tssN
0216.2393
ffi,ffi,effiffiffi:_ru
Vol. 6 No, 2 Juli 2010
JURNAL
MIPA
Bz
I
: i:t
Pa|mer A:
2Theta (")
FAKULTAS
MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS
BENGKULU
Gradien Vol. 6 No.2 Hal.50&611
Bengkulu,
T
I
?-
r$sN
0216-2393
V o l . 6 N o , 2 J u l i 2 0 1 0
JURNAL
MIPA
Cakupan
Jumal Ikniah Gradien
meliputi artikel ilmiah hasil penelitian
dalam
bidang
Matematika,
Fisika,
Kimia dan Biologi. Jurnal
ini terbit pertama
kali pada
tahun
2005
dengan
frekuensi
penerbitan
dua kali setahun
yaitu pada
bulan
januari
dan
juli.
Pembina
Dekan
FMIPA Unib
Ketua Redaksi
Suhendra,
S.Si,
M.T
Sekretaris
Redaksi
Eka
Anggasa,
S.Si,
M.Si
Bendahara
Redalai
Supiyati,
S.Si,
M.Si
Anggota
Sipriadi,
S.Si
Yulian Fauzi,
S.Si,
M.Si
Syamsul
Bahri,
S.Si,
M.Si
Dewan
Penyunting
Prof. Siti Saknah
(Unand)
Prof. Dahyar
Arbain (unand)
Dr. HildaZulkifli, DEA (Unsri)
Dr. Gede
Bayu Suparta
(UGM)
Imam
Rusmana,
Ph.D (IPB)
Dr. Mudin Simanuhuruk
(UNIB)
Dr. rer.nat.
Totok Eka Suharto,
MS (Unib)
Dr. Agus Martono
MFIP,
DEA (Unib)
ChoirulMuslim,
Ph. D (Unib)
Dr. Sigit Nugroho
(Unib)
Dra. Rida Samdara,
M.S (Unib)
Alamat Redaksi :
Fakultas
Matematika
dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas
Bengkulu
Gedung
T, Jl. W.R. Supratrnan
38371
Bengkulu
Telp/Fax.
(0736)
20919
lssN
02r6-2393
JURNAL
MIPA
Vol.
6 No.2
Juli2010
DAFTARISI
Fisika
L Tinjauan
Respon
Medan
Elektromagnetik
Dengan
Metoda
Very Low
Frequency
(\&F) Di Daerah
Panas
Bumi, Jaboi, Sabang(Muhammad
Isa)
Kimia
2. Pembuatan
dan
Karakterisasi
Poli AsamLakat(lrfan
Gustian)
3. Bioassay
Brine Shrimp Menggunakan
Artemin
Salina LeachPada
Ekstrak
Daun Tanaman
Sayuran
Yang Mengandung
Flavonoid(Devi
Ratnawati)
4. Pengaruh
Konsentrasi
Prekursor
Terhadap
Morfologi
Dan Ukuran)
Nanokristal
ZnA (Evi Maryantl
Matematika
5. Upaya
Peningkatan
Proses
Belajar
Mahasiswa
Pada
Mata Kuliah
Struktu Aljabar
I Melalui Pendekatan
Teori
Apos Berbasis
Komputer
(Zuffia Memi Mayasari)
6, Fitting Model Semivariogam
Teoritis dengan
Menggunakan
Software
GeoStatistics
for the Environmental
Sciences
Yersiong
(GS.9) (Fachri Faisal)
7. Pendugaan
Regresi Sequensial
Untuk Kasus
Multikoline ar Q,{urul
Astuty Yensy)
Biologi
8. Frekuensi
Infeksi
Cacing
Perut
Mengancam
Kesehatan
Generasi
Penerus
Bangsa
(Maris
cdo nna As teria)
9. Pertumbuhan
Tulang
Elstremitas
Fetus
Mencit (Mus Musculus )
Swiss
Webster
Setelah
Diber! Perlakuan
Dengan
Umbi Gadung
(D i o s c or e a H is
p ida ) D ennst
Kering (Ab
