v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Rumusan Masalah ... 3
1.5 Tujuan Penelitian ... 3
1.6 Manfaat Penelitian ... 4
1.7 Penjelasan Istilah ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keterampilan ... 6
2.1.1 Pengertian Keterampilan ... 6
2.1.2 Tahap-tahap Haasil Belajar Psikomotor... 7
2.1.3 Pembelajaran Psikomotor ... 8
2.1.4 Penilaian Hasil belajar Psikomotor ... 9
2.2 Belajar ... 9
2.2.1 Pengertian Belajar ... 9
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10
2.3 Praktek Kerja Plambing ... 12
2.3.1 Pengertian Praktek Kerja Plambing ... 12
2.4 Kompetensi Dasar Praktek Plambing ... 15
2.5 Kesiapan Kerja ... 22
2.5.1 Pengertian Kesiapan ... 22
2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kerja ... 23
2.6 Asumsi ... 26
2.7 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 27
3.2 Lokasi Penelitian ... 27
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 27
3.3.1 Variabel Penelitian ... 27
vi
3.4 Data dan Sumber Data ... 29
3.5 Populasi dan Sampel ... 30
3.5.1 Populasi ... 30
3.5.2 Sampel ... 31
3.6 Metode Mengumpulkan Data ... 32
3.6.1 Metode Angket ... 32
3.6.2 Metode Tes ... 33
3.7 Instrumen Penelitian ... 33
3.7.1 Angket ... 33
3.7.2 Tes ... 34
3.8 Ujicoba Angket Penelitian ... 34
3.8.1 Uji Validitas ... 34
3.8.2 Uji Reliabilitas ... 36
3.9 Teknik Analisis Data ... 37
3.10 Pengujian Asumsi Statistik ... 39
3.10.1 Uji Normalitas ... 39
3.10.2 Perhitungan Gambaran Umum ... 41
3.10.3 Uji Homogenitas ... 42
3.10.4 Menghitung koefisien Korelasi ... 44
3.10.5 Uji Hipotesis ... 44
3.10.6 Mencari Koefisien Determinasi ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ……….... 46
4.1.1 Hasil Uji Coba Validitas ………...………... 46
4.1.2 Hasil Uji Coba Reliabilitas ……….. 47
4.2 Deskripsi Data ……….. 48
4.3 Analisa Data ………. 51
4.3.1 Uji Normalitas Data ……… 51
4.3.2 Uji homogenitas... 53
4.3.3 Perhitungan Korelasi... 53
4.3.4 Perhitungan Determinasi ………... 54
4.3.5 Pengujian Hipotesis ………... 54
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 59
5.2 Saran ………... 60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kompetensi/Sub Kompetensi Pekerjaan plambing ... 14
3.1 Populasi Penelitian ... 30
3.2 Skala Likert ... 32
3.3 Skor Tes Item ... 33
4.1 Distribusi Frekuensi Keterampilan Belajar Peserta diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing ... 48
4.2 Gambaran Umum Keterampilan Belajar Peserta diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing ... 49
4.3 Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja Praktek di workshop ... 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.2 Paradigma Penelitian ... 29
4.1 Diagram Lingkaran Gambaran Umum Variabel X ... 49
4.2 Diagram Batang Gambaran Umum Variabel X ... 49
4.3 Diagram Lingkaran Gambaran Umum Variabel Y ... 51
4.4 Diagram Batang Gambaran Umum Variabel Y ... 51
4.5 Uji Normalitas Variabel X ... 52
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
1. Uji validitas dan reliabilitas angket uji coba variabel y 2. Perhitungan gambaran umum variabel x dan variabel y 3. Perhitungan uji normalitas
4. Perhitungan uji homogenitas 5. Perhitungan koefisien korelasi 6. Perhitungan koefisien determinasi 7. Pengujian hipotesis
Lampiran 2 :
1. Kisi-kisi instrumen penelitian uji coba 2. Kisi-kisi instrumen penelitian
3. Angket uji coba variabel y 4. Angket variabel y
5. Soal tes variabel x
6. Data hasil penyebaran soal tes variabel x 7. Data hasil penyebaran angket variabel y 8. Silabus
9. Persetujuan soal tes variabel x dari tenaga ahli
Lampiran 3 :
1. Tabel nilai-nilai dalam distribusi t 2. Tabel nilai-nilai chi-kuadrat 3. Tabel harga-harga kritis dari o–z 4. Berita acara seminar 1
5. Berita acara seminar 2 6. Sk dekan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya berbagai ilmu dalam bidang pendidikan,
terutama di Sekolah Menengah Kejuruan yang membekali peserta diklatnya dengan
berbagai keterampilan khusus, sehingga menghasilkan sumber daya manusia terampil
yang memiliki kesiapan kerja praktek lebih matang, untuk itu peserta diklat harus
lebih meningkatkan kemampuan keterampilan dalam belajarnya guna menunjang
kesiapan kerja praktek di workshop.
Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, menuntut semua peserta diklat
untuk dapat memiliki keterampilan dalam belajar, baik secara individu maupun
kelompok. Pada proses pelaksanaannya di sekolah, peserta diklat dibekali
keterampilan khusus oleh gurunya sesuai dengan tugas-tugas yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pengajaran praktek
kerja di SMKN 5 Bandung, pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis melihat bahwa, masih banyak peserta diklat dalam menyelesaikan tugas
prakteknya selalu ketinggalan, baik tugas ke satu, ke dua, dan seterusnya, tetapi ada
juga peserta diklat yang mampu menyelesaikan semua tugasnya. Dengan melihat
fenomena di atas, peserta diklat-nya dapat dikatakan belum terampil, dan kesiapan
2 Penulis dapat membayangkan apabila masalah ini tidak diteliti, peserta diklat
yang selalu ketinggalan akan selalu ada dalam meyelesaikan tugas prakteknya,
sehingga peserta diklatnya belum dapat dikatakan terampil dan akhirnya tidak
memiliki kesiapan kerja praktek di workshop. Dengan melakukan penelitian ini,
penulis dapat mengetahui sejauh mana pengaruh keterampilan belajar terhadap
kesiapan kerja praktek di workshop SMK Negeri 5 Bandung.
Berdasarkan alasan di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul:
“Pengaruh Keterampilan Belajar Peserta Diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing terhadap Kesiapan Kerja Praktek di Workshop SMK Negeri 5
Bandung”
1.2 Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Didalam mengerjakan tugas praktek kerja plambing yang diberikan
instruktur, tidak semua peserta diklat dapat memahaminya.
2. Sebagian besar peserta diklat sering terlambat dalam mengerjakan tugas
prakteknya.
3. Kurangnya peserta diklat menyadari betapa pentingnya keterampilan yang
3
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan, akan dibatasi pada
keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing dan
kesiapan kerja praktek di workshop peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik
Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) sebanyak 135
peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB, TGB 1, TGB 3, TGB 5 di workshop SMK
Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009.
1.4 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang perlu dikaji antara lain :
1. Bagaimana gambaran keterampilan belajar peserta diklat pada mata diklat
praktek kerja plambing di SMK Negeri 5 Bandung
2. Bagaimana gambaran kesiapan kerja praktek di workshop peserta diklat
SMK Negeri 5 Bandung
3. Bagaimana pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata
diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek di
workshop SMK Negeri 5 Bandung
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana keterampilan belajar peserta diklat dalam
melaksanakan kerja praktek plambing di SMK Negeri 5 Bandung.
2. Mengetahui sejauh mana kesiapan kerja praktek di workshop yang
4 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan belajar peserta diklat
dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek
di workshop SMK Negeri 5 Bandung.
1.6 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut :
1. Bermanfaat bagi lembaga dalam hal ini SMK Negeri 5 Bandung agar
lebih memotivasi peserta diklatnya khususnya dalam mata diklat praktek
kerja plambing untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam belajar
tentunya dengan memiliki kesiapan kerja praktek di workshop yang lebih
matang.
2. Bermanfaat bagi peserta diklat SMK Negeri 5 Bandung dalam rangka
meningkatkan keterampilan belajar khususnya pada mata diklat praktek
kerja plambing guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.
3. Bermanfaat bagi guru mata diklat praktek kerja plambing, agar selalu
mengingatkan peserta diklatnya untuk belajar praktek plambing dengan
penuh kesungguhan, dengan demikian keterampilan dalam belajar dan
kesiapan kerja praktek di workshop yang dimiliki peserta diklat akan
5
1.7 Penjelasan Istilah
Penulis dalam penelitian ini, memberikan penjelasan istilah dalam judul yaitu
sebagai berikut :
1. Keterampilan menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau
sekumpulan tugas tertentu. Menurut Singer (1972)
2. Kesiapan (readiness) adalah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi,
latar belakang, pengalaman, hasil belajar yang lalu, dan faktor-faktor lain yang
memungkinkan seseorang belajar. Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran (2002 : 48)
Keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing
yang dimaksud pada kegiatan penelitian ini adalah keterampilan belajar peserta diklat
dalam memahami macam dan fungsi peralatan plambing, serta menggunakan
berbagai macam peralatan tangan kerja praktek plambing, seperti memotong, melipat,
mematri pada plat seng, mengulir, membuat sambungan plat dan pipa galvanis.
