• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERAPI BACAAN AL-QURAN MELALUI MEDIA AUDIO TERHADAP SKALA DISMENORE PADA MAHASISWI PROGRAM A 2013 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TERAPI BACAAN AL-QURAN MELALUI MEDIA AUDIO TERHADAP SKALA DISMENORE PADA MAHASISWI PROGRAM A 2013 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH TERAPI BACAAN AL-QURAN MELALUI

MEDIA AUDIO TERHADAP SKALA DISMENORE

PADA MAHASISWI PROGRAM A 2013

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Penelitian Keperawatan Maternitas

LHONA

1010322009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)

ix

Pengaruh Terapi Bacaan Al-Quran Melalui Media Audio terhadap Skala Dismenore pada Mahasiswi Program A 2013 Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

ABSTRAK

Proses mentruasi dapat disertai dengan adanya nyeri yang disebut dengan dismenore. Gejala dismenore parah dapat menghambat aktivitas. Lebih dari 140 juta jam kerja hilang setiap tahunnya karena dismenore. Terapi bacaan Al-Quran (TBA) merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis dalam menangani dismenore. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh TBA terhadap dismenore. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni-Agustus 2014 pada mahasiswi Program A 2013 Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang dengan desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan one group pretest and posttest without control. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlahresponden 16 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur skala dismenore pre dan post dengan menggunakan Manksoski Pain Scale (MPS). Perlakuan yang diberikan adalah dengan mendengarkan bacaan Al-Quran kepada responden saat dismenore. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skala dismenore sebelum TBA adalah 5,94 dan rata-rata-rata-rata skala dismenore setelah TBA adalah 2,94. Penurunan skala dismenore pre dan post adalah 3,00. Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05) yang artinya terdapat pengaruh TBA terhadap skala dismenore. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat menerapkan TBA saat dismenore sebagai salah satu intervensi non farmakologis dalam menangani dismenore.

(3)

x

Menstruation process can followed by pain that called dysminorrhe. Severe dysmenorrhea symptoms can inhibit the activity. More than 140 million hours of work are lost each year due to dysmenorrhea. Listening Al- Quran is one of non-pharmacology intervention in treating dysmenorrhea. The purpose of the study was to determine the effect of TBA to dysmenorrhea scale. The data was collected since June-August 2014 among college student ‘program A’ 2013 Faculty of Nursing, Andalas University, Padang, used quasi experimental design with one group pretest and posttest without control. The sampling technique was purposive sampling with 16 sample. Data was collected by measure the dysmenorrhea scale in pretest and posttest with Mankoski Pain Scale (MPS). The treatment was given to Listening Al-Quran to respondent when dysmenorrhea. Collecting data was analyzed with Wilcoxon. Based on the result of statistical test, mean scale of dysmenorrhea before listening Al-Quran was 5.94 and mean scale of dysmenorrhea after listening Al-Quran was 2.94. It is obtained decrement of mean pre and posttest 3,00, and p value = 0.000 (p<0.05) which means that there is a significant effect of listening Al-Quran to dysmenorrhea scale. This study recommends nurses to apply Listening AL-Quran as one of non-pharmacology intervention to treat dysmenorrhea.

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja atau adolescence merupakan periode waktu individu beralih dari

fase anak ke fase dewasa. Masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik dan

perkembangan psikososial ego. Pada periode ini terjadi peristiwa yang sangat

penting bagi remaja dan perlu perhatian yaitu peristiwa pubertas (Bobak, 2005).

Peristiwa pubertas menurut Norwitz & Schorge (2008) merupakan

serangkaian peristiwa yang mengarah ke pematangan seksual dengan terjadinya

percepatan pertumbuhan, pematangan tulang rangka, perkembangan karakteristik

seksual, dan pencapaian fertilitas. Salah satu proses pematangan seksual yang

terjadi pada remaja perempuan dalam masa pubertas ini adalah terjadinya

menstruasi pertama (menarche).

Menstruasi pertama menjadi peristiwa yang paling penting dalam kehidupan

seorang gadis remaja dalam keseluruhan periode remajanya. Hal ini juga

merupakan tonggak penting pubertas bagi kebanyakan wanita. Meskipun

menstruasi pertama hanyalah salah satu bagian dari proses pematangan, namun

dalam sudut pandang budaya, hal ini sering didefinisikan sebagai indikator

kematangan dan juga kesiapan gadis remaja untuk menikah dan aktivitas seksual

(Nagar, 2010).

Menstruasi menurut The American College of Obstetricians dan

(5)

2

yang terjadi tanpa adanya kehamilan. Salah satu tanda-tanda biologis fase siklus

menstruasi secara subjektif adalah adanya ketidaknyamanan fisik seperti

dismenore (nyeri haid)(Bobak, 2005; McKesson, 2003).

