• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No.34/07/61/Th. XVI, 1 Juli 2013

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

INFLASI KOTA PONTIANAK BULAN JUNI 2013 SEBESAR 0,22 PERSEN

Inflasi yang terjadi di Kota Pontianak bulan Juni 2013 disebabkan oleh kenaikan dan penurunan harga beberapa barang dan jasa bertepatan dengan kebijakan kenaikan bahan bakar minyak oleh pemerintah. Sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi antara lain bensin sebesar 0,3101 persen, angkutan udara sebesar 0,2861 persen, tukang bukan mandor sebesar 0,0434 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,0320 persen, kentang sebesar 0,0307 persen, mie kering instan sebesar 0,0274 persen, telur ayam ras sebesar 0,0256 persen, daging sapi sebesar 0,0217 persen, keramik sebesar 0,0184 persen, dan gelas air minum sebesar 0,158 persen.

Sedangkan sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi secara berurutan sawi hijau sebesar -0,2605 persen, jeruk sebesar -0,1344 persen, kembung/gembung sebesar -0,1301 persen, buncis sebesar -0,0283 persen, kacang panjang sebesar -0,0278 persen, udang basah sebesar -0,0276 persen, kangkung sebesar -0,0257 persen, cabe merah sebesar -0,0251 persen, cabe rawit sebesar -0,0222 persen, dan bawal sebesar -0,0166 persen .

;

Pada bulan Juni 2013 di Kota Pontianak terjadi inflasi sebesar 0,22 persen.

;

Inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2013 karena adanya kenaikan indeks pada 5 (lima) kelompok

pengeluaran dan penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran

yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

sebesar 0,28 persen, kelompok Sandang sebesar 0,19 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,51

persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,11 dan kelompok Transpor,

Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 4,35 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang

mengalami penurunan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar -1,88 persen dan kelompok

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,07 persen.

;

Laju inflasi tahun kalender (Januari – Juni 2013) kota Pontianak sebesar 4,03 persen.

(2)

Dilihat dari kelompok pengeluaran, Inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2013 karena adanya kenaikan indeks pada 5 (lima) kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,28 persen, kelompok Sandang sebesar 0,19 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,51 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,11 dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 4,35 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar -1,88 persen dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,07 persen.

Besarnya sumbangan inflasi menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan menyumbang inflasi sebesar -0,5239 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,0131 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,0633 persen, kelompok Sandang sebesar 0,0107 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,0199 persen, kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,0065 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,6543 persen.

Tabel 1.

Inflasi dan Sumbangan terhadap Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak

Bulan Juni 2013

Kelompok Inflasi (%) Sumbangan Inflasi (%)

[1] [2] [3]

Umum 0.22 0.2177

1 Bahan Makanan -1.88 -0.5239

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau -0.07 -0.0131 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0.28 0.0633

4 Sandang 0.19 0.0107

5 Kesehatan 0.51 0.0199

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.11 0.0065 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 4.35 0.6543

Gambar 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Juni 2013

-0.5239 -0.0131 0.0633 0.0107 0.0199 0.0065 0.6543 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8

Sumbangan Inflasi

(3)

Tabel 2.

Inflasi Kota Pontianak Bulan Juni 2013, Tahun 2013 dan Tahun ke Tahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun Dasar 2007 = 100)

IHK IHK Inflasi Inflasi Inflasi

Kelompok Pengeluaran Mei Juni Juni Tahun Tahun Ke

2013 2013 2013*) 2013**) Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] Umum 151.87 152.20 0.22 4.03 6.96 1 Bahan Makanan 184.91 181.44 -1.88 3.11 6.47

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 149.28 149.17 -0.07 5.36 5.85 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 150.98 151.40 0.28 4.16 7.72

4 Sandang 135.91 136.17 0.19 0.88 3.67

5 Kesehatan 138.49 139.20 0.51 4.91 11.01

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 142.55 142.71 0.11 0.65 1.17 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 126.00 131.48 4.35 6.19 10.80

*) Persentase perubahan IHK Juni 2013 terhadap IHK bulan Mei 2013 **) Persentase perubahan IHK Juni 2013 terhadap IHK bulan Desember 2012 ***) Persentase perubahan IHK Juni 2013 terhadap IHK bulan Juni 2012

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Kota Pontianak Bulan Januari 2011

sampai dengan Bulan Juni 2013 (%)

0.93 0.13 1.43 1.04 1.40 0.22 1.02 0.29 0.01 1.08 0.96 -1.55 -0.43 1.33 0.39 -0.44 1.70 1.15 0.94 1.04 -0.71 0.17 0.88 -1.66 -0.58 0.62 1.78 0.26 0.80 1.10 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 Jan'1 1 Feb'1 1 Mar'11 April' 11 Mei' 11 Juni' 11 Juli'1 1 Agst' 11 Sept' 11 Okt'1 1 Nov'1 1 Des'1 1 Jan'1 2 Feb'1 2 Mar'12 Apr'1 2 Mei' 12 Juni' 12 Juli'1 2 Agst' 12 Sept' 12 Okt'1 2 Nop'1 2 Des'1 2 Jan'1 3 Feb'1 3 Mar'13 Aprl'1 3 Mei' 13 Juni' 13 Inflasi

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juni 2013 ini mengalami perubahan IHK sebesar -1,88 persen. Dari sebelas sub kelompok yang termasuk kelompok Bahan Makanan 6 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 5 sub kelompok mengalami penurunan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar deflasi -0,5239 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini kentang sebesar 0,0307 persen, telur ayam ras sebesar 0,0256 persen, daging sapi sebesar 0,0217 persen,

Sedangkan sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi secara berurutan sawi hijau sebesar -0,2605 persen, jeruk sebesar -0,1344 persen, kembung/gembung sebesar -0,1301 persen, buncis sebesar -0,0283 persen, kacang panjang sebesar -0,0278 persen, udang basah sebesar -0,0276 persen, kangkung sebesar -0,0257 persen, cabe merah sebesar -0,0251 persen, cabe rawit sebesar -0,0222 persen, dan bawal sebesar -0,0166 persen .

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 1,31 persen. Disebabkan adanya kenaikan indeks pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,06 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar -0,60 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0131 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini antara lain gula pasir sebesar -0,0161 persen, kopi bubuk sebesar -0,0018 persen, minuman kesegaran -0,0001 persen dan sirop sebesar -0,0003 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan inflasi antara lain telur asin sebesar 0,0061 persen.

3. Perumahan, Air, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen. Yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,43 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,29 persen , dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga naik sebesar 0,07 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0633 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain upah tukang bukan mandor sebesar 0,0434

(5)

persen, keramik sebesar 0,0184 persen, gelas air minum sebesar 0,0158 persen, kontrak rumah sebesar 0,0122 persen, kayu lapis sebesar 0,0022 persen.  

4. Sandang

Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang bulan Juni 2013 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,19 persen dari bulan sebelumnya. Disebabkan oleh kenaikan indeks pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,19 persen, sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,16 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,36 persen. Kenaikan indeks sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,34 persen dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 1,13 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0107 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain tas sebesar 0,0062 persen, sandal kulit laki-lak sebesar 0,0032 persen, kemeja pendek katun lai-laki sebesar 0,0022 , celana panjang jeans anak-anak sebesar 0,0017, tas tangan wanita sebesar 0,0015 persen, ongkos jahit 0,0016 persen.

5. Kesehatan

Pada bulan Juni 2013 kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,51 persen dari bulan sebelumnya. Disebabkan adanya kenaikan indeks pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,19 persen. Sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak berubah.

Kelompok Kesehatan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0199 persen. Komoditi penyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain sabun mandi sebesar 0,0075 persen, pasta gigi sebesar 0,0045 persen, hand and body lotion sebesar 0,0025 persen, dan pelembab sebesar 0,0005 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Pada bulan Juni 2013 kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,11 persen. Dari lima sub kelompoknya 3 (tiga) sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks, 1 (satu) sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 1 (satu) sub kelompok mengalami penurunan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0065 persen. Komoditi penyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain buku pelajaran SMA sebesar 0,0035 persen,

(6)

buku pelajaran SD sebesar 0,0036 persen, buku pelajaran SMP sebesar 0,0026 persen, dan buku akademi/universitas sebesar 0,0006 persen.

7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan ini mengalami kenaikan indeks sebesar yaitu 4,35 persen. Disebabkan oleh kenaikan indeks pada sub kelompok transpor sebesar 6,13 persen, sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,04 persen, dan sub kelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,20 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,6543 persen.

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan ini mengalami kenaikan indeks yang cukup besar karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah bensin sebesar 0,3101 persen, angkutan udara sebesar 0,2861 persen, angkutan antar kota sebesar 0,0122 persen, angkutan sungai, danau dan penyeberangan sebesar 0,0069 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,0032 persen, bahan pelumas/oli sebesar 0,0019 persen, biaya pengiriman barang sebesar 0,0013 persen, solar sebesar 0,0004 persen.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun 2013 yang berjalan sudah berjalan enam bulan sebesar 4,03 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 0,68 persen, 0,21 persen, 0,80 persen dan 1,13 persen.

Besarnya laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2013 terhadap Juni 2012 sebesar 6,96 persen sedangkan Laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2012 terhadap Juni 2011 sebesar 6,83 persen. Untuk Laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2011 terhadap Juni 2010 sebesar 7,76 persen, sedangkan Laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2010 terhadap Juni 2009 sebesar 5,21 persen.

Tabel 3.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year Kota Pontianak Tahun 2009 – 2013 (%) Inflasi Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Juni 0,68 0,21 0,80 0,13 0,22 2. Januari - Juni (Tahun Kalender) 2,25 2,54 1,82 3,69 4,03

(7)

PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA DI PULAU KALIMANTAN

Pada bulan Juni 2013 dari delapan kota di Pulau Kalimantan yang dihitung inflasinya, semua kota mengalami inflasi . Secara berurutan inflasi tertinggi terjadi Tarakan sebesar 1,46 persen, Kota Samarinda sebesar 1,31 persen, Kota Sampit sebesar 1,15 persen, kota Palangkaraya sebesar 0,74 persen, Kota Balikpapan sebesar 0,74 persen, Kota Banjarmasin sebesar 0,41 persen, Kota Pontianak sebesar 0,22 persen, dan Kota Singkawang sebesar 0,22 persen.

Untuk Indonesia dari 66 kota yang dihitung inflasinya pada bulan Juni 2013, 65 (enam puluh lima) kota mengalami inflasi dan 1 (satu) Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,96 persen dan terendah di kota Goreontalo sebesar 0,11 persen. Deflasi hanya terjadi di Kota Ambon sebesar -0,15 persen.

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Bulan Juni 2013 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)

0.22 0.22 1.15 0.74 0.41 0.74 1.31 1.46 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

(8)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Juni 2013 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2007 = 100)

PONTIANAK

Kelompok/Sub Kelompok IHK IHK % Sumbangan

Mei Juni Perubahan Inflasi

2013 2013 thd Mei'13 (%) [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 151.87 152.20 0.22 0.2177 I. BAHAN MAKANAN 184.91 181.44 -1.88 -0.5239

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 179.48 180.58 0.61 0.041 Daging dan Hasil-hasilnya 162.30 164.21 1.18 0.0385

Ikan Segar 200.07 194.09 -2.99 -0.1600

Ikan Diawetkan 186.28 190.31 2.16 0.0185

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 155.07 156.53 0.94 0.0277

Sayur-sayuran 253.47 224.91 -11.27 -0.3377

Kacang – kacangan 157.61 157.59 -0.01 -0.0001

Buah – buahan 229.52 215.82 -5.97 -0.1146

Bumbu – bumbuan 193.98 189.07 -2.53 -0.0430

Lemak dan Minyak 148.71 149.34 0.42 0.0054

Bahan Makanan Lainnya 154.96 155.63 0.43 0.0004

II.

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK &

TEMBAKAU 149.28 149.17 -0.07 -0.0131

Makanan Jadi 132.74 132.81 0.05 0.0061

Minuman yang Tidak Beralkohol 186.93 186.00 -0.50 -0.0192 Tembakau dan Minuman Beralkohol 170.10 170.10 0.00 0.0000

III.

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 150.98 151.40 0.28 0.0633

Biaya Tempat Tinggal 166.04 166.75 0.43 0.0556 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 127.93 127.93 0.00 0.0000 Perlengkapan Rumahtangga 141.09 141.50 0.29 0.0056 Penyelenggaraan Rumahtangga 143.83 143.93 0.07 0.0021 IV. SANDANG 135.91 136.17 0.19 0.0107 Sandang Laki-laki 137.17 137.43 0.19 0.0028 Sandang Wanita 111.21 111.21 0.00 0.0000 Sandang Anak-anak 114.18 114.36 0.16 0.0017 Barang Pribadi dan Sandang Lain 186.47 187.13 0.35 0.0062

V. KESEHATAN 138.49 139.20 0.51 0.0199

Jasa Kesehatan 147.00 147.00 0.00 0.0000

Obat-obatan 117.74 117.74 0.00 0.0000

Jasa Perawatan Jasmani 164.83 164.83 0.00 0.0000 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 137.07 138.70 1.19 0.0199

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 142.55 142.71 0.11 0.0065

Jasa Pendidikan 160.03 160.03 0.00 0.0000 Kursus-kursus/Pelatihan 137.21 137.21 0.00 0.0000 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 117.47 119.11 1.40 0.0098 Rekreasi 118.31 117.96 -0.30 -0.0033 Olahraga 156.10 156.10 0.00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 126.00 131.48 4.35 0.6543

Transpor 149.23 158.38 6.13 0.6500

Komunikasi dan Pengiriman 74.90 74.93 0.04 0.0013 Sarana dan Penunjang Transpor 142.77 143.05 0.20 0.0030

(9)

Tabel 5.

IHK Dan Inflasi Bulan Juni 2013 di 66 Kota Se Indonesia (Tahun 2007 = 100)

No. Kota IHK INFLASI (%) No. Kota IHK INFLASI(%)

[1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4]

1 SIBOLGA 149.51 1.96 34 KEDIRI 138.82 0.89

2 DEPOK 139.87 1.79 35 SUMENEP 137.03 0.88

3 BANDA ACEH 131,6 1.75 36 PALU 142.88 0.88

4 SERANG 145.96 1.74 37 PADANG SIDEMPUAN 140.19 0.86

5 BENGKULU 148.69 1.72 38 SEMARANG 138.48 0.86

6 BOGOR 140.83 1.60 39 TASIKMALAYA 140.78 0.85

7 TANGERANG 142.14 1.59 40 YOGYAKARTA 139.72 0.84

8 KUPANG 149.62 1.55 41 WATAMPONE 151.92 0.82

9 SUKABUMI 139.76 1.49 42 BANDAR LAMPUNG 151.19 0.79

10 BEKASI 138.81 1.48 43 TEGAL 136.33 0.79

11 PURWOKERTO 139.26 1.48 44 JEMBER 139.33 0.78

12 TARAKAN 169.40 1.46 45 MADIUN 142.08 0.78

13 BIMA 152.15 1.42 46 PALANGKA RAYA 148.67 0.74

14 PADANG 147.17 1.40 47 BALIKPAPAN 149.33 0.74

15 CIREBON 143.73 1.40 48 BATAM 130.92 0.72

16 DUMAI 143.38 1.39 49 CILEGON 139.87 0.72

17 JAMBI 144.61 1.33 50 TANJUNG PINANG 138.77 0.71

18 SAMARINDA 150.69 1.31 51 LHOKSEUMAWE 141.23 0.70

19 BANDUNG 133.42 1.29 52 SURABAYA 139.10 0.55

20 MEDAN 141.74 1.28 53 MAKASSAR 138.15 0.55

21 PEMATANG SIANTAR 146.70 1.22 54 PAREPARE 137.57 0.54

22 KENDARI 144.16 1.19 55 JAYAPURA 135.01 0.52

23 PALEMBANG 137.48 1.18 56 DENPASAR 141.24 0.47

24 SORONG 159.38 1.17 57 PALOPO 144.26 0.46

25 SURAKARTA 129.56 1.16 58 MAMUJU 140.78 0.44

26 SAMPIT 142.93 1.15 59 MAUMERE 157.29 0.43

27 PANGKAL PINANG 157.12 1.11 60 BANJARMASIN 145.71 0.41

28 MANOKWARI 154.27 1.01 61 PONTIANAK 152.20 0.22

29 PEKAN BARU 138.96 0.97 62 SINGKAWANG 144.34 0.22

30 JAKARTA 137.03 0.93 63 TERNATE 138.68 0.22

31 PROBOLINGGO 144.59 0.93 64 MANADO 136.17 0.21

32 MALANG 140.13 0.91 65 GORONTALO 140.95 0.11

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps,go,id

Website : http://kalbar,bps,go,id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Pengujian diatas frekuensi resonan untuk melihat tegangan keluaran dan arus yang mengalir pada lampu.. Gelombang tegangan dan arus lampu diatas

Sistem yang akan dirancang untuk penelitian ini merupakan suatu sistem dengan kemampuan melakukan pengukuran dan pengendalian berdasarkan voucher sehingga dapat

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Ciri dari pengikut yang memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi menurut Robbin (2005) dan Vandayani (2013) yang terdapat pada Atik adalah mampu menginformasikan

Analisis wacana yang digunakan oleh peneliti adalah analisis wacana khususnya analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen. Model penelitian digunakan model Theo Van Leeuwen