• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

2015

PROGRAM PENGEMBANGAN

CALON DOSEN POLITEKNIK

Direktorat Jenderal Sumberdaya Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Tahun 2015/2016

(2)

i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... i BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan... 2 C. Model Program ... 2

BAB II PROYEKSI KEBUTUHAN DOSEN POLITEKNIK ... 4

A. Proyeksi Kebutuhan Calon Dosen Vokasi ... 4

B. Proyeksi Kebutuhan Dosen Politeknik ... 6

BAB III PROSES PENJARINGAN PESERTA ... 8

A. Penawaran ... 8

B. Persyaratan Melamar ... 8

C. Tahapan seleksi ... 9

1.Seleksi Administrasi ... 9

2.Seleksi Potensi Akademik ... 9

3.Seleksi Wawancara ... 9

4.Lokakarya Pra-Keberangkatan ke Luar Negeri ... 10

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM ... 11

A. Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris ... 11

B. Studi Lanjut ... 11

1.Studi Lanjut Jenjang S2 Terapan ... 11

2.Program Studi ... 12

C. Pembiayaan ... 12

Lampiran 1 Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja) ... 14

Lampiran 2 Daftar Nama Perguruan Tinggi Terapan Tujuan ... 19

Lampiran 3 Surat Pernyataan Komitmen ... 22

Lampiran 4 Surat Pernyataan Kesanggupan Pulang ... 23

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan menjadi kekuatan moral yang mampu membentuk karakter dan budaya bangsa yang berintegritas tinggi; memperkuat persatuan bangsa melalui penumbuhan rasa kepemilikan dan kebersamaan sebagai suatu bangsa yang bersatu; menumbuhkan masyarakat yang demokratis sebagai pendamping bagi kekuatan sosial-politik; dan menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pembentukan sumber daya manusia yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dengan seluruh strata sosialnya (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004: 7).

Dalam rangka mewujudkan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pembangunan nasional dan daerah, serta untuk meningkatkan daya saing bangsa, pemerintah telah berupaya mengembangkan pendidikan vokasi di tingkat perguruan tinggi dengan mendirikan politeknik. Saat ini terdapat sekitar 43 politeknik negeri dan 141 politeknik swasta di seluruh Indonesia. Pendidikan vokasi adalah salah satu jenis pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program diploma guna menyiapkan peserta didik dengan keahlian terapan tertentu. Dengan demikian, pendidikan vokasi diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan siap bekerja sehingga mampu menjawab persoalan ketenagakerjaan.

Pendidikan vokasi yang bermutu harus didukung tidak hanya oleh sarana dan prasarana yang memenuhi standar minimal akan tetapi juga oleh sumberdaya manusia yang kompeten. Sumberdaya manusia yang kompeten dalam hal ini yaitu dosen yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendukung perannya sebagai tenaga pengajar untuk menyiapkan peserta didik dengan keahlian terapan tertentu. Kompetensi dosen dalam bidang keahlian dan kemampuan mengajarnya merupakan kombinasi yang menentukan kualitas hasil pembelajaran yang dilakukannya.

(4)

2

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan bahwa kualifikasi dosen program Diploma dan program Sarjana adalah minimal berpendidikan Magister, dan dosen program Magister adalah minimal berpendidikan Doktor. Sesuai pasal 3 ayat (1) dan pasal 46 ayat (2a) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tersebut di atas, tenaga pendidik pada pendidikan vokasi harus memiliki kualifikasi akademik minimal magister (S2). Khusus untuk pendidikan vokasi, kualifikasi tersebut diarahkan kepada magister terapan. Pada saat ini, perguruan tinggi penyelenggara program magister terapan di Indonesia relatif masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan program pendidikan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen vokasi/politeknik pada jenjang pendidikan magister terapan di luar negeri.

B. Tujuan

Program ini bertujuan untuk:

1) meningkatkan kualitas dosen politeknik/pendidikan vokasi;

2) meningkatkan jumlah dosen pendidikan vokasi dengan kualifikasi minimal S-2 di politeknik;

3) meningkatkan kualitas lulusan pendidikan politeknik/vokasi; dan

4) menjamin ketersediaan dosen politeknik yang memiliki kualifikasi minimal S-2 di bidang vokasi/terapan.

C. Model Program

Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan lulusan D-4 politeknik dan S-1 dari institusi pendidikan tinggi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang magister terapan. Setelah menyelesaikan pendidikannya, para peserta program tersebut diharapkan bekerja sebagai dosen pada pendidikan vokasi. Dengan demikian, lulusan dari program ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan akan tenaga dosen politeknik yang berkualifikasi magister terapan.

Pelaksanaan program ini akan didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

(5)

3

Gambar 1. Kerangka Pengembangan Dosen Vokasi

Sesuai dengan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada Pasal 45 UU No. 14 Tahun 2005 tersebut dijelaskan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sehubungan dengan persyaratan kualifikasi dosen sebagaimana disebutkan di atas maka setelah peserta menyelesaikan program magister terapan mereka diwajibkan memiliki sertifikat pendidik.

(6)

4

BAB II

PROYEKSI KEBUTUHAN DOSEN POLITEKNIK

A. Proyeksi Kebutuhan Calon Dosen Vokasi

Dari tahun ke tahun, pertumbuhan jumlah mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia menunjukkan angka yang sangat signifikan. Saat ini jumlah mahasiswa di bawah koordinasi Kemenristekdikti berjumlah sekitar 4,9 juta, sedangkan jumlah perguruan tinggi sebanyak 3.119, terdiri dari 118 perguruan tinggi negeri dan 3.001 perguruan tinggi swasta. Perkembangan jumlah mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi

Dari 3119 perguruan tinggi tersebut, jumlah politeknik negeri dan swasta saat ini mencapai 184 buah, atau hanya sekitar 6% dari total perguruan tinggi Indonesia di bawah koordinasi Kemenristekdikti, dengan jumlah mahasiswa program dari Diploma I, II, III dan IV sebanyak 734.314 orang. Perbandingan bidang studi antara rekayasa (engineering) dan non-rekayasa (non-engineering) pada politeknik negeri dan politeknik swasta dapat dilihat pada Gambar 3. Dari total 924 program (terdiri atas 129 program strata D4, 789 strata D3, dan 6 strata D1), sekitar 40% hanya terdapat 371 program studi yang terkait dengan rekayasa teknologi dan manufaktur. 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 5,500 6,000 1975 1985 1995 2001 2009 2013 R ib u an

(7)

5

Gambar 3. Perbandingan antara bidang studi rekayasa di politeknik

Jumlah dosen berdasarkan kualifikasi pendidikan pada beberapa provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4, mencerminkan bahwa jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S1 masih banyak (berdasarkan data tahun 2013)

Gambar 4. Kualifikasi dosen vokasi di Jawa, Bali dan Sumatera

Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa rasio dosen S1 untuk 106 institusi pendidikan vokasi pada politeknik yang berada di beberapa provinsi besar terhadap jumlah seluruh dosen yang ada adalah 46% dari total 5.239 dosen.

Asumsi di atas digunakan untuk memperkirakan jumlah dosen vokasi berkualfikasi S1 dari seluruh politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti. Dengan demikian dari 184

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% D4 D3 D1 49% 39% 33% Engineering Non Engineering

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

Jawa Barat Jawa Tengah

Yogyakarta Jawa Timur Bali Sumatera Utara Sumatera Sel 66 8 0 42 5 5 0 960 356 51 691 284 341 14 987 401 91 313 81 548 75 S3 S2 S1

(8)

6

politeknik negeri dan swasta dengan jumlah dosen sebanyak 9.236 orang, maka jumlah dosen yang masih memiliki kualifikasi S1 berjumlah 4.259 orang (46% dari 9.236 dosen).

