• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Kedelai

Menurut Margono et al. (1993) kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut. Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram/hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157.14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi : tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan. Komposisi kedelai per 100 gram bahan dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan perbandingan antara kadar protein kedelai dan beberapa bahan makanan lain terdapat pada Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi kedelai per 100 gram bahan

Sumber: BALITKABI (1993)

Tabel 2. Perbandingan antara kadar protein kedelai dan beberapa bahan makanan lain

BAHAN MAKANAN PROTEIN (% BERAT)

Susu skim kering 36.00

Kedelai 35.00 Kacang hijau 22.00 Daging 19.00 Ikan segar 17.00 Telur ayam 13.00 Jagung 9.20 Beras 6.80 Tepung singkong 1.10 Sumber: BALITKABI (1993)

Saat ini kebutuhan kedelai Indonesia sebagian besar masih diimpor dari beberapa negara di dunia, perkembangan produksi dan impor kedelai Indonesia disajikan pada Tabel 3.

KOMPONEN KADAR (%)

Protein 35 – 45

Lemak 18 – 32

Karbohidrat 12 – 30

(2)

Tabel 3. Data produksi dan impor kedelai sampai tahun 2000 - 2009

No Tahun Produksi (ton/tahun) Impor (ton/tahun)

1 2000 1,190,000 1,277,685 2 2001 817,017 1,136,419 3 2002 908,924 1,365,253 4 2003 671,600 1,192,717 5 2004 723,483 1,117,790 6 2005 808,353 1,376,000 7 2006 746,611 1,276,000 8 2007 608,000 1,300,000 9 2008 800,000 1,200,000

10 2009 924,511 Data belum tersedia

Sumber:BPS (2011)

2.2

Tahu

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang merupakan makanan asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina,. Tahu secara harfiah berarti kedelai yang difermentasi.

Produk olahan kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ialah tahu. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, yaitu tauhu. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Tahu ditemukan oleh Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han. Di Jepang, tahu dikenal dengan nama tofu. Tofu dibawa oleh para perantau Cina sehingga makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Tahu dikenal sebagai makanan rakyat karena harganya yang murah, dapat dijangkau oleh masyarakat lapisan bawah sekalipun (Sarwono dan Saragih 2001).

Menurut Nurhayati et al. (2011) bahan baku untuk membuat tahu kualitas tinggi adalah kedelai putih berbiji besar. Rendemen dan mutu tahu yang dihasilkan berbeda untuk setiap jenis kedelai. Pada Tabel 4 disajikan rendemen dan mutu tahu untuk lima jenis kedelai.

Tabel 4. Rendemen dan mutu tahu untuk lima jenis kedelai Varietas

kedelai

Berat (kg)

Rendemen Jumlah

Tahu Warna Tekstur Kedelai Tahu

K-27 2.5 10.15 406 131 Putih Bersih Lembut

K-25 2.5 10.23 409 135 Putih Bersih Lembut

Burangrang 2.5 9.00 360 117 Putih Sangat Lembut

Wilis 2.5 7.62 305 106 Putih Lembut

Kedelai impor 2.5 8.65 346 120 Putih Lembut

Suprapti (2005) menyatakan bahwa tahu merupakan makanan rakyat yang umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu sumedang, tahu kediri, tahu kuningan dan lain-lain. Tahu diperdagangkan dengan berbagai variasi bentuk, ukuran dan nama. Selain tahu putih atau tahu biasa, di pasar juga dikenal berbagai tahu komersial yang sudah memiliki nama dan berciri khas, seperti.

(3)

Tahu sumedang. Tahu sumedang disebut juga tahu pong alias tahu kulit. Tahu ini merupakan lembaran-lembaran tahu putih setebal sekitar 3 (tiga) cm dengan tekstur yang lunak dan kenyal. Tahu putih ini disimpan dalam wadah yang telah berisi air. Tahu putih yang siap olah biasanya dipotong kecil-kecil sebelum digoreng. Tahu goreng tersebut berupa tahu kulit yang lunak dan kenyal. Isinya kosong (kopong dalam bahasa Jawa), maka disebut tahu pong. Tahu sumedang biasanya dikonsumsi sebagai makanan ringan dan dilalap dengan cabai rawit.

Tahu bandung. Bentuk tahu ini persegi (kotak), tekstur agak keras dan kenyal, warnanya kuning karena sebelumnya telah direndam air kunyit. Tahu digoreng dengan mengoleskan sedikit minyak di wajan. Tahu ini enak dimakan dengan lalap cabai rawit.

Tahu cina. Tahu ini berupa tahu putih, teksturnya lebih padat, halus dan kenyal dibandingkan dengan tahu biasa. Ukurannya sekitar 12 cm x 12 cm x 8 cm. Ukuran dan bobot tahu relatif seragam, karena proses pembuatannya dicetak dan dipres dengan mesin. Dalam pembuatannya, digunakan sioko (kalsium sulfat) sebagai bahan penggumpal protein sari kedelainya.

Tahu kuning. Tahu ini berbentuk tipis dan lebar. Warna kuning dikarenakan sepuhan atau larutan sari kunyit. Tahu ini banyak digunakan dalam masakan Cina.

Tahu takwa. Tahu takwa merupakan tahu khas Kediri, Jawa Timur. Ketika dipijit, tahunya terasa padat. Proses pengolahan tahu takwa pada prinsipnya sama dengan tahu biasa, hanya terdapat perbedaan dalam perlakuan, terutama pada perendaman kedelai dan pengepresan tahu. Bahan bakunya dipilih kedelai lokal yang berbiji kecil-kecil. Penggumpalan sari kedelai menggunakan asam cuka. Sebelum dipasarkan, tahu takwa dimasak atau dicelup beberapa menit dalam air kunyit mendidih sehingga warnanya menjadi kuning. Tahu dijual dan disimpan dalam keadaan kering tanpa perlu direndam air seperti tahu putih biasa.

Tahu sutera. Tahu ini sangat lembut dan lunak. Dahulu, tahu ini mudah sekali rusak sehingga harus segera diolah. Namun, sekarang tahu ini diolah dengan cara yang lebih modern sehingga produknya lebih tahan lama. Oleh karenanya, tahu sutera sekarang disebut long life tofu. Tahu yang berasal dari Jepang ini biasanya dikonsumsi sebagai makan penutup (dessert) dan disajikan bersama sirup jahe agar cita rasanya lebih lezat.

Tahu kuningan. Tahu kuningan adalah tahu putih yang dijual dalam bentuk mentah atau digoreng. Setelah digoreng, tahu kuningan menyerupai tahu sumedang, perbedaannya meski digoreng kering bagian dalamnya tidak kepong dan tetap lembut. Tahu dijual dalam kemasan keranjang dan disantap dengan cabe rawit agar lebih nikmat. Tahu kuningan merupakan makanan khas yang sering dijadikan buah tangan oleh para pengunjung yang berwisata.

Menurut Sarwono dan Saragih (2001) tahu yang beredar di pasar tradisional saat ini mutunya masih beragam. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diketahui untuk memilih tahu yang bermutu :

1. Tahu sebaiknya tidak menggunakan pewarna, namun beberapa tahu menggunakan pewarna. Dalam memilih tahu yang berwana harus lebih cermat. Warna yang terlalu cerah atau mencolok, sebaiknya dihindari karena pewarna yang digunakan biasanya berupa pewarna sintetik, seperti bahan pewarna cat atau kain.

2. Untuk mengetahui mutu tahu dapat dicium dari aromanya. Aroma tahu yang agak wangi dan menyengat sebaiknya dihindari karena kemungkinan diberi pengawet formalin (bukan pengawet makanan).

3. Untuk mengetahui kesegaran, peganglah permukaan tahu. Tahu yang tidak segar lagi, selain aromanya masam sampai busuk, permukaannya berlendir, teksturnya lunak dan kurang kompak, bahkan ada kalanya telah berjamur. Produk semacam ini tidak layak lagi dikonsumsi.

(4)

Sedangkan mutu tahu menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3142-1998 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Mutu tahu menurut BSN pada SNI 01-3142-1998

No Jenis UJi Satuan Syarat

1 Keadaan

a Bau Normal

b Rasa Normal

c Warna Putih normal atau kuning normal

d Penampakan Normal tidak berlendir dan tidak berjamur

2 Abu % (b/b) Maks 1.0

3 Protein (Nx 6.25) % (b/b) Min 9.0

4 Lemak % (b/b) Min 0.5

5 Serat kasar % (b/b) Maks. 0.1

6 Bahan tambahan makanan % (b/b) Sesuai SNI 01-0222-M dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/ Men. Kes/Per/IX/1983

7 Cemaran logam

a Timbal (Tb) mg/kg Maks. 2.0

b Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 30.0

c Seng (Zn) mg/kg Maks. 40.0

e Timah (Sn) mg/kg Maks. 40.0/250.0

d Raksa (Mg) mg/kg Maks. 0.03

f Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks.1.0

9 Cemaran mikroba

a Escherichia Coli APM/g Maks. 10

b Salmonella /25 g Negatif

Kegiatan pascapanen kedelai meliputi berbagai tahapan, menurut Santoso (2010) setelah pemotongan kedelai (pemanenan) hasil panen dikumpulkan dan dimasukkan wadah seperti karung untuk dikeringkan. Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan penjemuran dengan terik matahari atau menggunakan motor pengering. Proses penjemuran dengan terik matahari tersebut umumnya dilakukan di atas lantai semen atau dengan menggunakan alas seperti anyaman bambu dan terpal. Kedelai setelah kering dikupas atau dirontokkan bijinya, hal ini untuk memisahkan biji kedelai dengan kulit dan batangya. Setelah melewati tahap pascapanen, langkah berikutnya adalah melakukan berbagai tahapan pengolahan kedelai menjadi bahan makanan salah satunya adalah tahu. Gambar kegiatan pascapanen dan pembuatan tahu terdapat pada Lampiran 1.

Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Setelah larut, protein tersebut diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan pengendap sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Diagram alir pembuatan tahu dapat dilihat pada Gambar 1.

(5)

Gambar 1. Diagram alir pembuatan tahu

2.3

Mekanisme Pengupasan Kulit Ari Biji Kedelai

Salah satu tahapan pengolahan kedelai menjadi bahan makanan adalah mengupas kulit ari dan biji kedelai. Pengupasan tersebut bertujuan untuk menghilangkan bau langu pada kedelai dan kulit ari yang kotor tidak ikut serta diolah menjadi makanan, sehingga menambah kualitas rasa dari bahan makanan yang dihasilkan.

Menurut Hidayat (2011) selain alat manual atau tampah yang sering digunakan masyarakat, alat pengupas kulit ari kedelai memiliki beberapa tipe. Dilihat dari metode pengupasannya, terdapat tipe screw, rol, dan rol batu gerinda. Sedangkan jika dilihat dari cara menggerakkan alat, alat pengupas kulit ari kedelai memiliki beberapa tipe seperti tipe engkol, pedal kaki, dan otomatis atau digerakkan secara otomatis oleh sumber tenaga lain seperti motor listrik. Setelah kulit ari terkupas, maka dilakukan pemisahan antara kulit ari dan biji kedelai, dimana pemisahan itu memiliki beberapa cara, dengan ayakan, blower, atau dengan media air.

Pada penelitian ini, digunakan alat pengupas kuit ari biji kedelai tipe tampah atau manual, tipe engkol semi mekanis, dan tipe mekanis. Untuk tipe engkol semi mekanis dan mekanis menggunakan rol sebagai komponen utama dalam pengupasan biji kedelai. Cara pemisahan antara biji kedelai dan kulit ari menggunakan media air. Prinsip kerja alat yang digunakan antara tipe mekanis dan engkol semi mekanis semua sama, kecuali sumber tenaganya, untuk alat mekanis menggunakan motor listrik 0,5 HP / 1440 rpm – 1 phase, sedangkan untuk semi mekanis menggunakan tenaga manusia yang

Kedelai

Dimasak sampai kental Direndam 8 jam Dipisahkan Dikupas Ditumbuk Dicuci Dicetak Diendapkan Disaring Tahu Air untuk rendaman (3 : 1)

Air Hangat

Ampas Tahu Kulit Ari kuDipisahka

n Alat pengupas kulit ari kedelai

(6)

memutar poros rol dengan cara mengengkol atau kayuhan tangan. Gambar kedelai sebelum dan sesudah dikupas kulit arinya dapat dilihat pada Gambar 2.

DIKUPAS

Gambar 2. Biji kedelai sebelum dikupas (kiri) dan setelah dikupas (kanan)

2.4

Alat Pengupas Kulit Ari biji Kedelai Tipe Tampah

Secara tradisional, pengupasan kulit ari kacang kedelai dilakukan dengan cara biji kedelai yang sudah direndam dimasukkan ke dalam wadah berupa tampah atau untuk diinjak-injak dengan kaki manusia, hal ini memanfaatkan gaya gesek antara permukaan kedelai dan permukaan tampah yang kasar, gaya tekan ke bawah menggunakan tenaga manusia yang menginjak kedelai tersebut berulang-ulang, selanjutnya karung dibuka dan isinya dituangkan ke dalam bak, setelah itu dicuci dengan air yang mengalir, disini kulit ari yang memiliki berat lebih ringan dari biji kedelai akan terbawa aliran air, sehingga kulit ari akan terpisah dari biji kedelai.

Alat yang digunakan adalah sebuah tampah yang diproduksi oleh Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), provinsi DIY yang telah disesuaikan dengan produk yang beredar di pasaran, pembuatan alat ini hanya bertujuan menguji kinerja alat ini kemudian membandingkannya dengan alat pengupas kulit ari kedelai tipe engkol semi mekanis dan mekanis. Spesifikasi dan gambar alat terdapat pada Gambar 3.

Spesifikasi

Nama Tampah

Tipe Alat Pengupas Manual / Tampah Dimensi Ø = 0.6 m , tinggi = 0.08 m

Berat 0.58 kg

Bahan Bambu

Kapasitas Lapang 20 kg/jam Jumlah Operator 1 orang

Harga Rp. 20,000.00

Umur Ekonomis 1 Tahun

Gambar 3. Spesifikasi alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah

2.5

Alat Pengupas Kulit Ari Biji Kedelai Tipe Engkol Semi Mekanis

Pengertian alat pengupas semi mekanis adalah alat pengupas yang mekanisme kerjanya otomatis tetapi tenaga penggeraknya berasal dari manusia. Pada penelitian ini digunakan sebuah alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol semi mekanis yang diproduksi oleh Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), provinsi DIY. Alat ini memiliki kapasitas kerja yang lebih besar dari alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah.

(7)

Mekanisme kerja alat ini menggunakan engkol, tenaga untuk menggerakkan alat berasal dari kayuhan tangan manusia yang memutar engkol, dari engkol akan memutar poros rol, poros rol akan menggerakkan dua buah rol yang berputar saling berlawanan dengan kecepatan yang berbeda, sehingga pada saat biji kedelai yang telah direndam masuk kedalam celah rol tersebut akan bergesekan dengan rol dan akan terkupas kulitnya dan jatuh ke dalam penampungan melalui corong pengeluaran.

Alat ini dioperasikan oleh dua orang operator, masing-masing sebagai pengumpan kedelai yang masuk melalui corong masuk dan satu orang sebagai pengayuh pedal tangan untuk memutar mesin. Spesifikasi dan gambar alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol semi mekanis terdapat pada Gambar 4.

Spesifikasi

Nama ENGKOL23-BPTTG

Tipe Alat Pengupas engkol semi mekanis

Pengembang BPTTG, DIY

Kapasitas Lapang 174.36 kg/jam Jumlah Operator 2 orang

Harga Rp. 3,150,000.00

Umur Ekonomis 8 Tahun

Gambar 4. Spesifikasi alat pengupas kulit ari kedelai tipe engkol semi mekanis

Bagian-bagian alat antara lain : rol, corong masuk, sistem transmisi, dan bantalan.

3.8.1 Rol

Menurut hidayat (2011) rol adalah suatu elemen mesin yang dipasang pada poros yang langsung dihubungkan dengan sistem transmisi alat, rol merupakan bagian utama dari alat ini, karena bagian ini merupakan bagian yang bersinggungan langsung dengan biji kedelai yang akan diproses.

Besarnya daya yang dibutuhkan serta kapasitas produksi ditentukan oleh dimensi rol, dimana semakin besar dimensi rol, maka semakin besar pula daya dan kapasitas produksi yang dihasilkan.

Permukaan rol dibuat kasar untuk mempermudah pengupasan kulit ari kedelai, bagian ini terbuat dari stainlees steel untuk menjaga kebersihan alat, karena bersinggungan langsung dengan biji kedelai yang sedang diolah.

3.8.2 Corong Masuk

Corong masuk berguna untuk menampung dan mengarahkan kedelai yang akan diproses. Bagian ini terbuat dari stainless steel dengan ketebalan satu mm.

3.8.3 Sistem Transmisi

Sistem transmisi penggerak dan pembalik arah putaran rol menggunakan sistem transmisi rantai dan roda gigi dimana saling berkaitan dengan engkol sebagai pusat tenaga pemutar.

(8)

3.8.4 Bantalan

Bantalan merupakan bagian yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-balik dapat berlangsung dengan halus dan aman.

Bantalan pada alat ini menggunakan bantalan bola sebanyak empat buah yang menempel pada dinding sebagai pelindung mesin dan penahan semua beban, untuk menahan semua beban menggunakan rangka dari besi siku yang telah disesuaikan (Hidayat 2011).

2.6

Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai Tipe Mekanis

Seiring dengan meningkatnya penggunaan mesin dalam kegiatan pengolahan pertanian secara tidak langsung mendorong peningkatan penggunaan peralatan mekanis. Pengertian alat pengupas mekanis adalah alat pengupas yang memiliki mekanisme kerja otomatis dan tenaga penggeraknya berasal dari mesin, bukan berasal dari manusia. Manusia hanya berfungsi sebagai pengendali alat tersebut.

Pada penelitian ini digunakan alat pengupas kulit ari kedelai tipe mekanis hasil produksi dari Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), provinsi DIY. Alat ini merupakan pengembangan dari alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol semi mekanis.

Mekanisme kerja alat ini hampir sama dengan alat pengupas kulit ari kedelai tipe engkol semi mekanis, hanya saja untuk menggerakkan alat tidak menggunakan kayuhan dari engkol melainkan otomatis.

Bagian alat ini sama seperti tipe engkol semi mekanis namun terdapat penambahan pada sistem transmisi yang digunakan yaitu sistem gabungan, dari motor listrik penggerak ke poros rol menggunakan sistem V-belt dengan penampang B, selanjutnya untuk transmisi penggerak dan pembalik arah putaran rol menggunakan rantai dan roda gigi.

Untuk operator, alat ini menggunakan dua orang operator sebagai pengumpan kedelai yang masuk kedalam corong dan operator tenaga penggerak yang berasal dari motor listrik. Spesifikasi dan gambar alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe mekanis terdapat pada Gambar 5.

Spesifikasi

Nama OTOROL23-BPTTG

Tipe Alat Pengupas Mekanis

Pengembang BPTTG, DIY

Kapasitas Lapang 552.96 kg/jam Jumlah Operator satu orang

Harga Rp. 3,250,000.00

Umur Ekonomis 8 tahun

Gambar 5. Spesifikasi alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe mekanis

Untuk sumber tenaga pada alat pengupas inimenggunakan motor listrik (Dinamo AC 1 Phase) dengan putaran mesin 1440 rpm dan fakto daya listrik 0,37 kW (Hidayat 2011). Spesifikasi dan gambar motor listrik terdapat pada Gambar 6.

