Teknik Analisis Data 1. Tabulasi Data
2. Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas dengan Model Regresi Linear a. Menyusun persamaan analisis regresi model Cobb-Douglass
Ln Y = a + b1 LnX1 + b2 LnX2 + b3 LnX3 + b4 LnX4 + b5 LnX5 + b6 Ln X6 + D1 + D2 + ei
Keterangan :
a = Konstanta
b1…b6 = Koefisien regresi untuk X1 sampai X7 Y = Produktivitas padi sawah
X1 = Benih X2 = Pupuk X3 = Pestisida
b. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi
Autokorelasi
Jika DW < DL atau DW > 4 – DL berarti terdapat autokorelasi
Jika DW terletak antara DU dan 4 – DU berarti tidak ada autokorelasi Jika DW terletak antara DL dan DU atau 4 – DU/ diantara 4 – DU dan
4 – DL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti
Multikolinearitas
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat dari nilai toleransi
yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari 10
heteroskedastisitas
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi
heteroskedatisitas
Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
X4 = Tenaga kerja dalam keluarga X5 = Tenaga kerja luar keluarga X6 = Pengalaman bertani
D1 = Kearifan lokal D2 = Perubahan iklim
c. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian secara bersama-sama dengan menggunakan uji F
Jika signifikasni > 0,05 maka Ho diterima, artinya variabel
independen secara bersama- sama berpengaruh nyata terhadap variabel
dependen
b. Uji t
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima, artinya variabel dependen
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel independen secara individu
3. Analisis Uji Beda Rata-rata a. Uji Normalitas
Jika signifikasni > 0,05 maka data berdistribusi normal
b. Uji t
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, artinya ada perbedaan
produktivitas tahun 2009 dan 2012
Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Sampel Berdasarkan Pengetahuan tentang Karakteristik Iklim di Wilayahnya
Didasarkan atas jawaban sampel terhadap pertanyaan yang diajukan
mengenai merasakan adanya perubahan iklim selama empat tahun terakhir, seperti
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Gambaran Sampel Berdasarkan Pengetahuan Perubahan Iklim Jumlah
(orang) (%) Merasakan perubahan iklim 29 96,67 Tidak merasakan perubahan iklim 1 3,33
Jumlah 30 100
Pengetahuan
Sampel
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Tabel 1. di atas menujukkan jumlah sampel yang merasakan perubahan
iklim sebanyak 29 orang (96,67%), sedangkan sisanya tidak merasakan perubahan
iklim. Sampel yang tidak merasakan perubahan iklim tidak mempunyai patokan
kalender tanam, sehingga bila akan menanam mengikuti waktu tanam yang
dilakukan petani di lingkungan sekitar. Sampel merasakan perubahan iklim
berdasarkan pemahaman masing-masing, sehingga meskipun sama-sama
merasakan perubahan iklim akan berbeda pemahaman antara satu dengan yang
lain.
2. Gambaran Umum Sampel Berdasarkan Kondisi Musim Di Wilayahnya Gambaran umum sampel berdasarkan kondisi musim meliputi jawaban
sampel terhadap kondisi musim selama empat tahun terakhir apakah (a) musim
hujan yang lebih panjang, (b) musim kemarau yang lebih panjang, (c) tidak ada
perubahan, seperti dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2. Gambaran Sampel Berdasarkan Kondisi Musim Di Wilayahnya Jumlah
(orang) (%) Musim hujan yang lebih panjang 28 93,4 Musim kemarau yang lebih panjang 1 3,3
Tidak ada perubahan 1 3,3 Jumlah 30 100
Sampel Pengetahuan
Tabel 2. di atas menunjukkan pemahaman sampel menurut kondisi
musim di wilayahnya, sampel yang merasakan tidak adanya perubahan selama 4
tahun terakhir sebanyak 1 orang (3,3%), selebihnya sampel merasakan perubahan
musim penghujan dan musim kemarau.
