• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO) - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan untuk

menciptakan mahasiswa yang berkualitas yang dapat memahami pelajaran yang

diberikan oleh dosen, terutama dalam hal sistem pengajaran yang disampaikan

oleh pengajar diruangan dalam bobot pelajaran yang disampaikan. Dari apa yang

disampaikan oleh pengajar, kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa sangat

mempengaruhi bagaimana suatu materi yang disajikan dapat dipahami dan

diminati, terutama kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient), kecerdasan

spiritual (Spiritual Quotient) dan kecerdasan emosional (Emotional Quotient)

(Yorika, 2013).

Tidak dapat dipungkiri, setiap perguruan tinggi mengharapkan pemahaman

dan prestasi dari peserta didiknya. Pemahaman dan prestasi yang memuaskan dari

siswa merupakan bentuk keberhasilan belajar yang didapat dari seorang pelajar

dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengajar. Pemahaman dan prestasi

tersebut secara riil dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh peserta didik mulai

dari awal perkuliahan sampai akhir periode perkuliahan (Agustina, 2015).

Fenomena yang terjadi pada mahasiswa saat ini adalah kurangnya

pemahaman terhadap mata kuliah yang khususnya akuntansi, mahasiswa tidak

(2)
(3)

2

memperhatikan tugas yang diberikan, dan juga ditambah dengan seringnya nilai

mata kuliah tertentu yang sering membuat IPK (indeks prestasi kumulatif)

mahasiswa menurun, saat ujian mereka cenderung menghalalkan segala untuk

mendapatkan nilai yang bagus seperti mencontek pada saat ujian.

Mengingat banyaknya faktor yang menentukan tingkat keberhasilan belajar,

maka fokus kajian dalam penelitian ini yang diduga kuat berpengaruh terhadap

pemahaman akuntansiadalah latar belakang pendidikan menengah yang

merupakan faktor yang berpengaruh pada tahap pengalaman pra perkuliahan dan

perilaku belajar mahasiswa yang merupakan faktor yang berpengaruh pada tahap

pengalaman perkuliahan (Agustina, 2015).

Pendidikan akuntansi sebagai sebuah institusi yang menghasilkan lulusan

dalam bidang akuntansi saat ini dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan yang

menguasai kemampuan dibidang akademik, tetapi juga mempunyai kemampuan

yang bersifat teknis analisis dalam bidang humanistic skill dan profesional skill

sehingga mempunyai nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja. Di era

globalisasi ini persaingan di dunia kerja semakin tajam, aturan bekerja pun kini

berubah. Kita dinilai tidak hanya berdasarkan tingkat kepandaian atau berdasarkan

pelatihan dan pengalaman, tetapi juga berdasarkan seberapa baik kita mengelola

diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain (Yorika, 2013).

Untuk memperoleh pengetahuan umum akuntanmaka pengetahuan tentang

dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama, diharapkan dengan adanya

dasar-dasar akuntansi sebagai pegangan, maka semua praktik dan teori akuntansi

(4)

yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi hanya terkesan sebagai pengetahuan

yang berorientasi pada mekanisme secara umum saja, sangat berbeda apabila

dibandingkan dengan praktik yang sesungguhnya yang dihadapi di dunia kerja

nantinya. Masalah tersebut tentu saja akan mempersulit bahkan membingungkan

mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman akuntansi. Dengan demikian tingkat

pendidikan di perguruan tinggi masih menunjukkan hasil yang tidak sesuai

dengan yang diharapkan, padahal proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi

akuntansi hendaknya dapat mentranformasikan peserta didik menjadi lulusan yang

lebihutuh sebagai manusia (Mawardi, 2011).

Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ),

padahal yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati,

seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi kini telah

menjadi dasar penilaian baru. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan untuk

memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu

menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif (Agustian, 2005).

Kecerdasan emosional (EQ) menuntut diri untuk belajar mengakui dan

menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain untuk menanggapinya dengan

tepat. Saat ini banyak orang berpendidikan dan tampak begitu menjanjikan,

namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir, akibat rendahnya

kecerdasan emosional mereka(Hafsah, 2013).

Menurut (Suwardjono, 2005 dalam Aryati, 2014) pengetahuan akuntansi

dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi

(5)

4

praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek dijalankan sesuai

prinsip akuntansi. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan yang dianggap

melandasi praktek akuntansi yang semuanya dicakup dalam pengetahuan disebut

teori akuntansi.

Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005) memiliki arti pandai atau

mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami

atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi

adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi.

Pada penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Artana dkk

(2014) yang menguji menguji pengaruh kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan

emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan perilaku belajar terhadap

pemahaman akuntansi di perguruan tinggi di kota Denpasar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada

penggunaan objek dan sampel penelitian dan penelitian ini mengurangi variabel

perilaku belajar karena peneliti hanya fokus pada pengaruh faktor dasar seperti

IQ, SQ, dan EQ terhadap pemahaman akuntansi. Penelitian terdahulu

menggunakan objek penelitian pada mahasiswa akuntansi S1 di perguruan tinggi

di Denpasar yaitu Universitas Ganesha Singaraja dan Universitas Udayana

Denpasar, sedangkan penelitian ini menggunakan objek pada mahasiswa

akuntansi S1 dan D3 secara umum di perguruan tinggi di Purwokerto.

Penelitian ini akan lebih berfokus pada pengaruh kecerdasan intelektual (IQ),

(6)

akuntansi studi kasus pada mahasiswa akuntansi di Purwokerto. Penelitian ini

melibatkan responden yang mengambil jurusan akuntansi di kota Purwokerto.

Terkait dengan penelitian ini, beberapa penelitian terdahulu yang terkait

dengan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan

emosional (EQ), dan pemahaman akuntansi yang telah dilakukan. Diantaranya

dilakukan oleh Artana dkk (2014) menguji pengaruh kecerdasan intelektual (IQ),

kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan perilaku belajar

terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Kemudian oleh Herli (2014) yang menguji pengaruh

kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan

kecerdasan sosial terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pemahaman akuntansi. Widyawati dkk (2014) yang menguji pengaruh

kecerdasan emosional, perilaku belajar dan berbudaya terhadap tingkat

pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif

terhadap pemahaman akuntansi. Ariantini dkk (2014) yang menguji pengaruh

kecerdasan emosional dan minat membaca terhadap tingkat pemahaman akuntansi

dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwakecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pemahaman akuntansi. Parauba (2014) yang menguji pengaruh

(7)

6

belajar terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis

Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menunjukan kecerdasan

intelektual positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh positif terhadap pemahaman

akuntansi?

2. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap pemahaman

akuntansi?

3. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap pemahaman

akuntansi?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan

spiritual (SQ), kecerdasan emosional (EQ) terhadap pemahaman akuntansi.

Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa akuntansi perguruan tinggi di

Purwokerto.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruhkecerdasan intelektual terhadap pemahaman

(8)

2. Untuk menguji pengaruh kecerdasan spiritualterhadap pemahaman

akuntansi.

3. Untukmenguji pengaruh kecerdasan emosionalterhadappemahaman

akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti

Mengetahui sejauh mana kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,

dan kecerdasan spiritual memperoleh pemahaman akuntansi yang baik dan

sempurna bagi peneliti.

2. Akademik

Bagi akademisi penelitian ini memberikan masukan dalam rangka

pengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

kecerdasan spiritual memperoleh pemahaman akuntansi yang baik dan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah proses spotfacing selesai, program menjalankan tahap penggantian ukuran diameter pahat (dari 18 mm menjadi 4,5 mm) untuk melaksanakan proses center drilling yaitu tepat

Tahap observasi ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun siswa dengan menggunakan instrumen yang

Kesimpulan dari penelitian yang berjudul Studi Kuantitatif Deskriptif Tentang Gambaran Dukungan Sosial Dari Teman Sebaya Pada Remaja Yang Mengikuti Kegiatan Organisasi

Tabel Konversi Dosis Hewan Uji dengan Manusia (Laurence, 2008).. ADLN-PERPUSTAKAAN

Khaerul Azmi, S.Sos.I, M.Sos.I Arin Fithriana, S.I.P,

Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara harga diri dengan kecenderungan melakukan bullying pada siswa kelas X dan XI jurusan

Untuk selanjutnya metode tersebut digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan website pemerintah Kabupaten Sleman, sehingga tujuan penelitian selanjutnya adalah (1)

Badan Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Rokan Hulu boleh berbangga diri dengan prestasi yang dicapai, menjadi badan pelayanan terbaik di Provinsi Riau tahun