(9)

Spesifikasi

Nama Motor listrik AC 1 Phase

Tegangan 220 V

Faktor daya 0.37 kW

Produksi Jiayu Electrical Machinery

Rpm 1,420 rpm

Harga Rp. 750,000,00

Umur Ekonomis 2 Tahun Gambar 6. Spesifikasi motor listrik

2.7

Evaluasi Alternatif

Metode pendekatan dalam analisis biaya adalah salah satu metode penting yang ada di dalam ranah ilmu ekonomi teknik (engineering economy). Analisis biaya digunakan untuk mengukur pengeluaran yang digunakan dalam evaluasi alternatif yang akan diambil dalam suatu investasi. Menurut Young (1993) alternatif yang dapat dievaluasi adalah alternatif investasi proyek, penggunaan teknologi maupun kebijakan perusahaan akan suatu proses tertentu. Menurut DeGarmo et al. (1984) pengambilan keputusan atas beberapa alternatif harus didasarkan pada jumlah investasi modal terendah dan menghasilkan hasil yang optimum.

Konsep dasar ekonomi teknik dalam evaluasi alternatif menurut Young (1993) adalah nilai uang terhadap waktu, analisis biaya, bunga, dan manfaat. Berikut adalah penjelasan mengenai konsep tersebut :

2.7.1 Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi 1986). Guna mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proyek dalam proses produksi, maka biaya dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi pokok yang ada dalam perusahaan.

Biaya investasi. Biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya investasi adalah biaya modal yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan barang modal. Biaya investasi umumnya dikeluarkan di awal usaha dan cukup besar, misalnya, properti, mesin dan alat, dan peralatan kantor.

Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam periode waktu tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji, premi asuransi, bunga pinjaman, perawatan alat dan mesin.

Biaya tidak tetap. Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya selaras dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap periode waktu. Contoh biaya tidak tetap adalah biaya bahan baku, sarana investasi, bahan pembantu (BBM, spare-part mesin) dan upah tenaga kerja langsung.

Biaya total. Menurut Pramudya (1992) biaya total merupakan biaya keseluruhan untuk mengoperasikan suatu mesin pertanian. Biaya total terdiri dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Biaya pokok. Biaya yang diperlukan suatu mesin pertanian untuk setiap unit produk. Untuk menghitung biaya pokok suatu mesin pertanian diperlukan data kapasitas mesin yang bersangkutan (Pramudya 1992).

(10)

2.7.2 Bunga

Menurut Pramudya (1992) apabila penggunaan uang atau modal dari suatu usaha berasal dari suatu pinjaman, maka harus diberikan imbalan dari penggunaan modal tersebut dan biasa disebut bunga.

Bunga modal sederhana. Jika bunga yang dibayarkan merupakan perbandingan lurus antara modal pokok, tingkat bunga modal yang berlaku dalam suatu periode dan jumlah periode waktu maka bunga tersebut termasuk bunga modal sederhana.

Bunga modal majemuk. Bunga modal majemuk adalah bunga yang dibayarkan untuk setiap periode waktu dihitung berdasarkan pada jumlah modal pada awal periode ditambah bunga modal pada periode tersebut.

2.7.3 Nilai Uang Terhadap Waktu

Nilai uang terhadap waktu adalah konsep yang menjelaskan kecenderungan penurunan nilai uang seiring dengan berjalannya waktu. Konsep nilai uang terhadap waktu digunakan untuk memperkirakan nilai uang di masa mendatang yang dianalisis pada masa sekarang maupun sebaliknya (Umar 2007).

Interest rate. Dijelaskan oleh Blank dan Tarquin (2002) bahwa interest rate atau suku bunga adalah menifestasi dari nilai uang terhadap waktu. Bunga adalah penambahan nominal uang karena aktivitas investasi yang dilakukan, sedangkan suku bunga adalah persentase nilai uang yang bertambah akibat aktivitas investasi. Nilai suku bunga digambarkan dalam satuan persen per bulan atau persen per tahun.

2.7.4 Bunga Majemuk Dalam Konsep Ekuivalensi

Menurut Giatman (2011) metode ekuivalensi adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan nilai uang dari suatu waktu ke waktu. Konsep ini mengatakan jika sejumlah uang yang berbeda dibayarkan pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai yang sama satu sama lain secara ekonomis. Metode ini merupakan dasar dari perhitungan dan analisis arus kas (cash flow).

Uniform series. Dalam banyak hal sering terjadi suatu pembayaran atau angsuran yang sama besarnya (A) pada tiap periode (N) untuk jangka waktu yang panjang, misalnya membayar angsuran utang terhadap pinjaman dari bank. Arus kas yang sama besarnya setiap periode disebut uniform series. Ilustrasi arus kas uniform series terdapat pada Gambar 7.

Gambar 7. Arus kas uniform series

Capital recovery factor. Pada uniform series nilai konversi dari jumlah uang dengan nilai sekarang (P) ke besar angsuran yang sama besarnya (A) disebut capital recovery factor dengan fungsi:

(11)

2.7.5 Analisis Titik Impas (break even point)

Menurut Pramudya (1992) titik impas adalah titik dimana terjadi kesetimbangan antara dua alternatif yang berbeda. Diluar titik tersebut, kondisi alternatif tersebut berbeda sehingga akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Suatu pengambilan keputusan yang tepat akan memberikan keuntungan, dan sebaliknya akan menimbulkan kerugian. Analisis titik impas dapat digunakan dalam berbagai hal yang menyangkut dua pemilihan alternatif, diantaranya penentuan volume produksi, pemilihan dua alat atau mesin yang sejenis, dan pemilihan sistem sewa atau beli suatu alat atau mesin.

2.7.6 Pemilihan Alat atau Mesin yang Sejenis

Menurut Pramudya (1992) analisis titik impas dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan apabila harus memilih dua buah alternatif mesin yang mempunyai fungsi sama. Alternatif yang dipilih adalah mesin yang memiliki biaya produksi per unit yang paling murah.

Pada analisis ini, harus diketahui biaya tetap, tidak tetap, dan kapasitas dari alat yang dianalisis. Titik impas disini adalah jumlah volume produksi per tahun dimana kedua alat tersebut mempunyai biaya per unit produksi atau biaya pokok sama besar.

Biaya tidak tetap per unit produksi akan sama pada semua tingkat produksi. Sedangkan biaya tetap per unit produksi akan semakin rendah pada tingkat produksi yang semakin tinggi sehingga biaya pokok akan semakin rendah pada tingkat produksi yang semakin tinggi.

Gambar

Tabel 2. Perbandingan antara kadar protein kedelai dan beberapa bahan makanan lain
Tabel 3. Data produksi dan impor kedelai sampai tahun 2000 - 2009  No  Tahun  Produksi (ton/tahun)  Impor (ton/tahun)
Tabel 5. Mutu tahu menurut BSN pada SNI 01-3142-1998
Gambar 1. Diagram alir pembuatan tahu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Informasi hanya untuk bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan dalam kombinasi dengan bahan. lain atau dalam proses lain,

Balongpanggang Ds.Balongpanggang Kec.Mantup LAMONGAN 15 09050710011547 YANTIK WIDHI ASIH, S.PD SMP IPS SMP Negeri 1 Mantup Jl.. Balongpanggang Desa

Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya yang akan dicari solusinya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk

Dengan menahan diri dari mengikuti syahwat perut dan syahwat kemaluan karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan kenikmatan yang lebih lezat dan abadi dari pada

TUHAN AKAN MENGUMPULKAN SEMUA ORANG YANG PERCAYA KEPADA PUTRANYA, YESUS KRISTUS, DAN MEMBERI MEREKA HIDUP KEKAL DI BUMI YANG BARU ITU.. TUHAN AKAN MENGHAPUS SEMUA AIR MATA

Dan setelah dilakukan wawancara oleh 12 karyawan 9 orang dari mereka mengatakan mengalami keluhan nyeri punggung bawah dan3 orang karyawan lainnya tidak mengalami keluhan

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan segala kelancaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “KAJIAN

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis, siswa mencari informasi baru mengenai materi (4) masyarakat