• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Effects of Al Fatah Pondok Pesantren (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "The Effects of Al Fatah Pondok Pesantren (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEOPLE) ON THEI R RELI GI OUS BEHAVI OURS I N YOGYAKARTA

Putri Wulan Sari, Wahyu Ratna Putr a, dan Nur Astri Mitayani Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

The aims of the r esear ch w er e to descr ibe the r eligious behavior s of the tr ans-gender people in Yogyakar ta, and to r eveal the effects of the pondok pesantr en (spe-cial for the tr ansgender people) in Notoyudan Pr inggokusuman on their r eligious be-havior s in Yogyakar ta.

The r esear ch employed a descr iptive quantitative method. The infor mants w er e selected pur posively. They w er e the founder of the pondok pesantr en, tr ans-gender member s of the pondok pesant r en, and ust adz w ho often conducted Kor an r ecitations in Al-Fatah Pondok Pesant r en, Yogyakar ta. The data w er e collected thr ough inter view s, obser vations, liter atur e studies, and documentation. The r esear ch instr u-ment w as the r esear cher s themselves by using inter view and obser vation guides. The data validity w as obtained thr ough tr iangulation. The data analysis technique w as a qualitative one consisting of data r eduction, data display, conclusion, and ver ification. The findings show ed that the effects of AlFatah Pondok Pesant r en w er e that it pr ovided a space for the tr ansgender people to w or ship and to lear n Islam as effor ts to imr ove the quality of their life. The r eligious activities w er e conducted on Monday and Thur sday. In sptite of that, Al-Fatah Pondok Pesant r en did not give gr eat impacts to their r eligious behaviour s as those tr ansgender people did not pr ay r egular ly and car r y out other r eligious activities.

Keywords: t r ansgender , Al-Fat ah pondok pesant r en, r el igious behavior , w or ship

PENDAHULUAN

Patologi sosial mer upakan salah satu masalah sosial yang tak kunjung usai. Wujud dari hal ter sebut adanya tr ansgender . Tr ansgender atau yang se-r ing disebut w ase-ria mese-r upakan seose-r ang yang secara kodrat dilahir kan sebagai seor ang laki-laki namun ber per ilaku se-per ti layaknya seor ang se-per empuan.

(2)

jum-lah w ar ia di Indonesia mencapai tujuh juta or ang.

Banyak faktor yang mengakibat-kan pembentumengakibat-kan per ilaku seor ang men-jadi tr ansgender / w ar ia.Di antar anya fak-tor biologis dalam pembentukan dalam dir i seseor ang dan faktor biologis ini sulit untuk di atasinya. Ter lepas dar i faktor biologis, ada faktor lingkungan yang sa-ngat mendukung. War ia, sebagai manusia yang ter pinggir kan. Stigma negatif dar i masyar akat yang tidak dapat dipungkir i lagi. Padahal mer eka para w aria mer upa-kan bagian dalam masyarakat pula.

Melihat per ilaku par a w ar ia, ma-syar akat selalu melihat dalam kacamata negatif sebagai or ang yang ber per ilaku menyalahi kodr atnya. Kebanyakan dar i mer eka mengalami keker asan oleh ke-luar ga maupun masyar akat sekitar nya ber dalih agama. Para w ar ia ini dianggap sebagai pendosa kar ena menjalani kehi-dupan tidak seper ti semestinya sebagai laki-laki. Par a w ar ia yang fr ustasi mer eka membentuk komunitas sosial. Namun, per ilaku komunitas sosial ini tidak selalu mengar ah pada kegiatan positif misalnya seksualitas yang ber ujung pada pr osti-tusi dan menjadi pengamen. Tetapi, tidak semua w ar ia yang memiliki komunitas melakukan per buatan yang negatif.

Ada suatu hal yang cukup menar ik yaitu ter bangunnya Pondok Pesantr en khusus w ar ia dengan label nama Al-Fatah. Pondok Pesantr en ini ber ada di

Kampung Notoyudan, Kelur ahan Pring-gokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakar ta. Pesantr en ini didir ikan oleh Mar iani pada tahun 2008 yang juga se-or ang w ar ia. Pembangunan pondok pe-santr en dengan latar belakang kebutuh-an agama dkebutuh-an ber ibadah kepada kaum w ar ia.

