• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN VARIABEL MEDIATOR KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan PT Telkomsel Branch Malang) | Kusuma | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN VARIABEL MEDIATOR KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan PT Telkomsel Branch Malang) | Kusuma | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

68

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DENGAN VARIABEL MEDIATOR KEPUASAN KERJA

(Studi pada Karyawan PT Telkomsel

Branch

Malang)

Arga Dwi Kusuma Bambang Swasto Sunuharjo

Mohammad Iqbal Fakultas Ilmu Administrasi

Univеrsitas Brawijaya

Malang

argadk86@gmail.com

ABSTRACT

The background of this research is how employees get high job satisfaction from the condition of physical work environment, non-physical work environment and its effect on employee performance. This study aims to analyze and explain the significant effect of physical work environment on job satisfaction, non-physical work environment to job satisfaction, physical work environment to employee performance, non-physical work environment to employee performance, and job satisfaction on employee performance. This research uses explanatory research by using quantitative approach. The sampling technique used is saturated sampling. This study uses questionnaires with the number of respondents as many as 49 employees of PT Telkomsel Branch Malang. Data analysis used is descriptive analysis and inferential statistic analysis using path analysis. The result of this research shows that the physical work environment has a significant influence on job satisfaction with Sig 0,001 < 0,05, non-physical working environment has significant effect on job satisfaction with Sig 0,004 < 0,05, physical work environment has significant effect to employee performance with Sig 0,004 < 0,05, non-physical work environment has significant effect on employee performance with Sig 0,000 < 0,05, and job satisfaction has significant effect on employee performance with Sig 0,001 < 0,05.

Kеywords: Physical Work Environment, Non-Physical Work Environment, Job Satisfaction, Employee Performance

АBSTRАK

Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana karyawan mendapatkan kepuasan kerja yang tinggi dari kondisi lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh signifikan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja, lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja, lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan penelitian pejelasan (explanatory research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 49 karyawan PT Telkomsel Branch Malang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang menggunakan analisis jalur (path analysis).Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dengan Sig 0,001 < 0,05, lingkungan kerja non fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dengan Sig 0,004 < 0,05, lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan Sig 0,004 < 0,05, lingkungan kerja non fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan Sig 0,000 < 0,05, dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan Sig 0,001 < 0,05.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

69

PЕNDАHULUАN

Pada dasarnya sumber daya manusia memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk menghasilkan produk unggulan dan menciptakan lingkungan kerja sebaik mungkin, baik lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Sedarmayanti, 2001:21). Lingkungan kerja fisik dalam perusahaan haruslah nyaman dan menyenangkan mengingat pengaruhnya yang besar terhadap kepuasan dan kinerja karyawan serta hal lain dalam perusahaan yang harus diperhatikan adalah lingkungan kerja non fisik. Sugito dan Sumartono (2005:147) mengemukakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah komunikasi karyawan, hubungan dengan atasan dan lain sebagainya. Lingkungan kerja yang kondusif akan mempengaruhi kepuasan kerja dalam menjalani perkerjaan pada suatu perusahaan serta mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan sumber daya manusia.

Menurut Handoko (2000:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Jika kepuasaan kerja pada suatu perusahaan terpenuhi, maka kinerja karyawan akan meningkat dan memberikan konstribusi yang signifikan terhadap perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Menurut Hasibuan (2013:34) kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja karyawan adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan menyenangkan sehingga karyawan merasa betah dan semangat dalam menyelesaikan pekerjaanya di dalam ruang kerjanya.

PT Telkomsel Branch Malang merupakan perusahaan yang berdiri dibawah naungan PT Telkom Indonesia. PT Telkomsel Branch Malang secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular, mulai dari 3G, HSDPA, HSPA+, serta menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang meluncurkan secara komersial layanan mobile 4G LTE di Indonesia. PT Telkomsel

Branch Malang memiliki visi sebagai penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya. Misi PT Telkomsel Branch Malang, yaitu memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, serta mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. (Telkomsel, 2016)

Dalam rangka mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja, penulis memilih perusahaan PT Telkomsel Branch Malang sebagai obyek penelitian didasarkan pertimbangan karena penggunaan layanan data Telkomsel di Kota Malang cukup signifikan. Adapun jumlah pelanggan data Telkomsel di Kota Malang saat ini berjumlah sekitar 70% dari sekitar 1,4 juta total pelanggan di Kota Malang. Untuk itu, PT Telkomsel Branch Malang berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam menikmati layanan data Telkomsel. Sehingga, dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang professional dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan kinerja serta kepuasan kerja karyawan. (Telkomsel, 2016).

KАJIАN PUSTАKА Lingkungan Kerja

Sedamaryanti (2001:21) mendefinisikan lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Menurut Sugito dan Sumartono (2005:146) lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik dalam perusahaan di sekitar tempat kerja, seperti sirkulasi udara, warna tembok, keamanan, ruang gerak dan lain-lain

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

70 Kepuasan Kerja

Rivai dan Mulyadi (2009:246) mengemukakan kepuasan kerja sebagai penilaian dari pekerja tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja juga adalah sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.

Luthans (2006:243) mengungkapkan terdapat lima dimensi pekerjaan untuk merepretasikan karakteristik pekerjaan yang paling penting di mana karyawan memiliki respon afektif, yaitu:

1) Kepuasan pada pekerjaan itu sendiri.

Dalam hal ini di mana pekerjaan memberikan tugas yang menarik kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab. Pekerjaan yang menarik dan menantang memiliki kepuasan tersendiri bagi para karyawannya sehingga dalam dimensi ini, kepuasan kerja dapat timbul karena pekerjaan itu sendiri. 2) Kepuasan pada gaji.

Sejumlah upah yang diterima dan tingkat di mana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi. Karyawan melihat gaji sebagai refleksi bagi perusahaan bagaimana kontribusi mereka terhadap perusahaan.

3) Kepuasan pada kesempatan promosi.

Kesempatan untuk maju dalam organisasi. Kesempatan promosi memiliki perbedaan pengaruh dalam kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan promosi memiliki sejumlah bentuk yang berbeda dan memiliki berbagai penghargaan. Misalnya, individu yang dipromosikan atas dasar senioritas sering mengalami kepuasan kerja dibandingkan dengan individu yang dipromosikan atas dasar kinerja.

4) Kepuasan pada pengawasan.

Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku.

5) Kepuasan pada rekan kerja.

Tingkat di mana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial. Pada dimensi ini, rekan kerja berpengaruh kepada kepuasan kerja. Apabila seorang individu merasa memiliki rekan kerja yang baik, dapat membantu ketika mengalami kesulitan, dan memberikan dampak positif bagi kinerjanya, maka kepuasan kerjanya tinggi.

Kinerja Karyawan

Setiap perusahaan pasti mempunyai standar pengukuran kinerja yang berbeda-beda. Menurut Dharma (2003:355) kriteria utama dalam pemgukuran

kinerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pengukuran kuantitas, item-itemnya yaitu sebagai berikut:

a) Mampu melebihi target yang telah ditentukan perusahaan.

b) Menghasilkan target sesuai harapan perusahaan.

c) Target yang dihasilkan lebih baik dibandingkan rekan kerja.

2) Pengukuran kualitas, item-itemnya yaitu sebagai berikut:

a) Hasil kerja karyawan sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan perusahaan. b) Hasil kerja karyawan lebih baik dari

sebelumnya.

c) Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan.

3) Pengukuran ketepatan waktu, item-itemnya yaitu sebagai berikut:

a) Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan.

b) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan meningkat dibanding waktu lain.

c) Kecepatan waktu menyelesaikan tugas dibandingkan dengan standar perusahaan.

Hipotеsis

Gаmbаr 1. Modеl Hipotеsis

H1=Lingkungan kerja fisik (X1) berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja (Z) H2=Lingkungan kerja non fisik (X2) berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja (Z)

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

71 H3=Lingkungan kerja fisik (X1) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) H4=Lingkungan kerja non fisik (X2) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) H5=Kepuasan kerja (Z) berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y)

MЕTODEPЕNЕLITIАN

Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn

pеnjеlаsаn (еxplаnаtory rеsеаrch) dеngаn pеndеkаtаn kuаntitаtif. Pеnеlitiаn dilаkukаn di PT Telkomsel Branch Malang yang beralamat di Jalan Letjen S. Parman III No. 47 Malang. Didаpаt Fisik dan Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja

Variabel

Sumber: Data primer diolah, 2017

Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan dengan variabel Mediator Kepuasan Kerja

Variabel

Sumber: Data primer diolah, 2017

Deskrpisi Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan

Lingkungan kerja fisik pada PT Telkomsel Branch Malang sudah baik, hal ini sebagaimana telah diindikasikan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan kondisi lingkungan kerja fisik yang baik di tempat kerja. Menurut persepsi responden tentang lingkungan kerja fisik dengan indikator penerangan, warna dinding, udara, dan kebersihan

ruang kerja telah sesuai dengan harapan responden. Rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada kenyamanan dalam bekerja.

Pada variabel lingkungan kerja non fisik hasil rata-rata responden mengindikasikan bahwa lingkungan kerja non fisik sudah menunjang, hal ini berarti secara keseluruhan lingkungan kerja non fisik pada PT Telkomsel Branch Malang sudah memiliki kategori baik. Menurut persepsi responden tentang lingkungan kerja non fisik dengan indikator hubungan atasan dengan bawahan, hubungan antara karyawan dengan pimpinan, dan hubungan antar karyawan sudah terjalin dengan harmonis. Rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada hubungan yang harmonis antar karyawan.

Kinerja karyawan pada PT Telkomsel Branch Malang sudah baik, hal ini sebagaimana telah diindikasikan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan bekerja secara maksimal dengan indikator kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada item menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan. Serta pada variabel kepuasan kerja hasil rata-rata responden juga mengindikasikan bahwa kepuasan kerja karyawan sudah tercapai dengan indikator kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, kepuasan pada gaji, kepuasan pada kesempatan promosi, kepuasan pada pengawasan, dan kepuasan pada rekan kerja. Rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada terciptanya kepercayaan dari sesama rekan kerja.

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja

Lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa jika lingkungan kerja fisik semakin baik, maka dapat menciptakan suatu pekerjaan itu menjadi lebih menyenangkan sehingga tingkat kepuasan kerja karyawan dapat tercapai. Lingkungan kerja fisik yang nyaman dan aman sangat dibutuhkan karyawan di dalam ruang kerja karena dapat mempengaruhi sikap emosional dalam bekerja. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Odgers (2005) dalam buku Sukoco (2007:207) yang menyatakan lingkungan kantor yang sehat mempunyai tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis karyawan di kantor.

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

72 karyawan akan lebih betah berlama-lama bekerja di

dalam kantor sehingga dalam penyelesaian suatu tugas akan lebih maksimal dan karyawan juga akan merasa puas dengan hasil kerjannya. Hasil penilitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Asmoro (2011) yang menyatakan adanya pengaruh signifikan antara lingkungan kerja fisik dengan kepuasan kerja.

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja

Lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan jika lingkungan kerja non fisik semakin baik, maka akan menciptakan pekerjaan menjadi lebih menyenangkan untuk dikerjakan sehingga tingkat kepuasan kerja karyawan dapat tercapai. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Sugito dan Sumartono (2005:147) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah komunikasi karyawan, hubungan dengan atasan dan lain sebagainya.

Maksud dari teori tersebut adalah jika lingkungan kerja non fisik sudah tercipta dengan baik dan harmonis, maka karyawan akan menjadi lebih nyaman berada dalam perusahaan sehingga ketika pengerjaan suatu tugas dapat terselesaikan dengan baik dan kepuasan kerja juga dapat terpenuhi. Hasil penilitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Raziq dan Maulabakhsh (2014) yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja.

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan

Lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan lingkungan kerja fisik yang nyaman akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Sugito dan Sumartono (2005:146) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik dalam perusahaan disekitar tempat kerja, seperti sirkulasi udara, warna tembok, keamanan, ruang gerak, dan lain lain. Hal ini berarti perusahan perlu memperhatikan lingkungan kerja fisik di tempat kerja dan menciptakan suasana sebaik mungkin agar karyawan merasa betah dalam ruang kerja sehingga ketika menyelesaikan sebuah tugas karyawan bisa bekerja lebih optimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

Rachmadhani (2014) yang menyatakan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan

Lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan jika lingkungan kerja non fisik semakin baik maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja non fisik yang harmonis dalam hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan untuk memberikan rasa nyaman sehingga dalam melakukan pekerjaan menjadi lebih optimal. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Mangkunegara (2005:68) yang menyatakan lingkungan kerja mempunyai hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan, motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja, karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.

Pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Elton Mayo pada tahun 1924-1932 dalam buku Bateman dan Scott (2008:49) yang menyatakan hubungan sosial atasan dengan bawahan memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas kerja. Hasil penilitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmadhani (2014) yang menyatakan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

73 kinerja karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja.

Hasil penilitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Novita (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

KЕSIMPULАN DАN SАRАN Kеsimpulаn

1. Kondisi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik PT Telkomsel Branch Malang sudah baik dan menunjang serta kinerja karyawan dan kepuasan kerja juga sudah baik. 2. Lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

4. Lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sаrаn

1. Bagi PT Telkomsel Branch Malang

a. Berdasarkan dua belas indikator yang dijadikan pengukuran kepada responden pada variabel lingkungan kerja fisik, indikator tentang kesadaran karyawan dalam menjaga kebersihan ruang kerja memiliki skor rata-rata terendah namun masih dalam kategori baik, diharapkan seluruh karyawan untuk terus berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan di ruang kerja karena sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan itu sendiri.

b. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja mempunyai nilai (0,451), lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja sebesar (0,388). Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan lingkungan kerja non fisik agar karyawan memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Cara yang dapat dilakukan misalnya selalu menjaga hubungan kerja yang baik sesama karyawan. Hal tersebut perlu dilakukan karena berdasarkan penelitian item (X2.9) adanya rasa

kepercayaan dengan rekan kerja menunjukkan rata-rata yang rendah dibanding item lainnya.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian dengan cara melakukan penelitian di tempat lain sebagai objek penelitian dan mengganti atau menambahkan indikator lain yang bisa dikaitkan dengan kinerja karyawan. b. Mengingat variabel bebas dalam

penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.

DАFTАR PUSTАKА

Ahyari, A. 1999. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Jakarta: BPFE

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2004. Manajemen Motivasi. Cetakan Kedua. Jakarta: Grasindo

Asmoro, Ndaru Suryo. 2011. Pengaruh Iklim Organisasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Assauri. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Awan, Abdul Ghafoor. 2015. Impact of Working Environment on Employee’s Productivity. Jurnal. Multan: Institute of Southern Punjab. Vol. 7, No 1

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Erlangga

Bateman, Thomas S dan Scott A Snell. 2008. Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif, Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat

Bushiri, Christabella P. 2014. The Impact of Working Environment on Employees’ Performance: The Case of Institute of Finance Management In Dar Es Salaam Region. Dissertation. Tanzania: University of Tanzania

Chresstela, Yacinda. 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan.

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

74 Davis, Keith dan John W Newstrom. 1990. Perilaku

dalam Organisasi (Terj). Jakarta: Erlangga Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita. 2000. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiasaranan Indonesia

Hasibuan, Malayu. S. P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi edisi sepuluh. Yogyakarta: Andi

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mathis, dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Salemba Empat

Moekijat. 2002. Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Jaya

Nitisemito. A. S. 2000. Manajemen Personalia.: Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3. Jakarta: Ghalian Indonesia

Novita. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Nuraida, Ida. 2014. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: PT Kanisius

Pace, R Wayne dan Faelus F Don. 2010. Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan (Terj). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Panjaitan, Sherly Puput. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Rachmadhani, Intan. 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Raziq, Abdul dan Raheela Maulabakhsh. 2014. Impact of Working Environment on Job Satisfaction. Quetta: Balochistan University

Rivai, Veithzal dan Dedy Mulyadi. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sanusi, Anwar. 2012. Metode Penelitian Bisnis.

Jakarta: Salemba Empat

Sedarmayanti. 2001. Manajemen Perkantoran Modern. Bandung: Mandar Maju

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

Sukoco, M. Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga

Sugito, Pudjo dan Sumartono. 2005. Manajemen Operasional. Malang: Banyumedia

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

www.telkomsel.com/about/news/1212-telkomsel- hadirkan-pengalaman-digital-lifestyle-terbaik-di-malang-lewat-layanan-4g-lte, diakses pada 21 oktober 2016

Gambar

Tabel 1. Hasil Analisis Jalur Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja Variabel Variabel beta t Probabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer pada materi fertilisasi manusia yang sesuai dengan kaidah penelitian dan

PT. HM Sampoerna Tbk sebesar 0,23 dan perubahan nilai persentase mengalami peningkatan sebesar 0,06 dari tahun sebelumnya. Perubahan persentase yang mengalami

Bab IV : merupakan bab inti dari penelitian yang akan membahas analisis konflik batin tinjauan psikologi sastra pada tokoh Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya

Dengan merubah orientasi ruang ditambah dengan perletakan ventilasi yang baik diharapkan aliran udara menuju ruang lebih merata, kelembaban ruang terjaga, mendapatkan

Oleh sebab itu penelitian ini diarahkan untuk menemukan kebutuhan dan potensi apa yang sebenarnya ada dalam masyarakat sekitar kampus di Jatinangor setelah sekian

Ideologi kesusastraan yang muncul dalam sastra Jepang, contohnya mono no aware, yugen, dan sui tetap hidup bersama dengan berkembangnya ideologi baru lainnya yang ada

Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan cukup mempunyai perilaku verbal abuse yang tinggi (54,3%), responden yang memiliki pengalaman