perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH ELEKTROAKUPUNKTUR TITIK ZUSANLI (ST 36) DAN ZHONGWAN (CV 12) TERHADAP PERBAIKAN GAMBARAN HISTOLOGIS DUODENUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
YANG TERPAPAR BISING INTERMITEN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Nur Dwi Fajarini G.0010141
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta 2013
commit to user ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Pengaruh Elektroakupunktur Titik Zusanli (ST 36) dan Zhongwan (CV 12) terhadap Perbaikan Gambaran Histologis Duodenum
Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terpapar Bising Intermiten Nur Dwi Fajarini, NIM : G0010141, Tahun : 2013
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Senin, Tanggal 11 November 2013
Pembimbing Utama
Nama : Balgis, dr., M.Sc, CMFM, Sp.AK
NIP : 19640719 199903 2 003 (……….)
Pembimbing Pendamping
Nama : Selfi Handayani, dr., M.Kes, Sp.AK
NIP : 19670214 199702 2 001 (……….)
Penguji Utama
Nama : Arif Suryawan, dr., AIFM
NIP : 19580327 198601 1 001 (……….)
Penguji Pendamping
Nama : Endang Sri Hardjanti, dr., PFarK, M.Or
NIP : 19471007 197611 2 001 (……….)
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D
NIP 19751221 200501 2 001 NIP 19510601 197903 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, November 2013
Nur Dwi Fajarini NIM. G0010141
commit to user iv ABSTRAK
Nur Dwi Fajarini, G0010141, 2013. Pengaruh Elektroakupunktur Titik Zusanli
(ST 36) dan Zhongwan (CV 12) terhadap Perbaikan Gambaran Histologis Duodenum Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terpapar Bising Intermiten. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Latar Belakang: Bising intermiten bisa menimbulkan stres yang merangsang HPA axis untuk menyebabkan kerusakan duodenum. Akupunktur sudah diindikasikan untuk terapi ulkus duodenum. Tujuan penelitian ini mempelajari pengaruh elektroakupunktur titik Zusanli (ST 36) dan Zhongwan (CV 12) terhadap perbaikan gambaran histologis duodenum tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar bising intermiten.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan the post-test only control group design. Subyek penelitian adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar sebanyak 28 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok secara random, yaitu Kelompok Kontrol (K) yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan, Kelompok Perlakuan 1 (P1) yaitu kelompok yang mendapat paparan bising, Kelompok Perlakuan 2 (P2) yaitu kelompok yang mendapat paparan bising dan dibiarkan mengalami recovery fisiologis selama 30 hari, dan Kelompok Perlakuan 3 (P3) yaitu kelompok yang mendapat paparan bising dan elektroakupunktur selama 30 hari. Paparan bising dilakukan selama 2 minggu dengan intensitas 95 dB secara intermiten 1 jam menyala 1 jam mati 12 jam perhari. Elektroakupunktur dilakukan dengan menusuk jarum akupunktur pada titik Zusanli (ST 36) dan Zhongwan (CV 12) secara tegak lurus kemudian dihubungkan dengan elektrostimulator dengan stimulasi 2 mA, frekuensi 10 Hz dengan gelombang kontinyu sampai terjadi kontraksi otot selama 15 menit sebanyak 10 kali terapi Selanjutnya tikus dikorbankan secara dislokasi leher dan diambil organ duodenumnya kemudian dibuat preparat dengan metode Blok Parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran histologis mukosa duodenum diamati dan dinilai kerusakan menggunakan skor integritas mukosa Barthel Manja. Data dianalisis dengan menggunakan uji One Way Anova (p = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons
menggunakan Least Significant Differences (LSD)(p = 0,05).
Hasil : Uji One Way Anova didapatkan perbedaan bermakna antara keempat kelompok p = 0,000. Uji LSD menunjukkan perbedaan bermakna antarkelompok K-P1 (p = 0,000), K-P2 (p = 0,000), K-P3 (p = 0,000), P1-P2 (p = 0,007), P2-P3 (p = 0,000), tetapi pada kelompok P1-P3 tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p = 0,235).
Simpulan : Elektroakupunktur titik Zusanli (ST 36) dan Zhongwan (CV 12) dapat memperbaiki gambaran histologis duodenum tikus putih (Rattus norvegicus) yang dipapar bising intemiten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v ABSTRACT
Nur Dwi Fajarini, G0010141, 2013. Effect of Electroacupuncture Zusanli (ST 36) and Zhongwan (CV 12) Acupoint to Repair Duodenum of White Rats (Rattus
novergicus) Histological Preview That Exposed by Intermittent Noise, Mini
Thesis. Medical Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.
Background: Intermittent noise can induce stress that stimulates HPA axis to cause damage of duodenum. Acupuncture already indicated to treat duodenal ulcer. This research studied effect of electroacupuncture Zusanli (ST 36) and
Zhongwan (CV 12) acupoint to repair duodenum of white rats (Rattus novergicus)
histological preview that exposed by intermittent noise.
Methods: This was laboratory experimental research with the post test only
controlled group design. Subjects were male white rats (Rattus norvegicus)
Wistar Strain as much as 28 samples, divided into 4 groups randomly, there are Control Group (K) which was not given treatment, Experimental Group 1 (P1) which exposed by noise, Experimental Group 2 (P2) which exposed by noise and allowed to have physiologic recovery for 30 days, and Experimental Group 3 (P3) which exposed by noise and get electroacupuncture for 30 days. Noise exposure was conducted for 2 weeks with intensity of 95 dB intermittently, 1 hour on, 1 hour off, for 12 hours daily. Electroacupuncture done by pricking acupuncture needle perpendicularly at Zusanli (ST 36) and Zhongwan (CV 12) acupoint, then it was connected to electrostimulation with stimulation of 2 mA, 10 Hz continuous wave for 15 minutes, 10 times for therapy. After that, the rats were sacrificed by neck dislocation and their duodenums were made for preparat with Paraffin Block method and stained by Hematoxillin Eosin (HE). The histological preview of duodenal mucosa was observed and assessed for the damage with Barthel Manja mucosal integrity score. The data was analized by One Way Anova tes (p = 0,05) and continued by Post Hoc Multiple Comparisons using Least
Significant Differences (LSD) test(p = 0,05).
Results: One Way Anova showed significant differences of duodenal mucosa damage among the four groups p = 0.000. LSD showed significant differences between K-P1 (p = 0,000), K-P2 (p = 0,000), K-P3 (p = 0,000), P1-P2 (p = 0,007), P2-P3 (p = 0,000), but not in the P1-P3 (p = 0,235).
Conclusion: Electroacupuncture Zusanli (ST 36) and Zhongwan (CV 12) acupoint can repair duodenum of white rats (Rattus novergicus) histological preview that exposed by intermittent noise.
commit to user vi PRAKATA
Puji dan syukur kepada Alloh SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Elektroakupunktur Titik Zusanli (ST 36) dan Zhongwan (CV 12) terhadap Perbaikan Gambaran Histologis Duodenum Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terpapar Bising Intermiten”.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di FK UNS Surakarta.Penelitian ini dapat terlaksana berkat adanya bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D, Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Balgis, dr., M.Sc, CMFM., Sp.AK. dan Selfi Handayani, dr. M.Kes, Sp.AK selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan motivasi, bimbingan, dan nasehat bagi penulis. 4. Arif Suryawan, dr., AIFM dan Endang Sri Hardjanti, dr., PFarK, M.Or selaku
penguji I dan penguji II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Ibu. Sri Eni Narbrietty, SH, MH dan Bp. Sunardi yang telah banyak membantu.
6. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak Sardiyanto dan Ibu Wahyu Dwi Murni, serta kakak dan adikku tersayang Danang Agus Setiawan dan Muklis Risa Rivai yang telah memberikan doa dan dukungan, baik dalam bentuk spiritual dan material.
7. Paksi, Luthfi, Alfian, Nurul, Nova yang telah banyak membantu dan memotivasi dalam keberjalanan penelitian ini.
8. Saudara-saudaraku di PMPA VAGUS yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis untuk selalu maju.
9. Teman-teman dan seluruh pihak yang telah memberikan motivasi dan membantu pelaksanaan penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan nasihat yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, November 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii DAFTAR ISI
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 5
A. Tinjauan Pustaka ... 5 1. Bising ... 5 2. Duodenum ... 11 3. Akupunktur... 19 B. Kerangka Pemikiran ... 26 C. Hipotesis ... 27
BAB III. METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian... 28
B. Lokasi Penelitian... 28
commit to user viii
D. Teknik Sampling ... 29
E. Rancangan Penelitian... 29
F. Identifikasi Variabel Penelitian ... 30
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
H. Alat dan Bahan Penelitian ... 32
I. Cara Kerja ... 34
J. Teknik Analisis Data Statistik ... 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Hasil Analisis Statistik ... 44
BAB V. PEMBAHASAN ... 47
BAB VI. PENUTUP ... 53
A. Simpulan ... 53
B. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Besar Nilai Ambang Batas Bising ... 9
Tabel 2. Efek Frekuensi Stimulasi ... 22
Tabel 3. Skor Integritas Epitel Mukosa Barthel Manja ... 31
Tabel 4. Rerata Berat Badan Tikus Putih ... 42
Tabel 5. Rerata Skor Integritas Epitel Mukosa Duodenum... 43
commit to user x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Kerangka Pikir ……….. 26
Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian……… 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sebelum
Perlakuan
Lampiran 2. Hasil Uji Normalitas Data Berat Badan Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Sebelum Perlakuan.
Lampiran 3. Hasil Uji One Way Anova Data Berat Badan Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Sebelum Perlakuan
Lampiran 4. Data Skor Integritas Kerusakan Duodenum
Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas Data Rerata Skor Integritas Epitel Mukosa
Duodenum
Lampiran 6. Hasil Uji Homogenitas Data Skor Integritas Kerusakan
Duodenum
Lampiran 7. Hasil Uji LSD Skor Integritas Kerusakan Duodenum
commit to user xii
DAFTAR SINGKATAN
ACTH : Adrenocorticotropic Hormone
BAO : Basal Acid Output
BNF : Buffer Neutral Formalin
CBG : Cortisol Binding Globulin
CRH : Cortisol-Releasing Hormone
dB : decibel
EGF : Epidermal Growth Factor
EGFR : Epidermal Growth Factor Receptor
GR : Glucocorticoid Receptor
HBF : Hypothalamic-Basal Forebrain
HE : Hematoksilin Eosin
HPA : Hypothalamic-Pituitary Adrenal
MAO : Maximal Acid Output
mRNA : Messenger Ribonucleic Acid
NAB : Nilai Ambang Bising
PVN : Paraventricular Nucleus
SLM : Sound Level Meter