Prevalensi dismenore di kalangan wanita cukup besar. Thomas dan Magos

(2009) mengemukakan bahwa 45% - 72% dari semua wanita dan 43% - 93% dari

remaja perempuan mengalami kondisi ini. Angka kejadian dismenore di negara

Indonesia sendiri menurut Mulastin (2010) adalah sebesar 64,25% yang terdiri

dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder.

Dismenore tidak hanya memunculkan keluhan rasa sakit atau rasa tidak

nyaman pada perut bagian bawah saja. Hal lainnya seperti rasa nyeri di bagian

bawah punggung, nyeri di bagian dalam atau depan paha, sakit kepala, dan mual

juga seringkali dikeluhkan. Bahkan sekitar 10-15% dari wanita dengan dismenore

memiliki gejala yang cukup parah. Sehingga hal ini akan berdampak menjadi

terhambatnya seseorang dalam melakukan aktifitasnya (McKesson, 2003).

Fakta ini didukung juga oleh Pangulu (2011) dalam penelitiannya mengenai

gambaran menstruasi dan prevalensi dismenorea, bahwa terdapat banyak keluhan

yang mengikuti dismenorea itu sendiri. Keluhan yang terdata dalam penelitian

tersebut tidak terikat hanya satu keluhan untuk satu responden. Data yang

diperoleh dari 82 responden yaitu terdapat keluhan perubahan suasana hati

(73,17%), kram perut (64,3%), mudah lelah (41,46%), nyeri punggung (31,71%),

nyeri kepala (30,48%), mual (12,19%), diare (4,88%), pingsan (3,66%), dan juga

(6)

3

Pangulu (2011) dalam peneletiannya tersebut juga mendapatkan data bahwa

dari segi absensi perkuliahan saat mengalami dismenore terdapat 9,8% mahasiswi

tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan, dan 1,2% diantaranya membutuhkan

istirahat sehari penuh. Penelitian lain yang dilakukan oleh Widiyanti (2013)

tentang pengaruh nyeri haid terhadap aktifitas sehari-hari juga menggambarkan

hal senada. Dari 49 responden terdata sebanyak 11 orang (22,4%) mengalami

gangguan aktifitas sehari-hari dan 38 orang (77,6%) lainnya tetap bisa

beraktifitas. Begsjö dan Andersch (dikutip dari Wildemeersch, 2001) juga

mengemukakan bahwa 10-20% wanita dan remaja dengan dismenore terdata tidak

masuk kerja selama 1 atau 2 hari, masing-masingnya. Dari beberapa data diatas

maka dapat disimpulkan bahwa dismenore dapat mengganggu aktifitas.

Penatalaksanaan dismenore dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu

farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis dapat dilakukan dengan

pemakaian obat-obatan, seperti: Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs

(NSAIDs), cyclooxygenase II inhibitors, kontrasepsi oral, gliseril trinitrat,

magnesium, kalsium antagonis, vitamin B, dan vitamin E. Sedangkan pendekatan

non farmakologi dapat dilakukan dengan cara Transcutaneous Electrical Nerve

Stimulation, obat herbal, distraksi, akupuntur dan akrupresur, latihan, terapi panas

topikal, dan musik (Antao, 2005; Harel, 2006; Campbell, 1999).

Berdasarkan teori keseimbangan analgesia pemberian obat penurun nyeri

akan meningkatkan ambang nyeri sesudah mengkonsumsi, terutama untuk jangka

(7)

4

(Siswanto, 2011; Sodikin, 2012). Oleh karena itu metode non farmakologi

menjadi alternatif yang lebih aman (Kaheel, 2013).

Keperawatan holistik selalu berkorelasi dengan agama atau sistem keyakinan.

Islam sebagai pandangan holistik, menyediakan ajaran spiritual yang dapat

diterapkan dalam praktik keperawatan. Spritualitas ini akan mempengaruhi

kebiasaan hidup seseorang, baik perihal makan, berobat, keluarga berencana, dan

lain- lain. Dukungan spiritual juga dapat menahan atau meminimalkan distress

fisik luar biasa sehingga dapat menyakinkan keberhasilan dalam pengobatan

(Mardiyono, 2011, Rahmat,T.T).

Data hasil terakhir BPS pada 2010 menunjukkan persentase agama Islam di

Indonesia sebanyak 87,18%. Sumatera Barat merupakan penganut Islam

terbanyak ke-3 setelah Aceh dan Gorontalo. Hal ini menyatakan bahwa Sumatera

Barat merupakan salah satu profinsi dengan keyakinan spiritual Islam yang tinggi

(Ariyanta, 2013).