dul Kadir)
l0 Dermatoglifi
Ujung dan Telapak
Tangan
Penderita
Buta Warna
(Studi Kasus
Mahasiswa
Baru Universitas
Andalas
Angkatan
2005)
(Zayadi
Zainuddin)
560-565
566-572
s73-s76
577-579
s80-584
585-589
590-s97
598-603
604-607
Jurnal Gradien Vol 6 No 2 Juli 2010 :173'576
Bioassay
Brine ShrimpMenggunakan
Artemia Salina Leach Pada
Ekstrak
DaunTanamanSayuranYangMengandungFlavonoid
Devi Ratnawati
Jurusan Kimia, Falwltas Matematila dan llmu Pengetahuan Alam, universitas Benglwlu, Indonesia
Diterima 02 Juni 2010; Disetujui 13 Juni 2010
ffianuntukmengetahuikeaktifanbiologisdariekstrak.dauntanamansayuranyangmengandung
navonoidpadasayuran,-;;'fi
HF"'*'t::1111fr;:it*:T,i*:;*i:frf;*H,':,im;;#*"Jli
it..tp*vii attiultut
biologis
yang
bersifat
til"t:kttk;
-[utuiu*i
: Bioassay,
Brine
Shrimp
Letholitl
Tut'l
ffi:f"ffffffri#f
fff"f",tflTffi
"r"e"dla
yaitu
bioassay
*rnggonuk*
Brine
shriip
iethatitv
zesr.
Hasir
penelitian menunjukkan dari ke-25 jenis tanaman tt;;;;; il;"iitit. Ai6*rtn 15 jenis tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, satu diantaranyi mengandung.n*"*d ..:rurt banyak yaitu.daun katuk (sauropus
androgynus)' dua dianraranya mengandung #;;';;;;ta[ yaitu-oaun teniti' ii'to' tuuouqt H'B'K) dan daun kacang paniang (vigna sinensis). Hasil penentuan ,t*i"i** bioiogis (tio*tuvi ittr'uaup ugiun daun katuk yang sangat
banyak flavonoi4 daun kenikir yang banyak flavonJid auo anuo ta'.uog puoj*g y-g Ut'"rtt nt"onoid memPunyai
LC5s < 1000 ppm berturut-turut yatfa :74,954ppm, +6Z,OZu[ffd". 3i];"ffiJ i"i t"Jttr"i"r*an bahwa ekshak tersebut
mengandung senvawa yang
1. Pendahuluan
Dalam tumbuhan selain terkandung senyawa mctabolit primer juga terkandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid dan terpenoid' Senyawa kinia metabolit sekunder selama ini diketahui memiliki
aktivitas biologis sehingga dapat dijadikan obat' [5] telah melakukan uji pendahuluan penentuan adanya senyawa flavonoid dan bioassay dari jenis tanamail obat tradisional Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa dianiaranya mengandung flavonoid dan terpenoid paling banyak, sehingga dengan uji sitotoksiknya dapat dijadikan sebagai obat. [2] sebelumnya melakukan penelitian kandungan kimia pada sayur-sayuran segar setelah di olah' Sayuran segar yang ditelithya antara lain : daun bayam' seledri, daun kol, daun papay4 umbi wortel' kangkung' kenikir. daun singkong, buncis, terong dan kacang panjang.
Dari penelitian ini diketahui bahwa sayur-ssayuran tersebut mengandung senyawa flavonoid dan setelah diolah kandungan flavonoid pada sayuran ada yang berkurang, tetapi adajuga yang tidak berkurang' Dari efek farmakologi dan fisiologi yang diketahui' maka sayuran tersebut memiliki senyawa kimia ahif' Pada tumbuhan senyawa kimia ahif biasanya dapat ditemukan pada akar'
batang, daun, buah, biji, bunga dan getah' Umumnya senyawa aktif ini mempunyai aktifitas biologis sehingga dapat berfuugsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari gangguan hama penyakit maupun lingkungan [4]'
Prosedur tahap awal yang digunakan dalam menentukan aktivitas biologis suatu senyawa di laboratorium adalah dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test, baik terhadap ekstrak maupun senyawa murni' Prosedurnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan larva udang lavt(Artemia Salinal'each) yang berumur 36-48 jam. Parameter yang biasa digunakan dalam metode ini adalah nilai konsentrasi lethal dari senyawa (LCso)' Jika harga LC56 sampel yang diuji 5 1000 ppm maka sampel dikatakan memiliki alitivitas biologis' Metode ini dipakai untuk menelusuri adanya senyawa aktif yang di duga benifat sitotoksik, insektisida dan telah sering digunakan dalam pengerjaan pendahuluan penapisan senyawa anti kanker [71.
Devi / Jumal Gradien Vol 6 No 2 Juli 2010 :573- 576
kstrak
;;J
irri' qr I
irsr.
Hasil
I
rea.oduns
I
"ilr,
o"r I
re (r'isna
I
"td-
d;* I
uut-turut
I
rna Yans I
' - l
I .lrnumnya sehingga Et'ut dari rertukan l adalahLethalitv I mumi. ggunakan rmur 36-rrode ini C*1. Jika r sampel i dipakai
d duga Iunakan rrz anti l pernah rdungan i sehari-&huluan rellnder si dalam
kehidupan schari-hari serta uji sitotoksiknya dengan melode Brine Shrinp Lethalifii Test untuk mengetahui apakah sayuran iersebut bias dimanfaatkan sebagai obat-obatan alami.
2. Metode Penelitian
.Pengambilan sampel
Tanaman yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah daun sayuran yang sering dikonsumsi. Daun sayuran diambil secara acak di pasar minggu kota Bengk-ulu, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dideterminasi, dokumentasi dan uji kimia untuk menentukan adanya senyawa flavonoid dalam daun sayuran tersebut.
Determinasi Tumbuhan
Pada tahap ini dilakukan pemberian nama lafin tanaman dengan menggunakan pustaka [10]. Determinasi ini bertujuan unfuk mengetahui nama latin dan familia dari tanaman yang akan diteliti. Penentuan nama latin dan familia tanaman dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri dari tanaman dengan literature yang berkaitan dengan jenis tanaman
Uji Pendahuluan Kandungan Senyawa Flavonoid Sebanyak 4 gram daun sayuran segar yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, Ialu dicampurkan dengan 25 ml methanol dan dipanaskan selama 15 menit. Campuran disaring dan filtratnya dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml dan dibiarkan seluruh methanol menguap hinsga Lrirt. Kemudian ditambahkan 5 ml kloroform dan 5 ml akuades sambil dikoco( selaqjutnya dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan hingga terbentuk 2 lapisan. Diambil lapisan air bagian atas dan digunakan untuk pemeriksaan kandungan fl avonoid [81.
Pemerikaan flavonoid dilakukan dengan cara mengambil 2 ml lapisan air yang diperoletl kemudian ditambahkan dengan 1 tetes HCI pekat dan 0,2 gram serbuk Mg. Adanya flavonoid ditunjukkan dengan timbulnya warna merah. Sebagai pembanding digunakan buah masak mahkota dewa (Phaleria matocarpa Scheff. Boerl) yang memiliki kandungan flavonoid (++) sebagai pengganti daun legundi (Yitex trifulia) dengan kandungan flavonoid 0,05% (+++) [8] yang susah di dapatkan di bengkulu.
Apabiia sampel yang diuji tidak menrperlihatkan adanya perubahan warna merah, maka diberi tanda negative (-), scbaliknya apabila sampel yaag diuji mcriperlihatkan intensitas wama lebih pekat daripacia pembanding maka diberi tanda (++++), bila warna sampel yang diuji sama dengan pembanding maka diberi tanda (+++), dan bila warna intensitas sampel yang diuji sedang atau lebilr muda dari warna pembanding maka diberi tanda (+l) atau (l).
