• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN TUNJANGAN KERJA KEPADA PEJABAT LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA TERTINGGI TERMAKSUD AYAT (1) S D (3) PASAL 1 PERATURAN PEMERINTAH NO. 23 TAHUN 1969

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERIAN TUNJANGAN KERJA KEPADA PEJABAT LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA TERTINGGI TERMAKSUD AYAT (1) S D (3) PASAL 1 PERATURAN PEMERINTAH NO. 23 TAHUN 1969"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1970

TENTANG

PEMBERIAN TUNJANGAN KERJA KEPADA PEJABAT LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA TERTINGGI TERMAKSUD AYAT (1) S/D (3) PASAL 1 PERATURAN

PEMERINTAH NO. 23 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan keadaan dan produktivitas kerja

lembaga - lembaga Negara Tertinggi, Lembaga-lembaga Negara

Tertinggi termaksud ayat (1) s/d (3) pasal 1, Peraturan Pemerintah No.

23 tahun 1969 (L.N. tahun 1969 No. 35) tunjangan-kerja sejalan dan

bersamaan waktu dengan pemberian tunjangan-kerja, yang telah

ditetapkan bagi pegawai Negeri Sipil dan anggota A.B.R.I.

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar;

2. Undang-undang No. 10 tahun 1966;

3. Peraturan-peraturan Pemerintah No. 208, 209 dan 211

kesemuanya tahun 1961, sebagaimana telah ditambah dan diubah,

terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1969;

4. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1968,

5. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1969;

Mendengar : Pimpinan MPRS, Pimpinan DPR-GR, Pimpinan DPA dan Pimpinan

BPK;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERIAN

TUNJANGAN-KERJA KEPADA PEJABAT-PEJABAT

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA TERTINGGI TERMAKSUD AYAT (1) S/D (3)

PASAL 1, PERATURAN PEMERINTAH NO.23 TAHUN 1969

(LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1969 NO. 35).

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-Pasal 1.

(1) Diatas penghasilan yang berhak diterima menurut

peraturan-peraturan yang berlaku hingga 31 Maret 1970, kepada

pejabat-pejabat Lembaga-lembaga Negara Tertinggi termaksud pada ayat

(1), (2) dan (3) pasal 1, Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1969

(L.N. tahun 1969 No. 35) diberikan setiap bulan tunjangan-kerja

sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari penghasilan itu.

(2) Yang dimaksud dengan "penghasilan" dalam ayat (1) pasal ini ialah

jumlah dari gaji/gaji-kehormatan ditambah dengan

tunjangan keluarga, pelaksana dan jika ada

tunjangan-jabatan.

(3) Jumlah penghasilan baru setelah ditambah menurut ketentuan ayat

(1) pasal ini dibulatkan keatas menjadi rupiahan penuh.

Pasal 2.

(1) Besarnya iuran-iuran yang dipungut dari gaji Pejabat-pejabat

Lembaga Negara Tertinggi untuk membiayai usaha-usaha dalam

bidang Pemeliharaan Kesejahteraan Pegawai sebagaimana

dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1967,

ditetapkan menurut persentasi-persentasi dari penghasilan dan

termaksud ayat (3) pasal 1 Peraturan Pemerintah ini.

(2) Besarnya persentasi-persentasi termaksud ayat (1) pasal ini dan

perincian penggunaannya diatur menurut ketentuan-ketentuan

tentang hal-hal ini yang berlaku bagi pegawai Negeri Sipil.

Pasal 3.

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini lebih alnut diatur oleh Menteri

Keuangan setelah mendengar Kepala Kantor Urusan Pegawai.

Pasal 4.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku tanggal 1 April 1970.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-Ditetapkan di Jakarta.

pada tanggal 31 Maret 1970.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOEHARTO.

Jenderal TNI.

Diundangkan di Jakarta.

pada tanggal 31 Maret 1970.

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ALAMSJAH.

Mayor Jenderal TNI.

---CATATAN

Referensi

Dokumen terkait

perusahaan yang memiliki strategi marketing yang berbasis teknologi salah satunya adalah penjualan melalui media internet yaitu situs penjualan online

X Surabaya dan upaya hukum yang dilakukan dalam memberikan perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja di PT.. Jenis penelitian yang dipakai

tugas terhadap koordinasi maupun pengendalian bawahan. Pada Kantor Daerah Telekomunikasi Binjai, seorang sekretaris sangat.. berperan penting dalam kelancancaran aktivitas

Memasang identitas adopter, dalam pola adopsi pohon ini adopter diberikan identitas dengan Sertifikat adopsi pohon dan pencatuman nama adopter pada

Perusahaan Pertanian Negara Kesatuan Sulawesi Selatan/Tenggara termaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1961, diserahkan beralih kepada Pertani termaksud pada ayat (1)a.

Opsi yang dilakukan adalah dengan menyiapkan lahan-lahan tempat pembuangan sampah (TPA) pada setiap kecamatan.. Jika menggunakan criteria 80% sebagai margin baik, maka

Laporan ini menyajikan hasil kajian yang mengungkap profil penguasaan siswa Indonesia dalam ketiga TIMSS tersebut, khususnya dalam bidang matematika, serta

Pilihan metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung