• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH MENCIPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH MENCIPT"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

“DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN

SYARIAH”

DISUSUN UNTUK

MENGIKUTI LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM ORISA FOKKEI FE UNRAM 2014

OLEH :

FATHONI DWI JANARKO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : “DIFABEL INKUBATOR BISNIS

SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN SYARIAH”

2. Bidang Kajian : Ekonomi

3. Penulis

a. Nama Lengkap : Fathoni Dwi Janarko

b. NIM : F0311051

c. Jurusan/Fakultas/Angkatan : S1 Akuntansi/Ekonomi/2011 d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret

e. Alamat Rumah/Telp :Bendokarang, Gentan, Bendosari, Sukoharjo

f. Email : fathoni.uns@gmail.com

4. Anggota :

-5. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak

b. NIP :19690924 199402 1 001

Surakarta, 10 Maret 2014

Dosen Pembimbing

Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak NIP. 19690924 199402 1 001

Penulis

Fathoni Dwi Janarko NIM. F0311051

Mengetahui Pembantu Dekan III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN

SYARIAH OLEH:

FATHONI DWI JANARKO UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Karya tersebut tidak sedang diikut sertakan dalam kompetisi yang lain maupun pernah memenangkan perlombaan sejenis serta telah memenuhi kaidah tata cara maupun norma penulisan yang berlaku, dan karya ini adalah hasil karya saya/kami sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya/kami nyatakan dengan benar. Jika pada suatu ketka pernyataan tersebut diatas tidak benar maka saya/kami siap di tuntut secara hukum serta di diskualifikasi dari kompetisi ini

Yang menyatakan,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah dalam rangka mengikuti ORISA karya tulis ini berjudul “DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN SYARIAH”. Penulisan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, dan dukungan yang sangat berarti. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku tercinta yang dengan sabar dan mendoakan penulis.

2. Teman-teman semua kebersamaan, persahabatan, dan kerjasamanya. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah SWT.

Karena keterbatasan penulis, apabila ada kekurangan atau kesalahan penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangan dari para pembaca. Semoga karya tulis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surakarta, 10 Maret 2014

(5)

ABSTRAK

DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN

SYARIAH Fathoni Dwi Janarko Fathoni.051@gmail.com

Kesetaraan kaum difabel saat ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah Indonesia. Kesetaraan dalam segala bidang termasuk dalam bidang ekonominya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah adanya keterbatasan dari kaum difabel yang mengakibatkan kaum difabel kesulitan mendapatkan pekerjaan. Tujuan penulisan karya ini adalah untuk menjelaskan implementasi inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel dan menjelaskan peranan perbankkan syariah dalam inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel. Dalam mencapai tujuan itu penulis menggunakan metode kualitataif dengan studi literatur yang relefan untuk membangun gagasan penulis. Inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel ini dilaksanakan dalam 3 tahap yatu taham pra-inkubasi, inkubasi, dana pasca inkubasi. Dalam mengembangkan inkubator syariah ini diperlukan peran dari perbankkan syariah, mahasiswa dan juga masyarakat. Peranan perbankkan syariah diperlukan sebagai penyedia modal bagi kaum difabel untuk membangun bisnis yang baik.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRAK...v

DAFTAR ISI...vi

PENDAHULUAN...1

Latar Belakang...1

Rumusan Masalah...2

Tujuan Penulisan...2

Manfaat Penulisan...2

TINJAUAN PUSTAKA...3

Tinjauan Umum Difabel...3

Tinjauan Umum Inkubator Bisnis...3

Tinjauan Umum Perbankkan Syariah...4

Pembiayaan Syariah...5

Tinjauan Umum CSR...5

METODOLOGI PENULISAN...6

Desain Penulisan...6

Sumber Penulisan...6

Sasaran Penulisan...7

Tahapan Penulisan...7

PEMBAHASAN...9

Implementasi Inkubator Bisnis Syariah...9

Peran Pembiayaan Perbankkan Syariah...13

PENUTUP...15

Kesimpulan...15

Saran...15

DAFTAR PUSTAKA...viii

(7)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah “difabel” dalam kehidupan ini. Difabel adalah sebutan atau pengindonesiaan dari kata different abilities people (orang dengan kemampuan yang berbeda). Sering kali masyarakat memandang negatif kaun difabel ini. Pandangan mereka lebih kepada ketidakmampuan kaum difabel dalam melakukan sesuatu seperti halnya orang lain. Hal ini yang mengakibatkan kaum difabel tidak mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat lain.

