• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM dc5a29f1a1 BAB VBAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN SUKAMARA TBR 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM dc5a29f1a1 BAB VBAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN SUKAMARA TBR 2015"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

5.1

ARAHAN RPJMD TAHUN 2013-2018 KABUPATEN SUKAMARA

Visi Pembangunan Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 adalah “MELANJUTKAN TERWUJUDNYA KABUPATEN SUKAMARA YANG LEBIH MAJU, SEJAHTERA, MANDIRI, AMAN, DAMAI, DAN BERMARTABAT” sehingga diharapan akan menjadi acuan dalam mewujudkan keinginan dan amanat serta cita-cita masyarakat Kabupaten Sukamara dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sukamara. Secara Filosofis Visi Kabupaten Sukamara 2008-2013 dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalanya, sebagai berikut;

1. Lebih Maju

Adalah suatu kondisi kehidupan masyarakat yang ebih baik/meningkat dalam segala aspek dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hal ini dapat diukur dengan berbagai aspek pembangunan terutama pembangunan infrastruktur yang diharapkan lebih baik dari kondisi-kondisi sebelumnya baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

2. Sejahtera

Adalah Suatu kondisi kehidupan masyarakat yang bahagia baik lahir maupun batin yang diwujudkan dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan, terjaminnya kesehatan dan pendidikan, serta lingkungan yang baik dan sehat, serta meningkatnya aksebilitas dalam pemenuhan rekreasi masyarakat.

3. Mandiri

Adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang mampu mengembangkan diri sendiri dengan menguranggi ketergantungan kepada pihak lain umumnya dalam pemenuhan kebutuhan sehaari-hari misalnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bisa dipenuhi dari produksi daerah sendiri dengan mewujudkan swasembada.

4. Aman

Adalah kondisi masyarakat yang nyaman dan tenteram, terlindung keselamatannya secara fisik dan mental dari ancaman kriminalitas dan bencana, baik bencana sosial maupun bencana alam.

5. Damai

Adalah kondisi kehidupan masyarakat yang kompak, rukun, saling menghargai, menghormati kepercayaan dan keyakinan masing-masing dengan mengutamakan toleransi, serta menjaga hubungan yang harmonis baik antara sesama manusia maupun manusia dengan lingkungannya.

KETERPADUAN STRATEGI

PENGEMBANGAN

KABUPATEN SUKAMARA

(2)

6. Bermartabat

Adalah kondisi masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai luhur berdasarkan norma agama dan norma sosial, mempunyai harga diri dan integritas, dengan berperikehidupan secara benar, tertib, dan teratur, berdisiplin yang tinggi, serta ikut mendukung good and clean governance dengan tidak melakukan kolusi, korupsi, nepotisme (KKN).

Berdasarkan misi pembangunan yang telh disusun serta memperhatikan definisi dan kriteria dalam penyusunan dan Tujuan dan Sasaran, maka Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Sukamara untuk jangka waktu 2013-2018 pada masing-masing misi sebagai berikut :

1. Melanjutkan pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur yang merata serta bermanfaat kepada masyarakat. Dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur dalam rangka pemerataan dan reduksi kesenjangan antar wilayah.

2. Melanjutkan pendidikan gratis 12 tahun yang berkualitas dan berpihak kepada masyarakat guna membangun sumber daya manusia yang cerdas, beriman, unggul dan tangguh. Dengan tujuan untuk Meningkatkan kulitas sumber daya manusia dengan peningkatan kulitas pendidikan dan program pendidikan gratis 12 Tahun.

3. Melanjutkan pelayanan kesehatan gratis yang berkualitas dan berpihak kepada masyarakat dengan mengutamakan kepada keluarga yang kurang mampu. Dengan tujuan untuk Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas dan jaringannya sehingga pelayanan kesehatan yang baik bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat serta pelayanan gratis terutama the poorest of the poor.

4. Melanjutkan Peningkatan pertumbuhan ekonomi (Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, UKM, Koperasi, dan jasa Perdagangan dll) yang mampu menyerap lapangan pekerjaan dengan memaksimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam yang efektif dan efisien. Dengan tujuan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik dengan memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam lokal yang lebih efektif dan efisien. 5. Menyelenggarakangood and clean governance(pemerintahan yang baik, efisien, efektif,

bersih dan bebas KKN) dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Dengan tujuan untuk Mengelola Pemerintahan yang baik melaui peningkatan kualitas birokrasi dan kualitas pengelolaan pembangunan dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

6. Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan tujuan untuk Optimalisasi pendapatan asli daerah sesuai dengan potensi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Mewujudkan Kabupaten Sukamara yang aman, rukun, damai, dan bersih sebagai pengejawantahan masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Dengan tujuan untuk Menciptakan Keamanan dan Ketertiban masyarakat yang demokratis sebagai cerminan masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

(3)

9. Memaksimalkan potensi cagar budaya, kesenian daerah, wisata daerah sebagai sarana promosi dan identitas daerah Kabupaten Sukamara. Dengan tujuan untuk Mengalakan budaya daerah sebagai sarana promosi dan pengembangan wisata daerah.

10. Penataan ruang kota yang berkelanjutan dengan mengutamakan pelestarian lingkungan hidup. Dengan tujuan untuk Mengendalikan pemanfaatan dan pemanfaatan ruang dengan memperhatikan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Tujuan pembangunan Kabupaten Sukamara yang diharapkan terwujud dengan pelaksanaan misi adalah sebagai berikut:

Misi 1 Melanjutkan pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur yang merata serta bermanfaat

kepada masyarakat

Tujuan 1 Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana umum Sasaran  Peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan

 Peningkatan fungsi jaringan irigasi yang sudah ada serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur irigasi

 Peningkatan sarana prasarana umum

 Peningkatan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi

 Peningkatan sarana keselamatan lalu lintas

Misi 2 Melanjutkan pendidikan gratis 12 tahun yang berkualitas dan berpihak kepada masyarakat

guna membangun sumber daya manusia yang cerdas, beriman, unggul dan tangguh.

Tujuan 2 Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

Sasaran Meningkatnya akses dan pemerataan pendidikan

Misi 3 Melanjutkan pelayanan kesehatan gratis yang berkualitas dan berpihak kepada masyarakat

dengan mengutamakan kepada keluarga yang kurang mampu.

Tujuan 3 Meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat

Sasaran Meningkatkan pemerataan, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat

Misi 4 Melanjutkan Peningkatan pertumbuhan ekonomi (Pertanian, Perkebunan, Perikanan,

Peternakan, UKM, Koperasi, dan jasa Perdagangan dll) yang mampu menyerap lapangan

pekerjaan dengan memaksimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam yang efektif dan

efisien.

Tujuan 4 Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Sasaran  Peningkatan produksi pertanian

 Peningkatan produksi peternakan

 Meningkatnya produktifitas bidang perkebunan

(4)

 Peningkatan Industri Kecil dan UMKM

 Peningkatan Kesempatan kerja dan penyelesaian perselisihan kerja

Misi 5 Menyelenggarakangood and clean governance(pemerintahan yang baik, efisien, efektif,

bersih dan bebas KKN) dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

Tujuan 5 Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui program transmigrasi Sasaran Meningkatnya lahan dan infrastruktur transmigrasi

Misi 6 Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

Tujuan 6 Peningkatan pendapatan daerah secara optimal sesuai dengan potensi daerah Sasaran Peningkatan pajak dan retribusi daerah

Misi 7 Meningkatkan pemberdayaan pemuda, organisasi masyarakat, kepramukaan, olahraga serta

sosial budaya

Tujuan 7 Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan olahraga

Sasaran Peningkatan kualitas pemuda melalui peningkatan partisipasi pemuda

Misi 8 Mewujudkan Kabupaten Sukamara yang aman, rukun, damai, dan bersih sebagai

pengejawantahan masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

Tujuan 8 Terwujudnya kabupaten Sukamara yang aman, rukun, damai dan bersih Sasaran Peningkatan keamanan dan kerukunan masyarakat

Misi 9 Penataan ruang kota yang berkelanjutan dengan mengutamakan pelestarian lingkungan

hidup.

