• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA

GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI Jasri Faizal1, Syofiani1, Zulfa Amrina1

1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bung Hatta Email: jasri Faizal@gmail.com

ABSTRACT

Target of this research is executed by because lowering of result and motivation learn student at study of Indonesian specially at class of IVC in SLBN Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan. Target of this research is dscription of is make-up of result and motivation learn student at study of Indonesian pass Media Draw according to Arsyad. This Research is research of class action with subjek research of class student of IVC SLBN Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan amounting to 5 people. Research instrument in this research is teacher activity observation sheet, observation sheet motivate student, and tes result of learning student. Pursuant to result of research which have been executed, as a whole mean percentage of indicator motivate at cycle of I equal to 50%. mounting at Cycle of II equal to 80%. Complete percentage of result learn at cycle of I equal to 40% mounting at cycle of II equal to 80%. Research this succeed and execution of study of Indonesian through Media Draw in class of IVC take place better. Pursuant to result of research can be concluded that Media Picture can improve result and motivation learn Indonesian student.

Keyword: Motivation, Result of Learning Indonesian, and Media Picture

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses belajar di mana di dalamnya terdapat interaksi, bahan dan penilaian. Sedangkan tentang pengertian belajar banyak para ahli pendidikan berbeda-beda dalam memberikan definisi belajar tersebut.

Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta

serta perbedaan dalam

menginterpretasikannya. Perbedaan istilah yang digunakan serta konotasi masing-masing istilah, juga perbedaan dalam penekanan aspek tertentu menyebabkan

definisi yang berbeda tentang belajar (Surya Brata, 2002: 19).

Secara umum SLBN Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan terdiri atas siswa dengan kondisi mental tunarungu, tunanetra, tunadaksa, dan tunagrahita berat dan ringan. Sekolah tersebut terdiri atas beberapa kelas, dimana masing-masing siswa dikelompokkan berdasarkan kebutuhan mereka.

Pengelompakkan tersebut bertujuan agar siswa mendapat pelayanan sesuai dengan kondisi mental dan kabutuhan masing-masing anak. Selain itu, pengelompokkan siswa juga bertujuan

(2)

untuk lebih memudahkan guru dalam memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.

Dalam pembelajaran di kelas guru mengajarkan Bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan. Salah satu fungsi pengajar adalah penggerak terjadinya proses belajar mengajar. Sebagai penggerak, pengajar harus memenuhi beberapa kriteria yang menyatu dalam diri pengajar agar dapat menunjukan profesionalitasnya dalam membuat rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada kualitas penilaiannya.

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu peningkatan kompetensi Berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses menyampaikan maksud kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bisa berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi suatu peristiwa.

Hal itu disampaikan dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragrap atau paraton, ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo) dalam bahasa lisan.

Kemampuan berpikir logis dengan karakter anak yang mempunyai keingintahuan tinggi dan sifat yang cenderung selalu ingin bermain, harus dimanfaatkan seorang guru untuk mengembangkan metode teknik dan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebagai ukuran kegiatan belajar mengajar dinilai berhasil, siswa mampu memperlihatkan suatu hasil akhir yang memuaskan dalam kegiatan belajar yang dilakukan. Jika dalam suatu kegiatan belajar siswa tidak memperlihatkan suatu peningkatan belajar, maka sebagai seorang pendidik harus mampu mencari letak penghambat keberhasilan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Berdasarkan tujuan pengajaran Bahasa Indonesia tersebut, sebagai pendidik menanggung tanggung jawab yang besar untuk mewujudkannya. Hal terpenting untuk mewujudkan itu semua adalah bagaimana menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia agar mudah di pahami siswa, dan siswa mampu mengembangkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan.

(3)

Hasil kajian penelitian menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar masih banyak dilakukan secara konvensional (pembelajaran berpusat pada guru), padahal peran guru pada saat ini merupakan fasilitator yang harus mampu menciptakan situasi belajar yang PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan). Hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia masih sangat rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil observasi di SLBN Linggo Sari Baganti pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia, menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Dari 5 siswa ternyata hanya 2 siswa (40%) yang mempunyai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal Bahasa Indonesia (75), sisanya 3 siswa (60%) ternyata memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan KKM.