Kesiapan kerja praktek yang dimaksud pada kegiatan penelitian ini adalah
kesiapan kerja praktek yang harus dimiliki peserta diklat dalam menerima tugas-tugas
praktek kerja yang diberikan oleh gurunya, pada saat akan melaksanakan kegiatan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:160)
Penentuan dan pemilihan metode yang tepat digunakan dalam suatu penelitian sangat
berguna bagi peneliti, karena dapat membantu dalam mencapai tujuan penelitian.
Dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan
adalah metode asosiatif.
Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2002 : 34) mengatakan
bahwa metode asosiatif adalah, suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain, yaitu simetris, kausal, dan interaktif.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung tepatnya di Jalan
Bojong Koneng No.37 A.
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
28
dalam penelitian tergantung pada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penenelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas (X) adalah keterampilan belajar peserta diklat dalam mata
diklat praktek kerja plambing
2. Variabel terikat ( Y ) adalah kesiapan kerja praktek di workshop
3.3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma menurut Sedarmayanti dan syarifudin Hidayat (2002 : 46) dapat
diartikan sebagai :
a. Keseluruhan konstelasi dari kepercayaan, nilai, teknologi, dan sebagainya
yang dimiiki bersama oleh anggota dari suatu kelompok tertentu.
b. Suatu citra dasar dibidang kajian dalam suatu ilmu
c. Suatu model
Model dan pola pikir yang digunakan dalam penelitian ini, diperjelas
29
4
5
6
Gambar 3.2. Paradigma Penelitian
3.4 Data dan Sumber Data
Data penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107), “Sumber
data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh”.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek yang
berhubungan dengan objek penelitian. Sumber data primer dalam
penelitian ini diperoleh dari teknik penelitian langsung ke lapangan,
melalui penyebaran angket kepada subjek penelitian, yaitu peserta diklat
kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan
Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung, dengan
mengambil sampel sebanyak 57 peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB,
TGB 1, TGB 3, TGB 5 tahun pelajaran 2008/2009.
Temuan Penelitian
Kesimpulan dan Saran Keterampilan Belajar
Peserta Diklat dalam Mata Diklat Praktek
Kerja Plambing
(Variabel X)
Kesiapan Kerja Praktek diworkshop
(Variabel Y) Peserta Diklat
Kelas 1 Semester 1 Bidang Keahlian
Teknik Bangunan
30
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari subjek yang tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu
dan memberikan informasi untuk bahan penelitian. Data sekunder didapat
dari literatur dan studi kepustakaan yang mempunyai keterkaitan dengan
penelitian ini.
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Suharsimi Arikunto
(2006 : 130). Populasi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah peserta diklat
kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik
Gambar Bangunan (TGB) sebanyak 135 peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB,
TGB 1, TGB 3, TGB 5 di workshop SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran
2008/2009.
Populasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Subjek Penelitian populasi
1 Kelas 1 TGB 1 34 orang
31
3 Kelas 1 TGB 5 34 orang
4 Kelas 1 TKBB 32 orang
Jumlah 135 orang
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Suharsimi
Arikunto (2006 : 131). Penulis mengambil semua sampel pada peserta diklat yang
berasal dari program keahlian teknik bangunan dengan cara random atau sampel
acak sebanyak 57 peserta diklat, dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip
oleh Savilla adalah sebagai berikut :
n = (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002 : 143)
n =
, = 57, 44 ≈ 57
dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
32
3.6 Metode Mengumpulkan Data 3.6.1 Metode Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
unutk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 151). Jenis angket yang
digunakan adalah jenis angket yang tertutup, yaitu angket yang memberi pernyataan
sekaligus disertai dengan alternatif jawaban yang sudah tersedia. Pertanyaan yang
digunakan pada angket berpedoman pada variabel kesiapan kerja praktek
diworkshop.
Angket yang disebarkan berisi soal pertanyaan mengenai kesiapan kerja
praktek berupa uraian yang disusun dengan skala likert yang terdiri dari empat
jawaban dengan skala penilaian 4=ST, 3=S, 2=KS dan 1=TS untuk jawaban positif
dan jawaban negative sebaliknya.
Tabel 3.2 Skala Likert
Item Pertanyaan
Bobot Skor
SS S KS TS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Ket: SS=sangat setuju, S=setuju, KR=kurang setuju, TS=tidak setuju
33
3.6.2 Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunkan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 150).
Metode tes digunakan untuk memperoleh skor keterampilan belajar peserta
diklat. Jenis tes yang digunakan adalah jenis tes pilihan ganda, yang sudah disediakan
alternatif jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dianggap
benar, dengan skala penilaian 0 (bagi item yang dijawab salah) dan 1(bagi item yang
dijawab benar).
Tabel 3.3 Skor Tes Item
Butir soal/item Alternatif jawaban Skor
1 Benar 1
2 Salah 0
Sumber : Suharsimi Arikunto (2001 : 76)
3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Angket
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
sehingga lebih mudah diolah. Suharsimi Arikunto (2006 : 160). Instrumen ini
34
semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar
Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung pelajaran 2008/2009, yang hal ini
dituangkan dalam kisi-kisi yang telah terlampir.
3.7.2 Tes
Tes ini merupakan alat ukur untuk memperoleh data mengenai keterampilan
belajar peserta diklat dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek plambing
diworkshop, yang hal ini dituangkan dalam kisi-kisi yang telah terlampir.
3.8 Uji Coba Angket Penelitian
Uji coba angket ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas dan
reliabilitasnya. Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas tes penelitian
adalah sebagai berikut :
3.8.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang
seharusnya diukur. Untuk menguji tingkat validitas alat ukur ini digunakan rumus
korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson :
rxy =
(
)( )
(
)
{
2 2}
{
2( )
2}
Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑
(Arikunto, 2006 : 170)
keterangan :
rxy = Koefisien korelasi butir
∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba
∑Y = Jumlah skor total item yang diperoleh responden uji coba
35
Kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Riduwan
(2004 : 98) sebagai berikut :
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir
(anabut) sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil
perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product
Momen dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.
Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi taraf signifikansi, maka item
pertanyaan atau pernyataan diuji ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai
berikut:
(
)
(
2)
1 2
r N r t
− − =
(Sudjana, 2002 : 380)
keterangan :
t = Uji signifikasi korelasi
r = Koefisien korelasi
36
Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95%.
Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel, maka item
tersebut valid.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan
menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Adapun langkahBlangkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah varians dari setiap item dengan rumus :
N N X X n ) ( 2 2 2 Σ − Σ =
α (Arikunto, 2002 :186)
Keterangan : αn2 = Harga varians tiap itemnya
ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya
(ΣX2) = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya
2. Mencari jumlah varians butir (∑αB2) yaitu dengan menjumlahkan varians
dari setiap butirnya (
2
n
α ).
Menghitung harga varians total dengan rumus :
N N Y Y t ) ( 2 2 2 Σ − Σ =
α (Arikunto, 2002 :186)
Keterangan : αt 2
= Varians total
ΣY2 = Jumlah kuadrat jawaban total tiap responden
37
3. Mencari realiabilitas angket, menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
Σ − − = t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ
(Arikunto, 2002 : 193)
Keterangan : k = jumlah item angket
Kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :
r ll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah
0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang
0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat
0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat
Sumber : (Sugiyono, 2007 : 216)
3.9 Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan langkah-langkah
pengolahan data yaitu :
1. Persiapan, yang mencangkup pengecekan kelengkapan data
2. Tabulasi, kegiatan tabulasi ini, antara lain :
a. Pemberian skor (scoring) pada setiap item soal serta mengubah jenis data
interval menjadi data ordinal.
b. Mengubah jenis data, disesuaikan dengan teknik analisis yang akan
digunakan, misalnya data interval diubah menjadi data ordinal dengan
38
c. Konversi Z-Score dan T-Score
Skor mentah diubah menjadi skor baku. Langkah-langkah perhitungan
konversi Z-Score dan T-Score adalah sebagai berikut :
Menghitung rata-rata
( )
XDari tabel data mentah diperoleh (untuk Variabel X)
keterangan :
X = rata-rata
∑
X = jumlah harga semua xn = jumlah data (Suprian AS, 2001 : 67)
Menghitung simpangan baku
(
)
n X Xi
SD=
∑
−Keterangan
SD = simpangan baku
(
Xi−X)
= selisih antara skor Xi dengan rata-rata(Suprian AS, 2001 : 67)
Mengkonversi Z-Score dan T-Score
Rumus yang digunakan untuk merubah skor mentah menjadi
skor baku dari variabel X dan variabel Y adalah rumus angka Z-Score
dan T-Score.
