• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM TRANSAKSIS BUKU PERPUSTAKAAN SECARA MANDIRI BERBASIS RFID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM TRANSAKSIS BUKU PERPUSTAKAAN SECARA MANDIRI BERBASIS RFID"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dokumen diterima pada Hari Bulan, Tahun Dipublikasikan pada Hari Bulan, Tahun

Jurnal Politeknik Caltex Riau

http://jurnal.pcr.ac.id

SISTEM TRANSAKSIS BUKU PERPUSTAKAAN

SECARA MANDIRI BERBASIS RFID

Muhammad Taufiq Israr1, Emansa Hasri Putra2, Wakhyu Dwiono3

1

Politeknik Caltex Riau, email: taufiq12tet@mahasiswa.pcr.ac.id 2Politeknik Caltex Riau, email: emansa@pcr.ac.id 3

Politeknik Caltex Riau, email: wakhyu@pcr.ac.id Abstrak

Perpustakaan merupakan sebuah ruangan atau tempat pengkoleksian buku. Semakin besar perpustakaan maka tuntutan pelayanan perpustakan semakin kompleks. Perkembangan teknologi dan implementasinya diperpustakaan bisa di jadikan jawaban yang di hadapi atas tantangan perkembangan ini . Oleh karena itu dibuat sistem transaksi peminjaman dan pengembalian buku menggunakan teknologi Radio Freaquency Identification (RFID). Pada pembuatan tugas akhir ini RFID dihubungkan ke komputer menggunakan kabel serial RS-232. Dan tampilan pada layar monitornya dengan menggunakan aplikasi Visual Basic. Dengan menggunakan RFID Reader yang telah ada maka Reader ini akan membaca Tag RFID berupa kartu yang telah terpasang pada buku perpustakaan. Lalu akan ada informasi pemberitahuan melalui Email ke peminjam buku. Berdasarkan pengujian, RFID Reader dapat membaca Tag dengan baik, Email pemberitahuan terkirim dengan rata-rata waktu terkirim selama 10 detik dengan menggunakan jaringan Wifi kampus PCR dan dengan menggunakan jaringan LAN rata-rata waktu terkirim sekitar 2 detik, dan juga perhitungan denda keterlambatan pengembalian buku juga dapat berkerja dengan baik.

Kata kunci: RFID, Perpustakaan, Email.

Abstract

The library is a room or a book collecting. The larger the library, the library service of the increasingly complex demands. The development of technology and its implementation in the library can be made answer to the challenges faced by this development. Therefore made the transaction system borrowing and returning books using radio technology Freaquency Identification (RFID). In making this final task RFID is connected to a computer using RS-232 serial cable. And the display on the monitor screen by using Visual Basic applications. By using RFID Reader that already exist, the Reader will read the RFID tags in the form of cards that have been installed on library books. Then there will be information notification via email to the borrower's books. Based on testing, the RFID reader can read tags properly, Email notification sent by the average time sent for 10 seconds using a Wifi network campus PCR and by using a network LAN average time sent about 2 seconds, and also the calculation of the fine late return of books can also work well.

(2)

Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau tempat pengkoleksian buku. Buku-buku yang dikoleksi di perpustakaan cukup beragam, ada yang berbentuk refrensi, modul, kamus, maupun buku-buku panduan lainnya. Semakin banyak koleksi buku yang ada maka akan semakin komplit sistem pendataannya ditambah lagi dengan luasnya ruang perpustakaan. Antrian yang panjang, kondisi ini sering kali membuat petugas perpustakaan kesulitan atau kewalahan dalam menangani sistem peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan[1]. Mengingat hal tersebut, perlu adanya sistem khusus yang dapat meminimalisasi kerja petugas perpustakaan dalam mendata peminjaman dan pengembalian buku.

Pada penelitian sebelumnya untuk melakukan peminjaman buku dilakukan pembacaan data buku menggunakan barcode sebagai informasi data bukunya dan kemudian akan dikirimkan informasi secara otomatis kepada peminjam buku melalui SMS menggunakan fitur SMS Gateway[2]. Kekurangan menggunakan barcode adalah jika barcode yang berada di bagian permukaan buku tergores atau rusak maka scanner barcode akan kesulitan melakukan scanning sehingga menggangu proses transaksi dan juga pembacaan barcode tidak terlalu cepat. Kekurangan dengan menggunakan SMS Gateway adalah membutuhkan biaya tiap pengiriman informasinya. Perbandingan penelitian tersebut dengan proyek akhir penulis adalah dengan menggunakan teknologi Radio Freaquency Identification (RFID) yang dapat menyimpan dan menerima data secara jarak jauh dan pembacaannya yang cepat dengan menggunakan suatu piranti yang bernama Tag RFID. Dimana keunggulan teknologi ini adalah sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Dan untuk sistem informasi maka penulis membuat pengiriman Email secara otomatis.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Radio Frequency Identification

RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter, Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.

Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya : serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan.

(3)

Tidak semua pin dihubungkan, hanya beberapa pin yang digunakan pada ID-12 yaitu sebanyak 7 pin, GND(1), RES(2), Future(6), Format Selector(7), D0(Data Pin 0)(9), LED(10), +5V(11). Pertimbangan hanya beberapa pin yang digunakan karena dalam proses pembacaan data selain melalui pin 9 yaitu D0 (Data Pin 0) dengan data keluaran serial TTL berformat ASCII juga adanya indikator bunyi menggunakan buzzer dan LED yang menandakan adanya kartu yang akan diakses pada jarak pembacaan yang sesuai[4].

Gambar 2. RFID Reader ID-12 Diagram Circuit [3]

Untuk Tag RFID yang digunakan dalam tugas akhir ini penulis hanya menggunakan Tag Pasif berjenis kartu

Gambar 3. Tag RFID Pasif [5] 2.2 Komunikasi Serial

Komunikasi yang digunakan antara RFID Reader dengan laptop adalah komunikasi serial, yaitu dengan menggunakan kabel RS-232 Serial to USB.

(4)

Pin DB25 Pin DB9 Singkatan Keterangan Pin 2 Pin 3 TD Transmit Data Pin 3 Pin 2 RD Receive Data Pin 4 Pin 7 RTS Request To Send Pin 5 Pin 8 CTS Clear To Send Pin 6 Pin 6 DSR Data Set Ready Pin 7 Pin 5 SG Signal Ground Pin 8 Pin 1 CD Carrier Detect Pin 20 Pin 4 DTR Data Terminal Ready Pin 22 Pin 9 RI Ring Indikator

3. Metodologi Penelitian 3.1 Blok Diagram Sistem

Adapun perancangan yang akan dilakukan ialah seperti diagram blok dibawah ini. Ini merupakan gambaran secara umum dari proses pengerjaan proyek akhir ini.

Tag RFID Email

Menampilkan Spesifikasi Buku

di Layar Database PC

RFID Reader

(5)

3.2 Flowchart Sistem

Mulai

Data ID tag dikenali?

Menampilkan spesifikasi buku pada layar monitor (Judul buku,

penulis, penerbit, dan tahun terbit) Kirim Email peminjaman Selesai Tidak Ya Menyelesaikan proses peminjaman dengan menekan tombol “selesai” 1 1

Memilih pilihan menu “peminjaman buku”

Ingin menambah buku pinjaman? (Max 2 buah buku)

Tidak

Ya Melakukan scan

tag RFID (kartu anggota) ke Reader Sistem melakukan pengecekan data ID tag RFID Memasukan nomor PIN untuk login Membaca tag ID buku yang ingin di pinjam ke

Reader

Gambar 6. Flowchart sistem peminjaman buku

Sesuai dengan gambar flowchart di atas dapat dijelaskan proses peminjaman buku di perpustakaan. Sebelumnya peminjam buku harus mendekatkan kartu ID ke RFID reader untuk memasuki sistem pada PC perpustakaan, setelah itu peminjam buku mendekatkan buku yang akan dipinjam ke reader, dengan memilih menu ‘peminjaman buku’ terlebih dahulu. Lalu database akan membaca ID tag yang pada buku tersebut bila datanya ada maka akan masuk ke proses selanjutnya bila tidak terdaftar maka sistemnya tidak akan berjalan dan tidak akan melakukan proses. Setelah data terbaca maka akan muncul di layar komputer spesifikasi buku yang akan dipinjam, setelah itu memilih pilihan menu ‘selesai’ untuk menyelesaikan peminjaman buku. selanjutnya sistem akan melakukan pengiriman Email ke peminjam buku tersebut secara otomatis, dengan tambahan Email pengingat yang akan dikirimkan ke peminjam buku 1 hari sebelum batas peminjaman buku berakhir agar tidak mendapatkan denda.

(6)

Mulai Data ID tag dikenali? Tidak Ya 1 1

Memilih pilihan menu “pengembalian buku” Terlambat mengembalikan buku ? Bayar denda ke petugas Selesai Tidak Ya Proses pengembalian buku selesai dan muncul jumlah denda bila terlambat melakukan

pengembalian buku Melakukan scan

tag RFID (kartu anggota) ke Reader Sistem melakukan pengecekan data ID tag RFID Memasukan nomor PIN untuk login Membaca tag ID buku yang ingin di

kembalikan ke Reader

Gambar 7. Flowchart sistem pengembalian buku

Dari flowchart diatas yaitu sistem pengembalian buku, hampir sama dengan cara melakukan peminjaman buku dimana sebelumnya mendekatkan kartu ID ke rader, setelah itu akan masuk ke sistem. pilih menu ‘pengembalian buku’ dan dekatkan buku yang akan dikembalikan, lalu akan muncul tampilan halaman ucapan terima kasih telah mengembalikan buku dan juga jumlah denda yang didapatkan bila terlambat mengembalikan buku.

4. Pengujian dan Analisis

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah direncanakan dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan.

4.1 Pengujian Sensor RFID Reader

Pengujian sensor RFID Reader dengan 2 tahapan pengujian. Pertama pengujian sensor tanpa adanya media penghalang lalu pengujian sensor dengan tambahan media penghalang.

Pengujian Sensor RFID Tanpa Media Penghalang. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jauh kemampuan jarak baca RFID Reader terhadap tag seperti pada Gambar 8 dibawa ini.

(7)

Gambar 8. pengujian jarak baca sensor tanpa media penghalang.

Pengujian sensor RFID tanpa media penghalang dengan rentang berbagai jarak yang akan divariasikan setiap kali tag. Didapatkan data sebagai berikut.

Tabel 2. Pengujian sensor RFID Tanpa Media Penghalang

Dari Tabel 1. diperoleh beberapa data pembacaan sensor. Sensor RFID ini hanya mampu membaca data dari tag hingga jarak 5cm. Berdasarkan datasheet ID-12 125 khz RFID Reader mampu membaca hingga jarak 12 cm. Saat pembacaan jarak diatas 5 cm sampai 12 cm tag yang didekatkan tidak terbaca dan tidak ada bunyi dari buzzer sebagai penandanya. Untuk mendapatkan jarak pembacaan yang maksimal harus menggunakan RFID Reader 125KHz Long Range Card Reader sedangkan RFID Reader yang sekarang digunakan hanya memiliki jarak baca maksimal 12 cm berdasarkan datasheet yang ada..

Kemudian melakukan pengujian Sensor RFID dengan Media Penghalanng. pengujian sensor RFID dengan media penghalang dengan rentang berbagai jarak yang akan divariasikan setiap kali tag. Terdapat berbagai media penghalang yang akan dicobakan yaitu plastik, kertas, kain, kayu, dan besi. Didapatkan data sebagai berikut.

Tabel 3. Pengujian sensor RFID dengan Media Penghalang Jarak Baca (cm) Keterangan (Terbaca/Tidak Terbaca) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca

(8)

(cm) Plastik Kertas Kain Kayu Besi

0 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca

1 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca

2 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca

3 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca

4 Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Tidak Terbaca

5 Terbaca Terbaca Tidak Terbaca Terbaca Tidak Terbaca 6 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 7 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 8 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 9 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 10 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 11 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca 12 Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca

Dari Tabel 3 diperoleh beberapa data pembacaan sensor. Dapat kita lihat jika diberi penghalang plastik, kertas, dan kayu jarak pembacaan sensor maksimal 5 cm sama dengan pengujian yang tanpa penghalang. Sedangkan media kain jarak pembacaan maksimal 4 cm. Berdasarkan pengujian dengan menggunaka plat besi RFID Reader tidak dapat membaca Tag walaupun dengan jarak yang sangat dekat bahkan sampai mengenai Readernya. Ini dikarenakan logam memiliki sifat tidak tembus radiasi dari gelombang radio. Logam sebagai konduktor menerima sinnyal gelombang radio dari RFID Reader dan memantulkannya kembali, sehingga RFID tag tidak mendapatkan sumber daya untuk mengaktifkan tag tersebut.

4.2 Pengujian Email Informasi

Pada pengujian ini untuk melihat apakah pengiriman Email sebagai media informasi bekerja dengan baik atau tidak.

Dari hasil pengujian didapatkan pengiriman Email tiap kali melakukan peminjaman berkerja dengan sangat baik, dengan menggunakan jaringan Wifi dan LAN kampus Politeknik Caltex Riau didapatkan hasil perhitungan lamanya waktu untuk Email dapat terkirim. Dengan melakukan perhitungan waktu secara manual dengan 10 kali percobaan dengan waktu yang berbeda didapatkan rata-rata waktu pengiriman Email adalah sekitar 10 detik lamanya dengan menggunakan jaringan Wifi dan dengan menggunakan jaringan LAN kampus PCR rata-rata waktu terkirim sekitar 2 detik. Dan untuk Email pengingat akan terkirim 4 hari setelah melakukan peminjaman.

(9)

Gambar 9. Tampilan Email peminjaman yang telah di terima

Gambar 10. Tampilan Email pengingat 5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian dan analisis, maka bisa disimpulkan bahwa:

1. Sistem ini hanya untuk melakukan peminjaman dan pengembalian buku, tidak dengan lokasi tempat peletakan buku di perpustakaan.

2. Jarak baca dari tag yang digunakan maksimal 5cm.

3. Maksimal buku yang dapat dipinjam berjumlah 2 buah buku

4. Kecepatan pengiriman informasi via Email tergantung dari jaringan internet yang digunakan. 5.2 Saran

Setelah melakukan pengujian dan analisis, adapun saran penulis sebagai berikut:

1. Karena jarak baca dari RFID Reader ID-12 125KHz tidak terlalu jauh, maka dapat

menggunakan RFID Reader 125KHz Long Range Card Reader.

2. Membuat dropbox untuk menyimpan buku yang telah dikembalikan sehingga mempermudah petugas perpustakaan dalam menyusun kembali buku ke raknya.

(10)

Daftar Pustaka

[1] yulianto, R., & Nugroho, I. Y. (t.thn.). Prototipe Aplikasi Peminjaman Buku Perpustakaan Mandiri Berbasis RFID Dilengkapi dengan Deteksi Anti Pencurian. 1. [2] Sari, S. A. (2014). Rancang Bangun Sistem Peminjaman Buku Perpustakaan Pintar di

Poltekes Kemenkes Riau (Implementasi SMS Gateway sebagai Pengingat Otomatis). Pekanbaru: Politeknik Caltex Riau.

[3] sparkfun. (2005, Maret 1). www.sparkfun.com/datasheets/sensor/ID-12-Datasheets.pdf. Dipetik februari 7, 2016, dari www.sparkfun.com

[4] Irwansah, D., & Mahendra, A. R. (t.thn.). Sistem Absensi dan Peminjaman Buku Mandiri Pada Perpustakaan Berbasisi RFID. 6.

[5] Komputer, B. (2013, May 8). Belajar Komputer. Diambil kembali dari https://misterikomputer.wordpress.com:

Gambar

Gambar 1. Alokasi fungsi pada masing-masing PIN ID-12 [3]
Gambar 2. RFID Reader ID-12 Diagram Circuit [3]
Gambar 5. Diagram Blok Sistem
Gambar 6. Flowchart sistem peminjaman buku
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bangunan pasar merupakan ranah berkumpul, saling tatap muka antar warga, saling tukar dan jual beli barang dan jasa. Pasar di Bali yang biasa disebut dengan “peken” pada zaman

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, Perluasan masalah distribusi mutual exclusion (DME) menjadi beberapa masalah resolusi konflik terdistribusi

Dari hasil analisa perhitungan perencanaan jembatan Warung Penceng dengan struktur beton pratekan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Data struktur

Dalam hal menjaga kontinuitas suplai daya listrik di site XL-Axiata dalam mendukung operasional perangkat BTS dan pendukung lainnya, menggunakan Genset dengan

108 Gambar 4.79 Picture Box pada halaman pengenalan huruf katakana GA. Pada halaman pengenalan huruf katakana

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, jika kita bandingkan untuk kuat beton dengan yang menggunakan bahan tambahan Plastiment-VZ sebesar 0,20%, 0,40% dan 0,60%

Oleh server telepon selular nilai ini (misal 100000) akan dikirim ke server PLN dan dilakukan pengolahan data yang selanjutnya hasil pengolahan data tersebut..

Namun, hasil yang berbeda diperoleh Pranata (2004) dalam Suranta dan Pratana (2004) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai