RESUME MATERI
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB
Disusun guna memenuhi ujian akhir semester matakuliah Pendekatan dan Metodologi Pembelajaran Bahsa Arab
dosen pengampu Dr. H. Tulus Musthofa, Lc. MA
Disusun oleh:
NAILI VIDYA YULISTYANA 1420410059
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA
A. Pendekatan Integratif
Pendekatan integratif merupakan pendekatan dengan sistem terpadu atau gabungan. Pendekatan integratif atau terpadu adalah rancangan kebijaksanaan pengajaran bahasa dengan bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran secara terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan atau mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri atau terpisah-pisah. Sedangkan pendekatan terpadu ini terdiri dari dua macam, yaitu integral internal dan integral eksternal.
B. Pendekatan Keterampilan (Skill) dalam Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan keterampilan (skill) dalam pembelajaran bahasa Arab adalah pendekatan yang menekankan kepada para peserta didik untuk mampu bersikap lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Arab agar mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab yaitu mampu menguasai serta mengaplikasikan keterampilan- keterampilan bahasa Arab (istima’, qiro’ah, kalam dan kitabah) dalam kehidupan sehari- hari.
hasil yang diperoleh. Serta mengevaluasi dengan cara memberikan pertanyaan atau PR.
Adapun kelebihan pendekatan keterampilan dalam pembelajaran bahasa Arab adalah peserta didik langsung terlibat dengan obyek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran bahasa Arab serta mampu berfikir kritis karena dituntut untuk aktif dan kreatif. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan relatif banyak waktu, kelas harus relatif kecil, tidak menjamin setiap peserta didik akan dapat mencapai tujuan dan pemerataan perhatian dari pendidik dan lain-lain.
C. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan pada pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Melihat bahwa fungsi utama bahasa adalah komunikasi. Hal ini berarti materi ajar bahasa harus berupa materi yang praktis dan pragmatis.
D. Pendekatan Fungsional dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang dilakukan seorang pengajar terhadap siswa didik dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu khususnya bahasa untuk kepentingan hidup siswa didik.
Kelebihan pendekatan fungsional diantaranya siswa dapat merasakan manfaat ilmu yang sudah dipelajari di sekolah dan siswa dapat menerapakan ilmu yang di dapat di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kelemahan pendekatan fungsional diantaranya adalah pendekatan ini tidak dapat diterapkan apabila guru tidak mengetahui bagaimana pengaplikasian suatu materi dalam kehidupan sehari-hari.
E. Pendekatan Struktural dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan struktural menuntut para pelajarnya untuk memahami rumus-rumus dan istilah-istilah bahasa, dan pelajar diharuskan untuk menghafalkan model-model kalimat atau fungsi kata. Dalam bahasa Arab bisa kita lihat pembelajaran dengan pendekatan struktural dituntut untuk mengetahuai fi’il, faa’il, maf’ul dan masih banyak istilah-istilah ilmu bahasa yang lain. siswa dapat menghafalkan kaidah-kaidah bahasa dengan baik, namun mereka kurang terampil dalam pemakaian bahasa itu sendiri. Dengan kata lain, siswa menjadi kuat pengetahuan bahasanya, tetapi lemah dalam kemampuan berbahasanya.
F. Pendekatan Interaksional dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Penerapan pendekatan interaksional dalam pembelajaran perlu adanya kontak dan komunikasi. Kegiatan interaksi yang seimbang antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara guru aktif dalam memberi rangsangan maupun jawaban, demikian juga siswa. Guru senantiasa melemparkan permasalahan yang terformat dalam media pembelajaran, sehingga siswa terlatih kemampuannya untuk memecahkan masalah melalui penggunaan argumentasi verbal. Metode yang cocok digunakan dalam pendekatan interaksional adalah metode munadoroh.
Kelebihan pendekatan interaksional adalah dapat digunakan pada empat kemahiran berbahasa, guru membebaskan siswa untuk berkreatifitas mengungkapkan apa yang dipikirkan oleh siswa dalam belajar bahasa Arab, siswa lancar dalam berinteraksi menggunakan bahasa Arab, dan suasana kelas hidup dengan aktivitas antar siswa dengan berbagai model interaksi. Sedangkan kekurangan pendekatan interaksional, antara lain memerlukan guru yang menguasai keterampilan komunikasi secara memadai dalam bahasa bahasa Arab, kemampuan membaca tidak mendapatkan porsi yang cukup, pada tingkat pemula aktivitas berinteraksi bisa menyulitkan siswa tersebut.
G. Pendekatan Tradisonal dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan tradisional adalah pendekatan pembelajaran yang berbentuk pembelajaran satu arah. Dari pengajar kepada peserta didik, pengajar menjadi pusat dalam suatu pembelajaran. Peserta didik dituntut memahami dan menguasai apa yang disampaikan oleh pengajar, karena hakikatnya bahasa disini sebagai suatu disiplin ilmu yang harus dikuasai.
peserta didik mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan seorang pengajar dituntut menguasai gramatikal bahasa Arab.
H. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran bahasa Arab berdasarkan prinsip kontekstual ini menuntut agar materi atau bahan ajar didukung oleh penggunaan bahan ajar yang autentik; meliputi koran, majalah, program radio dan televisi, website dan sebagainya. Sementara itu, dalam perspektif siswa penggunaan bahan ajar yang autentik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan pendekatan kontekstual yang dapat diterapkan dalam bahasa Arab adalah pembelajaran mufradat, tarkib, serta keempat maharah dalam bahasa Arab.
I. Metode Qawaid wa Tarjamah dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Metode kaidah dan terjemah adalah gabungan dari metode gramatika dan metode terjemah. Metode kaidah dan terjemah merupakan metode pengajaran yang menitikberatkan pada pemahaman kaidah-kaidah bahasa Arab dan penerjemahan. Dalam metode ini adalah mempelajari bahasa asing yang menekankan kaidah-kaidah bahasa untuk dapat mencapai sebagian dari 4 keterampilan bahasa yaitu: membaca, menulis dan menterjemahkan.
orang tertentu, dan terpisah serta terpencil dari yang lain, dan tidak sesuai bagi orang yang tuna aksara.
J. Thoriqoh Mubasyaroh dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Metode Mubasyaroh adalah metode pembelajaran bahasa Arab yang pelaksanaannya menolak pemakaian bahasa ibu jadi dalam penyampaian materi pelajaran semaksimal mungkin menghindarkan menerjemahkan arti kosa kata dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.
Kelebihan dari metode mubasyarah diantaranya adalah para siswa terampil menyimak dan berbicara, kemudian siswa menguasai pelafalan dengan baik, dan siswa mengetahui banyak kosa kata dan pemakaiannya dalam kalimat. Sedangkan kelemahan metode mubasyarah diantaranya para siswa lemah dalam kemampuan membaca pemahaman karena materi dan latihan ditekankan pada bahasa lisan dan metode ini memerlukan guru yang ideal dari segi ketrampilan berbahasa dan kelincahan dan penyajian pelajaran, serta metode ini tidak bisa dilaksanakan dalam kelas besar.
K. Metode Samiyyah Syafawiyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Metode As-Sam’iyyah As-Syafawiyah adalah suatu metode yang lahir setelah metode membaca. Dimana pada saat itu membaca teks-teks arab tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan pada saat itu. Metode ini lebih berfokus pada pembelajaran mendengar kemudian berbicara. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwasannya bahasa adalah sebuah ujaran bukan tulisan.
L. Metode Eklektik dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Metode eklektik merupakan sebuah metode alternatif yang bisa digunakan untuk mencapai berbagai tujuan kemahiran berbahasa. Kehadirannya bukan untuk menggantikan metode- metode yang sebelumnya. Melainkan sebagai upaya mencari terobosan metode baru yang dianggap lebih efektif dalam dunia pembelajaran.
Kelebihan metode eklektik diantaranya adalah guru dapat membuat pengajaran lebih bervariasi dan lebih menarik, kemudian masalah perbedaan individu tentang materi lingkungan belajar yang kurang menarik dapat dipecahkan, serta guru dapat lebih percaya diri dan meyakinkan dalam mengajarkan keterampilan berbahasa. Sedangkan kekurangannya diantaranya membutuhkan guru yang memiliki kredibilitas yang tinggi, guru dituntut menguasai berbagai metode sehingga bisa menggabungkannya dengan metode lain, dan guru harus benar- benar mengetahui dan memahami esensi setiap metode sebelum menggabungkannya.
M. Metode Oral Intensif dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Oral-method yaitu lebih menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penuturan dengan mulut. Melatih mulut agar bisa lancar dalam berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas. Target yang hendak dicapai dalam metode ini adalah kemampuan dan kelancaran dalam berbahasa lisan/ berbicara lisan atau juga berkomunikasi secara langsung sebagai fungsi utama bahasa.
N. Metode Pendekatan Fungsional dalam Pembelajaran Bahasa Arab Metode pendekatan fungsional ialah metode yang dipergunakan untuk mencapai hasil dari pendekatan fungsional sendiri (pendekatan yang cenderung mempelajari atau mengajarkan bahasa berdasarkan fungsi bahasa tersebut).
Tujuan pembelajaran dari metode ini diantaranya adalah guru menyampaikan kalimat-kalimat yang baru secara lisan dalam kontekstual melalui cara penglihatan atau pendengaran ataupun keduanya secara bersamaan, guru menuliskan kalimat pada papan tulis agar peserta didik dapat melihat dan dapat membacanya dengan bacaan yang benar, dan guru mengulang pelajaran yang lalu, kemudian memberikan kalimat yang baru dan memulai dengan penyampaian keduanya dari pertanyaan-pertanyaan yang tertera dari yang mudah.
O. Integrasi Pendekatan Kontekstual dengan Metode Mind Maping dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan kontekstual atau Contectual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sedangkan mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak.
Penerapan pendekatan integratif bila dipadukan dengan metode-metode yang sesuai dapat mewujudkan tercapainya pembelajaran bahasa Arab yang efektif dengan empat kompetensi dasarnya yaitu: qiraah, istima’, kitabah, dan kalam. Kemudian metode yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab diantaranya metode eklektik dan metode tematik.
Integratif internal dengan metode eklektik menggabungkan metode langsung dengan metode gramatikal tarjamah, metode qiroah dengan metode terjemah, metode qiroah dengan metode oral, metode audio lingual dengan metode kitabah, metode oral dengan metode gramatikal tarjamah. Sedangkan integratif eksternal dengan metode tematik.
Q. Pendekatan, Metode, dan Strategi (Aplikasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah)
Pendekatan Teknik (Al-Madkhal Al-Taqanni) yang berdasarkan pada pemanfaatan media pembelajaran dan teknik-teknik pendidikan. Sehinggadiharapkan dengan adanya media tersebut, materi bahasa Arab yang disampaikan (diajarkan) oleh guru bisa diterima oleh peserta didik dengan baik, serta proses pembelajaran menjadi menyenangkan karena keprofesionalan guru tersebut. Metode yang dapat dipakai di antaranya adalah metode langsung (direct method), metode audio visual (audio-visual method) dan metode praktik pola-pola huruf(letters-practice method). Kemudian strategi yang cocok digunakan di madrasah ibtidaiyyah contohnya dengan strategi membentuk susunan huruf.
R. Integratif Pendekatan Komunikatif
mendasarkan pada tujuan pembelajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
Metode langsung mendasarkan pada cara anak-anak mempelajari bahasa ibu mereka. Bahasa dipelajari melalui asosiasi langsung kata-kata atau frasa-frasa dengan objek-objek dan tindakan-tindakan, tanpa penggunaan bahasa ibu sebagai variabel penghalang.
Kelebihan dari metode langsung diantaranya adalah Mempersiapkan pengetahuan bahasa yang bermanfaat bagi ujaran dalam konteks, serta cocok dan sesuai bagi tingkat-tingkat linguistik para siswa. Sedangkan kelemahannya adalah hanya dapat diterapkan pada kelompok kecil, dan sangat membutuhkan guru yang terampil dan fasih.
S. Pendekatan Komunikatif dan Metode Suara
Dalam pendekatan kominikatif yakni sebuah sistem yang tugas tugas pembelajarannya di pecah-pecah dalam bagian-bagian atau unit-unit. setiap unit berhubungan dengan salah satu komponen kebutuhan anak didik dan secara sistematis dikaitkan dengan semua bagian lainnya. pembelajarn juga harus dengan sebuah metode yeng bagus sesuai dengan materi yang akan diajarkan oleh guru terhadap peserta didik, untuk bisa mencapai tujuan pembelajarn maksimal haruslah disesuaikan antara pendekatan metode dan materi pembelajarn yang akan diajarkan pada peserta didik.
Pendekatan komunikatif dan metode suara dalam pembelajarn bahasa arab yaitu untuk anak pemula yang akan belajar bahasa arab metode suara dalam mengajarkan huruf abjad atau huruf hijaiyah pada anak-anak.