• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEORI ORGANISASI PUBLIK DISUSUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TEORI ORGANISASI PUBLIK DISUSUN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TEORI ORGANISASI PUBLIK

DISUSUN OLEH: NAMA : IRWAN SETIAWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

STIA KARYA DHARMA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis

diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan

makalah tentang Teori Organisasi Publik.

Tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat

memberikan informasi kepada berbagai pihak yang

membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

sekalian.

(3)
(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik...3

B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik...4

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Publik...6

D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik...8

BAB III PENUTUP...10

A. Kesimpulan...10

B. Saran...10

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih

dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan

dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh

ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai

yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah

pembamgunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru

masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan

global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,

informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

Aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil

adalah ’ujung tombak’ dalam mewujudkan kewajiban negara

melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya melalui pelayanan publik, sesuai dengan

yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar RI 1945,

bahwa dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat atas

pelayanan publik yang dilakukan pemerintah merupakan

(6)

tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang kualitas

pelayanan publik.

Organisasi publik terfokus pada pelayanan publik, oleh karena

itu diperlukan pemahaman terhadap payung hukum dengan

cakupan mengenai: (1) aturan kekuasan dan wewenang

organisasi pelayanan publik, (2) norma dan etika aparat

pemegang kekuasan dan wewenang organisasi pelayanan publik,

dan (3) hak-hak publik dalam hubungannya dengan kekuasan

dan wewenang organisasi dan aparatur pelayanan publik.

Dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki dan

menunjukkan integritas diri dalam melakukan pelayanan publik

berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma pelayanan publik

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan konsep organisasi publik?

2. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik?

3. Apa saja tujuan dan ruang lingkup organisasi publik?

(7)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang

ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mempelajari dan

mendeskripsikan tentang:

1. Pengertian dan konsep organisasi publik.

2. Caja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik.

3. Tujuan dan ruang lingkup organisasi publik.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik

Organisasi berasal dari kata Yunani organon, dan istilah Latin

organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut

James D Mooney, “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan

manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan

Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu

sistem dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih. Selanjutnya menurut Prajudi Atmosudirdjo organisasi

adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan

kerja antara kelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama

secara tertentu untuk tujuan tertentu. Dari beberapa definisi di

atas dapatlah dikatakan bahwa definisi dari organisasi itu adalah

sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu

atau beberapa tujuan tertentu.

Publik berasal dari bahasa latin “public” yang berarti “of

people” berkenaan dengan masyarakat. Mengenai pengertian

publik, Inu Kencana Syafiie dkk (1999) memberikan pengertian

sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan

(9)

baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”. Itulah

sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk., mengatakan bahwa publik

tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga

negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda.

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi

pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah

(organisasi pemerintahan). Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha,

organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk

memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan

sipil. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang

mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup

negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi)

di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara

terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga

negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman

sebagai sanksi penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan

masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh

konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya. Organisasi

publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak

(10)

B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

1. Tidak mencari keuntungan finansial.

2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.

3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham.

4. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi

berdasarkan konsensus.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan

oleh sektor swasta, misalnya : layanan komunikasi, penarikan

pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Adapun

tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor

swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.

Adapun karakteristik organisasi sektor publik adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan

masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar

dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.

2. Aktivitas utamanya pelayanan publik (public services)

seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,

penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan

pangan.

(11)

pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah

dan tidak bertentangan sengan perundangan yang

berlaku.

4. Organisasi publik bertanggung jawab kepada masyarakat

melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah

(DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

5. Kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang

6. Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat

dalam perencanaan program. Penurunan program publik

dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan

didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh

wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.

7. Stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia,

para pegawai organisasi, para kreditor, para investor,

lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor

internasional seperti Bank Dunia, IMF (International

Monetary Fund), ADP (Asian Development Bank), PBB

(Perserikatan Bangsa-Bangsa), UNDP (United Nation

Depelopment Program), USAID, dan pemerintah luar

negeri.

(12)

Pendirian organisasi publik bertujuan secara optimal bagi

peningkatan :

1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan

publik merupakan infrastruktur bagi setiap warga negara

untuk mencapai suatu kesejahteraan.

2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi

abdi bagi negara dan masyarakatnya, bukan sebagai

penguasa terhadap negara dan masyarakatnya.

3. Kualitas pelayanan umum atau publik di berbagai bidang

pemerintahan umum dan pembangunan terutama pada

unit-unit kerja pemerintah pusat dan daerah, sehingga

masyarakat diharapkan akan mendapatkan perilaku

pelayanan yang lebih cepat, tepat, murah, dan

memuaskan. Selain itu, era reformasi menuntut

pelayanan umum harus transparan dan tidak diskriminatif

dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan

pertimbangan efisiensi.

Berikut ini dijelaskan mengenai ruang lingkup pelayanan

publik yang merupakan tugas dan fungsi organisasi publik

meliputiː

1. Pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan

(13)

perundang-2. Pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat

tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,

kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,

perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor

strategis lainnya.

3. Pelayanan atas barang publik.

4. Pelayanan atas jasa publik.

5. Pelayanan publik harus memenuhi skala kegiatan yang

didasarkan pada ukuran besaran biaya tertentu yang

digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan

pelayanan publik untuk dikategorikan sebagai

penyelenggara pelayanan publik.

6. Pelayanan publik yang bersifat administratif.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik

memperhatikan value of money dalam menjalankan

aktivitasnya, di mana value of money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada

3 elemen utama, yaitu:

1. Ekonomi, Pemerolehan input dengan kualitas tertentu

pada harga yang terendah.

2. Efisiensi, Pencapaian output yang maksimum dengan

(14)

3. Efektivitas, Tingkat pencapaian hasil program dengan

target yang ditetapkan atau perbandingan outcome

dengan ouput.

4. Keadilan (equity), mengacu pada adanya kesempatan

sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang

berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.

5. Pemerataan (equality), penggunaan uang publik tidak

terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara

merata.

Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan publik.

2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan

tepat sasaran.

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya

inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan input.

D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik

Sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi publik

sangat banyak terjadi. Apalagi dalam konteks sebuah organisasi

besar yang dalam hal ini kita sebut sebagai pemerintah.

Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat sangat dituntut untuk meberikan usaha terbaiknya

(15)

yang merasa dikecewakan. Pelayanan merupakan pilar penting

yang dilakukan dalam meberikan kepuasaan kepada masyarakat.

Dari beberapa tahun yang lalu kita telah melihat berbagai

pelayanan yang telah diberikan pemerintah dalam melaksanakan

tugasnya. Namun tak ayal juga kita bisa memperhatikan

berbagai kekecewaan yang tercipta karena konflik yang terjadi

saat dilakukan proses pelayanan.

Dari hal itulah bisa terjadi berbagai macam cabang-cabang

konflik yang lambat laun jika didiamkan maka bisa terjadi

permasalahan yang susah untuk dielakkan lagi. Permasalahan

utama yang kadang timbul dalam usaha organisasi publik untuk

melakukan pelayanan kepada masyarakatnya antara lain:

1. Ketidakjelasan bentuk pelayanan.

2. Kualitas pelayanan yang dilakukan.

3. Keterlambatan pelayanan.

Dari hal tersebut dapatlah dibuat sebuah bentuk tanggung

jawab penyelesaian agar tercipta pelayanan yang lebih baik lagi

seperti:

1. Pemberian pelayanan fisik dalam bentuk yang transparan

di mana para petugas atau anggota dalam organisasi

publik tersebut bisa terjun langsung memberikan

(16)

2. Kualitas itu bisa terjadi karena adanya sebuah harapan

dari pelayanan yang diberikan yang di mana masyarakat

menuntut untuk diberikan pelayanan terbaik atau kualitas

agar terciptanya kepuasaan. Dengan memberikan

pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

maka dengan sendirinya tercipta ekpektasi atau

pemikiran bahwa kualitas telah tercapai karena telah

memenuhi keinginan dari masyarakat itu sendiri.

3. Dalam menentukan pelayanan yang baik, lebih

(17)

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam pembahasan

makalah ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang

mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang

lingkup negara dan mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi

pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga

mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan

melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan

hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

2. Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan

masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana

diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada

pelayanan kepada masyarakat tidak pada profit/ laba/

(18)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, aparat pemerintahan

sebagai organisasi publik hendaknya lebih menempatkan diri

sebagai abdi masyarakat dan bukan penguasa masyarakat, lebih

mengutamakan untuk melayani masyarakat dan bukan dilayani

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Wexley, Kenneth M. and Gary, A. Yuki. 2005 Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.

Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait