• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTOSO (0.24).BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTOSO (0.24).BAB IV"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1. Konsep Program

Pada konsep program akan dibahas mengenai konsep –

konsep yang akan diterapkan pada desain museum seni rupa

modern secara lengkap dan mendetail.

4.1.1. Aspek Citra

Citra yang ingin ditonjolkan pada Museum Seni Rupa Modern

Surakarta yaitu pencitraan mengenai bangunan museum sebagai

wadah informasi mengenai seni rupa serta sebagai media untuk

memperkenalkan para seniman – seniman atau komunitas seni yang

ada di Surakarta kepada masyarakat luas dan masyarakat Surakarta

sendiri khususnya. Museum ini menunjukan bahwa seni juga

merupakan salah satu yang mengikuti perkembangan jaman yang

dituangkan dalam gaya arsitektur kontemporer.

a. Eksterior

• Menggunakan bentuk atap yang terkesan bebas atau

kekinian dan tidak terikat dengan apapun.

• Menggunakan beberapa ciri khas bangunan kota Surakarta

yang dimodernkan.

(2)

• Menciptakan suasana interior yang kekinian dengan

permainan tekstur dan pencahayaan, dinding yang sederhana

(minimalis), dan penutup lantai granit tile pada ruang display.

• Menciptakan sebuah fasilitas yang interaktif (ruang seni

anak).

4.1.2. Performance Arsitektur

Mampu menciptakan sirkulasi yang baik dan jelas didalam

melihat karya yang dipamerkan untuk menimbulkan urutan cerita

yang urut dan logis merupakan performa baik yang diterapkan pada

bangunan museum seni rupa modern ini.

4.1.3. Aspek Fungsi

Museum seni rupa modern ini berfungsi sebagai tempat

edukasi tentang seni kepada masyarakat umum dan juga untuk

memperkenalkan para seniman – seniman maupun komunitas seni

yang ada di Surakarta yang diharapkan kedepannya para seniman

Surakarta mampu berkembang di kota sendiri. Pada museum ini

disertai dengan ruang seni anak yaitu sebagai tempat bagi anak –

anak untuk melatih kreativitas mereka sejak dini, adanya ruang

seminar untuk memberikan informasi tambahan mengenai seni dari

para tokoh maupun seniman, dan ruang serbaguna sebagai ruang

penunjang aktivitas dan fungsi museum yang dapat digunakan untuk

acara – acara lain juga. Selain memperoleh informasi melalui

(3)

buku yang ada di perpustakaan, dan apabila mengalami kelelahan

atau kejenuhan juga dapat beristirahat di kantin maupun ruang

terbuka yang telah disediakan.

Jadi museum seni rupa modern selain sebagai tempat yang

edukatif juga sebagai tempat yang rekreatif mengenai seni yang baik

dikunjungi oleh jenis segala usia.

4.1.4. Aspek Teknologi

• Memberikan fasilitas Wi-fi untuk penunjang menambah informasi

yang dibutuhkan sambil melihat – lihat karya.

• Menggunakan AC sebagai penunjang kenyamanan thermal

penghuni bangunan pada ruangan tertentu.

• Menggunakan LG HD LED video wall untuk mendukung

computerize art.

• Menggunakan teknologi layar sentuh untuk membantu

aksesibilitas dalam memperoleh informasi.

• Menggunakan teknologi pada sistem keamanan untuk

meningkatkan sistem keamanan pada museum (CCTV, sensor

gerak).

4.1.5. Ramah Lingkungan

Menggunakan lingkungan sekitar untuk melestarikan

lingkungan yang dapat dilakukan dengan cara:

(4)

mengurangi banjir dan menyeimbangkan persediaan air dalam

tanah.

• Memberi biopori dengan kedalaman 100 cm dan berdiameter 10

– 30 cm yang diisi dengan sampah organik sehingga bermanfaat

sebagai pupuk kompos, resapan air hujan ke tanah.

• Memanfaatkan dan mengembangkan penghijauan yang ada di

lingkungan sebagai pasokan tambahan oksigen, sebagai

peneduh museum, menyaring panas matahari yang berlebihan.

• Menghemat air dengan cara mengolah limbah air yang dapat

digunakan untuk menyiram tanaman.

4.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan

Didalam perancangan tentunya diperlukan beberapa faktor

yang terkait terutama didalam merancang museum seni rupa

modern, seperti tujuan peracangan, faktor penentu dalam

perancangan, dan persyaratan yang perlu dipenuhi dalam

merancang museum seni rupa moden.

4.2.1. Tujuan Perancangan

a. Menjadi tempat bagi para seniman Surakarta untuk

mengekspersikan dan memperkenalkan diri serta bakat mereka.

b. Sebagai tempat untuk memperoleh informasi mengenai seni.

c. Memberikan kenyamanan dan kejelasan sirkulasi didalam melihat

(5)

d. Sebagai tujuan wisata tambahan tentang kesenian di Surakarta.

4.2.2. Faktor Penentu Perancangan

a. Pelaku

Yang menjadi pelaku dalam museum seni rupa modern ini adalah

pengunjung (anak – anak dan dewasa), seniman atau tokoh seniman

(Surakarta atau kota lain), komunitas seni (Surakarta atau kota lain).

b. Fasilitas bangunan

Pelatihan kreativitas dan penyerapan ilmu pada fasilitas ruang

pamer, ruang seni, ruang seminar, ruang serbaguna, dan ruang

perpustakaan.

c. Keamanan dan kenyamanan

Keamanan dan kenyamanan menjadi salah satu yang memerlukan

perhatian khusus dimana kemanan berkait dengan kemanan karya

dan pengunjung dengan bantuan dari CCTV serta kenyamanan

pengunjung dalam sirkulasi saat melihat pameran karya.

d. Lokasi bangunan

Bangunan berada pada lokasi yang strategis dan mudah dalam

pencapaiannya.

4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan

a. Persyaratan Arsitektur

• Membuat pola sirkulasi ruang pamer yang jelas.

(6)

• Memperhatikan penataan bangunan dengan lingkungan

sekitarnya.

• Membuat ruang yang efisien untuk menghemat lahan dan biaya

pembangunan.

• Membuat ruang gerak yang luas untuk kenyamanan sirkulasi

pengunjung.

• Menampilkan bentuk bangunan yang mencirikan arsitektur yang

kekinian dan menciptakan kesan seni yang indah.

• Membuat pintu masuk dan alur sirkulasi luar bangunan yang

jelas.

• Memberikan ruang terbuka hijau yang dapat difungsikan dengan

baik.

b. Persyaratan Konteks Bangunan

• Membangun museum seni rupa yang pengelompokan

ruangannya jelas.

• Memberikan fasilitas untuk difabel.

• Memilih material dan stuktur yang tepat guna.

c. Persyaratan Bangunan

• Mempertimbangkan dalam pemilihan lokasi tapak yang sesuai

dengan peraturan tata guna lahan dan kebutuhan museum.

• Memperhatikan aspek askesibilitas yang sesuai dengan

(7)

• Mempertahankan dan memberikan vegetasi tambahan didalam

tapak untuk memberikan peneduhan kepada bangunan.

• Memberikan fasilitas pengolahan air hujan yang kelak dapat

digunakan kembali untuk menyiram tanaman.

4.3. Program Arsitektur

Program arsitektur ini berisikan tentang program – program

kegiatan, sistem – sistem yang diterapkan pada bangunan museum

seni rupa modern, dan juga termasuk pada program tapak pada

lokasi tapak terpilih.

4.3.1. Program Kegiatan

Museum seni rupa modern dibagi menjadi 3 kelompok:

Tabel 4.1: Pengelompokkan Museum Sumber: Analisa Pribadi

(8)

• Ruang penjualan

tiket

• Ruang Souvenir

• Ruang Ibadah

• Ruang Mechanical

(9)

Loading dock

area

• Ruang tunggu

tamu

• Ruang keamanan

(CCTV)

• Ruang perawatan

(10)

Tabel 4.2: Program Ruang pada Museum Sumber: Analisis Pribadi

Nama Ruang Jumlah Kapasitas Perabot Luas (m2) Sirkulasi

Parkir

Area parkir: - Mobil - Motor - Bus

1 74 mobil

158 motor 3 bus

─ 1632

Pos satpam 1 1 orang Meja: 0.9 m2

Kursi: 0.22 m2

Lemari: 0.6 m2

Dispenser:0.16 m2

Total: 1.88 m2

6.25 232%

Ruang Terbuka

Public space 2 40 orang / ruang 1 set meja: 5.3 m2 x 20 set =

106 m2

382 260%

(11)

Ruang pamer

3D outdoor

1 9 karya 3D Karya 3D: 9 m2 x 9 = 81 m2 459 466%

Total 2660

Ruang Display (area edukasi)

(12)
(13)
(14)

Ruang direktur 1 3 orang Meja: 3.3 m2

Kursi: 0.3 m2 x 3 = 0.9 m2

Rak buku: 0.63 m2

Total: 4.83 m2

16 231%

Ruang kantor

pengelola

1 6 orang Meja: 0.9 m2 x 6 = 5.4 m2

Kursi: 0.16 m2 x 6 = 0.96 m2

Rak buku: 0.63 m2

Dispenser: 0.16 m2

Total: 7.15 m2

84 1074%

Ruang kantor

staff

1 48 orang Meja: 0.9 m2 x 48 = 43.2 m2

Kursi: 0.16 m2 x 48 = 7.68 m2

Rak buku: 0.63 m2

Dispenser: 0.16 m2 x 4 = 0.64

m2

(15)

Total: 13.27 m2

Ruang fotocopy 1 3 orang Mesin fotocopy: 0.4 m2

Meja: 0.7 m2

Kursi: 0.16 m2

Lemari: 0.4 m2

Total: 1.3 m2

8 515%

Ruang rapat 1 10 orang Meja: 3.6 m2

Kursi: 0.3 m2 x 10 = 3 m2

Lemari: 0.4 m2 x 2 = 0.8 m2

Total: 7.4 m2

25 237%

Ruang tamu 1 7 orang Sofa: 0.23 m2 x 6 = 1.38 m2

Meja: 0.25 m2

Lemari: 0.4 m2

(16)

Meja lampu:0.25 m2 x 2 = 0.5

Tong sampah: 0.16 m2

(17)

Closet difabel: 0.32 m2 x 2 =

0.64 m2

Difabel: 8

m2

KM

difabel:

1150%

Gudang

cleaning service

1 1 set alat

kebersihan

Alat kebersihan: 0.7m2 4 471%

Tangga 3 ─ ─ 15.5

Lift 2 ─ ─ 7.5

Total 351.5

Area Rekreasi

Ruang seni

anak

1 88 orang Meja besar:1.3 m2 x 40 = 52 m2

Meja kecil: 0.5 m2 x 40 = 20 m2

Kursi: 0.25 m2 x 80 = 20 m2

Total: 92 m2

(18)
(19)
(20)

KM

difabel:

1150%

Gudang

cleaning service

3 1 set alat

kebersihan

Rak: 0.4 m2 4 900%

Ruang ibadah 2 30 orang / ruang Alas ibadah: 1.05 m2 x 30 = 31.5

m2

132 319%

Ruang pompa 1 2 mesin pompa Pompa: 0.2 m2 x 2 = 0.4 m2 4 900%

Ruang trafo 1 1 unit Trafo: 1.2 m2 5.8 383%

Ruang genset 1 2 unit Mesin genset: 9 m2 x 2 = 18 m2 30 66%

Ground tank 1 1 unit GT: 3.5 m2 15.2 334%

Roof tank 1 1 unit Roof tank: 36 m2 64 77%

(21)

Ruang AHU 1 1 unit 40

Ruang chiller 1 1 unit 90

Tangga 6 ─ ─ 93

Lift 6 ─ ─ 15

(22)

Luas total bangunan:

Tabel 4.3: Perhitungan Luas Bangunan dan Sirkulasi Sumber: Analisa Pribadi

Area edukasi 2873.5 m2

Fasilitas pengelola 351.5 m2

Area rekreasi 3350m2

Total Keseluruhan indoor 6575 m2

Sirkulasi 20% 1315 m2

Luas area indoor + sirkulasi 7890 m2

KDB = 60%

KLB = 1.8

GSB = 7 meter

KLB = Total Luas Ruang ÷ Total Luas Lahan

1.8 = 7890 ÷ Total Luas Lahan

Total Luas Lahan = 4390 m2

Luas Lantai Dasar = 60% x Total Luas Lahan

= 60% x 4390 m2

= 2634 m2

Open space = Total Luas Lahan – Luas Lantai Dasar

= 4390 m2 – 2634 m2

= 1756 m2

Luas lahan yang dibutuhkan

(23)

= 2634 m2 + 1632 m2 + 1756 m2

= 6022 m2

4.3.2. Program Sistem Struktur

Menggunakan sistem struktur rangka untuk museum seni

rupa Surakarta.

• Menggunakan roof garden untuk menambah tingkat kenyamanan

pada penghuni yang ada di dalam bangunan sekaligus sebagai

bukti serta pendukung arsitektur kontemporer.

• Menggunakan atap dak beton yang dapat digunakan sebagai

ruang tambahan untuk meletakan beberapa barang – barang.

• Menggunakan kaca sebagai bahan penutup atap sebagian dan

dinding sebagian untuk memasukan cahaya alami yang

diperlukan pada beberapa ruangan.

• Menggunakan sistem rangka untuk menopang beban bangunan

yang dinilai mampu menciptakan ruangan yang lebih efisien.

• Menggunakan pondasi tiang pancang untuk meresponi

kedalaman tanah keras sedalam 9 meter pada lokasi tepilih

dengan ketinggian bangunan lebih dari 2 - 3 lantai.

• Menggunakan sistem plat lantai one way slab.

• Menggunakan granit tile sebagai penutup lantai pada ruang

display karena lebih tahan terhadap goresan – goresan dan

(24)

• Menggunakan dinding bata ringan karena pemasangan lebih

cepat dan rapi dibandingkan dengan bata merah, serta memiliki

beban yang lebih ringan.

• Menggunakan gypsum board untuk membatasi beberapa ruang

servis untuk mengehemat biaya.

• Menggunakan plafond gypsum untuk langit – langit pada ruangan

untuk memperindah ruangan dari penampakan kabel – kabel.

4.3.3. Program Sistem Utilitas

A. Jaringan air bersih

Menggunakan sumber air yang berasal dari PDAM dan sumur

untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih seperti pada kamar

mandi.

Menggunakan sistem distribusi down feed karena lebih

menguntungkan.

B. Jaringan air kotor

Air yang bersumber dari wastafel, kamar mandi (grey water)

disalurkan ke bak kontrol yang kemudian diolah kembali untuk

menyiram tanaman.

Air yang bersumber dari septictank diproses dan disalurkan

ke pembuangan kota dengan melalui shaft.

C. Jaringan pemadam kebakaran

• Memberikan fasilitas hydrant, alarm kebakaran, sprinkler

(25)

• Memberikan tabung pemadam kebakaran pada jarak 20 – 25

meter.

• Memberikan fasilitas pipa hydrant sebagai sumber air pada

bagian luar bangunan untuk membantu proses pemadaman

kebakaran.

D. Jaringan keamanan

• Menggunakan CCTV untuk memantau segala kegiatan yang

ada di museum yang kemudian diteruskan pada sebuah

monitor.

• Keamanan manual secara 24 jam yang dilakukan pada staff

keamanan secara bergiliran.

E. Jaringan listrik

Penyaluran listrik dari pembangkit listrik ke dalam museum

melalui trafo yang kemudian didistribusi langsung ke beberapa

ruangan, dan didukung dengan genset untuk listrik cadangan

apabila terjadi pemadaman listrik.

F. Penghawaan buatan

Menggunakan AC central yang diterapkan pada seluruh

ruang.

G. Menggunakan wi-fi

Memberikan fasilitas wi-fi untuk menunjang kebutuhan akan

(26)

melalui internet. Selain untuk membantu dalam hal informasi,

wi-fi juga berguna untuk menunjang kelanacaran dan kemudahan

para pengelola museum dalam bertugas (mengirim email).

H. Sistem pengolahan sampah

Membagi sampah menjadi organik dan non organik.

I. Jaringan komunikasi

Menggunakan komunikasi telepon, fax, dan internet.

J. Sistem pencahayaan

Menggunakan lampu LED karena lampu LED lebih hemat

energi dibandingkan dengan lampu halogen, serta lampu LED

memancarkan panas yang lebih sedikit pula dibandingkan

dengan lampu halogen sehingga berdampak pada penghematan

penggunaan AC juga.

K. Sistem trasnportasi

Memberikan tangga, ramp, dan lift yang dapat digunakan oleh

pengguna baik normal maupun kaum difabel.

L. Eksisting tapak

Lokasi tapak terpilih berada di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan

Gajah Mada (BWK II), dengan luas lahan 17.100 m2.

Batas – batas:

- Batas Utara : Jalan Jawa

- Batas Barat : Jalan Gajah Mada, Hotel

(27)

- Batas Selatan : Jalan Slamet Riyadi, swalayan

Gambar 4.1: Batas – batas Lokasi Tapak Sumber: Dokumen Pribadi

• Kondisi eksisting

Terdapat banyak pepohonan berjejeran hampir di sepanjang

Jalan Slamet Riyadi.

(28)

Gambar 4.3: Kondisi Jalan Pada Lokasi Tapak Terpilih Sumber: Dokumen Pribadi

• Tidak terdapat aliran air atau drainase secara terbuka pada

lokasi tapak ini.

• Utilitas yang ada pada lokasi terpilih

Terdapat tiang listrik dan ada rambu lalu lintas.

Gambar 4.4: Kondisi Jalan Pada Lokasi Tapak Terpilih Sumber: Dokumen Pribadi

M. Perbaikan iklim mikro setempat

Karena pada lokasi terpilih tidak terdapat drainase maka

diperlukan pembuatan drainase guna memperlancar arus air.

4.3.4. Program Perhitungan Sistem Bangunan

a. Kebutuhan listrik

Tabel 4.4: Analisis Beban Listrik pada Museum Sumber: Analisis Pribadi

Jenis peralatan Daya (watt / unit)

(29)

Jumlah lampu = 3942 titik lampu 10.5

b. Kebutuhan air bersih

Didalam museum tentunya diperlukan air bersih untuk

menunjang kegiatan yang ada di dalam bangunan. Untuk

bangunan museum diperlukan air sebanyak 25 liter / orang / hari.

Perhitungan kebutuhan air bersih = 25 liter x 539 orang

= 13.475 liter / hari

4.3.5. Program Lokasi dan Tapak

Karena pada sekitar lokasi tapak sudah terdapat banyak

penghijauan maka penghijauan tersebut dimanfaatkan semaksimal

mungkin dan penambahan beberapa vegetasi tambahan pada

sekitar lokasi bangunan dengan kriteria:

- Memiliki daun yang rimbun serta rapat untuk melindungi bagian

(30)

Jenis pohon yang dapat dimanfaatkan sebagai peneduh adalah

pohon waru dan trembesi dengan penutup tanah atau penutup

perkerasan yang dapat diterapkan pada lokasi terpilih adalah:

- Grass block

Grass block dapat digunakan pada area perkerasan (untuk parkir,

taman, dan lain – lain) yang sekaligus membantu penyerapan air

hujan ke dalam tanah melalui sela – sela grass block.

Gambar 4.5: Grass Block Sumber: indonusa-conblock.com

- Rumput gajah mini

Gambar

Tabel 4.1: Pengelompokkan Museum
Tabel 4.2: Program Ruang pada Museum Sumber: Analisis Pribadi
Tabel 4.3: Perhitungan Luas Bangunan dan Sirkulasi Sumber: Analisa Pribadi
Gambar 4.1: Batas – batas Lokasi Tapak
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada rancang bangun sistem pengendalian temperature dalam proses degumming pada mini plant biodiesel proses ini pengujian sistem menggunakan set point yang berbeda-beda

contoh perbandingan rata-rata kecepatan konvergensi routing untuk semua percobaan antara protokol AODV dan DYMO .... Pengujian Untuk Dua lompatan Protokol

Melalui kegiatan Penyusunan Bantuan Teknis RPI 2-JM Cipta Karya, di mana Kota Bandung yang Termasuk dalam Kategori Strategis Nasional (KSN) merupakan pekerjaan yang

The second point is about how Beatrice characterized as seen from Giovanni’s point of view, the author through the narrator introduces and sees Beatrice as a

tahapan pertama yang akan dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan.. Jangka Menengah Daerah ( RPJMD )

Besarnya daya output dapat kita ketahui dengan mengukur daya yang dikeluarkan oleh generator dengan membagikan dengan effisiensi transmisi dan generatornya karena daya

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kawasan perkotaan yang paling besar adalah Kota Rembang yakni mencapai 16.632 jiwa pada tahun 2016 dengan luas

[r]