• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J007179 5 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J007179 5 1."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

Pantai Solok Ipah terletak di sebelah selatan Pulau Nusakambangan yang termasuk

dalam wilayah Kabupaten Cilacap. Pantai Selok Ipah terletak pada kordinat 7°45 LS

dan 108°55 BT. Pantai tersebut memiliki zona intertidal yang dipengaruhi oleh faktor fisik

maupun faktor kimia yang mendukung organisme didalamnya untuk tumbuh dan

berkembang dengan baik. Nyabakken (1988) mengemukakan bahwa Zona intertidal

adalah daerah pantai yang terletak antara pasang tinggi dan surut rendah, daerah ini

mewakili peralihan dari kondisi laut ke kondisi daratan . Zona ini luasnya sangat terbatas,

tetapi banyak terdapat variasi faktor lingkungan yang terbesar dibandingkan dengan daerah

lautan lainnya oleh karena itu keragaman organismenya sangat besar. Salah satu hewan

yang terdapat di zona intertidal adalah hewan yang termasuk dalam phylum Echinodermata.

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani echinos yang berarti duri, dan derma

yang berarti kulit, dan secara umum Echinoderamata berarti hewan berkulit duri. Hewan ini

memiliki kemampuan autonomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau

rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelompok ini memiliki bentuk tubuh radial

simetri dan kebanyakan memiliki endosekelton dari zat kapur dengan tonjolan berupa duri.

Kelompok utama Echinodermata terdiri atas beberapa familia Asteroidae (bintang laut)

misalanyaArchaster typicusdan familia Ophiuridea misalnyaAmphiodiaurtica(Jasin, 1984:

195).

Secara umum, familia Asteroidae dan Ophiuridae mencapai diversitas tertinggi di

terumbu karang dan pantai dangkal. Asteroidea (bintang laut) dan Ophiuridea (bintang

mengular) pada fase larva planktoniknya bersifat pelagis dan bisa berenang sampai jarak

yang jauh untuk memperluas distribusi. Diversitas Asteroidea yang hidup di dunia saat ini

diperkirakan sekitar 1800 spesies, yang termasuk kedalam classis Asteroidea, yang tersusun

atas 4 ordo, 26 familia, dan 144 genera. Bintang laut ditemukan pada semua laut dan lautan,

dengan batas kedalaman antara 0 m sampai dengan 6000 m. Biota ini pada umumnya

hidup bebas sebagai epifauna, baik menyendiri ataupun hidup berkelompok. Sebagian dari

anggota bintang laut ini ada juga yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur.

Sebagaimana Echinodermata lainnya, bintang laut juga dikenal sebagai penghuni laut sejati,

dengan batasan toleransi salinitas antara 30 sampai dengan 34 . Species bintang laut

tertentu ada yang dapat bertahan hidup pada salinitas sekitar 15 . Species bintang laut

ini telah mengalami adaptasi melalui periode waktu yang lama (Sloan, 1980a). Pada

perairan Indonesia untuk kedalaman 0 m sampai dengan 20 m terdapat sekitar 88 species

(2)

2

diperkirakan terdapat sekitar 400 species bintang laut atau sekitar 22 % dari jumlah total

bintang laut di dunia (Clark and Rowe 1971).

Diversitas classis Ophiuridea yang hidup di dunia saat ini diperkirakan sekitar 1600

species, tersusun atas 3 ordo, 16 familia, dan 276 genera. Bintang mengular ini ditemui

pada semua laut dan lautan dengan batas kedalaman antara 0 m sampai 6720 m (Madsen,

1961). Pada umumnya biota ini hidup mengelompok (agregasi) pada dasar laut, terutama

pada dasar perairan yang terdiri dari lumpur atau campuran lumpur dan pasir. Perairan

Indonesia dan Filipina biota ini diwakili oleh 451 species yang termasuk kedalam 135

genera, dengan batasan batimetrik antara 0 m sampai dengan 4000 m (Guillou, 1990).

Informasi terkait fauna Echinodermata terutama classis Asteroidea dan

Ophiuroidea dari perairan Selok Ipah, Adipala Cilacap hingga saat ini belum dapat diperoleh

dari berbagai referensi. Di Indonesia beberapa informasi yang telah dilaporkan umumnya

dari perairan Lombok Barat bagian utara dan perairan Maluku, seperti yang telah

dipublikasikan oleh beberapa pakar seperti Jangoux dan Sukarno (1974), Meyer (1976) dan

Soemodihardjo (1980). Mengingat pentingnya informasi diversitas dan informasi lainnya

terkait komunitas Echinodermata dari perairan Selok Ipah Adipala Cilacap baik sebagai data

dasar sumberdaya hayati maupun untuk tujuan konservasi, dan berdasarkan uraian di atas

maka dapat dirumuskan permasalahan sebabai berikut :

1. Bagaimana diversitas phylum Echinodermata dari classis Asteroidea dan Ophiuridea

di pantai Selok Ipah Adipala, Cilacap.

2. Bagaimana tipe sebaran phylum Echinodermata dari classis Asteroidea dan

Ophiuridea di Pantai Selok Ipah Adipala, Cilacap.

3. Bagaimana komposisi species, kepadatan species, kepadatan relatif phylum

Echinodermata dari classis Asteroidea dan Ophiuridea di Pantai Selok Ipah Adipala,

Cilacap.

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang sebagaimana telah dikemukakan maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui diversitas phylum Echinodermata dari classis Asteroidea dan

Ophiuridea di Pantai Selok Ipah Adipala, Cilacap.

2. Mengetahui tipe sebaran phylum Echinodermata dari classis Asteroidea dan

(3)

3

3. Mengetahui komposisi species, kepadatan species, kepadatan relatif phylum

Echinodermata dari classis Asteroidea dan Ophiuridea di Pantai Selok Ipah Adipala,

Cilacap.

4.

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

berupa data diversitas komunitas phylum Echinodermata dari classis Asteroidea dan

Ophiuridea di Pantai Selok Ipah Adipala sebagai data dasar sumberdaya hayati maupun

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan tanggapan siswa kelas XI terhadap pembelajaran materi renang di SMA N 1 Adipala Cilacap secara rinci bahwa sebanyak 0,0% kurang positif,

C. “Upacara Sedekah Laut Di Pantai Cilacap”.. Tradisi adat Sedekah laut di Kabupaten Cilacap awalnya bermula dari perintah Bupati Cilacap ke III yaitu Tumenggung Tjakrawerdaya

Pengaruh Pemanfaatan Remitan Buruh Migran terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus di Kecamatan Adipala, Kecamatan Binangun dan Kecamatan

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ALAT ELEKTRONIK DI TOKO SEMI ELEKTRONIK. MANDARASA PENGGALANG ADIPALA CILACAP

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan dan intensitas ektoparasit pada ikan hasil tangkapan di perairan muara sungai serayu di Adipala Kabupaten

Makanan khas dari daerah Cilacap salah satunya adalah Keripik Sukun dan Lanting Adipala yang mana Harganya murah dan terjangkau dapat dinikmati berbagai

Dari penelitian ini disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap struktur komunitas Echinodermata di zona intertidal Pantai Krakal dan Drini dengan

Kawasan wisata religi Gunung Srandil merupakan salah satu tempat di Glempang Pasir, Adipala, Cilacap yang masyarakatnya mengandung kepercayaan kejawen karena