• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tertinggal atau Melaju : Studi Kapasitas Masyarakat Lokal Pasca Pembangunan Bandara Silangit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tertinggal atau Melaju : Studi Kapasitas Masyarakat Lokal Pasca Pembangunan Bandara Silangit"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan material. Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang kurang diharpakan bagi ‘sebagian orang tersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya.

(2)

sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional.Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (community/group). Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi.

(3)

infstruktur pendukung bagi pembangunan sosial, ekonomi dan pemerintahan.Contoh konkrit dari upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur transportasi adalah Pembangunan Bandara Silangit.

Bandara Silangit adalah bandar udara yang terletak di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Bandara ini memiliki ukuran landas pacu 2.400 m x 30 m. Jarak dari pusat kota sekitar 7 km.

Bandara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang.Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter.(http://silangit-airport.co.id/id/general/about-us diakses pada tanggal 03 Maret 2017).Pembangunan dari Bandara Silangit memakan ribuan hektar tanah di Desa Parik Sabungan ini semua menimbulkan dampak pergeseran peralihan baik secara ekonomi, sosial, dan ketersediaan infrastruktur.Namun dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah hilangnya lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Desa Parik Sabungan akibat dari pembangunan bandara tersebut.

(4)

pihak Swasta yang dimandatkan untuk menyelenggarakan pembangunan sering kali mengesampingkan faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terkorbannya masyarakat.

Dalam hal ini pemerintah mengharapkan akan adanya dampak positif bagi masyarakat sekitar Bandara Silangit, membawa dampak keuntungan positif bagi masyarakat seperti para pedagang di pinggir jalan dan para perencana serta pelaku pembangunan lainnya karena akan meningkatkan penghasilan dan penghidupan yang layak. Akan tetapi harapan tersebut tak menjadi kenyataan karena realitas yang terjadi adalah masyarakat sekitar bandara adalah pihak yang dirugikan khususnya para petani dalam proses pembangunan Bandara tersebut, mereka terpaksa kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian akibat lahan pertanian mereka telah habis terjual. Dan lahan tersebut telah dialih fungsikan menjadi pembangunan perumahan, perkantoran dan fasilitas lainnya untuk mendukung aktivitas Bandara.

Bandara Silangit dikelilingi oleh beberapa desa salah satunya adalah Desa Parik Sabungan. Desa Parik Sabungan memiliki 4 dusun yakni: Dusun Parik Sabungan, Dusun Sipintu-pintu, Dusun Pintu Besi, dan Dusun Sipintu-Pintu II.

(5)

usaha salon, usaha papan bunga, usaha doorsmeer, usaha bengkel, usaha bahan bangunan, usaha distributor minuman, dan usaha pemecah batu. Pasca pembangunan bandara Silangit masyarakat lokal memilih untuk membuat sebuah komunitas kelompok tani yang berjumlah 13 kelompok tani dimana dua kelompok tani sudah didanai oleh Bank Indonesia. Masyarakat lokal dengan komunitas petani serta simpan pinjam perempuan mempertahankan hubungan antar kekerabatan satu sama lain.

Dalam sebuah proses pembangunan belum tentu semua kelompok mayarakat mampu mampu menghadapi pembangunan tersebut karena kapasitas mereka berbeda beda. Milen (2014) mendefenisikan kapasitas sebagai kemampuan individu, organisasi atau sistem untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya secara efektif, efisien dan terus-menerus. Sedangkan Morgan (1986)merumuskan pengertian kapasitas sebagai kemampuan, keterampilan, pemahaman, sikap, nilai-nilai, hubungan, perilaku, motivasi, sumber daya, dan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap individu, organisasi, jaringan kerja/ sektor, dan sistem yang lebih luas untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dari waktu ke waktu.Dalam melihat definisi kapasitas masyarakat tersebut maka peneliti tertarik dengan usaha yang dilakukan oleh masyarakat lokal yang mempengaruhi pembangunan kinerja mereka baik secara individu maupun kelompok serta apa saja faktor-faktor yang menghambat dari transformasi sumber pendapatan masyarakat Desa Parik Sabungan pasca pembangunan Bandara Silangit.

(6)

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan ditelaah:

1. Bagaimana perbandingan sumber penghidupan antara masyarakat lokal dan masyarakat pendatang Desa Parik Sabungan pasca pembangunan bandara Silangit?

2. Bagaimana kapasitas masyarakat lokal Desa Parik Sabungan dalam memanfaatkan peluang usaha pasca pembangunan bandara Silangit?

3.Apa saja faktor-faktor yang menghambat dan mendorong transformasi sosial sumber pendapatanmasyarakat Desa Parik Sabungan pascapembangunan bandara Silangit?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni: 1. Mengetahui Bagaimana perbandingan sumber penghidupan antara masyarakat lokal dan masyarakat pendatang Desa Parik Sabungan pasca pembangunan bandara Silangit?

2. Mengetahui bagaimana kapasitas masyarakat lokal Desa Parik Sabungan dalam memanfaatkan peluang usaha pasca pembangunan bandara Silangit.

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

• Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan terutama yang berkaitan

dengan sosiologi ekonomi, sosiologi pedesaan dan sosiologi pariwisata serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik, Universitas Sumatera Utara.

• Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan pustaka dalam menambah wacana

pengetahuan dan diharapkan dapat menjadi inspirator untuk bisa melakukan penelitian yang serupa atau sejenis.

2. Manfaat Praktis

• Bagi Pedagang sekitar menuju Bandara Silangit, penelitian ini diharapkan

dapat bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan usahanya.

• Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan

pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan. 1.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah:

• Ho = Terdapat hubungan kapasitas masyarakat lokal dan masyarakat

(8)

• Ha = Tidak terdapat hubungan antara kapasitas masyarakat lokal dan

masyarakat pendatang terhadap pemanfaatan peluang usaha pasca pembangunan bandara Silangit.

1.6 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel adalah suatu batasan yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mempersepsikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Operasional variabel digunakan untuk melihat variabel-variabel yang menjadi kajian penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kapasitas Masyarakat Lokal serta Masyarakat Pendatang (sebagai pembanding), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan Usaha Pasca Pembangunan Bandara Silangit

1. Variabel Bebas (X)

Adapunyang menjadi indikatorKapasitas Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang dalam penelitian ini dengan melihat Sumberdaya Penghidupan (livelihoods assets), yakni:

1. Sumberdaya Manusia 2. Sumberdaya Sosial 3. Sumberdaya Alam 4. Sumberdaya Fisik 5. Sumberdaya Keuangan 2. Variabel Terikat (Y)

(9)

Bandara Silangit, yakni:

1. Konteks Kerentanan 2. Struktur dan Proses 3. Strategi Penghidupan 4. Capaian Penghidupan

1.7 Bagan Operasionalisasi Variabel

Variabel X Masyarakat Lokal Masyarakat Pendatang

Kapasitas Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang dalam Pemanfaatan Peluang Usaha

Sumberdaya Penghidupan

SUMBERDAYA MANUSIA

Mencakupi keterampilan, pengetahuan, kemampuan untuk bekerja dan kesehatan yang baik yang bersama-sama memungkinkan orang untuk mengejar strategi mata pencaharian yang berbeda dan mencapai tujuan mata pencaharian mereka. SUMBERDAYA SOSIAL (MODAL SOSIAL)

(10)

dan asosiasi dapat memperluas akses dan pengaruh orang-orang terhadap institusi lain. Demikian juga kepercayaan cenderung berkembang antara orang-orang yang terhubung melalui hubungan kekerabatan atau sebaliknya.

SUMBERDAYA ALAM

Dalam kerangka mata pencaharian yang berkelanjutan, hubungan antara modal alam dan Konteks Kerentanan sangat dekat. Banyak guncangan yang menghancurkan mata pencaharian orang miskin adalah proses alami yang menghancurkan modal alam (misalnya kebakaran yang menghancurkan hutan, banjir dan gempa bumi yang menghancurkan lahan pertanian) dan musiman sebagian besar disebabkan oleh perubahan nilai atau produktivitas modal alam selama tahun.

SUMBERDAYA FISIK

Modal fisik terdiri dari infrastruktur dasar dan barang produsen yang dibutuhkan untuk mendukung mata pencaharian.

• transportasi yang terjangkau;

• tempat berlindung dan bangunan yang aman; • persediaan air dan sanitasi yang memadai;

(11)

infrastruktur lainnya yang diakses dengan biaya yang berkaitan dengan penggunaan (misalnya jalan tol dan pasokan energi). Barang produsen dapat dimiliki secara individu atau kelompok atau diakses melalui pasar sewa atau 'biaya untuk layanan', yang terakhir umum dengan peralatan yang lebih canggih.

SUMBERDAYA KEUANGAN

Ada dua sumber utama modal finansial:

• Stok yang tersedia: Tabungan adalah jenis modal finansial pilihan karena tidak memiliki kewajiban yang melekat dan biasanya tidak memerlukan kepercayaan pada orang lain. Mereka dapat diselenggarakan dalam beberapa bentuk: uang tunai, deposito bank atau aset likuid seperti ternak dan perhiasan. Sumber keuangan juga bisa diperoleh melalui lembaga pemberi kredit.

(12)

Variabel Y Masyarakat Lokal Masyarakat Pendatang

Pemanfaatan Usaha Pasca Pembangunan Bandara

Silangit

KONTEKS KERENTANAN

Konteks kerentanan yang dimaksud yakni: - Kejadian yang mengejutkan

- Bencana alam - Konflik

- Perubahan musim

STRUKTUR DAN PROSES

Selain itu, mereka memiliki dampak langsung pada apakah orang mampu mencapai perasaan inklusi dan kesejahteraan. Karena budaya termasuk di daerah ini, mereka juga memperhitungkan perbedaan 'yang tidak dapat dijelaskan' lainnya dalam 'cara melakukan sesuatu' di masyarakat yang berbeda.

STRATEGI PENGHIDUPAN

Pendekatan mata pencaharian berusaha untuk mempromosikan pilihan, kesempatan dan keragaman. Ini tidak lebih jelas daripada perlakuan strategi penghidupannya - istilah menyeluruh yang digunakan untuk menunjukkan jangkauan dan kombinasi antara aktivitas dan pilihan yang dilakukan orang / orang untuk mencapai tujuan mata pencaharian mereka (termasuk kegiatan produktif, strategi investasi, pilihan reproduksi, dll).

(13)

sumber: department for international devolpment - suinstainable livelihood

1.8 Definisi Konsep

1. Transformasi Sosial

Transformasi sosial memiliki pengertian, perubahan menyeluruh dalam bentuk, rupa, sifat, watak, dan sebagainya, dalam hubungan timbal balik sebagai individu-individu maupun kelompok-kelompok.Dalam penelitian ini,

Dalam suinstainable livelihood istilah 'capaian' digunakan untuk memilih 'tujuan' karena dua alasan utama.

• Keberlanjutan: Kerangka kerja ini menyediakan cara berpikir tentang penghidupan dan mencoba untuk meningkatkan responsif. Namun, ini juga memiliki dimensi normatif: Kesulitannya adalah bahwa tujuan keberlanjutan yang luas ini sepertinya tidak mungkin dimiliki oleh semua pihak yang terlibat. Dengan menggunakan istilah 'tujuan' akan menimbulkan pertanyaan tentang 'tujuan siapa?' Sementara istilah 'capaian) lebih netral dan mendorong kita untuk fokus pada apa yang sebenarnya terjadi.

(14)

transformasi sosial yang dimaksudkan adalah dengan melihat apakah ada perubahan terlihat baik dalam segi sosial dan ekonomi dalam kegiatan sehari – hari secara individu-individu maupun kelompok-kelompok.

2. Sumber Penghidupan Masyarakat

Sumber penghidupan masyarakat merupakan cara berpikir tentang tujuan, ruang lingkup dan prioritas pembangunan. Dalam penelitian ini, sumber penghidupan merupakan suatu cara berpikir individu didalam kelompok dimasyarakat dalam melihat tujuan dari pembangunan bandara Silangit sehingga berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.

3. Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut. Dalam penelitian ini, masyarakat lokal merupakan masyarakat yang sudah tinggal cukup lama di Desa Parik Sabungan dan memiliki kebudayaansama sehingga dapat mempengaruhi lingkungan sekitar.

4. Masyarakat Pendatang

(15)

sebagai pembanding daripada masyarakat lokal dalam melihat peluang usaha yang digunakan bagi individu-individu maupun kelompok-kelompok.

5. Kapasitas Masyarakat

Kapasitas masyarakat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari semua kekuatan yang ada pada suatu kelompok masyarakat, sosial atau organisasi yang dapat mengurangi dampak dari suatu resiko atau dampak dari suatu bencana. Dalam penelitian ini, kapasitas masyarakat menjadi suatu kekuatan yang dapat maupun akan dilakukan oleh masyarakat secara individu dalam kelompok untuk mempertahankan suatu resiko dari bencana yang terjadi maupun yang akan terjadi.

6. Tertinggal

Tertinggal didefinisikan sebagai suatu keadaan wilayah di mana masih berjalan di tempat.Tertinggal yang dimaksud dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai suatu keadaan yang dialami masyarakat lokal di Desa Parik Sabungan untuk kedepannya pasca pembangunan bandara Silangit.

7. Melaju

Melaju didefinisikan sebagai suatu kedaaan wilayah masyarakat yang meningkat dalam berbagai aspek sosial maupun ekonomi.Melaju yang dimaksud dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai suatu keadaan yang

Referensi

Dokumen terkait

Bisa juga melalui akar filosofis kaum pengemis di sana, berpatokan dari penjelasan temanku bahwa orang luar yang ingin menikah dengan orang kampung pengemis, harus

Sumber daya modal dalam bisnis dapat berasal dari investasi seseorang atau sekelompok orang yang menjadi pemilik perusahaan atau berasal dari pihak luar seperti lembaga

Permasalahan yang ada pada wilayah pesisir pantai timur Kabupaten Tanjung. Jabung

post test yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada materi keliling dan luas lingkaran..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis kesilapan yang dilakukan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Malang dalam menerjemahkan teks

London :Global Media and Communication Journal Volume 3, Sage Publications.. Jurgen Habermas, Democracy and

Dan dalam Pasal 90 RUU KUHP dikatakan jika grasi terpidana mati ditolak dan pidana mati tidak dilaksanakan selama sepuluh tahun karena terpidana melarikan diri maka pidana

Dengan menggunakan suatu istilah yang lazim dalam konteks logika, dapat dikatakan juga bahwa dalam etika khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis faktual untuk sampai pada