• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP RENCANA INDUK KONSERVASI ENERGI NASIONAL J A K A R TA, 7 O K T O B E R 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP RENCANA INDUK KONSERVASI ENERGI NASIONAL J A K A R TA, 7 O K T O B E R 2010"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP RENCANA INDUK

KONSERVASI ENERGI NASIONAL

(2)

ALUR PIKIR

PENYUSUNAN

RIKEN

Penghematan Energi Sektoral: Industri : 22% Transportasi : 25% Rumah Tangga: 15% Komersial : 15% Transformasi Energi : 20% Intensitas : 388 TOE/JtUS$ (Tahun 2008))

Intensitas : 300 TOE/Jt US$ (Tahun 2025)

Setara dengan penurunan 37,25% supply energi primer

REFERENSI / ACUAN

UU No. 30/2007 (Energi)

PP 70/2009 (Konservasi Energi) KEN & Blueprint PEN 2006 - 2025 Rencana Umum Energi Nasional Blueprint EBT dan KE

RIKEN 1995, 2005 KONDISI SAAT INI KEBIJAKAN DAN STRATEGI KONSERVASI ENERGI PROGRAM KONSERVASI ENERGI ROADMAP KONSERVASI ENERGI PELUANG KENDALA KONDISI SASARAN LINGKUNGAN STRATEGIS INTERNAL / NASIONAL EKSTERNAL / INTERNASIONAL

(3)
(4)

Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) Rencana Induk Diversifikasi Energi Nasional (RIDEN) Rencana Induk Pengembangan Energi Baru dan

Terbarukan (RIPEBAT)

Rencana Induk Energi Tak Terbarukan

KEBIJAKAN ENERGI SEKTORAL

Kebijakan Rumah Tangga Kebijakan Komersial

Kebijakan Transportasi Kebijakan Industri

KEBIJAKAN KLASTERAL* Energi Baru

Kebijakan Energi Nuklir

Kebijakan Panas Bumi Energi Terbarukan

Kebijakan CBM

Kebijakan Gasified Coal Kebijakan Liquified Coal

Kebijakan Energi Hidrogen

Kebijakan Hidro Kebijakan Bioenergi Kebijakan Solar Energy Kebijakan Energi Angin Kebijakan Energi Samudara

Kebijakan Minyak Bumi Kebijakan Gas Bumi Kebijakan Batubara

Visi

EBT

25/25

(5)

ARAH KEBIJAKAN

ENERGI

EBT Gas Bumi Batubara M. Bumi 21 % 30,7 % 43,9% 4,4 % EBT Gas Bumi Batubara M. Bumi 2010* 2015 2020 2025 KONSERVASI ENERGI (37,25%) DIVERSIFIKASI ENERGI BAU**

Sumber: *DEN, **Blueprint PEN 2006-2025

(a) Perpres 5/2006 (b) VISI 25/25

25 % 32 % 1131,3 20 % 23 % 68% 11,3% 19% 3% 5100 3200 3200 (a) (b) Update 22-09-2010

(6)

CLUSTERING OF

ENERGY CONSERVATION (EFFICIENCY)

Utilization in Transport Sector Utilization in Industrial Sector Utilization in Commercial Sector UTILIZATION SUPPLY UPSTREAM DOWNSTREAM

SUPPORTING (SERVICE) BUSINESS FOR ENERGY CONSERVATION

SUPPORTING INDUSTRY FOR ENERGY CONSERVATION (FABRICATING ENERGY EFFICIENT APPLIANCES AND MACHINERIES )

RESOURCES

CLUSTER

PROCESS/

STAGES Exploitation

Refining Process

/Generation Transmission Storage

Exploration Energy Resources Utilization in Household Sector Distribution

Pengusahan/ Transformasi Energi Pengguna Energi Penyedia Energi

(7)

Kondisi saat ini dan

Kondisi sasaran

(8)

INTENSITAS ENERGI 2000 - 2008

-100 200 300 400 500 600 700 800 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun Int e ns it a s ( TO E /j ut a U S $ )

Intensitas Energi Poly. (Intensitas Energi)

(9)

INTENSITAS ENERGI

• Produksi

• Konsumsi Energi

• Masyarakat pelaku

ekonomi

PENGGUNA

AKHIR

• Nilai Tambah • Konsumsi Energi • Jumlah pengguna • Intensitas energi:

• Sektor Industri 687 TOE/JtUS$

• Transportasi 1.700 TOE/JtUS$ • Komersial • Lain-Lain • Transformasi Energi

SEKTORAL

• Pendapatan Nasional • Konsumsi Energi • Intensitas : 388 TOE/JtUS$ (Tahun 2008)

NASIONAL

Jumlah energi yang diperlukan untuk menghasilkan satu

satuan produk/nilai tambah/pendapatan nasional

(10)

DASAR PENETAPAN

TARGET KONSERVASI ENERGI

• Potensi penghematan energi yang teridentifikasi di

pengguna energi,

• Langkah penerapan teknologi hemat energi yang

berhasil dengan baik

Sasaran / Target

KE Pengguna

Energi

• Dari populasi unit usaha, ditentukan prosentasi

penghematan yang secara realistis dapat dicapai di

masing-masing sektor

Sasaran / Target

KE Sektoral

• Pangsa konsumsi energi masing-masing sektor

pengguna energi,

• Akumulasi penghematan energi

• Target penurunan Intensitas Energi Nasional.

Sasaran / Target

KE Nasional

(11)

TARGET KONSERVASI ENERGI VISI 25/25

37,25% Energi Primer

Asumsi Ratio Transformasi dan Konversi Energi Primer ke

Energi Final 68%

Target Konservasi Energi di Sektor Pengguna Energi :

Sektor Industri

22% energi final ~ 32% energi primer

Sektor Komersial

15% energi final ~ 22% energi primer

Sektor Transportasi

25% energi final ~ 37% energi primer

Sektor Rumah Tangga

25% energi final ~ 37% energi primer

Nasional

23% energi final ~

34% energi primer

Target Konservasi Energi di Sektor Pengusahaan/

Transformasi Energi :

3 % energi primer

Target Konservasi Energi di Sektor Penyediaan Energi :

0,25%

(12)

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI

Sumber : Hasil Audit Energi DJLPE, JICA dan -NEDO Tahun 2006 - 2009

SEKTOR

JENIS ENERGI

POTENSI

PENGHEMATA

N ENERGI

INDUSTRI 25%

- Besi Baja Multi (final) 30%

- Semen Multi (final) 10%

- Teksttil Multi (final) 30%

- Makanan Multi (final) 15%

- Industri Lainnya Multi (final) 25%

KOMERSIAL Listrik 25%

RUMAH TANGGA Multi (final) 30%

TRANSPORTASI BBM 35%

TRANSFORMASI ENERGI Multi (primer) 20% PENYEDIA ENERGI Multi (primer & final) 0,75%

(13)

