• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Oktober 2015 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,02 lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 119,00.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen; kelompok sandang 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,20 dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah jeruk, beras, wortel, kangkung dan buncis.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, ikan keranjang dan cabe hijau.

 Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2015 sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 4,87 persen.

No. 80/Th. IX, 2 Nopember 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI

KOTA

PURWOKERTO

OKTOBER 2015 INFLASI 0,02 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen; kelompok sandang 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,20 dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2015 antara lain : jeruk, beras, wortel, kangkung, buncis, bawang merah, televisi berwarna, minyak goreng, sawi putih, rokok kretek filter, mobil, pisang, labu siam/jipang, daun bawang, rokok putih, seng, salak, bayam, tomat sayur, rokok kretek, tongkol pindang, shampo, es, bedak, kembung/gembung, kulkas/lemari es, mujair, obat gosok, semangka, keramik, pembasmi nyamuk bakar, sabun detergen bubuk/cair, bawang putih, gula merah, pasta gigi, tomat buah, makanan bayi, sepeda motor, kemeja pendek katun, hand body lotion, gurame, udang basah, vitamin, jamu, telur puyuh, tarip laboratorium, sabun cair/cuci piring, teh, tongkol/ambu-ambu, jagung muda, ikan dalam kaleng, pembalut wanita, margarine, bumbu masak jadi, helm, lipstik, obat batuk, sabun mandi, kursi, kol putih/kubis, jamur, susu rendah lemak, sosis daging sapi, emas perhiasan, celana panjang katun, kapas, kopi bubuk, tempe, bandeng/bolu, sepatu olahraga pria, pulpen/bollpoint, pensil hitam, bedak bayi, sabun mandi cair, minuman kesegaran, susu cair kemasan, susu untuk wanita hamil, semir rambut, penyegar ruangan, ikan asin belah, kertas hvs, celana dalam pria, kecap (isi) dan tepung terigu.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah : cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, ikan keranjang, cabe hijau, kacang panjang, apel, tauge/kecambah, lele, semen, daging ayam ras, pir, gula pasir, makanan ringan/snack, ketimun, terong panjang, bensin, kelapa, tarip listrik, solar, bahan bakar rumah tangga, nangka muda, anggur, jahe, cumi-cumi, kakap merah, melon, kacang hijau, pare, jambu batu, susu kental manis, jagung manis, tawes, bawal, telur ayam kampung, susu untuk balita, kacang tanah, kemiri, kentang, bandeng pindang, sawi hijau, mie kering instant dan emping mentah.

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Oktober 2015, yaitu: kelompok bahan makanan -0,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,00 persen; kelompok sandang 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Oktober 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 117.36 119.02 0.02 1.41 4.87 1 Bahan Makanan 126.66 127.88 -0.18 0.96 6.88

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.11 119.52 0.09 4.74 5.35

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 113.76 115.13 0.01 1.20 2.68

4 Sandang 102.69 105.73 0.05 2.96 3.61

5 Kesehatan 106.47 109.35 0.38 2.70 3.34

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 113.32 118.18 0.20 4.29 4.42

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 126.43 121.04 0.03 -4.26 5.75

1)

Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Desember 2014 3)

Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Oktober 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Oktober 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U M U M 0.02

1. Bahan Makanan -0.05

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0.02 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0.00

4. Sandang 0.00

5. Kesehatan 0.02

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0.02

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Desember 2014 – Oktober 2015

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Oktober 2015 -0.06 -0.03 0.00 0.03 A nd il ( %)

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

100.00 102.00 104.00 106.00 108.00 110.00 112.00 114.00 116.00 118.00 120.00 122.00 124.00 126.00 128.00 130.00

Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Okt-15

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Oktober 2015 mengalami deflasi 0,18 persen atau terjadi penurunan indeks dari 128,11 pada September 2015 menjadi 127,88 pada Oktober 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok diantaranya mengalami deflasi dan 4 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,55 persen dan terendah terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sayur-sayuran sebesar 3,44 persen.

Kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap

deflasi yaitu cabai merah sebesar 0,12 persen; telur ayam ras sebesar 0,07 persen; cabai rawit sebesar 0,05 persen; ikan keranjang 0,03 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu jeruk 0,07 persen; beras 0,05 persen; wortel dan kangkung masing-masing 0,04 persen; buncis dan bawang merah masing-masing sebesar 0,03 persen.

2

.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,41 pada September 2015 menjadi 119,52 pada Oktober 2015.

Dari tiga subkelompok di kelompok ini yang mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,56 persen, sedangkan subkelompok makanan jadi mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Untuk subkelompok minuman yang tidak beralkohol tidak mengalami perubahan harga dibanding bulan sebelumnya.

Kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu rokok kretek filter dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap deflasi yaitu gula pasir dan makanan ringan/snack masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -0.18 -0.05

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya 0.88 0.06 Daging dan Hasil-hasilnya -0.24 -0.01 Ikan Segar -0.22 0.00 Ikan Diawetkan -2.88 -0.03 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -2.21 -0.09 Sayur-sayuran 3.44 0.10 Kacang – kacangan -0.13 0.00 Buah – buahan 3.26 0.08 Bumbu – bumbuan -6.55 -0.18 Lemak dan Minyak 1.13 0.02 Bahan Makanan Lainnya -0.02 0.00

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

DAN TEMBAKAU 0.09 0.02

Makanan Jadi -0.04 -0.01 Minuman yang Tidak Beralkohol 0.00 0.00 Tembakau dan Minuman Beralkohol 0.56 0.03

(6)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,12 pada September 2015 menjadi 115,13 pada

Oktober 2015.

Pada bulan Oktober 2015 dari 4 subkelompok pada kelompok ini 3 diantaranya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,01 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,20 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,18 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.

Pada bulan Oktober 2015 kelompok ini secara umum tidak memberikan sumbangan inflasi

yang signifikan. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : seng sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah semen sebesar 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 105,68 pada September 2015 menjadi 105,73 pada Oktober 2015.

Dari 4 subkelompok di kelompok sandang ini 3 diantaranya mengalami kenaikan harga pada bulan Oktober 2015, yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,11 persen, subkelompok sandang wanita sebesar 0,06 persen dan sub kelompok barang pribadi dan dan sandang lain sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan harga dibanding bulan sebelumnya.

Kelompok ini pada Oktober 2015 tidak memberikan sumbangan inflasi yang signifikan terhadap inflasi umum Kota Purwokerto. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah kemeja pendek katun sebesar 0,0015 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR 0.01 0.00

Biaya Tempat Tinggal 0.01 0.00 Bahan Bakar, Penerangan dan Air -0.15 -0.01 Perlengkapan Rumahtangga 0.20 0.00 Penyelenggaraan Rumahtangga 0.18 0.01

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG 0.05 0.00

Sandang Laki-laki 0.11 0.00 Sandang Wanita 0.06 0.00 Sandang Anak-anak 0.00 0.00 Barang Pribadi dan Sandang Lain 0.02 0.00

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,38 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,94 pada September 2015 menjadi 109,35 pada Oktober 2015.

Pada Oktober 2015 semua subkelompok yang ada di kelompok kesehatan mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,70 persen, kemudian diikuti oleh subkelompok

obat-obatan sebesar 0,54 persen dan subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,05 persen, serta subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,03 persen.

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah shampo dan bedak masing-masing sebesar 0,004 persen dan obat gosok 0,003 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,94 di bulan September 2015 menjadi 118,18 di bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Oktober 2015 adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,04 persen, subkelompok rekreasi sebesar 0,92 persen dan subkelompok olahraga sebesar 0,07 persen. Sedangkan untuk subkelompok jasa pendidikan dan subkelompok kursus-kursus/pelatihan tidak mengalami perubahan indeks dibanding periode bulan September 2015.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah televisi berwarna sebesar 0,02 persen dan sepatu olahraga pria, pulpen/bollpoint, pensil hitam masing-masing sebesar 0,0002 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0.38 0.02

Jasa Kesehatan 0.05 0.00 Obat-obatan 0.54 0.01 Jasa Perawatan Jasmani 0.03 0.00 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.70 0.01

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 0.20 0.02 Jasa Pendidikan 0.00 0.00 Kursus-kursus/Pelatihan 0.00 0.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.04 0.00 Rekreasi 0.92 0.02 Olahraga 0.07 0.00

(8)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,00 pada September 2015 menjadi 121,04 pada Oktober 2015.

Pada kelompok ini, subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,04 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu: mobil sebesar 0,01 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan Oktober 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 0.03 0.01

Transpor 0.04 0.01 Komunikasi dan Pengiriman 0.00 0.00 Sarana dan Penunjang Transpor 0.04 0.00 Jasa Keuangan 0.00 0.00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober) 2015 sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 4,87 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2014 masing-masing 8,14 persen dan 3,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Oktober 2013 terhadap Oktober 2012 dan Oktober 2014 terhadap Oktober 2013 masing-masing 8,79 persen dan 3,75 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013–2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Oktober 0,88 0,41 0,02

2. (Oktober) tahun kalender 8,14 3,56 1,41

3. Oktober terhadap Oktober (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 8,79

3.75 4,87

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2013–2015

Jan

Feb Mar Apr Mei

Jun Jul Agst Sept Okt -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 In fl asi (% ) 2013 2014 2015

(10)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2013–2015

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agust-Agust Sep-Sep Okt-Okt

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 In fl asi (% ) 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji kualitas modul dengan metode validasi oleh ahli, respon peserta didik dalam uji kelas terbatas dan uji keterbacaan dapat disimpulkan bahwa

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Hasil analisa menunjukkan bahwa dari lima orang mahasiswa yang diwawancarai, ada tiga orang mahasiswa yang menyatakan bahwa buku teks reading yang digunakan

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun