ABSTRAK
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam budaya. Dari Sabang hingga Merauke dapat ditemukan keanekaragaman ciri khas budaya masing-masing. Di Jawa Barat ada salah satu warisan budaya yang dimiliki suku Sunda selain tari jaipong dan angklung yaitu Aksara Sunda. Saat ini Aksara Sunda oleh pemerintah telah dilakukan upaya pelestarian dengan menggunakannnya pada plang jalan yang ada di Kota Bandung. Pada perkembangannya Aksara Sunda kurang diketahui oleh masyarakat Kota Bandung itu sendiri khususnya para remaja di Kota Bandung. Kepopuleran Aksara Sunda dikalahkan dengan masuknya pengaruh budaya barat yang juga memiliki bentuk huruf yang menjadi ciri-khas yaitu Jepang dan Korea. Kemajuan teknologi merupakan keuntungan bagi setiap orang, begitu juga dengan Aksara Sunda. Disamping itu juga Aksara Sunda harus mampu bangkit dan berubah untuk dapat menanamkan rasa bangga pada diri remaja Kota Bandung. Tujuan akhirnya ialah perancangan kampanye yang tepat terhadap pengenalan dan penggunaan kembali Aksara Sunda di kalangan para remaja Kota Bandung.
ABSTRACT
Indonesia is a country that has so many cultures. From Sabang to Merauke, we can find cultures with their own characteristic. In West Java province, besides Jaipong dance and Angklung music instrument, Sundanesse. culture has also Aksara Sunda (Ancient Sundanesse Letters). In order to conserve Aksara Sunda, the government apply Aksara Sunda in every road in Bandung, capital of West Java. The people of Bandung itself especially the youth have less known about the development of Aksara Sunda. The popularity of Aksara Sunda had been defeated by the Japanesse and Korean letters that have unique forms. The development of technology that had been increasing and more sophisticated recently has been giving advantages to the conservation of Aksara Sunda due to a rapid information that people easily can get. Meanwhile, a proper and accurate campaigne is needed in order to re-introduce
Aksara Sunda to the youth people, so the youth will be proud having Aksara Sunda as their culture and they will preserve the heritage of Sundanesse culture by using Aksara Sunda in their daily life.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ……… i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ……… ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ……… iii
ABSTRAK ……….. iv
ABSTRACT ……… v
KATA PENGANTAR ……… vi
DAFTAR ISI ……….. vii
DAFTAR GAMBAR ………. xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 2
1.3 Ruang Lingkup ………. 3
1.4 Tujuan Perancangan ……… 3
1.5 Manfaat Perancangan ……….. 4
1.6 Teknik Pengumpulan Data ……….. 4
1.7 Skema Perancangan ………. 6
2.1.1 Definisi Aksara Suna ……… 7
2.1.2 Aksara di Indonesia ……….. 7
2.2 Kampanye ……….. 8
2.2.1 Pengertian Kampanye ……….. 8
2.2.2 Maksud dan Tujuan Kampanye ……… 8
2.2.3 Jenis-jenis Kampanye ……….. 9
2.3 Desain Grafis ………. 10
2.3.1 Definisi Desain Grafis ………. 10
2.3.2 Desain Grafis dan Tipografi ……… 10
2.3.3 Tujuan Desain Grafis ……… 11
2.4 Media Komunikasi ……… 12
2.4.1 Pengertian Media Komunikaasi ……… 12
2.4.2 Fungsi Media Komunikasi ……… 12
2.5 Pendidikan ………. 13
2.5.1 Definisi Pendidikan ……….. 13
2.5.2 Metode Pendidikan Menurut Carl Rogers ……… 13
2.5.3 Jenis Pendidikan ……… 14
2.6 Remaja ……….. 15
2.6.1 Pengertian Remaja ……… 15
2.7 SWOT ………. 16
3.1 Data dan Fakta ……….. 18
3.1.1 Aksara Nusantara dan Huruf Latin ……….. 18
3.1.2 Problematika Budaya dan Aksara Nusantara ……… 19
3.1.3 Aksara Sunda ……… 20
3.1.4 Tipologi Aksara Sunda ………. 21
3.1.5 Penulisan Aksara Sunda ……… 24
3.1.6 Landasan Perda dan Kebijakan Hukum Mengenai Aksara …… 26
3.1.7 Aksara Daerah sebagai Ciri, Jatidiri dan Kebanggaan Bangsa …. 27 3.2 Mandatori ……….. 28
3.2.1 Komunitas Aksara Kuno (Aksakun) ………..28
3.3 Sponsorship ……… 32
3.1.3 Unkl347 ……… 32
3.3 Tinjauan Terhadap Penelitian atau Proyek Sejenis ……… 33
3.4 Analisis Terhadap Permasalahan Sesuai dengan Data dan Fakta .. 34
3.5 Hasil Penelitian ………... 35
3.5.1 Hasil Angket atau Kuesioner ……… 36
3.5.2 Hasil Wawancara Terhadap Narasumber atau Informan ……….. 38
3.5.2.1 Hasil Wawancara Dinas Pendiikan Kota Bandung ………. 38
3.5.2.2 Hasil Wawancara dengan Pelajar dan Mahasiswa ……….. 39
3.6 Segmentasi, Targetting dan Positioning ……….. 40
3.6.2 Targetting ……….. 41
3.6.3 Positioning ……… 41
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……… 44
4.2 Konsep Kreatif ……… 45
4.2.1 Konsep Visual ………. 45
4.3 Konsep Media ……… 48
4.4 Hasil Karya ……… 52
4.4.1 Logo ……….. 52
4.4.2 Leaflet ………... 53
4.4.3 Poster ……… 54
4.4.4 Web Banner ……….. 55
4.4.5 Poster Awareness ……….. 56
4.4.6 Poster Informing ……… 57
4.4.7 Poster Reminding ……….. 58
4.4.8 Website ……….. 59
4.4.10 Application ……….. 61
4.4.11 Social Media ……….. 62
4.4.12 Merchandise ……….. 63
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……… 64
5.2 Saran Penulis ……… 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.10 Suasana kegiatan pameran Aksara Sunda ………. 30
Gambar 3.11 Suasana kegiatan kampanye Aksara Sunda oleh Aksakun …….. 30
Gambar 3.12 Suasana kegiatan kampanye Aksara Sunda oleh Aksakun …….. 31
Gambar 3.13 Suasana kegiatan pameran Aksara Sunda di Unpad ……… 31
Gambar 3.14 Logo Unkl347 ………. 32
Gambar 3.15 Poster pengenalan tipografi Hangul (Korea) ………. 33
Gambar 3.16 Poster pengenalan tipografi Hangul (Korea) ………. 34
Gambar 4.1 Logo kampanye Aksara Sunda ………. 44
Gambar 4.9 Poster informing ……….. 55
Gambar 4.10 Poster reminding ………. 56
Gambar 4.11 Website kampanye Aksara Sunda ………. 58
Gambar 4.12 Desain aplikasi di smartphone ……… 59
Gambar 4.13 Social media Facebook ……… 60
Gambar 4.14 Desain t-shirt kampanye ………. 61
Gambar 4.15 Desain pin kampanye ………. 61
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam budaya.
Dari Sabang sampai Merauke dapat ditemukan keanekaragaman ciri khas
budaya daerah masing-masing. Salah satunya adalah aksara merupakan sebuah
tulisan dari salah satu warisan budaya leluhur yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Tulisan aksara tradisional yang dimiliki Indonesia berasal dari
masuknya agama Buddha dan pengarunya oleh India. Maka, langsung atau
tidak langsung disamping mengenalkan budaya dari negeri asalnya sambil
mempelajari budaya setempat di lingkungan pemukiman baru, salah satu
implikasinya adalah munculnya bentuk tulisan aksara.
Di Jawa Barat sendiri memiliki sebuah bentuk tulisan aksara, yang selanjutnya
disebut dengan Aksara Sunda. Aksara ini pun merupakan sebuah peninggalan
yang sangat berharga bagi masyarakat Sunda, yang pada dahulu kala
digunakan sebagai sistem penulisan standar bahasa Sunda. Aksara Sunda juga
menjadi sebuah identitas penting bagi masyarakat Sunda itu sendiri disamping
budaya-budaya Sunda lainnya yang telah dikenal oleh seluruh bangsa
Indonesia, seperti kesenian angklung, kesenian tari jaipong, kujang sebagai
senjata khas Sunda, dan masih banyak lagi.
Perkembangan Aksara Sunda sampai sekarang telah dilakukan oleh pemerintah
Jawa Barat dalam melestarikan dan menjaganya. Dengan landasan Perda
Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan, Aksara, Bahasa, dan Sastra
Daerah dinyatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan bahasa, sastra dan aksara
daerah adalah untuk memantapkan keberadaan dan kesinambungan
penggunaan bahasa, sastra dan aksara daerah sehingga menjadi faktor
2 Universitas Kristen Maranatha
Saat ini Aksara Sunda sudah mulai dikembangkan untuk dikenalkan kepada
generasi baru masyarakat Sunda. Yayasan Pasundan telah memasukan Aksara
Sunda sebagai pembelajaran pendidikan untuk mengenal dan membaca Aksara
Sunda mulai pada tahap SMP dan SMA. Namun pada kenyataannya sendiri,
Aksara Sunda kurang dikenal oleh masyarakat Kota Bandung khususnya para
remaja. Belakangan ini kepopuleran Aksara Sunda di mata remaja kian
menurun dari tahun ke tahun. Di era modernisasi ini masyarakat lebih memilih
sesuatu yang baru, efisien dan canggih didalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi dengan masuknya pengaruh dari barat dan yang sekarang sedang tren
yaitu dari Korea dan Jepang membuat budaya jati diri masyarakat Sunda
semakin luntur.
Begitu pun dengan Aksara Sunda, untuk dapat bertahan di era modernisasi saat
ini harus mampu bangkit dengan sesuatu yang modern. Kemajuan akan
teknologi merupakan keuntungan bagi setiap orang, begitu juga dengan Aksara
Sunda harus dapat mengimbangi perkembangan teknologi. Dengan
menanamkan rasa bangga pada diri remaja terhadap Aksara Sunda, akan dapat
membantu menghidupkan kembali kepopuleran Aksara Sunda dan
menggunakannya sebagai sistem penulisan pilihan kedua setelah huruf latin.
Oleh karena itu, penulis berharap melalui kampanye pengenalan dan
penggunaan Aksara Sunda yang baik dapat membantu tercapainya tujuan
pemerintah melalui komunitas setempat untuk melestarikan Aksara Sunda dan
memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut ini
dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, dianalisis, dan
dipecahkan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1.2.1 Upaya apa yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan kembali minat
3 Universitas Kristen Maranatha
1.2.2 Bagaimana merancang media yang tepat bagi perancangan kampanye
pengenalan dan penggunaan Aksara Sunda di kalangan para remaja?
1.2.3 Apa sajakah aplikasi media yang tepat untuk melakukan kampanye
pengenalan dan penggunaan Aksara Sunda di kalangan para remaja?
1.3 Ruang Lingkup
Pembahasan dibatasi pada permasalahan upaya memunculkan citra yang baik
tentang Aksara Sunda terhadap minat remaja. Keberadaan Aksara Sunda
khusunya berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian
dan perancangan pada bulan Febuari – Maret 2013. Perancangan ini dibatasi
pada pembuatan kampanye penggunaan Aksara Sunda yang menarik bagi
remaja yang memiliki rentang usia 16 – 21 tahun yang tinggal di perkotaan
sebagai target utama.
1.4 Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah
diatas, berikut ini akan dikemukakan garis besar hasil yang ingin diperoleh
setelah masalah tersebut dipecahkan dalam penelitian yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Mengenalkan Aksara Sunda sebagai identitas masyarakat Sunda
dikalangan para remaja.
1.4.2 Mengkampanyekan pengenalan dan penggunaan Aksara Sunda sebagai
identitas masyarakat Sunda dikalangan para remaja.
1.4.3 Merancang media dan aplikasi media yang tepat bagi perancangan
kampanye pengenalan dan penggunaan Aksara Sunda dikalangan para
4 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Manfaat Perancangan
Ditinjau dari berbagai sudut pandang, manfaat perancangan kampanye
penggunaan Aksara Sunda dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan metode penelitian yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.
Mahasiswa dapat menambah wawasan pengetahuan.
Meningkatkan minat dan ketertarikan mahasiswa terhadap penggunaan Aksara Sunda sebagai identitas masyarakat Sunda.
1.5.2 Bagi Pemerintah khususnya Dinas Pariwisata
Membantu pemerintah setempat khususnya Dinas Pariwisatan melalui komunitas Aksara Sunda di Bandung untuk mengkampanyekan
penggunaan Aksara Sunda melalui media komunikasi visual.
Dapat mempopulerkan kembali Aksara Sunda sebagai warisan budaya masyarakat Sunda.
Untuk memperkenalkan kembali Aksara Sunda yang merupakan simbol dan identitas yang dimiliki oleh masyarakat Sunda.
1.5.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat khususnya para remaja untuk memiliki minat akan ketertarikan dalam penggunaan Aksara Sunda sebagai identitas
masyarakat Sunda.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
1.6.1 Wawancara
Metode wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan pewawancara
5 Universitas Kristen Maranatha
Sunda selaku komunitas yang berperan penting terhadap pemberdayaan
Aksara Sunda dan wawancara dengan beberapa pelajar dan mahasiswa.
1.6.2 Observasi
Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, yang berperan aktif
dalam pertimbangan bahwa keterlibatan langsung kedalam lingkungan
masyarakat dapat memberi lebih banyak data yang akurat, disamping
mempermudah proses analisis data.
1.6.3 Studi Pustaka
Metode ini digunakan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Aksara Sunda melalui
berbagai media. Sumber dapat diperoleh melalui; buku, arsip (majalah,
koran, dan jurnal) , dan internet.
1.6.4 Kuesioner
Metode kuesioner dilakukan dengan maksud untuk menggali dan
mengenali data mengenai apa yang diketahui oleh responden perihal
objek dan subjek tertentu mengenai Aksara Sunda. Kuesioner ini
dilakukan kepada 100 orang dengan rentang usia 16 – 21 tahun yang
65 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Aksara Sunda merupakan sebuah warisan budaya yang dimiliki oleh warga
Sunda Jawa Barat sejak jaman dahulu kala. Aksara Sunda memberikan ciri khas
terhadap suku Sunda dan memberikan pembuktian bahwa suku Sunda memiliki
kecerdasan dalam menciptakan sebuah huruf yang bertujuan untuk
berkomunikasi satu sama lain. Dengan begitu Aksara Sunda saat ini harus dijaga
dan dilestarikan untuk menghindari kepunahannya. Oleh karena itu dengan
adanya teknologi modern yang canggih seharusnya dapat membantu Aksara
Sunda dapat dengan mudah dikenali oleh seluruh warga Sunda.
Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pengenalan kembali huruf-huruf
Aksara Sunda terhadap remaja di Kota Bandung. Selain itu, kampanye ini pun
bertujuan untuk mendorong kembali minat remaja terhadap penggunaan Aksara
Sunda di kehidupan sehari-harinya. Maka dari itu, pendekatan kampanye ini
terarah kepada gaya hidup remaja masa kini. Gaya visual yang ditampilkan
adalah dengan memberikan citra yang fun, unique dan easy. Atribut kampanye
seperti poster, leaflet, dan merchandise dibuat semenarik mungkin agar dapat
mendekati target yang dituju. Kampanye ini juga didasari oleh adanya gerakan
dari komunitas Aksakun terhadap pelestarian Aksara Sunda dengan membuka
kelas-kelas belajar untuk umum bagi semua kalangan.
Dengan adanya kampanye pengenalan Aksara Sunda ini diharapkan mampu
mengembalikan kembali eksistensi Aksara Sunda yang menjadi ciri khas di Jawa
66 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran Penulis
Dalam kampanye pengenalan Aksara Sunda ini semoga dapat membantu
menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang sebagai penciptanya.
Aksara Sunda dapat juga dijadikan sebagai sarana promosi Jawa Barat
(cinderamata khas Jawa Barat khususnya Bandung) dan dibuat buku panduan
yang mengajarkan Aksara Sunda lebih rinci.
Selanjutnya kampanye pengenalan Aksara Sunda ini dilakukan bersama Dinas
Kebudayaan dan beberapa perusahaan swasta yang banyak
berkontribusi/berkeinginan melestarikan budaya Indonesia khususnya di daerah
DAFTAR PUSTAKA
Baidillah, Idin. 2008. Direktori Aksara Sunda untuk Unicode. Bandung: Pemerintah
Provisnsi Jawa Barat.
Ampera, Taufik. 2002. Keberadaan Aksara di Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Antar, V. 2004. Manajemen Kampanye, Panduan Teoritis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sihombing, Dalton. 1998. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Mulyana, D. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo.
Surbakti, E.B. 2009. Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
FPIP - UPI, Tim Pengembang. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian Ketiga.
Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.
www.kamusbahasaindonesia.org/aksara (diunduh pada 26 Maret 2013. 17:22)
www.artikata.com/kampanye (diunduh pada 24 Maret 2013. 13:15)