A. Latar Belakang
Kesejahteraan wanita perlu dilindungi serta ditingkatkan terutama wanita
dalam masa kehamilan, persalinan, nifas. Setiap tahun ada 160 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berlangsung dengan aman tetapi sekitar 15% kehamilan disertai komplikasi berat yang dapat mengancam jiwa.
Komplikasi tersebut mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Jumlah tersebut diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika,
10% di negara berkembang, dan 1% di negara-negara maju.Kejadian tersebut merupakan tragedi yang dapat dicegah dan membutuhkan
perhatian dari masyarakat internasional. (Prawirohardjo, 2009 hal 53)
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100 ribu kelahiran. Dalam survei yang sama, tahun 2007 hanya 228 per 100 ribu
kelahiran hidup.Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota AKI sebesar 126,55 per 100 ribu kelahiran hidup, mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2012 sebesar 116,34 per 100 ribu kelahiran hidup. Banyumas mencatat tahun 2014jumlah
kematian maternal sebanyak 33 kasus. (Dinkes Jawa Tengah 2014)
Lima penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan 20%, hipertensi dalam kehamilan 32%, infeksi 1%, partus lama 1%, abortus
4%.Sekitar 20 % komplikasi kehamilan disebabkan karena hipertensi selama kehamilan, abortus, dan kelainan amnion. Pada persalinan disebabkan
karena perdarahan, dan partus lama. Pada masa nifas disebabkan karena infeksi, dan komplikasi puerperium. Komplikasi puerperium terjadi karena
setelah persalinan ibu tidak melakukan kunjungan nifas. Angka nasional mencatat hanya 32,1% yang melakukan kunjungan nifas. (Riskesdas, 2013).
Komplikasi kebidanan mencangkup kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan janin dalam kandungan yang dapat menyebabkan
20 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2007. 56% kematian bayi terjadi pada
usia 0-28 hari. Provinsi Jawa Tengan mencatat tahun 2014 jumlah kematian bayi terbanyak di kabupaten Grobogan dengan 406 kasus sedangkan di
Banyumas berjumlah 258 kasus termasuk peringkat ke-5. Salah satu faktor penyebab kematian bayi adalah BBLR, penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan bayi. (Profil Kesehatan 2013 dan Dinkes Jawa Tengan
2014)
Pada tahun 2012 Kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal dan Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka
menurunkan AKI dan AKN sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di
provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar yaitu Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut dikarenakan 52,6 % jumlah kematian ibu berasal dari provinsi tersebut. Program tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas emergensi obstetri dan bayi
baru lahir minimal di 150 rumah sakit PONED (Pelayanan Emergensi Obstetrik dan Neonatal Dasar) dan 300 puskesmas PONEK(Pelayanan
Emergensi Obstetrik dan Neonatal Komprehensif). Rencana Kepmenkes
tahun 2010-1014 yaitu ditargetkan pada akhir tahun 2014 di setiap kabupaten atau kota terdapat minimal empat puskesmas rawat inap PONEK. Harapannya dengan program tersebut puskesmas dan rumah sakit
bisamemperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif sehingga kasus komplikasi dapat diatasi dengan cepat dan tepat. (Profil Kesehatan 2013)
Puskesmas Kemranjen sudah termasuk Puskesmas PONED. Menurut laporan Puskesmas Kemranjen tahun 2014 kejadian kematian ibu tidak ada
tetapi terdapat kematian bayi berjumlah 12 kasus. Desa Sirau mencatat terdapat satu kematian bayi dengan riwayat persalinan presbo dan asfiksia.
(Laporan Rekamedik 2014 Puskesmas Kemranjen).
Asuhan kebidanan komprehensif adalah memberikan asuhan yang lebih
menyeluruh, berkualitas dan terpadu sehingga pelayangan kesehatan dapat diselenggarakan secara lebih efektif dan efisien. Tujuan dilakukan asuhan kebidanan komprehensif yaitu agar penyakit atau penyulit dapat terdeteksi
dan ditangani sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya komplikasi.
asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, dan kontrasepsi, serta melakukan pergerakan dan pembinaan peran masyarakat untuk mendukung upaya kesehatan ibu dan anak
(Kepmenkes, 2012)
Program KB juga dilakukan dalam rangka mengatur jumlah kelahiran serta menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah pasangan usia
subur (WUS) terutama kisaran umur 15-49 tahun. Dapat dilihat sebagian WUS menggunakan kontrasepsi yaitu sebanyak 59,7% dimana sebagian
besar menggunakan kontrasepsi modern 59,3 % dan 0,4% menggunakan kontrasepsi tradisional. Sedangkan 15,5% wanita usia subur tidak pernah
menggunakan kontrasepsi. (SDKI, 2012)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara pada
Ny.Aumur 29 tahun G2P1A0 di BPM Ny. N desa Sirau Kecamatan Kemranjen
kabupaten banyumas”. Penulis berharap dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini mampu memberikan asuhan kebidanana secara komperhensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny.A umur 29
tahun G2P1A0 di BPM Ny. N Desa Sirau Kecamatan Kemranjen ?”
C. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny.A umur 29
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan trimester III pada Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti
perkembangannya.
b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya.
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti pekembangannya
dilakukan sesuai program kunjungan.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny.
A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya dilakukan sesuai program kunjungan.
e. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti
perkembangannya.
D. Ruang Lingkup 1. Sasaran
Ny. A umur 29 tahun G2P1A0pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, dan masa antara kontrasepsi. 2. Tempat
Lokasi dalam pengambilan kasus Ny.A umur 29 tahun G2P1A0 di BPM
Ny. N Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.
3. Waktu
a. Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dilakukanpada bulan
Januari 2015.
b. Pengambilan kasus dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2015.
c. Penyelesaian laporan dilakukan sampai bulan juli 2015.
E. Manfaat 1. Teoritis
serta dapat dijadikan refrensi untuk penyusunan karya tulis ilmiah
selanjutnya. 2. Manfaat praktisi
a. Bagi bidan
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan komprehensif
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan masa antara supaya dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian maternal
dan neonatal dengan memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan.
b. Bagi mahasiswa
Memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi
mahasiswa khususnya tentang asuhan komperhensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB.
c. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan kebidanan
komperhensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB.
F. Metode pengumpulan data
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode
pengumpulan data dengan cara data primer dan sekunder. 1. Data primer
a. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan informasi dengan tanya jawab
langsung dengan pihak yang berkompeten dalam bidangnya, ataupun pihak yang bersangkutan dengan masalah tersebut untuk
mendapatkan keterangan dalam pengumpulan data. Hal ini dilakukan guna mencegah kekeliruan dalam memperoleh data dan
informasi yang diperlukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan pad Ny. A umur 29 tahun. (Siregar,2014 hal 34).
b. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan
menggunakan penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman
dan pengecapan. Sehingga di dapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek.(Siregar, 2014 hal 34)
c. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi
Melihat dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan
metode yang digunakan untuk mengkaji/menilai pasien sehingga apabila ada ketidaknormalan dapat di deteksi secara
dini. 2) Palpasi
Palpasi menggunakan dua tangan untuk menyentuh atau merasakan bagian tubuh untuk membuat suatu pengukuran
sensitive terhadap tanda khusus fisik. (Arif, 2011 hal 14) 3) Perkusi
Perkusi merupakan tekhnik pemeriksaan fisik yang melibatkan pengetahuan tubuh dengan ujung-ujung jari guna
mengevaluasi ukuran, batasan, dan konsistensi organ-organ tubuh yang bertujuan menemukan adanya cairan didalam
rongga tubuh. (Arif, 2011 hal 18) 4) Auskultasi
Teknik pemeriksaan dengan Keterampilan untuk mendengar
suara tubuh. (Arif, 2011 hal 19)
G. Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan penyusunan KTI, ruang lingkup, manfaat, metode pengumpulan data dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan medis
Pada bagian ini berisi tentang tinjauan teori dan medis mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara yang meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala dan penatalaksanaan.
Tinjauan teori asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah
varney, yaitu : pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnose potensial, mengantisipasi penanganannya, menentukan kebutuhan akan
tindakan segera, menyusun rencana asuhan, penatalaksanaan asuhan dan evaluasi serta pendokumentasian dengan metode SOAP.
C. Landasan hukum
BAB III TINJAUAN KASUS
Menguraikan asuhan kebidanan ibu secara komprehensif pada
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB pada Ny. A G2 P1 A0 ,
mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosapotensial, identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta data perkembangan
menggunakan metode SOAP. BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dengan hasil praktek terhadap asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, KB
pada Ny. A G2 P1 A0umur 29 tahun.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA