LAPORAN PRAKTIKUM
ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA I
Modul II
Array
Disusun Oleh :
Syukur Jaya Mendrofa 201501072
Dosen Pengampu :
Oskar Ika Adi Nugroho S.T., MT
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER YOS SUDARSO
PURWOKERTO
2016
PENGERTIAN
Array (larik) adalah sekumpulan elemen dengan tipe data yang sama pada memori yang lokasinya berurutan, namun dapat diakses secara terpisah dengan menggunakan index sebagai penunjuk lokasi memori larik.
Dengan menggunakan array, sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama. Antara satu variabel dengan variabel lain didalam array dibedakan berdasarkan subscript. Subscript berupa bilangan yang terdapat didalam kurung siku. Melalui subscript inilah masing-masing elemen array dapat diakses.
Di dalam algoritma, array dinyatakan dengan awalan huruf capital dan notasi [ ] (kurung siku) dipakai untuk menyatakan data larik.
Contoh:
A← [1, 2, 3, 1]
Menyatakan larik A yang berisi data 1, 2, 3, dan 1. Dapat dinyatakan dalam bentuk gambar seperti dibawah ini
Larik A
Pada contoh diatas, array A memiliki empat buah elemen.
Untuk menyatakan sebuah elemen dalam array, kita bisa menggunakan notasi seperti berikut.
A[indeks]
Dalam hal ini indeks digunakan untuk menyatakan posisi elemen. Posisi pertama = 0, posisi kedua = 1, posisi ketiga = 2, posisi keempat = 3.
0 1 2 3 ← indeks
A[0] A[1] A[2] A[3]
Contoh Pendeklarasian Larik :
int cacah [4]; => array cacah mempunyai 4 buah elemen bertipe int (bilangan bulat).
char vocal [5]; => array vocal mempunyai 5 buah elemen bertipe char (karakter). Bisa juga berarti string dengan jumlah karakter maksimal sebanyak 4 karakter.
char kota [6] [20] => array kota mempunyai 6 buah elemen bertipe string dengan panjang maksimal sebesar 19 karakter.
Pengakses elemen array dilakukan dengan menggunakan notasi
nama_array[indeks]
dalam hal ini, indeks dimulai dari nol (0).
Karakteristik array :
1. Hubungan antara elemen adalah linear.
2. Penempatan pada memori secara physical dan logical adalah sama.
3. Selalu terdiri dari index dan komponen, hubungan index dengan komponen adalah satu banding satu.
4. Semua komponen mempunyai tipe yang sama. 5. Dalam mengakses data secara random.
Contoh Program 01
Mencari bilangan terbesar dalam larik.
Algoritma dari Contoh Program 01
2. Terbesar ← Data [0]
3. Untuk i ← 1, i lebih kecil dari pada 10 (0-9), true i++. 4. Jika Data [i] > terbesar maka, terbesar ← Data [i] 5. Tampilkan (terbesar)
Mula-mula, variabel terbesar diisi dengan elemen pertama larik Data. (indeks 0). Selanjutnya, elemen dimulai dari indeks 1 sampai yang terakhir dibandingkan denga isi variabel terbesar. Kalau nilai elemen tersebut lebih besar daripada variabel terbesar, isinya diberikan ke variabel terbesar.
Array dapat dibedakan menjadi 3 macam dimensi : 1. Array berdimensi satu (one dimensional array) 2. Array berdimensi dua (two dimensional array) 3. Array berdimensi tiga (three dimensional array)
A. Array Dimensi Satu
Adalah kumpulan elemen-elemen identic yang tersusun dalam satu baris. Elemen-elemen tersebut memiliki tipe data yang sama, tetapi isi di dalam elemen tersebut dapat berbeda.
0 1 2 3 4 5 6 7
Bentuk umum inisialisasi array satu dimensi:
Tipe_data nama_var_array[ukuran]={elemen-0, elemen-1, . . ., elemen-n-1};
Dimana elemen-0, elemen-1, …., elemen-n-1 merupakan elemen-elemen dari array sebanyak ukuran. Jika banyaknya elemen kurang dari ukuran, maka sisanya akan diberi harga 0 (nol). Tetapi jika banyaknya elemen lebih dari ukuran maka akan mengalami kesalahan “too many initializer”.
Contoh Array 1 dimensi : Program memasukkan Nama penghuni Asrama STIKOMYOS berdasarkan nomor kamar.
Elemen Array
PROGRAM 02
B. Array Dimensi Dua
Array dimensi dua sering digambarkan sebagai matriks yang merupakan perluasan dari array berdimensi satu. Array berdimensi dua terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom yang bertipe sama.
0 1 2 3
Bentuk umum inisialisasi array dua dimensi:
Tipe_data nama_var_array[banyak_baris] [banyak_kolom]={0}, {baris-1}, . . . , {baris-n-1}};
tipe_data = menyatakan tipe data elemen array banyak_baris = menyatakan maksimum banyak baris banyak_kolom = menyatakan maksimum banyak kolom
Contoh Array 2 dimensi : Diketahui suatu Matriks A
Indeks Kolom
nilai [2] [1]
Elemen
Indeks Baris
int Mat_A[3][4] = { { 3, 1, 6, 8 }, { 5, 2, 3, 4 }, { 6, 1, 2, 4 } }; buatlah program untuk mencetak elemen-elemen Matriks A berukuran 3x4.
PROGRAM 03 BESERTA OUTPUTNYA
int Mat A [3] [4] = batas baris 3 (0-2) dan batas kolom 4 (0-3) i = baris dimulai dari 0-2 true
BAB II
PENJELASAN LISTING PROGRAM DAN TUGAS
Listing Program 04
#include <iostream> //Baris 1 using namespace std; //Baris 2 const int UKURAN_ARRAY = 10; //Baris 3
int seqSearch(const int list[ ], int listLength, int cariBil); //Baris 4
int main() //Baris 5 { //Baris 6
int intList[UKURAN_ARRAY]; //Baris 7 int bilangan; //Baris 8
cout << "Baris 9: Masukan " << UKURAN_ARRAY << " bilangan bulat." << endl; //Baris 9 int pos = seqSearch(intList, UKURAN_ARRAY, bilangan); //Baris 16 if (pos != -1) //Baris 17
cout <<"Baris 18: " << bilangan << " diketemukan di posisi " << pos << endl; //Baris 18 else //Baris 19
cout << "Baris 20: " << bilangan << " tidak ada di array." << endl; //Baris 20 return 0; //Baris 21
} //Baris 22
int seqSearch(const int list[ ], int listLength, int cariBil) {
int loc;
bool found = false; loc = 0;
Hasil output Program 04
Analisa program 04
1. Baris 1 => #include adalah suatu perintah yang digunakan untuk mengatur compiler agar membaca berkas header yang disertakan dibelakang kata include yakni dalam program ini <iostream> saat pelaksanaan kompilasi.
2. Baris 2 => menyatakan kepada compiler bahwa program menggunakan namespace
bernama std; namespace fungsinya untuk mengelompokkan elemen-elemen ke dalam sebuah nama. std adalah nama bawaan yang digunakan pada semua pustaka standar C++. Contohnya untuk menampilkan keluaran berupa cout, endl.
3. Baris 3 => merupakan pendeklarasian tipe const int UKURAN_ARRAY = 10, tipe ini Konstanta = nilainya tetap tidak bisa diubah-ubah.
4. Baris 4 => pendeklarasian fungsi untuk mencari dan menampilkan posisi nilai yang dimasukkan const int list[ ] = UKURAN_ARRAY = 10 , int listLength = intList[index], int cariBil = bilangan .
5. Baris 5 => merupakan awal dari fungsi utama int main()
6. Baris 6 => awal dari tubuh fungsi utama.
7. Baris 7 => merupakan variabel untuk menyimpan 10 bilangan bulat.
8. Baris 8 => merupakan variabel untuk menyimpan bilangan yang akan dicari posisinya.
9. Baris 9=> pernyataan untuk menampilkan. “Baris 9: Masukkan 10 bilangan bulat” terus masuk new line.
11. Baris 11 => tempat menyimpan 10 bilangan bulat yang akan dimasukkan dengan indeks 0-9
12. Baris 12 => masuk new line.
13. Baris 13 => untuk menampilkan “Baris 13: Masukan bilangan yang dicari:”
14. Baris 14 => tempat menyimpan bilangan yang akan dicari.
15. Baris 15 => masuk new line.
16. Baris 16=> pendeklarasian int pos = seqSearch(intList, UKURAN_ARRAY, bilangan), nilai yang akan dimasukkan adalah baris 3, baris 11 dan baris 14.
17. Baris 17=> pengandaian jika hasil dari pengembalian baris 16 tidak sama dengan -1.
18. Baris 18 => untuk menampilkan “Baris 18: <<bilangan yang disimpan pada baris14<<diketemukan diposisi <<hasil dari pengembalian fungsi pada baris 16<<. 19. Baris 19 => jika false maka
20. Baris 20 => untuk menampilkan “Baris 20: <<bilangan yang disimpan pada baris14<<tidak ada array. Masuk new line.
21. Baris 21 => Pernyataan bahwa nilai balik program adalah nol. Nol biasa digunakan untuk menyatakan bahwa program berhasil melaksanakan tugas yang diembannya.
22. Baris 22 => Merupakan akhir dari tubuh fungsi utama int main()
Fungsi diatas merupakan pencarian sekuensial (sequential search) atau pencarian lurus (Linear search).
Analisa fungsi
seqSearch(const int list[ ], int listLength, int cariBil) const int list[ ] <= > const int UKURAN_ARRAY = 10
int listLength <= > jumlah elemen larik = 10 = 9
int cariBil <= > int bilangan = 3 int loc; <= > posisi
bool found = false; jika data yang dicari tidak ditemukan loc = 0; inisialisasi posisi awal pada indeks 0
while (loc < listLength && !found) 0 < 9 && tidak false
if (list[loc] == cariBil) 0 == 3
Dalam hal ini menghasilkan nilai balik berupa : a. -1 jika data yang dicari tidak ditemukan
b. Bilangan antara 0-9 (listLength/indeks/posisi) jika data yang dicari ditemukan.
Makanya pada program utama baris 17 if (pos != -1), jika data yang dicari ditemukan artinya posisi tidak sama dengan -1.
Program ini merupakan contoh program array satu dimensi (Larik).
Pengulangan while akan berhenti sampai loc < listLength = TRUE && !found =
TRUE
Bilangan yang dicari
Listing Program 05
#include <iostream> //Baris1 #include <iomanip> //Baris2 using namespace std; //Baris3
const int JUMLAH_BARIS = 6; //Baris4 const int JUMLAH_KOLOM = 5; //Baris5 void printMatrix(int matrix[][JUMLAH_KOLOM], //Baris6 int JUMLAH_BARIS); //Baris7
void jumBaris(int matrix[][JUMLAH_KOLOM], int JUMLAH_BARIS); //Baris8 void largestInRows(int matrix[][JUMLAH_KOLOM], //Baris9
int JUMLAH_BARIS); //Baris10
int main() //Baris11
{ //Baris12
int board[JUMLAH_BARIS][JUMLAH_KOLOM] //Baris13 = { { 23,5,6,15,18 }, largestInRows(board, JUMLAH_BARIS); //Baris18
return 0; //Baris19
} //Baris20
void printMatrix(int matrix[][JUMLAH_KOLOM], int noDariBaris) {
int row, col;
for (row = 0; row < noDariBaris; row++) {
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";
cout << endl; }
}
sum = sum + matrix[row][col];
cout << "Hasil penjumlahan baris " << (row + 1) << " = " << sum << endl; }
}
void largestInRows(int matrix[][JUMLAH_KOLOM], int noDariBaris) {
int row, col;
int largest; //Elemen terbesar di tiap baris for (row = 0; row < noDariBaris; row++) {
largest = matrix[row][0]; //Asumsikan elemen pertama //dari baris adalah yang terbesar.
for (col = 1; col < JUMLAH_KOLOM; col++) if (largest < matrix[row][col])
largest = matrix[row][col];
cout << "Elemen terbesar dari baris " << (row + 1) << " = " << largest << endl; }
}
Analisa program 05
Nomor = Baris ke :
1. #include adalah suatu perintah yang digunakan untuk mengatur compiler agar membaca berkas header yang disertakan dibelakang kata include yakni dalam program ini <iostream> saat pelaksanaan kompilasi.
2. #include adalah suatu perintah yang digunakan untuk mengatur compiler agar membaca berkas header jika manipulator setw, setprecision, setfill, setiosflags, dan resetiosflags digunakan dalam program. Maka harus disertakan berkas header bernama <iomanip>.
3. menyatakan kepada compiler bahwa program menggunakan namespace bernama std; namespace fungsinya untuk mengelompokkan elemen-elemen ke dalam sebuah nama.
std adalah nama bawaan yang digunakan pada semua pustaka standar C++. Contohnya untuk menampilkan keluaran berupa cout, endl.
4. Pendeklarasian variabel konstanta bertipe int JUMLAH_BARIS = 6
5. Pendeklarasian variabel konstanta bertipe int JUMLAH_KOLOM = 5
6. Fungsi Void untuk menampilkan matriks
7. Variabel untuk menyimpan jumlah baris pada fungsi void PrintMatriks (lanjutan dari baris 6)
8. Fungsi void untuk menampilkan jumlah tiap baris
9. Fungsi void largestInRows untuk menampilkan elemen terbesar tiap baris
10. Variabel untuk menyimpan jumlah baris pada fungsi void void largestInRows (lanjutan dari baris 9)
11. Merupakan awal dari fungsi utama int main()
12. Awal dari tubuh fungsi utama.
13. Pendeklarasian variabel board bertipe int
14. Memanggil fungsi void print matriks untuk menampilkan matriks dioutput
15. Masuk new line
16. Pemanggilan fungsi void jumbaris untuk menampilkan penjumlahan tiap baris dioutput
18. Pemanggilan fungsi void largestInRows untuk menampilkan elemen terbesar tiap baris dioutput
19. Pernyataan bahwa nilai balik program adalah nol. Nol biasa digunakan untuk menyatakan bahwa program berhasil melaksanakan tugas yang diembannya.
20. Merupakan akhir dari tubuh fungsi utama int main()
Program ini menggunakan tiga buah fungsi void yang dipanggil di dalam fungsi utama : 1. Fungsi void printMatrix yang di panggil pada baris 14
Fungsi ini untuk menampilkan/mencetak elemen-elemen Matriks yang berukuran 6x5 dimana 6 merupakan jumlah baris dan 5 merupakan jumlah kolom. Didalam fungsi ini terdapat manipulator setw(5) yang maksudnya untuk mengatur jarak antara tiap kolom yakni berjarak 5 spasi.
Fungsi ini bersifat void (tidak memiliki nilai kembalian) hanya menampilkan.
Analisa fungsi diatas :
void printMatriks = fungsi untuk menampilkan printMatriks pada baris 14.
int matrix = matrix[row][col], yang akan ditampilkan pada fungsi utama dengan membaca int board;
[JUMLAH_KOOM] = 5,
int noDariBaris = 1,2,3,4,5,6 yaitu nomor baris dari int board yang sudah dideklarasikan didalam fungsi utama.
int row, col; = row didefenisikan sebagi indeks dimensi 1 / baris dan col didefenisikan sebagi indeks dimensi 2 /kolom;
for (row = 0; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 0 < 1
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[0][0] [0][1] [0][2] [0][3] [0][4] yaitu membaca { 23, 5, 6, 15, 18 } baris 1 23 5 6 15 18 <= makanya output menampilkan
endl = masuk new line.
Kemudian masuk pada baris 2,
for (row = 1; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 1 < 2
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
1 < 5 2 < 5 3 < 5 4 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[1][0] [1][1] [1][2] [1][3] [1][4] yaitu membaca { 4, 16, 24, 67, 10} baris 2 4 16 24 67 10 <= makanya output menampilkan
endl = masuk new line.
Kemudian masuk pada baris 3,
for (row = 2; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 2 < 3
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
1 < 5 2 < 5 3 < 5 4 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[2][0] [2][1] [2][2] [2][3] [2][4] yaitu membaca { 12, 54, 23, 76, 11} baris 3 12 54 23 76 11 <= makanya output menampilkan
Kemudian masuk pada baris 4,
for (row = 3; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 3 < 4
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
1 < 5 2 < 5 3 < 5 4 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[3][0] [3][1] [3][2] [3][3] [3][4] yaitu membaca { 1, 12, 34, 22, 8} baris 4 1 12 34 22 8 <= makanya output menampilkan
endl = masuk new line.
Kemudian masuk pada baris 5,
for (row = 4; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 4 < 5
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
1 < 5 2 < 5 3 < 5 4 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[4][0] [4][1] [4][2] [4][3] [4][4] yaitu membaca { 81, 54, 32, 67, 33 } baris 5 81 54 32 67 33 <= makanya output menampilkan
Kemudian masuk pada baris 6,
for (row = 5; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. 5 < 6
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom; 0 < 5
1 < 5 2 < 5 3 < 5 4 < 5
cout << setw(5) << matrix[row][col] << " ";cout << endl; artinya=
[5][0] [5][1] [5][2] [5][3] [5][4] yaitu membaca { 12, 34, 76, 78, 9 } baris 6 12 34 76 78 9 <= makanya output menampilkan
endl = masuk new line.
pengulangan pada setiap baris. Terpenuhi !
2. Fungsi void jumBaris yang dipanggil pada baris 16
Fungsi ini untuk menjumlahkan nilai-nilai elemen tiap baris dan menampilkannya di output program, fungsi ini bersifat void (tidak memiliki nilai kembalian)
Analisa fungsi diatas :
void jumBaris = fungsi untuk menampilkan hasil penjumlahan tiap baris.
int matrix = matrix[row][col], yang akan ditampilkan pada fungsi utama dengan membaca int board;
[JUMLAH_KOOM] = 5,
int noDariBaris = 1,2,3,4,5,6 yaitu nomor baris dari int board yang sudah dideklarasikan didalam fungsi utama.
int row, col; = row didefenisikan sebagi indeks dimensi 1 / baris dan col didefenisikan sebagi indeks dimensi 2 /kolom;
int sum = hasil penjumlahan nilai-nilai elemen tiap baris
for (row = 0; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. Sama dengan fungsi yang pertama.
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom. Sama dengan fungsi yang pertama.
row = 0
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [0][0] [0][1] [0][2] [0][3] [0][4] = 23+5+6+15+18 = 67 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 0 + 1 = 1
Makanya output menampilkan :
row = 1
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [1][0] [1][1] [1][2] [1][3] [1][4] = 4+16+24+67+10 = 121 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 1 + 1 = 2
Makanya output menampilkan :
Hasil penjumlahan baris 2 = 121 endl(masuk new line).
row = 2
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [2][0] [2][1] [2][2] [2][3] [2][4] = 12+54+23+76+11= 176 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 2 + 1 = 3
Makanya output menampilkan :
Hasil penjumlahan baris 3 = 176 endl(masuk new line).
row = 3
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [3][0] [3][1] [3][2] [3][3] [3][4] = 1+12+34+22+8 = 77 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 3 + 1 = 4
Makanya output menampilkan :
row = 4
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [4][0] [4][1] [4][2] [4][3] [4][4] = 81+54+32+67+33= 267 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 4 + 1 = 5
Makanya output menampilkan :
Hasil penjumlahan baris 5 = 267 endl(masuk new line).
row = 5
sum = sum + matrix[row][col]; <=>
= 0 + [5][0] [5][1] [5][2] [5][3] [5][4] = 12+34+76+78+9 = 209 (sum)
cout<<"Hasil penjumlahan baris"<<(row + 1)<<"="<<sum<<endl; (row + 1) <=> 5+ 1 = 6
Makanya output menampilkan :
3. Fungsi void largestInRows yang dipanggil pada baris 18
Fungsi ini untuk mencari elemen terbesar tiap-tiap baris dan menampilkannya di output program, void (tidak memiliki nilai kembalian).
void largestInRows = fungsi untuk mencari dan menampilkan nilai elemen terbesar tiap baris.
int matrix = matrix[row][col], yang akan ditampilkan pada fungsi utama dengan membaca int board;
[JUMLAH_KOOM] = 5,
int noDariBaris = 1,2,3,4,5,6 yaitu nomor baris dari int board yang sudah dideklarasikan didalam fungsi utama.
int largest = elemen terbesar tiap baris
largest = matrix[row][0] = Mula-mula, variabel terbesar diisi dengan elemen pertama larik
Data. (indeks 0). Selanjutnya, elemen dimulai dari indeks 1 sampai yang terakhir dibandingkan denga isi variabel terbesar. Kalau nilai elemen tersebut lebih besar daripada variabel terbesar, isinya diberikan ke variabel terbesar.
[0,0] = 23 [1,0] = 4 [2,0] = 12
[3,0] = 1 [4,0] = 81
[5,0] = 12
for (row = 0; row < noDariBaris; row++) merupakan pengulangan pada setiap baris. Sama dengan fungsi yang pertama.
for (col = 0; col < JUMLAH_KOLOM; col++) merupakan pengulangan tiap kolom. Sama dengan fungsi yang pertama.
Fungsi ini menggunakan teknik insertion sort merupakan teknik pengurutan data yang paling sederhana. Prinsip dasar dari teknik insertion sort, yaitu seolah-olah mengambil sebuah elemen dari tempat tertentu.
Pada fungsi ini elemen yang diambil adalah elemen pada baris pertama atau
row = 0, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[0,0] = 23 23 < 5 23 < 6 23 < 15
23 < 18 matrix[row][0]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=> 0 + 1 = 1
Makanya output menampilkan :
Elemen terbesar dari baris 1 = 23 endl(masuk new line).
row = 1, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[1,0] = 4 4 < 16 16 < 24 24 < 67
67 < 10 matrix[row] [col]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=> 1 + 1 = 2
Makanya output menampilkan :
row = 2, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[2,0] = 12 12 < 54 54 < 23 54 < 76
76 < 11 matrix[row] [col]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=> 2 + 1 = 3
Makanya output menampilkan :
Elemen terbesar dari baris 3 = 76 endl(masuk new line).
row = 3, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[3,0] = 1 1 < 12 12 < 34 34 < 22
34 < 8 matrix[row] [col]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=> 3 + 1 = 4
Makanya output menampilkan :
Elemen terbesar dari baris 4 = 34 endl(masuk new line).
row = 4, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[4,0] = 81 81 < 54 81 < 32 81 < 67
81 < 33 matrix[row][0]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=>4 + 1 = 5
Elemen terbesar dari baris 5 = 81 endl(masuk new line).
row =5, kemudian dibandingkan pada kolom berikutnya hingga kolom terakhir :
Terbesar cek Largest
[5,0] = 12 12 < 34 34 < 76 76 < 78
78 < 9 matrix[row] [col]
cout<<"Elemen terbesar dari baris"<<(row + 1)<<"="<<largest<<endl; (row + 1) <=> 5 + 1 = 6
Makanya output menampilkan :
Elemen terbesar dari baris 6 = 78 endl(masuk new line).
Press any key continue . . .
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dan analisa program yang telah saya lakukan saya dapat belajar tentang array. Array merupakan kumpulan elemen yang bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak dan posisi elemen array ditunjukkan oleh indeks atau posisi. Array termasuk struktur data statis, artinya adalah lokasi memori untuk suatu array tidak dapat ditambah atau dikurangi selama program dijalankan. Maka untuk mengubah ukuran dari lokasi memori suatu array harus diperbaiki dalam listing programnya.
Cara mendeklarasikan array :
Array berdimensi satu (Larik):
tipe_data nama_array[jumlah_elemen]
Array berdimensi dua (Matriks):