• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENILAIAN. Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENILAIAN. Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2013"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

2014

PEDOMAN PENILAIAN

Status Lingkungan Hidup Daerah

(SLHD) Tahun 2013

(2)

i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ... i BAGIAN I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN ... 2

A. Latar Belakang dan Tujuan ... 2

B. Jadwal Penilaian ... 3

C. Panduan Penggunaan ... 3

BAGIAN II PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN SLHD KABUPATEN/KOTA BAB II. PENILAIAN LAPORAN SLHD KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2010 ... 6

A. Mekanisme Penilaian ... 6

B. Kriteria Penilaian ... 9

1. Pembobotan ... 9

2. Penilaian ... 9

C. Aplikasi Penilaian ... 13

BAB III. PENILAIAN LAPORAN SLHD KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2013 ... 19

A. Mekanisme Penilaian ... 19

B. Kriteria Penilaian ... 22

1. Pembobotan ... 22

2. Penilaian ... 22

C. Aplikasi Penilaian ... 28

BAGIAN III PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN SLHD PROVINSI BAB IV. PENILAIAN LAPORAN SLHD PROVINSI BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2010 ... 35

A. Mekanisme Penilaian SLHD Provinsi ... 35

B. Kriteria Penilaian SLHD Provinsi ... 37

1. Pembobotan ... 37

2. Penilaian ... 37

(3)

ii

BAB V. PENILAIAN LAPORAN SLHD PROVINSI BERDASARKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2013 ... 47

A. Mekanisme Penilaian SLHD Provinsi ... 47

B. Kriteria Penilaian SLHD Provinsi ... 49

1. Pembobotan ... 49

2. Penilaian ... 49

C. Aplikasi Penilaian SLHD Provinsi ... 55

LAMPIRAN Kontak ... 61

(4)

1

BAGIAN I

PENDAHULUAN

(5)

2

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Tujuan

Status lingkungan hidup merupakan salah satu jenis informasi yang wajib diinformasikan kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, sehingga daerah sesuai dengan kewenangannya menjadi sumber data utama dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) merupakan sarana publikasi informasi pengelolaan lingkungan hidup di daerah dan masyarakat berhak untuk mengetahuinya. Evaluasi Laporan SLHD mempunyai tujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan validitas data serta ketajaman analisis sehingga laporan ini dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dimanfaatkan untuk evaluasi kebijakan pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di daerah.

Dalam Pedoman ini disajikan untuk penilaian SLHD yang berdasarkan pada Pedoman Umum Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2010 dan berdasarkan pada Pedoman Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Evaluasi Laporan SLHD mempunyai tujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan validitas data serta ketajaman analisis sehingga laporan ini dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dimanfaatkan untuk evaluasi kebijakan pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di daerah.

(6)

3 B. Jadwal Penilaian

Jadwal penilaian Laporan SLHD 2013 sebagaimana pada Tabel 1.1 dibawah Tabel 1.1 Jadwal Penilaian Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2013

C. Panduan Penggunaan

Buku pedoman penilaian Laporan SLHD ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari satu bab yaitu Bab Pendahuluan.

Bagian Kedua, yang merupakan panduan bagi Pemerintah Provinsi dalam menilai Laporan SLHD Kabupaten/Kota. Bagian kedua terdiri dari dua bab, yaitu Bab II dan Bab III. Bab II merupakan panduan penilaian Laporan SLHD Kabupaten/Kota yang disusun masih menggunakan Pedoman Penyusunan SLHD 2010. Bab III merupakan panduan penilaian Laporan SLHD Kabupaten/Kota yang disusun menggunakan Pedoman Penyusunan SLHD 2013. Bagian Ketiga, merupakan panduan dalam menilai Laporan SLHD Provinsi dan terdiri dari dua bab, yaitu Bab IV dan Bab V. Bab IV merupakan panduan

(7)

4

penilaian Laporan SLHD Provinsi yang disusun masih menggunakan Pedoman Penyusunan SLHD 2010. Bab V merupakan panduan penilaian Laporan SLHD Provinsi yang disusun menggunakan Pedoman Penyusunan SLHD 2013.

Walaupun mekanisme dan kriteria penilaian Laporan SLHD yang berdasarkan Pedoman Penyusunan SLHD 2010 dan Pedoman Penyusunan SLHD 2013 berbeda. Namun bobot dan nilai akhir Laporan SLHD yang disusun berdasarkan kedua pedoman tersebut tetap sama.

(8)

5

BAGIAN II

PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN SLHD

KABUPATEN/KOTA

(9)

6

BAB. II

PENILAIAN LAPORAN SLHD KABUPATEN/KOTA

BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2010

Laporan SLHD Kabupaten/Kota terdiri dari dua buah buku, yaitu:

1. Buku I (Analisis) berisi analisis tentang kondisi lingkungan (state), keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup dengan kegiatan yang menyebabkan perubahan (pressure) dan upaya pengelolaan yang telah dilakukan (respons).

2. Buku II (Kumpulan Data) berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis.

A. Mekanisme Penilaian

1. SLHD Kabupaten/Kota dinilai oleh Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi.

2. Sebelum proses penilaian, KLH bersama Provinsi melakukan sinkronisasi atau penyamaan daftar dan jumlah buku SLHD Kabupaten/Kota yang sudah diterima oleh Provinsi dan KLH. Informasi daftar dan jumlah SLHD yang diterima KLH bisa diakses pada http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau

http://datin.menlh.go.id/slhd. Informasi ini diperbaharui setiap minggu hingga 11 April 2014.

(10)

7

3. Apabila terjadi perbedaan jumlah buku yang diterima antara Provinsi dengan KLH, maka Provinsi atau Kabupaten/Kota segera mengirimkannya selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014.

4. Provinsi melakukan penilaian SLHD berdasarkan Pedoman dan aplikasi Penilaian SLHD yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pedoman dan Aplikasi penilaian SLHD dapat diakses melalui website

http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd.

5. Penilaian SLHD Kabupaten/Kota oleh provinsi dilakukan oleh tim yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang untuk menilai satu SLHD Kabupaten/Kota. Nilai akhir SLHD Kabupaten/Kota merupakan rata-rata nilai dari dua penilai. Perbedaan antara kedua nilai tersebut sebanyak-banyaknya 5 angka.

6. Dalam hal perbedaan nilai lebih dari 5 angka, dilakukan penilaian oleh penilai III. Nilai akhir merupakan rata-rata dari dua nilai dengan perbedaan nilai terkecil. Apabila setelah penilai III tidak ditemukan dua nilai dengan perbedaan selisih kurang atau sama dengan 5 angka, maka dilakukan penilaian ke IV, nilai akhir adalah rata-rata dari 2 nilai tengah.

Contoh:

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 67 maka nilai akhirnya adalah rata-rata dari kedua penilai tersebut yaitu 66;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 maka dilakukan penilaian kembali oleh penilai III. Jika nilai dari penilai III adalah 73, maka nilai akhirnya didapat dari rata-rata 2 nilai dengan perbedaan nilai terkecil yaitu 72 dan 73, yaitu 72.5;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 dan penilaian oleh penilai III yaitu 79, dilakukan penilaian oleh penilai IV. Jika nilai dari penilai IV adalah 67, maka nilai akhir didapat dari rata-rata 2 nilai tengah yaitu 67 dan 72, yaitu 69.5

(11)

8

7. Pengumpulan hasil penilaian SLHD Kabupaten/Kota dikirim ke KLH selambatnya tanggal 30 April 2014 melalui surat dan dilampirkan formulir rekapitulasi nilai seperti di bawah ini dan soft copy aplikasi hasil penilaian.

