Waktu observasi : Senin, 21 Jamuari 2008
Tabel 12. Prosedur Kerja Resmi Perusahaan
A. Prosedur Kerja: Proses Pendinginan A1. Kosongkan rak pendinginan
A2. Ambil hasil pemanggangan (loyang terlebih dahulu diletakkan di atas troli) A3. Dorong troli masuk ke dalam ruangan pendinginan dengan posisi punggung
pembawa masuk terlebih dahulu (troli masuk dengan cara ditarik) A4. Buka rak pendinginan
A5. Tarik loyang menggunakan sarung tangan khusus penahan panas. Gunakan kaki kanan untuk menahan kereta/ troli.
A6. Masukkan loyang ke dalam rak. Jika rak berada di bagian bawah, jongkok terlebih dahulu baru loyang dapat dimasukkan. Jika rak berada di bagian atas, berdiri dan loyang dapat dimasukkan seperti biasa
A7. Tutup rak pendingin A8. Diamkan pada suhu 25 0C. Perlengkapan kerja:
Jas putih, tutup kepala putih, sarung penahan panas dan sepatu. B. Prosedur Kerja: Persiapan Bahan Kemas B1. Siapkan kardus sesuai dengan jenis kue yang akan dikemas B2. Lipat kardus tersebut dan steples bagian ujungnya
B3. Letakkan kardus yang telah jadi di atas meja
B4. Buat gulungan kardus (Untuk NSK, 1 gulungan terdiri dari 18 kardus sedangkan untuk NSB, 1 gulungan terdiri dari 15 jardus)
B5. Tempelkan label expired date. Perlengkapan kerja:
Pakaian kerja, tutup kepala dan sandal pelindung
C. Prosedur Kerja: Proses Pemotongan
72
Jumlah satuan 6 (enam) buah A
3
Fungsi khusus Alat pemotong lapis legit (pemotongan untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan sebelum dikemas)
A 4
Deskripsi bentuk fisik
Ukuran sedang, hampir semuanya memiliki gagang kayu (lima buah), namun ada satu pisau yang bergagang stainless steel. Sangat tajam, dengan frekuensi pengasahan pisau seminggu sekali.
A 5
Asal bahan Stainlesssteel
A 6
C1. Siapkan pisau dan juga penggaris yang akan digunakan, semprot dan bersihkan terlebih dahulu mengggunakan alkohol.
C2. Ambil sebuah papan pembalik, letakkan di atas loyang. Sebelumnya papan pembalik dapat dibersihkan menggunakan alkohol.
C3. Loyang dapat diangkat kemudian dapat diletakkan di atas rak pendinginan. C4. Baliklah loyang tersebut, lepaskan loyang dan kertas erzat yang menempel. C5. Ambil papan pembalik yang lain, taruh di atas roti
C6. Angkat roti (beserta papan pembaliknya) ke meja potong
C7. Balik roti sekali lagi sehingga bagian atas permukaan roti ada di atas. C8. Lakukan proses pemotongan sesuai mekanisme pemotongan
C9. Geser roti yang telah dipotong ke bagian pengemasan. Perlengkapan kerja:
Jas putih, tutup kepala putih, sarung tangan dan sepatu
Waktu observasi : Senin-Rabu, 25-27 Februari 2008; Jumat, 29 Februari 2008; Senin-Kamis, 3-6 Maret 2008 & Selasa, 15 April 2008.
Tabel 13. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Pisau Pemotong
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah dilakukan
Y
Diletakkan dalam sebuah wadah stainless steel yang tertempel di bagian pojok rak penyimpanan.
Penyimpanan dilakukan dengan kondisi bagian yang tajam tertutup.
B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
Y
Peralatan kecil, mudah disimpan sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan.
Tabel 13. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Pisau Pemotong (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari permukaan lantai
N
Penyimpanan dilakukan pada posisi yang terlalu dekat dengan pintu masuk ruang pendinginan, sehingga rawan kontaminasi sebagai efek dari pintu yang sering terbuka-tutup.
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
Y
Jalan kecil tersedia di depan rak penyimpanan dan cukup besar untuk mencegah kemacetan dan terjadinya kecelakaan (sebesar 2 satuan ubin lantai).
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Pisau ditempatkan dalam sebuah wadah stainless steel yang tertempel di bagian pojok rak penyimpanan.
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Cukup jelas.
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi NA
Pisau pemotong tidak memerlukan pembongkaran untuk mengalami proses pembersihan.
C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
Y
Secara visual, pisau dalam kondisi baik dan terawat.
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
Y
Pisau terbuat dari bahan stainless steel sehingga bersifat inert.
Tabel 13. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Pisau Pemotong (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air Y
Pisau pemotong bersifat licin, mudah dibersihkan dan juga mudah dialiri air.
D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
N
Perusahaan tidak pernah menggunakan pelumas apapun untuk semua peralatan.
E1
Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Setelah digunakan untuk memotong satu buah loyang, pisau tidak dibersihkan (meski secara visual kotor, banyak sekali remah roti yang menempel). Pembersihan dilakukan ketika proses pemotongan telah selesai. Langkah pembersihannya ialah dibilas dengan air kemudian ditambahkan sabun, dibilas lagi. Setelah bersih, pisau pemotong dikeringkan menggunakan serbet yang kering, kemudian
disemprot alkohol 70% dan akhirnya dikeringkan lagi menggunakan serbet kering.
E2 Alat pembersih yang digunakan Serbet kering, sabut.
E3 Zat pembersih yang digunakan Air mengalir, sabun (sabun yang digunakan adalah sabun yang ternyata juga digunakan untuk mencuci tangan)
F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Sama dengan metode penempatan.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Dilakukan seminggu sekali, pembersihan dilakukan dengan jalan mencuci pisau pemotong dengan air sabun menggunakan bantuan sabut.
Jumlah satuan 2 (dua) buah A
3
Fungsi khusus Sebagai alat untuk mengukur besarnya lapis legit yang akan dipotong, dan juga sebagai pemberi batasan agar potongan lapis legit lurus dan rapi.
A 4
Deskripsi bentuk fisik
Merupakan batang stainless steel dengan penambahan penggaris besi 60 cm. Untuk
mempermudah proses pengukuran, diberi tambahan ukuran khusus (ada tanda khusus) untuk lapis legit.
A 5
Asal bahan Stainless steel A
6
Cara penggunaan Penggunaan penggaris sebagai alat pengukur:
Memanfaatkan tanda khusus yang ada, lapis legit ditandai dengan menusuk lapis legit menggunakan bagian pisau yang tidak tajam.
Penggunaan penggaris sebagai pemberi batasan:
Tabel 13. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Pisau Pemotong (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tidak ada praktek pencatatan perawatan dan pemeriksaan tertulis.
G3 Deskripsi singkat metode perawatan yang dilakukan:
Seminggu sekali, pisau pemotong diasah (biasa dilakukan pada hari Jumat siang). Pisau pemotong diasah menggunakan bantuan batu pengasah. Setelah pisau dirasa cukup tajam, pisau dibilas, dicuci, dikeringkan lalu kemudian disemprot alkohol dan dilap
Tabel 14. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Penggaris Roti
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Penggaris mudah dibersihkan. B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang
pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
Y
Penggaris berukuran tidak terlalu besar, mudah disimpan juga mudah diambil.
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai N
Saat disimpan, penggaris berada terlalu dekat dengan pintu sehingga rawan terkontaminasi.
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
Y
Jalan yang tersedia, yaitu jalan kecil di depan rak penyimpanan cuku besar.
Tabel 14. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Penggaris Roti (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Penggaris ditempatkan dalam sebuah wadah yang menempel pada rak penyimpanan. Wadah tersebut memiliki kedalaman kurang lebih separuh dari panjang penggaris. Saat digunakan, penggaris ditempatkan di atas meja pemotong.
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
-
-C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
-C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
-
-C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
Y
Penggaris terbuat dari bahan stainless steel.
D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air Y
Penggaris memiliki permukaan yang licin, sehingga mudah dialiri air dan juga mudah dibersihkan. D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak
langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-Tabel 14. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Penggaris Roti (lanjutan)
No. Point-point penting Keterangan
D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
NA
Perusahaan tidak pernah menggunakan pelumas apapun untuk semua peralatan.
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Keterangan
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Untuk pemakaian, penggaris digunakan terus menerus sewaktu proses pemotongan berlangsung tanpa adanya perlakuan pembersihan lagi. Jadi, untuk memotong satu lapis legit dengan yang lainnya, penggaris tidak mengalami perlakuan pembersihan lagi.
Pembersihan dilakukan ketika proses pemotongan telah selesai. Langkah pembersihannya ialah dibilas dengan air kemudian ditambahkan sabun, dibilas lagi. Setelah bersih, penggaris dikeringkan menggunakan serbet yang kering, kemudian disemprot alkohol 70% dan akhirnya dikeringkan lagi menggunakan serbet kering.
E3 Zat pembersih yang digunakan Air mengalir, sabun (sabun yang digunakan adalah sabun yang
ternyata juga digunakan untuk mencuci tangan) F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Sama dengan metode penempatan.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Meja pemotong dari stainless steel
A2 Jumlah satuan 1 (satu) buah
A3 Fungsi khusus Digunakan sebagai alas dalam proses pemotongan, pengemasan. Meja ini juga digunakan untuk tempat peletakaan lapis legit yang siap untuk dipotong. Adanya rak kecil di bawah meja pemotong ini biasa
digunakan sebagai wadah sapu (sapu kecil), gunting, perlengkapan kebersihan lainnya dan berbagai macam barang lainnya.
A4 Deskripsi bentuk fisik Seperti meja pada umumnya, dengan bentuk persegi panjang. Di bagian bawah dilengkapi dengan sebuah rak kecil. Ukuran meja pemotong: kurang lebih 5 X 2 dalam satuan ubin lantai.
Tabel 15. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Stainless Steel B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Penempatan meja pemotong di tengah-tengah area pemotongan membuat meja pemotong mudah dibersihkan.
B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
Y
Semua bagian terlihat dan tidak ada bagian tersembunyi sehingga memudahkan dalam proses kontrol binatang penggangu.
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai Y
Alas meja berjarak ± 70 cm dari permukaan lantai (tinggi meja). Jarak meja dari dinding lebih besar dari 50 cm.
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan N
Dua sisi meja: sisi tempat pemotongan, dengan
ketersediaan jalan yang cukup besar untuk dilewati dan sisi dimana proses pengemasan berlangsung, dengan ketersediaan jalan yang relatif sempit. Jalan yang sempit inilah yang seringkali mengakibatkan keruwetan Tabel 15. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Stainless Steel (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Meje pemotong stainless steel ini diletakkan di bagian kiri area pemotongan, berdekatan dengan batas ruangan (dengan ruangan penyimpanan barang jadi). Selain sempitnya jalan di bagian pengemasan berlangsung, penempatan meja pemotong agak sedikit terganggu dengan adanya tiang bangunan di bagian kiri dan jarak yang terlalu dekat dengan sekat ruangan di bagian kanan. C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN
PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi NA
Struktur meja pemotong sangat sederhana, sehingga tidak memerlukan pembongkaran dalam rangka pembersihan dan proses inspeksi.
C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
Y
Secara visual baik dan terawat.
