Perancangan Remote Control Terpadu
untuk Pengaturan Penggunaan Fasilitas
Kamar Hotel
Indra Ardian dan Aan Darmawan
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jl. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia
Indra.ardian_1992@yahoo.co.id; aan.darmawan@eng.maranatha.edu
Abstrak: Tulisan ini membahas perancangan remote control (inframerah) terpadu untuk mengendalikan berbagai fasilitas suatu kamar hotel (lampu, AC, TV, DVD, dan pemanggilan layanan kamar). Data dari remote control inframerah dengan standar protokol NEC akan dibaca oleh mikrokontroler melalui receiver inframerah, selanjutnya data tersebut diolah melalui mikrokontroler ATMega16 menjadi sinyal instruksi pengendalian. Pada pengendalian menyalakan/memadamkan lampu, mikrokontroler akan mengaktifkan rele melalui driver
transistor dengan sistem kendali ON/OFF; pada pengendalian pemanggilan layanan kamar, mikrokontroler akan mengirimkan kode data layanan melalui pemancar RF ke ruang kontrol, sedangkan untuk mengendalikan AC, TV, dan DVD Player, mikrokontroler akan membangkitkan sinyal kendali melalui pemancar inframerah dengan protokol tertentu (protokol Panasonic, protokol NEC, dan protokol Pioneer) sesuai dengan peralatan yang dikendalikan. Dari hasil pengujian, sistem untuk mengatur fasilitas dalam kamar hotel dapat berfungsi baik dengan jarak pengendalian kurang dari 9 meter.
Kata kunci: fasilitas kamar hotel, ruang kontrol, remote control inframerah, mikrokontroler ATMega16, protokol
Abstract: This paper discusses the design of an integrated remote control (using infrared) to manage the existing hotel room facilities (Lamp, AC, TV, DVD, and room services). Data from the infrared remote with NEC protocol standards will be read by the microcontroller via IR receiver, then the data is processed through ATMega16 microcontroller to produce the signals as a control instructions. In controlling on / off the lamp, the microcontroller will activate the relay through a transistor driver to control the system ON / OFF; for room service calling, the microcontroller will send the coded data services via the RF transmitter to the control room, whereas for the control of AC, TV and DVD Player, the microcontroller will generate an infrared control signal with certain protocols (Panasonic protocol, NEC protocol, and Pioneer protocol) in accordance with the controlled equipment. From the test results, a system to control the facilities in the hotel room can function well with the distance is less than 9 meters. Keywords: hotel room facilities, control room, infrared remote control, Microcontroller ATMega16, protocol
I.
P
ENDAHULUANDalam dunia perhotelan, pelayanan dan fasilitas merupakan daya tarik utama yang dicari oleh konsumen. Semakin baik pelayanan dan semakin banyak serta mudah penggunaan fasilitas, akan semakin diminati konsumen.
Umumnya pengaturan fasilitas yang ada di kamar hotel sekarang pengendaliannya masih terpisah-pisah. Cara penggunaan fasilitas kamar hotel seperti ini seharusnya dapat diintegrasikan kedalam satu pengendali saja sehingga lebih memudahkan konsumen menggunakan fasilitas kamar sesuai kebutuhan.
Pada tulisan ini akan dirancang sebuah sistem pengaturan fasilitas kamar pada hotel yang lebih mudah digunakan oleh konsumen. Segala pengaturan fasilitas yang diinginkan oleh konsumen dan pemanggilan pelayanan kamar menjadi terintegrasi dalam satu remote
pengendali.
II.
T
EORIP
ENUNJANGII.1.
