• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan persaingan pada bidang manufaktur membuat perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah sistem perawatan mesin. Perawatan yang terjadwal sangat diperlukan pada mesin produksi, karena merupakan unsur yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan manufaktur yang sangat rawan dengan kerusakan mesin sehingga perlu ditingkatkan keandalan (reliability) mesin.

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Mesin-mesin dan peralatan diupayakan untuk bekerja efektif dan efisien sehingga target perusahaan dapat tercapai. Kendala dalam produksi perusahaan saat ini adalah tidak berjalan lancarnya kegiatan produksi pulp (bubur kertas) akibat adanya kerusakan pada mesin

electric motor di fiberline area yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Downtime Mesin Produksi Pulp (Bubur Kertas) di F iberline Area Tahun 2015

No. Nama Mesin Downtime Mesin(Jam) Jam Operasi (Jam)

1. Electric Motor 344 8760

2. MP Steam 23 8760

(2)

Berdasarkan data diatas, mesin produksi di perusahaan yang sering mengalami kerusakan adalah mesin electric motor. Mesin electric motor

merupakan mesin penggerak utama mesin-mesin pada proses produksi khususnya di fiberline area yaitu tempat proses pemasakan chip kayu menjadi pulp (bubur kertas) di dalam digester. Kerusakan yang terjadi pada mesin electric motor

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan yaitu jadwal produksi dan kegiatan produksi perusahaan menjadi tertunda yang mengakibatkan kehilangan proses masak pulp (lose cook). Lose cook akan mengakibatkan tingkat produktivitas produksi pulp (bubur kertas) menjadi menurun. Semakin lama total waktu kerusakan (downtime) mesin maka semakin banyak kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, perencanaan perawatan mesin dilakukan pada mesin electric motor.

Sistem perawatan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini adalah

corrective maintenance, yaitu melakukan perbaikan atau pergantian komponen mesin setelah terjadi kerusakan dan belum ada tindakan untuk mengetahui gejala-gejala dini kerusakan mesin. Sistem perawatan yang berjalan belum bisa mengurangi tingginya downtime yang terjadi. Tingkat downtime mesin electric motor di fiberline area tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Downtime Mesin Electric Motor di F iberline Area

(3)

Tabel 1.2. Data Downtime Mesin Electric Motor di F iberline Area

Berdasarkan data diatas nilai total downtime mencapai 344 jam/tahun atau mencapai 3,93% dengan rata-rata downtime adalah 29 jam/bulan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan produksi pulp (bubur kertas) di fiberline area terhenti dan hanya terealisasi 2.882.100 ton/tahun dari target produksi 3.000.000 ton/tahun. Fakta ini berkaitan erat dengan pengaruh sistem perawatan sekarang, dimana idealnya benchmarking downtime industri manufaktur adalah kurang dari 3% (Frampton C., 2001).

Pembuatan Fault Tree Analysis (FTA) diperlukan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah kerusakan yang ditimbulkan dari komponen mesin

(4)

kritis mesin electric motor berdasarkan pemilihan tindakan untuk mencegah kegagalan dan meminimasi waktu downtime mesin.

1

Penerapan metode Reliability Centered Maintenance sudah pernah dilakukan dalam penelitian analisis kebijakan perawatan mesin cincinnati di PT. Dirgantara Indonesia. Mesin cincinnati merupakan sebuah mesin CNC yang berfungsi untuk membuat profil benda kerja yang terbuat dari logam. Sistem perawatan mesin sekarang adalah corrective maintenance dan tindakan preventive maintenance yang dilakukan setahun dua kali . Pada selang waktu tersebut tidak dilakukan pemeriksaan menyeluruh sampai batas waktu pengecekan berikutnya.

Downtime mesin cincinnati mengakibatkan aktivitas produksi sering terhenti karena tindakan pencegahan masih belum optimal. Dari penelitian analisis kebijakan perawatan mesin cincinnati dengan menggunakan metode RCM didapatkan perencanaan jadwal perawatan mesin berdasarkan tindakan perawatan yang diusulkan, yaitu 2 kegiatan perawatan pencegahan yang dilakukan secara berkala atau Time Direction (TD), 14 kegiatan perawatan pencegahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang berlangsung atau Condition Direction (CD) dan 22 kegiatan perawatan pencegahan yang dilakukan dengan cara memeriksa fungsi tersembunyi secara terjadwal atau Task Failure Finding (FF) untuk mengoptimalkan kinerja mesin.

1

(5)

2

Penelitian menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM) juga sudah pernah dilakukan pada perusahaan manufaktur aluminium di departemen

extrusion pada mesin oven billet. Produksi perusahaan hanya mampu terealisasi 600 ton dari target 800 ton/tahun akibat rata-rata persentase downtime mesin oven billet yang tinggi yaitu 15,66%. Sistem perawatan sekarang bersifat corrective maintenance dimana pemeliharaan komponen mesin menunggu sampai komponen tersebut rusak kemudian diperbaiki atau diganti baru. Waktu perbaikan selama ini dihabiskan untuk mencari penyebab kegagalan, dengan adanya perancangan RCM dapat diketahui penyebab kegagalan sehingga mengurangi waktu mencari penyebab kegagalan (downtime). Fault Tree Analysis (FTA) berfungsi untuk mengidentifikasi setiap kegagalan beserta akar masalah penyebab kegagalan yang ditimbulkan dari komponen mesin. Dari Pembuatan FTA mesin

oven billet dapat diketahui komponen penyebab kegagalan pada basic event FTA. Berdasarkan hasil identifikasi masalah dengan FTA selanjutnya digunakan metode RCM untuk mengetahui pemilihan tindakan pemeliharaan dan menurunkan downtime. Hasil penelitian diperoleh bahwa usulan perbaikan dengan metode RCM dapat menurunkan downtime sebesar 58,07 % dari 15,66% menjadi 6,57 % dan peningkatan produksi perusahaan yang terealisasi menjadi 700 ton.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk perencanaan perawatan mesin electric motor dengan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT.RAPP.

2

(6)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka pokok permasalahan pada penelitian adalah sistem perawatan yang tidak sesuai telah mengakibatkan tingginya tingkat downtime mesin electric motor di fiberline area yaitu 3,93 % dan rata-rata downtime 29 jam/bulan. Apabila kondisi ini tidak diperbaiki maka waktu produktif perusahaan menurun karena tidak mencapai target produksi. Dengan demikian perlu adanya perencanaan perawatan mesin menggunakan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dengan terlebih dahulu didentifikasi akar penyebab masalah kerusakan atau kegagalan dengan menggunakan FTA (Fault Tree Analysis) pada sistem perawatan sekarang.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian adalah perencanaan perawatan mesin electric motor berdasarkan RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP. Tujuan khusus penelitan adalah :

1. Mengidentifikasi akar penyebab kegagalan atau kerusakan fungsi mesin

electric motor dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). 2. Mengetahui interval pergantian dari komponen mesin electric motor sebagai

acuan untuk membuat jadwal perencanaan perawatan mesin electric motor

(7)

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: 1. Bagi Mahasiswa

Mahawiswa memperoleh pengalaman dalam penerapan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) dalam memberikan perencanaan perawatan mesin yang optimal di perusahaan. 2. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat kerja sama antara Fakultas Teknik, Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara dengan pihak perusahaan sehingga Teknik Industri lebih dikenal luas sebagai forum disiplin ilmu terapan produktivitas. 3. Bagi perusahaan

Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan perusahaan untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan sistem perawatan mesin produksi.

1.4. Batasan dan Asumsi Masalah

1.4.1. Batasan Masalah

Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, antara lain:

1. Penelitian dilakukan pada mesin dengan tingkat downtime terbesar pada proses produksi pulp (bubur kertas) di Fiberline area PT. RAPP yaitu mesin

electric motor.

(8)

3. Data kerusakan mesin yang digunakan adalah data tahun terakhir yaitu tahun 2015 (bulan januari-desember).

1.4.2. Asumsi Masalah

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Proses produksi berjalan sesuai dengan jadwal rencana produksi yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Operator maintenance yang bekerja adalah operator yang terampil dan mempunyai kompetensi (skill).

3. Tidak ada penambahan jumlah mesin produksi selama penelitian berlangsung.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian.

Bab II Gambaran umum Perusahaan PT. RAPP.

Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perawatan mesin (maintenance) dengan metodeRCM (Realibility Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis).

(9)

penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, dalam bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data yang sudah tersedia.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan masalah.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Siswa mencatat informasi penting yang terdapat dalam surat resmi dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan ejaan. Bahasa surat

Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialoq tentang alamat, keluargaku dan anggota tubuh.. 5.1 Mengidentifikasi bunyi huruf

[r]

MEMBACA/QIRA’AH (Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan rumah) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Nilai Budaya Dan Karakter

1) Selalu berpenampilan menarik dan penuh wibawa. Kesan pertama mahasiswa saat bertemu dosennya adalah fisik dari dosen tersebut. dengan penampilan yang menarik dan penuh wibawa

[r]

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua puluh tiga Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Belas, mengambil tempat di Badan PMPD, PP dan KB Kabupaten Seluma Jalan Bendungan Seluma tais kode