• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Februari 2015 terjadi deflasi sebesar 0,67 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,42 lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Januari 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 117,21.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,66 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 2,96 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen; kelompok sandang 0,42 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,24.  Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah cabai merah,

bensin, cabai rawit, angkutan dalam kota dan cabai hijau.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah beras, rokok kretek, batu, televisi berwarna dan daging ayam ras.

 Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2015 sebesar -0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,84 persen.

No. 72/Th. IX, 2 Maret 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI

KOTA

PURWOKERTO

FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,67 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,66 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 2,96 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen; kelompok sandang 0,42 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,24.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2015 antara lain : cabai merah, bensin, cabai rawit, angkutan dalam kota, cabe hijau, telur ayam ras, angkutan antar kota, kangkung, semen, kelapa, sepeda motor, bawang merah, batu bata/batu tela, solar, sawi putih, labu siam/jipang, sawi hijau, jambu batu, bawang putih, bahan bakar rumah tangga, ketimun, melon, minyak goreng, kusen, kentang, buncis, personal komputer/desktop, udang basah, kol putih/kubis, kembung/gembung, pepaya, laptop/notebook, komputer tablet, bandeng/bolu, semangka, makanan ringan/snack, jeruk, jagung manis, sabun cream detergen, tomat sayur, apel, daun bawang, tepung terigu, tongkol pindang, kacang hijau, jaket, jamur dan emping mentah.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah : beras, rokok kretek, batu, televisi berwarna, daging ayam ras, tarip kereta api, tarip listrik, emas perhiasan, mie kering instant, wortel, cat tembok, upah pembantu rumah tangga, kacang panjang, mobil, terong panjang, nangka muda, rokok kretek filter, pir, mesin cuci, soto, tahu mentah, sabun cair/cuci piring, pisang, mujair, cumi-cumi, tauge/kecambah, jahe, kulkas/lemari es, susu untuk balita, bawal, rokok putih, besi beton, celana panjang jeans, gula pasir, anggur, bayam, handuk, sabun deterjen bubuk/cair, tomat buah, teh, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, pare, tongkol/ambu-ambu, celana panjang katun, ayam hidup, ikan keranjang, kakap merah, susu fermentasi, jagung muda, kaos kaki, bandeng pindang, garam, daging ayam kampung, kacang tanah, mie telor, pulpen/bollpoint, kecap (isi), obat gosok, lada/merica, ikan asin belah, daging sapi, sarung katun, margarine, susu untuk bayi, susu kental manis, susu bubuk, obat flu dan lele.

Andil/sumbangan deflasi per kelompok pengeluaran pada Februari 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,39 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,45 persen. Sedangkan untuk andil inflasi per kelompok pengeluaran adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Februari 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2014 IHK Februari 2015 Inflasi Februari 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 117.36 116.42 -0.67 -0.80 4.84 1 Bahan Makanan 126.66 124.36 -1.66 -1.82 5.32 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.11 116.59 0.32 2.17 5.74 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 113.76 114.31 0.23 0.48 4.68 4 Sandang 102.69 104.43 0.42 1.69 3.37 5 Kesehatan 106.47 106.96 0.00 0.46 5.32 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 113.32 113.95 0.24 0.56 4.36 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 126.43 117.81 -2.96 -6.82 3.76

1)

Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Desember 2014 3)

Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Februari 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Februari 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0,67

1. Bahan Makanan -0,39

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,06

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,05

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,02

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Desember 2014 – Februari 2015

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Februari 2015 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00

1

A n di l (% )

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

Umum 1 2 3 4 5 6 7 100.00 102.00 104.00 106.00 108.00 110.00 112.00 114.00 116.00 118.00 120.00 122.00 124.00 126.00 128.00

Dec-14 Jan-15 Feb-15

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2015 mengalami deflasi 1,66 persen atau terjadi penurunan indeks dari 126,46 pada Januari 2015 menjadi 124,36 pada Februari 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 6 subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 5 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 18,33 persen dan terendah terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya 0,06 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 3,02 persen.

Kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,39 persen. Komoditas

yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain : cabai merah 0,34 persen; cabai rawit 0,11 persen; cabe hijau 0,05 persen; telur ayam ras 0,04 persen; kangkung 0,03 persen; kelapa, bawang merah, sawi putih, labu siam/jipang, sawi hijau, jambu batu, bawang putih masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : beras 0,14 persen; daging ayam ras 0,02 persen; mie kering instant, wortel, kacang panjang, terong panjang, nangka muda, pir, tahu mentah, pisang dan mujair masing-masing sebesar 0,01 persen.

2

.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Februari 2015 mengalami inflasi 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,22 pada Januari 2015 menjadi 116,59 pada Februari 2015.

Dari tiga subkelompok yang yang ada di kelompok ini, semuanya mengalami perubahan harga positif. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,36 persen,

Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : rokok kretek 0,04 persen; rokok kretek filter dan soto masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -1.66 -0.39

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya 3.02 0.15

Daging dan Hasil-hasilnya 0.91 0.03

Ikan Segar 0.72 0.01

Ikan Diawetkan 0.24 0.00

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -1.15 -0.04

Sayur-sayuran -2.90 -0.07

Kacang – kacangan 0.52 0.01

Buah – buahan 0.06 0.00

Bumbu – bumbuan -18.83 -0.46

Lemak dan Minyak -1.44 -0.02

Bahan Makanan Lainnya -0.06 0.00

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

DAN TEMBAKAU 0.32 0.06

Makanan Jadi 0.05 0.01

Minuman yang Tidak Beralkohol 0.12 0.00

Tembakau dan Minuman Beralkohol 1.36 0.05

(6)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 114,05 pada Januari 2015 menjadi 114,31 pada

Februari 2015.

Subkelompok yang ada pada kelompok ini di bulan Februari 2015 keseluruhannya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,09 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,22 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,63 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,63 persen.

Pada Februari 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan

memberikan sumbangan inflasi adalah : batu 0,03 persen; tarip listrik 0,02 persen; cat tembok, upah pembantu rumah tangga, mesin cuci dan sabun cair/cuci piring masing-masing sebesar 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Februari 2015 mengalami inflasi 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 103,99 pada Januari 2015 menjadi 104,43 pada Februari 2015.

Dari 4 subkelompok di kelompok sandang ini 2 diantaranya mengalami perubahan kenaikan harga pada Februari 2015 ini, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,45 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,25 persen. Sedangkan subkelompok sandang wanita dan sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya.

Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,02 persen; celana panjang jeans, handuk, baju kaos tanpa kerah/t-shirt dan celana panjang katun masing-masing sebesar 0,002 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR 0.23 0.05

Biaya Tempat Tinggal 0.09 0.01

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.22 0.01

Perlengkapan Rumahtangga 0.63 0.01

Penyelenggaraan Rumahtangga 0.63 0.02

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG 0.42 0.02

Sandang Laki-laki 0.45 0.01

Sandang Wanita 0.00 0.00

Sandang Anak-anak 0.00 0.00

Barang Pribadi dan Sandang Lain 1.25 0.02

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Februari 2015 tidak mengalami inflasi yang signifikan atau 0.00 persen dengan tidak terjadi kenaikan indeks dibanding bulan pada Januari 2015 yaitu sebesar 106,96.

Pada Februari 2015 hampir semua subkelompok yang ada di kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan harga, hanya subkelompok obat-obatan yang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Kelompok ini pada bulan Februari

2015 secara keseluruhan tidak memberikan sumbangan inflasi yang signifikan. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah obat gosok sebesar 0,0003 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,68 di bulan Januari 2015 menjadi 113,95 di bulan Februari 2015.

Subkelompoknya yang mengalami inflasi pada bulan Februari 2015 adalah subkelompok rekreasi 1,33 persen. Untuk subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Sedangkan subkelompok jasa pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah televisi berwarna 0,03 persen; pulpen/bollpoint 0,0004 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah personal komputer/desktop 0,003 persen; laptop/notebook dan komputer tablet masing-masing sebesar 0,002 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0.00 0.00

Jasa Kesehatan 0.00 0.00

Obat-obatan 0.04 0.00

Jasa Perawatan Jasmani 0.00 0.00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.00 0.00

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 0.24 0.02 Jasa Pendidikan 0.00 0.00 Kursus-kursus/Pelatihan 0.00 0.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0.35 0.00 Rekreasi 1.33 0.02 Olahraga 0.00 0.00

(8)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2015 mengalami deflasi 2,96 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,40 pada Januari 2015 menjadi 117,81 pada Februari 2015.

Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu : subkelompok transpor 4,45 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman, subkelompok sarana dan penunjang transpor serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,45 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu : bensin -0,32 persen, angkutan dalam kota sebesar -0,10 persen; angkutan antar kota -0,04 persen; sepeda motor dan solar masing-masing sebesar -0,01 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan Februari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN -2.96 -0.45

Transpor -4.45 -0.45

Komunikasi dan Pengiriman 0.00 0.00

Sarana dan Penunjang Transpor 0.00 0.00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Februari) 2015 sebesar -0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,84 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2014 masing-masing 2,03 persen dan 1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2013 terhadap Februari 2012 dan Februari 2014 terhadap Februari 2013 masing-masing 5,55 persen dan 7,35 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013–2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Februari 0,40 0,51 -0,67

2. (Februari) tahun kalender 2,03 1,33 -0,80

3. Februari terhadap Februari (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 5,55 7,35

4,84

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2013–2015

Jan Feb -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 In fl a s i (% ) 2013 2014 2015

(10)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2013–2015

Jan-Jan Feb-Feb 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 In fl a s i (%) 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya sesuai anjuran memberikan pertumbuhan bawang merah yang lebih baik dibanding dengan pertumbuhan

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan subjek penelitian sejumlah 36 orang guru dan karyawan SMA Negeri 1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Pengujian Serta Analisis Berbagai Bentuk Kolom Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Lentur dan Daktilitas Menahan

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan