• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UKM SEBAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UKM SEBAGA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UKM SEBAGAI PENGGERAK

EKONOMI DESA

sebagai tugas kuliah dan pengganti mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Zein Muttaqin M.A

Oleh :

Muhammad Safarullah : 13423002 Septy Putriasih : 14423083

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

ii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, Shalawat serta salam yang tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan kepada kita arti Islam itu sendiri. Dan sehingga Makalah Mata Kuliah Manajemen Risiko dapat kami selesaikan guna sebagai salah satu tugas yang telah diberikan. Sebelumnya, kami haturkan terima kasih kepada bapak Zein Muttaqin M.A sebagai dosen pengajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengumpulkan tugas makalah ini, serta seluruh pihak yang telah memberikan motivasi kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar , bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami terus mengharapkan bimbingan dari dosen pengajar agar kami dapat mengerjakannya lebih baik lagi. Harapan kami , semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya. Akhirnya kami ucapkan terima kasih. Akhir kata

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta,19 Desember 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

Cover ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan penulisan ... 2

D. Manfaat Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Apa Pengertian UKM ... 3

B. Mengapa UKM menjadi alternatif perkembangan Ekonomi ... 4

C. Kontribusi UKM terhadap perkembangan ekonomi desa ... 10

D. Dampak UKM terhdap perkembangan ekonomi nasional ... 11

BAB III PENUTUP ... 14

A. Kesimpulan ... 14

(4)

4 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan

tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis

ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha

berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat

pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila

pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali

terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan

unit usaha lainnya. UKM (Usaha Kecil Menengah selain sebagai salah satu alternatif lapangan

kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis

nmoneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan

usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan

Negara Indonesia.

Dan sangat sering kita menemukan usaha kecil menengah (UKM) yang bermunculan

akibat dampak krisis ekonomi yang barusan terjadi yang mana masyarakat ingin melakukan

sebuah kontribusi yang nyata untuk perkembangan ekonomi yang kreatif sehingga munculah ide

(5)

5 B.Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas maka dapat merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa pengertian UKM ?

2. Mengapa UKM menjadi alternatif perkembangan ekonomi ?

3. Seberapa besar kontribusi UKM terhadap perkembangan ekonomi desa?

4. Bagaimana dampak UKM terhdap perkembangan ekonomi nasional ?

C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dari UKM.

2. Mengetahui mengapa UKM menjadi alternative perkembangan ekonomi.

3. Mengetahui seberapa besar kontribusi UKM terhadap perkembangan Ekonmi

Desa.

4. Mengetahui dampak UKM terhadap Ekonomi Nasional.

D.Manfaat Penulisan

Dengan adanya penulisan makalah ini dapat memberikan pengetahuan

serta menambah wawasan untuk mengetahui secara jelas definisi dari UKM dan

(6)

6 BAB II

PEMBAHASAN 1. Apa pengertian UKM.

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya

berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM

hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat

berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia UKM dapat

menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur (Putri, 2016).

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu

yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti

aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam

menghadapi krisis tersebut (Ainuri, 2009). Mengingat pengalaman yang telah dihadapi

oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor

swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya

karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha

lainnya.

UKM (Usaha Kecil Menengah selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja

baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis

nmoneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam

mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan

(7)

7 2. UKM menjadi alternatif perkembangan ekonomi.

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya

berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM

hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat

berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia UKM dapat

menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur. Menurut

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM memiliki kriteria sebagai Usaha Mikro, usaha

kecil dan usaha menengah.

Usaha mikro merupakan usaha produktif yang memenuhi kriteria memiliki

kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000. Untuk usaha

kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaa yang dimiliki, dikuasai atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar

yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 sampai dengan paling banyak

Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000. sedangkan usaha menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan anak

perusahaa yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp

500.000.000 sampai dnegan paling banyak Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 2.500.000.000 sampai

dengan paling banyak Rp 50.000.000.000.

UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu

daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber

Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan

daerah maupun pendapatan negara Indonesia.Usaha kecil menengah telah terbukti

(8)

8 keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar hampir 60%,

penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia dan

kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000). Dalam

menghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka pengembangan UKM

diarahkan pada :

 Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM;

 Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses terhadap sumber modal yang transparan dan lebih murah

 Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif

 Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan

usaha besar di Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya

usaha kecil menengah dalam era perdagangan bebas tergantung dari

kemampuan bersaing dan peningkatan efisiensi serta membentuk

jaringan bisnis dengan lembaga lainnya.

Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah :

Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.

 Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.

 Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau

penyerapannya terhadap tenaga kerja.

 Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang

pada umumnya birokratis.

(9)

9 3. Kontribusi UKM terhadap perkembangan Ekonomi Desa.

Perkembangan ekonomi dunia akan didominasi oleh usaha kecil dan menengah.

Daerah yang memiliki jaringan yang kuat pada usaha kecilnya akan berhasil dalam

persaingan industri di pasar domestik maupun global. Oleh karena pemerintah daerah

sudah seharusnya memberi perhatian karena UKM adalah aset daerah. Pemerintah

Daerah sudah mengetahui sejak awal peran UKM dalam perekonomian daerah

masing-masing. Tantangan yang dihadapi setiap daerah adalah penyiapan lapangan kerja karena

pertambahan angkatan kerja yang begitu pesat. Hal ini bisa dilihat dari tingkat

penganguran yang cukup tinggi di hampir semua daerah. Peranan UKM dirasakan begitu

penting karena sektor ini tidak hanya sebagai sumber mata pencarian, tetapi juga

menyediakan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat

dengan tingkat pengetahuan dan keterampilannya yang rendah. Sektor ini sangat terbuka

kepada siapa saja maka jangan heran jika jumlahnya sangat banyak dan sangat bervariasi.

UKM dasarnya dapat melakukan transaksi dengan pelaku ekonomi dari mana saja,

baik sesama UKM, usaha besar, dan dapat menggalang kerjasama internasional. UKM

sangat berperan memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup masyarakat. Pada saat yang

sama UKM memberi kontribusi terhadap ekspor suatu negara. Dalam hal ini UKM

berperan sebagai distributor sekaligus pangsa bagi berbagai produk yang dihasilkan usaha

besar. Untuk produk konsumsi tertentu seperti mie instan dan kosmetik, UKM adalah

pasar utama yang mencapai pangsa 91 persen (Yustika 2005) UKM memberi kontribusi

pada PDRB melalui ekspor produknya baik ke luar negeri maupun perdagangan antar

pulau. Memang studi dalam aras regional hampir tidak ada namun dari pengalaman

beberapa negara kita mempelajari bahwa sumbangan UKM terhadap pendapatan nasional

cukup besar. Sebagai gambaran kontribusi UKM terhadap PDB pada tahun 1994, di

Australia sebesar 39,6%, Kanada 59,24%, Jepang 79,2%, dan Amerika 53,67%.

Demikian juga dalam penyerapan tenaga kerja; peranan UKM di Australia sebesar

95,0%, Kanada 99,8%, Jepang 99,1%, dan Amerika 99,72% (Prawirokusumo 1999).

Gambaran yang sama juga cukup positif untuk Indonesia. Data hasil studi BPS

(10)

10 bahwa peranan UKM terhadap PDB di Indonesia tidak terlalu rendah, yaitu sebesar

38,9% di luar Migas. Bahkan gambaran yang lebih menggembirakan yaitu kemampuan

UKM menyerap tenaga kerja. Peranan UKM dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia

mencapai angka lebih dari 88 %. (Prawirokusumo 1999). Dari gambaran tersebut dapat

memberi kesan bahwa hal yang sama berlaku pula dalam aras regional. Gambaran yang

sama tentang kondisi UKM di Indonesia juga dipaparkan oleh Husen (2005). Menurut

Husen, ada sekitar 40 juta pelaku usaha di Indonesia yang terdiri dari 39 juta pelaku

usaha mikro, 640 ribu pelaku unit usaha kecil, 70 ribu pelaku usaha menengah dan 11

ribu pelaku usaha besar. Di antara usaha mikro tersebut, 93 persen di antaranya

merupakan usaha tani dan usaha lain yang terkait dengan pertanian, termasuk petani

penyekap, penyewa, dan petani gurem. Dengan demikian jelas bahwa mikro merupakan

pelaku utama usaha dominan di Indonesia dan usaha mikro pertanian merupakan porsi

terbesar.

Seperti telah diungkapkan di atas UKM membuka kesempatan kerja sehingga

membantu daerah bersangkutan mengatasi pengangguran. Pengalaman Indonesia selama

ini menunjukkan bahwa UKM dan usaha mikro menyediakan 97 persen kesempatan

kerja. Dari keseluruhan kesempatan kerja yang disediakan usaha mikro, sektor distribusi

barang (baca pedagang) sekitar 70 persen dan sisanya bergerak di sektor yang lain.

Mereka yang mempunyai 2 atau lebih kegiatan usaha (distribusi barang dan usaha lain)

sekitar 65 persen. Usaha lain yang sering digeluti adalah produksi barang dan jasa dalam

aras rumah tangga.

UKM menjadi dewa penolong suatu daerah pada saat krisis ekonomi yang

menimbulkan pengangguran. Ketika terjadi masalah pada usaha besar akibat kondisi

ekonomi makro, UKM menjadi penyedia kesempatan kerja bagi sebagian besar tenaga

kerja yang baru di PHK. Namun ketika kondisi ekonomi membaik dan usaha besar

kembali tumbuh, mereka tidak mudah menyerap pekerja di sektor UKM. Hambatan

struktural berupa berbagai persyaratan seperti keterampilan khusus, pendidikan, dan

sebagainya, sering menjadi faktor penyebab utama. Di sisi lain mobilitas tenaga kerja di

antara UKM sendiri sangat terbuka. Fenomena-fenomena di atas menggambarkan UKM

(11)

11 dinamika perubahan ekonomi nasional. Kemampuan itulah yang oleh penulis disebut

sebagai sistem kemandirian ekonomi. (Yustika 2005)

4. Dampak UKM terhadap perkembangan Ekonomi Nasional.

Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang peranan penting dalam ekonomi

Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi

penciptaan lapangan kerja. Peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perekonomian

Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam

kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3)

pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan

masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam

menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak dilanda

krisis belum semuanya berhasil dipertahankan sehingga pemulihan ekonomi belum

optimal.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menegkop & UKM), usaha-usaha kecil

termasuk usaha-usaha rumah tangga atau mikro (yaitu usaha dengan jumlah total

penjualan (turn over) setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun 2000 meliputi

99,9 persen dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia. Sedangkan usaha-usaha

menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp. 1

Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya 0,14 persen dari jumlah total usaha. Dengan

demikian, potensi UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 per sen dari jumlah total

usaha yang bergerak di Indonesia.

Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap

perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen. 1. Departemen

Perindustrian dan Perdagangan; 2. Departemen Koperasi dan UKM, namun demikian

usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena

pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang

(12)

12 Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha

dominan dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2000),

pada tahun 1999 usaha-usaha kecil (termasuk usaha rumah tangga) mempekerjakan 88,7

persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia., sedangkan usaha menengah

mempekerjakan sebanyak 10,7 persen. Ini berarti bahwa UKM mempekerjakan sebanyak

99,4 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia. Disamping ini nilai tambah bruto total

yang dihasilkan usaha-usaha kecil secara keseluruhan meliputi 41,9 per sen dari Produk

Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 1999, sedangkan usaha-usaha menengah

secara keseluruhan menghasilkan 17,5 persen dari POB (Iihat juga Thee Kian Wie,

2001). Dengan demikian, nilai tambah bruto total yang dihasilkan UKM secara

keseluruhan hampir sebesar 60 persen dari PDB.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin terbukanya

pasar didalam negeri, merupakan ancaman bagi UKM dengan semakin banyaknya barang

dan jasa yang masuk dari luar dampak globalisasi. Oleh karena itu pembinaan dan

pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis untuk

mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM dapat tercapai dimasa

mendatang. Dengan berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan

masyarakat secara keseluruhan.

Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar

berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. Pada tahun 1996 data Biro Pusat

Statistik menunjukkan jumlah UKM = 38,9 juta, dimana sektor pertanian berjumlah 22,5

juta (57,9%), sektor industri pengolahan = 2,7 juga (6,9 %), sektor perdagangan, rumah

makan dan hotel = 9,5 juta (24%) dan sisanya bergerak dibidang lain. Dari segi nilai

ekspor nasional (BPS, 1998). Nilai ini jauh tertinggal bila dibandingkan ekspor usaha

kecil negara-negara lain, seperti Taiwan (65 %), Cina 50 %), Vietnam (20 %), Hongkong

(17 %), dan Singapura (17 %). Oleh karena itu, perlu dibuat kebijakan yang tepat untuk

mendukung UKM seperti antara lain: perijinan, teknologi, struktur, manajemen, pelatihan

(13)

13 Krisis ekonomi telah mengakibatkan jumlah unit usaha menyusut secara drastis

(7,42%), dari 39,77 juta unit usaha pada tahun 1997 menjadi 36,82 juta unit usaha pada

tahun 1998, dan bahkan usaha menengah dan besar mengalami penurunan jumlah unit

usaha lebih dari 10%. Usaha menengah relatif yang paling lamban untuk pulih dari krisis

ekonomi, padahal usaha menengah memiliki peran strategis untuk menjaga dinamika dan

keseimbangan struktur perekonomian nasional dan penumbuhan kehidupan yang lebih

demokratis.

Usaha mikro, kecil dan menengah memberikan lapangan kerja bagi 99,45%

tenaga kerja di Indonesia, dan masih akan menjadi tumpuan utama penyerapan tenaga

kerja pada masa mendatang. Selama periode 2000 – 2003, usaha mikro dan kecil telah

mampu memberikan lapangan kerja baru bagi 7,4 juta orang dan usaha menengah mampu

memberikan lapangan kerja baru sebanyak 1,2 juta orang. Pada sisi lain, usaha besar

hanya mampu memberikan lapangan kerja baru sebanyak 55.760 orang selama periode

2000 – 2003. Hal ini merupakan bukti bahwa UMKM merupakan katup pengaman,

(14)

14 BAB III

PENUTUP A.Kesimpulan

Tantangan yang dihadapi setiap daerah adalah penyiapan lapangan kerja sebagai akibat pertambahan angkatan kerja yang begitu pesat. Hal ini bisa dilihat dari tingkat penganguran

yang cukup tinggi di hampir semua daerah. Peranan UKM dirasakan begitu penting karena

sektor ini tidak hanya sebagai sumber mata pencarian, tetapi juga menyediakan lapangan

kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat dengan tingkat pengetahuan dan

keterampilannya yang rendah. Sektor ini sangat terbuka kepada siapa saja maka jangan heran

jika jumlahnya sangat banyak dan sangat bervariasi. Pengalaman negara lain menunjukkan

bahwa UKM memberi kontribusi besar terhadap PDRB. Salah satu kelemahan UKM adalah

akses ke pasar yang sangat kompetitif. Hal ini karena jumlah UKM sangat banyak melayani

(15)

15 DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, M. 2011. Perencanaan Daerah: Bagaimana Membangun Ekonomi Lokal, Kota dan

Kawasan. Jakarta.

Riyadi, B., Supriady, D. 2004. Perencanaan Pembangun Daerah: Strategi Menggali Potensi Dalam

Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta.

Ainuri, M. 2009. Nilai Ekonomi Modal Sosial Sebagai Media Rekaysa Difusi Teknologi Pada

Sentra Industri Pangan Skala Kecil. Vol 29(4).

Sintya, Putri, E. Usaha Kecil Menengah sebagai Potret UKM Indonesia. http://bisnis dan

Investasi.com.

Badan Pusat Statistik(BPS).2000.tingkat ekspor barang terhadap industri UKM.Jakarta

Yustika,2005.kemadirian ekonomi melalui kegiatan UKM untuk kemandirian desa.Jakarta.

Prawirokusumo,S.1999,peranan UKM dalam penyerapan tenaga kerja akibat dampak krisis

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

Permainan stacko telah diterapkan dalam pembelajaran pelafalan bahasa mandarin kelas XI oleh Sholihah (2017: 6) dengan hasil pada proses pembelajaran pelafalan bahasa

Ibadah Perayaan Syukur Tahunan yang dirangkaikan dengan HUT Gereja Toraja ( Perayaan 70 Tahun Gereja Toraja) & Hari Kemerdekaan RI, akan dilaksanakan pada tanggal

Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menunjukkan bahwa hasil penelititian terdahulu yang tidak konsisten, maka penulis bermaksud untuk membuat sebuah tulisan dari

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan