SAK:
No.
SAK
Ikhtisar Ringkas
Tanggal Efektif
1.
Amandemen PSAK
2: Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa
Pengungkapan.
Amandemen PSAK 2 mensyaratkan entitas
untuk menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul dari arus
kas maupun perubahan nonkas.
1 Januari 2018
dengan penerapan
dini
diperkenankan.
2.
Amandemen PSAK
46: Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan
Aset Pajak
Tangguhan untuk
Rugi yang Belum
Direalisasi.
Amandemen PSAK 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk
mengklarifikasi bahwa perbedaan
temporer dapat dikurangkan timbul
ketika jumlah tercatat aset instrumen
utang yang diukur pada nilai wajar
dan nilai wajar tersebut lebih kecil
dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa
mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan
jumlah tercatat instrumen utang
melalui penjualan atau penggunaan,
misalnya dengan memiliki dan
menerima arus kas kontraktual, atau
gabungan keduanya.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk
menentukan apakah laba kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan
dapat dimanfaatkan, maka penilaian
perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dilakukan sesuai
dengan peraturan pajak.
c. Menambahkan bahwa pengurangan
pajak yang berasal dari pembalikan
aset pajak tangguhan dikecualikan
dari estimasi laba kena pajak masa
depan. Lalu entitas membandingkan
perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dengan estimasi laba
1 Januari 2018
dengan penerapan
dini
No.
SAK
Ikhtisar Ringkas
Tanggal Efektif
kena pajak masa depan yang tidak
mencakup pengurangan pajak yang
dihasilkan dari pembalikan aset pajak
tangguhan tersebut untuk menilai
apakah entitas memiliki laba kena
pajak masa depan yang memadai.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba
kena pajak masa depan dapat
mencakup pemulihan beberapa aset
entitas melebihi jumlah tercatatnya
jika terdapat bukti yang memadai
bahwa kemungkinan besar entitas
akan mencapai hal tersebut.
3.
PSAK 3 (Penyesuaian
2016): Laporan
Keuangan Interim.
PSAK 3 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi
bahwa pengungkapan interim yang
dipersyaratkan harus dicantumkan dalam
laporan keuangan interim atau melalui
referensi silang dari laporan keuangan
interim seperti komentar manajemen atau
laporan risiko yang tersedia untuk pengguna
laporan keuangan interim dan pada saat yang
sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak
dapat mengakses informasi yang ada pada
referensi silang dengan persyaratan dan
waktu yang sama maka laporan keuangan
interim entitas dianggap tidak lengkap.
1 Januari 2017
dengan penerapan
dini
diperkenankan.
4.
PSAK 24
(Penyesuaian 2016):
Imbalan Kerja.
PSAK 24 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa pasar obligasi
korporasi berkualitas tinggi dinilai
berdasarkan denominasi mata uang obligasi
tersebut dan bukan berdasarkan negara di
mana obligasi tersebut berada.
1 Januari 2017
dengan penerapan
dini
diperkenankan.
5.
PSAK 58
(Penyesuaian 2016):
Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki Untuk
Dijual dan Operasi
yang Dihentikan.
PSAK 58 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu
metode pelepasan ke metode pelepasan
lainnya dianggap sebagai rencana awal yang
berkelanjutan dan bukan sebagai rencana
pelepasan baru. Penyesuaian ini juga
mengklarifikasi bahwa perubahan metode
1 Januari 2017
dengan penerapan
dini
No.
SAK
Ikhtisar Ringkas
Tanggal Efektif
pelepasan ini tidak mengubah tanggal
klasifikasi sebagai aset atau kelompok
lepasan.
6.
PSAK 60
(Penyesuaian 2016):
Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.
PSAK 60 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai
sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana
dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk
menentukan apakah entitas memiliki
keterlibatan berkelanjutan dalam aset
keuangan dan apakah persyaratan
pengungkapan terkait keterlibatan
berkelanjutan terpenuhi.
1 Januari 2017
dengan penerapan
dini
diperkenankan.
File Lampiran:
Standar Akuntansi Keuangan yang Disahkan Selama Tahun 2016
No Standar
Akuntansi
Keuangan
Ikhtisar ringkas
Tanggal Efektif Tanggal
Pengesahan
1.
Kerangka
Konseptual
Pelaporan
Keuangan
(KKPK)
KKPK merupakan adopsi dari the
Conceptual Framework for
Financial Reporting
per 1 Januari
2016. KKPK ini akan
menggantikan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan (KDPPLK)
(Penyesuaian 2014) yang berlaku
efektif per 1 Januari 2015. KKPK
berlaku efektif sejak tanggal
pengesahan.
Link Terkait
28 September
Berita Pengesahan 28 September
2016
2.
Amandemen
PSAK
2:
Laporan Arus
Kas tentang
Prakarsa
Pengungkapan
Amandemen
PSAK
2
mensyaratkan entitas untuk
menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul
dari arus kas maupun perubahan
nonkas.
Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
PSAK 2: Laporan Arus Kas
1 Januari 2018
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
28 September 2016
3.
Amandemen
PSAK 46: Pajak
Penghasilan
tentang
Pengakuan Aset
Pajak
Tangguhan
untuk Rugi
yang Belum
Direalisasi.
Amandemen PSAK 46:
1.
Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan keduanya.2.
Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian1 Januari 2018
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
3.
Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang memadai.4.
Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut.Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
PSAK 46: Pajak Penghasilan
4.
PSAK
3
(Penyesuaian
2016): Laporan
Keuangan
Interim.
PSAK 3 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi
bahwa
pengungkapan interim yang
dipersyaratkan harus dicantumkan
dalam laporan keuangan interim
atau melalui referensi silang dari
laporan keuangan interim seperti
komentar manajemen atau laporan
risiko yang tersedia untuk
1 Januari 2017
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
pengguna laporan keuangan
interim dan pada saat yang sama.
Jika pengguna laporan keuangan
tidak dapat mengakses informasi
yang ada pada referensi silang
dengan persyaratan dan waktu
yang sama maka laporan
keuangan interim entitas dianggap
tidak lengkap.
Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
PSAK 3: Laporan Keuangan
Interim
5.
PSAK
24
(Penyesuaian
2016): Imbalan
Kerja.
PSAK 24 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa pasar
obligasi korporasi berkualitas
tinggi dinilai berdasarkan
denominasi mata uang obligasi
tersebut dan bukan berdasarkan
negara di mana obligasi tersebut
berada.
Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
1 Januari 2017
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
28 September 2016
6.
PSAK
58
(Penyesuaian
2016): Aset
Tidak Lancar
yang Dimiliki
Untuk Dijual
dan Operasi
yang
Dihentikan
PSAK 58 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa perubahan
dari satu metode pelepasan ke
metode pelepasan lainnya
dianggap sebagai rencana awal
yang berkelanjutan dan bukan
sebagai rencana pelepasan baru.
Penyesuaian
ini
juga
mengklarifikasi bahwa perubahan
metode pelepasan ini tidak
mengubah tanggal klasifikasi
1 Januari 2017
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
sebagai aset atau kelompok
lepasan.
Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
7.
PSAK
60
(Penyesuaian
2016):
Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan
PSAK 60 (Penyesuaian 2016)
mengklarifikasi bahwa entitas
harus menilai sifat dari imbalan
kontrak jasa sebagaimana dalam
paragraf PP30 dan paragraf 42C
untuk menentukan apakah entitas
memiliki
keterlibatan
berkelanjutan dalam aset
keuangan dan apakah persyaratan
pengungkapan terkait keterlibatan
berkelanjutan terpenuhi.
Link Terkait
Berita Pengesahan 28 September
2016
1 Januari 2017
dengan
penerapan dini
diperkenankan.
28 September 2016
8.
PSAK 70: Aset
dan Liabilitas
Pengampunan
Pajak
PSAK 70 memberikan pengaturan
perlakuan akuntansi atas aset dan
liabilitas pengampunan pajak
sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak (“UU
Pengampunan Pajak”).
Link Terkait
Berita Pengesahan 14 September
2016
*berlaku sejak
ditetapkannya
Undang-Undang
Pengampunan
Pajak
14 September 2016
9.
SAK Entitas
Mikro, Kecil,
dan Menengah
SAK EMKM merupakan standar
akuntansi keuangan yang berdiri
sendiri yang dapat digunakan oleh
entitas yang memenuhi definisi
entitas tanpa akuntabilitas publik
1 Januari 2018 dengan
penerapan dini diperkenankan.
yang signifikan sebagaimana
didefinisikan dalam SAK ETAP,
dan definisi dan karakteristik dalam
UU No. 20 Th 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM).
Penerbitan SAK EMKM ini
diharapkan dapat menjadi salah satu
pendorong literasi keuangan bagi
UMKM di Indonesia sehingga
memperoleh akses yang semakin
luas untuk pembiayaan dari industri
perbankan. Kedepannya, SAK
EMKM ini juga diharapkan dapat
menjadi dasar penyusunan dan
pengembangan pedoman atau
panduan akuntansi bagi UMKM
yang bergerak di berbagai bidang
usaha.
Link Terkait
Berita Pengesahan 24 Oktober
2016
ISAK/ Amandemen PSAK
Ikhtisar Ringkas Tanggal
Pengesahan Tanggal Efektif
1 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Exposure Draft Amandemen PSAK 1: Penyajian LaporanKeuangantentang Prakarsa
Pengungkapan telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan
28 Oktober
Pengungkapan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan
Amandemen PSAK 1 memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagai berikut:
PSAK 3: Laporan Keuangan Interim PSAK 5: Segmen Operasi
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 62: Kontrak Asuransi
atau setelah tanggal 1 Januari 2017 dan penerapan dini
diperkenankan.
2 Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
Exposure Draft Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri.
Amandemen PSAK 4 memperkenankan
penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.
18
Nopember 2015
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 secara retrospektif.
3 Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi
Exposure Draft Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
Amandemen PSAK 15 ini memberikan klarifikasi pada paragraf 36A tentang pengecualian
konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
18
Nopember 2015
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
4 Amandemen PSAK 16: Aset Tetap
Exposure Draft Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 16: Aset Tetap
28 Oktober
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
Amandemen PSAK 16 memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 secara prospektif.
5 Amandemen PSAK 16: Agrikultur: Tanaman Produktif
Amandemen PSAK 16 mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,
pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:
Aset Tetap.
16
Desember
2015 Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penerapan dini diperkenankan. Entitas
mengungkapkan fakta tersebut jika menerapkan opsi penerapan dini.
6 Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
Exposure Draft Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
Amandemen PSAK 19 memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu.
28 Oktober
2015 Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 secara prospektif.
7 Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Exposure Draft Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.
28 Oktober 2015
Pekerja Amandemen PSAK 24 ini menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
Januari 2016 secara retrospektif.
8 Amandemen PSAK 65: Laporan
Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi
Exposure Draft Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 65 tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi.
Amandemen PSAK 65 ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
18
Nopember 2015
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
9 Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
Exposure Draft Amandemen PSAK 66:
Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 66:
Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen PSAK 66 mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK 22:
Kombinasi Bisnis dan PSAK lain beserta
persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66.
18
Nopember 2015
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 secara prospektif.
10 Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
Exposure Draft Amandemen PSAK 67:
Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain
tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi telah disahkan menjadi Amandemen PSAK 67: Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
Amandemen PSAK 67 ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
18
Nopember 2015
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
11 PSAK 69: Agrikultur PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau
kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal.
PSAK 69 memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup. Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap. PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen. Sebagai contoh,
pemrosesan buah anggur menjadi minuman anggur (wine) dan wol menjadi benang.
2015 tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 dan dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Penerapan dini diperkenankan. Entitas
mengungkapkan fakta tersebut jika menerapkan opsi penerapan dini.
b. Pengesahan ISAK Tahun 2015
No ISAK/
Amandemen PSAK
Ikhtisar Ringkas Tanggal
Pengesahan Tanggal Efektif
1 ISAK 30: Pungutan Exposure Draft ISAK 30: Pungutan
telah disahkan menjadi ISAK 30:
Pungutan.
ISAK 30 merupakan interpretasi atas PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda
28 Oktober 2015
lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
2 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
Exposure Draft ISAK 31 menjadi ISAK 31 tentang Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
ISAK 31 memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
18 Nopember 2015
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2017. Penerapan dini diperkenankan.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui link ini
c. Pengesahan Penyesuaian Tahunan 2015
Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle 2010 – 2012 dan
Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
No Penyesuaian Tahunan
PSAK
Ikhtisar Ringkas Tanggal Efektif
1 PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi
PSAK 5 (Penyesuaian 2015)
menambahkan penungkapan deskripsi singkat sengmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
3 PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi
PSAK 13 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling
mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
4 PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap
PSAK 16 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
5 PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud
PSAK 19 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
6 PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis
PSAK 22 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.
PSAK 22 (Penyesuaian 2015) juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut:
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
7 PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
PSAK 25 (Penyesuaian 2015) memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
8 PSAK 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 53 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi definisi kondisi vesting
dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.
Berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan.
9 PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak
non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.