Bioassaay dengan metode "Brine Shrimp,' Ekstraksi
Uji aktifitas biologis diambil dari sampel ekstrak daun sayuran yang diketahui banyak mengandung flavonoid. Sebelum proses ekstraksi dilakukan, daun sayuran yang sudah dipotong halus dan dikering anginkan ditimbang sebanyak 20 gram. Sampel kemudian disokhletasi dengan pelarut methanol sebanyak 200 ml l5l. Sokbletasi selesai apabila pelarut yang ada pada tempat sampel sudah tidak berwarna. Ekstrak yang didapat dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak yang kental. Ekshak kental inilah yang nantinya akan diuji aktivitas biologisnya.
Persiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah larva udang laut Artemia Salina Leach. Kista Artemia Salina Leach dibiakkan di dalam tangki pembiakan yatrg sudah diisi dengan air laut dan dilengkapi dengan aerasi. Kista Artemia Salina Leach ditaburkan ke dalam tangki pembiakan dan dibiarkan selama lebih kurang 24 jam. Telur Artemia Salina Leach akan menetas dan larva udang akan bergerak bebas, setelah 48 jam larva dapat digunakan sebagai hewan uji [61.
Uji aktivitas biologis
Disiapkan 9 vial untuk 3 konsentrasi masing-masing larutan uji 1000, 100 dan l0 ppm serta satu vial untuk conhol. Larutan induk dibuat dengan 0,1 gr ekstrak sampel ditambah dengan t tetes DMSO, kemudian dilarutkan ke dalan 100 ml air laut untuk membuat larutan induk dengan konsenhasi 1000 ppm. Larutan induk kemudian diencerkan menjadi 100 dan l0 ppm, sedangkan uutuk control digunakan pelarut (air laut) yang juga ditambah dengan 1 tetes DMSO. Luva Artemia Salina Leach sebanyak l0 ekor dimasukkan ke dalam setiap larutan uji dan conhol, diletakkan di bawah sinar larnpu selama 24
Devi / Jurnal Gradien Vol 6 No 2 Juli 2010 :573- 576
I
jam. Setelaii 24 jam diamati dan dihitung junrlah larvaudang yang maii. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis probit dan persamaan regresi linier untuk menentukan LC5e l1l, Jika harga LC5s < 1000 ppm' ini menunjukkan bahwa ekstrak sampel memiliki aktivitas biologis terhadap Artemia Salina Leach. Data kemudian dimasukkan ke dalam table dan diinterpretasikan [7].
3. Hasil dan Pembahasan
Determinasi tanaman sayuran
Dua puluh lirna jenis daun sayuran yang digunakan pada penelitian ini adalah sayuran yang sering dikonsumsi sehari"hari, daun sayuran tersebut di bawa ke laboratorium rmtuk dideteminasi guna mengetahui nama latin dan familia dari tanaman yang diteliti dengan mencocokkan ciri-ciri, dari tanaman dengan literature. Hasil determinasi dari tanaman saFnan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Nama daerah, nama latin dan familv dari tanaman yang dianalisis
N O N@Da6ah P@F
].tadld M@ihe@
P6ue@€si Ke
lrtu sim
S#i hiiau Br6ioowsfrs
iswi uiV gwi I'ffis
OciMbsiliwL l6i@e
t 4 Kol,lkutis Sel€fti 1 6 S€l6da
7 S6*iB@gpl Ssi@il
BrNi@
I f,)a@ t
I / E l w
20
2 l 1itrrpd/ hltrtu
@gptitz Uill. Cwb 22
T
di @lMia haii
25
Uji pendrhuluan penentuan kandungan llavonoid pada tanaman sayuran
Pada uji pendahuluan, sampel yang digunakan dipotong kecil-kecil dengan fujuan memperluas permukaan sampel dan mempetmudah penehasi pelanrt ke tlalam sampel. Pereal$i yang digunakan pada uji flavonoid ini adalah shinoda test dengan uji positifberupa warna merah [91.
Tabcl 2. Hasil uii Pendahuluan kandungan flavonoid
Dari tabel 2 terlihat bahwa kandungan flavonoid tertinggi terdapat pada daun katuk dengan jumlah yang sangat banyak (++++), daun kenikir dan daun kacang panjang cukup banyak (+++). Kandungan flavonoid yang berbeda dapat memberikan efek-efek bagi manusia antara lain dapat menurunkan tekanan darah, sebagai antioksidan dan sekaligus mencegah serangatr kanker, sedangkan pada tumbuhan yang mempunyai pigmen bunga flavonoid dapat menarik serangga untuli melakukan penyerbukan [31.
Bioassay terhadap ekstrak dari daun sayuran yang mengandung flavonoid. Uji aktivitas biologis dilakukan terhadap bagian tanamatr sayuan yang berdasarkan uji
No Nama Daerah
Nanaa Latin Bagian YangDi
uii Flevonoid Pepaya CaicanuoavaL. Daul f|
2 Kanekuog loomoeaaguqtica Daun s
3 Singkon/ ubi kavu
Manthot esculentq Daun
4 kenikir Cosmos coadrlas H.B.K
Daun #
5 Melinio Gnetinm Rireirion Datin fi
6 Pucuk oerenesl
Cuevrbita muschata durch
Daun 7 Bayam Amaranthactae
blitunL.
Dam 8 Katuk Sauropus
attdt'osinus
Daun +#
9 Latru siam Sechium edsle Daun
10 Sawi hiiau Brassica carzpesfn-s Daun +
1 l Sawi putihl sawi maais
Bttssicajtmcea Daun
t z Kemangi Ocimum basilicwtL.
Daun 13 Gsnier Limnocharis flcva Darm l 4 Kol &ubis Daun l5 S€le&i Aofumsrovi{}lens Daun 1 6 S€lda Nasturtfum
officinole
Daun fr t l SawiBmga/
Sawi ostrssit
Nasturtium r'rdidttr Daun +
t 8 Daun hswns
AlliunfutxlowmL. Dau +
t 9 Pncnklumail ramDai
Solaaumnigrraa L. Daun
20 Kamg naniane
Vigna sinersis flaun .H
2 l Timput/ blustru
Lvtrtaegptica lvfill"
Daun +
22 Keladi coloeasia escalenla Daun +
ZJ Pakis /pakis haii
Cyasnanphii Daun 24 Ubi ialar loonldf,gbatata Dam #
25 Brassicaolerrcea L
{Samprx and'ogim) 2 DunKsikir
(Comos caadnrr H.B.K) 3 DarnKsarypmj{ng
fViena sjretrr)
petrCahuluan menunjukkan juurlah flavonoid yang sangat banyak (+r++) dan cukup banyak (+++), a*gaoiarupun bahwa jika sayuran tersebut diekstrak maka kandungan terbesar dari ekshak kasar tersebut adalah flavonoid sehingga pada saat melakukan
uji aktivitas diharapkan senyawa yang aktif adalah senyawa flavonoid. Ketiga sampel itu adalah daun katuk (#++), daun kenikir (+++) dan daun kacang paqiang (+++).
Tabel 3. Persentase Kematian Artemia Salina Leachpada Brine Shrimp Lethatity Test danHurgu fC, O*l ekshak sayuran
Deri / Jnrnal Crradien Vol 6 No 2 Juti 201 0 : 573_ 57 6
5 0 q ? r
33 30 & 467,62 33,3 ffi 90 3t,73
Daffar Pustaka
l1l tubain, D.,.-D.i putr4 M. H. Mokhtar, R. .I.amin. 1999. Inventarisasi, Survey Etnobotani, Survey
lito(imia dan Skrining Bioaktivitas dan penelitian Kinia B"ahan Alam. Makalah Utama Lokakaryalsolasi Senyawa Berkhasiat. proyek HEDS_USAID. Universitas Andalas
[2] Duriq M. 2005. KanduSgan Flavonoid Dalam Sayuran Segar dan Hasil Olahanny a. httoJ/bahan_ alam.fa.itb.ac.id ( l3 September)Oii). l3l Harborne, I.B. 1996. Metode Fitokimia penuntun
Cara Modern Menganalisis fombrnao'. Terbitan kedua. ITB. Bandung
[4] Herbert, R. B. 1995. Biosintesis Metabolit Sekunder. Edisi Kedua. IKIp Semarang
[5] Malinda 8.2002. {Iji pendahuluan penentuan Adanya Senyawa Flavonoid dan Bioassal, paja Beberapa Spesies Tanaman- Oti Tradisional yang Biasa digunakan masyarakat di Kawasan Tahura Raio Lelo. FKIp Universitas Bengkulq nengkutu [6J Maryari, E.,.-$nting S.M. dan Lusiana. 2005. Isolasi
Alkaloid Fralui Etit Asetat dan Brine Shrimp Lethatity rr$ ,D;;'" ;;; Ervatamia
^Co:?ryA Qacq.) iW Laporan penelitian HinS" fnafpa Universitas Bengkulu. Bengkulu. {71 Meyer, 8.N.,
*Ferrigni,N.R., putnam,J.E., Jacobsen,L.B., Nichols, O.f., and taugtrtin, M. 1992. Brine Shrimp : I eowinient general bioassoy fo, active plant constituent. Journal of ptant Resiarch Medica. Vol45.3l_34
[8] Napis, A. 1988. Chelataksongmi di daerah padang lanting Kabupaten Tanah Datar Surut a Barat. Departemen pendidikan dan Kebudayaan. pusat penelitian Universitas Andalas. padang.
[9] Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.ITB. Bandrig
fiOJ Suryaai, S. 2001. Studi Senyawa Alkaloid pada Beberapa Spesies Tanaman bOu, Tradissional di Taman Hutan Raya na;o Lelo Bengkutu. FKtp Uoiu*it Bengkulu. Bengkulu.
Dari tabel 3 diketahui bahwa variasi konsentrasi larutan uji memberikan pengaruh yang berbeda pada larva udang Artemia Salina Leach. Besarnya konsentrasi larutan uji berbanding lurus terhadap persentase
kem atian Artemia Salina Leach, atau semakin besar konsenhasi larutan uji maka persentase kematian Artemia Salina Leachsemakin tinggi. Pada table 3 terlihat bahwa nilai LC50 untuk setiap sampel bervariasi dan harganya S 1000 pprn" sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga esktrak fersebut memiliki aktivitas biologis terhadap Artemio Salina Leach. Hal ni didukung oleh pendapat I7l yarlg menyatakan dalam uji Brine Shrimp ekshak pekat suafu tumbuhan dinya{akan memiliki aktivitas sitofoksik terhadap Artemia Salina Leach apabila mempunyai harga < 1000 ppm.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji pendahuluan kandungan selyawa flavonoid dari 25jenis ianaman sayuran, diketahui
15 ienis sayuran diantaranya positif mengandung flavonoid
, dan yang mengandung flavonoid qnggt banyak (fr_+r_) adalah daun katu( serta cukup banyak (+++; adalah
daun kenikir dan daun kacang panjang.
Berdasarkan bioassay dengan
Brine Shrimp Lethoti|) Test terhadap daun katuk (+|+r), daun kacang panjang (+++; dan daun kenikir (++r;, masing.masing."rp*yui LC, setresar : 74,954 ppm,467,62 ppmdan 31,37 ppm
No NamTmbuoun
._ - *