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air - -Tabel 15. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Stainless Steel (lanjutan)
No. Point-point penting Keterangan
D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
-
-E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Setelah proses pemotongan selesai, meja dibersihkan dari kotoran-kotoran yang nampak menggunakan sapu kecil seukuran tangan. Setelah itu permukaan meja disemprot alkohol 70 % dan kemudian dilap menggunakan serbet kering.
E2 Alat pembersih yang digunakan Sapu dan serbet kering E3 Zat pembersih yang digunakan Alkohol 70 %
F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Sama dengan pemakaian, meja tidak berubah tempat.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala: Tidak ada metode pembersihan rutin yang dilakukan.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 16. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Pendinginan
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Rak pendinginan
A2 Jumlah satuan Delapan buah rak, terdiri dari 6 (enam) buah rak dengan jumlah slot empat untuk masing-masing pintu dan 2 (dua) buah rak dengan jumlah slot 5, masing-masing pintu (sehingga berukuran lebih besar)
A3 Fungsi khusus Tempat mendinginkan lapis legit (dinamakan produk ½ jadi) hingga produk siap untuk dipotong.
A4 Deskripsi bentuk fisik Rak pendinginan berukuran kurang lebih setinggi orang dewasa (170 -180 cm), dengan adanya roda sebagai alat mempermudah pergerakan dari rak tersebut. Masing-masing rak terdiri dari dua buah pintu, dengan jumlah slot masing-masing pintu 4-5 buah slot. Semua permukaan ditutup dengan jaring-jaring. Berdasarkan pengamatan, banyak sekali jaring-jaring yang berlubang.
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan B5 Deskripsi singkat penempatan:
Rak pendinginan terletak di area pendinginan, dengan penempatan dua buah rak di samping rak papan pembalik dan enam buah rak lainnya terleak di sisi lain.
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Cukup jelas, rak didesain khusus untuk tempat pendinginan lapis legit.
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi N
Struktur rak cukup susah dibongkar. C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
N
Pintu rak banyak sekali yang berlubang, kondisi bagian atas roti (dan juga bagian dalam rak ) banyak sekali kotoran-kotoran dari roti.
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
N
Kondisi rak secara umum tidak bagus, meskipun tidak ada bagian yang berkarat dan tidak ada pula bagian permukaan yang terkelupas.
D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air - -D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak
langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-Tabel 16. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Pendinginan (lanjutan)
D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
-
-E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Keterangan
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Pembersihan rutin hanya dilakukan seminggu sekali (bukan setelah pemakaian).
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Tidak ada waktu penyimpanan dan metode penyimpanan yang khusus.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Rak pendinginan dibersihkan secara rutin dengan jalan menyikat semua permukaan jaring-jaringnya. Sebelumnya, semua kotoran yang terlihat di semua bagian (baik di bagian atas rak, maupun di slot-slot penyimpanan roti) dihilangkan.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 17. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Troli
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Troli mudah dibersihkan. B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang
pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
Y
Tidak ada bagian tersembunyi tempat berkumpulnya binatang.
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai Y
Jarak permukaan cukup dari permukaan lantai (lebih dari 50 cm).
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
NA
-B5 Deskripsi singkat penempatan:
Troli yang tidak digunakan biasa diletakkan di gang-gang di depan ruangan pemotongan, memudahkan proses pengambilan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Tabel 17. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Troli (lanjutan)
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Troli memang didesain khusus sebagai alat transportasi loyang, dimana tinggi dari troli dan lebar telah
disesuaikan dengan fungsinya. C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi NA
Struktur troli sederhana dan tidak memungkinkan dilakukan pembongkaran.
C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
Y
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
N Banyak ditemukan adanya cat yang mengelupas dan
juga banyak yang telah berkarat.
D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Troli (trolley)
A2 Jumlah satuan 3 (tiga buah)
A3 Fungsi khusus -Alas peletakkan loyang yang telah berisi produk untuk dimasukkan ke dalam ruangan pendinginan. -Sarana transportasi loyang, baik loyang berisi maupun loyang kosong (loyang kotor) yang akan dibawa untuk dicuci.
A4 Deskripsi bentuk fisik Ukuran permukaan troli (sebagai tempat loyang berada) berukuran kurang lebih sama dengan ukuran loyang. Troli dilengkapi dengan empat buah roda di semua sisinya untuk memudahkan proses perpindahan troli. A5 Asal bahan Besi
Tabel 17. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Troli (lanjutan)
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Keterangan
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian: Tidak ada kegiatan pembersihan troli setelah pemakaian rutin.
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian:
Saat pabrik buka, diletakkan di gang-gang di depan ruangan pemotongan, mempermudah pengambilan ketika akan digunakan. Saat pabrik tutp juga dibiarkan di gang-gang tersebut.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Pencucian/ pembersihan troli secara berkala dilakukan hari Jumat setiap minggunya. Troli terlebih dahulu dibilas lalu dilakukan penggosokan/ disikat menggunakan air sabun. Perhatian khusus nampak diberikan ke bagian roda, dimana roda dari troli disikat dan dibersihkan pula dengan air sabun. Setelah proses penyabunan selesai, troli dibilas kembali dan dikeringkan dengan jalan hanya diletakkan di gang-gang.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 18. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Kayu
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Meja pemotong mudah dijangkau dari segala sisi untuk dibersihkan.
B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
N
Meskipun bagian alas permukaan meja mudah dilakukan metode pemberantasan binatang pengganggu, bagian bawah meja (rak, tempat penyimpanan barang-barang) merupakan tempat dengan potensi berkumpulnya binatang pengganggu tersebut. Asal bahan meja, yaitu dari kayu, dengan banyaknya lubang semakin memperburuk keadaan. B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai
Y
Tinggi alas permukaan, bagian yang paling penting (karena memiliki risiko kontak dengan bahan pangan) cukup tinggi, lebih besar dari 50 cm. Sedangkan bagian bawah (rak) berjarak kurang dari 50 cm.
Tabel 18. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Kayu (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
N
Penempatan meja pemotong ini berada tidak di dalam ruang pendinginan dan pemotongan, namun di area produksi. Kondisi area produksi yang telah sesak dengan oven, rak penyimpanan mengakibatkan meja pemotong ini diletakkan seadanya, dengan jalan kecil yang rawan menimbulkan keruwetan.
B5 Deskripsi singkat penempatan:
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Cukup jelas.
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi Y
Meja pemotong dari kayu ini merupakan meja yang dapat dibongkar, dimana bagian permukaan dapat dipisahkan dari bagian kayu penyangganya. C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
N
Bagian atas (permukaan meja) secara visual cukup bagus, meskipun banyak sekali ditemui cat yang mengelupas. Sedangkan bagian bawah secara umum dapat dikatakan berada dalam kondisi buruk, dengan adanya banyak lubang, banyak yang terkelupas kayunya.
Tabel 18. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Kayu (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
-D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak
langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN A. DESKRIPSI SINGKAT
A1 Nama peralatan/mesin Meja pemotong dari kayu A2 Jumlah satuan 1 (satu buah)
A3 Fungsi khusus -Sebagai alas berlangsungnya proses pemotongan lapis legit -Sebagai alas berlangsungnya proses pengemasan lapis legit
-Rak di bagian bawah meja digunakan untuk menyimpan barang-baranh seperti peralatan pengemas, wadah menyimpan kursi, sapu, korek dan barang-barang lainnya.
Secara umum, fungsi meja pemotong dari kayu ini serupa dengan meja pemotong yang terbuat dari stainless steel. Yang membedakan adalah asal bahannya.
A4 Deskripsi bentuk fisik Meja pemotong dari kayu ini memiliki alas permukaan dari kayu lapis berwarna putih. Ada rak yang terdapat di bagian bawah meja pemotong ini. Ukuran meja pemotong dari kayu ini kurang lebih 4 X 2 satuan ubin lantai.
A5 Asal bahan Kayu, dengan lapisan permukaan merupakan kayu lapis.
Tabel 18. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Meja Pemotong dari Kayu (lanjutan)
F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian:
Meja kayu hanya dipinggirkan dan digeser 90 0 sehingga tidak begitu memakan tempat. Namun sayangnya, meja ini tidak ditutup permukaan dengan apapun, sehingga rentan dipakai untuk kegiatan lain, termasuk untuk menaruh berbagai macam bahan dan peralatan.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala: Tidak ada metode pembersihan rutin yang dilakukan.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 19. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Papan Pembalik
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Proses pembersihan papan sangat mudah dilakukan. B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang
pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
N
Agak sedikit terganggu terkait dengan begitu dekatnya posisi penyimpanan papan pembalik dengan dinding. B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai N
Penyimpanan papan pembalik terlalu dekat dengan dinding (hampir menempel). Jarak dengan permukaan lantai pun kurang baik (hanya sekitar 10 cm).
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
Y
Ada jalan di depan rak penyimpanan papan pembalik yang cukup besar.
Tabel 19. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Papan Pembalik (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Papan pembalik diletakkan pada rak penyimpanan papan berukuran kurang lebih 2 X 1,5 satuan ubin lantai, dengan kapasitas penyimpanan berkisar antara 60 papan (ada sembilan slot dengan satu slot kira-kira mampu menampung tujuh papan). Penempatan papan pembalik dalam kondisi berdiri. Bagian bawah dialasi dengan kardus.
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
-
-C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
-C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
-
-C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
Y
Meskipun permukaan peralatan tidak terbuat dari stainless steel (yaitu dari kayu lapis), reaksi dengan lapis legit dapat dihindarkan.
D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air Y
Permukaan papan licin dan mudah dibersihkan.
Tabel 19. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Papan Pembalik (lanjutan)
No. Point-point penting Keterangan
D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
NA
Perusahaan tidak pernah menggunakan pelumas apapun untuk semua peralatan.
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Papan pembalik bisa dipakai berkali-kali, bahkan untuk lapis legit dan loyang yang berbeda. Setelah digunakan, khususnya sebagai alas pemotongan, papan dicampur kembali dengan papan bersih (yang sudah dibersihkan sebelum digunakan). Tindakan ini tentunya menimbulkan risiko kontaminasi silang yang cukup besar. Setelah pemakain tidak ada proses/ metode pembersihan yang dilakukan, dimana papan hanya diletakkan kembali di dalam rak penyimpanan papan pembalik.
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian:
Penyimpanan papan pembalik sama dengan penempatan papan pembalik, yaitu disimpan di rak penyimpanan papan pembalik. G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Papan pembalik
A2 Jumlah satuan Lebih dari 60 buah papan pembalik
A3 Fungsi khusus -Alat bantu pembalik loyang sehingga roti bisa dikeluarkan dari loyangnya
-Alas tempat lapis legit dipotong (sehingga lapis legit tidak mengalami kontak langsung dengan meja pemotong)
A4 Deskripsi bentuk fisik Papan dari bahan kayu dengan bagian permukaan yang mengalami kontak dengan lapis legit berwarna putih (berasal dari bahan kayu lapis). Ukuran papan pembalik sedikit lebih besar daripada ukuran loyang
(membantu proses pembalikkan loyang).
A5 Asal bahan Kayu dengan bagian permukaan merupakan kayu lapis (berwarna putih)
A6 Cara penggunaan Sebelum digunakan, papan pembalik dibersihkan dengan cara menyemprot papan tersebut dengan alkohol 70 &, lalu dikeringkan menggunakan serbet kering.
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Metode pembersihan dilakukan seminggu sekali, dan biasanya dilakukan setiap hari Jumat siang. Papan pembalik ditumpuk di lantai (lantai ruangan pencucian) dan proses pembilasan dilakukan. Selagi dibilas, proses pengerokan papan juga dilakukan (untuk
menghilangkan kotoran roti yang masih menempel). Papan kemudian dapat disikat seluruh permukaannya dengan sabun dan setelah itu dapat dibilas kembali. Metode pengeringan papan pembalik dilakukan dengan jalan menempatkan papan pembalik yang telah dicuci secara berdiri, dan didiamkan sampai diambil lagi hari Senin.
Tabel 19. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Papan Pembalik (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 20. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Sealer
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan N
Proses pembersihan sangat sulit dilakukan dengan banyaknya celah-celah sempit pada mesin.
B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
N
Celah-celah sempit pada mesin juga memiliki risiko bersembunyi dan berkumpulnya binatang pengganggu. B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai N
Jarak cukup besar dari lantai, namun jarak ke dinding terlalu dekat.
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
Y
Ada jalan yang cukup besar, terbukti ketika proses penyegelan berlangsung, lalu lintas karyawan tidak terganggu.
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Berada di area pemotongan, dengan jarak terlalu dekat dengan dinding.
Tabel 20. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Sealer (lanjutan)
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Cukup jelas.
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi N
Proses pembongkaran cukup sulit dilakukan, terkait dengan begitu kompleksnya bagian sealer tersebut. C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
N
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada
cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas N
Banyak sekali bagian yang berkarat, bahkan pada bagian yang bersentuhan langsung dengan pengemas. Penjepit sealer, tempat proses penyegelan berlangsung dengan bantuan panas juga memiliki penempakan visual yang jelek (banyak tambalan).
D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air - -D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak
langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-Tabel 20. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Sealer (lanjutan) D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada
semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
-
-E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Keterangan
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian: Tidak ada metode pembersihan yang dilakukan.
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian:
Sama dengan metode penempatan sealer.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala: Tidak ada metode pembersihan rutin yang dilakukan.
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Sealer
A2 Jumlah satuan Satu buah
A3 Fungsi khusus Sebagai alat sealer (penyegel), digunakan dalam proses pengemasan, khususnya pengemasan produk samping.
A4 Deskripsi bentuk fisik Merupakan sealer dengan tinggi kira-kira seukuran pinggang orang dewasa. Dilengkapi dengan pedal, yang digunakan sebagai alat untuk mengaktifkan proses penyegelan. Kemasan yang akan disegel terlebih dahulu dijepit di bagian penjepit sealer (berbentuk dua buah silinder berhadapan). Banyak didapati bagian sealer yang tidak dapat dibersihkan, sehingga nampak banyak tumpukan kotoran.
A5 Asal bahan Besi.
Tabel 21. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Loyang
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Loyang mudah dibersihkan B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang
pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
Y
Cukup jelas.
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai NA
Loyang adalah peralatan yang selalu bergerak, sehingga sulit untuk mendefinisikan penempatannya secara pasti. B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan
kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga menghindari kecelakaan
NA
-Tabel 21. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Loyang (lanjutan)
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Penempatan loyang, sesuai dengan urutan proses yang berlangsung (karena loyang merupakan peralatan yang selalu bergerak): -Sebelum dipakai, dilakukan proses pengolesan loyang di area dekat toilet, dimana loyang-loyang ditaruh dan ditumpuk di lantai. -Pada saat digunakan, loyang berada pada area produksi (sebagai wadah adonan) sampai area pendinginanan.
-Setelah digunakan, dimana loyang telah berhasil dipisahkan dari lapis legitnya, loyang dapat dicuci di ruangan pencucian.
-Setelah dicuci, loyang ditumpuk di ruangan pencucian untuk dikeringkan. Pada keeseokan harinya, ketika akan digunakan, loyang baru dibawa masuk (menggunakan bantuan troli).
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang
dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
-
-C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi - -C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
-
-C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
-
-D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
Y
Meskipun tidak terbuat dari bahan stainless steel, loyang memiliki sifat inert.
D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air Y
Permukaan loyang licin dan mudah dibersihkan.
Tabel 21. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Loyang (lanjutan)
No. Point-point penting Keterangan
D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
NA
Perusahaan tidak pernah menggunakan pelumas apapun untuk semua peralatan.
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian:
Setelah loyang digunakan, dimana loyang telah terlepas dari lapis legitnya, loyang ditumpuk di suatu tempat sebelum dibawa ke ruangan pencucian. Di ruangan pencucian, loyang ditumpuk dan mulai dilakukan proses penghilangan sisa-sisa roti menggunakan bantuan solet. Kotoran roti tersebut, bersama dengan limbah kertas erzat yang digunakan langsung dibuang. Setelah dirasa bebas dari kotoran yang terlihat, loyang dibilas dengan air dan kemudian dicuci menggunakan bantuan air sabun. Loyang dapat dibilas kembali dan kemudian ditumpuk di ruangan pencucian untuk dikeringkan.
E2 Alat pembersih yang digunakan Solet, ember dan selang (untuk membilas) E3 Zat pembersih yang digunakan Air dan sabun colek
F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian:
Setelah digunakan, loyang langsung dicuci dan kemudian dikeringkan dalam ruangan pencucian. Ketika akan digunakan, loyang baru dibawa ke area produksi.
Tabel 21 Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Loyang (lanjutan)
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala: Tidak ada metode pembersihan rutin yang dilakukan.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 22. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Penyimpanan
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Loyang
A2 Jumlah satuan Lebih dari empat puluh buah A3 Fungsi khusus Wadah pembuatan lapis legit
A4 Deskripsi bentuk fisik Berbentuk segi empat dengan ukuran 63 X 59 cm dan memiliki tinggi 6 cm. A5 Asal bahan Aluminium
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang
dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Didesain khusus sebagai tempat penyimpanan.
C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi N
Proses pembongkaran sulit dilakukan, terkait dengan banyaknya barang yang disimpan dalam rak
penyimpanan tersebut. C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
Y
Secara visual sangat baik, kecuali banyaknya tumpukan kotoran di rel kaca.
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
Y
Secara visual, rak penyimpanan berada dalam kondisi baik.
D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-D2 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan makanan
harus licin, tahan/kedap air, mudah dipersihkan dan dialiri air - -D3 Khusus untuk conveyor belt yang mengalami kontak
langsung dengan bahan pangan:
Harus didesain hanya untuk bahan pangan dan bebas dari kerusakan
-
-D4 Pelumas dengan bahan food grade harus digunakan pada semua bahan dan conveyor dimana kontak dengan bahan pangan sering terjadi
-
-Tabel 22. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Penyimpanan (lanjutan)
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian: Tidak ada waktu pemakaian yang pasti.
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Sama dengan penempatan rak penyimpanan.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Proses pembersihan hanya dilakukan saat rak penyimpanan nampak kotor secara visual. Rak penyimpanan dibersihkan dengan menggunakan bantuan sabun cuci dan cairan pembersih kaca (agar penampakan kaca lebih baik)
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Tabel 23. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Papan Pembalik
B. PENEMPATAN MESIN-MESIN DAN PERALATAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
B1 Sedemikian rupa sehingga proses pembersihan mudah
dilakukan Y
Meskipun terletak berhimpitan dengan rak
pendinginan, sifatnya yang mudah dibawa menjadikan proses pembersihan mudah dilakukan.
B2 Sedemikian rupa sehingga proses pemberantasan binatang pengganggu mudah dilakukan dan mudah dilaksanakan kontrolnya
N
Banyak bagian yang tertutup dan tidak terlihat sehingga menjadi peluang berkumpulnya binatang pengganggu.
B3 Peralatan harus terletak minimal 50 cm dari dinding dan dari
permukaan lantai N
Ketinggian dari permukaan lantai cukup, namun terletak sangat dekat dengan dinding.
B4 Adanya jalan kecil yang didesain khusus untuk para pejalan kaki untuk mencegah terjadinya kemacetan dan juga
menghindari kecelakaan
Y
Tersedia jalan yang cukup besar.
B5 Deskripsi singkat penempatan:
Rak papan pembalik berada di area pendinginan. Terletak persis di seberang pintu dan di samping rak pendinginan.
Tabel 23. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Papan Pembalik (lanjutan)
C. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
C1 Peralatan dan mesin yang digunakan, dan juga yang sedang dicoba untuk digunakan harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhannya
Y
Didesain sesuai dengan kebutuhan. Namun ada detail yang kurang, yaitu tidak adanya penyangga di bagian bawah rak, sehingga selalu harus dialasi dengan kardus. C2 Peralatan dan mesin harus mudah dibongkar untuk
mengalami proses pembersihan dan juga proses inspeksi N
C3 Semua peralatan dan mesin yang digunakan harus berada
dalam kondisi baik dan terawat. Perbaikan sementara yang dapat mempengaruhi hasil produk tidak diperkenankan
Y Secara visual sangat baik.
C4 Khusus untuk permukaan logam non-stainless steel:
Harus dijaga dalam kondisi baik, bebas karat dan tidak ada cat dan penutup permukaan lainnya yang terkelupas
Rak papan pembalik berada dalam kondisi sangat baik.
D. KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN PANGAN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
D1 Semua peralatan yang mengalami kontak dengan bahan makanan harus inert dalam kondisi pemakaiannya. Penggunaan stainless steel lebih diutamakan
-
-A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Rak penyimpanan
A2 Jumlah satuan Satu buah
A3 Fungsi khusus Tempat penyimpanan berbagai macam peralatan seperti perlatan pengemasan (kertas errzat, plastik, label perusahaan, kemasan dan stepler) dan juga peralatan lainnya seperti sarung tangan sekali pakai. Wadah tambahan di bagian ujung rak penyimpanan digunakan untuk menyimpan pisau dan penggaris. Bagian
permukaan rak penyimpanan seringkali digunakan untuk tempat menaruh serbet dan alkohol, yang digunakan dalam proses pembersihan pisau dan penggaris sebelum digunakan.
A4 Deskripsi bentuk fisik Merupakan rak dengan ukuran kira-kira 5 X 1,5 satuan ubin lantai. Rak penyimpanan memiliki empat tingkat, dengan semuanya tertutup dengan kaca.
Tabel 23. Hasil Observasi Peralatan yang Digunakan: Rak Papan Pembalik (lanjutan)
E. METODE PEMBERSIHAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Keterangan
E1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin setelah pemakaian: Tidak ada metode pembersihan rutin setelah pemakaian.
E2 Alat pembersih yang digunakan
-E3 Zat pembersih yang digunakan
-F. METODE PENYIMPANAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting
F1 Deskripsi singkat metode penyimpanan peralatan dan mesin setelah pemakaian: Sama dengan metode penempatan.
G. METODE PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
No. Point-point penting Y/N/NA Keterangan
G1 Deskripsi singkat metode pembersihan rutin berkala:
Dilakukan setiap minggu, yaitu pada hari Jumat siang. Rak papan pembalik dibilas terlebih dahulu dengan air. Setelah itu dilakukan proses penggosokan dengan bantuan air sabun dan sikat penggosok. Setelah dirasa cukup, rak papan pembalik dapat dibilas kembali dengan air mengalir.
G2 Mesin dan peralatan harus mempunyai catatan perawatan dan
pemeriksaan tertulis N
Waktu observasi : Selasa, 26 Februari 2008
Standar higienitas karyawan yang ditetapkan perusahaan tertuang dalam peraturan sanitasi karyawan dan sedikit bagian pada tata tertib karyawan.
PERATURAN SANITASI KARYAWAN (tertempel di depan pintu kantor)
1. Pemakaian seragam lengkap oleh semua karyawan produksi selama proses produksi.
2. Pemakaian seragam putih (jas lab) lengkap untuk kegiatan atau melakukan proses produksi di Ruang Pemotongan dan Ruang Pendinginan.
3. Pemakaian seragam sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 4. Karyawan produksi dilarang makan dan minum di Ruang Produksi.
5. Karyawan produksi mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan proses produksi.
6. Penempatan pakaian dan barang-barang pribadi karyawan di loker yang telah disediakan.
7. Penempatan alat-alat pendukung proses produksi pada tempat yang telah ditentukan.
8. Penggunaan sarung tangan pada saat proses pemotongan dan proses pengemasan. 9. Karyawan produksi diharuskan ganti pakaian kerja setiap hari dan seragam putih
(jas laboratorium) ganti dua hari sekali.
10. Karyawan produksi dilarang memelihara kumis, jenggot dan cambang.
11. Karyawan produksi dilarang memanjangkan kuku dan bagi karyawan laki-laki tidak boleh memanjangkan rambut.
12. Karyawan diharuskan mandi sebelum berangkat kerja dan menjaga kebersihan rambut.
13. Karyawan tidak memakai perhiasan selama melakukan proses produksi.
14. Tidak melakukan proses kebersihan seperti menyapu dan membersihkan debu selama proses produksi berlangsung.
TATA TERTIB KARYAWAN
(khusus yang berhubungan dengan sanitasi karyawan, juga tertempel di depan pintu kantor, di atas peraturan sanitasi karyawan)
2. Tata tertib Departemen Produksi:
Selama waktu kerja, pakaian dan perlengkapan pribadi karyawan disimpan di lemari yang telah disediakan
Selama waktu istirahat, seluruh karyawan produksi ditempatkan pada 1 ruangan yang telah ditentukan. Bagi karyawan yang ada keperluan untuk keluar lokasi istirahat harus seijin kepala produksi.
Menjaga kebersihan, kesehatan dalam perusahaan seperti tidak meludah di sembarang tempat, bersikap sopan, dilarang mencorat-coret pada tempat yang tidak semestinya (seragam kerja, dinding, meja, papan pengumuman, dsb).
Waktu observasi : Senin-Rabu, 14-16 April 2008 & Jumat, 1 Mei 2008
Tabel 24. Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP A. ADANYA TRAINING KHUSUS UNTUK PARA KARYAWAN
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
A1. Adanya pelatihan (training) sanitasi khusus bagi para karyawan, sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
A2. Pelatihan yang dilakukan haruslah mencakup persyaratan khusus mengenai higienitas karyawan dan alasan mengapa para karyawan memegang peranan penting dalam kaitannya dengan kualitas produk akhir yang dihasilkan.
A3. Adanya penyimpanan dokumen pelatihan untuk
tiap-tiap karyawan.
Tidak ada metode pelatihan sanitasi khusu yang dilakukan.
B. KELENGKAPAN ATRIBUT SAAT BEKERJA
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
112
A. DESKRIPSI SINGKAT A1 Nama peralatan/mesin Rak papan pembalik.
A2 Jumlah satuan Satu buah.
A3 Fungsi khusus Sebagai wadah penyimpanan berbagai macam papan pembalik.
A4 Deskripsi bentuk fisik Rak penyimpanan papan pembalik berukuran kurang lebih 2 X 1,5 satuan ubin lantai, dengan kapasitas penyimpanan berkisar antara 60 papan (ada sembilan slot dengan satu slot kira-kira mampu menampung tujuh papan). Bagian bawah dialasi dengan kardus.
B1. Pemakaian topi sebagai penahan rambut oleh seluruh karyawan yang berada dalam wilayah produksi seperti staf produksi, mekanik, manajemen dan juga para pengunjung.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor 1, termasuk di dalam seragam lengkap karyawan produksi (lihat lampiran 3).
Ada dua macam topi yang digunakan sebagai atribut kerja. Topi pertama berwarna biru, atribut wajib semua karyawan produksi dan topi yang kedua berwarna putih, khusus untuk karyawan yang akan melakukan proses
pendinginan, pemotongan dan pengemasan. Tabel 24. Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP (lanjutan)
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
B2. Penutup kepala yang digunakan harus mampu menahan seluruh rambut dan memberikan kenyamanan saat digunakan. Pemakaian klip logam untuk membantu menahan rambut tidak dianjurkan.
Pemakaian klip logam tidak ditemukan. Pemakaian alat bantu yang banyak ditemui adalah karet gelang (biasanya digunakan untuk mengikat bagian belakang topi). Namun, secara umum, topi nyaman digunakan. B3. Seluruh karyawan yang bekerja maupun
memasuki area proses dan pengemasan tidak diperkenankan menggunakan segala bentuk perhiasan, seperti anting-anting, kalung, gelang dan perhiasan lainnya.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor (lihat lampiran 3).
B4. Seluruh karyawan yang bekerja maupun memasuki area proses dan pengemasan tidak diperkenankan menggunakan cat kuku dan parfum dengan aroma kuat.
Tidak tercantum secara khusus di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, namun secara sadar telah telah dilakukan oleh para
produksi (termasuk manajemen dan teknisi), dan juga semua pengunjung yang memasuki area produksi dengan berbagai alasan harus
menggunakan pakaian pelindung yang bersih,
yang harus dikenakan sepanjang waktu.
nomor 1 (lihat lampiran 3). Namun peraturan ini kurang lengkap, dimana kurang adanya peraturan yang ditujukan kepada para pengunjung. Selain itu, pakaian pelindung yang bersih nampaknya sulit didapatkan, mengingat terlalu banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing karyawan, mulai dari proses produksi hingga proses kebersihan sepanjang harinya.
Tabel 24. Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP (lanjutan)
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
B6. Seluruh karyawan yang bekerja dalam area produksi (termasuk manajemen dan teknisi), dan juga semua pengunjung yang memasuki area produksi dengan berbagai alasan harus menggunakan sepatu khusus sebagai penutup pelindung kaki.
Penggunaan sepatu khusus hanya digunakan di dalam area pendinginan dan area pemotongan. Selebihnya, penutup kaki yang digunakan hanyalah sebatas sandal (yang telah dibedakan pemakainnya, khsusu untuk kegitana
produksi) B7. Pakaian dan juga penutup kaki tidak boleh
dikenakan oleh para karyawan di luar area pabrik, saat akan berangkat dan pulang dari dan ke pabrik dan melakukan istirahat di luar pabrik.
Telah dilakukan dengan baik, dengan adanya pembagian sandal: sandal luar (untuk kegiatan di luar pabrik) dan sandal dalam, yaitu sandal yang digunakan dalam area produksi.
B8. Terjaminnya proses pencucian seluruh pakaian
pelindung.
Proses pencucian dilakukan sendiri, oleh masing-masing karyawan.
B9. Adanya perbedaan penggunaan pakaian
pelindung (biasanya dibedakan dengan perbedaan warna, maupun pembeda lainnya seperti
perbedaan logo) pada karyawan yang bekerja pada area produksi dengan risiko tinggi.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor 2 (lihat lampiran 3). Pakaian pelindung khusus yang digunakan ialah jas putih,
penutup kepala putih, sepatu dan juga sarung tangan sekali pakai (khusus sewaktu proses pemotongan dan pengemasan).
C. PERATURAN KARYAWAN: KEBERSIHAN TANGAN
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
C1. Adanya peraturan yang menjamin kebersihan tangan melalui pencucian tangan dalam air hangat dan menggunakan sabun aktibakteri yang tidak menggunakan parfum.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor 5 (lihat lampiran 3). Namun, peraturan pencucian tangan kurang mendetail, tidak disertai dengan mekanisme pencucian tangan yang benar.
Tabel 24. Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP (lanjutan)
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
C2. Adanya aturan waktu pencucian tangan: 1. Sebelum menggunakan pakaian pelindung,
khususnya untuk para pekerja di area berisiko tinggi.
Selama pengamatan, proses pencucian tangankaryawan jarang ditemui.produksi.
4. Jika tangan menjadi kotor atau nampakterkontaminasi.
5. Setelah menggunakan toilet.
6. Setelah memegang hidung dan atau mulut.
7. Setelah makan/ istirahat.
Selama pengamatan, proses pencucian tangan karyawan jarang ditemui.
C3. Sarana pencucian tangan hanya boleh digunakan untuk mencuci tangan, bukan untuk pencucian peralatan dan bahkan mesin-mesin produksi.
Tidak ada peraturan yang khusus yangmengatur hal ini, namun pemisahan sarana pencucian telah jelas dilakukan.No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
C4. Aturan khusus: Penggunaan sarung tangan sekali pakai
Sarung tangan sekali pakai harus dikondosikan sebagai ”kulit kedua” dan harus secara teratur dicuci dan diganti.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor 8 (lihat lampiran 3).Namun, peraturan khusus tentang bagaimana perlakuan yang harus diberikan terhadap sarung tangan sekali pakai ini, seperti layaknya perlakuan terhadap tangan belum tercantum.
Tabel 24 Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP (lanjutan) D. PERATURAN KARYAWAN: KESEHATAN KARYAWAN
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
D1. Sebelum diterima kerja, seluruh calon karyawan harus melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesehatannya.
D2. Karyawan yang menderita penyakit infeksi apapun tidak boleh bekerja, untuk mengurangi kontaknya dengan makanan maupun dengan pekerja lain.
Tidak ada peraturan khusus yang memuat, namun pada umumnya semua karyawan yang menderita penyakit hanya diperbolehkan melakukan pekerjaan ringan (seperti pembuatan kemasan)
D3. Karyawan yang menderita penyakit infeksi apapun harus dinyatakan sembuh secara tertulis
sebelum boleh melakukan pekerjaannya lagi.
Tidak ada mekanisme yang mengatur.
Karyawan yang telah sembuh, boleh langsung bekerja tanpa perlu memberik keterangan tertulis.
E. PERATURAN KARYAWAN LAINNYA
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
E1. Adanya larangan merokok di seluruh area
produksi.
Ada di dalam Tata Tertib Departemen Produksi, nomor 2 sub 4 (lihat lampiran 3). E2. Adanya larangan makan dan minum di seluruh
area produksi. Makan dan minum hanya boleh dilakukan di ruangan-ruangan tertentu yang telah disediakan.
Ada di dalam Peraturan Sanitasi Karyawan, nomor 4 (lihat lampiran 3).
Tabel 24. Checklist Perbandingan Standar Higienitas Karyawan yang Telah Ditetapkan Karyawan dengan Standar GMP (lanjutan)
No. Point-Point Penting 1 2 3 4 Keterangan
E3. Konsumsi permen, permen karet atau makanan lainnya dilarang di semua area produksi dan toilet.