DISERTASI
PENGARUH TERAPI KELUARGA DENGAN PENDEKATAN SPIRITUAL DIRECTION, OBEDIENCE, DAN ACCEPTANCE (DOA) TERHADAP COPING
KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA
AH. YUSUF S.
PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
DISERTASI
PENGARUH TERAPI KELUARGA DENGAN PENDEKATAN SPIRITUAL
DIRECTION, OBEDIENCE, DAN ACCEPTANCE (DOA) TERHADAP COPING
KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA
AH. YUSUF S.
PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
DISERTASI
PENGARUH TERAPI KELUARGA DENGAN PENDEKATAN SPIRITUAL
DIRECTION, OBEDIENCE, DAN ACCEPTANCE (DOA) TERHADAP COPING
KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA
Untuk Memperoleh Gelar Doktor
Dalam Program Studi Ilmu Kedokteran
Pada Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Dan dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Doktor Terbuka
Pada Hari: Selasa
Tanggal: 1 Mei 2012
Pukul: 10.00 – 12.00 WIB
Ah. Yusuf S.
NIM. 090810067 D
PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 17 MEI 2012
OLEH
Promotor
NIP: 19480602 198103 1002
Prof. Dr. H. Suhartono Taat Putra, dr., MS.
Ko-Promotor
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Telah Diuji Pada Ujian Tertutup
Pada tanggal 21 Maret 2012
Ketua : Prof. Dr. Hj. Rika Soebarniati Triyoga, dr., SKM.
Anggota
: 1. Prof. Dr. H. Suhartono Taat Putra, dr., MS.
2. Prof. Dr. Hj. Yusti Probowati Rahayu, Dra, MSi, Psi.
3. Prof. Dr. H.R. Moeljono Notosoedirdjo, dr., Sp.S., Sp.KJ (K)., MPH.
4. Prof. Hendy Muagiri Margono, dr., Sp.KJ (K).
5. Dr. Hj. Elyana Asnar, dr., MS.
6. Dr. Hari Basuki, dr., M.Kes.
7. Prof. Dr. H. Muchlas Samani (Rektor Universitas Negeri Surabaya)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan
Rektor Universitas Airlangga Surabaya
Nomor : 4280/H3/KR/2012
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Disertasi “Pengaruh Terapi keluarga dengan
pendekatan spiritual direction, obedience, acceptance (DOA) terhadap coping keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa” untuk diujikan dalam Ujian Disertasi Tahap 1
(tertutup), sebagai kewajiban untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S-3 Ilmu
Kedokteran Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya..
Saya menyadari terselesaikannya Disertasi ini atas bimbingan dan peran serta semua
pihak . Pada kesempatan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Suhartono Taat Putra, dr, MS, yang telah berkenan menjadi Pembimbing
Akademik selama menempuh pendidikan S3 Ilmu Kedokteran, sekaligus Promotor
dalam penulisan Disertasi. Kami sampaikan terima kasih atas segala petunjuk, arahan
dan bimbingan dalam penyusunan disertasi ini.
2. Prof. Dr. Hj. Yusti Probowati Rahayu, Dra, MSi, Psi, selaku ko-promotor yang telah
dengan sabar memberikan dorongan, perhatian, bimbingan dan saran selama proses
penelitian khususnya dalam hal memberikan dorongan dan pemecahan masalah yang
harus diberikan pada responden.
3. Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
telah memberikan persetujuan dalam pengajuan bantuan biaya pendidikan pascasarjana
(BPPS), sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S3 Ilmu Kedokteran dengan
baik dan lancar.
4. Prof. Dr. H. Fasich, Apt, selaku Rektor Universitas Airlangga, yang telah memberikan
ijin, kesempatan, dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan.
5. Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, SH., MS, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Airlangga Surabaya, dan Prof. Dr. Harjanto JM, dr, AIF., selaku mantan Ketua
Program Studi S3 Ilmu Kedokteran, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan di S3 Ilmu Kedokteran ini.
6. Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, M,Kes., Sp.PD., K-EMD., FINASIM., selaku Dekan
kesempatan, dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan.
7. Prof. Dr. H. Teddy Ontoseno, dr, Sp.A(K), Sp.JP, AKK., selaku Ketua Program Studi S
3 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di S3 Ilmu Kedokteran ini.
8. Purwaningsih, S.Kp., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga, para Wakil Dekan Yuni Sufyanti Arief, S.Kp., M.Kes., Mira Tri Harini,
S.Kp., M.Kep., Yulis Setya Dewi, S.Kep. Ns., MN, dan Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons),
selaku mantan Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, yang
telah memberikan ijin dalam menempuh pendidikan di S3 Ilmu Kedokteran ini.
9. Prof. Dr. Hj. Rika Soebarniati Triyoga, dr, SKM., Prof. Dr. Hanafi M, dr, Sp.Kj., dan
Prof. Dr. H. Moh. Sholeh, M.Pd., yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan
dalam mata kuliah penunjang disertasi (MKPD).
10. Prof. Dr. H. Suhartono Taat Putra, dr, MS., Prof. Dr. Hj. Yusti Probowati Rahayu, Dra,
MSi, Psi., Prof. Dr. Hj. Rika Soebarniati Triyoga, dr, SKM., Prof. Dr. Harjanto JM, dr,
AIF., Prof. Achir Yani S. Hamid, DNSc., Dr. Hj. Elyana Asnar, dr, MS., dan Dr. Hari
Basuki, dr, M.Kes., yang telah berkenan memberikan penilaian dan berbagai saran
perbaikan dalam ujian proposal penelitian.
11. Prof. Dr. Bambang Sektiari L., DEA., drh., Prof. Dr. G.N. Astika, Apt., Prof. Dr. drg.
Istiati, SU., dan Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, SE., M.Si., Ak., yang telah berkenan
memberikan penilaian dan saran terhadap proposal ini, sehingga dapat dinyatakan layak
etik untuk penelitian.
12. Prof. Dr. H. Suhartono Taat Putra, dr, MS., Prof. Dr. Hj. Yusti Probowati Rahayu, Dra,
MSi, Psi., Prof. Dr. Hj. Rika Soebarniati Triyoga, dr, SKM., Prof. Dr. H.R. Moeljono
Notosoedridjo, dr., Sp.S., Sp.Kj (K)., MPh., Dr. Hj. Elyana Asnar, dr, MS., Dr. Hari
Basuki, dr, M.Kes., dan Prof. Hendy Muagiri Margono, dr., Sp.Kj (K), yang telah
berkenan memberikan penilaian dan berbagai saran perbaikan dalam ujian kelayakan
naskah disertasi.
13. Prof. Dr. H. Muchlas Samani (Rektor Universitas Negeri Surabaya), Prof. Dr. H.
Suhartono Taat Putra, dr, MS., Prof. Dr. Hj. Yusti Probowati Rahayu, Dra, MSi, Psi.,
Prof. Dr. Hj. Rika Soebarniati Triyoga, dr, SKM., Prof. Dr. H.R. Moeljono
Notosoedridjo, dr., Sp.S., Sp.Kj (K)., MPh., Dr. Hj. Elyana Asnar, dr, MS., Dr. Hari
berkenan memberikan penilaian dan berbagai saran perbaikan dalam ujian Disertasi
Tahap 1 (tertutup).
14. Adi Wirachjanto, dr, M.Kes., selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur, yang telah
berkenan memberikan ijin penelitian, khususnya untuk mendapatkan data catatan
medis pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa Menur selama tahun 2010.
15. Nugroho, dr, MARS, selaku konsultan dan pembimbing penelitian yang ditunjuk oleh
rumah sakit jiwa Menur, yang telah banyak memberikan saran dan strategi dalam
pelaksanaan penelitian.
16. Melani Handojo, dr, selaku Kepala Instalasi Diklat & Asrama, Hj. Rustafariningsih,
S.Kep., Ns, dan Salami, sebagai staf diklat rumah sakit jiwa Menur, yang telah banyak
membantu dalam prosedur pengurusan surat ijin penelitian di rumah sakit jiwa Menur.
Pangestu Rahayu, AMK, Siti Alchuriah, Siti Nur Rosyidah, Mira Utami Ningsih,
S.Kep., Ns., yang telah banyak membantu pengumpulan data penelitian dan proses
penyelesaian Disertasi ini.
17. Seluruh keluarga pasien yang telah berkenan menjadi responden dalam penelitian ini,
terima kasih atas semua data, dan diskusi yang diberikan kepada peneliti, semoga
semua akan bermanfaat dalam mengembangkan ilmu keperawatan, khususnya ilmu
keperawatan jiwa.
18. Dr. Hari Basuki, dr., M.Kes, dan Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes, yang telah banyak
membantu dalam proses pengolahan dan analisis data penelitian.
19. Pimpinan Laboratorium Klinik Bakti Analisa, Joyoboyo, yang telah membantu
pemeriksaan kortisol dalam penelitian ini.