3. Gambaran Umum Sampel Berdasarkan Kondisi Musim Hujan Di Wilayahnya
Gambaran umum sampel berdasarkan kondisi musim hujan meliputi
jawaban sampel terhadap kondisi musim hujan saat ini apakah (a) curah hujan dan
intensitasnya tinggi, (b) curah hujannya tinggi dan intensitasnya rendah, (c) curah
hujannya rendah dan intensitasnya tinggi, (d) curah hujan dan intensitasnya
rendah, seperti dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Gambaran Sampel Berdasarkan Kondisi Musim Hujan Di Wilayahnya
Jumlah
(orang) (%)
Curah hujan dan intensitasnya tinggi 21 70
Curah hujannya tinggi dan intensitasnya rendah 4 13,33 Curah hujannya rendah dan intensitasnya tinggi 4 13,33
Curah hujan dan intensitasnya rendah 1 3,33
Jumlah 30 100
Sampel Pengetahuan
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Tabel 3. di atas menunjukkan pemahaman sampel menurut kondisi
musim hujan di wilayah petani. Sampel yang merasakan musim hujan dengan
curah hujan dan intensitas tinggi sebanyak 21 orang (70%), 4 orang (13,33%)
merasakan curah hujannya tinggi dan intensitasnya rendah, 4 orang (13,33%)
lainnya meraakan curah hujannya rendah dan intensitasnya tinggi, sisanya
merasakan curah hujan dan intensitasnya rendah.
4. Gambaran Umum Sampel Berdasarkan Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Pertanian
Didasarkan atas jawaban sampel tentang pertanyaan dampak perubahan
Tabel 4. Gambaran Sampel Menurut Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap
Ya Tidak
29 1 30
(96,67%) (3,33%) (100%)
0 30 30
(0%) (100%) (100%)
25 5 30
(83,33%) (16,67%) (100%) 18 12 30 (60%) (40%) (100%) Penurunan Kualitas
Jumlah Sampel
(Orang) Total (orang)
Kegiatan Pertanian
Gagal Panen
Perubahan Produksi Pengaruh perubahan
iklim
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Tabel di atas menunjukkan pengaruh perubahan iklim terhadap kegiatan
pertanian padi sawah. Sampel yang menyatakan perubahan iklim mempengaruhi
kegiatan pertanian sebanyak 29 orang (9,67%), sedangkan sisanya menyatakan
perubahan iklim tidak mempengaruhi kegiatan pertanian, namun 30 orang (100%)
menyatakan tidak mempengaruhi kegagalan panen. Sampel menyatakan pengaruh
perubahan iklim berdampak pada produksi sebanyak 25 orang (83,33%) dan 18
orang (60%) menyatakan penurunan kualitas produksi.
HASIL KOMPUTASI
1. Hasil Komputasi Analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dengan model regresi linear yang ditansformasi ke dalam logaritma natural
Untuk memastikan Analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dengan model
regresi linear yang ditansformasi ke dalam logaritma natural yang dipakai cocok,
maka dilakukan pengujian asumsi klasik.
1.1. Pengujian Asumsi Klasik A. Uji Normalitas
Untuk menegetahui normal tidaknya data produksi, benih, pupuk, pestisida,
tenaga kerja dalam kelurga, tenaga luar keluarga, pengalaman berusahatani per
luas lahan pada tahun 2009 dan 2012 maka dilakukan uji normalitas pada tabel
sebagai berikut :
Tabel A. 1. Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Nilai signifikansi data untuk variabel dependen (produksi), independen
(benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga
dan pengalaman berusahatani) pada tahun 2009 masing-masing adalah 0,134;
independen tahun 2009 berdistribusi normal. Uji normalitas data tahun 2012 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel A. 2. Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Nilai signifikansi data untuk variabel dependen (produksi), independen
(benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga
dan pengalaman berusahatani) pada tahun 2012 masing-masing adalah 0,247;
0,71; 0,627; 0,858; 0,921; 0,066; 0,727; sehingga data variabel dependen dan
B. Uji Multikolinearitas
Tabel B. Hasil Analisis Uji Multikolinearitas
Variabel
VIF 1.18677 1.10051 1.07189 1.15145 1.24486 1.2284973 1.35425 1.021262
Tolerance
0.84262 0.90867 0.93293 0.86847 0.8033 0.8140026 0.73842 0.979181
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Dari hasil analisis di atas didapatkan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF
kurang dari 10, maka artinya tidak terjadi multikolinearitas.
C. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pola pada scatterplot hasil dari analisis diketahui bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat pada titik- titik pada scatterplot
yang tidak membentuk pola tertentu, sehingga titik-titik tersebut tidak mempunyai
pola yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka nol
(0) pada sumbu Y.
D. Uji Autokorelasi
Nilai DW dari output didapatkan 1,742, nilai dL 1,33493 dilihat pada tabel
DW untuk signifikansi 0,05 dengan jumlah data sebanyak 60 dan jumlah variabel
independen sebanyak 8. DW > dL atau 1,874 > 1,33494 dan DW < 4-dL atau
1,874 < 4-1,33493 = 2,6607, maka dapat disimpulkan bahwa DW dari hasil
regresi mempunyai nilai yang lebih besar daripada dL tabel Durbin-Watson yang
artinya tidak terjadinya autokorelasi.
Tabel D. Hasil Analisis Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .681a .464 .380 .323 1.742
Sumber : Analisis Data Primer 2014
1.2. Pengujian Hipotesis A. Uji Secara Simultan (Uji F)
Analisis uji F secara statistik digunakan untuk melihat pengaruh variabel
independen (benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja
luar keluarga, pengalaman berusahatani, variabel dummy kearifan lokal, variabel
dummy perubahan iklim) secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(produktivitas tahun 2009 dan 2012). Diketahui nilai siginikansinya adalah 0,000
maka kesimpulannya ada pengaruh secara bersam-sama antara variabel
independen (benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja
luar keluarga, pengalaman berusahatani, variabel dummy kearifan lokal, variabel
dummy perubahan iklim) terhadap variabel dependen (produktivitas tahun 2009
dan 2012).
Tabel A. Hasil Analisis Uji F Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.613 8 .577 5.519 .000a Residual 5.328 51 .104
Total 9.941 59
B. Uji t
Analisis uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara individual
a. Pengaruh benih (X1) terhadap produkstivitas padi (Y)
Ho : Jumlah benih tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Jumlah benih berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi benih dari hasil analisis sebesar 0,887 disimpulkan
menerima Ho dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa variabel benih tidak
berpengaruh terhadap produktivitas padi
b. Pengaruh pupuk (X2) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Jumlah pupuk tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Jumlah pupuk berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi pupuk dari analisis sebesar 0,008 disimpulkan
menerima Ha dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa variabel pupuk
berpengaruh terhadap produktivitas padi
c. Pengaruh pestisida (X3) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Jumlah pestisida tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Jumlah pestisida berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi pestisida dari analisis sebesar 0,004, disimpulkan
menerima Ha dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa variabel pestisida
berpengaruh terhadap produktivitas padi
d. Pengaruh tenaga kerja dalam keluarga (X4) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Jumlah tenaga kerja dalam keluarga tidak berpengaruh terhadap
produktivitas padi
Ha : Jumlah tenaga kerja dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas
padi
Diketahui nilai signifikansi tenaga kerja dalam keluarga dari analisis sebesar
0,599, disimpulkan menerima Ho dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa
variabel tenaga kerja dalam keluarga tidak berpengaruh terhadap produktivitas
e. Pengaruh tenaga kerja luar keluarga (X5) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Jumlah tenaga kerja luar keluarga tidak berpengaruh terhadap
produktivitas padi
Ha : Jumlah tenaga kerja luar keluarga berpengaruh terhadap produktivitas
padi
Diketahui nilai signifikansi tenaga kerja luar keluarga dari analisis sebesar
0,002, disimpulkan menerima Ha dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa
variabel tenaga kerja luar keluarga berpengaruh terhadap produktivitas padi
f. Pengaruh pengalaman berusahatani (X6) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Pengalaman berusahatani tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Pengalaman berusahatani berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi pengalaman berusahatani dari analisis sebesar
0,049, disimpulkan menerima Ha dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa
variabel pengalaman berusahatani berpengaruh terhadap produktivitas padi
g. Pengaruh kearifan lokal petani (D1) terhadap produktivitas padi (Y)
Ho : Kearifan lokal petani tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Kearifan lokal petani berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi variabel dummy kearifan lokal dari analisis sebesar
0,059, disimpulkan menerima Ho dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa
variabel dummy kearifan lokal petani tidak berpengaruh terhadap produktivitas
padi
h. Pengaruh perubahan iklim (D2) produktivitas padi (Y)
Ho : Perubahan iklim tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi
Ha : Perubahan iklim berpengaruh terhadap produktivitas padi
Diketahui nilai signifikansi variabel dummy perubahan iklim dari analisis
sebesar 0,363, disimpulkan menerima Ho dengan tingkat kepercayaan 95%
bahwa varibel dummy perubahan iklim tidak berpengaruh terhadap
Tabel B. Hasil Analisis Uji t X6_Pengalaman
berusahatani .093 .046 .229 2.015 .049
D1_Kearifan lokal .212 .110 .230 1.929 .059 D2_Perubahan iklim .077 .084 .095 .918 .363
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
1.3. Koefisien determinasi (R2)
Nilai koefisien detereminasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 dari model regresi sebesar 0,464
artinya presentasi sumbangan pengaruh variabel independen (benih, pupuk,
pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga, pengalaman
berusahatani, variabel dummy kearifan lokal, variabel dummy perubahan iklim)
terhadap variabel dependen (produktivitas tahun 2009 dan 2012) sebesar 46,4%,
sedangkan sisanya 53,6% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam
model ini.
Tabel 1.3. Koefisien Determinasi Model R R Square
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
2. Hasil Komputasi Analisis Uji Beda Rata-Rata Produkstivitas Tahun 2009 dan 2012
Hasil komputasi analisis uji beda rata-rata terdiri dari uji normalitas untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran distribusi data produkstivitas pada tahun
2009 dan 2012, dan hasil analisis uji t untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya
2.1. Uji Normalitas Produktivitas Tahun 2009 dan 2012
Sebelum melakukan analisis data sebaiknya melakukan uji normalitas
yang bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data, yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Produktivitas Tahun 2009 dan 2012 Produktivitas
Normal Parametersa Mean 7124.05 7767.93 Std. Deviation 2731.428 3085.309
Most Extreme Differences
Absolute .137 .093
Positive .137 .093
Negative -.082 -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .748 .508
Asymp. Sig. (2-tailed) .631 .958
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas nilai signifikansi data produktivtas pada tahun
2009 dan tahun 2012 adalah 0,631 dan 0,958, maka lebih besar dari 0,05 sehingga
data berdistribusi normal.
2.2. Uji T Produktivitas Tahun 2009 dan 2012
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan produktivitas tahun 2009 dan
2012 dengan cara melakukan pengujian perbedaan dengan uji t, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.2. Hasil Analisi Uji t Produktivitas Tahun 2009 dan 2012
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Paired Differences Interval of the
Tabel output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan,
diketahui nilai signifikansi sebesar 0,078, maka dapat disimpulakan tidak adanya
perbedaan jumlah produktivitas sebelum dan saat perubahan iklim.
3. Hasil Komputasi Uji Beda Rata-rata Pendapatan Tahun 2009 dan 2012 Hasil komputasi analisis uji beda rata-rata terdiri dari uji normalitas untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran distribusi pendapatan pada tahun 2009 dan
2012, dan hasil analisis uji t untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya perbedaan
pendapatan pada tahun 2009 dan 2012.
3.1. Uji Normalitas Pendapatan Petani Tahun 2009 dan 2012
Untuk menegetahui normal tidaknya data pendapatan yaitu tahun 2009 dan
tahun 2012 maka dilakukan uji normalitas pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Pendapatan Petani Tahun 2009 dan 2012
Pendapatan Rp th 2009
Pendapatan Rp th 2012
N 30 30
Normal Parametersa Mean 12016862.65 11845819.78 Std. Deviation 6797745.598 9833744.314
Most Extreme Differences
Absolute .114 .070
Positive .114 .070
Negative -.058 -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .624 .384
Asymp. Sig. (2-tailed) .830 .998
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Nilai signifikansi data untuk pendapatan petani tahun 2009 dan tahun 2012
adalah 0,830 dan 0.998 yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga data
pendapatan petani tahun 2009 dan 2012 berdistribusi normal.