Tujuan 9 Kota yang tertata, tertib, bersih dan lestari Sasaran Peningkatan mutu lingkungan hidup

Misi 11 Memaksimalkan potensi cagar budaya, kesenian daerah, wisata daerah sebagai sarana

promosi dan identitas daerah Kabupaten Sukamara.

Tujuan 11 Melestarikan Seni dan Budaya Lokal sebagai warisan leluhur Sasaran Menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap budaya daerah

Tertatanya Objek Wisata Alam guna menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berkembangnya pariwisata

Program kerja yang menjadi prioritas sampai dengan Tahun 2018 yaitu :

A. Program Pembangunan Infrastruktur Dan Suprastruktur yang Berkelanjutan :

(5)

2. Meningkatkan pembangunan pemeliharaan pembangunan pemeliharaan jalan-jalan kabupaten, jembatan, pelabuhan sungai untuk menghubungkan dengan daerah lain.

3. Pembangunan jalan-jalan kabupaten untuk menghubungkan dengan desa-desa di pedalaman agar terjangkau oleh alat transportasi dengan mengacu pada skala prioritas dan pemerataan serta potensi daerah.

4. Pembangunan jalan desa yang berkelanjutan sehingga dapat menghubungkan antara 1 desa dengan desa yang lain se - Kabupaten Sukamara.

5. Perluasan cakupan pembangunan jalan, dari jalan rusak ke jalan sedang, dari sedang ke jalan berstatus baik untuk dilalui dengan menitikberatkan jalan-jalan vital.

6. Peningkatan kualitas jalan raya, dari dasar tanah ke lapisan kerikil, kerikil ke lapisan burda hingga menuju kualitas aspal hotmix.

7. Melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan secara berkala dan berkelanjutan. 8. Pembangunan fasilitas-fasilitas umum dengan menitikberatkan kepada kebutuhan

strategis daerah dan mengacu pada perencanaan pembangunan jangka panjang seperti : pembangunan fasilitas perkantoran dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, transportasi darat/laut/sungai, taman hiburan kota, dll.

9. Pembangunan dan pengembangan jaringan listrik PLN hingga menjangkau ke seluruh desa.

10. Pembangunan dan pengembangan irigasi air yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan bermanfaat terhadap masyarakat.

11. Pembangunan dan pengembangan air bersih untuk masyarakat.

12. Perencanaan pembangunan yang baik dengan menitikberatkan pada kualitas, efisiensi dana dan tenaga, serta sesuai kebutuhan daerah dan masyarakat. B. Program Gratis 12 Tahun yang Berkualitas dan Berpihak kepada Masyarakat Guna

Membangun Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Beriman, Unggul dan Tangguh serta Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan :

1. Peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui pemantapan fungsi sekolah sebagai basis pendidikan dasar masyarakat. Antara lain dengan peningkatan sarana prasarana dan anggaran pendidikan daerah menuju pendidikan yang berkualitas, murah, dan berpihak kepada masyarakat.

2. Menggalakkan program wajib belajar 12 tahun melalui pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat.

3. Mengintensifkan dan mensosialisasikan program biaya operasional sekolah (BOS) guna menjaring masyarakat untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya. 4. Rehabilitasi dan pembangunan gedung-gedung sekolah (TK, SD/MI, SMP / MTSN,

SMA/SMK/MA) hinga mencakup seluruh kecamatan, kelurahan/desa-desa, hingga bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar melalui penjaringan guru-guru yang berkualitas.

(6)

7. Pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi dan yang tidak mampu. Pelajar dan mahasiswa yang berprestasi tetapi tidak mampu, akan dapat perhatian khusus dengan memberikan fasilitas beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya.

8. Pemahaman pelajaran agama sejak dini dengan membentuk/memperbanyak Taman Pendidikan Al-Qur’an, dll.

9. Pemahaman pelajaran mengenai adat lokal/muatan lokal di SD.

10. Pemenuhan buku-buku ajar yang mengacu pada sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi.

11. Pemenuhan buku-buku pada Perpustakaan Daerah.

12. Menggalakkan sosialisasi arti penting pendidikan bagi anak-anak. 13. Menggalakkan program gemar membaca bagi masyarakat.

C. Program Pelayanan Kesehatan Gratis yang Berkualitas dan Berpihak kepada Masyarakat dengan Mengutamakan Kepada Keluarga yang Kurang Mampu dan Berada di Desa Pedalaman :

1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar melalui pemantapan fungsi puskesmas sebagai basis pelayanan kesehatan masyarakat. Antara lain dengan meningkatkan sarana prasarana dan anggaran kesehatan menuju pelayanan kesehatan yang berkualitas, murah, dan berpihak kepada masyarakat kecil. 2. Menggalakkan program kesehatan Askeskin sampai menyentuh seluruh

masyarakat yang membutuhkan.

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga medis (dokter, perawat, bidan) sampai ke tingkat desa.

4. Peningkatan mutu dan perlengkapan peralatan medis rumah sakit, puskesmas, pustu.

5. Peningkatan kesejahteraan tenaga medis (dokter, perawat, bidan, mantri) terutama yang berada di daerah pedalaman.

6. Penyediaan puskesmas keliling yang dapat menjangkau daerah-daerah pedalaman.

7. Pembangunan dan revitalisasi fungsi dan peran Pustu, Polindes, Posyandu. 8. Aktif melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang arti penting tentang kesehatan,

serta usaha-usaha preventif dalam menghadapi kasus-kasus penyebaran penyakit, penyalahgunaan narkoba, dll.

9. Mengusahakan pemenuhan atas obat di setiap Puskesmas. 10. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

11. Meningkatkan pelayanan dan penanganan keluarga berencana yang murah dan berkualitas.

D. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi yang Mampu Menyerap Lapangan Pekerjaan, di antaranya :

1. Memberdayakan para pelaku ekonomi lokal yang terdiri dari pengusaha ekonomi lemah dan menengah baik melalui bantuan pemodalan maupun teknis manajemen. 2. Mengusahakan masuknya manajemen investor untuk menanamkan modalnya

(7)

4. Mendorong terbentuknya sentra-sentra usaha kecil menengah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan, bantuan permodalan, dll.

5. Memperbanyak sentra-sentra Koperasi Unit Desa untuk memperkokoh perekonomian masyarakat di desa-desa.

6. Memberikan bantuan pinjaman kapada pengusaha kecil, UKM, koperasi, serta masyarakat pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan pemudahan pembayaran kredit.

E. Memaksimalkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam yang Efektif dan Efisien :

1. Meningkatkan dan memaksimalkan potensi tambang (batu permata , pasir kuarsa, koalin, dll) guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

2. Meningkatkan dan memaksimalkan potensi perkebunan terutama kelapa sawit, karet menjadi andalan Kabupaten Sukamara, dengan mengundang investor untuk menanamkan investasinya di sektor perkebunan.