Kejadian ini yang salah di masyarakat, Islam memerintahkan umatnya untuk berbuat adil dengan semua orang, memerintah mereka berbuat adil dengan orang yang mereka cintai dan orang yang mereka benci, ia menginginkan mereka adil secara mutlak hanya karena Allah, bukan karena sesuatu yang lain, standarnya tidak dipengaruhi oleh kecintaan dan kebencian; rasa cinta tidak mendorong umat Islam yang bertakwa meninggalkan kebenaran dan condong kepada kebatilan karena orang yang mereka cintai, dan kebencian tidak menghalangi mereka melihat kebenaran dan memperhatikannya karena orang yang mereka benci1.

Pemerintah juga telah mengatur mengenai kesetaraan kaum difabel. Salah satunya adalah Kota Surakarta yang mengatur kesetaraan kaum difabel dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 tahun 2008 tentang Kesetaraan Difabel. Untuk itu perlu adanya kesetaraan kepada difabel. Menurut estimasi International Labour Organization (ILO), 10% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 24 juta orang merupakan penyandang disabilitas. Sementara, data tahun 2010 menunjukkan jumlah tenaga kerja penyandang disabilitas hanya sekitar 11 juta orang (Kompas, 09/10/2013). Sehingga dapat dipahami benar bahwa pemberdayaan difabel sangat dibutuhkan dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran melalui akses pendidikan dan pekerjaan yang setara dan berdaya2.

(8)

Kesataraan dalam segala bidang termasuk juga kemampuan dalam berwirausaha mengingat kurangnya wirausaha di Indonesia yang baru mencapai 1,56% atau 3.707.205 orang3. Dalam mengembangkan bisnis dan memberdayakn kaum difabel ini perlu adalah dukungan dari semua pihak, begitu juga dengan sektor perbankkan syariah yang berperan dalam mendukungan permodalan dan menembangkan inkubator bisnis syariah.

Dari beberapa permasalahan dan gagasan model diatas maka penulis menyusun karya tulis ini dengan judul “DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN SYARIAH”. Diharapkan dengan karya tulis ini gagasan penulis bisa menjadi sumbangan pemikiran mengenai kebijakan pemerintah dalam memberdayakan kaum difabel dan dalam membentuk wirausahawan baru di Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi difabel inkubator bisnis syariah?

2. Bagaimana peran pembiayaan perbankkan dalam menciptakan difabel entrepreneur?

Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan implementasi difabel inkubator bisnis syariah

2. Menjelaskan peran pembiayaan perbankkan syariah dalam menciptakan difabel entrepreneur.

Manfaat Penulisan

Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan kalangan akademisi, yaitu :

1. Bagi pemerintah diharapkan dengan adanya karya tulis ini pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang berorientasi pada pemberdayaan kaum difabel.

2. Bagi masyarakat mendapatkan pengetahuan dan peningkatan keahlian sehingga dapat membantu dalam menciptakan difabel entrepreneur.

(9)

3. Bagi kalangan akedemisi diharapkan dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat menambah keilmuan dalam menciptakan program-program baru.

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Difabel

Difabel atau kata yang memiliki definisi ini adalah sebutan bagi orang cacat. Kata ini sengaja dibuat oleh lembaga yang mengurus orang orang cacat dengan tujuan untuk memperhalus kata-kata atau sebutan bagi seluruh penyandang cacat yang kemudian mulai ditetapkan pada masyarakat luas pada tahun 1999 untuk menggunakan kata ini sebagai pengganti dari kata cacat4.

Difabel, berasal dari singkatan berbahasa inggris diffable yang merupakan kependekan dari differenly able atau yang juga sering disebut sebagai different ability. Istilah difabel merupakan sebuah wacana upaya pengganti istilah penyandang disabilitas dan penyandang cacat5.

Tinjauan Umum Inkubator Bisnis

Secara umum, inkubator6 adalah organisasi yang menyediakan infrastruktur dan pelayanan yang menaikkan nilai tambah suatu usaha. Inkubator bisnis akan membawa ide dan konsep dari "technopreneurs" pada tahap pertama (awal) menjadi rencana dan implementasi usaha. Secara operasional dalam rangka pengembangan wirausaha baru yang tangguh dan unggul, Inkubator Bisnis memberikan bantuan pendidikan, pelatihan dan magang yang didukung oleh fasilitas atau akses teknologi, manajemen, pasar, modal, serta informasi secara umum maupun spesifik.

Inkubator bisnis merupakan lembaga yang membina dan menetas wirausahawan baru khususnya dalam pendekatan bisnis7. Tujuan pendirian inkubator bisnis ini adalah8:

4 Anonim. 2011. Pengertian difabel. www.google.com

5 Anonim. Apa Itu Difabel/ Diffable. http://daksa.or.id/faq/apa-itu-difabel-diffable/

6 Tim Penelitian dan Pengembangan Biro Kredit. Bank Indonesia. 2007. Kajian Inkubator dalam Pengembangan UMKM. http://www.bi.go.id

7 Irfani dalam Novel. 2001. Inkubator Bisnis Sebagai Salah Satu Sarana Perwujud Misi Perguruan Tinggi. Universitas Pancasila

(10)

a. Mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi usaha mandiri, sehingga sukses dalam menghadapi persaingan lokal dan internasional;

b. Mengembangkan promosi kewirausahaan dengan menyertakan perusahaan-perusahaan swasta yang mempu memberikan kontribusi pada sistem ekonomi pasar;

c. Sarana alih teknologi dan proses komersialisasi hasil-hasil penelitian pengembangan bisnis dan teknologi dari para ahli dan perguruan tinggi;

d. Menciptakan peluang melalui pengembangan wirausaha baru;

e. Apliasi teknologi dibidang industri secara komersial melalui studi dan kajian yang memakan waktu dan biaya relatif lebih murah. Tinjauan Umum Perbankkan Syariah

Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: ةيملسلا ةيفرصملا al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram)9.

Bank berasal dari kata bangue (bahasa Perancis) dan dari kata banco (bahasa Italia) yang berarti peti / lemari atau bangku. Peti/ lemari dan bangku menjelaskan fungsi dasar dari bank komersial, yaitu : pertama, menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman (safe keeping function), kedua, menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction function)10.

Bank Syariah atau dapat juga disebut sebagai bank Islam adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang

9 Wikipedia. Perbankkan Syariah.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah

10 M. Syafi’i Antonio. Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta,

(11)

membutuhkan dalam bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga , melainkan berdasarkan prinsip syariah11.

Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (I) Produk Penyaluran Dana, (II) Produk Penghimpunan Dana, dan (III) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya12.

Pembiayaan Syariah

Pembiayaan perbankkan syariah di Indonesia saat ini tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Perbedaan yang mendasar dari keduanya adalah jika di perbankkan syariah menggunakan akad bagi hasil sedangakan perbankan konvensional masih menggunakan sistem bunga. Perbedaan antara prinsip bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pola pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Jika dilihat pada bank umum pembiayaan disebut loan atau pinjaman sementara di bank syariah disebut financing atau pembiayaan13.

Dalam upaya pengembangan usaha difabel sendiri lembaga keuangan syariah mempunyai beberapa produk pembiayaan yang sangat cocok dengan keadaan masyarakat dan lingkungan, jenis-jenis pembiayaan tersebut adalah : Mudharabah, Musyarakah, dan murabahah. Mudharabah yaitu jenis pembiayaan dimana bank atau lembaga keuangan lainnya menyediakan modal investasi atau modal kerja hingga 100%, sedangkan nasabah menyediakan usaha menejemannya, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama dalam bentuk nisbah dan keuntungan. Murabahahyaitu produk perbankan Islam dalam pembiayaan pembelian barang lokal ataupun internasional, keuntungan diperoleh dar harga yang dinaikan. Musyarakah adalah pembiayaan sebagian dari modal usaha keseluruhan, dalam jenis pembiayaan ini bank atau lembaga keuangan lainnya dapat dilibatkan dalam proses memajamen. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian yag telah disepakati14.

11 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 ,

2007, Hlm. 1

12 Sukandi, Sarip. 2010. Buku Saku Perbankkan Syariah.

http://saripedia.wordpress.com/tag/macam-macam-jasa-perbankan-syariah/ 13 Nasution, Chaeruddin Syah, 2003. Manajemen Kredit Syariah Bank Muamalat.

(12)

Tinjauan Umum CSR

Trinidads & Tobacco Bureau of Standards mengartikan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Sedangkan The World Business Council for Susainable Development (WBCSD) mendefinisikan bahwa CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, mayarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

CSR dikonsepkan sebagai piramid yang terdiri dari empat macam unsur tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan15 yaitu:

a. Tanggung jawab ekonomi (Economic responsibilities) b. Tanggung jawab hukum (Legal responsibilities) c. Tanggung jawab etis (Ethical responsibilities)

d. Tanggungjawab Filantropis (Philanthropic responsibilities)

METODOLOGI PENULISAN Desain Penulisan

Penulisan ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan kaum difabel melalui inkubator bisnis yang didukung oleh perbankkan syariah. Metode penulisan ini dilakukan dengan studi pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.

Dalam kajian ini menjelaskan tentang penerapan CSR perbankkan syariah sebagai pendukung utama penyelenggaraan inkubator bisnis untuk difabel. Tahap pertama yaitu menjelaskan implementasi inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel. Tahap selanjutnya menjelaskan peran perbankkan syariah dalam mendukung usaha difabel.

(13)

Sumber Penulisan

Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data diperoleh dari literatur, penulisan sebelumnya maupun data lain yang mendukung data primer dan berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya diperoleh dari literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.

Sasaran Penulisan

Pemberdayaan kaum difabel melalui pelatihan wirausaha dengan memaksimalkan peran perbankkan syariah, sehingga sasaran dari penulisan yaitu:

1. Pelaku usaha (difabel)

Pelaku usaha diharapkan dapat terlibat aktif dan partisipatif dalam peranannya di strategi mengembngkan bisnis untuk kaum difabel.

2. Pemerintah

Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam meningkatkan daya saing difabel, sehingga pemerintah dapat memfasilitasi upaya ini mealului kelembagaan yang ada maupun yang akan dibentuk. 3. Perbankkan

Lembaga ini bereran banyak dalam hal pemberdayaan kaum difabel dan melalui pembiayaan dan CSR sebagai pendukung inkubator bisnis.

4. Mahasiswa

Peran mahasiswa ini berperan sebagai sumber daya manusis yang akan mendampingi inkubator bisnis dalam mengembangkan usaha difabel di Indonesia.

Tahapan Penulisan

Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu: Memilih Masalah Penelitian

1) Pertimbangan dalam Memilih Masalah

(14)

a) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai pembahasan, maksudnya mempunyai nilai kegunaan tertentu.

b) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat dipecahkan secara deskritif.

c) Masalah dalam penulisan karya tulis ini sesuai dengan kualifikasi penulis, dalam hal ini masalah yang ditulis menarik bagi penulis dan sukar mudahnya pemecahan masalah tersebut sesuai dengan derajad ilmiah yang dimilki penulis.

Sumber Memperoleh Masalah

Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis, hanya saja yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam menggali dan mengidentifikasi masalah, serta mengetahui dari mana sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah sumber masalah yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah, majalah ilmiah, jurnal ilmiah dan hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

4) Cabang studi yang sedang dikembangkan. 5) Catatan dan pengalaman pribadi.

6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan pejabat, otoritas ilmu pengetahuan.

7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.

8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah. Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah, internet dan hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

(15)

Merumuskan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu: b. Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan. c. Jelas dan padat

d. Berisi implikasi untuk memecahkan masalah e. Menjadi dasar dalam judul penulisan

Studi Ekplorasi

Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipilih. Segala sesuatu tersebut adalah meliputi teori, hasil penelitian atau karya tulis mengenai hal yang sama, data, model analisis dan metode penelitian.

Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan paper (Hadi, 1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara sumber, place berarti dengan mengadakan studi atau penelitian pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan kajian pustaka (meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi internet, jurnal ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu. Melakukan Pembahasan

Setelah kegiatan memilih masalah, studi ekplorasi dan merumuskan masalah selesai, maka tahap selanjudnya adalah melakukan pembahasan. Dalam kegiatan ini yang pertama dilakukan adalah menjelas tentang cara kerja sistem tersebut, kemudian menggambarkan tentang implementasinya.

PEMBAHASAN

Implementasi Inkubator Bisnis Syariah

(16)

Inkubator Wirausaha adalah suatu lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi (Tenant)16. Maksud dan tujuan didirikan inkubator bisnis ini adalah untuk pembinaan dan pengembangan wirausahawan baru atau wirausahawan kecil yang belum mempunyai sebuah pengalaman dalam berwirausaha17.

Secara garis besar, inkubator bisnis syariah menerapkan 2 prinsip agar dapat berjalan efektif yaitu :

1. Inkubator Bisnis Syariah harus memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.

2. Inkubator Bisnis Syariah merupakan suatu model dinamis yang mampu mengikuti perkembangan dan beroperasi secara efesien hingga mencapai kemandirian.

