BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Penelusuran Depth First Search 1. Pengertian Depth First Search
Depth-first search melakukan penelusuran kaidah secara mendalam
dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
Pencarian mendalam pertama (Depth First Search) adalah pencarian
dilakukan pada suatu simpul dari setiap level dari yang paling kiri (Suyanto,
2011). Proses penelusuran Depth-First Search ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1. Metode Depth First Search (Suyanto, 2011)
2. Kelebihan Depth First Search
Kelebihan depth first search adalah pemakaian memori yang
sedikit dan penelusuran masalah dapat digali secara mendalam sampai
ditemukannya kepastian suatu solusi yang optimal. Selain itu, jika solusi
yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka depth
first search akan menemukannya dengan cepat. Sedangkan
kelemahannya adalah memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang
pencarian. Selain itu, penelusuran depth first search akan membutuhkan
waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar
(Suyanto, 2011).
3. Algotitma Depth First Search
Algoritma depth first search menggunakan struktur data Stack
ke mana seharusnya pergi pergi saat mencapai suatu simpul tertentu.
Seperti pada sebagian algoritma pencarian lainnya algoritma depth first
search juga memiliki aturan tertentu (Suyanto, 2007). Menurut Suyanto
(2007) aturan-aturan untuk depth first search tersebut adalah:
a. Jika mungkin lakukan kunjungan pada simpul-simpul pendamping
yang belum pernah dikunjungi, tandai, dan masukan ke stack.
b. Jika saat kita melakukan aturan tersebut kita mengalami kesulitan,
maka keluarkan simpul dari stak. Mengikuti aturan ini jika kita
mengeluarkan satu simpul dari suatu stak, kita akan sampai pada
simpul di bawahnya, jika simpul di bawahnya ini bukan simpul
pendamping yang belum dikunjungi, kita keluarkan lagi, Demikian
selanjutnya hingga kita tidak bisa melakukanya lagi dan kita harus
masuk ke aturan 3.
c. Jika kita tidak bisa lagi mengikuti aturan 1 ataupun 2 di atas, berarti
B. Kehamilan dan Penyakit Ibu Hamil
1. Kehamilan
Menurut Verney, dkk. (2008) kehamilan adalah fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan
implantasi. Kehamilan terbagi menjadi trimester I yaitu berlangsung 12
minggu (minggu 1- 12), trimester II yaitu berlangsung 15 minggu
(minggu 13-27) dan trimester III yaitu berlangsung 13 minggu ( 28-40).
2. Penyakit pada Ibu Hamil
Menjaga kondisi kesehatan diri sendiri dan bagi janin dalam
kandungan adalah hal yang mutlak dilakukan bagi setiap ibu yang sedang
hamil, sambil menunggu waktu kelahiran sang bayi kadang beberapa
penyakit yang bisa berakibat fatal baik bagi sang ibu maupun bagi sang
bayi bisa saja muncul. Kadangkala gejala-gejala sederhana justru adalah
indikasi kemunculan penyakit berbahaya bagi ibu hamil tersebut.
Berikut beberapa penyakit yang sering dialami pada masa
kehamilan diantaranya yaitu:
a. Preeklampsia
Menurut Muchtar (1998), Preeklampsia adalah sekumpulan
gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri
dari hipertensi, edema, dan proteinuria tetapi tidak menunjukan
tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28
1) Gejala-gejala yang timbul
a) Sesak nafas.
b) Sakit kepala.
c) Berkurangnya volume urine.
d) Gangguan penglihatan, misalnya pandangan hilang secara
sementara, menjadi kabur, atau sensitif terhadap cahaya.
e) Mual dan muntah.
f) Meningkatnya kandungan protein pada urine (Proteinuria).
g) Nyeri didaerah uluh hati.
h) Pembengkakan pada telapak kaki, pergelangan kaki, wajah,
dan tangan (Edema).
i) Hipertensi.
j) Penambahan berat badan.
2) Penanganan
a) Penatalaksanaan pada Kehamilan
Observasi secara cermat merupakan komponen utama
dalam asuhan antepartum maupun intrapartum.