3. Meningkatkan dan memaksimalkan potensi pertanian yang telah ada maupun yang belum digarap.

4. Memaksimalkan lahan-lahan tidur untuk mendukung program revitalisasi perkebunan dan pertanian.

5. Menggalakkan dan mendukung masyarakat untuk mengelola lahannya agar menjadi lahan yang produktif.

6. Meningkatkan dan memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan terutama untuk pengembangan tambak.

F. Program Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dengan Kegiatan-Kegiatan Meliputi :

1. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan. 2. Peningkatan usaha budidaya perikanan.

3. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan tentang pembudidayaan ikan dan udang.

4. Meningkatkan dan memaksimalkan potensi peternakan guna memenuhi kebutuhan Kabupaten Sukamara.

5. Mendorang masyarakat guna lebih aktif lagi dalam pengembangan peternakan di Kabupaten Sukamara.

6. Membangun sarana prasarana penunjang (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dll) guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

G. Program Penyelenggaraan Good and Clean Governance ( Pemerintah Yang Baik, Efisien, Efektif dan Bersih Bebas KKN) dengan Mengutamakan Pelayanan kepada Masyarakat :

1. Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana perkantoran guna memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Peningkatan kualitas pelayanan prima pemerintah daerah kepada masyarakat dengan membuat acuan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Mendukung dan menggalakkan pemberantasan KKN di lingkungan Pemerintah Daerah agar terwujud pemerintahan yang bersih profesional dan berwibawa. 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga Pegawai Negeri Sipil dengan

(8)

5. Perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan cara mendengarkan aspirasi masyarakat, melibatkan dalam kegiatan pemerintah, membuat pos pengaduan masyarakat, dll.

6. Mewujudkan pelayanan perizinan satu atap guna optimalisasi dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.

7. Mewujudkan pelayanan perizinan cepat, murah, efisien dan nyaman.

8. Membuat standar acuan kerja dan tertib administrasi di setiap instansi dengan pelayanan berbasis informasi terknologi.

9. Meningkatkan sarana prasarana perangkat kecamatan,desa hingga tingkat RT. 10. Memperhatikan dan memperjuangkan kesejahteran PNS, guru, tenaga medis,

perangkat kecamatan, perangkat desa agar dapat hidup layak dan berkualitas. 11. Peningkatan kualitas PNS dengan mengadakan program beasiswa pendidikan. H. Memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat :

1. Mengoptimalkan sumber-sumber pedapatan asli daerah dari pajak, diantaranya:

- Pajak penghasilan

- Pajak pertambahan nilai

- Pajak bumi dan bangunan

- Pajak kendaraan bermotor

- Pajak reklame

- Pajak hiburan

2. Membuat peraturan mengenai penarikan pajak oleh daerah.

3. Bekerjasama dengan investor/swasta dalam mengelola potensi daerah dengan sistem bagi hasil, maupun sistem yang dapat menguntungkan daerah.

4. Menginventarisir potensi Pendapatan Asli Daerah.

5. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak. I. Program Mewujudkan Kabupaten Sukamara yang Aman, Rukun Damai dan Bersih

sebagai Pengejawatahan Masyarakat yang Beriman dan Bertaqwa :

1. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan penertiban umum yang mengedepankan langkah-langkah persuasif/preventif dalam menanggulangi setiap permasalahan yang timbul di lapangan.

2. Mempersiapkan sarana prasarana penunjang untuk keamanan (seperti pembangunan Polsek, Kodim, Koramil, dll).

3. Menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan.

4. Peningkatan tempat-tempat ibadah serta kerukunan antar umat beragama.

5. Meningkatkan fungsi Ormas dalam membangun dan membentuk mental masyarakat.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga ketentraman di lingkungannya masing-masing.

7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing.

8. Menggalakkan program kebersihan.

J. Program Pemberdayaan Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan, Kepramukaan, Olahraga serta Sosial Budaya :

(9)

2. Memberdayakan organisasi kemasyarakatan yang ada dalam membangun mental, akhlak, dan moral masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani.

3. Mendukung kreatifitas pemuda sebagai wahana pengembangan mental dan kreatifitas agar dapat berprestasi.

4. Membangun sarana prasarana olahgara guna mendukung pembinaan atlet-atlet muda berbakat.

5. Menggalakkan dan mendukung kegiatan-kegiatan olahraga guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Sukamara yang sehat.

6. Mendukung kegiatan kepramukaan di Kabupaten Sukamara.

K. Memaksimalkan Potensi Cagar Budaya, Kesenian Daerah, Wisata Daerah sebagai Sarana Promosi Kabupaten Sukamara dan Identitas Daerah:

1. Rehabilitasi terhadap benda-benda purbakala (cagar budaya) sebagai sarana wisata budaya daerah.

2. Melakukan pembagunan dan pemeliharaan obyek-obyek wisata dengan merangkul pelaku usaha swasta guna peningkatan PAD.

3. Menggalakkan kegiatan-kegiatan budaya asli daerah sebagai sarana promosi daerah.

4. Aktif melakukan kegiatan-kegiatan promosi dan sosialisasi lokasi-lokasi wisata daerah.

5. Membangun akses jalan menuju lokasi-lokasi wisata untuk memudahkan jangkauan masyarakat.

6. Menggali potensi wisata yang belum terjamah untuk dikembangkan.

7. Menjaga dan melestarikan aset-aset kesenian budaya daerah sebagai identitas daerah.

L. Meningkatkan Program Transmigrasi untuk Menggeliatkan Sektor Ekonomi :

1. Bekerjasama dengan departemen/dinas guna memaksimalkan program transmigrasi menuju Kabupaten Sukamara.

2. Menjadikan Kabupaten Sukamara sebagai daerah tujuan transmigrasi.

3. Mempersiapkan lahan yang terbengkalai dan tidak terawat untuk dijadikan lahan pertanian/perkebunan/peternakan untuk transmigran.

4. Menjaring transmigran yang terampil dan siap pakai.

5. Membangun balai latihan kerja guna mempersiapkan tenaga yang terampil dan siap pakai.

M. Perencanaan Strategis Jangka Panjang Tata Ruang Kota dan Wilayah Berbasis Pelestarian Lingkungan Hidup :

Pengembangan wilayah harus dilakukan untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang, untuk itu perlu kiranya mulai saat ini Kabupaten Sukamara memiliki rencana tata ruang dan wilayah yang jelas, berjangka panjang, memperhatikan lingkungan hidup, dll. Untuk itu wilayah di Kabupaten Sukamara dapat di bagi atas beberapa wilayah diantaranya:

(10)

• Pertambangan • Hutan lindung • Perdagangan • Pemukiman • Perkantoran

5.1.1 Kebijakan Pembangunan di RPJMD Kabupaten Sukamara

Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah harus memiliki arah yang jelas. Arah Kebijakan Pembangunan disusun berdasarkan analisis kebutuhan pembangunan di daerah dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah, termasuk kinerja pelayanan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya.

Arah Kebijakan Pembangunan (RPJMD 2008-2013) ini selanjutnya menjadi instrumen (pedoman) perencanaan bagi seluruhstakeholderpembangunan di daerah. Adapun arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Sukamara adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan infrastruktur daerah sebagai prioritas 2. Meningkatkan manajemen irigasi

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana umum

4. Meningkatan jumlah sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi 5. Meningkatkan keselamatan berlalulintas

6. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan 7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

8. Pengembangan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan, memberikan teknologi tepat guna, serta memperkuat lembaga pertanian dan pedesaan dalam rangka memperkuat sistem pemasaran dan manajeman usaha pertanian

9. Mengembangkan potensi peternakan 10. Mengembangkan potensi perkebunan

11. Mengelola dan memanfaatkan sumberdaya perikanan secara optimal dalam rangka peningkatan pendapatan nelayan

12. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknologi UMKM dan industri kecil 13. Meningkatkan manajemen ketenagakerjaan

14. Menyediakan lahan dan infrastruktur transmigrasi 15. Optimalisasi dan menggali potensi PAD

16. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan olahraga 17. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak

18. Meningkatkan keberdayaan masyarakat miskin 19. Pembinaan dan pelayanan bagi masyarakat miskin

20. Meningkatkan kerukunan antar unsur masyarakat, menjaga kebersamaan dan menjaga keamanan lingkungan dari gangguan kamtibmas

(11)

22. Penanganan hutan dan lahan kritis dengan melibatkan masyarakat

23. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan kepemerintahan 24. Meningkatkan pelatihan dan kemampuan aparat dalam melayani masyarakat 25. Meningkatkan profesionalisme, kapasitas dan kemampuan aparat pengawasan 26. Meningkatkan profesionalisme aparat pelayanan

27. Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya

28. Meningkatkan manajemen kepariwisataan

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sukamara (RPJMD 2013-2018) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dapat diuraikan sebagai berikut:

Tujuan 1 Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana umum

Kebijakan Pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana umum diarahkan untuk meningkatkan kelancaran hubungan perdagangan antar wilayah dan menunjang perekonomian. Jalan tanah akan ditingkatkan menjadi jalan beraspal. Sarana dan prasarana perdagangan, perhubungan, dan energy listrik diupayakan untuk ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya sehingga semakin memudahkan masyarakat meningkatkan aktifitas usahanya.

Pemenuhan infrastruktur diupayakan dialokasikan dalam setiap tahun dan berkelanjutan dengan pemeliharaan, sebagai prasyarat pelaksanaan program berikutnya.

Tujuan 2 Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga

diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

Peningkatan kualitas SDM sangat berhubungan erat dengan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang tiinggi hanya dapat dibangun melalui kualitas manajemen pelayanan pendidikan, meliputi peningkatan mutu pendidik dan sarana pendidikan.

Poin penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mempermudah masyarakat memperoleh pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal. Kendala umum dalam memperoleh pendidikan, seperti biaya pendidikan dan minimnya sarana dan prasarana pendidikan harus diminimalisir ataupun dihilangkan sama sekali. Dengan semakin mudahnya masyarakat memperoleh pendidikan diharapkan pendidikan akan semakin merata. Untuk itu kebijakan peningkatan kualitas SDM diarahkan pada peningkatan kualitas manajemen pelayanan pendidikan yang didukung dengan pemerataan pendidikan, pemerataan sarana dan prasarana pendidikan dengan mengupayakan sekolah gratis.

Tujuan 3 Meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat

Seperti halnya pendidikan, kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus diberikan oleh pemerintah. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Kesehatan merupakan dasar dari kesejahteraan. Untuk menuju masyarakat yang sejahtera pemerintah daerah akan meningkatkan pemerataan, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat.

(12)

Tujuan 4 Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat

Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Sukamara berusaha di sektor pertanian dalam arti luas, seperti usaha tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, perkebunan, peternakan dan kehutanan. Pada beberapa desa, usaha pertanian ini masih tergolong usaha subsisten (menghasilkan untuk kebutuhan sendiri) dan hanya sedikit yang menggunakan input teknologi.

Kebijakan pengembangan pertanian diarahkan pada pengembangan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan, memberikan teknologi tepat guna, serta memperkuat lembaga pertanian dan pedesaan dalam rangka memperkuat sistem pemasaran dan manajeman usaha pertanian.

Dengan peningkatan usaha pertanian diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan 5 Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui program transmigrasi

Kebijakan transmigrasi diarahkan untuk meningkatkan transmigrasi dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Penyelenggaraan transmigrasi mempunyai sasaran sebagai peningkatan dan kemampuan produktifitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di pemukiman transmigrasi sehingga diharapkan membawa implikasi positif secara ekonomi, sosial dan budaya pada daerah penerima transmigran.

Tujuan 6 Peningkatan pendapatan daerah secara optimal sesuai dengan potensi

daerah

Arah pengelolaan pendapatan daerah di masa depan difokuskan pada langkah-langkah sebagai berikut:

1)

Pemantapan kelembagaan dan sistem pemungutan pendapatan daerah.

2)

Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.

3)

Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah.

4)

Peningkatan pelayanan publik (masyarakat), baik kecepatan pelayanan pembayaran

maupun kemudahan untuk memperoleh informasi dan kesadaran masyarakat wajib pajak/retribusi daerah.

5)

Pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.

6)

Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah.

Tujuan 7 Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan olahraga

Pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas pemuda dan olahraga. Pemuda yang berprestasi dan jauh dari kenakalan dan kriminalitas merupakan dambaan masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas pemuda diharapkan pemuda berpartisipasi dalam membangun Kabupaten Sukamara.

(13)

Penyelenggaraan pembinaan pemuda dan olahraga dimaksudkan menjalankan kewajiban Pemerintah daerah guna mewujudkan kemandirian pemuda dan meningkatkan daya saing. Pemerintah daerah akan berupaya untuk memberikan wahana kepada pemuda baik secara individual maupun organisasi untuk dapat berkreasi, berkarya dan berprestasi sehingga mampu memberikan konstribusi terhadap pembangunan daerah. Dalam bidang olahraga akan berupaya memfasilitasi pengembangan olahraga dan olahragawan untuk dapat berprestasi baik tingkat regional maupun nasional.

Tujuan 8 Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan pokok terbentuknya pemerintahan, sehingga pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai tugas dan kewajiban mensejahterakan masyarakatnya. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sosial Kabupaten Sukamara, pemerintah daerah akan berupaya meningkatkan kapasitas dan peran lembaga-lembaga sosial dan organisasi sosial masyarakat, meningkatkan kualitas layanan pada para perempuan dan anak, pemberdayaan desa, meningkatkan kemandirian para penyandang cacat melalui peningkatan keterampilan, serta menyediakan sarana dan prasarana pada fasilitas umum bagi para penyandang cacat.

Tujuan 9 Terwujudnya kabupaten Sukamara yang aman, rukun, damai dan bersih

Kondisi keamanan di Kabupaten Sukamara selama ini telah kondusif, tanpa gangguan keamanan yang berarti. Untuk itu kebijakan mewujudkan Kabupaten Sukamara yang kondusif, rukun, aman, dan damai diarahkan kepada peningkatan kerukunan antar unsur masyarakat, menjaga kebersamaan dan menjaga keamanan lingkungan dari gangguan kamtibmas. Menjaga keamanan juga diarahkan untuk meningkatkan keamanan dari gangguan bencana alam yang mungkin akan terjadi seperti bencana kebakaran dan banjir dengan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Satpol PP. Namun menjaga keamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan diri dan lingkungan masing-masing.

Tujuan 10 Kota yang tertata, tertib, bersih dan lestari

Manusia yang sejahtera adalah manusia yang hidup dalam lingkungan yang bersih dan nyaman dan bersahabat dengan alam. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat umum dan aparatur pemerintah dalam penataan ruang. Kebijakan pembangunan lingkungan terutama akan diarahkan dalam menata kota Sukamara agar tertib, bersih dan lestari, dengan membenahi dan memperbaiki manajemen pengelolaan lingkungan, terutama mengenai pengelolaan sampah.

Tujuan 11 Pelestarian hutan

Menjaga lingkungan alam dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan masyarakat sendiri merupakan kewajiban bersama antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat harus diberikan kesadaran bahwa lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Demikian juga merusak lingkungan alam adalah merusak diri sendiri. Menjaga kesehatan lingkungan adalah menjaga keberlangsungan hidup manusia.

(14)

Kebijakan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN diarahkan peningkatan profesionalisme aparat, kepatuhan terhadap sistem dan peraturan yang telah ditetapkan. Kepentingan masyarakat akan terlayani dengan baik apabila aparat memiliki komitmen dan profesionalisme. Dengan komitmen dan profesionalisme, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.

Namun profesionalisme aparat perlu didukung masyarakat dengan tidak melakukan kolusi dan nepotisme. Masyarakat perlu memiliki komitmen untuk bersama-sama pemerintah mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

Masyarakat dan pemerintah daerah akan memliki martabat yang tinggi apabila saling mendukung untuk memiliki integritas, loyalitas dan amanah dalam menyelenggarakan kepemerintahan.

Tujuan 13 Melestarikan Seni dan Budaya Lokal sebagai warisan leluhur

Kebijakan umum pembangunan kebudayaan diarahkan pada; Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya, Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan budaya, Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya, serta Pengembangan sumber daya kebudayaan.

Tujuan 14 Tertatanya Objek Wisata Alam guna menunjang peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kebijakan umum pembangunan pariwisata diarahkan untuk mengembangkan sumber daya pariwisata dengan strategi meningkatkan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan kepariwisataan.

5.1.2 Program Pembangunan di RPJMD Kabupaten Sukamara

Program pembangunan yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sukamara diselaraskan dengan program pembangunan nasional (RPJMN). Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuannya program dikelompokkan dalam urusan sebagai berikut:

1. Urusan Pekerjaan Umum

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.

2) Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong. 3) Program pembangunan turap/talud/bronjong.

4) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. 5) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong.

6) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa serta jaringan air lainnya.

7) Program penyediaan dan pengelolaan air baku.

8) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

9) Program peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. 10) Program pembangunan infrastruktur perdesaan.

(15)

12) Program perlindungan dan konversi daerah. 13) Program pembangunan infrastruktur.

2. Urusan Perumahan

1) Program pengembangan perumahan. 2) Program lingkungan sehat perumahan.

3) Program pemberdayaan komunitas perumahan.

4) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran. 5) Program pengelolaan areal pemakaman.

3. Urusan Penataan Ruang

1) Program perencanaan tata ruang. 2) Program pemanfaatan ruang.

3) Program pengendalian pemanfaatan ruang.

4. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.

2) Program Peningkatan Partisipatif masyarakat dalam membangun desa. 3) Program Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan.

5. Urusan Lingkungan Hidup

1) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

2) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 3) Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam.

4) Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5) Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan hutan. 6) Program pengendalian kebakaran hutan.

7) Program pengelolaan ruang terbuka hijau. 8) Program peningkatan pengendalian polusi.

9) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

1) Program pengembangan data/informasi. 2) Program kerjasama pembangunan.

3) Program pengembangan wilayah perbatasan.

4) Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. 5) Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar.

6) Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.

7) Program perencanaan pembangunan daerah. 8) Program perencanaan pembangunan ekonomi. 9) Program perencanaan sosial dan budaya.

(16)

5.2

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN DAERAH

(KSPD)

5.2.1 Konsep Pengembangan Perwilayahan

Struktur tata ruang pada prinsipnya terjadi berdasarkan pola ekologi dan pola keterkaitan antar kota/permukiman yang menjadi simpul pelayanan umum, perkembangan tata ruang wilayah dan sistem kota-kota serta jangkauan pelayanannya. Ketersediaan ruang bagi pengembangan wilayah berkaitan langsung dengan kondisi fisik dasar alami dan fisik binaan, dengan demikian maka pola struktur ruang berikut sistem pusat-pusat pengembangan akan mengikuti ketersediaan ruang.

Kondisi yang ada hingga saat ini, telah membentuk struktur ruang wilayah Kabupaten Sukamara dalam 3 (tiga) sub wilayah utama, yaitu :

A. Sub Wilayah Utara, merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan dengan

sektor utamanya adalah pertanian (tanaman tahunan, palawija dan perkebunan). Adapun wilayah yang termasuk sub wilayah ini adalah Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Balai Riam.

B. Sub Wilayah Tengah, yang merupakan pusat pertumbuhan wilayah Kabupaten Sukamara

dengan tingkat perkembangan wilayahnya lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan wilayah pada bagian lainnya. Perkembangan wilayah ini dicirikan dengan kegiatan utamanya yang bersifat perkotaan dan sebagai pusat pemerintahan bagi Kabupaten Sukamara serta orientasi kegiatan di wilayah Kabupaten Sukamara. Wilayah ini meliputi Kecamatan Sukamara.

C. Sub Wilayah Selatan, merupakan kawasan yang umumnya dicirikan dengan aktifitas

utamanya adalah kegiatan yang berfungsi lindung (berdasarkan peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah terdapat Hutan Produksi Terbatas) selain kegiatannya yang berfungsi lindung juga di sub wilayah selatan ini terdapat kegiatan budidaya umumnya didominasi oleh kegiatan perikanan. Wilayah ini terdapat di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai.

Jika dikaitkan dengan tujuan pengembangan dan fungsi wilayah yang diemban oleh Kabupaten Sukamara dalam konteks wilayah secara makro, maka pengembangan struktur tata ruang di masa yang akan datang, menunjukkan pola intensifikasi dan ekstensifikasi. Dalam pola intensifikasi, pengembangan tata ruang lebih ditekankan pada intensitas pemanfaatannya sehingga relatif tidak banyak mengubah bentuk pemanfaatan.

Sementara pola ekstensifikasi, pengembangan tata ruang lebih diarahkan pada pengubahan bentuk pemanfaatan atau menciptakan bentuk pemanfaatan baru. Pola intensifikasi diarahkan pada sumbu-sumbu perkembangan wilayah yang ada dewasa ini, sedangkan pola ekstensifikasi lebih diarahkan pada wilayah yang relatif belum dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya.

Berdasarkan kondisi dan pontensi yang dimiliki oleh wilayah Kabupaten Sukamara, maka arahan pengembangan struktur tata ruang wilayah adalah sebagai berikut :

(17)

• Meratanya pertumbuhan di setiap wilayah melalui pemerataan berbagai pelayanan kegiatan, sehingga terbentuk suatu keseimbangan wilayah.

• Jelasnya kedudukan dan fungsi wilayah serta peranannya baik dalam lingkup makro (Kabupaten Sukamara) maupun dalam lingkup internal (kecamatan).

• Penempatan lokasi kegiatan utama sebagai motor wilayah, harus benar-benar mampu menjadi bangkitan ataupun penarik pergerakan.

• Merangsang/mendorong perkembangan kawasan-kawasan produksi dengan wilayah pemasaran dalam suatu sistem pergerakan (transportasi sungai dan darat).

5.2.2 Strategi Pengembangan Struktur Ruang

Sistem Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pusat-pusat pengembangan suatu wilayah merupakan satu kesatuan mekanisme pengembangan pusat-pusat adalah orientasi pengembangan bagi pusat-pusat yang lebih kecil, agar memudahkan dalam indikasi cakupan pengaruh pelayanan maka digunakan batasan administrasi wilayah.

Sistem pusat-pusat yang ada di Kabupaten Sukamara berdasarkan hasil analisis struktur tata ruang terbentuk oleh adanya beberapa pertimbangan, meliputi pertimbangan kesatuan ekologi, perkembangan fisik/ruang yang terjadi, identifikasi kota-kota dan kebijaksanaan pengembangan kota. Berdasarkan faktor-faktor pertimbangan seperti tersebut diatas, maka struktur terhadap pusat-pusat teridentifikasi adanya :

1. Pusat-pusat pertumbuhan didasarkan atas kelompok kesatuan ekologi tertentu, meliputi : a. Komplek ekologi pesisir, pusat-pusat yang berkembang pada kawasan ini merupakan

wilayah mempunyai hubungan ke luar wilayah seperti Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai .

b. Komplek ekologi non pesisir, pusat-pusat pertumbuhanyang berkembang pada kawasan ini merupakan pusat-pusat kecamatan seperti Kecamatan Permata Kecubung dan Balai Riam

2. Pusat-pusat pertumbuhan yang diidentifikasi berdasarkan fungsinya, meliputi :

a. Pusat-pusat yang berfungsi sebagai pusat pelayanan wilayah belakang (hinterland service).

b. Pusat-pusat yang berfungsi sebagai pusat perhubungan antar wilayah. c. Pusat-pusat yang berfungsi sebagi pusat pengolahan atau industri. d. Pusat-pusat yang berfungsi sebagai tempat permukiman.

Disamping itu juga tak lepas dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka struktur terhadap pusat-pusat pertumbuhan teridentifikasi adanya :

1. Pusat-pusat yang dikelompokkan berdasarkan wilayah pembangunan, yang masing-masing memiliki pusat-pusat pertumbuhan dalam rangka mengembangkan wilayahnya. Dalam hal ini terbagi atas :

a. Wilayah Pembangunan Utara. b. Wilayah Pembangunan Tengah c. Wilayah Pembangunan Selatan.

(18)

a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) untuk tingkat Kabupaten Sukamara; di Kota Sukamara

b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berfungsi melayani wilayah disekitarnya serta wilayahnya sendiri; Jelai, Balai Riam, Ajang, Sei Cabang Barat

c. Pusat Kegiatan Desa (DPP) yang berfungsi melayani wilayahnya sendiri, tersebar di setiap wilayah desa Kabupaten Sukamara.

Strategi Umum Pengembangan Wilayah

Upaya untuk mewujudkan visi dan misi yang telah diutarakan diatas diperlukan suatu strategi yang mampu mengatur dan mengendalikan ruang secara terpadu dalam memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya secara optimal, melalui :

1. Penegasan fungsi kawasan, baik yang bersifat lindung maupun budidaya dalam suatu pola pemanfaatan ruang.

2. Pengembangan potensi sektor-sektor unggulan (driving force) yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah.

3. Menciptakan peluang bagi pusat-pusat pertumbuhan baru agar dapat berperan sebagai pembangkit pertumbuhan bagi wilayah-wilayah belakangnya.

4. Menyerasikan laju perkembangan antar wilayah melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan serta memperluas keterkaitan ekonomi dan ruang antar dan intra wilayah. 5. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dengan orientasi pada perbaikan

dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan melalui pelibatan masyarakat secara aktif, baik perorangan maupun kelompok masyarakat (community based development).

Stretegi yang ada selanjutnya dirumuskan dalam program-program pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

A. Rencana Jangka Menegah Pertama (2007 – 2017)

Rencana jangka pendek akan berisikan program—program pembangunan prioritas dan bersifat mendesak melalui pengembangan potensi pada sektor-sektor tertentu yang mempunyai dampak luas bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat serta penanganan terhadap kendala yang diperkirakan akan mempengaruhi laju perkembangan lainnya.

B. Rencana Jangka Menegah Dua (2018 – 2027)

(19)

5.3

ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KABUPATEN

SUKAMARA

5.3.1 Visi Misi Sanitasi

Kebijakan pembangunan sanitasi di Kabupaten Sukamara berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Dengan Tujuan dari RPJPD “ SUKAMARA PINTU GERBANG KALIMANTAN TENGAH BAGIAN BARAT YANG MAJU, SEJAHTERA, ADIL, DEMOKRATIS, PROFESIONAL, AMAN, LESTARI, BERTAQWA DAN BERIMAN”. Untuk mencapai Visi Kabupaten Sukamara dalam dua puluh tahun mendatang terutama dalam pencapaian sasaran dibidang sanitasi, tercantum dalam sasaran pembangunan jangka panjang sebagai berikut:

a. Sukamara sebagai Pintu Gerbang Kallimantan Tengah Bagian Barat.

b. Asri dan Lestarii adalah mewujudkan keasrian Kabupaten Sukamara yang hijau dengan alam lingkungan yang lestari, Kelestarian lingkungan hidup ini untuk memberikan ruang yang layak untuk generasi mendatang.

c. Peningkatan Kualitas Suumber Daya Manusia. Artinya bahwa untuk mencapai Sukamara yang maju diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdedekasi kepada daerahnya. Sumber Daya Manusia merupakan modal yang teramat penting didalam memajukan suatu wilayah.

d. Pengembangan sektor-setor ekonomi diluar sektor Pertanian. e. Pengembangan Sub Sektor Kelautan.

f. Mengembangkan Sektor Pertanian yang sesuai dengan lahan di Sukamara.

g. Mengembangkan kondisi sosial politik yang Demokratis, saling Tenggang Rasa, Persatuan, dan Aman.

h. Meningkatkan Pelayanan Fasilitas Sosial untuk mewujudkan Sukamara yang maju maka diperlukan peningkatan pelayanan fasilitas sosial baik pendidikan dan kesehatan. Sehingga warga dapat mencapai fasilitas ini dengan biaya murah tetapi bermutu tinggi. Dengann demikian maka pelayanan fasiltas sosial ini tergantung kepada Kabupaten lain.

i. Beriman dan Bertaqwa. Berarti bahwa dalam setiap tindakan selalu didaari oleh prinsip-prinsip keagamaan yangbberfungsi untuk menjaga moralitas baik pegawai maupun penduduk Sukamara pada umumnya.

j. Pemerataan Pembangunan Sarana Prasarana Ekonomi.

k. Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Permukiman adalah meningkatkan pelayanan air bersih, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah, dan listrik yang merata bagi semua orang. Dengan peningkatan pelayanan ini akan meningkatkan pula produktifitas masyarakat yang pada akhirnya akan memberkan kesejahteraan.

(20)

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran I ndikator Sasaran

Mendapat kan gambaran t ent ang kondisi m enyeluruh

pengelolaan sist em air limbah domestik pada (I PLT) sekala kabupat en

Pembangunan I PLT unt uk tidak BABS pada masyarakat kumuh wilayah perkotaan

m. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara.

Sistem Sanitasi adalah suatu proses multi-langkah, dimana berbagai jenis limbah/permasalahan dikelola dari titik timbulan/kondisi eksisiting ke titik pemanfaatan kembali/pemprosesan akhir/tujuan akhir. Sistem Sanitasi ditentukan berdasarkan tahapan implementasi jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (10-15 tahun). Dalam menetapkan sistem sanitasi faktor yang haris dipertimbangkan adalah : (i) faktor pengelolaan (perattran, pengelolaan kelembagaan, pengaturan O&M, kepemilikan aset); (ii) faktor fisik wilayah (kepadatan penduduk, pemanfaatan lahan, dan topografi); (iii) faktor keuangan dan pendanaan (kapasitas fikal, dukungan, dan mekanisme pendanaan). Pilihan sistem/pendekatan yang digunakan adalah :

A. Sub sektor Air Limbah Domestik :

1. Sitem setempat(sistem on-site) dimana air limbah langsung diolah setempat.

2. Sitem Terpusat (sistem off-site) dengan mengalirkan air limbah domestik melalui perpipaan menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Tabel 5. 1.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah domestik

B. Sub sektor Persampahan :

1. Sitem pengangkutan tidak langsung (melalui tempat penampungan sementara/TPS) 2. Sitem pengangkutan langsung ke TPA

(21)

Tabel 5.2.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Tujuan

C. Sub sektor Drainase : 1. Sitem gravitasi 2. Sistem pemompaan

Tabel 5.3.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase

(22)

3. Melibatkan masyarakat didalam pemeliharaan saluran drainase

D. Sub Sektor PHBS dan Promkes, dengan pendekatan : 1. Perubahan Perilaku

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana sanitasi.