Dalam membangun inkubator syariah untuk kaum difabel ini diperlukan pembangunan fisik maupun non fisik. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perbankkan syariah dan universitas melalui mahasiswanya. Pemerintah sebagai regulator menjadi salah satu landasan dalam melaksanakan inkubator bisnis syariah untuk difabel. Salah satu istansi yang memungkinkan untuk malaksanakan inkubator syariah untuk kaum difabel adalah perguruan tinggi. Akan tetapi perguruan tinggi juga perlu dukungan dari perbankkan syariah untuk mendanai kegiatan inkubator bisnis ini melalui CSR perusahaannya.

Skema inkubator bisnis syariah untuk difabel

Sumber : Penulis

16 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA

17 Sinaga, Murbanto. 2001. Inkubator Bisnis. Universitas Sumatera Utara INKUBATOR

BISNIS SYARIAH PERBANKKAN

SYARIAH

PEMERINTAH

UNIVERSITAS

(17)

Peran perbankkan melalui CSR dapat menjadi penyedia modal dalam pembangunan inkubator bisnis untuk kaum difabel. Peran perbankkan ini diaharapkan dapat mendukung kegiatan inkubasi terhadap kaum difabel untuk mengembangkan jiwa usaha kaum difabel. Pemerintah sebagai regulaor menjadi pihak yang menjamin keberlangsungan inkubator bisnis syariah ini. Pemerintah akan melindungi kaum difabel sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat. Mahasiswa sebagai pendamping dalam keberlangsungan inkubator bisnis ini. Mahasiswa berperan dalam mendampingi difabel dalam membangun usahanya.

Kegiatan inkubator bisnis syariah bagi difabel ini ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap pra inkubasi, tahap inkubasi, dan pra inkubasi. Beberapa tahapan ini diharapkan difabel akan dapat memperoleh pengetahuan yang cukup dalam menjalankan usahanya.

Tahap pra inkubasi

Tahap ini masih ada beberapa tahap yang perlu dilakukan. Tahap pertama adalah tahap pembangunan mental, tahap pengetahuan umum, dan tahap penentuan konsentrasi berdasarkan kemampuan. Dengan beberapa tahap ini diharapkan persiapan dari kegiatan inkubator bisnis berjalan secara maksimal dan terarah sesuai dengan kemampuan dan minat dari difabel.

Tahap pembangunan mental difabel ini penting untuk dilakukan mengingat pandangan negatif dari masyarakat tentang mereka. Pandangan negatif itu dapat saja menurunkan kepercayaan diri mereka untuk melakukan wirausaha. Motifasi berwira usaha perlu diberikan kepada difabel untuk membangun mentalnya.

Difabel diharapkan bisa percaya diri dengan kemampuan drinya. Mnusia diciptakan dengan kemampuan dan kekurangan masing-masing. Allah juga menciptakan sesuatu di dunia karena mempunyai manfaat. Kepercayaan diri ini yang akan mendorong difabel untuk yakin dengan langkah yang akan mereka lakukan dalam melaksanakan bisnis.

(18)

berkembangnya usaha. Diharapkan melelui kegiatan ini difabel dapat mempunyai gambaran tenang usaha yang akan dilaksanakan.

Tahap inkubasi

Setelah difabel sudah menentukan pilihan bidang usaha yang akan dilakukan, maka difabel akan masuk tahap inkubasi. Tahap inkubasi difabel akan secara intens akan dilatih dalam segala aspek usaha. Mulai dari pencarian bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, manajemen, pengelolaan keuangan, dan pemasaran. Inkubasi ini akan dibimbing langsung oleh ahli-ahli dibidangnya.

Inkubasi ini akan ada beberapa tahapan mulai dari persiapan pembangunan usaha sampai pengembangan usaha yang akan dilakukan. Tahap pertama yang akan diajarkan kepada difabel adalah mengajarkan difabel untuk membangun usaha yaitu dari manajemen syariah dan pencarian bahan baku yang berkualitas. Difabel akan diajarkan dalam membangun rencana bisnis yang baik. Persiapan ini penting agar difabel dapat menjalankan bisnis dengan baik. Bahan baku untuk usaha juga sangat penting agar produk yang dihasilkan juga akan baik. Untuk memperoleh bahan baku yang baik difabel akan diajarkan bagaimana karakteristik bahan baku yang baik dan dimana difabel bisa mendapatkan bahan baku tersebut.

Pada tahap ini difebel juga akan diajarkan dalam pengolahan bahan baik untuk bisa mendapatkan produk yang berkualitas. Selain itu pengajaran marketing syariah akan diberikan secara insten untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen. Tahap terakhir dari kegiatan inkubasi adalah mengajarkan difabel dalam pengelolaan usaha secara umum secara syariah.

Tahap pasca inkubasi

(19)

Pada tahap ini diharapkan difabel sudah dapat menjalankan usaha secara mandiri dengan pengawasan inkubator syariah. Pada tahap ini juga peranan inkubator sebagai pengawas atas keberlangsungan usaha. Inkubator bisnis akan selalu mendampingi difabel dalam menjalankan usahanya.

Pemanfaatan yang cukup baik dari ketiga elemen yaitu inkubator bisnis syariah, industri, dan pemerintah akan memberikan basis pertumbuhan yang didapat dari proses eksplorasi potensi daya saing dari regional tersebut. Oleh karena itu, Inkubator Bisnis Syariah yang merupakan basis potensi regional ini sangat mungkin memberikan multiplier effect yang cukup besar jika dapat berkoordinasi dengan inkubator bisnis lainnya. Inkubator bisnis syariah berkoordinasi dalam proses knowledge sharing memberikan nilai tambah yang cukup signifikan dalam meningkatkan produktivitas para wirausaha baru sehingga mengurangi pengangguran yang dibina masing-masing inkubator bisnis syariah. Produktivitas yang berlipat ganda ini menjadi tools bagi peningkatan output dan pada akhirnya akan meningkatkan PDB regional. Selain itu peranan inkubator bisnis syariah akan memberikan dampak baik pada difabel untuk menjadikan kaum difabel mandiri.

Peran Pembiayaan Perbankkan Syariah

Pembiayaan yang mengarah pada orientasi produktif seperti pembiayaan difabel dan sektor strategis lainnya hendaknya mendapatkan proporsi yang lebih besar mengingat peran tersebut pembiayaan ini dalam menggerakan perekonomian. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi18.

(20)

Sumber : Penulis

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa perbankkan sayariah berperan besar dalam menciptakan difabel entrepreneur. Perbankkan akan menghimpun dana dari masyarakat. Dari dana yang berasal dari masyarakat perbankkan akan memabagi dana tersebut menjadi beberapa produk pembiayaan, CSR dan dana-dana lainnya. Dari dana-dana CSR perbannkan syariah akan digunakan dalam mendukung inkubator bisnis syariah yang akan dikelola bersama pemerintah dan universitas melalui mahasiswanya.

Dari kegiatan inkubator bisns syariah tersebuat diharapkan akan menghasilkan difabel entrereneur atau difabel dengan orientasi wirausaha yang berkualitas. Dalam membangun bisnin ini akan terus didampingi oleh mahasiswa dari awal pembangunan sampai monitoring.

(21)

Pada tahap ini difabel juga akan diajarkan dalam pengolahan bahan baik untuk bisa mendapatkan produk yang berkualitas. Selain itu pengajaran marketing akan diberikan secara insten untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen. Tahap terakhir dari kegiatan pendampingan ini adalah mengajarkan difabel dalam pengelolaan usaha secara umum dengan baik.

Sedangkan perbankkan syariah akan membiayai dalam membangun bisnis ini. Perbankkan syariah sebagai penyedia modal bagi akum difabel dalam mengembangkan usahanya. Pembiayaan sektor riil ini diharapkan akan mempu memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Diharapkan dengan program ini akan menjadi sebah terobosan baru sebagai wujud pemberdayaan terhadap kaum difabel. Selain itu diharapkan kaum difabel akan mampu mandiri dan menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.

PENUTUP Kesimpulan

Inkubator bisnis untuk kaum difabel merupakan salah satu sarana dalam memberdayakan kaum difabel untuk menjadi wirausahawan dan dapat menjadi mandiri. Pembangunan fisik inkubator syariah ini dapat dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah, perbankkan syariah melalui CSR perusahaan dan universitas melalui mahasiswanya. Kegiatan inkubator bisnis syariah bagi difabel ini ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap pra inkubasi, tahap inkubasi, dan pra inkubasi. Output dari difabel inkubator bisnis syariah ini adalah menciptakan difabel yang mandiri dalam membangun bisnisnya. Peran mahasiswa sebagai mentoring atau pendamping bagi difabel dalam membangun bisnisnya agar bisnis difabel bisa berjalan secara keberlanjutan. Pembiayaan dari perbankkan syariah berperan sebagai penyedia dana bagi kaum difabel sebagai modal difabel dalam membangun bisnis.

Saran

1. Bagi pemerintah

(22)

Universitas sebagai pihak dengan potensi akademik dapat berperan sebagai pendamping atau mentoring kaum difabel dalam mengembngkan bisnis yang mereka kembangkan melalui mahaiswanya.

3. Perbankkan syariah

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ali al-Hasyimi, Muhammad. 2009. Keadilan & Persamaan dalam Masyarakat Muslim. Buku Masyarakat Muslim Dalam Perspektif Al Quran dan Sunnah

Anonim. 2011. Pengertian difabel. www.google.com

Anonim. Apa Itu Difabel/ Diffable. http://daksa.or.id/faq/apa-itu-difabel-diffable/ BPS. www.bps.go.id

Darmawan, Arif. 2010. SYARIAH BUSINESS INCUBATOR : UPAYA PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR BERBASIS SYARIAH SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SOLUSI MENGURANGI PENGANGGURAN. Universitas Sebelas Maret

Hadi, Sutrisno. 1989. Bimbingan Menulis Sripsi dan Tesis. GAMA. Yogyakarta http://zonaekis.com/tinjauan-umum-pembiayaan/

Investor, 2006. Menanti Geliat ‘Si Macan Tidur’

Irfani dalam Novel. 2001. Inkubator Bisnis Sebagai Salah Satu Sarana Perwujud Misi Perguruan Tinggi. Universitas Pancasila

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

M. Syafi’i Antonio. Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta, cet ke-4, 2006, Hlm. 2

Nasution, Chaeruddin Syah, 2003. Manajemen Kredit Syariah Bank Muamalat. Nurcholish, Ahmad. 2008. Prinsip Persamaan Antarmanusia (QS.

Al-Hujarat/49:13).

http://ahmadnurcholish.wordpress.com/2008/08/26/prinsip-persamaan-antarmanusia-qs-al-hujarat4913/

Outlook perbankan syariah 2013

Pambudi, Nur dalam PRODIMAN : “Program Pemberdayaan Difabel Perajin Mainan” Menuju Percontohan UKM Luar Biasa sebagai Solusi Meningkatkan Kemandirian dan Kualitas Hidup Difabel

(24)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA Rahman I.Doi., Abdur (1992). Shariah : The Islamic Law. Kuala Lumpur:

A.S. Noordeen.

Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan, Shomad, dkk. 2000. Modifikasi dan Aplikasi Kontak Muamalah Menurut Hukum

Islam dalam Perbankan Syariah.

Sinaga, Murbanto. 2001. Inkubator Bisnis. Universitas Sumatera Utara

Sinuor Yosephus, Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010, Hlm. 298

Sukandi, Sarip. 2010. Buku Saku Perbankkan Syariah. http://saripedia.wordpress.com/tag/macam-macam-jasa-perbankan-syariah/

Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 , 2007, Hlm. 1

Tim Penelitian dan Pengembangan Biro Kredit. Bank Indonesia. 2007. Kajian Inkubator dalam Pengembangan UMKM. http://www.bi.go.id

(25)

CURRICULUM VITEI

FATHONI DWI JANARKO

085725489939 BENDOKARANG RT 03 RW XI GENTAN BENDOSARI SUKOHARJO JAWA TENGAH fathoni.051@gmail.com

1. Nama Lengkap : FATHONI DWI JANARKO

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal lahir : Sukoharjo, 06 Januari 1993

4. Alamat : Bendokarang RT 03 RW XI Gentan

a. Jurusan : Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi : S1 Reguler 6. Riwayat Pendidikan

a. SD : MI Gotong Royong Gentan Tahun : 2005

b. SMP : SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2008

c. SMA : SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2011

7. Hobi / Minat : Menulis, Organisasi, Sepak Bola 8. Organisasi

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

Kepengurusan

1 KAJIAN EKONOMI ISLAM STAFF MoT JANUARI 2012 –

DESEMBER 2012 2 KAJIAN EKONOMI ISLAM Manager of

Treasury JANUARI 2013 – DESEMBER 2013 3 KAJIAN EKONOMI ISLAM Manager Research

and Development JANUARI 2014 – DESEMBER 2014 9. Karya yang pernah dibuat

N

2 Asuransi Pertanian Syariah : Jaminan Optimalisasi Potensi Pertanian Sebagai Upaya Pemberdayaan Petani

(26)

(LKTEI)

3 Implementasi Proyek Berbasis Lahan MP3EI Koridor Ekonomi Kalimantan Melalui Pembudidayaan Tanaman Jarak sebagai Solusi Ketahanan Energi Nasional (Penerapan Model Tata Niaga Hulu Hilir dan Desa Mendiri Energi)

(LKTI)

2013

4 Festival UMKM Nasional: Program Peningkatan Kualitas UMKM di Indonesia dalam Menghadapi

Asean Economic Community (AEC) 2015 (Penerapan Model Business Cluster)

(LKTI)

2013

5 Kebijakan Pajak Pertanian dan Pembebanan Pajak bagi Importir Beras sebagai Upaya Melindungi Pertanian dalam Negeri

(LKTI)

2013

6 Sharia Collaborative Strategi dan Business Cluster: Program Peningkatan Kualitas UMKM di Indonesia dalam Mendukung Program MP3EI 2025 (LKTEI)

2013

7 Kerjasama Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AAI) dan Pendidikan Profesi Akuntansi dalam Mewujudkan Akuntan Asuransi Syariah yang Profesional (ESSAY)

2013

8 Sentralisasi Akuntan Sektor Publik Dalam Melaksanakan Anggaran Berbasis Kinerja Pemerintah Daerah Melalui Model 3P (Perekrutan, Pengembangan Dan Penempatan)

(27)

CURRICULUM VITEI

STASIONERITA PURNA CITA

085725641273 GADUNG RT 17 RW 07 KALIREJO NGRAHO BOJONEGORO JAWA TIMUR stasionerita@gmail.com

10. Nama Lengkap : STASIONERITA PURNA CITA

11. Jenis Kelamin : Perempuan

12. Tempat, Tanggal lahir : Tuban, 29 Mei 1994

13. Alamat : Gadung RT 17 RW 07 Kalirejo Ngraho

Bojonegoro Jawa Timur b. Program Studi : S1 Reguler

15. Riwayat Pendidikan

a. SD : SDN Kalirejo 1 Ngraho Tahun : 2006

b. SMP : SMP Negeri 1 Bojonegoro Tahun : 2009

c. SMA : SMA Negeri 1 Bojonegoro Tahun : 2012

16. Hobi / Minat : Menulis, Organisasi, Membaca 17. Organisasi

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

Kepengurusan 1 KAJIAN EKONOMI ISLAM Staf Research and

Development

JANUARI 2013 – DESEMBER 2013

2 BADAN PENGKAJIAN DAN

PENGAMALAN ISLAM

Staf Kaderisasi dan Pembinaan

JANUARI 2013 – DESEMBER 2013 3 KAJIAN EKONOMI ISLAM Vice Manager

Research and Development

JANUARI 2014 – DESEMBER 2014

4 BADAN PENGKAJIAN DAN

PENGAMALAN ISLAM

Staf Kemuslimahan JANUARI 2014 – DESEMBER 2014 18. Karya yang pernah dibuat

N o

Judul Tahun

1 Eksistensi Pertanian sebagai Pendobrak

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2012

2 Tofu Emoticon

(28)

5 Culture, Young, Active: Triple Outstanding Innovation for Optimizing Outlets Portfolio Performance of Sosro

(Business Case)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Dihubungkan dengan perilaku disiplin maka tujuan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan pengertian disiplin seperti yang telah dijelaskan oleh Rachman, disiplin adalah

Semoga penghasilan Buku Prosedur Operasi Standard (SOP) Menangani Penularan COVID-19 ini dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam pengurusan akademik, pengajaran

intertekstual antara novel dan film Di Bawah Lindungan Ka’bah tersebut. Terdapat tiga teknik transformasi yang digunakan yaitu teknik konversi, ekspansi, dan

Sedangkan individu dengan skor rendah neuroticism (disebut emotional stability) biasanya tenang, bertemperamen lembut, puas diri dan tidak mudah sensitif/amat perasa. 2)

Putusan Pengadilan Negeri menyatakan jual beli tersebut tidak sah, karena Hakim berpendapat bahwa siapapun yang membeli tanah yang sudah diketahui olehnya dalam keadaan

Dalam hal sudah terdapat harga penawaran yang sama atau dibawah Owner Estimate, spesifikasi kapal yang ditawarkan telah sesuai atau lebih baik dari spesifikasi

7 Pada penelitian ini MIP dibuat dengan mereaksikan template glukosa dengan monomer asam metakrilat dan crosslinker etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dengan bantuan