3.2. Uji t Pendapatan Petani Tahun 2009 dan 2012
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pendapatan petani tahun 2009
dan 2012 dengan cara melakukan pengujian perbedaan dengan uji t, dapat dilihat
Tabel 3.2. Hasil Analisis Uji t Pendapatan Petani Tahun 2009 dan 2012
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2014
Tabel output di atas menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan,
diketahui nilai signifikansi sebesar 0,915 maka dapat disimpulakan tidak ada
perbedaan pendapatan petani sebelum dan saat perubahan iklim.
Paired Differences
t df
Sig.
(2-tailed)
Mean Std. Deviatio
n
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Pendapatan Rp th 2009 - Pendapatan Rp th 2012
1.710 E5
868255 6.848
1585210 .747
-3071077 .139
3413162
DAFTAR PERTANYAAN (KUISIONER) Indentitas Responden
No urut :
Tanggal Wawancara :
Nama : ______________________________
Komoditas : ______________________________
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Usia : __________ th
Status Dalam Keluarga : Suami/ Istri/ Anak
Pekerjaan : ______________________________
Alamat : ______________________________
No. Telp/ HP : ______________________________
Pengalaman Usahatani padi : _________tahun
No. Pengetahuan Tentang Karakteristik Iklim Di Wilayahnya 1. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana kondisi musim saat ini?
a. Musim hujan yang lebih panjang
b. Musim kemarau yang lebih panjang
c. Tidak ada perubahan
2. Bagaimana kondisi musim hujan saat ini menurut Bapak/ Ibu?
a. Curah hujan (titik air yang jatuh kebumi) dan intensitasnya (presipetasi
dalam mili perjam) tinggi
b. Curah hujannya tinggi dan intensitasnya rendah
c. Curah hujannya rendah dan intensitasnya tinggi
d. Curah hujan dan intensitasnya rendah
3. Bagaimanakah kondisi temperatur udara saat ini menurut Bapak/ Ibu?
a. Lebih panas
b. Lebih dingin
c. Tidak ada perubahan
4. Bagaimanakah kondisi angina saat ini menurut Bapak/ Ibu?
b. Bertiup lebih kencang
c. Tidak ada perubahan
No. Pengetahuan Tentang Perubahan Iklim
1. Apakah Bapak/ ibu merasakan adanya perubahan iklim selama 4 tahun
terakhir?
a. Ya
b. Tidak
____________________________________________________________
2. Apakah Bapak/ Ibu mempunyai perhitungan cuaca/ iklim yang bersumber
pada pengetahuan / kebiasaan lokal?
a. Ya
b. Tidak
____________________________________________________________
3. Jika ya, bagaimana menghitung cuaca/ iklim berdasarkan pengetahuan/
kebiasaan lokal tersebut?
____________________________________________________________
4. Jika ya, apakah perhitungan yang bersumber pada pengetahuan/ kebiasaan
lokal saat ini masih dijalankan?
a. Ya
b. Tidak
____________________________________________________________
5. Apakah perubahan iklim/ atau musim yang Bapak/ Ibu rasakan
berpengaruh terhadap kegiatan pertanian?
a. Ya
b. Tidak
____________________________________________________________
6. Jika ya, bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan pertanian yang
diusahakan Bapak/ Ibu?
a. Gagal panen
b. Mempengaruhi produksi (penurunan/ peningkatan produksi)
_________________________________________________________
c. Penurunan kualitas
_________________________________________________________
No. Pengaruhnya terhadap produksi
1. Berapa kali Bapak/ Ibu dalam setahun menanam padi?
_________________________________________________________
2. Berapa jumlah produksi Bapak/ Ibu dalam sekali tanam?
Luas lahan (m2) Hasil Produksi (GB kg/ m2) Luas lahan (m2) Hasil Produksi (GB kg/ m2) Waktu tanam 1