Tabel 5.4.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga.

Tujuan

(23)

Tabel 5.5. Matriks Kerangka Logis Limbah Domestik

Tujuan : Perencanaan dan Pembangunan IPLTserta sarana pendukung

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i D a t a

Tujuan : Meningkatnya akses dan peran masyarakat dalam pengelolaan air limbah

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

(24)

onsite individual

Tujuan : mengembangkan perangkat peraturan perundangan penyelenggaran air limbah permukiman

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

(25)

Tabel 5.6. Matriks Kerangka Logis Persampahan

Tujuan : Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i D a t a

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatnya

Tujuan : meningkatkan cakupan pelayanan sampah secara bertahap

Sa sa r a n

I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i D a t a

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(26)

menjadi 90 %

Tujuan : meningkatnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang aman terhadap lingkungan

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i D a t a

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(27)

Tabel 5.7. Matriks Kerangka Logis Drainase

Tu j u a n : m e n gu r a n gi ge na n ga n a ir pa da t it ik t it ik t e rt e nt u

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i genangan menjadi kurang dari 2 jam wilayah perkotaan yang termasuk

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i disetiap permukiman padat baik oleh develover maupun masyarakat setempat pada akhir tahun 2018

(28)

Tu j u a n : m a sya r a k a t sa da r a k a n fun gsi sa lu r a n dra ina se

Sa sa r a n I n dik a t or

N ila i D a t a D a sa r

Ta r ge t

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

N ila i ke saluran drainase sebesar 20% pada tahun 2018

Pembuatan Perda Drainase Kabupaten memiliki perda drainase

(29)

Tujuan : Meningkatkan perilaku komunitas yang hygienis untuk mendukung terciptanya sanitasi total berbasis masyarakat

Sasaran Indikator

Nilai Data Dasar

Target

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Nilai

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1a.Meningkatnya

Tujuan : meningkatkan peran dan kerjasama dunia usaha dalam promosi higiene dan PHBS

Sasaran Indikator Nilai Data Dasar Target Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Nilai Data

Sumber & Tahun

(30)

Dasar Data Dasar

Tujuan : meningkatkan kemampuan dan keaktifan kader kesehatan dalam menjalankan perannya

Sasaran Indikator Nilai Data Dasar Target Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Nilai Data Dasar

Sumber & Tahun Data Dasar

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Terlatihnya kader kesehatan dan kader baik di masyarakat maupun di sekolah akhir tahun 2018

kader kesehatan berperan aktif promosi higiene dan PHBS

Dinkes Kader

kesehatan di 31 desa

(31)

Obyek Pemantauan

Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan

Pelaporan Penanggung Jawab

Utama

Pengumpul Data dan

Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau

Penerima

Laporan Format SUB SEKTOR AIR LIMBAH

1) Penyusunan Perencanaan Masterplan Sistem air limbah skala kabupaten

PU PU PU 2014 Bappeda DOKUMEN 2) Pembangunan Infrastruktur air limbah sistem

setempat dan sistem komunal

PU CIPTAKARYA PU CIPTAKARYA PU CIPTAKARYA 2014-2018 Bappeda DOKUMEN 3) Sosialisasi dan kampanye Bebas BABS Dinkes Dinkes Dinkes 2014-2018 Bappeda, Buku 4) Pembangunan IPLT PU CIPTAKARYA PU CIPTAKARYA PU CIPTAKARYA 2013-2015 Bappeda Buku 5) Pembangunan Sanitasi Sekolah DINKES/DISDIKPORA DINKES/DISDIKPORA DINKES/DISDIKPORA 2014-2018 Bappeda Buku 6) Penyusunan peraturan daerah tentang air

limbah

PU PU PU 2015 Bappeda Buku SUB SEKTOR PERSAMPAHAN

1) Pengembangan kebijakan dan kinerja pengelolaan persampahan

PU PU PU 2014-2018 Bappeda Buku - Penyusunan Perda pengelolaan sampah PU PU PU 2014 Bappeda Buku - Kerjasama Pengelolaan persampahan PU PU PU 2014 Bappeda Buku 2) Pengelolaan sampah dari sumbernya

- Penyuluhantentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

BLH BLH BLH 2014-2018 Bappeda - Kampanye pemanfaatan Bank Sampah BLH BLH BLH 2014-2018 Bappeda - Kampanye tata cara dan gerakan pemilihan

sampah dari sumbernya

BLH BLH BLH 2014-2018 BapPeda - Pelatihan 3R bagi aparat pengelola

persampahan

PU PU PU 2014-2018 Bappeda - Pelatihan pengolahan sampah 3R bagi kader

desa dan RT/RW

PU PU PU 2014-2018 Bappeda 3) Pengelolaan Sampah dari stasiun antara

sampai TPA

(32)

- Peningkatan TPS biasa menjadi TPS terpilah PU PU PU 2014-2018 Bappeda - Pengadaan alat berat PU PU PU 2014-2018 Bappeda 4) Pembangunan TPA menjadi sanitary landfill PU PU PU 2014-2018 Bappeda 5) Kampanye dan sosialisasi pengelolaan

persampahan dengan memanfaatkan Bank Sampah

BLH BLH BLH BLH

SUB SEKTOR DRAINASE

1) Pembangunan saluran drainase PU PU PU 2014-2018 Bappeda 2) Rehabilitasi saluran drainase PU PU PU 2014-2018 Bapeeda 3) Pemeliharaan saluran PU PU PU 2014-2018 Bappeda

SUB SEKTOR PHBS

1) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui kampanye

Dinkes Dinkes Dinkes 2014-2018 Bappeda 2) Penyediaan sarana fisik untuk mendukung

PHBS

Dinkes Dinkes Dinkes 2014-2018 Bappeda 3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam

PHBS

(33)

5.4

ARAHAN STRATEGI PERDA BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN

SUKAMARA

Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten Sukamara merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Sukamara.

5.4.1 Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung

Fungsi dan Klasifikasi bangunan melliputi bangunan gedung dan bangunan bukan gedung.

5.4.1.1 Bangunan Gedung

Fungsi Bangunan Gedung merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya maupun kendala bangunan gedungnya. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi, serta Fungsi bangunan gedung meliputi ;

1. Fungsi hunian, mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah tinggal susun, dan rumah tinggal sementara.

2. Fungsi keagamaan, mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah yang meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng.

3. Fungsi usaha, mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha yang meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, jasa perhotelan, jasa wisata dan rekreasi, terminal, dan bangunan gedung tempat penyimpanan.

4. Fungsi sosial dan budaya, mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung pelayanan umum.

5. Fungsi khusus, fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya dan/atau mempunyai resiko bahaya tinggi yang meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh Presiden/Menteri.

(34)

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi : a. bangunan gedung sederhana;

b. bangunan gedung tidak sederhana; dan c. bangunan gedung khusus.

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan tingkat permanensi meliputi : a. bangunan gedung permanen;

b. bangunan gedung semi permanen; dan c. bangunan gedung darurat atau sementara.

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan tingkat resiko kebakaran meliputi : a. bangunan gedung tingkat resiko kebakaran tinggi;

b. bangunan gedung tingkat resiko kebakaran sedang; dan c. bangunan gedung tingkat resiko kebakaran rendah. Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan lokasi meliputi : a. bangunan gedung di lokasi padat;

b. bangunan gedung di lokasi sedang; dan c. bangunan gedung di lokasi jarang.

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan ketinggian bangunan meliputi:

a. bangunan gedung bertingkat tinggi, dengan jumlah lantai lebih dari 8 (delapan) lantai;

b. bangunan gedung bertingkat sedang, dengan jumlah lantai 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) lantai; dan

c. bangunan gedung bertingkat rendah, dengan jumlah lantai 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) lantai.

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan kepemilikannya meliputi : a. bangunan gedung milik negara;

b. bangunan gedung milik badan usaha; dan c. bangunan gedung milik perorangan.

Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan luasnya meliputi : a. bangunan gedung kecil;

b. bangunan gedung sedang; dan c. bangunan gedung besar.

Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW Kabupaten, RDTRKP, dan/atau RTBL, diusulkan oleh pemilik bangunan gedung dalam pengajuan permohonan IMB gedung. Pemerintah Daerah menetapkan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung, kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah, dimana dalam IMB gedung berdasarkan RTRW Kabupaten, RDTRK, dan/atau RTBL.

5.4.1.2 Bangunan Bukan Gedung

Fungsi Bangunan Bukan Gedung adalah merupakan bangunan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak digunakan untuk tempat hunian atau tempat tinggal.

Klasifikasi Bangunan Bukan Gedung meliputi :

a. Pelataran untuk parkir, lapangan olahraga seperti lapangan tenis, basket, bola, taman kota, dan atau sejenisnya;

(35)

c. Pondasi, tanki dan tau sejenisnya;

d. Pagar tembok/besi dan atau tanggul/turap dan atau sejenisnya;

e. Septick tank/bak penampungan bekas air kotor, instalasi limbah, dan/atau sejenisnya; f. Sumur resapan dan atau sejenisnya;

g. Teras tidak beratap atau tempat pencucian dan atau sejenisnya; h. Dinding penahan tanah dan atau sejenisnya;

i. Jembatan penyebrangan orang, jembatan jalan perumahan, jembatan jalan ke perkebunan dan pertanian dan atau sejenisnya;

j. Penanaman tangki, landasan tangki, bangunan pengolahan air bersih, gardu listrik beserta jaringannya, gardu telpon beserta jaringannya, jaringan air bersih dan atau sejenisnya; k. Kolam renang, kolam ikan, tambak dan atau sejenisnya;

l. Gapura, patung, monument, menara, tugu, bundaran dan atau sejenisnya ; m. Menara telekomonikasi dan atau sejenisnya; dan

n. Bangunan reklame dan atau sejenisnya.

Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung dapat diubah melalui permohonan baru IMB gedung, diusulkan oleh pemilik dalam bentuk rencana teknis bangunan gedung sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW Kabupaten, RDTRK, dan/atau RTBL, diikuti dengan pemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung, ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dalam izin mendirikan bangunan gedung, kecuali bangunan gedung fungsi khusus ditetapkan oleh Pemerintah.

5.4.2 Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung

Setiap bangunan gedung yang telah dibangun wajib dimanfaatkan, dilestarikan, dan/atau dibongkar sesuai dengan persyaratan bangunan gedung yang berlaku. Setiap bangunan gedung wajib memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi :

a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; b. status kepemilikan bangunan gedung; dan

c izin mendirikan bangunan gedung.

5.4.3 Persyaratan Bangunan Gedung Persyaratan tata bangunan secara umum meliputi ;

1. persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan gedung, dan meliputi : Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Ketinggian Bangunan dan Pagar, Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis Sempadan (Samping dan Belakang Bangunan Gedung) dan Garis Sempadan Pantai/Danau/Sungai, Jarak Antar Bangunan (JAB).

2. persyaratan pengendalian dampak lingkungan.

(36)

atau buangan lainnya yang dapat menimbulkan pencemaran harus dilengkapi dengan sarana pengolah limbah sebelum dibuang ke saluran umum. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib diengkapi AMDAL dan/atau UKL-UPL dapat dilihat lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup, dan pengkajiannya meliputi : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

Persyaratan arsitektur bangunan gedung meliputi persyaratan penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, keseimbangan, keserasian dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya serta pertimbangan adanya keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa.

-‘ Persyaratan penampilan bangunan gedung harus memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

-‘ Persyaratan tata ruang dalam bangunan gedung harus memperhatikan fungsi ruang arsitektur bangunan gedung dan keandalan bangunan gedung.

-‘ Persyaratan keseimbangan, keserasian dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.

Dalam Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung Umum Persyaratan keamanan dan

keselamatan bangunan gedung meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadap

beban muatan, persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran, dan persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadap bahaya petir dan bahaya kelistrikan.

Persyaratan Keselamatan Ketahanan Konstruksi,Setiap bangunan gedung, strukturnya harus

direncanakan agar kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan keamanan/keselamatan (safety), serta memenuhi persyaratan kelayanan (serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya. Struktur bangunan gedung harus direncanakan secara detail sehingga pada kondisi pembebanan maksimum apabila terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya masih dapat memungkinkan bagi pengguna bangunan gedung untuk menyelamatkan diri. Apabila bangunan gedung terletak pada lokasi tanah yang dapat terjadi goyangan gempa, maka struktur bawah bangunan gedung harus direncanakan mampu menahan gaya goyangan gempa tersebut. Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan, harus dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan gedung secara berkala sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman/Petunjuk Teknis yang berlaku, Perencanaan dan pelaksanaan perawatan struktur bangunan gedung seperti halnya penambahan struktur dan/atau penggantian struktur, harus mempertimbangkan persyaratan keamanan dan keselamatan struktur sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku. Analisis struktur harus dilakukan untuk memeriksa respon struktur terhadap beban–beban yang mungkin bekerja selama umur kelayanan struktur, termasuk beban tetap, beban tidak tetap (angin, manusia) dan beban khusus.

Persyaratan Bahan Bangunan,Penggunaan bahan bangunan diupayakan semaksimal mungkin

Gambar

Tabel 5.2.
Tabel 5.4.
Tabel 5.5. Matriks Kerangka Logis Limbah Domestik
Tabel 5.6. Matriks Kerangka Logis Persampahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dengan pemilik mengenai hasil jadi produk apakah produk yang dihasilkan, tidak banyak perusahaan yang dapat membuat produk sejenis sehingga persaingan sedikit

Tabulasi Data Nilai Jawaban Responden Mengenai Variabel Bebas Kepemimpinan Transaksional... Tabulasi Data Nilai Jawaban Responden Mengenai Variabel Bebas

Sedangkan untuk variabel harga dengan keputusan pembelian kosmetik wardah diperoleh hasil Thitung 0,514 <Ttabel 2,01174 dengan nilai signifikansi 0,610 >

Sesuai dengan subyek penelitian yang merupakan pendengar radio salah satu program dari RRI di Surabaya, kota Surabaya dipilih karena para pendengar tersebut berdomisili

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep peserta didik pada materi

in solving tax conflict, which are: the problem that solved by conflict parties ( between people as taxpayer and dirjen pajak as fiskus ) themselves; and the. solution

Dimana nilai panjang gelombang diperoleh dari data sheet yang telah tersedia sedangkan frekuensi diperoleh melalui perhitungan pada parsamaan 8, sedangkan untuk

Apakah secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari produk, harga dan promosi terhadap kepuasan konsumen dalam menggunakan sepeda motor Honda Vario 125 PGM-FI di dealer