Sektor

Penghematan

Potensi

Pangsa

Konsumsi

Energi

Implementasi

Target (2010-15) Target (2016-20) Target (2021-30) Target Total

Industri

25%

49%

5%

7%

10%

22%

Komersial

25%

4%

5%

5%

5%

15%

Transportasi

35%

30%

5%

10%

10%

25%

Rumah

Tangga

30%

14%

5%

10%

10%

25%

Lain-Lain

25%

3%

5%

5%

5%

15%

NASIONAL

29%

100%

5.1%

8.2%

9.7%

23%

TAHAPAN PENCAPAIAN TARGET

(14)

TAHAPAN PENCAPAIAN TARGET

SEKTOR TRANSFORMASI ENERGI

Sektor

Potensi Penghemat an Sektoral

Pangsa

Potensi

Penghematan

terhadap

Supply

Nasional

Implementasi

Target (2010-15) Target (2016-20) Target (2021-30) Target

Power

Generator

10%

12,5%

1,25%

0,25

%

0,5%

0,5%

1,25

%

Transmissio

n &

Distribution

6%

12,5%

0,75%

0,2%

0,25%

0,3%

0,75

%

Refinery

1%

50%

0,5%

0,1%

0,2%

0,2%

0,5%

NASIONAL

2,5%

0,55

%

0,95%

1,0%

2,5%

(15)

TAHAPAN PENCAPAIAN TARGET

SEKTOR PENYEDIAAN ENERGI

Sektor

Potensi Penghematan Sektoral

Potensi

Penghematan

terhadap

Supply

Nasional

Implementasi

Target (2010-15) Target (2016-20) Target (2021-30) Target

Eksplorasi dan

Eksploitasi

0,5%

0,75%

0,2%

0,25%

0,3%

0,75%

(16)

TARGET PENURUNAN CO

2

Sumber Emisi Carbon di Indonesia (Juta Ton CO2)

Emisi karbon di Indonesia diakibatkan oleh sektor energi sebesar 9 %

Sejalan dengan berkurangnya pembakaran bahan bakar fosil, jumlah emisi

CO

2

pun akan menurun

Penurunan CO

2

di sektor energi akibat upaya Konservasi Energi akan

dijabarkan secara sektoral untuk setiap tahunnya, berdasarkan target

penurunan konsumsi energi yang akan dicapai

(17)

Lingkungan

Strategis

(18)

SITUASI ENERGI

Primary energy mix depends on fossil

fuel (95,8 %); oil(49,92 %), (19,06 %)

and coal (31,84 %) -

Green House Gas

(GHG) sources

Energy demand tends to increase(7%

per year)

Fossil energy still subsidized

Total power plan capacity 30 GW

(2008)

Electrification ratio : 66% (2008)

Ratio on primary energy transformation

and conversion to energy final

relatively low (60%)

High energy saving potential (15-30%)

Renewable energy utilization relatively

low ( < 5%).

18

ENERGY MIX - 2008

Gas 19,06% Coal 31,84% Oil 49,92% Geothermal 1,32% Micro hydro 2,86%

(19)

Pertumbuhan Ekonomi dan

Pasokan Energi Primer 1990 - 2009

-500 1,000 1,500 2,000 2,500 Tahun P a s o k a n E n e rg i P ri m e r (J u ta S B M ) G D Ph ar g a 2000 (T ri li u n R p .)

GDP at Constant Price 2000 GDP (Trend) Primary Energy Supply Primary Energy Supply (Trend)

GDP at Const ant Price 2000 875 936 1,000 1,152 1,239 1,340 1,445 1,513 1,314 1,325 1,390 1,443 1,506 1,577 1,657 1,751 1,847 1,963 2,082 2,165.28 GDP (Trend) 875.025 918 963 1010 1059 1111 1165 1222 1281 1344 1410 1478 1551 1626 1706 1789 1876 1968 2064 2165 Primary Energy Supply 494.61 532.72 580.70 600.54 638.65 636.31 687.47 748.18 754.23 706.42 733.30 777.53 840.82 858.19 872.68 896.45 897.15 955.71 1,014.38 1065 Primary Energy Supply (Trend) 494.614 515.0 536.2 558.3 581.3 605.2 630.2 656.1 683.1 711.3 740.6 771.1 802.9 835.9 870.4 906.2 943.5 982.4 1022.9 1065.0 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

(20)

Source: Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2009, CDI-EMR, MEMR

Perbandingan Intensitas Energi

di Beberapa Negara

(21)

PELUANG KONSERVASI ENERGI

Masih tingginya intensitas energi di hampir seluruh sektor produksi

AREA INTENSITAS ENERGI

Jepang Indonesia

Arc Furnace 300 kWh/ton 464 kWh/ton Reheating

(22)

Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat energi

Potensi penetapan harga energi sesuai keekonomiannya

Penciptaan desain dan perencanaan wilayah berbasis energi (sistem

transportasi, disain pabrik dan gedung hemat energi)

Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan meningkatkan

kebutuhan energi dalam negeri dan kemampuan / daya beli

masyarakat serta akan menjadi daya tarik investasi swasta yang

diperlukan dalam pembangunan sektor energi

PELUANG KONSERVASI ENERGI

(23)

PELUANG KONSERVASI ENERGI

(Lanjutan)

Penerapan Manajer Energi di Sektor Bangunan dan Industri

Pengalihan moda transportasi pribadi ke moda transportasi masal, akan

memberikan penghematan energi yang cukup berarti

Tuntutan lingkungan yang bersih dan aman, disyaratkan pembatasan

pelepasan CO

2

ke udara yang dapat menyebabkan pemanasan suhu

bumi akibat pembakaran bahan bakar fosil

MODA TRANSPORTASI INTENSITAS (kcal/penumpang)

Transportasi Masal 100 Sedan (2 penumpang) 530 Motor (1 penumpang) 250

Perbandingan Jumlah penumpang

kendaraan umum dan pribadi:

Tahun 2008:

10% : 90%

(24)

KENDALA KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI, SEKTOR KOMERSIAL

Kurang koordinasi dalam mempersiapkan kebijakan, aturan

dan program KE antar Kementrian,

Belum adanya sarana dan petugas khusus yang dapat mendukung terselenggaranya pengawasan terhadap pelaksanaan aturan yang ada, Pengetahuan dan pemahaman terhadap kebijakan, peraturan dan program KE masih terbatas,

Kemampuan melaksanakan Manajemen Energi dan Audit Energi masih lemah,

Implementasi hasil Audit Energi masih terbatas,

Belum tersedia forum sebagai sarana transfer teknologi KE serta jejaring dalam pengelolaan energi,

Kelayakan investasi di bidang KE yang dapat menurunkan biaya produksi/operasional kurang dipahami,

(25)

KENDALA KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI, SEKTOR KOMERSIAL (lanjutan)

Informasi teknis mengenai langkah KE yang efektif serta

keberhasilan penerapannya belum terdistribusi secara meluas

Program labelisasi belum terlaksana secara utuh dan

fungsional

Belum tersedia insentif dan dis-insentif atas penggunaan

listrik PLN

Belum tersedia insentif bagi yang telah melaksanakan KE

dengan baik

Belum tersedia insentif finansial bagi implementasi proyek

KE

Belum tersedia “one stop access” informasi teknis KE

Belum dikembangkan pembentukan dan pemanfaatan

database KE

(26)