Membicar akan masalah pesantr en selalu dekat kor elasinya antar a agama pr oses tr ansfor masi nilai-nilai r eligius pembentuk kar akter sesuai dengan iden-titas mer eka sebagai laki-laki maupun per empuan. Padahal dalam r ealitas yang ada di masyar akat, ter dapat kelompok tr ansgender yang seakan kur ang atau ti-dak mendapat tempat untuk mendalami ilmu agama dan pengamalannya. Ponpes Al-Fatah khusus w ar ia ini menjadi salah satu fenomena unik jika dipandang dar i dinamika keagamaan di Indonesia. Status r eligius yang disandang oleh seor ang w a-r ia memang tidak sepenuhnya disalah-kan. Dalam penelitian ini, kami sebagai peneliti ter tar ik untuk menjadikan Pon-pes Al-Fatah khusus w ar ia menjadi topik penelitian. Harapan ke depan agar dapat menjelaskan dampak keber adaan Ponpes Al-Fatah khusus w ar ia ter hadap per ilaku r eligiusitas seor ang tr ansgender .

(3)

Al-Fatah (khusus w ar ia) di Kota Yogya-karta. Tujuan penelitian ini adalah me-ngetahui per ilaku r eligius tr ansgender dan dampak Pondok Pesantr en Al-Fatah (khusus War ia) di Kota Yogyakar ta.

Penelitian ini dihar apkan ber guna bagi penelitian-penelitian dengan tema yang sama atau r elevan sehingga dapat member ikan kontr ibusi bagi pengem-bangan Ilmu Sosiologi sebagai ilmu yang inter disipliner dan multidisipliner .

KAJI AN PUSTAKA Definisi Perilaku

Per ilaku mer upakan kesediaan mental dan kecender ungan seseor ang untuk ber tindak ber dasar kan objek yang dapat ber upa benda, manusia lain, atau-pun sesuatu yang abstr ak. Per ilaku se-bagai kesiapan mer espon yang sifatnya positif maupun negatif ter hadap objek atau situasi secara konsisten. Dengan kata lain, per ilaku adalah suatu tindakan yang muncul sebagai suatu bentuk r es-pon seseor ang ter hadap suatu objek baik itu benda mati maupun makhluk hidup. (Champion, 1998: 97)

Religiusitas

Secara bahasa ada tiga istilah yang masing-masingkatater sebutmemilkiper -bedaan ar ti yakni r eligi, r eligiusitas dan r eligius. Slim (Rasmanah, 2003) men-definisikan istilah ter sebut dar i bahasa Inggr is. Religi ber asal dar i kata r eligion

sebagai bentuk dari kata benda yang ber ar ti agama atau keper cayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodr ati di atas manusia. Religiusitas ber asal dar i kata r eligiosity yang ber ar ti keshalihan, peng-abdian yang besar pada agama. Religiu-sitas ber asal dar i r eligious yang ber ke-naan dengan r eligi atau sifat r eligi yang melekat pada dir i seseor ang.

Pondok Pesantren

Kata pondok ber asal dar i kata Funduq yang ber ar ti hotel atau asrama. Kata pondok dalam bahasa Indonesia mempunyai banyak ar ti, di antaranya adalah madrasah tempat belajar agama Islam. Sekar ang lebih dikenal dengan nama pondok pesantr en. Di Sumatr a Ba-r at dikenal dengan nama suBa-r au, sedang-kan di Aceh dikenal dengan nama rang-kang.

(4)

Ber hubungan dengan hal ter sebut, Haidar Putr a Daulay ber pendapat bahw a yang dimaksud dengan pondok pesan-tr en adalah suatu lembaga pendidikan Islam, dan mengamalkannya sebagai pe-doman hidup kesehar ian, atau yang di-sebut t afaqquh fi ad-din dengan mene-kankan pentingnya mor al dalam kehi-dupan ber masyar akat, yang ber or ientasi member ikan pendidikan dan pengajar an keagamaan (Daulay, 2001: 8-9)

METODE PENELI TI AN

Penelitian ini adalah metode pen-dekatan deskr iptif-kualitatif. Penelitian kualitatif yang dimaksud adalah peneliti-an ypeneliti-ang dilakukpeneliti-an secar a intensif dpeneliti-an ter per inci ter hadap suatu or ganisme, lembaga, atau gejala ter tentu melalui suatu pengamatan atau analisis untuk menghasilkan data deskr iptif, yaitu data yang ber upa kata-kata ter tulis atau lisan dar i or ang, gejala atau per ilaku yang di-amati (Moeleong, 1997:3). Teknik pe-ngumpulan data penelitian ini menggu-nakan w aw ancara, obser vasi, studi liter a-tur dan dokumentasi. Instr umen peneliti-an ini adalah peneliti sendir i dengpeneliti-an bpeneliti-an- ban-tuan pedoman w aw ancar a dan obser vasi.

Pengujian keabsahan data meng-gunakan tr iangulasi, yaitu suatu teknik pemer iksaan keabsahan data yang me-manfaatkan sesuatu yang lain di luar data, untuk melakukan pengecekan atau pembandingan ter hadap data itu

(Moe-leong, 1997:178). Teknik tr iangulasi yang digunakan adalah tr iangulasi sum-ber , yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik der ajat keper cayaan sua-tu infor masi melalui w aksua-tu dan alat yang ber beda. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data induktif. Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuali-tatif, yang menur ut Pujosuw arno (1992: 19) meliputi r eduksi data, display data, kesimpulan dan ver ifikasi.

HASI L DAN PEMBAHASAN

Produk Pondok Pesantren Waria (Space pr ay for tr anssexual)

Dilatar belakangi keyakinan Mar i-ani sang pendir i pondok yang juga me-r upakan seome-r ang w ame-r ia bahw a sejatinya semua or ang di hadapan tuhannya ada-lah sama, yakni sebagai seor ang hamba. Tuhan tidak memandang kedudukan, r upa, karakter bahkan jenis kelamin dar i hambanya, melainkan usaha dan ketu-lusannya dalam ber ibadah. Hal inilah yang menyadar kan sekaligus meyakin-kan tekad Mar iani untuk mengajak te-man-teman sesama w ar ia ber ibadah ke-pada tuhan.

(5)

men-syukur inya dengan car a ber ibadah ke-pada-Nya” (w aw ancar a tanggal 5 Juni 2013 dengan Mar iani, Notoyudan, Pring-gokusuman, Yogyakar ta).

“Keber adaan pondok pesantr en ini sangat baik maksudnya. Karena, mereka kaum w aria mempunyai niatan yang baik untuk melakukan ibadah. Pada dasarnya semua manusia itu sama. Begitu pula kaum wa-r ia, meskipun mewa-reka sepewa-r ti itu, namun patus dihar gai keinginan mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Is-lam itu agama yang tidak membuat sulit umatnya. Sehingga, jika ada niatan untuk ber ibadah, bagaimana pun penyampaian-nya har us dihar gai. Keberadaan pondok pesantren ini sebagai terapi dzikir. Di sini mereka tidak hanya belajar shalat lima w aktu, tapi juga shalat tahajud, shalat sunnah hajat dan belajar mengaji.” (Hasil w aw ancarayang dikutip dari Har ian Jogja, Edisi Rabu 8 Juli 2008)

Namun, ter nyata banyak kendala yang dihadapinya, ter utama stigma ne-gatif masyar akat ter hadap w aria itu sen-dir i. War ia dianggap sesuatu yang tidak w ajar dan per lu untuk dijauhi sehingga menyulitkannya untuk hidup nor mal di masyar akat, tak ter kecuali dalam ber -ibadah. Melihat kebutuhan ber ibadah un-tuk dekat dengan tuhannya mer upakan hak setiap or ang yang ber nyaw a. Melihat kenyataan ini dan kesadaran dalam dir i-nya Mar iani ter gugah untuk mendir ikan sebuah tempat yang dapat menampung par a w ar ia ter utama untuk ber ibadah.

Dalam mew ujudkan tekadnya ini dar i aw al hinga sekar ang Mar iani me-r ogoh dana pme-r ibadi untuk memfasilitasi kebutuhan pondok dan mer elakan r u-manhnya digunakan untuk aktifitas pon-dok setiap har i senin kamis. Segala daya upaya Mar iani lakukan dengan meminta bantuan seor ang ustadz untuk mengisi r uh-r uh par a w ar ia.

