ... 39
x BAB V PENUTUP ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53-54
DAFTAR PUSTAKA ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN ... xv
xi DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Jumlah Pengunjung Geopark Ciletuh Tahun 2013-2016 ... 23
Tabel 4.1 Timeline Kampanye ... 41
xii DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Kuesioner 1 ... 26
Diagram 3.2 Kuesioner 2 ... 27
Diagram 3.3 Kuesioner 3 ... 27
Diagram 3.4 Kuesioner 4 ... 28
Diagram 3.5 Kuesioner 5 ... 28
Diagram 3.6 Kuesioner 6 ... 29
Diagram 3.7 Kuesioner 7 ... 29
Diagram 3.8 Kuesioner 8 ... 30
Diagram 3.9 Kuesioner 9 ... 30
Diagram 3.10 Kuesioner 10 ... 31
Diagram 3.11 Kuesioner 12 ... 32
xiii
Gambar 3.9 Konsrvasi Penangkaran Penyu Pangumbahan ... 16
Gambar 3.10 Mangrove Palangpang ... 17
Gambar 3.1 1 Pulau-Pulau bebatuan tua ... 18
Gambar 3.12 Curug Cimarinjung ... 18
Gambar 3.13 Penghijauan / Reboisasi Pohon Kepuh ... 19
Gambar 3.14 Bunga Bangkai Rafflesia Palma ... 20
Gambar 3.15 Wawancara PAPSI (Bapak Endang) ... 20
Gambar 3.16 Wawancara PAPSI (Bapak Asep) ... 22
Gambar 3.17 Kampanye sejenis (Bumi Lestari Parepare Sulawesi Selatan) ... 33
Gambar 3.18 Wonderful Indonesia ... 35
Gambar 4.6 Logo Ciletuh Geopark Conservation ... 48
Gambar 4.7 Gimmick T-Shirt ... 49
Gambar 4.8 Gimmick Tote Bag ... 49
Gambar 4.9 X Banner ... 50
Gambar 4.10 Poster Seri Awareness ... 50
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman alam, seperti contohnya Geopark Ciletuh, berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kawasan pengembangan yang berbasis pada konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat dengan berpilar pada keragaman geologi, hayati dan budaya. Menurut info dari National Geographic Indonesia, Ciletuh sudah mendapat sertifikat Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian ESDM karena telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk sebuah taman
bumi atau geopark.
Berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Ciemas, terdapat kelompok bebatuan
berumur paling tua di Pulau Jawa, tepatnya di Geopark Ciletuh. Keberadaan taman
bumi (geopark) menjadikan daerah ini langka secara geologi. Geopark ini juga
menjadi geopark satu-satunya yang mempunyai situs destinasi yang disebut Mega
Amphitheater yang diberi nama Lembah Panenjoan, hal tersebut menjadikan Ciletuh
sangat unik dan menarik buat dikunjungi dan dipelajari. Geopark Ciletuh ini memiliki
karakteristik yang khas, unik, sekaligus langka. Kawasan ini memperlihatkan dua
penggalan kerak bumi yang berbeda sifatnya karena tersusun dari batuan yang berasal
dari lempeng samudera dan lempeng benua. Adapun singkapan batuan atau fenomena
lainnya dapat ditemukan di daerah komplek Gunung Beas, Gunung Badak, dan
Gunung Citireun. Yang menarik bagi wisatawan, di daerah sini juga ada sejumlah air
terjun, misalnya Curug Awang dan gua yang banyak burung waletnya, Curug
Cimarinjung, dan Curug Puncakmanik yang memiliki tinggi 100 meter. Ciletuh akan
bisa ditetapkan sebagai global geopark oleh UNESCO diperkirakan di akhir tahun
2017, selama proses penelitiannya Ciletuh harus dijaga kelestariannya. Tetapi
sayangnya, menurut salah satu orang anggota pengembang setempat kelestarian di
Geopark Ciletuh sekarang sudah mulai berkurang diakibatkan oleh tidak seimbangnya
antara konservasi dan wisata di Geopark ini, bahkan salah satu situs konservasi alam
Universitas Kristen Maranatha 2
sebenarnya dari Geopark ini utamanya adalah tentang konservasi alam. Maka dari itu
pengembang Geopark setempat menginginkan adanya bantuan dari para wisatawan
untuk lebih mengetahuibahwa Geopark ini bukan hanya sekedar tempat wisata tapi
juga tempat konservasi alam.
Dari masalah yang diuraikan diatas, peranan DKV tentu penting untuk membuat kampanye pengenalan kembali lingkungan Geopark Ciletuh, sehingga dapat dijaga keseimbangan antara konservasi dan wisata alamnya. Salah satunya mengampanyekan tempat ini dengan lebih menekankan Geopark Ciletuh sebagai tempat konservasi alam pada warga Indonesia, diutamakan anak-anak muda melalui media sosial. Alasan mengapa harus media sosial, karena melalui media ini, kampanye tersebut dapat dipelajari dan diakses oleh setiap anak muda di Indonesia, juga memperlihatkan dokumentasi keberadaan lingkungan di daerah tersebut, baik dalam bentuk foto maupun rekaman video. Selain itu dengan media sosial jangkauan kalangan anak mudanya lebih luas.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka disusun permasalahan dan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan kalangan muda usia 18-25 tahun di Kota Bandung tentang konservasi alam yang ada di Geopark Ciletuh
2. Pemerintah daerah lebih focus mengenalkan Geopark Ciletuh sebagai tempat wisata daripada kaasan konervasi alamnya.
3. Masih kurang pengetahuan kalangan muda Kota Bandung mengenai keberadaan Geopark Ciletuh
Universitas Kristen Maranatha 3
dimana konservasi-konservasi tersebut penting untuk dijaga dan dilestarikan oleh setiap orang yang berkunjung, diutamakan para wisatawan. Setiap situs konservasi ini adalah faktor yang berpengaruh pada kelangsungan hidup masyarakat sekitar dan juga salah satu faktor yang harus dipertahankan untuk status Geopark yang telah diakui.
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan, tujuan perancangan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Merancang sebuah video kampanye yang menarik bagi kalangan anak
muda berumur 21-25 tahun di Kota Bandung yang diharapkan dapat merubah pola pikir dan kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara konservasi dan wisata di kawasan geopark ini. 2. Dapat membantu pihak pengembang Geopark Ciletuh dengan meghargai
atau ikut mengembangkan konservasi alam di geopark Ciletuh tersebut.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memenuhi data dan fakta yang menguatkan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Dalam metode penelitian ini, akan berperan aktif secara langsung dengan melihat dan meneliti daerah dan lingkungan Geopark Ciletuh.
2. Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh info keterangan untuk mencapai tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan narasumber secara langsung, baik dengan warga sekitar juga dengan pengembang Geopark Ciletuh.
3. Kuisioner
Universitas Kristen Maranatha 4
responden tentang Geopark Ciletuh sebagai taman wisata konservasi. Kuisioner ini akan dilakukan kepada 100 orang responden dengan rentan umur 15-30 tahun yang tinggal di perkotaan.
4. Studi Pustaka
Universitas Kristen Maranatha 53 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perancangan kampanye pengenalan kembali Geopark Ciletuh sebagai kawasan konservasi
alam kepada target usia muda ini memberikan informasi yang membuka wawasan dan
pengetahuan baru bagi penulis. Selain itu, penulis juga mendapat kesimpulan bahwa kerusakan
fasilitas di daerah Geopark Ciletuh dan kurangnya perhatian konservasi alam di sana
dikarenakan kurangnya pemerintah mengampanyekan kawasan ini sebagai kawasan
konservasi sehingga berdampak pada anak muda usia 18-25 tahun tidak mengetahui
keberadaan konservasi alam di Geopark Ciletuh, selain itu masih kurangnya pengetahuan anak
muda usia 18-25 yang mengetahui keberadaan Geopark Ciletuh sehingga menyebabkan adanya
kemungkinan anak-anak muda yang mengerti konservasi alam dan mencintainya tapi belum
pernah memparktikannya di Geopark Ciletuh dikarenakan belum mengetahuinya. Beranjak
dari permasalahan tersebut maka dibuatlah kampanye pengenalan kembali Geopark Ciletuh
sebagai kawasan konservasi alam kepada target usia muda melalui media video. Diharapkan
dengan video yang berisi pengingat dan informasi mengenai konservasi alam di Geopark
Ciletuh serta manfaat-manfaatnya, para pemuda di Bandung sebagai studi kasus, dapat lebih
terlibat baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mencintai, peduli, dan menghargai
keberadaan konservasi alam yang merupakan warisan bumi untuk masa depan yang ada di
Geopark Ciletuh.
Dengan mempertimbangkan media apa yang paling mudah diakses oleh target, maka
digunakanlah video edukatif dan informatif di Youtube sebagai media utama promosi ini.
Selain media utama tersebut, ada juga media pendukung lain seperti Facebook fanpage, Instagram, poster seri, mobile booth yang terdiri dari mini notebook, gimmick t-shirt, tote bag,
dan x banner.
5.2 Saran
Dari topik yang dipilih oleh penulis, ada beberapa saran yang sekiranya dapat menjadi
pertimbangan di waktu yang akan datang. Untuk konservasi alam sendiri, upaya untuk
menginfokan tentang manfaat dan kegunaan untuk kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya
Universitas Kristen Maranatha 54 khususnya para usia muda pada kenyataannya harus dilakukan secara perlahan dan dengan
pendekatan yang berkaitan langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari, misalkan pada
pemilihan media yang sebenarnya sangat penting agar dapat menjangkau target dengan rentan
usia remaja pemuda. Untuk video sebagai media utama dapat dibuat lebih baik lagi dengan
penggunaan perlengkapan alat shooting yang lebih mumpuni seperti tambahan microphone untuk wawancara singkat yang lebih lengkap atau penggunaan drone dalam pengambilan gambar agar ada sudut pandang yang lebih luas. Penambahan backsound sebagai pendukung
juga dapat dibuat lebih profesional dan disesuaikan dengan jiwa anak muda yang semangat
vi
PENGENALAN KEMBALI GEOPARK CILETUH
SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI ALAM
BAGI KALANGAN MUDA KOTA BANDUNG
RANCANG DKV IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Strata Satu pada Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh: Ryandi Oktavianto
NRP 1264064
Dosen Pembimbing:
Riki Himawan Mulyadi, S.Sn., M.M. Drs. Heddy Heryadi, MA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
rahmat-Nyalah penulisan laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan yang
dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan perkuliahan di Universitas Kristen
Maranatha ini diberi judul “Pengenalan Kembali Geopark Ciletuh Sebagai Konservasi
Alam Bagi Kalangan Muda Bandung”.
Penulis pun ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian lapora ini. Pihak-pihak tersebut adalah:
1. Ibu Irena V. G. Fajarto, ST, M. Com, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan
Desain Universitas Kristen Maranatha.
2. R.A. Dita Saraswati, M.Ds. selaku Ketua Program Studi S1 Desain
Komunikasi Visual.
3. Sandy Rismantojo, S.Sn, M.Sc. selaku koordinator tugas akhir.
4. Riki Himawan Mulyadi, S.Sn,M.M. selaku pembimbing 1 dan Drs. Heddy
Heryadi, M.A. selaku pembimbing 2 tugas akhir penulis
5. Bapak Endang, Bapak Asep, Bapak Arif, dan anggota PAPSI lainnya selaku
narasumber untuk tugas akhir penulis
6. Warga Ciletuh, Kecamatan Ciemas yang sudah bersedia menjadi narasumber
7. Ibu Aylen yang membantu penulis mempersiapkan materi juga perlengkapan
untuk pengambilan gambar
8. Kedua orang tua yang sudah mendukung tugas akhir dikerjakan di luar kota
juga mendukung sarana, transportasi, dan kebutuhan finansial
9. Bayu Kristiadhi Muliasetia yang membantu penulis dalam pengambilan
gambar kawasan Geopark Ciletuh
10.Praditya Hasnanto yang telah mendukung sarana transportasi dan kebutuhan
finansial juga mendampingi selama survey hingga eksekusi gambar di tempat
11.Citra Pusparani dan Vicky Siregar selaku model untuk video juga membantu
viii 12.Siska Natalia dan Tonny Dwiputra yang membimbing penulis dalam
merampungkan laporan penulisan tugas akhir juga mendampingi selama
proses pengerjaan di Geopark Ciletuh.
13.Amanda Sari Salim yang mengajarkan penulis sikap dan tata krama yang baik
dalam mewawancarai seorang narasumber
14.Basaria Frederika, Kartika Anggraeni, Ariokh Thio, dan teman-teman lainnya
yang selalu bersedia untuk saling mendukung dan bertukar pikiran atau
pendapat dalam proses pengerjaan tugas akhir
15.Maulia Respianti, Fony Lantia, Tama Rachman, Richela Agustina, Ganesha,
Tisa, dan Kirana Adiwahyu selaku teman-teman yang membantu penulis
menyiapkan dan juga pemasangan setiap perlengkapan pemeran preview 3.
Penulis meminta maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam laporan tugas akhir
ini. Penulis pun bersedia menerima kritik dan saran yang membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik lagi.
Bandung, 13 Desember 2016
Ryandi Oktavianto
Universitas Kristen Maranatha xiv DAFTAR PUSTAKA
A. Shimp Terence. (2003). Periklanan dan Promosi, Erlangga, Jakarta.
Hendarti, Latipah (2007), Menepis Kabut Halimun: Rangkaian Bunga Rampai Pengelolaan
Sumber Daya Alam, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia
Lwin, May, Aitchison, Jim (2005), Clueless in Advertising, Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer
Rajasundaram, C.V. (1981), Manual of Development Communication. Singapore: Asian Mass
Communication Research and Information Centre
Venus, Antar.,Drs. MA. (2004). Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam
mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Penerbit: Simbiosa Rekatama Media.
http://papsiciletuh.com/ (diakses pada tanggal 12 Agustus 2016, pukul 19.40 WIB)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/12/unesco-kukuhkan-ciletuh-sebagai-geopark-nasional (diakses pada tanggal 12 Agustus 2016, pukul 20.05 WIB)
http://www.biofarma.co.id/wp-content/themes/biofarma/images/logo-biofarma.png
(diakses pada tanggal 20 Agustus 2016, pukul 19.00 WIB)
http://www.voaindonesia.com/a/unesco-kukuhkan-ciletuh-sebagai-geopark-nasional/3120599.html (diakses pada tanggal 20 Agustus 2016, pukul 19.30 WIB)
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-konservasi/ (diakses pada tanggal 26
Agustus 2016, pukul 17.45 WIB)
http://www.idseducation.com/articles/fotografi-menurut-para-ahli/ (diakses pada tanggal 22
Universitas Kristen Maranatha xv
http://www.kabarkami.com/kampanye-pelestarian-alam-melalui-seni-mencoret.html/13177385_236160873414925_1467452360120043374_n (diakses pada
tanggal 23 Agustus 2016, pukul 20.00 WIB)
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/700/jbptunikompp-gdl-riandiachm-34982-9-unikom_r-2.pdf (diakses pada tanggal 23 Agustus 2016, pukul 20.30 WIB)
http://digilib.uinsby.ac.id/10922/5/bab%202.pdf (diakses pada tanggal 24 Agustus 2016, pukul
11.00 WIB)
http://www.kompasiana.com/lesamutiara/media-komunikasi_55006a6aa333115373510e36
(diakses pada tanggal 24 Agustus 2016, pukul 11.20 WIB)
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-ogiprayoga-26934-2-2007ta-2.pdf
(diakses pada tanggal 24 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34444/4/Chapter%20I.pdf (diakses pada
tanggal 29 Agustus 2016, pukul 09.00 WIB)
http://travel.detik.com/read/2016/03/13/104653/3163500/1382/bangga-wonderful-indonesia-juara-di-pameran-wisata-terbesar-sedunia (diakses pada tanggal 30 Agustus 2016, pukul 08.00
WIB)
http://www.academia.edu/12106362/Media_Luar_Ruang (diakses pada tanggal 21 Agustus