• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH COST LEADERSHIP DAN DIFFERENTIATION TERHADAP HUBUNGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BEI PERIODE 2013 – 2015) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH COST LEADERSHIP DAN DIFFERENTIATION TERHADAP HUBUNGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BEI PERIODE 2013 – 2015) - repository perpustakaan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi pada perusahaan di Indonesia dewasa ini sudah memasuki era globalisasi. Hal ini ditandai dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak tahun 2015 yang dinilai semakin meningkatkan tingkat persaingan. Risiko persaingan akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya barang impor yang masuk dan akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negeri yang lebih berkualitas. Fenomena ini tentu menjadi tantangan dan ancaman bagi sejumlah perusahaan, khususnya bagi perusahaan dalam negeri. Secara tidak langsung Kondisi ini menuntut perusahaan dalam negeri untuk dapat berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidup serta mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.

(2)

mengkombinasikan seluruh sumber daya yang ada sehingga dapat mencapai hasil dan kinerja perusahaan yang optimal. Selain itu, suatu perusahaan juga diharapkan bisa meningkatkan penjualan serta mampu untuk mengontrol perputaran persediaannya dengan baik sehingga mampu meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan tersebut. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan laporan keuangan yang merupakan informasi keuangan yang menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dapat menggunakan rasio keuangan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja perusahaan (Fahmi, 2011).

Dalam penelitian ini kinerja perusahaan di ukur menggunakan ROA (Return on Assets). Menurut Kasmir (2011) ROA merupakan rasio yang menunjukan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Dari hasil pengembalian investasinya menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

(3)

operasi perusahaan sehari-hari, Muflihati (2013). Penggunaan modal kerja secara efektif sangat penting dilakukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka kemungkinan besar perusahaan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Begitu juga jika perusahaan tidak memiliki modal kerja yang tidak cukup, maka akan menghadapi likuiditas. Apabila perusahaan memiliki kelebihan modal kerja menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Salah satu komponen penting dari modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar adalah persediaan. Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan, Sartono (2010).

(4)

Munawir (2010) dalam pernyataannya bahwa semakin tinggi tingkat persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran persediaan ini mengukur berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya, dan menunjukakan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan.

Sufiana dan purnawati (2013) serta Suminar (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan memperoleh keuntungan, begitu juga sebaliknya jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan, Raharjaputra (2009). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh setiyawan (2014), Muflihati (2013) dan Hapsari (2015) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

(5)

kompetitif yang terletak pada kemampuan perusahaan untuk membedakan diri dengan pesaingnya dan kemampuan produksi dengan biaya yang lebih rendah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan strategi yang dikemukakan oleh Porter, yang pada umumnya terdiri dari strategi cost leadership, differentiation dan focus (Kuncoro, 2006). Namun dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus pada strategi cost leadership dan differentiation. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman

dan Haryanto (2014) yang menggunakan dua dasar keunggulan stratejik yaitu Cost Leadership dan Differentiation.

Dalam penelitian Suhartati (2012) menyimpulkan bahwa terbukti strategi bisnis memoderasi hubungan antara supply chain dan kinerja. Penelitian senada dilakukan oleh istianingsih (2012), yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa strategi berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja perusahaan. Penelitian serupa dilakukan oleh Setiawan (2016) dan Rahman dan Haryanto (2013) yang menjadi jurnal acuan bagi peneliti, menyimpulkan bahwa strategi bisnis berpengaruh positif atau memperkuat terhadap hubungan antara manajemen persediaan dan kinerja perusahaan. Sehingga penelitian ini juga akan meneliti bagaimana strategi cost leadership dan differentiation bertindak sebagai variabel moderasi yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara manajemen persediaan dan kinerja perusahaan.

Cost Leadership (kepemimpinan biaya) merupakan strategi generik

(6)

karena pengalaman, pengendalian biaya dan overhead yang ketat, serta meminimalkan biaya. Posisi ini akan membuat perusahaan mendapatkan hasil laba diatas rata-rata dalam industrinya meskipun ada kekuatan persaingan yang besar. Posisi biayanya memberikan kepada perusahaan tersebut ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biayanya yang lebih rendah memungkinkan untuk tetap dapat menghasilkan laba setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi persaingan, Maulana (2015).

Differentiation (Diferensiasi) merupakan salah satu keunggulan bersaing yang bisa dimiliki perusahaan. Perusahaan melakukan diferensiasi jika perusahaan dapat memiliki keunikan dibandingkan para pesaingnya dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli. Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi menciptakan dan memproduksi sesuatu yang dianggap unik oleh para konsumennya dan dengan demikian strategi tersebut mendorong terciptanya loyalitas konsumen, Maulana (2015).

(7)

perusahaan selalu didasarkan pada keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan.

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh manajemen persediaan terhadap kinerja serta pengaruh strategi terhadap hubungan manajemen persediaan dengan kinerja perusahaan, namun beberapa penelitian tersebut menunjukan hasil yang berbeda. Penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali atas penelitian Rahman dan Haryanto (2013). Alasan untuk melakukan pengujian kembali adalah peneliti ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan jumlah sampel dan periode yang berbeda, hasil penelitian ini akan konsisten dengan penelitian sebelumnya.

(8)

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian ini hanya mengambil populasi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Kinerja perusahaan sebagai variabel dependen dan manajemen persediaan sebagai variabel lindependen. Dengan Cost Leadership dan Differentiation sebagai variabel moderasi yang di

proksikan dengan Asset Utilization Efficiency dan Premium Price Capability. Variabel kontrol yang digunakan antara lain size dan leverage untuk mengendalikan pengaruh variabel independen terhadap dependen sehingga tidak di pengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa size berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sedangkan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dilakukan dengan judul “Pengaruh Cost Leadership dan Differentiation Terhadap Hubungan

Manajemen Persediaan Dan Kinerja Perusahaan (Studi Pada

Perusahaan Publik Di BEI Tahun 2013-2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah manajemen persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan?

(9)

3. Apakah Differentiation memoderasi hubungan antara manajemen

persediaan dengan kinerja perusahaan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis pengaruh manajemen persediaan terhadap kinerja perusahaan.

b. Untuk menganalisis pengaruh Cost Leadership terhadap hubungan manajemen persediaan dengan kinerja perusahaan.

c. Untuk menganalisis pengaruh Differentiation terhadap hubungan manajemen persediaan dengan kinerja perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti yang akan datang dengan materi yang berkaitan dengan strategi bisnis, manajemen persediaan, dan kinerja perusahaan.

b. Bagi Perusahan

(10)

c. Bagi Investor

Bagi Investor dan Manajer Perusahaan, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.

d. Bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

bagian luar terdiri dari dua, yaitu secara garis besar adalah trauma kepala.. tertutup dan terbuka. Trauma kepala tertutup merupakan fragmen-fragmen. tengkorak yang masih intak

Pada kajian keselamatan disini, digunakan analisis pohon kegagalan yang diterapkan untuk desain bagian depan sistem proteksi reaktor PWR, yaitu dimulai dari segmen saluran ( channel

Demikian pula terlihat bahwa osteoartritis yang terjadi dalam usia dewasa muda sampai pada usia ini, sebenarnya osteoartritis sangat jarang dijumpai sampai akan

Dalam penulisan tentang cadangan premi asuransi jiwa tahunan dengan menggunakan salah satu metode penentuan cadangan premi, penulis memilih untuk menggunakan metode

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi senyawa bioaktif antikanker yang terdapat dalam ekstrak etanol kulit batang kayu Bitti ( Vitex

Gambar proses penimbangan saat konsumen membeli buah labu kuning Sumber Data Primer (19 februari 2013).. Gambar proses penimbangan saat konsumen membeli buah labu kuning Sumber

Dari hasil analisa menggunakan metode cummalative damage dan fracture mechanic yang telah dilakukan, maka nilai keduanya dapat digunakan untuk mengetahui nilai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi guru dan siswa yang terjadi pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keenam adalah sebagai berikut: (1) adanyainteraksi