Salah satu bentuk dari metode non farmakologi dengan pemenuhan spriritual

individu adalah dengan terapi bacaan Al-Quran. Terdapat banyak alasan yang

menjadikan bacaan Al-Quran berbeda dengan terapi suara lainnya dalam hal

pengaruh pada kesehatan. Al-Kaheel (2013) mengemukakan beberapa keunggulan

yang dimiliki oleh Al-Quran, yaitu: 1) keharmonisan yang sempurna dalam di

kata-kata dan huruf-huruf Al-Quran; 2) irama yang berimbang pada susunan dan

kata-kata Al-Quran yang sesuai dengan irama otak; 3) makna-makna yang

melimpah yang terkandung oleh setiap ayat; dan 4) pengalaman praktis

(8)

5

Keunggulan Al-Quran ini telah dibuktikan oleh Dr. Ahmed El-Kadi pada

penelitiannya di Amerika Serikat yang diumumkan oleh Islamic Organization for

Medical Sciences. Penelitian ini dilakukan pada tiga kelompok orang Amerika

yang tidak berbicara dengan bahasa Arab atau pun mengerti bahasa tersebut.

Ke-tiga kelompok ini masing-masingnya dihubungkan dengan instrumen yang akan

mengukur fungsi biomedis mereka, seperti: tekanan darah, denyut jantung, EEG,

myography, dan uji keringat. Ia membacakan beberapa ayat Al-Quran untuk

kelompok pertama dan kalimat biasa sehari-hari bahasa Arab untuk kelompok

kedua. Sedangkan kelompok ketiga yang merupakan kelompok kontrol berada

dalam kondisi beristirahat, dalam keadaan relaksasi. Hasilnya ia menemukan

bahwa terdapat perubahan fisiologis untuk kelompok pertama yang mendengarkan

bacaan Al-Quran dan telah lebih meningkat secara signifikan jika dibandingkan

dengan dua kelompok lainnya (Al-Ghazal, 2004).

Penelitian yang dilakukan Sodikin (2012) tentang pengaruh terapi bacaan

Al-Quran terhadap respon nyeri post operasi hernia juga membuktikan keunggulan

dari bacaan Al-Quran. Menurutnya manajemen nyeri dengan terapi analgetik tetap

menimbulkan nyeri kembali 6 jam paska analgetik. Hasil penelitian menunjukkan

terdapat perbedaan skala nyeri (p=0,008; α=0,05) dan denyut nadi (p=0,001;

α=0,05) sebelum dan sesudah TBA. Sementara pada kelompok tidak TBA

didapatkan hasil tidak ada perbedaan skala nyeri dan denyut nadi sebelum dan

sesudah terapi. Terdapat perbedaan skala nyeri setelah TBA pada kedua kelompok

(9)

6

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adelina (2011) tentang efektifitas

mendengarkan bacaan Al-Quran dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap

penurunan skala nyeri pada pasien pasca bedah fraktur ektremitas bawah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perbedaan nilai mean antara pengukuran sebelum

dan sesudah terapi adalah 2,800 dengan standar deviasi 1,521 dan p=0,000.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Safitri dan Sumaryani (2013) tentang

pengaruh terapi relaksasi nafas dalam kombinasi murotal mendengarkan ayat

Al-Quran (Ar-Rahman) terhadap tingkat nyeri pada pasien post section caesar. Hasil

penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi

terhadap tingkat nyeri, dengan nilai p=0,000 < 0,05. Perbandingkan kelompok

kontrol dan eksperimen pada postes adalah p=0,048 < 0,05, artinya ada perbedaan

yang signifikan antara keduanya.

Penelitiaan terkait lainnya juga dilakukan oleh Putri (2011) tentang pengaruh

teknik relaksasi nafas dalam dan mendengarkan ayat Al-Quran terhadap tingkat

nyeri saat menstruasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknik

tersebut berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi dengan nilai

P=0,000 (P < 0,05).

Perbandingan terapi bacaan Al-Quran dengan intervensi lain telah diteliti oleh

Hasanah (2012). Penelitan ini bertujuan melihat perbedaan terapi distraksi

pendengaran metode bacaan Al-Quran dengan terapi musik klasik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terapi distraksi pendengaran metode bacaan

Al-Quran lebih efektif menurunkan kecemasan dibandingkan dengan musik klasik.

(10)

7

Penelitian senada juga dilakukan oleh Faradasi (2009) tentang efektivitas

terapi murotal dan terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan

pasien pra operasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi pembacaan

Al-Qur’an lebih efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi

jika dibandingkan dengan terapi musik, dengan nilai t hitungsebesar 2,946 (p =

0,000 < 0,05).

Tingkat keyakinan seseorang pada ayat-ayat Al-Qur’an memberikan

sumbangan yang besar terhadap kebermaknaan hidupnya dalam upaya mencapai

kesembuhan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Nuzulatin (2010) tentang

pengaruh keyakinan pada ayat-ayat Al-Quran terhadap kebermaknaan hidup

pasien dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara keyakinan seseorang pada

ayat-ayat Al-Quran terhadap kebermaknaan hidup.

Peneliti dalam penelitian ini memilih mahasiswi A 2013 Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang sebagai responden, karena: 1) usia

rata-rata mahasiswi A 2013 umumya berada pada rentang usia remaja, sekaligus

rentang usia dimana dismenore biasanya umum terjadi (Thomas dan Magos,

2009); 2) Mahasiswi A 2013 Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang

merupakan calon perawat masa depan nantinya akan dapat mengaplikasikan terapi

distraksi pendengaran bacaan Al-Quran sebagai salah satu intervensi asuhan

keperawatan untuk masalah dismenore baik untuk diri sendiri, keluarga, pasien

maupun komunitas masyarakat.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan selama bulan Januari 2014

(11)

8

didapatkan data 8 orang (57,14%) menyatakan selalu mengalami dismenore, 3

orang (21,43%) menyatakan mengalami dismenore namun tidak di setiap siklus

haid, dan 3 orang (21,43%) menyatakan tidak mengalami dismenore. Diantara

mahasiswi yang mengalami dismenore, 4 orang (50%) menyatakan masih bisa

berkonsentrasi dalam belajar, 3orang (37,5%) menyatakan tidak bisa

berkonsentrasi untuk belajar, mengalami pusing, dan berkeringat dingin, dan 1

orang (12,5%) menyatakan pernah mengalami muntah saat menstruasi.

Penatalaksaan dismenore ini, didapatkan data bahwa sebanyak 25%

mengkonsumsi obat pereda nyeri haid, 25% menggunakan minyak angin, 25%

meminum air putih hangat, dan sebanyak 50% mengatasinya dengan tidur. Dalam

hal ini satu individu tidak terikat dengan satu cara saja, bisa dua atau lebih.

Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian guna

mengetahui pengaruh terapi distraksi pendengaran metode bacaan Al-Quran

terhadap intensitas nyeri haid pada mahasiswi A 2013 Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang tahun 2014.

B. Penetapan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumusakan masalah

penelitian “apakah terdapat pengaruh terapi bacaan Al-Quran melalui media audio

terhadap skala dismenore pada mahasiswi program A 2013 Fakultas Keperawatan

(12)

9

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh terapi bacaan Al-Quran melalui media audio

terhadap skala dismenore pada mahasiswi program A 2013 Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui skala dismenore sebelum diberi terapi bacaan Al-Quran

melalui media audio pada mahasiswi program A 2013 Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2014

b. Mengetahui skala dismenore setelah diberi terapi bacaan Al-Quran melalui

media audio pada mahasiswi program A 2013 Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang tahun 2014

c. Mengetahui pengaruh terapi bacaan Al-Quran melalui media audio

terhadap skala dismenore pada mahasiswi program A 2013 Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2014

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi pendidikan adalah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

terhadap pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pada mata ajar

(13)

10

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori keperawatan

bahwa terapi bacaan Al-Quran merupakan salah satu metode dalam

mengurangi nyeri khususnya pada dismenore

2. Bagi Fasilitas Kesehatan / Pelayanan Keperawatan

Memberikan sumbangan ilmiah dan bahan literatur bagi institusi rumah

sakit serta sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi tenaga kesehatan

terutama perawat dalam melakukan asuhan keperawatan atau intervensi kepada

wanita dengan dismenore baik di rumah sakit maupun di komunitas, serta

bahan masukan dan pertimbangan dalam mengadakan penyuluhan kepada

remaja baik di sekolah ataupun di instansi-instansi sejenisnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar ataupun sebagai

pembanding bagi peneliti selanjutnya dalam mengadakan penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian di Jakarta Barat pada tahun 2009-2014 terdapat hubungan yang signifikan antara mesin dan peralatan yang terbuat dari bahan tara pangan, miccro

Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga

Bagaimana tinjauan maslahah pada pelaksanaan mediasi terhadap perkara perceraian di Pengadilan Agama Semarang.

Subjek penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas produksi jamur yang disesuaikan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI yang ada

Bapak Kuat Supriyadi, BE, S.E, S.T, MM., selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan masukan, saran, serta dorongan semangat kepada penulis sehingga

Penyebab DRP yang berkaitan dengan cara pasien mendapat obat dari tenaga kesehatan profesional, terlepas dari instruksi dosis yang tepat (pada

Oleh karena itu, dunia pendidikan dituntut harus mampu berevolusi dalam menghadapi era industri 4.0 dengan melakukan perubahan dalam sistem pembelajaran dan penilaian

Keuchik juga sempat berbicara secara langsung dengan pengedar orang asli Sumbok Rayek namun telah lama tidak tinggal di desa tersebut pada saat pulang menjenguk keluarganya