Ibu yang diidentifikasi sebagai resiko tinggi yakni
termasuk dalam kelompok faktor resiko preeklampsia
harus dirujuk untuk penatalaksanaan tenaga ahli (USG,
pemeriksaan elektrolit, PET Skrining, dan sebagainya).
Skrining doppler pada arteri uterina pada usia 20-24 tahun
untuk mengetahui adanya “notch” pada ibu yang berisiko
tinggi diperlukan untuk penatalaksanaan sedini mungkin.
Apabila didiagnosis preeklampsia, keseimbangan antara
keparahan penyakit dan maturitas keseimbangan janin
menentukan waktu kelahiran janin.
Menurut NICE, jika terdapat resiko rendah pada
preeklampsia dianjurkan mengkaji tekanan darah dan
dipstik urine pada usia kehamilan 16,28,34,36,38 dan 41
minggu pada sekundipara dan seterusnya, sedangkan
kunjungan tambahan diperlukan pada nulipara di usia
kehamilan 25 dan 31.
Pengukuran tekanan darah : ketika mengukur tekanan
darah selama kehamilan, suara Korotkof 1 harus
digunakan – suara pertama kali muncul (untuk tekanan
darah sistolik) dan suara Korotkof 5 – suara menghilang
(untuk tekanan darah diastolik). Pengukuran tekanan darah
yang akurat penting untuk penegakan diagnosis secara
tepat. Terdapat banyak alat otomatis untuk mengukur
tekanan darah, namun sebagian besar alat tersebut tidak
akurat dalam kehamilan.
Pemeriksaan proteinuria: dipstick urine tetap menjadi
rentan terhadap kesalahan pengobservasi dan penggunaan
alat baca uji dipstick otomatis telah terbukti meningkatan
ketepatan.
b) Penatalaksanaan pada Persalinan
Tekanan darah: terapi iv mungkin diperlukan
Keseimbangan cairan : keseimbangan cairan perlu
diperhatikan dan dipantau secara ketat dengan
menggunakan pemantauan tekanan vena sentral secara
invasive
Profilaksis eklampsia : pemberian magnesium sulfat
Pemeriksaan biokimia setiap 6 jam
Persiapan kelahiran prematur jika diperlukan
c) Penatalaksanaan pada Nifas
Obat penurun tekanan darah dianjurkan terus dikonsumsi
hingga hipertensi teratasi
Direkomendasi untuk melakukan tinjauan postnatal dan
perencanaan prakonsepsi
b. Anemia
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, eleman tidak adekuat atau kurang
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya. (Doenges,
1999).
1) Gejala-gejala yang timbul:
a) Cepat lelah dan merasa lemah
b) Kulit wajah tampak puncak
c) Denyut jantung tidak teratur
d) Sesak nafas
e) Sakit kepala
f) Kelopak mata pucat
g) Ujung jari pucat
2) Penanganan:
Penangangan penyakit Anemia dapat dilihat berikut ini:
a) Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di
sekeliling Anda melihat Anda tampak pucat dan lelah,
segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan
menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang
Anda minum. Anda lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk
menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
b) Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila
penyebabnya adalah kekurangan zat besi, dokter akan mencari
tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut. Suplemen
(Bila anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca-
operasi gastrektomi, pemberian suplemen akan diberikan
secara intramuskular atau intravenal).
c) Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu
setelah penanganan. Setelah anemia tertangani, Anda masih
akan terus menerima asupan suplemen zat besi hingga
beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan
berwarna hitam selama perawatan.
d) Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi
adalah menyembuhkan penyakitnya.
e) Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti
denyut jantung cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin
harus segera ditangani dengan transfusi darah.
c. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah diabetes yang telah terjadi
selama kehamilan, walaupun sebelumnya ibu hamil tidak
mempunyai riwayat penyakit diabetes. Diabetes gestasional muncul
akibat perubahan hormon semasa kehamilan yang menyebabkan
kadar gula darah meningkat.
1) Gejala-gejala yang timbul
a) Merasa lelah, lemas dan lesu
b) Merasa kelaparan dan ingin makan terus
2) Penanganan:
Demi kesehatan ibu dan bayi, terdapat beberapa langkah
pengobatan yang biasa disarankan dokter, meliputi:
a) Memonitor kadar glukosa dalam darah. Untuk menghindari
komplikasi lebih lanjut, dokter mungkin akan menganjurkan
untuk memeriksa darah secara rutin, seperti 4 hingga 5 kali
sehari, agar dapat dimonitor dengan baik. Hal ini biasa
dilakukan dengan menggunakan suntikan jari kecil (lanset) dan
kadar glukosa dideteksi langsung menggunakan alat khusus.
Jika diperlukan, dokter mungkin akan menyarankan untuk
menyuntik atau mengkonsumsi insulin agar kadar glukosa
terjaga hingga melahirkan.
b) Pemeriksaan ultrasound. Selain ibu, dokter mungkin akan
melakukan pemeriksaan rutin bayi dengan bantuan ultrasound
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain
itu, dokter juga dapat melihat Perkiraan Hari Lahir (PHL) sang
bayi dan jika ibu tidak melahirkan sesuai dengan waktu yang
diperkiraan, dokter dapat langsung mengambil tindakan
secepatnya, seperti induksi atau operasi caesar. Dalam kasus
tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melahirkan
sebelum waktunya untuk menghindari komplikasi lanjutan.
c) Diet sehat. Bagi ibu hamil, khususnya yang didiagnosa
penting dilakukan, seperti mengkonsumsi sayur-sayuran,
buah-buahan, biji-bijian, hingga makanan dengan asupan serat,
nutrisi dan rendah lemak. Penurunan berat badan sata hamil
biasa tidak disarankan, namun hal ini dapat dilakukan saat
merencanakan kehamilan. Bicarakan dengan dokter untuk
mengetahui diet dan kadar nutrisi yang tepat untuk kondisi ibu
hamil.
d) Olahraga. Selain menjaga asupan makanan, olahraga juga
kerap menjadi hal yang patut diperhatikan sebelum, saat dan
setelah hamil. Dengan melakukan olahraga teratur, tubuh akan
menstimulasi pemindahan glukosa menuju sel dan
mengubahnya menjadi tenaga. Selain itu, olahraga juga dapat
meningkatkan kepekaan sel terhadap insulin sehingga kadar
gula dalam darah lebih terkontrol. Sebagai tambahan, dokter
biasanya menyarankan beberapa olahraga khusus untuk
membantu mengurangi rasa tidak nyaman saat hamil seperti
sakit punggung, kram otot, pembengkakan, konstipasi,
kesulitan tidur hingga mempersiapkan pasien melewati masa
melahirkan kelak.
e) Pengobatan untuk mengontrol diabetes gestasional berbeda
untuk setiap kasus. Tanyakan pada dokter untuk pengobatan
C. Basis Data(Database)
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer
secara sistematik, sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut (Anastasia,
2013).
Sedangkan menurut Turban, dkk. (2005) database adalah kumpulan
data yang saling terkait yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan dan
struktur sebuah organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang
untuk lebih dari satu aplikasi.
Sebuah Basis data (database) adalah sebuah kumpulan data yang saling
berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data
tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi (Indrajani, 2015).
D. MySQL
Menurut Anastasia (2013), SQL merupakan singkatan dari Structured
Query Language yang merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk
mengakses database. MySQL sendiri merupakan salah satu jenis database
yang menggunakan bahasa SQL.
Keistimewaan MySQL:
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X server, Solaris, Amiga dan
b. Perangkat lunak yang open source. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak yang open source dibawah lisensi GPL, sehingga dapat
digunakan secara gratis.
c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik (crash).
d. Performane tuning. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query sederhana dan dapat memproses lebih banyak SQL per
satuan waktu.
e. Ragam tipe data. MySQL memiliki macam-macam tipe data seperti signed
atau unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan
lain-lain.
f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).
g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX) atau Named Pipes
(NT).
i. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
j. Antar Muka. MysQL memiliki antar muka (Interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programing Interface).
k. Klien dan peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)
yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan manual atau petunjuk penggunaanya secara
online.
l. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
PostreSQL ataupun Oracle.
E. PHP (Programming Hypertext Preprocessor)
Menurut Anastasia (2013), PHP merupakan singkatan dari Hypertext
Preprocesor. PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat halaman website dinamis dan interaktif. PHP adalah bahasa
server-side scripting, sama seperti ASP. PHP mendukung banyak database
(MySQL, Informix, Oracle, Sybase, Solid, PostgresQL, Generic ODBC, dan
Lain-lain). PHP merupakan perangkat lunak open source alias gratis.
Kelebihan PHP antara lain PHP bisa berjalan pada platform yang
berbeda (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain), PHP kompatibel dengan
hampir semua server yang digunakan saat ini (Apache, IIS, dan lain-lain),
PHP adalah gratis untuk men-download dari sumber daya PHP di website
resminya www.php.net serta PHP mudah dipelajari dan berjalan efisien pada
F. Penelitian Sejenis
1. Ratnasari dan Sutariyani (2015) menerapkan metode Forward Chaining
untuk mendiagnosa gangguan kehamilan. Sistem pakar ini dirancang
beserta keluarannya berupa solusi untuk penanganan jenis gangguan dan
memberikan penjelasan penyebab gangguan kehamilan.
2. Sari (2017) mengimplementasikan metode Depth First Search untuk
mendiagnosa penyakit pada ibu hamil. Sistem pakar ini membatasi 3
penyakit berupa Hiperemesis Graviarum, Anemia dan Tifus.
3. Aji, dkk. (2018) menerapkan metode Certainty Factor untuk
mendiagnosa ibu hamil. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ibu
hamil dapat melakukan diagnosa sebuah penyakit dan dapat memberikan
informasi berupa presentase maksimal, definisi penyakit, pencegahan dan
juga rujukan bagi ibu hamil.
4. Handayani (2012) mengimplementasikan dua metode yaitu Forward
Chaining dan Depth First Search untuk mendiagnosa penyakit jantung.
Sistem ini memudahkan pengguna untuk mengetahui lebih dini penyakit
yang diderita, tanpa harus konsultasi ke dokter.
5. Naser dan Mahdi (2016) menggunakan Bahasa Sistem Pakar Objek SL5
untuk mendiagnosa penyakit kaki. Dalam makalah ini, sebuah sistem
pakar yang diusulkan disajikan untuk membantu dokter Podiatric dalam
mendiagnosis pasien dengan delapan belas penyakit kaki yang berbeda.
6. Amarathunga, dkk. (2015) mengimplementasikan metode pengolahan
pengklasifikasi untuk menghitung dan mengevaluasi tingkat akurasi
sistem dengan Multi-Layer Perceptron (MLP) dan J48.
7. Oktavianoor dan Taufiq (2016) menggunakan metode Depth First Search
untuk mendiagnosa penyakit Ayam Broiler. Sistem pakar ini mengambil
7 jenis penyakit dengan masing-masing gejala. Berdasarkan hasil
perbandingan dengan pretest posttest, maka aplikasi sistem pakar ini
memiliki tingkat keakuratan sampai 66%.
8. Yuwono (2010) menggunakan metode Depth First Search untuk
mendiagnosa 8 penyakit gigi dan 26 gejala. Sistem ini dirancang bukan
hanya mempermudah pengguna untuk melakukan diagnosa saja, namun
dapat menambah, menghapus, maupun mengedit data gejala dan
penyakit.
9. Susanti dan Suhendri (2017), menggunakan metode Depth First Search
untuk mendiagnosa penyakit tanaman Mangga. Sistem pakar ini berbasis
mobile. Terdapat 3 penyakit meliputi penyakit Gileosporium, penyakit
Diplodia dan Cendawan Jelaga. Dari masing-masing penyakit dapat di
kumpulkan 18 gejala.
10. Indriani, dkk. (2014) menggunakan metode Depth First Search untuk
mendiagnosa penyakit Kucing. Dengan jumlah penyakit sebanyak 9