• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Penggunaan Tulangan Pengekang Tidak Standar Dengan Perkuatan Pen-Binder Pada Kolom Berbentuk Persegi Dengan Aplikasi ANSYS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Penggunaan Tulangan Pengekang Tidak Standar Dengan Perkuatan Pen-Binder Pada Kolom Berbentuk Persegi Dengan Aplikasi ANSYS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, banyak kita temukan fenomena konstruksi bangunan yang dinyatakan

layak huni namun pada kenyataannya bangunan tersebut mengalami kegagalan dalam

pelaksanaan fungsinya, yang dapat diakibatkan oleh salah perencanaan, kegagalan dalam

pelaksanaan kontruksi, penambahan beban, ataupun diakibatkan oleh beban gempa.

Indonesia, yang mana merupakan negara dengan daerah yang memiliki tingkat kerawanan

gempa tinggi, menyebabkan sistem struktur bangunan di Indonesia harus mengikuti

persyaratan bangunan tahan gempa.

Beberapa laporan terkait dengan kerusakan struktur akibat gempa bumi di Indonesia

memperlihatkan contoh-contoh keruntuhan bangunan yang terjadi akibat pendetailan

tulangan kolom yang tidak memenuhi persyaratan (Imran, dkk,, 2005; Imran, dkk., 2006;

Imran, 2007). Kolom memegang peranan penting dari suatu bangunan karena memikul beban

aksial, momen lentur, dan gaya geser sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan

lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga

runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).

(2)

Kolom merupakan salah satu elemen dari struktur rangka yang mengalami desak dan

lentur berfungsi menahan gaya-gaya yang berkerja pada balok dan meneruskannya ke

pondasi. Suatu kolom beton bertulang yang menerima beban aksial tekan secara konsentris,

maka akan menderita tegangan tekan dan regangan yang sama besarnya pada seluruh

penampang kolom. Untuk mencegah keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba pada kolom

maka dalam merencanakan struktur kolom harus diperhitungkan secara cermat. Tulangan

lateral atau sengkang diperlukan untuk mencegah terkelupasnya (spalling) penutup beton dan

terjadinya tekuk local (local buckling) pada batang-batang longitudinal akibat beban aksial.

Seperti yang kita ketahui, peraturan perencanaan SNI 03-2847-02 memberikan syarat

tulangan pengekang dengan kait gempa 1350 pada struktur kolom yang dibangun di daerah

rawan gempa. Namun nyatanya banyak yang menggunakan tulangan pengekang dengan kait

900 atau dengan konfigurasi dobel C (tidak sesuai standar) karena pembuatan dan

pemasangan tulangan pengekang standar kait 1350 tidaklah mudah dalam prakteknya di

lapangan, adapun kesulitan pemasangan semakin tinggi untuk kolom-kolom berdimensi

besar.

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa pemasangan tulangan pengekang dengan

kait 900 untuk kolom pada daerah rawan gempa dapat menghasilkan performance yang buruk

dan berbahaya bagi sistem struktur secara keseluruhan. (Sheikh dan Yeh, 1990; Saatcioglu

dan Razvi 1992, Wehbe et al, 1999). Maka, dapat disimpulkan penggunaan kait tidak standar

sebaiknya tidak dilakukan pada daerah rawan gempa seperti di Indonesia.

Dengan perkembangan inovasi di bidang konstruksi, ditemukan perangkat tambahan

sebagai elemen pengikat yang dapat meningkatkan kinerja sengkang pada beton atau biasa

yang disebut Pen- Binder. Elemen pengikat atau pen-binder bekerja sebagai peminimalisir

kegagalan kolom akibat hancurnya inti beton yang mana akan menahan titik-titik tertentu

(3)

berlebihan. Penggunaan Pen-Binder ini menurut Anang Kristianto (2011) adalah sebagai

elemen pengikat untuk kolom persegi berdasarkan hasil eksperimen menghasilkan

peningkatan kapasitas aksial dan daktilitas yang cukup signifikan.

Maka dari itu, masih diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui efek penggunaan

elemen pen-binder terhadap kait sengkang tidak standar yang mana memiliki kemudahan

pemasangan lebih tinggi di lapangan.

1.2 Studi Literatur

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari

balok. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Kolom

termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban

hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.

Menurut buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994) ada tiga jenis

kolom beton bertulang, salah satunya adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang

lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok

memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang (tulangan

pengekang) ke arah lateral. Tulangan pengekang ini berfungsi untuk memegang tulangan

pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.

Konsep pemasangan tulangan pengekang pada elemen struktur kolom beton bertulang

dimaksudkan agar pada saat selimut kolom terkelupas dan akibatnya luas penampang kolom

menjadi berkurang, maka tulangan pengekang diharapkan dapat mengekang inti beton

sehingga kolom yang selimutnya telah terkelupas tersebut memiliki kekuatan paling tidak

(4)

Gambar 1.2 . Luasan inti terkekang pada suatu elemen struktur kolom beton bertulang.(Paultre et.al.,2008)

Tulangan pengekang dengan kait 900 memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam

menahan inti beton, hal ini terjadi karena tidak ada gaya yang menahan kait tersebut untuk

tetap pada posisinya pada saat beban gempa terjadi. Kondisi ini akan mengakibatkan kait

membengkok keluar dan tidak efektif lagi mengekang inti beton (Kristianto,A. dkk, 2010).

Perkuatan dengan Pen-Binder

Di tahun 2010, Anang Kristianto dkk menganalisis perilaku pengekangan dengan 5

macam model kolom persegi. Pemodelan dan analisis menggunakan software ADINA,

dengan keistimewaannya yang mampu menganalisis tegangan kontak antara beberapa

elemen struktur dengan karakteristik material yang berbeda. Software ini juga memiliki

kemampuan untuk membuat berbagai bentuk model 3 dimensi dengan baik dan cepat serta

(5)

Adapun 5 macam model kolom tadi dengan karakteristik sebagai berikut.

(6)

Hasil analisis komputer untuk pemodelan diatas menghasilkan perilaku deformasi

tulangan pengekang seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 1.2 Deformasi Model Benda Uji Anang dkk

Hasil analisis diatas menunjukkan perbedaan efektivitas pengekangan yang cukup

besar antara tulangan pengekang dengan kait 90o dan 135o yang memperkuat pembuktian

bahwa kekangan dengan kait 90o tidak cukup efektif untuk memberikan kekangan pada inti

(7)

Maka dapat disimpulkan, pemberian elemen pengikat tambahan (Pen-Binder)

memberikan hasil yang cukup signifikan dalam memberikan kekangan pada inti beton, hal ini

dapat dilihat dari perilaku deformasi ujung kekangan pada model C,D dan E yang relatif jauh

lebih kecil daripada model A.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori diatas maka permasalahan yang dibahas

adalah:

1. Bagaimana perilaku tulangan kolom dengan penggunaan sengkang standar, sengkang

tidak standar, dan sengkang tidak standar dengan perkuatan pen-binder terhadap

pembebanan aksial?

2. Berapa kapasitas beban dan tegangan aksial yang dapat ditahan oleh masing-masing

jenis penggunaan sengkang?

3. Bagaimana hubungan tegangan-regangan yang terjadi pada masing-masing jenis

penggunaan sengkang?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Memperoleh gambaran perilaku tulangan kolom yang menggunakan sengkang

standar, sengkang tidak standar, dan sengkang tidak standar dengan perkuatan

pen-binder dengan bantuan aplikasi ANSYS 17.0.

2. Memperoleh kapasitas beban dan tegangan aksial yang terjadi pada masing-masing

jenis penggunaan sengkang dengan bantuan aplikasi ANSYS 17.0.

3. Mengetahui hubungan tegangan-regangan yang terjadi pada masing-masing jenis

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian

selanjutnya terkait kekangan pada kolom.

2. Bagi pelaku konstruksi, hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam

pemilihan material perkuatan untuk kolom.

1.6 Batasan Masalah

1. Tulangan yang digunakan adalah tulangan baja untuk kebutuhan kolom berbentuk

persegi yang berdimensi 15 x 15x 100 cm dengan tebal selimut beton 45cm.

2. Tulangan yang digunakan adalah tulangan polos dengan jumlah tulangan longitudinal

4Ø12 mm, dan sengkang Ø6-125 mm.

3. Benda uji tulangan mempunyai 3 variasi yaitu kolom dengan sengkang standar gempa

(kait 1350), kolom dengan sengkang tidak standar gempa (kait 900), dan kolom

dengan sengkang tidak standar gempa (kait 900) dengan perkuatan pen-binder.

4. Pengujian tulangan dengan masing masing jenis sengkang terhadap beban aksial

dengan bantuan aplikasi ANSYS 12.1.

5. Pembebanan tulangan dibantu dengan plat baja diatas dan dibawah dengan harapan

memberi simulasi pembebanan secara merata dari atas ke bawah.

(9)

1.7 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode analisis

dengan bantuan aplikasi ANSYS 12.1 dimana data yang diperlukan berdasarkan hasil outpun

dari ANSYS 12.1 yang kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan efek perkuatan

pen-binder terhadap tulangan baja kolom beton bertulang.

Sistematika Penelitian

1. Penarikan latar belakang masalah.

2. Studi Literatur (Buku teks, jurnal terkait, peraturan)

3. Perumusan Masalah.

4. Desain pola pengujian.

Catatan :

Benda uji yang digunakan adalah tulangan baja untuk kolom berpenampang persegi,

yang mana dengan masing masing kriteria : penggunaan sengkang standar,

penggunaan sengkang tidak standar, dan penggunaan sengkang tidak standar dengan

perkuatan pen-binder.

5. Pengujian dengan ANSYS 12.1. Terdiri atas :

 Menyediakan material properties yang diperlukan ANSYS 12.1.  Pemodelan benda uji dengan bantuan aplikasi SolidWork.

 Melakukan input data, model, dan pemberian beban pada masing- masing

jenis pemodelan.

 Pengamatan kondisi benda uji ketika pemberian beban.

6. Pencatatan hasil pengujian.

7. Analisis data.

(10)

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar isi

setiap bab yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan

penelitian, metodologi penelitian, pembatasan masalah, mekanisme pengujian dan

sistematika penulisan, dari tugas akhir ini.

BAB II. STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi uraian tentang penggunaan ANSYS 12.1 serta uraian kriteria

kolom dengan variasi sengkang 1350 dan 900, dan perkuatan pen-binder yang akan

diteliti berdasarkan referensi-referensi yang didapat oleh penulis.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang persiapan penelitian mencakup penyediaan bahan

yang diperlukan untuk eksperimen dan pekerjaan pertukangan hingga pelaksanaan

penelitian.

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian di

laboratorium yaitu hasil pengujian kuat tekan kolom dengan pembebanan aksial,

dengan variasi kolom dengan sengkang standar (kait 1350), dan sengkang tidak

(11)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil eksperimen yang

dilakukan dari seluruh kegiatan tuga akhir ini dengan menitikberatkan pada perilaku

struktur kolom dengan variasi kolom dengan sengkang standar (kait 1350), dan

sengkang tidak standar (kait 900) dengan perkuatan pen-binder, yang diberi variasi

Gambar

Gambar 1.1 . Contoh Keruntuhan Bangunan akibat Gempa Yogya yang Dipicu oleh   Detailing Penulangan Kolom yang Tidak Tepat.(Imran I., 2006)
Gambar 1.2 . Luasan inti terkekang pada suatu elemen struktur kolom beton  bertulang.(Paultre et.al.,2008)
Tabel 1.1 Model Benda Uji Anang dkk
Tabel 1.2 Deformasi Model Benda Uji Anang dkk

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder ekstrak etanol dari kalus daun alpukat (Persea Americana Mill.) dan uji

 PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan melakukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang mengabulkan gugatan PT Bosowa Corporindo atas keputusan

Oleh sebab itu kedua hal ini saling melengkapi untuk mendapatkan suatu ide yang aktual untuk mengetahui perbandingan dengan produk lama dari inovasi tersebut, berguna

Terhitung sejak 2009, kini Sekolah Bintang Rabbani yang sudah membangun sekolah dari tingkat MI (SD) dan MTs (SMP) bebas biaya untuk anak- anak marjinal dan Islam

SNP adalah standar minimal yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan semua pemangku kepentingan dalam mengelola

Jumlah Pekerja Lainnya Pada Industri Besar Sedang Menurut Sub Sektor Industri 2010. Number of Worker Other on Large Medium Scale Industry by Main Industrial

Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa secara simultan (bersama-sama) prestasi belajar mata pelajaran Perawatan Perbaikan Motor Otomotif dan