KENDALA KONSERVASI ENERGI

SEKTOR TRANSPORTASI

Pengetahuan dan pemahaman terhadap

kebijakan, peraturan dan program KE masih

terbatas

Informasi teknis mengenai langkah KE

yang efektif serta keberhasilan penerapannya belum

terdistribusi secara meluas

Kelayakan investasi di bidang KE yang dapat

menurunkan biaya operasional kurang

dipahami

Belum tersedia insentif finansial bagi implementasi proyek

KE

Belum tersedia “one stop access” informasi

teknis KE

Kurang koordinasi antar Kementrian dalam mempersiapkan

kebijakan, aturan dan program KE

Panjang jalan /orang (m/orang) rapat :

- JKT 0,6 - SBY 0,4 - Tokyo & Eropa 2 - Amerika 7

Kondisi prasarana jalan banyak yang rusak

- jalan nasional : 10%, - jalan provinsi : 30%

Ketertiban Lalu Lintas masih rendah :

- overweight,

- kepatuhan terhadap tanda dan aturan lalu lintas

Prasarana Kendaraan Umum terbatas (Kendaraan, Terminal,

(27)

KENDALA KONSERVASI ENERGI

SEKTOR RUMAH TANGGA

Dorongan melaksanakan KE masih lemah, oleh karena harga

energi masih disubsidi

Informasi mengenai kinerja energi pada peralatan pemanfaat

listrik rumah tangga belum tersedia secara mudah, kalaupun

ada belum dipahami oleh masyarakat

Peralatan pemanfaat listrik rumah tangga yang tersedia di

pasaran masih banyak yang tidak efisien

Program labelisasi belum terlaksana secara utuh dan

fungsional

Belum tersedia insentif dan dis-insentif atas penggunaan listrik

PLN

Belum tersedia insentif bagi yang telah melaksanakan KE dengan

(28)

Strategi dan

Kebijakan

(29)

VISI DAN MISI

VISI :

T E R W U J U D N YA B U D AYA P E M A N FA ATA N E N E R G I YA N G H E M AT

D A N E F I S I E N U N T U K M E N J A M I N P E N Y E D I A A N E N E R G I YA N G

B E R K E L A N J U TA N

MISI :

M E M B E R I K A N A R A H A N D A N P E D O M A N B A G I P E L A K U

K O N S E R VA S I E N E R G I D A N M A S YA R A K AT P E N G G U N A E N E R G I

U N T U K M E N I N G K AT K A N E F I S I E N S I P E M A N FA ATA N E N E R G I

N A S I O N A L

(30)

STRATEGI KONSERVASI ENERGI

Meningkatkan kesadaran untuk mewujudkan budaya

hemat energi

Menerapkan komitmen efisiensi pemanfaatan energi

Memanfaatkan teknologi energi bersih dan efisien

Melibatkan pemangku kepentingan dalam proses

penyiapan kebijakan

Meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dan

Peran Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya

dalam pelaksanaan Konservasi Energi

(31)

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI

Konservasi Energi menjadi tanggungjawab bersama,

yakni Pemerintah, Pengusaha dan Masyarakat

Kewajiban bagi pengguna energi besar untuk

melaksanakan langkah penghematan energi

Pemberian Insentif bagi pengguna energi kecil,

berupa Audit Energi dan bimbingan teknis

Penyediaan Insentif finansial untuk mendorong

implementasi proyek konservasi energi

Disinsentif bagi yang tidak melaksanakan

konservasi energi

(32)

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI (lanjutan)

Legalisasi pelaksanaan Konservasi Energi mengacu

pada UU Energi No. 30/2007 dan Regulasinya

mengacu pada PP KE No. 70/2009

Kementrian ESDM menjadi focal point dalam rangka

Sinergi program dan kemitraan dengan Kementrian

terkait, Pemerintah Pusat dan Daerah

Memberdayakan

peran

Pemangku

Kepentingan

(Asosiasi Pengusaha dan Profesi) Konservasi Energi

Pendanaan Program Konservasi Energi diupayakan

dari APBN, APBD, CDM, bantuan negara donor,

public private partner-ship

(33)

PROGRAM

(34)

ACUAN PROGRAM

KONSERVASI ENERGI

• Sosialisasi Konservasi Energi

• Program Kemitraan Konservasi Energi

• Pelatihan Konservasi Energi

• Standar terkait Konservasi Energi

Mengacu pada program yang ada, terutama program yang mempunyai

dampak cukup besar terhadap keberhasilan Konservasi Energi :

• Monitoring dan Bimbingan Teknis Implementasi Konservasi Energi

• Standar dan Labelisasi Peralatan Listrik

• Penyediaan Insentif termasuk informasi teknologi Konservasi Energi

• Penerapan Teknologi Hemat Energi

• Pengembangan ESCO

• Pengembangan DSM

Pokok-pokok program Konservasi Energi yang dirancang berfokus pada

implementasi langkah peningkatan efisiensi energi :

• Sertifikasi Manajer Energi dan Auditor Energi

• Pelaporan Perencanaan dan Implementasi Konservasi Energi

• Peningkatan Pengetahuan Pejabat / Petugas Pemerintah Pusat dan Daerah

Penerapan Sistem Manajemen Energi di semua unit usaha yang

menggunakan energi dalam operasinya :

(35)

PROGRAM KONSERVASI ENERGI

NO JUDUL PROGRAM

NO JUDUL PROGRAM

1 Penyiapan Peraturan untuk Pelaksanaan UU Energi dan PP Konservasi Energi

10 Demand Side Management 2 Pelatihan ”Konservasi Energi” untuk

Pejabat/ Petugas di Pemerintah Pusat dan Daerah

11 Lomba Hemat Energi untuk Sektor Industri dan Bangunan Komersial 3 Seminar KE untuk para Eksekutif 12 Pengembangan dan Pengelolaan

Database Konservasi Energi 4 Pengembangan Jaringan antar

Perusahaan Terpilih dan Manajer Energi

13 Pembentukan Pusat Teknologi Hemat Energi

5 Sertifikasi Manajer Energi 14 Insentif Finansial Kegiatan Konservasi Energi

6 Sertifikasi Auditor Energi 15 Pembenahan Transportasi Umum untuk Daerah Perkotaan

7 Implementasi Sistem Manajemen Energi 16 Optimalisasi Kereta Api dan Angkutan Laut untuk Angkutan Barang

8 Kemitraan Implementasi Konservasi Energi

17 Kampanye Hemat Energi Sektor Rumah Tangga dan Transportasi

9 Pelabelan Tingkat Efisiensi Energi pada Produk

18 Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peralatan Konservasi Energi

(36)

Program 1 : Penyiapan Peraturan untuk Pelaksanaan UU

Energi dan PP Konservasi Energi

1. Program : Penyiapan Peraturan untuk Pelaksanaan PP Konservasi Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : • Melengkapi petunjuk teknis untuk memenuhi ketentuan dalam PP No. 70 Tahun 2009 mengenai Konservasi Energi

• Memfasilitasi pelaksanaan Konservasi Energi di semua sektor pengguna energi

4. Pengaruh yang diharapkan: • Tercapainya koordinasi, efektifitas dan sasaran obyek yang tepat

• Program Konservasi Energi Nasional dapat terlaksana dengan baik

• Terjadi penurunan konsumsi energi secara nasional

5. Peserta/Obyek: • Sektor Industri, Sektor Komersial, Sektor Transportasi

• Sektor Rumah tangga

6. Biaya Pelaksanaan : Dibebankan ke APBN

(37)

Program 1 : Penyiapan Peraturan untuk Pelaksanaan UU Energi

dan PP Konservasi Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

> Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi • Penunjukan Manajer Energi dan Auditor Energi

• Penyusunan dan penyampaian Program Konservasi Energi

• Pelaporan hasil audit energi dan implementasinya

• Standar Kompetensi Manajer dan Auditor Energi

• Standar Latih Manajer dan Auditor Energi

• Akreditasi Lembaga Latih dan Sertifikasi Manajer dan Auditor Energi

• Insentif Finansial

> Sektor Rumah Tangga

• Standar Peralatan Listrik Rumah Tangga

• Display kinerja energi peralatan listrik Rumah Tangga

• Prosedur Uji peralatan listrik Rumah Tangga

• Akreditasi Laboratorium Uji peralatan listrik Rumah Tangga

• Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk peralatan listrik Rumah Tangga

(38)

Program 2 : Pelatihan

Konservasi Energi

untuk Pejabat/

Petugas di Pemerintah Pusat dan Daerah

1. Program : Pelatihan ”Konservasi Energi” untuk Pejabat/Petugas di

Pusat dan Daerah

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : • Meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan energi bagi pejabat/ petugas pelaksana di Pusat dan Daerah mengenai Konservasi Energi

• Memberikan bekal dalam tugas melakukan bimbingan, pengawasan serta evaluasi dalam pelaksanaan

Konservasi Energi

4. Pengaruh yang diharapkan: • Program Konservasi Energi Nasional dapat disosialisasikan dan dilaksanakan secara berkesinambungan

• Lulusan terbaik dijadikan pelatih

5. Peserta/Obyek: Pejabat di Pusat dan Daerah yang terkait dengan pelaksanaan Konservasi Energi di Sektor Industri, Komersial ,Transportasi dan Rumah Tangga

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan ke APBN dan APBD

(39)

Program 2 : Pelatihan

Konservasi Energi

untuk Pejabat/

Petugas di Pemerintah Pusat dan Daerah

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Peserta : Pejabat/ Petugas di lingkungan Kementerian Perindustian, PU, Perhubungan dan ESDM

• Lokasi : Pemanfaatan unit/ pusat pelatihan yang tersebar di wilayah Indonesia

• Materi pelatihan:

– Pengenalan Konservasi Energi,

– Peraturan Konservasi Energi

– Tugas dan tanggungjawab terkait Program Konservasi Energi

> Implementasi :

• Tahun 2011 : Pemerintah Pusat, Total Rp. 375 Juta (3 angkatan, @ Rp. 125.000.000 per angkatan, 20 orang per angkatan)

• Tahun 2011 – 2012 : Pemda Tingkat I, Total Rp. 1,5 Milyar (12 angkatan, @ Rp. 125.000.000 per angkatan, 20 orang per angkatan)

• Tahun 2013 –2015 : Pemda Tingkat II, Total Rp. 13,5 Milyar (105 angkatan, @ Rp. 125.000.000 per angkatan, 30 orang per angkatan)

• Tahun 2016 –2030 : Pelatihan reguler 1 angkatan per tahun untuk penyegaran

(40)

Program 3 : Seminar Konservasi Energi untuk para Eksekutif

1. Program : Seminar Konservasi Energi untuk para Eksekutif

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : • Meningkatkan kesadaran Para Eksekutif perusahaan akan pentingnya dan manfaat Konservasi Energi, sehingga tergerak untuk melaksanakannya

• Membuat Efisiensi Energi menjadi salah satu faktor untuk mempromosikan perusahaannya sebagai bisnis yang bersih lingkungan di pasaran

4. Pengaruh yang diharapkan: • Terciptanya kesadaran melaksanakan kegiatan

peningkatan efisiensi energi dan berinvestasi di bidang Konservasi Energi

• Efisiensi Energi menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh para eksekutif

• Energi menjadi sumberdaya yang perlu segera dikelola dengan baik, sehingga diharapkan terjadi peningkatan efisiensi energi di perusahaan

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan ke APBN

(41)

Program 3 : Seminar Konservasi Energi untuk para Eksekutif

8. Deskripsi Langkah-langkah:

> Sektor Industri, Sektor Komersial, Sektor Transportasi dan Sektor Rumah Tangga • Peserta : Para Eksekutif unit usaha di sektor Industri, Komersial dan Transportasi

• Lokasi : Tersebar di wilayah Indonesia

• Materi pelatihan:

– Pengenalan Konservasi Energi,

– Peraturan Konservasi Energi, ISO 50001

– Rencana Strategis Konservasi Energi Nasional

– Tugas dan tanggungjawab terkait Program Konservasi Energi

Perkiraan biaya pelaksanaan :

– Tahun 2011 –2012 : 8 angkatan @ 50 orang ( unit usaha > 20.000 TOE/tahun)

– Tahun 2013 –2015: 12 angkatan @ 50 orang (unit usaha > 6.000 TOE/tahun)

– Tahun 2016 –2025 : 2 angkatan per tahun @ 50 orang (uit usaha < 6.000 TOE/tahun)

(42)

Program 4 : Pengembangan Jaringan antar Perusahaan

Terpilih dan para Manajer Energi

1. Program : Pengembangan Jaringan antar Perusahaan Terpilih dan para Manajer Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Membentuk wadah bagi para pengguna energi agar mereka memperoleh informasi mengenai teknologi hemat energi, pemasok peralatan hemat energi serta penyandang dana untuk investasi proyek Konservasi Energi

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peraturan Pemerintah mengenai kewajiban menunjuk Manajer Energi di unit usaha terpilih dapat terlaksana dengan baik

• Energi dapat dikelola dengan baik, sehingga diharapkan terjadi peningkatan efisiensi energi di perusahaan

• Peluang penghematan yang ada dapat segera terealisasi, dengan demikian terjadi penurunan konsumsi energi nasional

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan ke APBN

(43)

Program 4 :

Pengembangan Jaringan antar Perusahaan Terpilih dan

para Manajer Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

> Sektor Industri, Sektor Komersial, dan Sektor Transportasi

• Peserta : Para Manajer Energi unit usaha di sektor Industri, Komersial dan Transportasi

• Lokasi : Tersebar di wilayah Indonesia

• Lingkup kegiatan:

– Fasilitasi pembentukan wadah komunikasi antar manajer energi

(44)

Program 5 :Sertifikasi Manajer Energi

1. Program : Sertifikasi Manajer Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Melahirkan personel yang kompeten dalam melakukan audit energi di perusahaan

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peraturan Pemerintah mengenai kewajiban menunjuk Manajer Energi di unit usaha terpilih dapat terlaksana dengan baik

• Energi dapat dikelola dengan baik, sehingga diharapkan terjadi peningkatan efisiensi energi di perusahaan

• Peluang penghematan yang ada dapat segera terealisasi, dengan demikian terjadi penurunan konsumsi energi nasional

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Tahap Persiapan dibebankan ke APBN, Implementasi dibebankan pada calon Manajer Energi

(45)

Program 5 : Sertifikasi Manajer Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Penetapan Standar dan Akreditasi:

– Penetapan Standar Latih dan Standar Kompetensi Manajer Energi

– Penetapan Prosedur Sertifikasi Manajer Energi

– Akreditasi Lembaga Pelatihan dan Lembaga Uji Manajer Energi

• Implementasi Sertifikasi Manajer Energi sektor industri

– Tahun 2011 –2012 : 10 angkatan @ 30 orang ( unit usaha > 20.000 TOE/tahun)

– Tahun 2013 –2015 : 20 angkatan @ 30 orang (unit usaha > 6.000 TOE/tahun)

– Tahun 2016 –2025 : Sertifikasi Ulang/ Baru 1 angkatan per tahun @ 30 orang

• Implementasi Sertifikasi Manajer Energi sektor ibangunan komersial

– Tahun 2011 –2012 : 10 angkatan @ 30 orang ( unit usaha > ... kwh/tahun)

– Tahun 2013 –2015 : 20 angkatan @ 30 orang (unit usaha > ... Kwh/tahun)

– Tahun 2016 –2025 : Sertifikasi Ulang/ Baru 1 angkatan per tahun @ 30 orang

(46)

Program 6 : Sertifikasi Auditor Energi

1. Program : Sertifikasi Auditor Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Melahirkan personel yang kompeten dalam melakukan audit energi di perusahaan

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peraturan Pemerintah mengenai kewajiban memiliki Auditor Energi internal di unit usaha terpilih dapat terlaksana dengan baik

• Potensi penghematan energi dapat diidentifikasi dengan baik, sehingga diharapkan terjadi peningkatan efisiensi energi di perusahaan

• Peraturan Pemerintah mengenai Pengelolaan Energi dapat terlaksana dengan baik

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan ke APBN

(47)

Program 6 : Sertifikasi Auditor Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Penetapan Standar dan Akreditasi:

– Penetapan Standar Latih dan Standar Kompetensi Auditor Energi

– Penetapan Prosedur Sertifikasi Auditor Energi

– Akreditasi Lembaga Pelatihan dan Lembaga Uji Auditor Energi

• Implementasi Sertifikasi Auditor Energi Sektor Industri

– Tahun 2011 - 2012 : 10 angkatan @ 30 orang ( unit usaha > 20.000 TOE/tahun)

– Tahun 2013 –2015: 20 angkatan @ 30 orang (unit usaha > 6.000 TOE/tahun)

– Tahun 2016 –2025 : Sertifikasi Ulang/ Baru 1 angkatan per tahun @ 30 orang

• Implementasi Sertifikasi Auditor Energi Sektor Bangunan Komersial

– Tahun 2011 - 2012 : 10 angkatan @ 30 orang ( unit usaha > 20.000 TOE/tahun)

– Tahun 2013 –2015: 20 angkatan @ 30 orang (unit usaha > 6.000 TOE/tahun)

– Tahun 2016 –2025 : Sertifikasi Ulang/ Baru 1 angkatan per tahun @ 30 orang

(48)

Program 7 :Implementasi Sistem Manajemen Energi

1. Program : Implementasi Sistem Manajemen Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Penurunan Intensitas Energi di perusahaan dengan konsumsi energi di atas 6.000 TOE per tahun

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peluang penghematan yang teridentifikasi dapat

direalisasikan dengan baik, sehingga terjadi penurunan konsumsi energi

• Sistem Manajemen Energi diterapkan di unit usaha peserta program

• Seberapa jauh peningkatan efisiensi energi di industri peserta telah dicapai dapat diketahui

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Unit Usaha bersangkutan

(49)

Program 7 : Implementasi Sistem Manajemen Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Penetapan kriteria Unit Usaha peserta wajib :

– Sektor Industri : konsumsi energi > 6.000 TOE/ tahun

– Sektor Komersial :KVA terpasang > 2.000 KVA

– Sektor Transportasi : bus > 50 kendaraan; taxy : 500 kendaraan

• Sektor Industri,Sektor Komersial, Sektor Transportasi:

– Identifikasi Unit Usaha sesuai kriteria peserta wajib

– Penetapan mekanisme dan prosedur Sistem Pelaporan program dan implementasi KE

– Penetapan mekanisme pembinaan dan pengawasan

• Implementasi :

• Industri :

• Tahun 2011 - 2012 : > 20.000 TOE/ tahun (x1 industri)

• Tahun 2013 –2015 : > 6.000 TOE/ tahun (y1 industri)

• Bangunan Komersial :

• Tahun 2013 –2015 (x2 bangunan)

• Transportasi :

• Tahun 2013 –2015 (x3 perusahaan transportasi)

(50)

Program 8 : Kemitraan Implementasi Konservasi Energi

1. Program : Kemitraan Implementasi Konservasi Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Penurunan Intensitas Energi di perusahaan dengan konsumsi energi di bawah 6.000 TOE per tahun

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peluang penghematan yang teridentifikasi dapat

direalisasikan dengan baik, sehingga terjadi penurunan konsumsi energi

• Pengelolaan energi diterapkan di unit usaha peserta program

• Pembinaan dan pengawasan program efisiensi energi di industri peserta telah dicapai dapat dilakukan

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan pada APBN

(51)

Program 8 : Kemitraan Implementasi Konservasi Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Sektor Industri,Sektor Komersial, Sektor Transportasi:

– Identifikasi Unit Usaha sesuai kriteria yang ditetapkan

– Penetapan mekanisme dan prosedur Sistem Pelaporan program dan implementasi KE

– Penetapan mekanisme pembinaan dan pengawasan

– Pelaksanaan Audit Energi

– Pelaksanaan pemberian bantuan teknis implementasi rekomendasi

– Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan

• Implementasi:

– 25 industri per tahun @ Rp. 50 juta, total Rp.1.250.000.000

– 25 bangunan komersial per tahun @ Rp. 25 juta, total Rp. 625.000.000

(52)

Program 9 : Pelabelan Tingkat Efisiensi Energi pada Produk

1. Program : Pelabelan Tingkat Efisiensi Energi pada Produk

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Perbaikan tingkat efisiensi energi dari produk pemanfaat energi yang ada di pasaran

4. Pengaruh yang diharapkan: • Terjadi persaingan yang sehat dalam mempromosikan produk yang dihasilkan

• Masyarakat memperoleh peralatan pemanfaat energi yang lebih efisien

• Masyarakat memperoleh informasi yang edukatif dalam memilih peralatan pemanfaat energi

• Tersedianya peralatan pemanfaat energi yang efisien energi di pasaran

• Menghilangkan produk dengan efisiensi yang rendah di pasaran

• Aplikasi teknologi memproduksi peralatan Hemat Energi dapat berkembang

• Perusahaan tergerak untuk berlomba memproduksi peralatan pemanfaat energi yang efisien energi

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : Dibebankan pada Produsen/ Distributor

(53)

Program 9 : Pelabelan Tingkat Efisiensi Energi pada Produk

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Persiapan (Sektor Rumah Tangga)

– Penetapan Standar Efisiensi Energi pada Peralatan Listrik Rumah Tangga

– Penetapan Metoda uji dan kriteria penilaian

– Display kinerja energi peralatan listrik Rumah Tangga

– Akreditasi Laboratorium Uji peralatan listrik Rumah Tangga

– Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk peralatan listrik Rumah Tangga

• Implementasi : - Pelaksanaan:

• Sampling and Testing

• Market Research

• Review kriteria penilaian

– Tahun 2011 : Lampu Hemat Energi

– Tahun 2012 : Kulkas

– Tahun 2013 : AC

– Tahun 2014 : TV dan Rice Cooker

– Tahun 2015 : Setrika dan Kipas Angin

(54)

Program 10 :Demand Side Management

1. Program : Demand Side Management

2. Penanggung Jawab : PT. PLN (Persero)

3. Tujuan : • Menurunkan beban puncak pada peak hour

• Mencapai tarif listrik yang layak secara ekonomis

4. Pengaruh yang diharapkan: • Peningkatan efisiensi penggunaan listrik

• Menjamin pasokan listrik akibat terjadinya penurunan kosumsi listrik

• Biaya operasi pembangkit listrik turun

• Tersedia listrik bagi pelanggan baru, tanpa pembangunan pembangkit baru

5. Peserta/Obyek: • Sektor Rumah Tangga

• Sektor Industi dan Komersial

6. Sumber Pendanaan : Anggaran PLN

(55)

Program 10 : Demand Side Management

8. Deskripsi Langkah-langkah:

• Sektor Rumah Tangga

– Pengenalan skema tarif listrik yang disesuaikan

– Pemberian insentif bagi peserta program DSM

(56)

1. Program : Lomba Hemat Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : Meningkatkan partisipasi masyarakat pengguna energi

dalam program konservasi energi

4. Pengaruh yang diharapkan: Contoh contoh aplikasi teknologi/ langkah langkah

hemat energi tersebar luas

 Perusahaan tergerak untuk berlomba meningkatkan

efisiensi penggunaan energi

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial dan Sektor Transportasi 6. Sumber Pendanaan : APBN

7. Jangka Waktu Pelaksanaan: 2011 2030 (berkala)

(57)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Persiapan :

 Penetapan tatacara lomba, kriteria penilaian dan tim penguji  Penetapan insentif bagi pemenang

Implementasi :

 Pelaksanaan :

 Undangan Peserta  Kunjungan Lapangan  Evaluasi dan Penilaian

 Pemberian insentif bagi pemenang

 Sektor Industri, 1 kali dalam setahun @ Rp. 1.000.000.000  Sektor Komersial, 1 kali dalam setahun @ Rp. 750.000.000  Sektor Transportasi, 1 kali dalam setahun @ Rp. 750.000.0000

(Lanjutan)

(58)

Program 12 :

Pengembangan dan Pengelolaan Database

Konservasi Energi

1. Program : Pengembangan dan Pengelolaan Database Konservasi Energi

2. Penanggung Jawab :

3. Tujuan : • Tersedianya sarana untuk dapat menyusun strategi dan program konservasi energi jangka pendek dan menengah

• Tersedia informasi mengenai indikator penggunaan energi (intensitas energi) di masing –masing sub-sektor pengguna energi

4. Pengaruh yang diharapkan: • Intensitas Energi dari masing – masing sub – sektor pengguna energi dapat segera diketahui

• Mempermudah pemantauan keberhasilan program yang dilaksanakan di masing –masing sektor pengguna energi maupun secara nasional

5. Peserta/Obyek: Pusat Informasi Konservasi Nasional

6. Sumber Pendanaan : APBN

(59)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Persiapan :

• Perancangan dan Pengembangan database KE di Sektor Industri, Komersial dan Transportasi

• Persiapan petugas pengelola database

Implementasi : • Pengumpulan data

• Updating Database

• Analisis dan Evaluasi Keberhasilan

• Pelaporan

(Lanjutan)

Program 12 :

Pengembangan dan Pengelolaan

Database Konservasi Energi

(60)

Program 13 : Pembentukan Pusat Teknologi Hemat Energi

1. Program : Pembentukan Pusat Teknologi Hemat Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan : • Mempromosikan dan menyebarluaskan Teknologi Hemat Energi

• Langkah – langkah Konservasi Energi yang kompehensif dapat diimplementasikan

4. Pengaruh yang diharapkan: • Teknologi Konservasi Energi dapat tersebar luas

• Implementasi Program Konservasi Energi dapat terlaksana dengan baik

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial, Sektor Transportasi dan Sektor Rumah tangga

6. Sumber Pendanaan : APBN

(61)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Persiapan :

• Penetapan fungsi serta tugas dan tanggungjawab

• Penyiapan SDM

(Lanjutan)

(62)

Program 14 :

Insentif Finansial Kegiatan Konservasi Energi

1. Program : Insentif Finansial Kegiatan Konservasi Energi

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM, Kementrian Keuangan, Kementrian Perdagangan

3. Tujuan : Memberikan dukungan finansial terhadap kegiatan Konservasi Eenergi

4. Pengaruh yang diharapkan: • Teknologi Konservasi Energi terkini dapat diperkenalkan di lingkungan pengguna energi terkait

• Para pengguna energi dapat mengadopsi dan

mengimplementasi Teknologi Konservasi Energi yang memerlukan investasi

5. Peserta/Obyek: Sektor Industri, Sektor Komersial, Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : APBN

(63)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Persiapan :

•Penetapan jenis insentif finansial

• Penetapan mekanisme memperoleh insentif finansial

(Lanjutan)

(64)

Program 15 : Pembenahan Transportasi Umum

1. Program : Pembenahan Transportasi Umum

2. Penanggung Jawab : Kementrian Perhubungan

3. Tujuan : Pengalihan penumpang kendaraan pribadi ke kendaraan umum masal (bis, kereta api)

4. Pengaruh yang diharapkan: • Mengurangi penggunaan BBM

• Mengurangi kemacetan

5. Peserta/Obyek: Sektor Transportasi

6. Sumber Pendanaan : APBN

(65)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Persiapan :

• Menyediakan sarana transportasi yang aman, nyaman dan cepat

• Pembenahan sarana dan prasarana Transportasi (Kendaraan, Jalan, Terminal, Halte)

• Meremajakan alat transportasi umum yang sudah tua

• Memilih moda kendaraan yang tepat

• Integrasi angkutan kereta api dan bus umum

(Lanjutan)

(66)

Program 16 :

Optimalisasi Kereta Api untuk Angkutan Barang

1. Program : Optimalisasi Kereta Api untuk Angkutan Barang

2. Penanggung Jawab : Kementrian Perhubungan

3. Tujuan : Pengalihan angkutan barang dengan kendaraan mobil ke kereta api

4. Pengaruh yang diharapkan: • Mengurangi penggunaan BBM

• Mengurangi kerusakan jalan

• Mengurangi kemacetan

5. Peserta/Obyek: Sektor Transportasi (Angkutan KA)

6. Sumber Pendanaan :

(67)

8. Deskripsi Langkah-langkah:

Sektor Transportasi (Angkutan KA):

(Lanjutan)

(68)

Program 17 : Kampanye Hemat Energi

1. Program : Kampanye Hemat Energi

2. Penanggung Jawab : Pengusaha energi besar : - PLN (Hemat Listrik)

- PERTAMINA (Hemat BBM)

3. Tujuan : • Terciptanya budaya hemat energi di masyarakat

4. Pengaruh yang diharapkan: • Kesadaran masyarakat melakukan penghematan energi meningkat

5. Peserta/Obyek: Seluruh sektor pengguna energi

6. Sumber Pendanaan : Anggaran PLN dan PERTAMINA

(69)

Program 17 :

Kampanye Hemat Energi

8. Deskripsi Langkah-langkah:Persiapan :

Perancangan Materi kampanyePembuatan materi kampanyeImplementasi :

Pelaksanaan Kampanye di berbagai kalangan melalui :Penyebaran brosur

Pemasangan board

Iklan layanan masyarakatTalk show

Diskusi terbukaDakwah

Pemilihan duta hemat energi

(70)

Program 18 :

Penelitian dan Pengembangan

Teknologi dan Peralatan Konservasi Energi

(Lanjutan)

1. Program : Pemilihan Putra dan Putri Energi sebagai“Duta Hemat Energi”

2. Penanggung Jawab : Kementrian ESDM

3. Tujuan :

4. Pengaruh yang diharapkan:

5. Peserta/Obyek: Seluruh sektor pengguna energi

6. Sumber Pendanaan : APBD

(71)

ROADMAP PROGRAM

KONSERVASI ENERGI

(72)

ROADMAP PROGRAM

KONSERVASI ENERGI

Menyusun Langkah Konservasi Energi dalam

time-frame (Roadmap)

:

• Jangka Pendek, tahunan untuk periode 5 tahun

• Jangka Menengah, lima tahunan untuk periode 10 tahun, dan • Jangka Panjang, untuk periode sampai dengan 2025

Roadmap

Konservasi Energi akan disusun untuk setiap sektor pengguna energi,

dalam upaya mencapai target sektoral

Penyusunan

Roadmap

mempertimbangkan :

• segi kelembagaan untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing pemeran • segi pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan program tersebut

Implementasi langkah Konservasi Energi :

• Fokus pada unit usaha > 6.000 TOE untuk sektor Industri dan > 1000 kVA untuk sektor Bangunan Komersial

• 5 tahun pertama, implementasi langkah KE yang tidak atau sedikit membutuhkan biaya • Langkah selanjutnya implementasi Konservasi Energi yang membutuhkan dana besar

(73)

PROGRAM 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2020 2030 Program 1 :

Penyiapan Peraturan untuk Pelaksanaan UU Energi dan PP Konservasi Energi

Program 2:

Pelatihan Konservasi Energi untuk Pejabat Pemerintah Pusat dan Pemda

Program 3:

Seminar Konservasi Energi untuk para Eksekutif Penyempurnaan dan Harmonisasi Peraturan Perundang2an Persiapan: Materi Format Pelatihanr

Mapping & identifikasi peserta Nara Sumber dan Instruktur

Tahapan Pelaksanaan: Thn 2010 : Pemda I (1 angk.) Thn 2011 : Pemda I (3 angk.) Thn 2012 : Pemda II (3 angk.) Thn 2013 : Pemda II (3 angk.) Thn 2014 : Pemda II (3 angk.) Thn 2015 : Pemda II (2 angk.) Persiapan: Materi Format Pelatihanr Mapping dan identifikasi peserta

Nara Sumber dan Instruktur

Pelaksanaan:

Tahap I : Jakarta Tahap II: Jawa Timur Tahap III: Kalimantan Barat Tahap IV: Sulawesi Selatan Tahap V: Sumatera Utara

ROADMAP KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI

(74)

ROADMAP KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI (lanjutan)

PROGRAM 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2020 2025 Program 5: Sertifikasi Manajer Energi Program 6: Sertifikasi Auditor Energi Persiapan :  Materi  Instruktur  Penguji Pelaksanaan:

 industri > 20.000 TOE per tahun  industri10.000 – 20.000 TOE per tahun  industri 6.000 – 10.000 TOE per tahun Persiapan:  Materi  Instruktur  Penguji Pelaksanaan:

 industri > 20.000 TOE per tahun

 industri10.000 – 20.000 TOE per tahun

 industri 6.000 – 10.000 TOE per tahun

(75)

ROADMAP KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI (lanjutan)

PROGRAM 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2020 2025 Program 7: Implementasi Sistem Manajemen Energi Program 8: Kemitraan Implementasi Konservasi Energi Program 9: Pelabelan Tingkat Efisiensi Energi pada Produk

Persiapan:

 Mapping pengguna energi peserta Program Pelaksanaan:  Audit Energi  Pemantauan dan Bimbingan Teknis Persiapan:

 Mapping peserta Program

 Membuat MOU dengan peserta program

 Inventarisasi dan membina para Auditor Energi

Pelaksanaan:

 industri > 20.000 TOE per tahun

 industri10.000 – 20.000 TOE per tahun  industri 6.000 – 10.000 TOE per tahun Persiapan :  Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk  Akreditasi Laboratorium Uji Pelaksanaan:

 2011 Lampu Hemat Energi  2012 Kulkas

 2013 AC

 2014 TV dan Rice Cooker  2015 Seterika dan Kipas Angin

(76)

ROADMAP KONSERVASI ENERGI

SEKTOR INDUSTRI (lanjutan)

Program 11:

Lomba Hemat Energi

Program 12: Pengembangan dan Pengelolaan Data Base Energi Persiapan :  Kriteria penilaian  Mekanisme/ tata cara  Tim Penilaian Pelaksanaan:

 undangan kepada peserta

potensial

 Kunjungan lapangan

 Evaluasi dan Penilaian

 Pemberian Penghargaan Persiapan:  Perancangan dan Pengembangan Database Konservasi Energi  Mempersiapkan SDM pengelola Database Pelaksanaan:  Mengumpulkan Data  Mengelola/ Update Database  Membuat dan mendistribusikan Laporan

(77)
(78)
(79)

Sebaran Jumlah Pabrik

(berdasarkan konsumsi energi)

DESCRIPTION

Energy Consumption (TOE/ Year)

TOTAL Jumlah (>6000 TOE/YR) < =1200 1200 -2400 2400 -6000 6000 -10000 10000 -20000 20000 -30000 30000 -50000 50000 -80000 >80000 Per ISIC Code

15 Food products and beverages 4,271 178 137 40 36 14 10 8 14 4,708 122 16 Tobacco 618 75 60 23 34 3 2 0 4 819 66 17 Textiles 1,643 83 72 31 27 16 10 2 6 1,890 92 18 Wearing apparel 1,576 71 64 23 14 5 6 1 6 1,766 55 19 Tanning and dressing of leather 460 0 4 1 0 0 0 0 0 465 1