Waktu tanam 2
Tahun 2009 Tahun 2012
____________________________________________________________
No. Pengaruhnya terhadap pendapatan
1. Apa sajakah yang dibutuhkan Bapak/ Ibu dalam mengusahakan padi sawah?
No. Alat Harga Beli (Rp/ unit)
Jumlah (Unit)
Nilai (Rp)
Umur (Tahun)
Penyusutan (Rp/tahun)
1 Traktor
2
Cangkul
(Pacul)
3 Sabit (Arit)
4 Garu
5 Parang
6 Sorok
7 Landak
8 Sprayer
9
10
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
Uraian Satuan (Unit)
Musim Tanam I Musim Tanam II Musim Tanam III
No
. Alat
Harga Beli (Rp/ unit)
Jumlah (Unit)
Nilai (Rp)
Umur (Tahun)
Penyusutan (Rp/ tahun)
1 Traktor
2 Cangkul (Pacul) 3 Sabit (Arit)
4 Garu
5 Parang
6 Sorok
7 Landak
8 Sprayer
9
10
11
Pertanyaan tambahan :
- Sewa lahan dalam satu tahun Rp. ………..(Tahun 2009 dan tahun 2012)
Lampiran 5
Data Primer Kearifan lokal Petani Padi Sawah
No Sampel
Apakah masih menggunakan
kebiasaan lokal (Slamatan/ sesajen) dalam
kegiatan menanam
padi?
Alasan
Jika ya, apa dan bagaimana kebiasaan lokal dalm kegiatan bertani padi
tersebutber?
tidak = 0, ya =
1
1 0 - -
2 0 - -
3 0 - -
4 0 - -
5 0 - -
6 0 - -
7 0 - -
8 0
sudah tidak menggunakan slamatan baik sebelum tanam maupun panen
-
9 0
sudah tidak menggunakan slamatan baik sebelum tanam maupun panen padi
10 0
tidak adanya slametan yang dilakukan saat sebelum tanam dan panen padi
-
11 0
tidak memakai slametan sebelum tanam dan sebelum panen, tidak memakai gejala alam dalam menentukan pola tanam tanaman padi
-
12 0 sudah tidak melakukn
slametan -
13 0 sudah tidak memakai
slametan -
14 1 -
masih menggunakan tradisi selamatan dengan memberikan tumpeng disawah setelah panen.
15 0 - -
16 0 - -
17 0 tidak melakukan
slamatan -
18 0 tidak menggunakan
slamatan -
19 1 -
diadakan slamatan setahun sekali merti deso dan slamatan bersamaan dengan petani lainnya di pintu air Aji getas
20 1 -
slamatan sebelum tanam padi
21 0 - -
22 0 - -
23 1 - Memakai slamatan sebelum panen
24 0 tidak memakai
slamatan -
25 1 -
masih memakai slamatan saat membuka sungai bersama dalam satu saluran yang sama, sebelum tanam dan panen
melakukan slamatan tumpeng seger supaya tanaman padi dilindungi oleh yang maha kuasa
26 1 -
kebiasaan lokal yang dipakai bukanlah perhitungan tanam melainkan kebiasaan selamatan/ sebelum tanam yang sering disebut dengan "wiwit" atau memberikan bucu/ tumpeng kecil di lahan yang diletakan pada pinggir ujung tempat dimana padi akan ditanam. setelah panen padi kebiasaan yang dilakukan adalah memotong seekor (seingkung) ayam ketika hasil panennya banyak atau mengganti seekor burung dara
27 1
tidak ada kebiasaan lokal untuk waktu tanam, tetapi terdapat kebiasaan lokal seperti selamatan yang masih dipakai hingga saat ini. Pada saat akan tanam, selamatan ditandai dengan pemberian bucu/ tumpeng kecil yang berisi nasi tumpeng, telur jawa dan bunga sajen dan diletakan di pojok sawah yang akan ditanami padi sebagai tanda permohonan penitipan padi kepada Dewi Sri. dan ketika panen, selamatan ditandai dengan pemberian bucu besar yang berisi nasi kuban, seekor ayam, pisang raja, krasikan, jenang, jadah dan urap. kemudian diberikan disawah dan
dibagikan kepada petani/buruh tani yang berada di sekitar padi yang dipanen. selamatan tersebut digunakan sebagai simbol ucapan terimakasih kepada Dewi Sri yang telah menjaga tanaman padi hingga panen.
28 0 - -
29 1 -
Untuk budaya selamatan masih digunakan sampai saat ini, sebelum tanam yang disebut "wiwitan" dan selamatan saat padi mulai berisi "meteng" diadakan kupatan di sawah.
Lampiran 6
Tabel Data Produksi Sampel Petani Padi Sawah
No sampel
Hasil Produksi (GB kg) Tahun 2009 Hasil Produksi (GB kg) Tahun 2012