Protokol RC5
[2]RC5 merupakan protokol remote inframerah yang dikembangkan Philips. Protokol ini merupakan kode 14 bit word yang terdiri dari 4 bagian. 2 bit pertama merupakan start bit yang menandakan bahwa data mulai dikirimkan. Bit ketiga merupakan bit toggle yang membedakan apakah switch ditahan atau dilepas dulu lalu ditekan kembali. Bit ke 4 sampai bit ke 8 merupakan data address yang menandakan perangkat yang akan digunakan. Terakhir bit ke 9 sampai bit ke 14 merupakan data command yang menandakan perintah yang akan diberitahukan kepada perangkat. Gambar 1 menunjukkan contoh data yang dikirim dengan protokol RC5
Gambar 1. Data yang dikirim pada protokol RC5
Pada pengiriman datanya, RC5 menggunakan modulasi Manchester encoding dengan frekuensi pembawa 36 kHz. Setiap bit akan memiliki panjang waktu yang konstan pada protokol ini yaitu 1,778 ms.
II.2.
Protokol NEC
[2]Protokol NEC merupakan salah satu dari beberapa protokol sinyal inframerah. Protokol NEC menggunakan pulse distance encoding sebagai pengkodeannya. Tiap pulsa memiliki rentang waktu 560 µs dengan frekuensi pembawa 38 kHz. Untuk kondisi 0, waktu sinyal off
sama dengan rentang waktu pulsa, sedangkan untuk kondisi 1 waktu sinyal off 3 kali rentang waktu pulsa. Untuk data yang dikirim dengan protokol NEC ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Data yang dikirim pada protokol NEC
Protokol ini memiliki start bit sepanjang 9 ms. Setiap pengiriman address maupun
command diikuti dengan pengiriman negasinya.
II.3.
Protokol Pioneer
[1]Protokol Pioneer merupakan salah satu protokol pengiriman sinyal inframerah untuk perangkat Pioneer. Protokol ini memiliki karakteristik yang mirip dengan protokol NEC. Perbedaan protokol Pioneer ini dengan NEC hanya pada panjang pulsa, start bit, dan frekuensi pembawanya. Panjang pulsa protokol ini adalah 0.5 ms dengan start bit 8.45 ms. Frekuensi pembawa dari protokol ini adalah 40kHz.
II.4.
Protokol Panasonic
Protokol Panasonic merupakan salah satu protokol pengiriman sinyal inframerah untuk perangkat AC Panasonic. Protokol ini melakukan 2 kali pengiriman setiap kalinya. Pengiriman pertama memiliki panjang data 8 byte dan pengiriman kedua memiliki panjang data 19 byte. Setiap pulsa memiliki rentang waktu pulsa 430µs. Untuk kondisi 0, waktu sinyal off sama dengan rentang waktu pulsa, sedangkan untuk kondisi 1 waktu sinyal off 3 kali rentang waktu pulsa. Start bit dari protokol ini memiliki rentang waktu 3,5 ms. Protokol ini menggunakan frekuensi pembawa 34 kHz. Dalam beberapa byte dalam protokol ini memiliki informasi dari kondisi AC yang sedang digunakan.
III.
P
ERANCANGAN DANR
EALISASIDalam perancangan sistem ini ada 2 sistem utama yaitu sistem kamar dan sistem control room. Setiap mikrokontroler pada kamar masing-masing terhubung dengan beberapa perangkat elektronik dalam kamarnya. Perangkat elektronik mencakup 5 buah lampu, indikator do not
disturb dan clean my room, TV, AC, DVD player, dan modul transmitter RF. Transmitter RF
pada kamar akan mengirimkan sinyal ke modul receiver yang terhubung ke mikrokontroler yang berada pada control room. Gambar 3 merupakan diagram blok untuk sistem kamar dan Gambar 4 merupakan diagram blok untuk sistem control room.
Remote IR Sensor IR Mikrokontroler Kamar Rangkaian Relay Driver Lampu 1 Rangkaian Relay Driver Lampu 2 Rangkaian Relay Driver Lampu 3 Rangkaian Relay Driver Lampu 4 Rangkaian Relay Driver Lampu 5 Rangkaian Indikator LED Indikator Do Not Disturb Rangkaian Indikator LED Indikator Laundry RF Transmitter PWM 40kHz PWM 38kHz PWM 34kHz TV DVD Player AC Ke Control Room
Gambar 3. Diagram blok sistem kamar
Mikrokontroler Control Room
RF Receiver
Data dari kamar
Inverter
User (Room Service Provider)
Antarmuka TTL / RS232
Gambar 4. Diagram blok sistem control room
III.1.
Perancangan Perangkat Keras
A.
Sistem Kamar
Komponen-komponen utama dalam perancangan hardware sistem kamar ini terdiri dari sebuah Mikrokontroler, 3 IC timer (pembangkit sinyal PWM), receiver inframerah 356VF4,
transmitter RF (RF Module 433) dan 10 transistor sebagai switch. IC timer yang digunakan dalam perancangan adalah NE555, sedangkan transistor yang digunakan sebagai switch adalah BC547. Komponen-komponen ini digunakan untuk membentuk beberapa rangkaian sistem kecil yaitu sistem minimum ATMega16, rangkaian relay driver, rangkaian LED, rangkaian
transmitter inframerah, rangkaian receiver inframerah, modul transmitter RF. Gambar 5
Gambar 5. Skema Rangkaian Sistem Kamar
B.
Sistem Control Room
Komponen-komponen utama dalam perancangan hardware sistem control room ini terdiri dari sebuah Mikrokontroler, modul receiver RF XY-MK-5V, serial interface MAX232, dan IC inverter 7404. Pembacaan interrupt yang dibuat menggunakan falling edge sehingga diperlukan inverter pada output penerima sinyal RF yang terhubung ke mikrokontroler. Gambar 6 menunjukkan skema rangkaian sistem control room.
Gambar 6. Skema rangkaian sistem control room
III.2.
Perancangan Penggunaan Remote Control
Dalam perancangan sistem, remote control yang digunakan adalah remote TV (protokol NEC). Karena penggunaan remote tidak hanya untuk mengendalikan TV, maka penggunaan
remote menjadi sedikit berbeda. Setiap ingin mengendalikan fasilitas, pengguna harus memilih
mode fasilitas peralatan yang diinginkannya terlebih dahulu (TV/DVD/AC). Beberapa tombol
pada remote memiliki fungsi yang berbeda untuk tiap fasilitas. Tabel 1. berikut menunjukkan
Lampu Digit Key 3 3 Menyalakan Lampu 3 Digit Key 4 4 Menyalakan Lampu 4 Digit Key 5 5 Menyalakan Lampu 5
Digit Key 6 6 Menyalakan Indikator "Do not disturb" Digit Key 7 7 Menyalakan Indikator "Laundry"
AC
Audio 40 Mengaktifkan perangkat AC CH+ 32 Menaikkan fan swing
CH- 33 Menurunkan fan swing
Vol+ 16 Menaikkan suhu Vol- 17 Menurunkan suhu TV
Display 42 Mengaktifkan perangkat TV
Sisa command input akan menghasilkan command perangkat yang sama
DVD
Video 50 Mengaktifkan perangkat DVD Digit Key 1 ~ 9 1 ~ 9 Digit Key 1 ~ 9
Power 12 Power Mute 13 Open/Close DVD Vol+ 16 Vol+ Vol- 17 Vol- CH+ 32 Skip Forward CH- 33 Skip Backward TV/R 56 Play/Pause Setup 41 Tuner Nicam 63 DVD/CD Menu 54 Home Menu
Room Service
Sound 35 Mengaktifkan perangkat Room service
Digit Key 1 1 Meminta "Clean my room" Digit Key 2 2 Meminta "Call me" Digit Key 3 3 Meminta "Laundry" Digit Key 4 4 Membatalkan permintaan
III.3.
Perancangan Perangkat Lunak
A.
Perangkat Lunak Mikrokontroler Kamar
Dalam perancangan perangkat lunak untuk mikrokontroler kamar, mikrokontroler harus dapat membaca data dari sinyal inframerah, mengolah data, lalu mengeksekusi data menjadi perintah yang diinginkan.
Data yang telah terbaca akan diolah dalam program utama mikrokontroler. Pengolahan data dalam program utama mikrokontroler akan menentukan bagaimana data dieksekusi. Diagram alir dari main program mikrokontroler kamar ditunjukkan pada Gambar 7.