Selanjutnya, dengan perkiraan pertumbuhan jumlah politeknik sebesar 4,5% per tahun maka pada tiga tahun mendatang masih diperlukan tambahan lebih kurang 1.100 dosen baru. Perkiraan kebutuhan pengembangan dosen vokasi untuk tiga tahun ke depan berdasarkan data kondisi politeknik yang ada pada saat ini dapat disimpulkan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perkiraan kebutuhan pengembangan dosen dan instruktur vokasi

Bidang Studi Perkiraan Kebutuhan Dosen Vokasi

Rekayasa 2.240

Non Rekayasa 3.360

Total 5.600

B. Proyeksi Kebutuhan Dosen Politeknik

Profil umum demografi dosen berdasarkan usia di enam politeknik negeri (Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Ujung Pandang) pada saat ini dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Jumlah dosen di enam politeknik negeri berdasarkan usia

80 406 588 566 15 0 100 200 300 400 500 600 700 21-30 31-40 41-50 51-60 >60 TOTAL 6 POLITEKNIK NEGERI

(9)

7

Demografi berdasarkan usia dari enam politeknik negeri tersebut di atas merefleksikan kondisi umum dari demografi usia dari seluruh politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti.

Proyeksi kebutuhan tenaga dosen pendidikan politeknik di bawah Kemenristekdikti dapat dihitung dari proyeksi dosen politeknik negeri yang ada pada saat ini, sebagaimana disajikan pada Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Proyeksi jumlah dosen politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti yang akan memasuki usia pensiun

Dari data di atas terlihat bahwa proyeksi kebutuhan dosen politeknik negeri untuk menggantikan dosen yang akan memasuki usia pensiun cukup besar, yaitu rata-rata sebesar 2,4% dari populasi dosen politeknik (n=5.842), atau sekitar 140 dosen setiap tahun.

0,17% 0,29% 0,33% 0,74% 1,06% 1,73% 2,02% 3,85% 4,18% 5,37% 4,45% 5,07% 0,17% 0,46% 0,79% 1,52% 2,58% 4,31% 6,33% 10,18% 14,36% 19,74% 24,19% 29,25% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

(10)

8

BAB III

PROSES PENJARINGAN PESERTA

A. Penawaran

Program pengembangan calon dosen politeknik/vokasi ditawarkan kepada pelamar melalui Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Penawaran juga disebarluaskan melalui laman resmi Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti pada http://www.dikti.go.id.

B. Persyaratan Melamar

Calon pelamar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Memiliki gelar D4 atau S1 dari perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Ristek dan Dikti;

2) Belum pernah mendapatkan gelar S-2 sebelumnya; 3) Memiliki IPK D4 atau S1 minimum 3.00 dari skala 4.00;

4) Menguasai bahasa Inggris minimal setara dengan nilai TOEFL institusional (ITP) minimal 500, atau IBT minimal 65, atau IELTS minimal 5.5;

5) Menguasai bahasa pengantar selain bahasa Inggris (bahasa Mandarin/bahasa Jerman) yang masih berlaku dan sesuai standar yang negara studi yang dituju (diprioritaskan); 6) Sedang melakukan ikatan kerja sebagai calon dosen politeknik di lingkungan

Kementerian Ristek dan Dikti, dibuktikan dengan surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara pimpinan politeknik asal dengan yang bersangkutan;

7) Umur maksimum 26 tahun, atau maksimum 24 tahun bagi calon pelamar yang memiliki masa kerja kurang dari 2 (dua) tahun;

8) Mendapat izin dari pimpinan politeknik yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi program dan meninggalkan aktivitas rutin selama minimal 6 (enam) bulan untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya secara penuh waktu (full time) di sentra yang ditunjuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

9) Berbadan sehat dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya (napza), dibuktikan dengan surat keterangan dokter; dan

(11)

9

C. Tahapan seleksi

1. Seleksi Administrasi

Seleksi akan dimulai dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut:

a) Proses pelamaran dilakukan secara daring (online) melalui laman

http://beasiswa.dikti.go.id;

b) Melampirkan pas foto berwarna terbaru;

c) Melampirkan salinan ijazah dan transkrip (IPK) D4 atau S1 yang telah dilegalisasi; d) Melampirkan salinan sertifikat bukti kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL

institusional (ITP) minimal 500 atau IBT minimal 65, atau IELTS minimal 5.5) yang masih berlaku (maksimal 2 (dua) tahun sejak sertifikat dikeluarkan);

e) Melampirkan sertifikat penguasaan bahasa pengantar lainnya (bahasa Mandarin/bahasa Jerman) yang masih berlaku (maksimal 2 (dua) tahun sejak sertifikat dikeluarkan) dan sesuai negara studi yang dituju (jika ada);

f) Melampirkan surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara pimpinan politeknik asal dengan yang bersangkutan sesuai dengan format pada Lampiran 1;

g) Melampirkan surat izin dari pimpinan politeknik yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi program dan meninggalkan aktivitas rutin selama minimal 6 (enam) bulan untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya secara penuh waktu (full time) di sentra yang ditunjuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

h) Melampirkan surat keterangan dokter yang menyatakan sehat jasmani dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya (napza).

2. Seleksi Potensi Akademik

Pelamar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan diundang untuk mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) di sentra seleksi yang ditentukan. Instrumen TPA disusun dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti.

3. Seleksi Wawancara

Proses seleksi wawancara dilaksanakan dalam bahasa Inggris oleh Tim Seleksi BPP-LN yang dibentuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti. Seleksi akan didasarkan pada beberapa aspek, yaitu:

(12)

10

Aspek Akademik. Para pelamar diwajibkan memiliki Letter of Acceptance (LOA) dari perguruan tinggi di luar negeri. Kesiapan pelamar dalam melaksanakan studi akan menjadi pertimbangan utama Tim Seleksi.

Aspek Bahasa. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pelamar. Jika akan belajar ke negara dengan bahasa pengantar bukan bahasa Inggris, maka pelamar tidak hanya harus menguasai bahasa Inggris, tetapi juga harus menunjukkan bahwa dirinya menguasai bahasa pengantar yang digunakan di negara tersebut. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga dinilai ketika pelamar mengikuti wawancara di hadapan Tim Seleksi.

Aspek Sosial dan Keluarga. Persiapan pelamar untuk studi di luar negeri juga merupakan salah satu kriteria yang dinilai, termasuk kesiapan pelamar untuk beradaptasi di negara asing yang berbeda bahasa, tradisi, dan budaya, serta motivasi diri dalam menyelesaikan studi. Kondisi keluarga, termasuk kesiapan pelamar untuk meninggalkan keluarga selama masa studi, akan menjadi pertimbangan dalam menilai kesiapan pelamar.

4. Lokakarya Pra-Keberangkatan ke Luar Negeri

Seluruh pelamar yang telah lolos seleksi wawancara wajib mengikuti lokakarya pra-keberangkatan ke luar negeri. Dalam kegiatan ini, pelamar akan dibekali mengenai persiapan sebelum berangkat ke luar negeri, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan ditinggalkan selama studi, beasiswa, dan administrasi perjalanan ke luar negeri.

(13)

11

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris

Pelamar yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti, wajib mengikuti pelatihan bahasa Inggris selama 1 (satu) semester di pusat bahasa Inggris yang telah ditentukan sebelum melaksanakan studi lanjut jenjang S2 di perguruan tinggi luar negeri. Pelamar yang akan melanjutkan studi jenjang S2 ke Jerman dan Austria juga diwajibkan untuk mengikuti pelatihan bahasa Jerman selama kurang lebih 3 (tiga) bulan di tempat pelatihan bahasa Jerman yang ditunjuk.

Bagi pelamar yang tidak mengikuti pelatihan bahasa Inggris sesuai dengan syarat kehadiran minimum yang tertera pada Surat Pernyataan Komitmen (Lampiran 3) dan/atau apabila pada akhir masa pelatihan, yang bersangkutan tidak dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sesuai persyaratan nilai (skor) bahasa Inggris minimum yang ditetapkan pada pedoman Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) atau yang berlaku pada Perguruan Tinggi tujuan di luar negeri, maka yang bersangkutan tidak dapat direkomendasikan untuk mengikuti seleksi wawancara.

B. Studi Lanjut

1. Studi Lanjut Jenjang S2 Terapan

Selama masa pelatihan bahasa Inggris, Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti akan mengadakan seminar studi lanjut jenjang S2 terapan di sentra pusat bahasa tempat pelamar melaksanakan pelatihan bahasa Inggris. Pada seminar tersebut akan dijelaskan mengenai BPP-LN dan informasi mengenai perguruan tinggi tujuan di Austria, Jerman dan Taiwan yang telah ditentukan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti (Lampiran 2).

Peserta diharapkan dapat memperoleh LOA tanpa syarat (unconditional) dari perguruan tinggi tersebut untuk melanjutkan studi jenjang S2 terapan. Masa studi untuk program ini adalah maksimal 2 (dua) tahun dan tidak dapat diperpanjang.

(14)

12

2. Program Studi

Program Studi Terapan yang dipilih oleh peserta harus sesuai dengan latar belakang kelompok bidang studi pendidikan peserta. Kelompok bidang studi yang diutamakan pada program ini meliputi:

a) Teknologi dan Rekayasa b) Seni, Kerajinan dan Pariwisata c) Bisnis dan Manajemen

d) Teknologi Informasi & Komunikasi e) Agribisnis & Agro Teknologi

C. Pembiayaan

Komponen peningkatan kemampuan bahasa yang ditanggung oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti yaitu:

1) Biaya pendidikan pelatihan bahasa;

2) Biaya hidup sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; dan

3) Biaya perjalanan domestik untuk sekali keberangkatan ke sentra pusat bahasa dan sekali kepulangan setelah selesai pelatihan.

Sementara itu, komponen BPP-LN untuk peserta yang studi lanjut ke luar negeri meliputi: 1) Uang kuliah (tuition fee) bersifatat cost;

2) Biaya hidup untuk karyasiswa sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti menurut negara tujuan;

3) Tunjangan biaya hidup untuk keluarga inti yang menyertai karyasiswa diberikan sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti (setelah semester kedua);

4) Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti untuk sekali keberangkatan ke tempat tujuan dan sekali kepulangan setelah selesai studi (hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan);

5) Asuransi kesehatan sesuai standar perguruan tinggi tujuan untuk karyasiswa yang bersangkutan saja;

6) Biaya buku per semester sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

7) Biaya kedatangan (penyesuaian) di negara tujuan (settling-in allowance), sebanyak satu bulan biaya hidup sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

8) Biaya program khusus (satu kali mengikuti konferensi/seminar di negara tempat studi) sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

(15)

13

9) Bantuan biaya penulisan tugas akhir/tesis/disertasi sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti;

10) Biaya pendaftaran ke universitas (admission fee) untuk negara-negara tertentu, seperti yang tercantum dalam Letter of Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO); dan 11) Bantuan biaya hidup bagi keluarga-inti yang bergabung dengan karyasiswa di tempat

(16)

14

Lampiran 1 Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja)

PERJANJIAN PENGANGKATAN DOSEN TETAP Antara

(NAMA PERGURUAN TINGGI) CALON PERGURUAN TINGGI PENGGUNA

Dengan

CALON DOSEN PENERIMA

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Pada hari ini, ……….. tanggal ……...….. bulan …...……. tahun dua ribu lima belas, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : ………. Jabatan : ………. Alamat : ………. ………. ………... Kode Pos : ……….... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (nama perguruan tinggi), selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama Lengkap : ……… No. Identitas Diri (KTP) : ……… Alamat ……… ...………... Kode Pos : ……….... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut sebagai

PIHAK KEDUA.

Para PIHAK menyatakan setuju dan bersepakat untuk mengikat diri dalam Perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum pada pasal-pasal di bawah ini.

(17)

15

Para PIHAK bersepakat untuk mengikat diri dalam perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini.

PASAL 1 RUANG LINGKUP

1) Para PIHAK telah atau belum mempunyai hubungan kerja di bidang pendidikan dan penelitian sebelum Perjanjian ini ditanda-tangani.

2) PIHAK PERTAMA, sebagai calon Perguruan Tinggi Penggunadari PIHAK KEDUA,

bersedia mengangkat PIHAK KEDUA sebagai dosen tetap dan memberikan gaji serta tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) PIHAK KEDUA bersedia menjadi dosen di perguruan tinggi yang dipimpin oleh

PIHAK PERTAMA, sekurang-kurangnya selama 2n+1 (n=masa menerima beasiswa dalam tahun), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 2

HAK DAN KEWAJIBAN

1) PIHAK PERTAMA akan mengangkat dan menempatkan PIHAK KEDUA sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) PIHAK PERTAMA berkewajiban mengangkat PIHAK KEDUA dalam jenjang jabatan akademik sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, memberikan penghasilan yang layak, melindungi, memberi kesempatan PIHAK KEDUA

meningkatkan kompetensi, memberi kebebasan berserikat dalam organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) PIHAK KEDUA mempunyai hak mendapatkan penghasilan yang layak, promosi, perlindungan dalam melaksanakan tugas, kesempatan meningkatkan kompetensi, kebebasan akademik, dan kebebasan berserikat dalam organisasi

(18)

16

profesi keilmuan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) PIHAK KEDUA berkewajiban memenuhi aturan kerja, melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dan melakukan kewajiban lainnya yang diatur dalam perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 3

PELAKSANAAN PERJANJIAN

1) Perjanjian antara para PIHAK ini baru berlaku setelah PIHAK KEDUA berhasil menyelesaikan studi jenjang S2 atau S3 di luar negeri dan memperoleh gelar yang ditargetkan.

2) Dalam kasus dimana PIHAK KEDUA mendapatkan kesempatan melaksanakan studi S2, dan di kemudian hari mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya langsung ke S3, maka PIHAK KEDUA harus terlebih dahulu kembali ke calon Perguruan Tinggi Pengguna di Indonesia untuk mengurus pengangkatannya menjadi dosen tetap.

3) PIHAK KEDUA akan melaksanakan kewajiban dan memperoleh hak sebagaimana tercantum pada PASAL 2 setelah berhasil dalam studinya, dan kembali ke Perguruan Tinggi yang dipimpin PIHAK PERTAMA.

4) PIHAK PERTAMA akan melaksanakan kewajiban seperti tercantum pada PASAL 2, setelah PIHAK KEDUA kembali ke Indonesia dan melaporkan diri ke laman

http://studi.dikti.go.id, kembali ke Perguruan Tinggi PIHAK PERTAMA.

PASAL 4 SANKSI

1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban seperti tersebut pada PASAL 1 ayat 3, maka PIHAK KEDUA harus mengembalikan seluruh biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100% ke Kas Negara.

2) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan studinya karena kelalaian seperti tercantum pada Bab III KepMen Pertama No. 224/MP/1961, dan

(19)

17

Permendiknas No. 48 tahun 2009, maka PIHAK KEDUAHARUS mengembalikan seluruh biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100%, ke Kas Negara.

3) Kepatuhan PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban seperti tersebut pada PASAL 2 akan mempengaruhi kelancaran pelayanan dosen perguruan tinggi yang dipimpin PIHAK PERTAMA dari Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

PASAL 5 PERSELISIHAN

1) Apabila terjadi perselisihan antara para PIHAK, maka akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

2) Apabila cara tersebut pada PASAL 5 Ayat 1 tidak mencapai kesepakatan, maka penyelesaiannya akan dimintakan kepada Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

PASAL 6

KETENTUAN LAIN-LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau di kemudian hari terjadi perubahan dan/atau penyempurnaan yang dipandang perlu oleh para PIHAK, maka akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Tambahan.

PASAL 7 P E N U T U P

Perjanjian ini ditandatangani para PIHAK pada hari dan tanggal tersebut di atas, bermeterai cukup, untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(20)

18

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Rektor

(Nama Perguruan Tinggi)

(Nama Rektor) (Nama Calon Dosen)

Materai Rp. 6.000

(21)

19

Lampiran 2 Daftar Nama Perguruan Tinggi Terapan Tujuan

Perguruan tinggi luar negeri yang dapat dipilih sebagai tujuan studi oleh calon penerima beasiswa pendidikan pascasarjana luar negeri program pengembangan calon dosen politeknik/vokasi Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti adalah seperti terlampir pada tabel berikut:

Austria

1) Carinthia Univ. of Applied Sciences

2) FH Campus O2 University of Applied Sciences 3) FH Joanneum University of Applied Sciences 4) FH Wien University of Applied Sciences of WKW 5) MCI Management Center Innsbruck

6) Salsburg University of Applied Sciences 7) St. Polten University of Applied Sciences 8) University of Applied Sciences BFI Vienna 9) University of Applied Sciences Upper Austria 10) Voralberg University of Applied Science

Jerman

1) Ausburg Univ. of Appl. Sciences 2) Berlin Univ. of Appl. Sciences 3) Bremen Univ. of Appl. Sciences 4) Bremerhaven Univ. of Appl. Sciences 5) Coburg Univ. of Appl. Sciences&Arts 6) Darmstadt Univ. of Appl. Sciences 7) Dortmund Univ. of Appl. Sciences 8) Eberswalde Univ. of Appl. Sciences 9) Emden Univ. of Appl. Sciences 10) Esslingen Univ. of Appl. Sciences 11) FH-Aachen Univ. of Appl. Sciences 12) Frankfurt Univ. of Appl. Sciences 13) Fulda Univ. of Appl. Sciences 14) Gengenbach Univ. of Appl. Sciences 15) Giezen Univ. of Appl. Sciences

(22)

20 17) Idstein Univ. of Appl. Sciences

18) Ingolstadt Univ. of Appl. Sciences 19) Jena Univ. of Appl. Sciences

20) Kaiserlautern Univ. of Appl. Sciences

21) Kamp-Lintfort Rhine-Waal Univ. of Appl. Sciences 22) Karlsruhe Univ. of Appl. Sciences

23) Kempten Univ. of Appl. Sciences 24) Kiel Univ. of Appl. Sciences

25) Kleve Rhine-Waal Univ. of Appl. Sciences 26) Koln-Cologne Univ. of Appl. Sciences 27) Lubeck Univ. of Appl. Sciences

28) Magdeburg-Stendal Univ. of Appl. Sciences 29) Mainz Univ. of Appl. Sciences

30) Mannheim Univ. of Appl. Sciences 31) Mittweida Univ. of Appl. Sciences 32) Munich Univ. of Appl. Sciences 33) Munster Univ. of Appl. Sciences 34) Neiderrhein Univ. of Appl. Sciences 35) Offenburg Univ. of Appl. Sciences 36) Osnabruck Univ. of Appl. Sciences

37) Ostwestfalen-Lippe Univ. of Appl. Sciences 38) Pforzheim Univ. of Appl. Sciences

39) Ravenburg-Weingarten Univ. of Appl. Sciences 40) Rosenheim Univ. of Appl. Sciences

41) Schmalkalden Univ. of Appl. Sciences 42) South Westphalia Univ. of Appl. Sciences 43) SRH Univ. Berlin

44) SRH Univ. Heidelberg

45) Stuttgart Univ. of Appl. Sciences

46) Weihenstephan-Triesdorf Univ. of Appl. Sciences 47) Wismar Univ. of Appl. Sciences

48) Wurzburg-Schweinfurt Univ. of Appl. Sciences

Taiwan

(23)

21 2) Chang Gung University

3) Chung Yuan Christian University 4) National Dong Hwa University 5) National Taipei University of Tech.

6) National Taiwan Univ. of Science & Tech. 7) National Yunlin Univ. of Science & Tech.

8) National Kaohsiung University of Hospitality and Tourism 9) National United University

(24)

22

Lampiran 3 Surat Pernyataan Komitmen

SURAT PERYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : ... Identitas Diri (KTP) : ... Perguruan Tinggi Asal : ... Bidang Keilmuan : ... Alamat lengkap : ... ... Kode Pos : ... Telp./HP : ... Email : ... dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran menyatakan bersedia meninggalkan aktivitas pekerjaan rutin untuk melaksanakan pelatihan bahasa Inggris/Jerman* pada periode ……….. 2015 s.d. ………. 2016, serta sanggup memenuhi persyaratan kehadiran minimal 85% dari total waktu pelatihan.

Apabila saya tidak menepati kesediaan seperti termaktub dalam surat pernyataan ini, maka saya sanggup untuk mengembalikan ke Kas Negara seluruh dana yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti atas nama saya untuk membiayai pelatihan bahasa tersebut di atas, termasuk biaya pendidikan pelatihan bahasa, biaya perjalanan dan biaya hidup selama pelatihan berlangsung.

Pernyataan ini dibuat secara sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan, Rektor (Nama Perguruan Tinggi Asal),

(...) (...)

Materai Rp. 6.000

(25)

23

Lampiran 4 Surat Pernyataan Kesanggupan Pulang

SURAT PERYATAAN KESANGGUPAN PULANG

KE CALON PERGURUAN TINGGI PENGGUNADI INDONESIA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : ... Identitas diri (KTP) : ... Perguruan Tinggi Asal : ... Bidang Keilmuan : ... Alamat lengkap : ... ... ... Kode Pos : ... Telp./HP : ... Email : ... dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran menyatakan bersedia secepatnya pulang ke Perguruan Tinggi Asal di Indonesia, selama-lamanya 2 (dua) minggu setelah saya secara resmi dinyatakan telah menyelesaikan studi dan/atau sudah mengumpulkan (submitted) Tesis Master dan/atau telah memperoleh ijazah Master (S2), pada Pascasarjana di perguruan tinggi luar negeri.

Apabila saya tidak menepati kesediaan seperti termaktub dalam surat pernyataan ini, maka saya sanggup menerima dan/atau menjalani sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan ini dibuat secara sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan, Rektor (Nama Perguruan Tinggi Asal),

(...) (...)

Materai Rp. 6.000

(26)

24

Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Program

JADWAL KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA IPTEK DAN DIKTI

TAHUN 2015/2016

No. Kegiatan 2015 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

1

Penyusunan Panduan Program Pengembangan Calon Dosen Vokasi/Politeknik

2

Sosialisasi Program Program Pengembangan Calon Dosen Vokasi/Politeknik

3 Pendaftaran daring (online) calon peserta

(27)

25

No. Kegiatan 2015 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

4

Seleksi administrasi

danpengumuman hasil seleksi administrasi

5

Seleksi potensi akademik (TPA) dan pengumuman hasil seleksi potensi akademik

6 Peningkatan kemampuan bahasa Inggris seluruh calon peserta

7

Seminar dan sosialisasi BPP-LN dan informasi mengenai studi di Taiwan, Jerman dan Austria

8

Pendaftaran ke perguruan tinggi luar negeri di Taiwan, Jerman dan Austria

(28)

26

No. Kegiatan 2015 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

9

Monitoring dan evaluasi hasil peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan hasil

pendaftaranpeserta ke perguruan tinggi luar negeri

10

Seleksi wawancara dan pengumuman hasil seleksi wawancara

11

Peningkatan kemampuan bahasa Jerman calon peserta dengan tujuan studi ke Jerman dan Austria (sesuai LOA yang diperoleh)

12 Lokakarya pra-keberangkatan ke luar negeri (pembekalan)

13

Persiapan dan proses

keberangkatan calon peserta ke luar negeri

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pengembangan Dosen Vokasi
Gambar 2. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi
Gambar 3. Perbandingan antara bidang studi rekayasa di politeknik
Gambar 5. Jumlah dosen di enam politeknik negeri berdasarkan usia
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara kultural melambangkan supaya burung dapat mengajak burung lain, namun ketika burung tersebut kembali maka proses [nokut] harus berhenti, diduga burung yang telah

L.2.4 Uji Fitokimia Uji fitokimia kandungan senyawa aktif dengan uji reagen dari ekstrak pekat etanol, eksrak pekat n-heksan, dan ekstrak pekat kloroform dari daun bidara

Apabila dalam musyawarah telah dicapai kesepakatan antara pemegang hak atas tanah dan instansi pemerintah yang memerlukan tanah, Panitia Pengadaan Tanah mengeluarkan

Pengujian dalam bentuk cairan besi cor kelabu menggunakan alat uji CE Meter lalu pada specimen besi cor kelabu Sebelum di uji dilakukan proses heat treatmen Qhuenching mencapai 750

Penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu rancangan Sistem Manajemen Kinerja berbasis The Balanced Scorecard untuk diterapkan di seluruh Cabang PT Indomarco Adi Prima agar

Pada saat itu sudah sewajarnya pemerintah berada di dalam masalah ekonomi yang sulit, tetapi hal tersebut juga merupakan kebijakan pekerjaan di tengah-tengah hal lain yang dapat

Arsitektur informasi yang dihasilkan diharapkan dapat menyediakan pedoman pada pengembangan sistem informasi PDAM secara keseluruhan yang mengacu pada dukungan terhadap strategi

Hasil Uji Lentur Komposit SPS-P dengan Komposisi SPS 2% dan lama perendaman SPS Original.. Hasil Uji Lentur Komposit SPS-P dengan Komposisi SPS 2% dan lama perendaman SPS