20

Wood and products of wood except furniture and plaiting materials

1,197 24 24 9 7 5 3 1 0 1,270 25

21 Paper and paper products 379 10 12 2 2 1 0 0 1 407 6

22

Publishing, printing and reproduction of recorded media

539 3 2 2 2 0 0 1 0 549 5

23 Coal, refined petroleum products and nuclear fuel 39 0 0 0 0 0 0 0 0 39 0

24 Chemicals and chemical products 968 10 10 2 2 1 0 0 0 993 5 25 Rubber and plastics

(80)

Sebaran Jumlah Pabrik

(berdasarkan konsumsi energi)

DESCRIPTION

Energy Consumption (TOE/ Year)

TOTAL Jumlah (>6000 TOE/YR) < =1200 1200 -2400 2400 -6000 6000 -10000 10000 -20000 20000 -30000 30000 -50000 50000 -80000 >80000 Per ISIC Code

26 Other non-metallic mineral products 1,389 57 44 12 12 8 4 2 1 1,529 39 27 Basic metals 204 3 3 1 0 0 1 0 1 213 3 28

Fabricated metal products, except machinery and equipment

783 32 14 11 7 1 4 1 2 855 26

29 Machinery and equipment n.e.c 329 31 19 9 7 1 2 0 4 402 23 30 Office, accounting and computing machinery 7 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 31 Electrical machinery and aparatus n.e.c 203 17 14 5 2 1 1 0 0 243 9

32

Radio, television and

communication equipment and apparatrus

137 14 11 6 4 2 0 0 3 177 15

33

Medical, precision and optical instruments, watches and clocks

36 2 2 2 0 1 1 0 1 45 5

34 Motor vehicles, trailers and semi-trailers 211 17 17 5 5 2 2 1 1 261 16 35 Other transport equipment 236 18 17 3 0 2 2 0 2 280 9 36 Furniture and manufacturing n.e.c 1,726 55 38 13 6 3 4 1 2 1,848 29

37 Recycling 37 4 2 1 4 1 0 0 0 49 6

(81)

Sebaran Jumlah Pabrik

(berdasarkan konsumsi energi)

DESCRIPTION

Energy Consumption (TOE/ Year) < =1200 1200 -2400 2400 -6000 6000 -10000 10000 -20000 20000 -30000 30000 -50000 50000 -80000 >80000

No. of Potential EM per

Company 0 0 0 1 1 2 2 2 3

Total No. of Potential EM 0 0 0 207 181 140 108 36 144

No. of Potential EM

Accumulation 816 816 816 816 609 428 288 180 144

No. of Company Accumulation 20,278 1,895 1,162 578 371 190 120 66 48

No. of Company Percentage 100.00% 9.35% 5.73% 2.85% 1.83% 0.94% 0.59% 0.33% 0.24%

TOE by Category 2,106,54 0 1,237,96 7 2,199,82 2 1,601,61 0 2,536,190 1,718,82 3 2,067,76 9 1,124,54 1 13,039,4 15 TOE Accumulation 27,632,6 76 25,526,1 36 24,288,1 69 22,088,3 47 20,486,73 8 17,950,5 47 16,231,7 25 14,163,9 56 13,039,4 15 TOE Percentage 100.00% 92.38% 87.90% 79.94% 74.14% 64.96% 58.74% 51.26% 47.19%

(82)

Sebaran Jumlah Bangunan Komersial

(berdasarkan konsumsi energi)

No of Building <500 500 - 1,000 1,000 - 1,500 1,500 - 2,000 2,000 - 3,000 3,000 - 6,000 6,000 - 12,000 > 12,000 No. of Potential EM per Building 0 0 0 0 0 0 1 1

Total No. of Potential EM 0 0 0 0 0 0 7 12 No. of Potential EM Accumulation 19 19 19 19 19 19 19 12 No. of Building Accumulation 3.432 1.503 848 557 222 59 19 12 No. of Building Percentage 100,00% 43,79% 24,71% 16,23% 6,47% 1,72% 0,55% 0,35%

(83)

RESUME PELANGAN PLN

SEKTOR BANGUNAN

GRAND TOTAL

NATIONAL

JAYA & TANGERANG

NUMBER

%

S.3 > 200 kVA MV

638

255

40

B.3 / > 200 kVA MV

3578

1670

47

P.2 / > 200 kVA MV

841

465

55

Pelanggan PLN Jakarta and Tangerang hampir 50 %

dari Pelanggan PLN secara Nasional

(84)

JUMLAH PERUSAHAAN BERDASARKAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

MINYAK DI INDONESIA

< 6.000 6.000 - 12.000 12.000 - 16.000 16.000 - 20.000 20.000 - 40.000 40.000 - 100.000 > 100.000 Industri 19.568 305 96 60 141 55 53 Pembangkit Listrik 3 1 0 1 3 3 7 Bangunan Komersial 3.366 35 TOTAL 22.937 341 96 61 144 58 60 Akumulasi Jumlah Pengguna Energi 23.697 760 419 323 262 118 60 Industri (%) 19 5 4 3 11 7 51 Pembangkit Listrik (%) 0,1 0,1 0 0,2 1,1 2,8 95,7 Bangunan Komersial (%) 78 Industri Pembangkit Listrik Bangunan Komersial

Catatan : Konsumsi Energi pada Bangunan Komersial hanya mencakup Konsumsi Daya Listrik di Kota Jakarta 7.599.307 toe/tahun

1.779.910 toe/tahun 22

KONSUMSI ENERGI ( T O E )

(85)

Table 3.3.4-1

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Hubungan antara Citra Diri Dengan Minat Membeli Produk Smartphone” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar

56 Pembelajaran praktikum di laboratorium pada kelompok perlakuan dimana mereka melihat demonstrasi dilanjutkan dengan melihat video penanganan distosia bahu tampak lebih

Tesis yang berjudul : “PENYULUH SEBAGAI KOMUNIKATOR PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Studi Kasus Karakter dan Atribusi Penyuluh sebagai Komunikator Program Keluarga Berencana

Topik tersebut menjadi tema besar dalam perancangan karya film Mockumentary “Bobbeast” yang memperlihatkan sisi konsumtif dari gaya hidup Hypebeast dengan

BAGI PESERTA YANG MERASA NAMA NIM DAN FAKULTAS ATAU JURUSANYA SALAH ATAU TIDAK ADA....SEGERA DATANG KE BEM UNIVERSITAS !!!. BAGI YANG NAMANYA BELUM TERCANTUM DI KELOMPOK BESOK

Menurut Schwalbe (2006), “Manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, kemampuan, peralatan, dan teknik dalam suatu kegiatan proyek untuk

Demikian pula pemahaman akan terselenggaranya bentukan-bentukan bangunan arsitekturnya dimaknai sebagai sesuatu yang terbentuk dari akibat adanya hubungan kekeraban

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan yaitu menjelaskan dan melatih tetang koperasi syariah dan bagaimana mendirikan organisasi sebagai sarana untuk