20. Rizky Fitryasari PK, S.Kep. Ns, M.Kep., selaku Ketua Departemen Keperawatan Jiwa
Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, Hj. Hanik Endang
Nihayati, S.Kep. Ns, M.Kep, selaku Ketua Devisi Keperawatan Jiwa, dan seluruih
anggota tim Departemen Keperawatan Jiwa Komunitas Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya, yang telah banyak memberikan dukungan, semangat,
dan motivasi, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
21. Orang tua tercinta Bapak Sai’un (almarhum), Ibu Siti Aisyah, kakak, adik, dan semua
saudara yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan do’a. Mertua tersayang
Bapak Giarso, Ibu Mujiati, Istri tercinta Kunariyati, anak tersayang Muhammad
Rofi’uddin serta Muhammad Lukman Hakim, yang telah bersabar, memberikan
22. Semua teman seangkatan S3 Ilmu Kedokteran 2008, yang terus memberikan semangat
dan kompak dalam mengembangkan jejaring informasi, sehingga semua teman
seangkatan dapat tetap semangat dan terpacu untuk segera menyelesaikan studinya.
23. Seluruh pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Propinsi Jawa Timur,
khususnya para pengurus harian, yang telah dengan rela hati membantu pelaksanaan
kegiatan organisasi selama peneliti melaksanakan kegiatan proses belajar di S3 Ilmu
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
24. Rizky Fitryasari PK, S.Kp., M.Kep., Hj. Hanik Endang Nihayati, S.Kep. Ns., M.Kep.,
Esty Yunitasari, S.Kp., M.Kes., dan seluruh Tim yang telah banyak membantu semua
kegiatan, mulai penyusunan proposal, penelitian, penyediaan akomodasi selama ujian,
sampai penyelesaian Disertasi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Disertasi
ini dapat bermanfaat bagi kelanjutan studi kami, Amiin.
Surabaya, Maret 2012.
RINGKASAN
Pengaruh Terapi Keluarga dengan Pendekatan Spiritual Direction. Obedience, Acceptance
(DOA) terhadap Coping Keluarga dalam Merawat Pasien Skizofrenia
Ah. Yusuf S.
Gangguan jiwa hingga kini masih menjadi stigma di masyarakat. Masalah yang
muncul terkait dengan pikiran dan perilaku mal-adaptif. Keluarga yang mempunyai salah
satu anggota keluarga mengalami gangguan jiwa dapat menngalami konflik yang tinggi,
menjadi beban obyektif dan subyektif, saling menyalahkan, keterlibatan dalam permusuhan
antar anggota keluarga. Berbagai dampak negatif yang dihadapi keluarga menyebabkan stres
keluarga tinggi, coping keluarga tidak efektif, dan menimbulkan kegagalan keluarga dalam
merawat pasien gangguan jiwa di rumah. Seseorang yang mengalami stres berat akan mencari kenyamanan dan kekuatan dari Tuhan. Tetapi sejauh ini, model spiritual apa yang paling tepat untuk memperbaiki coping keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah belum di temukan. Intervensi dalam penelitian ini, mencoba memperbaiki coping
keluarga dengan pendekatan spiritual direction, obedience, acceptance (DOA). Tujuan
penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi keluarga dengan pendekatan spiritual DOA
terhadap coping keluarga dalam merawat pasien Skizofrenia.
Desain penelitian ini adalah eksperimen (pre post test control group design), populasi
seluruh keluarga pasien gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur pada tahun
2010, minimal pernah dirawat dua kali, tinggal di Surabaya, dipilih secara alocation simple
random, jumlah sampel 13 orang setiap kelompok, perlakuan dan kontrol. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah coping keluarga, kepercayaan kesehatan keluarga, pola interaksi
antar anggota keluarga, dukungan sosial keluarga, dan kadar kortisol care giver.
Coping keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa, diukur dengan kuesioner
coping health inventory for parents (CHIP), meliputi (1) kemampuan memelihara integritas
keluarga, kerjasama, dan memandang situasi dengan positif, (2) memelihara dukungan sosial,
harga diri, dan stabilitas psikologis, (3) memahami situasi medis, komunikasi dengan orang
lain, dan konsultasi dengan petugas kesehatan. Kepercayaan kesehatan keluarga tentang
gangguan jiwa meliputi(1) persepsi terhadap susceptibility and severity, (2) persepsi terhadap
benefits, (3) persepsi terhadap barriers, dan (4) self efficacy keluarga terhadap gangguan
dalam kegiatan rutin harian, (2) kegiatan sosial, dan (3) pengelolaan lingkungan sekitar.
Dukungan keluarga meliputi (1) dukungan emosional dan penghargaan, (2) dukungan
fasilitas, dan (3) dukungan informasi.
Intervensi berupa terapi keluarga dengan pendekatan spiritual direction, obedience,
acceptance (DOA) diberikan 60 – 120 menit selama 8 kali pertemuan dengan interval waktu
rerata 1 minggu. Direction digunakan untuk mengembangkan kepercayaan kesehatan
keluarga dengan memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang gangguan jiwa
berbasis konsep dasar keperawatan jiwa. Obedience digunakan untuk membangun keyakinan
keluarga tentang gangguan jiwa sehingga keluarga dapat mengembangkan pola interaksi
antar anggota keluarga dan memberikan dukungan kepada pasien. Acceptance digunakan
untuk mengembangkan sikap bisa menerima apapun yang terjadi akibat gangguan jiwa
dengan mengembangkan nilai spiritual agama Islam sabar, ihlas, dan syukur.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pemberian terapi
keluarga dengan pendekatan spiritual DOA terhadap perubahan total coping keluarga
(p=0,040), dan total dukungan sosial keluarga (p=0,011). Tidak terdapat pengaruh terhadap
total health belief keluarga (p=0,638), pola interaksi antar anggota keluarga (p=0,293), dan
kadar kortisol care giver (p=0,995).
Coping keluarga dalam merawat pasien Skizofrenia mengalami perubahan signifikan
pada aspek (1) kemampuan keluarga memelihara integritas keluarga, kerjasama, dan
memandang situasi dengan positif (p=0,009), dan (2) kemampuan keluarga memahami situasi
medis, komunikasi dengan orang lain, dan konsultasi dengan petugas kesehatan (p=0,025).
Tidak mengalami perubahan signifikan pada aspek kemampuan memelihara dukungan sosial,
harga diri, dan stabilitas psikologis pasien gangguan jiwa (p=0,230), tetapi mengalami
peningkatan selisih rerata antara pre test dan pos test pada kelompok perlakuan sebesar 3,24
pada kelompok kontrol meningkat sebesar 0,39.
Kepercayaan kesehatan keluarga tentang gangguan jiwa mengalami perubahan
signifikan pada aspek (1) persepsi terhadap benefits (p=0,009), (2) persepsi terhadap barriers
(P= 0,035), dan perspesi terhadap self efficacy (p=0,002). Tidak mengalami perubahan
signifikan pada persepsi terhadap susceptibility and severity (p=0,052).
Pola interaksi antar anggota keluarga tidak mengalami perubahan signifikan pada
semua aspek (kebiasaan keluarga melibatkan pasien dalam kegiatan rutin harian, sosial, dan
pengelolaan lingkungan). Terdapat peningkatan total nilai selisih rerata antara pre test dan
Dukungan sosial keluarga mengalami perubahan signifikan pada aspek (1) dukungan
emosional dan penghargaan (p=0,009), (2) dukungan informasi (p=0,037). Tidak terdapat
perubahan signifikan pada aspek dukungan fasilitas atau instrumental (p=0,188).
Kadar kortisol care giver tidak mengalami perubahan signifikan (p=0,995), tetapi
terdapat penurunan rerata nilai delta pada kelompok perlakuan sebesar (-1,78) dan pada
kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 2,18. Meskipun demikian, semua kadar
kortisol responden masih dalam rentang kategori normal.
Hasil uji korelasi antar variabel dengan Pearson Correlation didapatkan semua
variabel total mempunyai korelasi signifikan. Kesimpulan pemberian terapi keluarga dengan
pendekatan spiritual direction, obedience, acceptance (DOA) berpengaruh terhadap coping
SUMMARY
The Effect of Family Therapy with Spiritual Approach; Direction, Obedience and Acceptance
(DOA) Toward Family Coping in Taking Care of Patient with Schizophrenia
Ah. Yusuf S.
Mental disorder is still become a stigma in society, even until now. Problems emerge
is due to maladaptive thought and behavior. Family who have family member with mental
disorder can experience serious conflict, become an objective and subjective burden, blame
each other, get involved in hostility among family members. Various negative effect faces by
family can cause serious stress, ineffective family coping and failure of taking care of patient
with mental disorder at home. Someone with severe stress will seek comfort and strength
from God. But this far, we still have not found what kind of spiritual model that most
effective to improve family coping in taking care of patient with mental disorder. The
intervention in this study was try to improve family coping with spiritual approach; direction,
obedience, acceptance (DOA). The aim of this study was to explained effect of family
therapy with spiritual approach; DOA towards family coping in taking care of patient with
mental disorder.
Design used in this study was experiment (pre post test control group design), the
population was every family of patient with mental disorder in Menur Mental Hospital along
the year of 2010, has been taking care there twice in minimum, live in Surabaya, chosen by
alocation simple random. Samples were 13 persons in each group; treatment and control.
Dependent variable in this study was family coping, family’s health belief, interaction among
family member, family social support and amount of care giver cortisol.
Family coping in taking care of patient with mental disorder was measured using
coping health inventory for parents (CHIP) questionnaire, consist of; (1) the ability to keep
family integrity, cooperation and to look in positive view; (2) keeping social support, self
esteem and psychological stability; (3) understanding the medical situation, communicate
with other and consultation with health provider. Family’s health belief about mental disorder
including (1) family’s perception about the susceptibility and severity, (2) perception about
benefit, (3) perception about barriers and (4) family’s self efficacy toward mental disorder.
supports consist of (1) emotional support and respect, (2) facility support, and (3) information
support.
Family therapy with spiritual approach; direction, obedience, acceptance (DOA) was
given in 60 – 120 minutes in 8 times meeting with average interval was about 1 week.
Direction was used to develop family’s health belief by giving right and fine understanding
about mental disorder. Obedience was used to develop family’s belief about mental disorder,
so that family can maintain an interaction among family member and give support to patient.
Acceptance was used to build attitudes of able to accept anything happen due to mental
disorder and developed Islamic spiritual value, including patience, sincerity and gratitude.
Results showed that there were significant effect of giving family therapy with
spiritual approach; DOA towards the total changing of family coping (p=0,040), and total
family’s social support (p=0,011)., There were no effect toward total family health belief
(p=0,638), the interaction among family member (p=0.293) and the amount of care giver
cortisol (p=0,995).
There was significant changing of family coping in taking care of patient with
Skizophrenia in several aspects; (1) family’s ability in keeping family integrity, cooperation
and and to look in positive view (p=0,009) and (2) family’s ability in understanding the
medical situation, communicate to other and consult with health provider (p=0,025). There
was no significant changing in these aspects of the ability in keeping social support, self
esteem and psychological stability of patient with mental disorder (p=0,230), but it there was
an increase of average difference between pre and post test among the treatment group, about
3,24, and about 0,39 among control group.
Family’s health belief about mental disorder was significantly change in aspects of (1)
perceptions about benefits (p=0,009), (2) perception about barriers(p=0,035) and perception
about self efficacy (p=0,002). There were no significant changing in perception about
susceptibility and severity (p=0,052).
Interaction among family member was not significantly change in all aspects
(family’s habitual in involving patient in routine activity, social activity, and management of
surrounding environment). There were an increase in total average difference value between
pre and post test in treatment control, about 2,42 and a decrease in group control, about -0,16.
But this changing is not statistically significant.
Family’s social support was significantly change in aspects of (1) emotional support
The amount of care giver cortisol has no significant changing (p=0,995), but there
were a decrease of average delta value in treatment group, about -1,78 and an increase in
control group about 2,18. Although, all amount of cortisol of respondent is still normal.
Results of correlation test inter variables using Pearson Correlation, was found that all
of total variable has a significant correlation. It can be concluded that giving family therapy
with spiritual approach; direction, obedience, acceptance (DOA) affect the family coping in
ABSTRACT
Effect of Family Therapy with Spiritual Approach; Direction, Obedience and Acceptance (DOA) Toward Family Coping in Taking Care of Patient with Schizophrenia
Ah. Yusuf S.
Mental disorder remains a stigma in society, even until now. A family who have a member with mental disorder, will experience continues objective and subjective burden, experience serious stress for a lifetime, wich may cause ineffective coping. The intervention in this study was to improve family coping with spiritual approach; direction, obedience, acceptance (DOA). The aim of this study was to explain the effect of family therapy with spiritual approach (DOA) toward family coping in taking care of patient with Schizophrenia.
Design used in this study was experimental (pre post test control group design). The population was every family of patient with mental disorder in Menur Mental Hospital along the year of 2010, has been taking care there twice, in minimum, lived in Surabaya. The samples were chosen by allocation simple random. Samples were 13 persons in each treatment and control group. The intervention was given in 60 – 120 minute in 8 times meeting with average interval about 1 week. Data analysis was done using paired t-test and independent t-test, and using Pearson Correlation test to analyze inter-variables correlation.
Results in this study showed that there was significant change in total of family coping (p=0,004), and total of family support (p=0,011). There was no change in the total of health belief (p=0,638), pattern of interaction among family member (p=0,293) and cortisol (p=0,995).
Conclusion in this study is that the provision of family therapy with spiritual approach (DOA) can increase family coping in taking care of patient with Schizophrenia at home.