Data yang didapat akan dipecah menjadi Start, toggle, address, dan command. Jika start
bit dan address sudah benar, maka mikrokontroler akan mengeksekusi command yang diinginkan. Apabila command yang digunakan untuk memilih perangkat, maka mikrokontroler mengubah variabel perangkat sesuai yang diinginkan, dan bila perangkat sudah di set, maka
Start
Inisialisasi Awal
Mengaktifkan Interrupt
0 pada Falling Edge
While (1)
Pecah data menjadi start, rc5toggle, rc5address dan
rc5command,
bit start dan
address benar N Y End N Y rc5command perangkat = 1 data = 0 perangkat = 2 data=0 perangkat = 3 data=0 perangkat = 4 data=0 perangkat = 5 data=0 perangkat lampu tv dvd ac wireless
Case 1 Case 2 Case 3 Case 4 Case 5
Delay 100ms
default Case 61 Case 42
default
Case 50 Case 40 Case 35
data = 0
A
A
Gambar 7. Diagram alir program utama mikrokontroler kamar
B.
Perangkat Lunak Mikrokontroler Control Room
Start
Inisialisasi Awal
Mengaktifkan Interrupt
0 pada Falling Edge
While (1) command 0 ~ 4 LED indikator = ~ LED indikator Y End N
Pecah data menjadi alamat dan perintah
Kirimkan data ke serial dengan format “address,command,control”
N
Gambar 8. Diagram alir program utama mikrokontroler control room
Dalam perancangan perangkat lunak untuk mikrokontroler control room, mikrokontroler harus dapat membaca data dari transmitter RF kamar, mengolah datanya, lalu mengirimkan data
Interface pada sistem ini berfungsi untuk memperlihatkan permintaan pelayanan kamar dari konsumen pada control room. Interface dirancang menggunakan bahasa C++. Tampilan dari interface yang telah dirancang ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Rancangan interface pada komputer
Penjelasan mengenai properti-properti yang digunakan dalam rancangan interface di atas terdapat pada Tabel 2 berikut.
TABEL 2.PROPERTI-PROPERTI DAN FUNGSI DARI RANCANGAN INTERFACE
No Properti Nama Fungsi
1 label1 Menampilkan text "Clean My Room" untuk alamat kamar 1 2 label2 Menampilkan text "Call Me" untuk alamat kamar 1 3 label3 Menampilkan text "Laundry" untuk alamat kamar 1 4 label4 Menampilkan text "Clean My Room" untuk alamat kamar 2 5 label5 Menampilkan text "Call Me" untuk alamat kamar 2 6 label6 Menampilkan text "Laundry" untuk alamat kamar 2 7 button1 Tombol untuk mengosongkan perintah pada alamat kamar 1 8 button2 Tombol untuk mengosongkan perintah pada alamat kamar 2 9 label7 Menampilkan text "37" jika ada data masuk 10 groupBox1 Panel untuk alamat kamar 1 11 groupBox2 Panel untuk alamat kamar 2 12 serialPort1 Untuk Inisialisasi port serial 13 timer1 Untuk Inisialisasi timer
Timer1 digunakan untuk mengambil data dari serial Port1 dan menampilkan variabel-variabel yang berkaitan dengan data yang diperoleh secara berkala (selang 10ms). Berikut diagram alir dari sistem Interface yang ditunjukkan pada Gambar 10.
Start
End
N
Data Serial
Untuk Kamar 1 Untuk Kamar 2
Command Tampilkan Clean
my room kamar 1 Tampilkan Call me kamar 1 Tampilkan Laundry
kamar 1 Hapus seluruh pesan kamar 1 Case 1 Case 2 Case 3 Case 4 Y Command Tampilkan Clean
my room kamar 2 Tampilkan Call me kamar 2 Tampilkan Laundry
kamar 2 Hapus seluruh pesan kamar 2 Case 1 Case 2 Case 3 Case 4 Y
Data serial di reset menjadi 0
N
Default Default
Gambar 10. Diagram alir dari sistem interface
IV.
D
ATAP
ENGAMATANIV.1.
Pengamatan Pengujian Perangkat
Berikut foto pengujian beberapa tombol pada berbagai perangkat yang dikendalikan. Pengendalian perangkat lampu dan indikator LED ditunjukkan pada Tabel 3. Pengendalian
DVD Player ditunjukkan pada Tabel 4. Pengendalian TV ditunjukkan pada Tabel 5.
Pengendalian AC ditunjukkan pada Tabel 6.
Pengujian pada Tabel 3 dilakukan dengan menekan tombol preset remote ke arah perangkat lalu menekan tombol 1, 4, 6, dan 7.
TABEL 4.PENGUJIAN REMOTE PADA PERANGKAT DVDPLAYER
Pengujian pada Tabel 4 dilakukan dengan menekan tombol video remote ke arah perangkat lalu menekan tombol power.
TABEL 5.PENGUJIAN REMOTE PADA PERANGKAT TV
Pengujian pada Tabel 5 dilakukan dengan menekan tombol display remote ke arah perangkat lalu menekan tombol 1,4, Vol+,dan Power.
TABEL 6.PENGUJIANREMOTE PADA PERANGKAT AC(AIR SWING DAN POWER)
Pengujian pada Tabel 6 dilakukan dengan menekan tombol audio remote ke arah perangkat lalu menekan tombol Ch+, Ch-, dan Power.
IV.2.
Pengamatan Hasil GUI
Kamar yang diuji menggunakan mikrokontroler yang sama namun memiliki nilai address
yang berbeda. Berikut data pengamatan tampilan GUI sesuai dengan informasi yang diterima. Gambar.11 menunjukkan hasil GUI saat address kamar diubah menjadi 1 lalu meminta room service.
(a) Menekan digit key 1 (b) Menekan digit key 2 (c) Menekan digit key 3 Gambar 11. Tampilan saat kamar dengan address 1 meminta room service
IV.3.
Pengamatan Keberhasilan Pengaturan Perangkat
Dalam pengamatan jarak jangkau keberhasilan pengendalian melalui remote control, maka dilakukan pengamatan jarak antara remote ke mikrokontroler tiap perubahan 3 meter dengan 20 kali percobaan tiap jaraknya terhadap perangkat AC, TV, DVD, dan lampu. Tiap keberhasilan pengujian akan diberi nilai 1 dan jika gagal diberi nilai 0. Keberhasilan pengaturan perangkat ditunjukkan pada Tabel 7.
TABEL 7.KEBERHASILAN PENGATURAN PERANGKAT
Jarak remote ke mikrokontroler TV AC DVD Lampu 3 m 20 20 20 20 6 m 20 20 20 20 9 m 19 20 20 20 12 m 15 18 17 20 > 12 m - - - -
Dalam sistem ini, modul transmitter RF yang digunakan adalah Modul RF433 dan diuji pada saat tanpa ada halangan dengan modul receiver RF. Pengamatan dilakukan dengan perubahan jarak tiap 3 meter yang ditunjukkan pada Tabel 8.
TABEL 8.PENGIRIMAN PERINTAH ROOM SERVICE
Jarak (m) Keberhasilan pengiriman Jarak (m) Keberhasilan pengiriman √ = berhasil - = gagal 3 √ 18 √ 6 √ 21 √ 9 √ 24 √ 12 √ > 24 - 15 √
Dari hasil pengukuran yang ditunjukkan pada Tabel 8, didapat jarak maksimum transmisi yang masih baik apabila jarak antara transmitter RF dan receiver kurang dari 24 meter.
V.
K
ESIMPULAN1. Realisasi perangkat pengendali untuk mengatur fasilitas dalam kamar hotel dapat berfungsi baik dengan jarak remote ke mikrokontroler kurang dari 9 meter.
2. Pemanggilan pelayanan kamar (Room Service) berfungsi baik dengan kondisi jarak antara kamar dan control room tidak lebih dari 24 meter.