Setelah mendapat per setujuan dar i ustadz ter sebut, Mar iani mencoba mengumpulkan teman-temannya dengan cara door t o door untuk mengikuti kegiat-an r eligi ykegiat-ang dirkegiat-anckegiat-angnya. Sambutkegiat-an itu membuahkan hasil beber apa w ar ia mau mengikuti kegiatannya hingga saat ini ter catat 25 w ar ia yang masih aktif be-lajar di pondok.

Penekanan aktivitas ber ibadah yang ada di Al-Fatah ini diutamakan ma-salah ibadah sehar i-har i dan w ir id. Mulai dar i sholat ber jamaah, tadar us Alqur an, kajian, dan mujahadahan yang dilakukan secar a ber sasama. Selama satu ma-lam setengah hari mer eka dibimbing un-tuk ber ibadah.

Tempat belajar sekaligus ibadah yang menyatu dengan r umah ini ter lihat sangat seder hana. Kar ena, hanya ber -ukur an 18 m2 dan 15m2 dan tidak

(6)

disum-bang oleh or ang-or ang yang peduli de-ngan keber adaan pondok w ar ia ini.

Per tanyaan sempat muncul dar i peneliti mengapa Mar iani tidak membuat pondok w ar ia ini seper ti pondok biasa yang aktifitasnya setiap har i dilakukan. Jaw abnya, “Kar ena saya mendir ikan pon-dok ini atas dana saya sendir i sehingga untuk menginapkan setiap har i w ar ia di r umah ini sagat banyak dana yang di-keluar kan. Apalagi w ar ia itu kebutuhan-nya bakebutuhan-nyak untuk beli baju, make up dan lain-lain saya tidak sanggup”.

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh Mar iani adalah bagaimana menjadi-kan seor ang w ar ia ini ber ibadah seper ti or ang biasa. Kar ena, dengan hal ter sebut dihar apkan w ar ia mampu menjalani ke-hidupan r eligiusnya dan hidup secar a nyaman dengan memiliki tuhan.

Walau-pun semangat par a w ar ia mulai mer e-dup, Mar iani tidak patah semangat untuk ter us ber juang.

Pember ian r uang ibadah bagi w a-r ia ini tea-r nyata menjadi sesuatu yang unik, w alaupun masyarakat sekitar tem-pat tinggal Mar iani aw alnya tidak mene-r ima kegiatan ini. Namun, lambat laun masyar akat mulai menger ti dan ter buka, bahkan sekar ang ini banyak masyar akat yang mengikuti pengajian r utin Rabu Pon yang dibuat oleh Mar iani dan dihadir i pula oleh par a w ar ia.

Kegiatan Keagamaan Pondok Pesan-tren War ia Al-Fatah

Ber ikut ini adalah kegiatan Pon-dok Pesantr en Al-Fatah Setiap har i Ming-gu sampai Senin ser ta har i Rabu dan Ka-mis.

Tabel 1. Kegiatan Pondok Pesantren Al-Fatah ( Khusus Waria) Senin-Kamis

Pukul Kegiatan

17.30 – 18.00 Shalat maghr ib ber jamaah

18.00 – 19.30 Dzikir ber sama dan membaca surr ah Al-Fatihah 100 kali 19.30 – 20.00 Shalat isya ber jamaah

20.00 – 21.00 Istirahat dan makan malam

21.00 – 22.30 Shalat fajar 4 r akaat, membaca shalawat nariyah 100 kali, dzikir 22.30 – 02.00 Istirahat atau tidur

02.00 – 03.00 Mandi taubat yang kemudian dilanjutkan dengan sholat tahajud 8 r akaat shalat w itir satu r akaat

03.00 – 04.00 Istirahat

04.00 – 04.30 Shalat fajar 2 r akaat dan w irid istighfar 04.30 – 05.00 Shalat subuh ber jamaah

(7)

Perilaku Religius Waria ( Bimbang I dentitas)

Menjadi seor ang w ar ia bukan se-bagai pilihan hidup melainkan takdir hidup. Tidak ada yang mau hidup sebagai w aria, meskipun kemudian jiw a per em-puan yang ter per angkap pada tubuh se-or ang laki-laki. Lantas hal demikian tidak menghapus hak-hak dan kew ajiban se-bagai manusia ber agama.

Kegiatan belajar mengenal Agama Islam di pondok pesantr en w ar ia ini hanya sedikit yang ber lanjut di tempat tinggal w aria masing-masing. Sebagian w aria yang menjadi santr i di pondok pe-santr en ini hanya ketika kegiatan di pon-dok pesantr en ini ber langsung, yakni hanya pada har i Senin dan Kamis me-lakukan praktek keagamaan secar a r utin, setelah pulang dar i pondok pesantr en ini hanya sebagian yang tetap menjalankan ibadah shalat dan sebagian yang lain sibuk dengan peker jaannya masing-ma-sing kecuali sang pemilik pondok pesan-tr en sendir i yakni Mar iani yang tetap melaksanakan shalat setiap har inya. Hal ini ter jadi mungkin kar ena belum ada ke-sadaran dar i para w ar ianya sendir i bah-w a ibadah adalah untuk kebaikan mer e-ka sendir i di akhir at nanti.

Dalam hal ini sang pemilik pondok Mar iani masih ber usaha untuk mengajak par a w ar ia untuk ber ibadah, mungkin kar ena usaha yang dilakukannya ini Ma-r iani dibeMa-r i kesempatan olah Allah untuk

per gi ke tanah suci menjalankan ibadah umr ah.

Kendala yang dihadapi oleh pe-milik pondok pesantr en w ar ia ini adalah mulai ber kur angnya jumlah santr i yang datang untuk belajar ilmu agama pondok pesantr en ini. Hal ini ter lihat ketika kami datang untuk meneliti di pondok pesan-tr en w ar ia ini. Kami hadir disana ketika Mar iani melaksanakan mujahadah dan pengajian di pondok pesantr en w ar ia pada Rabu tanggal 26 juli 2013 kemar in, hanya 4 w ar ia yang hadir ter masuk Mar i-ani sendir i pada acar a itu dan hanya 2 w aria yang mau ber sosialisasi dengan masyar akatsekitarkar enapengajian yang dilaksanakan oleh Mar iani ini bersifat umum sehingga masyarakat sekitar bisa mengikuti pengajian yang dilaksanakan Mar iani pada har i itu. Pada malam itu, pengajian diisi dengan Ustadz Mur tijo, beliau ber alamat di Gow ok Yogyakar ta. Selain menjadi pengisi di Pondok pesan-tr en ini Ustadz Mur tijo juga menjadi pembimbing di Lembaga Per masyar akat-an Wir ogunakat-an yakat-ang ber tempat di Tamakat-an- Taman-sisw a Yogyakar ta.

Dampak Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap Religiusitas Para Santri Wa-ria

(8)

masyara-kat. Bahkan, para w ar ia yang ber ada di dalam pondok pesantr en mer upakan suatu hal yang kontr over sial. Namun, seper ti apapun keadaan para w ar ia te-taplah ia makhluk Allah yang r eligius dan har us tetap diakui keber adaannya dalam kehidupan sosial kemasyar akatan. Ba-nyak hal yang mer eka lakukan untuk me-ningkatkan eksistensinya dalam kehi-dupan nyata.

Ber hubungan dengan hal ini maka dengan adanya Pondok pesantr en w ar ia dapat member ikan kesempatan bagi par a w aria untuk memper baiki kualitas hidup, dan ber usaha kembali pada jalan Allah SWT. Pengakuan seor ang santr i w ar ia RM: “dir inya ingin belajar tentang ke-hidupan ber agama, kar ena ia menyadar i bahw a dir inya ciptaan Allah SWT dan akan kembali kepada Tuhan-nya.” (w a-w ancara dengan RM tanggal 10 Juli 2013, Notoyudan, Pr inggokusuman, Yogyakar -ta).

Pondok pesantr en w ar ia ini mem-ber ikan gambaran dan pengetahuan ten-tang agama Islam sehingga nantinya me-r eka mempunyai pegangan ilmu tentang agama. Gambaran dan pegangan agama sangat diper lukan kar ena sesungguhnya manusia mempunyai pegangan agama dan tuhan untuh ia sembah.

Member ikan pendekatan yang le-bih per suasif kepada para w ar ia. Dengan adanya pondok pesantr en w ar ia ini me-r upakan salah satu pendekatan yang

ber sifat per suasif dengan tujuan meng-ajak para w ar ia untuk belajar mengenal agama dan mengajak untuk kembali ke kodr atnya masing-masing sebagai manu-sia. Mendekatkan w ar ia dengan masyara-kat sehingga bisa mer ubah stigma negatif masyar akat kepada w ar ia. Kar ena selama ini menur ut pandangan masyarakat w a-r ia tidak pea-r nah lepas daa-r i dunia malam seks bebas sehingga kebanyakan masya-r akat antipasti temasya-r hadap pamasya-r a w amasya-r ia. De-ngan adanya pondok pesantr en ini sedi-kit demi sedisedi-kit mer ubah stigma negatif masyar akat kar ena kegiatan yang dilak-sanakan di pondok ber sifat agamis.

PENUTUP Simpulan

Unggulan dar i pondok pesantr en w aria Al-Fatah ini adalah adanya pr oduk pondok pesantr en w ar ia Al-Fatah ini member ikan r uang untuk par a w ar ia me-lakukan ibadah, adanya pondok pesan-tr en (khusus w ar ia) Al-Fatah ini telah member ikan kesempatan bagi par a w a-r ia mempelajaa-r i ilmu agama Islam dan sebagai upaya memper baiki kualitas hi-dupnya.

(9)

Dampak pondok pesantr en Al-Fa-tah (khusus w ar ia) ter hadap per ilaku r e-ligius para santr i w ar ia kur ang ter lihat dampak positifnya kar ena par a santr i w ar ia tidak selur uhnya mempraktekkan shalat, dzikir dan ser angkaian kegiatan keagamaan lainnya.

Saran

Pemer intah sehar usnya dapat memfasilitasi dan member ikan dukung-andanauntukmelancar kankegiatan pon-dok pesantr en. Kar ena, selama ini pen-dir i pondok pesantr en mengalami ke-sulitan masalah pedanaan untuk kegiatan pondok pesantr en.

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D dan Sur oso, F. N. 2001. Psikologi Islami. Yogyakar ta: Pustaka Pela-jar .

Car oline, C. 1999. Hubungan ant ar a Reli-giusit as dengan Ti ngkat Penalar an Mor al pada Pelajar Madr asah Mu’Allimat Muhammadiyah Yogya-kar t a. YogyaYogya-kar ta: Fakultas Psiko-logi UGM.

Champion, Hasti. 1998. Budaya Konsu-men. Jakar ta: Yayasan Obor Indo-nesia.

Darw ati, T.E. 2003. Hubungan ant ar a Ke-masakan Sosial dengan Kompet ensi Int er per sonal pada Remaja, Yog-yakar ta: Fakultas Psikologi UII.

Haidar Putra Daulay. 2001. Hist or isit as dan Eksist ensi Pesant r en, Sekolah dan Madr asah. Yogyakar ta: Tiar a Wacana

Husaini, Usman dan Pur nomo, Setiady Akbar . 2009. Met odologi Penelit ian Sosial. Jakar ta: Bumi Aksar a.

Koesw inar no. 2004. Hidup sebagai Wa-r ia. YogyakaWa-r ta: LKiS.

Gambar

Tabel 1. Kegiatan Pondok Pesantren Al-Fatah (Khusus Waria) Senin-Kamis

Referensi

Dokumen terkait

Pola lagu kalimat terdiri dari tiga nada suara dalam BMU yang terdapat dalam tiap unit jeda dengan satu tekanan kalimat. Satu kalimat dapat ter- diri dari

Dapat disimpulkan bahwa, ketiga variabel bebas yaitu Harga Tembakau Internasional, Jumlah Produksi Domestik dan Nilai Tukar mempunyai pengaruh yang signifikan

Adapun implikasinya adalah 1)Agar pemerintahan kabupaten Sinjai mensosialisasikan kembali mengenai peran penting Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Hasil identifikasi faktor strategis lingkungan internal dan eksternal yang telah dibedakan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dimasukkan kedalam

2) Modal Keuangan (Financial Capital), dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan karena dapat dipastikan bahwa suatu usaha jika akan mejalankan usahanya akan

teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pasien skala. Jumlah responden berdasarkan umur di Klinik Ngudi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Jogonalan selama pembelajaran matematika dengan penerapan