Z-score =
SD M Xi −
n X
39
T-score = 50 + 10
−
SD M Xi
Keterangan :
XI = Data ke i
M = Mean
SD = Simpangan baku
(Suprian AS, 2001 : 67)
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Pengolahan data yang diperoleh disesuaikan dengan jenis data, yakni data
diskrit, ordinal, interval, dan ratio sesuai dengan pendekatan penelitian yang
diambil. Dalam hal ini peneliti memilih mengolah data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik.
3.10 Pengujian Asumsi Statistik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah
berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang
digunakan, jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita gunakan metode
statistik non parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi normal, kita dapat
digunakan statistik parametrik.
Langkah yang dilakukan untuk melakukan uji normalitas dengan rumus Chi
40
Langkah 1 : Tentukan rentang (R), ialah data terbesar dikurangi data terkecil
Langkah 2 : Tentukan banyak kelas interval dengan aturan sturges
Banyak Kelas = 1+3,3 Log n
Langkah 3 : Tentukan panjang kelas (p)
=
Langkah 4 : Membuat tabel distribusi frekuensi
Langkah 5 : Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:
x = ∑ (Sudjana, 2002 : 67)
Langkah 6 : Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:
= ∑ ∑ (Sudjana, 2002 : 94)
Langkah 7 : Membuat tabel distribuusi harga yang diperlukan dalam chi-kuadrat
yaitu sebagai berikut :
(Sugiyono, 2008 : 107)
Dimana :
2 = Chi Kuadarat
= ! " − ""ℎ$ &
41
"0 = Frekuensi yang diobservasi
"ℎ = Frekuensi yang diharapkan
Membandingkan harga Chi Kuadrad Hitung dengan Chi Kuadrad Tabel. Bila
harga Chi Kuadrad Hitung lebih kecil daripada Chi Kuadrad Tabel, maka distribusi
data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.
3.10.2 Perhitungan Gambaran Umum
Untuk mengetahui gambaran umum suatu data dari masing-masing variabel
yaitu keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing
(variable X) dan kesiapan kerja praktek diworkshop (variable Y), berdasarkan kriteria
melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah-langkah
perhitungan uji kecenderungan adalah sebagai berikut :
a) Menghitung rata-rata simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub
variabel
b) Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M)
dan simpangan baku ideal (SD) digunakan rumus :
+ = , SD= ,/ (Suprian AS, 2001 : 86)
Keterangan :
M = Nilai rata-rata (mean)
42
N = Banyaknya siswa
SD = Simpangan baku
Y = X-M (selisih skor mentah dengan harga mean)
c) Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data
gambaran umum dari setiap variabel
Kriteria gambaran umum sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :
M + 1,5 SD : sangat tinggi
M + 0,0 SD : tinggi
M - 1,5 SD : sedang
M - 3,0 SD : rendah (Suprian AS, 2001 : 86)
3.10.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari
populasi yang beragam menjadi satu ragam atau ada kesamaan dan layak untuk
diteliti. Dalam perhitungan uji homogenitas variansi digunakan metoda Bartlet
dengan langkah perhitungan sebagai berikut :
1. Menyusun data dan membuat tabel Bartlet.
2. Menghitung besaran varian data (S2) masing-masing kelompok
(
)
(
1)
2 2
2
−
∑
−
∑
=
n n
X X
n
S i t
43
3. Menghitung nilai Bartlet dengan rumus:
a. Varian gabungan dari semua sampel dengan rumus:
(
)
(
1)
1 2
2
−
∑
−
∑
=
t i i
n s n
S
(Sudjana, 2002 : 263)
b. Harga satuan B dengan rumus:
(
log 2)
∑(
−1)
= S ni
B
(Sudjana, 2002 : 263)
c. Distribusi kedalaman X2 dengan rumus:
(
)
(
(
)
2)
2
log 1 10
ln B n si
X = −Σ −
(Sudjana, 2002 : 263)
4. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2) dari daftar distribusi X2 dengan derajat
kebebasan dk = k – 1
5. Menentukan homogenitas dengan kriteria penerimaan:
44
3.10.4 Menghitung Koefesien Korelasi
a. Perhitungan Koefesien Korelasi
Perhitungan koefesien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan Rumus
koefesien korelsi Rank-Spearman, yaitu :
(
1
)
6
1
22
−
Σ
−
=
n
n
b
iρ
(Sugiyono, 107)kemudian harga koefisien korelasi 0 diinterprestasikan pada tingkat koefisien
korelasi menurut Sugiyono (2008 : 231) dengan kriteria yang telah ditentukan :
0,00 – 0,199 : hubungannya sangat rendah
0,20 – 0,399 : hubungannya rendah
0,40 – 0,599 : hubungannya sedang
0,60 – 0,799 : hubungannya kuat
0,80 – 1,000 : hubungannya sangat kuat
3.10.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji hipotesis (Ha) yang diajukan
pada penelitian ini ditolak atau diterima.
45
2 1
2
r n r t
− −
= (Riduwan, 2004 : 139)
Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada tahap
kepercayaan 90% dan 95%. Kriteria pengujian adalah tolak H0 koefesien korelasi
berarti, jika thitung > ttabel pada dk = n – 2.
3.10.6 Mencari Koefisien Determinasi ( r2)
Koefisien diterminasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase
Interaksi Keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja
plambing sebagai variabel X terhadap kesiapan kerja praktek di workshop sebagai
variabel Y. Rumus yang digunakan adalah :
KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002 : 369)
Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus
diuji apakah nilai-nilai r2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Penulis akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.
5.1 Kesimpulan
Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari permasalahan penelitian berdasarkan analisis data yang telah diperoleh. Secara garis besar penelitian ini menjawab seluruh pertanyaan yang dirumuskan dalam perumusan masalah. Demikian juga dengan hipotesis yang merupakan arah bagi penelitian ini telah terjawab, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai keterampilan belajar yang sedang dalam mata diklat praktek plambing
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai kesiapan kerja praktek yang rendah di workshop.
61 kerja praktek di workshop. Hal ini terbukti dengan harga r (koefisien korelasi) sebesar 0,535 termasuk korelasi yang sedang. Besarnya pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing memberikan pengaruh sebesar 28,594 % terhadap kesiapan kerja praktek di workshop, dan 71,406 % dipengaruhi oleh faktor lain.
5.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah : 1. Bagi pihak sekolah :
Hendaklah selama kegiatan belajar mengajar guru lebih memotivasi peserta diklatnya untuk lebih meningkatkan keterampilan belajarnya, guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.
2. Bagi peserta diklat
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Atmaja Saputra, Suprian.(2001). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Diktat Perkuliahan FPTK UPI
Dave. (1967); Robert Gagne; (1977); Leighbody (1968); Mardapi. (2003); Mills. (1977); dan Singer. (1972). Penilaian Psikomotorik I. Membangun SMK Berbasis Industri [Oneline], 1 halaman. Tersedia:http://www.sudarmansmk. blogspot.com.html [20 November 2008]
Pamujo, Hendro. (2005). Kontribusi Minat Kerja dan Kemampuan Akademis
terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas III Jurusan
Bangunan Smk Ypt I Purbalingga Tahun Pelajaran 2004/2005. Tersedia: http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/wrdpdf-e/index/assoc/HASH4bd1. dir/doc.pdf
Helmi, Agus; Evri Tahar; dan Toto Suparta. (1997). Dasar-Dasar Plambing. Bandung : Angkasa
Hidayat, Syarifudin; dan Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju
Kartono, Kartini. (1985). Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta : CV.Rajawali
Latif, Syahriful. (2009). Perangkat Administrasi Guru Mata Diklat Praktek Kerja Plambing SMK Negeri 5 Bandung.
Menteri Negara Pekerjaan Umum.Tersedia:http://www.pu.go.id/Publik/IND/Produk/ Kebijakan/Dep_PU/kpts/Kepmen_2000_010.pdf –
Nugroho H, Dwi. Belajar Keterampilan Berbasis Keterampilan Belajar (Learning Skill Based Skill Learning). Tersedia: http://www.leony0508.files.wordpress. com.html [Februari 2008]
61
Sudjana, Nana; dan Daeng Arifin. (1987). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Sumadipura, Sutedja; dan Harmoni Syam. (2005). Mampu Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Suryabrata. (1989); Woldkowski. (2001); dan WS Winkel. (1984). Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku dalam Belajar.[Oneline], 1 halaman. Tersedia: cafestudi061.wordpress.com [11 September 2008]
Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. (2002). Kurikulum
Pembelajaran. Bandung : FIP Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Sukses di Setiap Kesempatan.Tersedia: http://www.Sabdaspace.org