Diperoleh gambaran bahwa dalam menyampaikan pembelajaran di kelas guru menggunakan buku cetak dan ceramah. Guru dalam menggunakan media tersebut kurang mampu menarik perhatian siswa dalam belajar, karena PBM yang berlangsung membuat siswa bosan, jenuh dan siswa tidak dapat memahami konsep dari materi yang disampaikan oleh guru. Akibatnya hasil belajar siswa rendah

sehingga siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran.

Salah satu aspek penting untuk dikembangkan pada tahap perkembangan anak adalah motivasi belajar. Motivasi belajar membuat seseorang akan mempunyai lebih banyak gagasan, serta mampu dalam mencapai dan membuka jalan kearah penyelesaian yang baru dan tepat. Menurut Slameto (2003:115), “Motivasi adalah dorongan yang mendasar dalam melakukan setiap pekerjaan, seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menuntut dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang baru”.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam hasil belajar siswa adalah media gambar. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Siswa Kelas IV.C Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Gambar di SLBN Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan”

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1. Peningkatan motivasi belajar siswa

melalui media bergambar kelas IV.c di SLBN Linggo Sari Baganti

2. Peningkatan kemampuan belajar siswa melalui media bergambar kelas IV.c di SLBN Linggo Sari Baganti

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2012:104), “PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahan muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika anggapan bahwa permasalahan dalam PTK diperoleh daripersepsi atau lamunan seorang peneliti”.

Penelitian ini akan dilakukan di kelas IV SLBN Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada semester II tahun pembelajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SLBN Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan. Subjek berjumlah 5 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan hasil laporan penelitian.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada siklus I indikator keberhasilan belum mencapai sasaran dan tujuan dan penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, fokus dan tindakannya adalah memperbaiki permasalahan yang muncul pada siklus I dan pada siklus II ini sudah mencapai sasaran dan tujuan.

Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain Arikunto dkk. (2012:16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi.

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila persentase hasil belajar siswa dalam pembelajaran sudah masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai acuan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 75, maka indikator keberhasilan yang peneliti tetapkan adalah sebagai berikut: 1. Motivasi belajar siswa dikategorikan

baik apabila mencapai 75% atau lebih. 2. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila

75% siswa mencapai KKM 75.

Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi tentang hasil belajar siswa.

Data sekunder merupakan hal-hal yang mendukung penjelasan data primer. Sumber data primer dan data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari:

Data penelitian dikumpulkan dengan observasi dan tes, sebagai berikut:

(5)

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati tempat berlangsungnya pembelajaran.

2. Tes

Tes ini digunakan untuk mengukur kemmapuan siswa dalam memahami materi pembelajaran matematika.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu:

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru Lembar observasi guru yang diamati adalah cara guru memfasilitasi siswa mulai dari awal proses pembelajaran sampai akhir proses pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

2. Lembar observasi motivasi siswa Lembar observasi motivasi belajar siswa digunakan untuk mendapatkan informasi apakah dengan mengunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Lembar Hasil Belajar Siswa Digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pelajaran siswa. Dengan mengunakan tes tulisan yaitu 5 buah soal essay.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar ditemukan berbagai informasi yang spesifik

dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran.

Kegiatan guru dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang dibuat dalam bentuk lembar observasi guru. Di sini obsever mengamati guru mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

1. Lembar Aktivitas Motivasi Siswa Hasil observasi yang didapat melalui lembar observasi motivasi siswa, digunakan untuk melihat proses dan perkembangan motivasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi observer terhadap motivasi siswa dapat dicermati dalam pembelajaran pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Kelas IVC pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar di SLBN

Linggo Sari Indi kator Pertemuan Ke Rata-rata Persentase 1 2 Jumlah % Jumlah % 1 2 40% 3 60% 50% 2 3 60% 3 60% 60% 3 2 40% 2 40% 40% Keterangan:

1. Bersemangat dan menyenangi pelajaran 2. Mau bertanya pada guru maupun teman 3. Rajin dan tepat waktu menyelesaikan

(6)

2. Lembar Aktivitas Guru

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Persentase Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran oleh

Guru Melalui Media Gambar Siklus I Pertemuan Jumlah Skor Persentase I 10 55,56% II 12 66,67% Rata-rata 61,12

Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa persentase guru dalam mengelolah pembelajaran memiliki rata-rata persentase 61,12% belum dapat dikatakan baik. Karena berdasarkan kriteria yang ditetapkan skor tersebut berada pada rentangan skor 51%-75% sehinga pembelajaran dengan Media gambar pada siklus I ini termasuk ke dalam kriteria cukup.

3. Data Hasil Belajar Siswa

Penilaian pembelajaran pada Siklus I yang dilakukan adalah mengacu pada tes hasil belajar. Berdasarkan penilaian tersebut semua kategori nilai tidak memuaskan dengan arti lain siklus I ini tidak berhasil hal ini juga terlihat jelas dalam hasil tes yang dilakukan.

Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada Siklus I dengan Media Gambar.

Ketuntasan Belajar Jum lah Persen tase Nilai siswa Siswa yang mengikuti tes 5 100%

Siswa yang tuntas 1 20% 100

Siswa yang belum Tuntas

4 80% 40,60,40,40

Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa 1 dari 5 orang siswa (20%) yang mencapai KKM, dan 4 dari 5 orang siswa (80%) masih memperoleh nilai kurang memuaskan atau masih berada dibawah KKM yaitu75.

2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

1. Lembar Aktivitas Motivasi Siswa Hasil observasi yang didapat melalui lembar observasi motivasi siswa, digunakan untuk melihat proses dan perkembangan motivasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi observer terhadap motivasi siswa dapat dicermati dalam pembelajaran pada tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4. Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Kelas IVC pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar di

SLBN Linggo Sari Indi kator Pertemuan Ke Rata-rata Persentase 1 2 Jumlah % Jumlah % 1 3 60% 4 80% 70% 2 3 60% 5 100% 80% 3 4 80% 5 100% 90% Keterangan:

1. Bersemangat dan menyenangi pelajara 2. Mau bertanya pada guru maupun teman 3. Rajin dan tepat waktu menyelesaikan

(7)

2. Lembar aktivitas guru

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklusII, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5. Persentase Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru

Melalui Media Gambar Siklus II Pertemuan Jumlah Skor Persentase I 15 83,33% II 16 88,89% Rata-rata 86,11%

Pada Tabel 5 Pertemuan I proses pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti mendapatkan skor 15 dengan persentase 83,33%, berarti peneliti mendapatkan nilai dengan kriteria “baik”. Pertemuan 2 proses pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti mendapatkan nilai dengan kriteria “baik”. Pada siklus II diperoleh rata-rata persentase 86,11%.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan skor tersebut berada pada rentangan skor 79%-100% sehingga pada siklus II ini termasuk kedalam kriteria “baik”.

3. Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tes siklus II dapat dilihat dari hasil belajar siswa, persentase siswa yang tuntas belajar dan rata-rata skor tes, yang dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada Siklus I dengan Media Gambar.

Ketuntasan Belajar Jum lah Persentase Nilai Siswa yang mengikuti tes 5 100% Siswa yang tuntas 4 80% 100, 100,100,90 Siswa yang belum Tuntas 1 20% 40

Dari analisis data di atas dapat dilihat bahwa hasil tes siklus II menunjukkan hasil belajar siswa sudah sangat baik. Dari 5 siswa yang mengikuti tes hanya 4 orang yang mendapatkan nilai di atas KKM 75 dengan persentasenya hanya (80%), sedangkan indikator yang telah ditetapkan 75%. Rata-rata nilai juga masih rendah yaitu 20%.

PEMBAHASAN

1. Pengamatan Motivasi Siswa

Persentase rata-rata Motivasi siswa pada umumnya mengalami peningkatan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat persentase rata-rata Motivasi siswa pada Tabel 7 di bawah ini:

(8)

Tabel 7 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I dan

Siklus II

No Indikator Motivasi Siswa

Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II

I Bersemangat dan menyenangi

pelajaran 50% 70%

II Mau bertanya pada guru

maupun teman 60% 80%

III Rajin dan tepat waktu

menyelesaikan tugas 40% 90%

Jumlah 50% 80%

Peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonseia karena melalui Media Gambar. Media Gambar ini membuat siswa akan lebih termotivasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru

Persentase rata-rata aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran terjadi peningkatan Media Gambar. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8 : Persentase Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru

pada Siklus I dan Siklus II Siklus Persentase

I 61,12%

II 86.11%

Rata-Rata 73,63%

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui Media Gambar dapat meningkatkan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sanjaya (2009:18-21) bahwa “Variabel yang mempengaruhi dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah: kemampuan guru dalam membuka pelajaran, kemampuan guru melaksanakan kegiatan inti pelajaran, kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran, kemampuan guru menutup pembelajaran”.

Hal ini terlihat adanya peningkatan persentase aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 61,12% ke 86,11%. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran disebabkan peneliti sudah bisa melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Gambar, sehingga aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat meningkat.

3. Hasil Belajar Siswa

Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II pada tabel 9 di bawah ini:

Tabel 9 : Persentase Rata-Rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Siklus Jumlah siswa Persentase Siswa yang Tuntas Jumlah siswa Persentase Siswa yang Tidak Tuntas Siklus I 2 40% 4 60% Siklus II 4 80% 1 20%

Dari nilai tes setiap siswa dapat dilihat hasil belajar Bahasa Indonesia pada

(9)

siklus I dan Siklus II. Hal ini terjadi karena peneliti menerapkan langkah-langkah pembelajaran dan siswa termotivasi dalam proses pembelajaran. Terlihat dari tabel 9 diatas tentang hasil belajar siswa dalam 2 siklus, terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas belajar 40% dan yang tidak tuntas belajar 80%. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar 80% dan yang belum tuntas belajar hanya 20%.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui Media Gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan pendapat Zaini (2005:85) bahwa, Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Melalui media gambar motivasi dan hasil belajar siswa dapat di tingkatkan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh, pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar yang telah dilaksanakan denga baik dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar siswa kelas kelas IV.c SLBN Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

1. Peningkatan motivasi siswa kelsa IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar SLBN Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan meningkat 50% menjadi 80%

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar di SLBN Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan meningkat dari 40% menjadi 80%.

Penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, pada motivasi terlihat peningkatan dari kriteria rendah menjadi tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Amrina, Zulfa. 2008. Pembelajaran Matematika Kelas Awal Berbasis Soft SkillBudaya. Padang: Bung hatta Universitas Press.

Amrina, Zulfa, dkk. 2012. Panduan Penulisan Skripsi. Padang: Bung Hatta Universitas Press.

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Brata, Surya. 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Jenjang

Pendidikan Dasar. Jakarta:

Depdiknas.

Farida , Arsyad. 2007. Media Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Bumi

(10)

Rahmani, Annisa. 2016.” Peningkatan Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Artikulasi SD Semen Padang”. Skripsi. Padang: Jurusan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta

Rinarwati. 2006. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sari, Retno.2001. “ Peningkatan Partisipasi Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran IPS Melalui Media Kartu Di SDN 16 Air Tawar Padang”. Skripsi. Padang: Jurusan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan

Pembelajaran di SD. Jakarta:

Prenada Media Group.

Suprijono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Uno. 2007. Motivasi dan Hasil belajar.

Jakarta. Gramedia Widiasarana. Wardani,Igak, Wihardi, Kuswaja. 2008.

Penelitian Tindakan Kelas.

Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka

Gambar

Tabel 7 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa  dalam Pembelajaran pada Siklus I dan

Referensi

Dokumen terkait

Abstract: Effort headmaster to the make-up of professional interest of teacher can support the attainment of education target at school. Research Target to know

gayaberat yang telah dikurangi efek udara bebas sehingga dapat merepresentasikan topografi suatu area secara umum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan

Seed Vigor Testing Handbook.. Association of Seed Analysts,

Penelitian ini merupakan Penelitia n Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Puisi Melalui Metode Outdor Study dengan

Bagi Guru: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, dapat meningkatkan profesionalisme guru

Fakta sosial ikut memperkaya novel ini dalam menggambarkan kehidupan nyata masyarakat Indonesia, yang diulas secara komprehensif. Misalnya, permasalahan susahnya akses kesehatan

subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 A dan B MI Nurul Amin kabupaten Tangerang, Setelah diputuskan maka kelas V A yang berjumlah 16 siswa putra sebagai kelompok

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh dari penyebaran kuisioner tentang sanksi perpajakan, kesadaran dan kepatuhan