DR. GESANG NUGROHO
SISTEM HIDROLIK
HYDRAULIC SYSTEM
DASAR-DASAR HIDROLIK
Hydraulyc berartipembangkitan gaya dan gerakan dengan menggunakan fluida hydraulic. Sifat-sifat fluida Mudah menyesuaikan bentuk.
Zat cair / fluida dapat dengan mudah
menyesuaikan bentuk pada segala tempat (container) zat cair/fluida tidak dapat
dimampatkan
Zat cair/fluida mengalir
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
Zat cair/fluida
meneruskan tekanan ke segala arah
Physical principle of hydraulic
Hukum PASCAL:
Zat cair dalam ruang tertutup dan diam (tidak mengalir) yang
mendapatkan tekanan, maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya.
P= tekanan F=gaya tekan A= luas penampang
Dalam bejana tertutup
maka semua titik mendapatkan tekanan yang sama.
Pada gambar disamping
berlaku:
sedangkan Maka
Tekanan absolut dan tekanan gauge Dalam melakukan
pengukuran tekanan, terdapat dua macam pembacaan, yaitu:
Tekanan gauge: tekanan yang besarnya tidak dipengaruhi oleh tekanan udara luar (atmosfir), atau nilai yang ditunjukkan oleh oleh jarum penunjuk pada alat ukur tekanan. Tekanan absolut: tekanan
yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara luar. Tekanan absolut= tekanan
gauge + tekanan atmosfir.
Aplikasi sistem hidrolik
Penggunaan tenaga hidrolik dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Stationary hydraulic
Mobile hydraulic
Aplikasi stationary hydraulic antara lain:
Production and assembly machines
Presses
Lifting and conveying devices
Injection moulding machines
Lift
Rolling lines
Aplikasi mobile hydraulic: Hydraulic jack Construction machinery Tipper, excavator, elevating platform
Lifting and conveying
device
Agriculture machinery
Keuntungan-keuntungan penggerak hidrolik:
Transmisi gaya yang besar dengan menggunakan komponen yang kecil (intensitas daya tinggi)
Pengaturan arah, kecepatan dan tekanan dapat dilakukan dengan mudah, sehingga gerakan bisa lebih teratur.
Penempatan dan pengaturan komponen-komponen hidrolik lebih sederhana dan tidak diperlukan tempat yang besar.
Start-up under heavy load Operasinya lembut Pengendaliannya bagus
Kelemahas penggerak hidrolik:
Bagian-bagian tertentu harus dibuat sangat cermat. Menghasilkan polusi berupa minyak hidrolik Sensitif terhadap kotoran
Dipengaruhi temperatur Faktor efisiensinya rendah
Hydraulic system efficiency Hydraulic fluid
Pada prinsipnya semua cairan dapat digunakan sebagai pemindah energi tekanan. Namun dalam instalasi hidrolik memerlukan fluida hidrolik yang mempunyai karakteristik tertentu. Air tidak dapat dipakai sebagai fluida hidrolik sebab air dapat menyebabkan beberapa masalah misalnya korosi, titik didih, titik beku dan viskositas rendah. Tugas dari minyak hidrolik:
Pemindah tekanan Pelumas Pendingin Peredam osilasi Pelindung karat Transmisi sinyal
Oli hidrolik mempunyai sifat sifat: Tidak dapat dimampatkan (uncompressible) Mudah mengalir (fluidity)
Mempunyai sifat fisika dan kimia yang stabil Mempunyai sifat melumasi
Mencegah terjadinya karat
Bersifat mudah menyesuaikan dengan tempat Harus dapat memisahkan kotoran.
HIDRAULIC SYSTEM COMPONENTS
1. Power supply section
Unit power supply
berfungsi untuk menghasilakan daya hidrolik dengan cara mengubah energi mekanik dari motor penggerak.
Komponen-komponen
pada unit power supply adalah:
drive
Hydraulic pump Pressure relief valve Filter
Heater and cooler Reservoir
1a. Drive
Drive digunakan untuk
menggerakkan pompa hidrolik agar dihasilkan tekanan pada fluida hidrolik.
Drive dapat berupa: Mesin diesel Motor listrik
1b. Hydraulic pump
Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga fluida hidrolik. Macam-macam pompa
hidrolik:
Gear pump.
Pompa roda gigi (gear
pump) banyak sekali digunakan pada sistem hidrolik, karena pompa ini sangat sedeerhana dan ekonomis.
Gear pump digolongkan
menjadi dua:
Internal gear pump External gear pump
Piston pump
Piston pump sering sekali
dipakai pada sistem hidrolik modern, dimana digunakan kecepatan tinggi dan tekanan tinggi.
Piston pump dibagi
menjadi dua, axial piston pum dan radial piston pump.
screw pump
Perhitungan volumetric efficiency dan daya untuk menggerakkan pompa
Dimana:
VP=volumetric efficiency
Qact=debit pompa aktual (liter/menit)
Qth=banyaknya discharge secara teoritis (liter/menit)
Daya untuk menggerakkan pompa:
Dimana:
P=tekanan (Kg/cm2) Q=debit (liter/menit) 450=angka konversi untuk PS
1c. Filter dan Hose Line
Oil filter digunakanuntuk menyaring
kotoran yang terkandung didalam oli agar tidak ikut bersirkulasi kembali dalam sistem.
Dalam oil filter ass’y juga
dipasang by pass valve yang digunakan untuk memberikan jalan lain (safety) bila filter kotor atau buntu.
Untuk menyalurkan oli hidrolik ke seluruh komponen hidrolik diperlukan sistem plumbing, untuk
menghasilkan sistem plumbing yang baik maka digunakan hose.
Fungsi hose adalah:
Untuk menyalurkan oli Peredam getaran dan peredam
suara
Hydroulic hose terdiri dari tiga bagian dasar:
Inner tube
Reinforcement layers Outer cover
1d. Tangki hidrolik
Pungsi tangki hidrolik:Tempat
penampungan/penyediaa n oli
Pendinginan oli yang
kembali dari sistem
Oil reservoir (tank)
2. Hydraulic Valve
Valves adalah peralatanuntuk mengendalikan aliran energi.
Valve dapat
mengendalikan dan mengatur arah aliran fluida hidrolik, tekanan, laju aliran, kecepatan aliran.
Macam-macam valves
antara lain:
Pressure valve
Directional control valve Non-return valve Flow control valve
2a. Pressure Valve
Pressure valve have the task of controlling and
regulating the pressure in a hydraulic system and in parts of the system
Pressure relief valve Pressure regulator
2b. Directional control valve
Components which
change, open or close flow paths in hydraulic system. They are used to control the direction of motion of power component. 2/2 way valve triggering a single acting cylinder 3/2 way valve triggering a single acting cylinder 4/2 way valve triggering a double acting cylinder
2c. Non return valve
Block the flow in one
direction and permit free flow in the other.
Pump protection
2d. Flow control valve
Untuk mengatur laju
3. Hydraulic Actuator
Hydraulic actuatorberguna untuk
mengubah energi tekan fluida menjadi energi mekanik.
Hydraulic aktuator
terdiri dari:
Cylinderuntuk
menghasilkan gerak linier.
Hydraulic motoruntuk
menghasilkan gerak putar.
3a. Hydraulic cylinder
Cylinder adalah
komponen penggerak yang mengubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik. Cylinder menghasilkan gerakan linier melalui tekanan pada permukaan piston yang dapat bergerak.
Cylinder dapat dibagi
menjadi dua:
Single-acting cylinder Double-acting cylinder
Double acting cylinder
3b. Hydraulic motor
Hydraulic motors adalah
komponen penggerak hidrolik yang
menghasilkan gerakan rotary.
Arah gerakan motor
hidrolik dapat diatur dengan cara mengatur arah gerakan fluida hidrolik.
HIDRAULIC SYMBOLS
Directional control valve Method of actuation
Non return valve Cylinder
ELECTRICAL DEVICES
Rangkaian hidrolik lengkapdapat dioperasikan secara efektif tanpa peralatan elektronik.
Namun, penggunaan
peralatan elektronik yang efektif dapat memberikan pengendalian yang lebih efektif dan
menyederhanakan kontrol otomatis sekuensial.
Solenoide
Aktuasi dorong atau tarik
dapat dilakukan oleh solenoid. Solenoid dapat menggerakkan katub, mengontrol pompa dan melakukan mekanisme latch (mengunci).
Other electrical control
Komponen elektronik yangsering digunakan mengendalikan peralatan hidrolik antara lain:
Motor
Motor control (starter) Push button & selector
switch Limit switch Pressure switch Timer Relay Solenoid Transformer
Circuit diagram
Gambar disampingmemperlihatkan sebuah mesin yang mempunyai dua silinder A dan B. silinder A dipasang horisontal sedangkan silinder B dipasang vertikal. Silinder A harus bergerak kekanan, dari posisi 1 ke posisi 2 dan berhenti. Silinder B lalu harus bergerak naik dari posisi 3 ke posisi 4. silinder A menaikkan tekanan untuk melawan benda kerja sampai tekanan yang diinginkan tercapai. Lalu A dan B mundur bersama-sama. Rangkaian disamping memperlihatkan pengaturan yang diperlukan untuk menggerakkan silinde A kekanan.
Solenoid harus dihidupkan
dengan menggunakan relay kontak sehingga relay tetap aktif setelah saklar start dilepas. Relay yang lain mengunci untuk menjaga relay tetap aktif.
Gambar disamping rangkaian telah ditambah dengan komponen untuk menyetop silinder A dan menggerakkan silinder B. relay 2-CR sudah ditambahkan, relay ini di supply dari limit switch 1-LS, yang mana diaktuasi oleh silinder A yang bergerak ke sebuah titik dimana limit switch dipasang. Relay 2-CR deenergize solenoid X untuk menghentikan silinder A dan energize solenoid Z untuk menggerakkan silinder B.
Untuk menyelesaikan siklus,
komponen yang lain ditambahkan seperti pada gambar disamping.
Ketika silinder B telah maju penuh, limit switch 2-LS diaktuasi, lalu energize relay ketiga 3-CR. Relay 3-CR deenergize relay 2-CR untuk energize solenoid X dan deenergize solenoid Z. ini memungkinkan silinder A untuk menekan lagi dan jugamenyetop silinder B. sebuah pressure-switch ditambahkan dengan relay 1-CR secara seri maka ketika tekanan telah mencapai nilai yang ditentukan, pressure-switch terbuka, deenergize relay 1-CR. Relay 1-CR lalu deenergize solenoid X dan energize solenoid Ydan W untuk memundurkan semua silinder.
HYDRAULIC SYSTEM DESIGN
Cylinder to lift a hood of
the tempering furnace