• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia, sector transportasi khususnya kendaraan bermotor adalah salah satu sektor yang menggunakan BBM terbanyak di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk BBM tersebut sekarang lebih dikenal dengan produk BBM non subsidi karena dalam pemasarannya produk tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah.

PT Pertamina (persero) sebagai perusahaan Negara penghasil BBM telah melakukan produksi BBM non subsidi dengan merek pertalite. Pertalite merupakan bahan bakar ramah lingkungan beroktan tinggi (nilai oktan 90) yang ditunjukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertalite juga direkomendasikan untuk semua jenis kendaraan untuk peningkatan kinerja mesin kendaraan, sejak diluncurkan pada September 2015 yang lalu konsumen BBM jenis pertalite dikota medan semakin meningkat. Perkembangan konsumsi BBM berjenis pertalite di kota Medan dinilai sangat pesat, saat ini konsumsi pertalite di kota medan perhari mencapai 122 kilo liter (KL). Angka ini meningkat dari konsumsi awal yang hanya 43 kilo liter perharinya, artinya konsumsi masyrakat terhadap bahan bakar berjenis pertalite memang mengalami peningkatan.

(2)

Semenjak ditetapkannya UU No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas Bumi, pertamina bukan lagi sebagai pengelola tunggal BBM di Indonesia. Sebab didalam UU tersebut dinyatakan bahwa kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir dapat dilaksanakan oleh badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, koperasi, usaha kecil atau badan usaha swasta. Dengan kata lain, dengan penetapan UU tersebut telah membuka peluang bagi perusahaan penyedia BBM selain pertamina untuk mengembangkan usaha di bidang pengelolaan dan pemasaran BBM di Indonesia.

Di Indonesia terus digalakan inovasi-inovasi untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, tak terkecuali di dunia otomotif. Para pemilik kendaraan bermotor mempunyai variasi kebutuhan yang diinginkan. Hal tersebut mendorong untuk terus dilakukan upaya modifikasi guna mendapatkan perfoma kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Salah satu kendaraan bermotor yang sering mengalami modifikasi adalah sepeda motor. Modifikasi sepeda motor dapat berkembang pesat sekarang ini seiring dengan makin tingginya minat pemilik kendaraan tersebut. Tujuanya adalah mendapatkan peforma motor yang lebih baik, tenaga yang dihasilkan lebih besar, akselerasi yang cepat, konsumsi bahan bakar yang irit, dan gas buang yang bebas polutan.

Permintaan BBM jenis premium juga dipengaruhi oleh barang substitusinya, yaitu harga pertalite dan tingkat pendapatan (kondisi perekonomian) Sumatera Utara. Pertimbangan masyarakat dalam menggunakan pertalite adalah jumlah oktan yang lebih tinggi sehingga akan membuat mesin

(3)

kendaraan menjadi lebih bersih karena oktan yang lebih tinggi dibandingkan premium. Dengan semakin dekatnya harga premium dengan pertalite maka akan mempengaruhi pola permintaan premium di Sumatera Utara. Demikian juga dengan kondisi perekonomian. Dapat dipastikan bahwa semakin membaiknya kondisi perekonomian, yang diperlihatkan dengan besarnya PDRB Sumatera Utara, maka akan meningkatkan permintaan premium di Sumatera Utara.

Pembahasan di atas, menunjukkan bahwa persoalan BBM di Sumatera Utara merupakan permasalahan yang masih penting sehingga akan apapun yang terjadi dengan harga dan permintaan BBM merupakan variable yang masih sangat penting diperhatikan dan diperhitungkan dalam menganalisis perekonomian Sumatera Utara. Persoalan permintaan BBM semakin penting didiskusikan apabila melihat banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi BBM sebagai kebutuhan dalam melakukan aktifitas kehidupannya. Bagi Sumatera Utara kebijakan energi yang menyeluruh dan terpadu sangat dibutuhkan.

Pertalite memang dapat mengurangi tingkat penjualan premium, namun tidak menutup kemungkinan pertalite juga akan mengurangi tingkat penjualan pertamax dimasyarakat. Hal ini dapat terjadi karena harga dan kualitas dari pertalite berada diantara premium dan pertamax. Ketika konsumen dari premium berpindah ke pertalite tentu saja merupakan ke untungan bagi PT Pertamina (Persero) karena pertalite memberikan margin yang lebih baik. Selain itu karena nilai (RON) pertalite (90) lebih tinggi dari premium (88) maka hasil pembakaran mesin kendaraan (gas buang) yang ada diharapkan akan lebih ramah lingkungan. Namun sebaliknya ketika konsumen dari pertamax berpindah ke pertalite, maka

(4)

akan muncul resiko bahwa profit perusahaan berkurang dari sisi margin penjualan, dan karena nilai RON pertalite lebih rendah dari pertamax (92) maka hasil pembakaran mesin kendaraan (gas buang) yang ada akan lebih tidak ramah lingkungan.

Hingga saat ini, BBM jenis premium di kota medan mulai langka, bahkan kelangkaan ini terjadi di semua SPBU yang ada di kota medan. Yang menyebabkan masyarakat pengendara yang mengisi premium terpaksa mengalih ke pertalite dan pertamax. Yang kita ketahui saat ini premium langka dan akan dihapuskan tentu mengagetkan masyarakat karena membuat kegaduhan dengan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai kelangkaan premium. Di mana sekarang ini munculnya bahan bakar minyak (BBM) non subsisi yaitu pertalite dan pertamax , yang mengharuskan mereka menggunakan BBM tersebut. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium terus turun, karena konsumen mulai menggunakan BBM non subsidi terutama jenis pertalite yang harganya tidak terlalu jauh di bandingkan premium.

Sejarah pertalite 90 adalah salah satu Bahan Bakar Minyak (BBM) produk Pertamina yang diluncurkan pertama kali pada Jum'at, 24 Juli 2015. Peluncuran Pertalite. Awalnya peluncuran pertalite direncanakan pada mei 2015 lalu. Namun, persiapan peluncuran Pertalite belum matang. Selain itu, hadirnya Pertalite juga sempat menimbulkan polemik sebab dikhawatirkan menghapus eksistensi premium di pasaran. Peluncuran Pertalite pascalebaran 2015 juga dipicu oleh faktor iklim politik. Artinya suasana iklim politik cair karena sudah maaf-maafan, yang meminimalisir penyerangan pascalebaran tersebut.

(5)

Pertalite memiliki nilai oktan rata-rata antara Premium (oktan: 88) dan Pertamax (oktan: 92 dan 95). Peluncuran Pertalite diharapkan dapat menggantikan konsumsi masyarakat terhadap Premium. Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru).

Penentuan harga Pertalite pada awal peluncuran yakni sekitar Rp 8.400 per liter. Harga tersebut menunjukkan harga Pertalite lebih tinggi dari Premium (Rp 7.400) namun tetap dibawah Pertamax (Rp 9.300) atau penentuan harga diantara dua jenis BBM tersebut.

Konsumen juga cenderung memilih BBM yang ramah lingkungan kadar oktan (RON) lebih tinggi seperti pertalite atau pertamax karna kualitasnya lebih tinggi dibandingkan premium, dengan selisih harga yang tidak terlalu lebar, kualiatas yang diperoleh konsumen dari pertalite dan pertamax jauh lebih bagus. Karena konsumen mengatakan tren penurunan konsumen premium sangat dipengaruhi factor harga, dengan selisih hanya tidak jauh berbeda, konsumen lebih memilih BBM dengan kualitas yang lebih bagus dan masyarakat sudah berubah dan memilih BBM yang berkualitas karena bias meningkatkan performa mesin dan ramah lingkungan. Konsumen sudah sudah jauh lebih selektif m,emilih BBM yang sesuai spesifikasi kendaraan masing-masing. Hal inilah yang menjadikan pertalite berkembang pesat di kota medan pertalite yang awalnya konsumsi hanya 43 KL perhari, menjadi 122 KL perharinya, Hal ini menunjukkan peminatnya semakin bertambah

(6)

Sejak bulan Agustus tahun lalu PT. Pertamina Persero meluncurkan jenis bahan bakar pertamax turbo, dengan RON 98, lebih tinggi dari pertamax plus yang memiliki RON 95.

Sejak hadirnya pertamax turbo, Pertamina akhirnya meniadakan pasokan pertamax plus. Dengan begitu, konsumen pertamax plus harus memilihg turun ke Pertamax 92 atau naik ke Pertamax Turbo.

Banyak orang yang masih sangsi dengan efek RON tinggi yang dimiliki Pertamax Turbo. Tak sedikit yang beranggapan penggunaan bahan bakar jenis tersebut bisa berdampak buruk pada mesin kendaraan. Menanggapi keraguan masyarakat, Pertamina secara rinci menjelaskan dampak penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi. Menurut Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, penggunaan bahan bakar dengan tingkat emisi lebih tinggi tidak akan merusak mesin kendaraan, justru penggunanya membuat mesin lebih responsif.

PT. Pertamina resmi meluncurkan pertamax turbo dengan harga Rp. 9.300 per liter, sedangkan harga BBM pertalite RON 90 sebesar Rp. 7.500 per liter.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa masyarakat lebih memilih bahan bakar pertalite dibandingkan dengan bahan bakar pertamax turbo, sebagian besar masyarakat melihat dari harganya karena harga pertalite lebih murah.

Berdasarkan dari referensi diatas, peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat terhadap bahan bakar pertalite dan mengajukan penelitian dengan judul: “Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap BBM Pertalite Di Kota Medan”.

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Apakah Pendapatan mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

b. Apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

c. Apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

d. Apakah harga Pertalite berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah Pendapatan masyarakat mempengaruhi pilihan terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

b. Untuk mengetahui apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

c. Untuk mengetahui apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

d. Untuk mengetahui apakah harga Pertalite berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan.

(8)

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Masyarakat, dapat menjadi masukan dalam pengelolaan dan pengembangan bahan bakar Pertalite.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang bahan bakar Pertalite.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Susanto (2013:8), SIA dibangun dengan tujuan utama mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh

Untuk memaparkan peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris materi Days and Month melalui penerapan metode pembelajaran Scramble yang dikembangkan pada peserta didik Kelas III

Tetapi apabila mahasiswa baru yang memiliki sejumlah pengalaman yang berkaitan dengan bidang pariwisata, tidak dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi tuntutan pada

Dengan harapan bahwa pembelajaran melalui metode inkuiri yang menganut konstruktivisme dapat memfasilitasi siswa untuk bisa membangun sendiri kemampuannya, karena

Oleh karena itu penyusun tertarik untuk mengenalisis lebih jauh lagi mengenai praktek gadai emas khususnya penentuan besar biaya pemeliharaan dan relevansinya dengan fatwa

e) Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan antarprodusen kendaraan bermotor-- baik sesama pemegang merek motor Jepang maupun merek dari negara lain yang justru mampu menjual