Contoh Rekapitulasi Nilai SLHD

KeteranganTabel:

No : Kolom berisi nomor urut

Kabupaten/Kota : Kolom berisi nama Kabupaten/Kota Penilai : Kolom berisi nama penilai

Nilai Buku Data : Kolom berisi hasil nilai buku data Nilai Buku Analisis : Kolom berisi hasil nilai buku analisis

Nilai SLHD : Kolom berisi hasil nilai akhir buku data dan buku analisis (bobot nilai buku data 70% + bobot nilai buku analisis 30%)

Nilai akhir rata-rata

Kabupaten/Kota : Kolom berisi nilai rata-rata SLHD Semua penilai

8. Provinsi menyampaikan berkas elektronik aplikasi penilaian SLHD dan tabel rekapitulasi nilai SLHD Kabupaten/Kota tahun 2013 kepada KLH melalui email slhd@menlh.go.id atau dalam bentuk media cakram digital (CD).

9. KLH melakukan penilaian kembali terhadap 3 (tiga) SLHD terbaik dari masing-masing provinsi.

10. Nilai akhir yang digunakan untuk masuk dalam nominasi nasional terdiri dari 20% nilai akhir penilaian provinsi dan 80% nilai akhir penilaian KLH.

(12)

9 B. Kriteria Penilaian

1. Pembobotan

Ketajaman analisis sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas data, maka komponen data perlu dibangun terlebih dahulu. Bobot tertinggi yang diberikan pada Buku I (Analisis) adalah sebesar 30% dan Buku II (Kumpulan Data) sebesar 70%.

2. Penilaian

Penilaian dimulai dengan buku II. 2.1. Buku II (Kumpulan Data)

a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Komponen Lingkungan yang dimaksud dalam penilaian SLHD ini adalah wujud/entitas dari data kualitas lingkungan hidup menurut :

1. Media lingkungan (SD1-SD24) (air, udara, lahan, pesisir dan laut)

2. Kegiatan atau hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup (DE, DS, SE, SP)

3. Upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan (UP) 4. Kejadian alam terkait dengan lingkungan (BA1-BA4)

5. Dan data penunjang lainnya yang melengkapi analisis.

Komponen tersebut merupakan faktor pembagi dari total nilai individu setiap tabel. Identifikasi komponen lingkungan berfungsi untuk menentukan keberadaan komponen lingkungan di daerah tersebut, misalnya daerah tersebut mempunyai atau tidak mempunyai terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, hutan tanaman industri dan lainnya.

Identifikasi dilakukan dengan cara mengisi kolom 3 (komponen lingkungan) pada sheet nilai buku data:

(13)

10 1. Jika komponennya ada, dijawab ada 2. Jika tidak ada, dijawab tidak ada

Jika komponen bernilai 1 dan tabel terisi maka diikuti penilaian pada Format Tabel, Isi Tabel, Tahun Data, Sumber Data dan Tabel Tambahan. Cara penilaian disajikan dalam poin b. di bawah.

Sebaliknya kalau komponennya ada tetapi data tidak terisi maka tidak dilakukan penilaian terhadap tabel tersebut.

b. Format Tabel

Format tabel adalah kerangka struktur penyajian data dalam bentuk baris dan kolom.

Kesamaan format tabel dengan pedoman penyusunan SLHD akan memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data. Oleh karenanya diberikan nilai untuk kesamaan format tabel sebagai berikut:

1. Nilai angka 2, jika tabel memiliki format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang sama dengan pedoman.

2. Nilai angka 1, jika tabel kurang sesuai format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang tidak sama dengan pedoman namun masih mencerminkan unsur-unsur serta substansi sebagaimana dalam judul tabel.

3. Nilai angka 0, jika tabel tidak sesuai dengan pedoman. c. Data (Isi Tabel)

Kelengkapan data mampu mencerminkan kondisi komponen lingkungan seutuhnya dan menentukan ketajaman analisis. Kriteria penilaian untuk data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 4, jika tabel terisi lebih dari 80 persen

2. Nilai angka 3, jika tabel terisi antara 50 persen sampai dengan 80 persen

(14)

11

4. Nilai angka 1, jika tabel terisi kurang atau sama dengan 25 persen d. Tahun Data

Tahun data menentukan kelengkapan analisis. Semakin baru tahun data maka analisisnya semakin menunjukkan kondisi terkini (up to date). Kriteria penilaian tahun data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika tahun data adalah 2013

2. Nilai angka 2, jika tahun data adalah 2012

3. Nilai angka 1, jika tahun data adalah 2011

4. Nilai angka 0, jika tahun data adalah sebelum 2011 e. Sumber Data

Sumber data menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data resmi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria penilaian untuk sumber data adalah:

1. Nilai angka 1, jika tabel mencantumkan sumber data

2. Nilai angka 0, jika tabel tidak mencantumkan sumber data f. Tabel Tambahan

Tabel tambahan adalah tabel-tabel diluar tabel utama, mempunyai keterkaitan dan memperkuat informasi pada tabel utama yang bersangkutan. Jumlah maksimum tabel tambahan yang dinilai sebanyak 3 (tiga) tabel untuk setiap komponen/tabel utama.

Kriteria nilai untuk tabel tambahan adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika semua tabel tambahan terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

2. Nilai angka 2, jika hanya 2 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

(15)

12

3. Nilai angka 1, jika hanya 1 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

4. Nilai angka 0, jika tidak ada tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama.

2.2. Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah) a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Keberadaan komponen yang dinilai dalam buku I ini mengacu pada identifikasi komponen lingkungan pada Buku II.

b. Analisis Tabel

Setiap analisis terhadap masing-masing tabel (termasuk tabel tambahan) mendapat nilai angka 1. Jika tidak ada analisis terhadap tabel, maka nilainya angka 0. Pilihan cara analisis adalah:

1. Perbandingan dengan baku mutu atau kriteria

2. Perbandingan nilai antar lokasi dan atau antar waktu

3. Statistik sederhana (maksimum, minimum, dan rata-rata).

Analisis harus memperhatikan sistematika laporan SLHD yang telah diatur. d. Analisis Isu Prioritas

Selain analisis tabel, apabila pada Bab Pendahuluan terdapat penjelasan isu prioritas dan analisisnya dalam bentuk SPR (state-pressure-response) maka diberikan tambahan nilai. Penambahan nilai untuk analisis isu prioritas adalah sebagai berikut:

1. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan isu prioritas

2. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan alasan isu tersebut dianggap prioritas

3. Tambahan nilai jika ada analisis SPR terhadap salah satu isu prioritas: a. Menyebutkan state/kondisi, tambahan nilai angka 2

(16)

13

b. Menyebutkan pressure/tekanan, tambahan nilai angka 2 c. Menyebutkan response/upaya, tambahan nilai angka 2

C. Aplikasi Penilaian

Tahap awal penilaian SLHD dilakukan terhadap Buku Kumpulan Data (Buku II). Hal ini untuk memudahkan pemeriksa ketika melakukan penilaian terhadap buku analisis (Buku I). Komponen lingkungan pada Buku I dan Buku II perlu diperhatikan sehingga hasil penilaian didasarkan pada penilaian obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sejak tahun 2011 Kementerian Lingkungan Hidup menyediakan Aplikasi Penilaian SLHD guna memudahkan dalam penilaian buku SLHD dan untuk mendapatkan nilai akhir SLHD. Untuk penilaian Laporan SLHD Kabupaten/Kota yang masih disusun berdasarkan Pedoman Peyusunan SLHD 2010 gunakan aplikasi versi 14.1. Aplikasi penilaian SLHD versi 14.1 ini menggunakan perangkat lunak microsoft office 2003 keatas dengan format excel (xls atau xlsx).

Dengan menggunakan aplikasi ini penilai hanya memasukkan kriteria nilai yang sesuai dengan tabel, dan aplikasi secara otomatis menghitung nilainya. Dengan demikian penilai tidak harus mengisi nilai dari kriteria dan menghitung nilai akhirnya. Rumus penghitungan penilaian dapat dilihat pada aplikasi.

Untuk penyimpanan hasil penilaian dibuat satu file untuk masing-masing penilaian kabupaten/kota. Penamaan dalam penyimpanan file menggunakan nama kabupaten/kota.

Contoh : kota_bekasi1.xls, kota_bekasi2.xls, kabupaten_bekasi1.xls, kabupaten_bekasi2.xls atau kota_bekasi1.xlsx

(17)

14

CARA PENGISIAN APLIKASI PENILAIAN SLHD KABUPATEN/KOTA

Gambar 2.1

Tampilan Halaman Identitas

1. Keterangan Identitas

 Nama penilai : Tuliskan nama penilai pada tempat yang telah disediakan

 Instasi Penilai : Tuliskan nama instansi penilai pada tempat yang telah disediakan

 Provinsi : Pilih nama provinsi yang akan dinilai  Kabupaten/Kota : Isi nama kabupaten/kota yang akan dinilai  Tanggal : Tuliskan tanggal penilaian

(18)

15 Gambar 2.2

Tampilan Halaman Nilai Buku Data

2. Halaman Nilai Buku Data

Nama penilai, instansi dan provinsi secara otomatis akan tercantum dalam halaman nilai buku data.

 Kolom (1) Nomor Urut ; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Kode Tabel ;

Tercantum kode tabel

Tahapan pengisian nilai buku data :  Kolom (3) Komponen;

(19)

16

Pilihlah ada atau tidak ada komponen harus diisi  Kolom (5) Isi Tabel;

Pilihlah persentase dari isi tabel

Jika tabel terisi, pilih persentase dari isi tabel, kemudian lanjutkan mengisi kolom (4), kolom (6) hingga kolom (9). Jika tabel tidak terisi maka nilai tabel 0 (nol), tidak perlu mengisi kolom (4),(6) hingga (9) dan lanjutkan ke penilaian tabel berikut.

 Kolom (4) Format Tabel;

Pilihlah sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai  Kolom (6) Tahun Data;

Pilih tahun data

 Kolom (7) Sumber Data;

Pilih ada atau tidak ada sumber data

 Kolom (8) Tabel Tambahan komponen lingkungan;

Pilih ada atau tidak ada tabel tambahan komponen lingkungan.  Kolom (9) Tabel Tambahan;

Pilih jumlah tabel tambahan yang sesuai dan/atau terkait dengan komponen dalam kolom tiga.

(20)

17 3. Halaman Nilai Buku Analisis

Gambar 2.3

Tampilan Halaman Nilai Buku Analisis

Halaman nilai buku analisis memuat aplikasi penilaian buku analisis yang terdiri dari :

 Untuk keterangan identitas, nama provinsi dan nama penilai secara otomatis tercantum dalam halaman tersebut.

 Kolom (1) Nomor Urut; Tercantum nomor urut

(21)

18  Kolom (2) Kode Tabel;

Tercantum kode tabel  Kolom (3) Nama Tabel;

Tercantum nama tabel  Kolom (4) Komponen;

Akan otomatis terisi sesuai komponen lingkungan pada halaman penilaian buku data.

 Kolom (5) Analisis Terhadap Tabel;

Pilihlah ada atau tidak ada analisis terhadap tabel

4. Halaman Nilai SLHD

Gambar 1.4

Tampilan Halaman Nilai SLHD

(22)

19

BAB. III

PENILAIAN SLHD KABUPATEN/KOTA

BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2013

Laporan SLHD terdiri dari dua buah buku, yaitu:

1. Buku I (Analisis) berisi isu-isu prioritas yang disertai alasan dan analisisnya dalam bentuk SPR yaitu, kondisi lingkungan (state), keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup dengan kegiatan yang menyebabkan perubahan (pressure) dan upaya pengelolaan yang telah dilakukan (respons).

2. Buku II (Kumpulan Data) berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis.

A. Mekanisme Penilaian

1. SLHD Kabupaten/Kota dinilai oleh Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi.

2. Sebelum proses penilaian, KLH bersama Provinsi melakukan sinkronisasi atau penyamaan daftar dan jumlah buku SLHD Kabupaten/Kota yang sudah diterima oleh Provinsi dan KLH. Informasi daftar dan jumlah SLHD yang diterima KLH bisa diakses pada http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd. Informasi ini diperbaharui setiap minggu hingga 11 April 2014.

(23)

20

3. Apabila terjadi perbedaan jumlah buku yang diterima antara Provinsi dengan KLH, maka Provinsi atau Kabupaten/Kota segera mengirimkannya selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014.

4. Provinsi melakukan penilaian SLHD berdasarkan Pedoman dan aplikasi Penilaian SLHD yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pedoman dan Aplikasi penilaian SLHD dapat diakses melalui website

http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd.

5. Penilaian SLHD Kabupaten/Kota oleh provinsi dilakukan oleh tim yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang untuk menilai satu SLHD Kabupaten/Kota. Nilai akhir SLHD Kabupaten/Kota merupakan rata-rata nilai dari dua penilai. Perbedaan antara kedua nilai tersebut sebanyak-banyaknya 5 angka.

6. Dalam hal perbedaan nilai lebih dari 5 angka, dilakukan penilaian oleh penilai III. Nilai akhir merupakan rata-rata dari dua nilai dengan perbedaan nilai terkecil. Apabila setelah penilai III tidak ditemukan dua nilai dengan perbedaan selisih kurang atau sama dengan 5 angka, maka dilakukan penilaian ke IV, nilai akhir adalah rata-rata dari 2 nilai tengah.

Contoh:

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 67 maka nilai akhirnya adalah rata-rata dari kedua penilai tersebut yaitu 66;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 maka dilakukan penilaian kembali oleh penilai III. Jika nilai dari penilai III adalah 73, maka nilai akhirnya didapat dari rata-rata 2 nilai dengan perbedaan nilai terkecil yaitu 72 dan 73, yaitu 72.5;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 dan penilaian oleh penilai III yaitu 79, dilakukan penilaian oleh penilai IV. Jika nilai dari penilai IV adalah 67, maka nilai akhir didapat dari rata-rata 2 nilai tengah yaitu 67 dan 72, yaitu 69.5

(24)

21

7. Pengumpulan hasil penilaian SLHD Kabupaten/Kota dikirim ke KLH selambatnya tanggal 30 April 2014 melalui surat dan dilampirkan formulir rekapitulasi nilai seperti di bawah ini dan soft copy aplikasi hasil penilaian.

Contoh Rekapitulasi Nilai SLHD

KeteranganTabel:

No : Kolom berisi nomor urut

Kabupaten/Kota : Kolom berisi nama Kabupaten/Kota Penilai : Kolom berisi nama penilai

Nilai Buku Data : Kolom berisi hasil nilai buku data Nilai Buku Analisis : Kolom berisi hasil nilai buku analisis

Nilai SLHD : Kolom berisi hasil nilai akhir buku data dan buku analisis (bobot nilai buku data 70% + bobot nilai buku analisis 30%)

Nilai akhir rata-rata

Kabupaten/Kota : Kolom berisi nilai rata-rata SLHD Semua penilai

8. Provinsi menyampaikan berkas elektronik aplikasi penilaian SLHD dan tabel rekapitulasi nilai SLHD Kabupaten/Kota tahun 2013 kepada KLH melalui email slhd@menlh.go.id atau dalam bentuk media cakram digital (CD)

9. KLH melakukan penilaian kembali terhadap 3 (tiga) SLHD terbaik dari masing-masing provinsi.

10. Nilai akhir yang digunakan untuk masuk dalam nominasi nasional terdiri dari 20% nilai akhir penilaian provinsi dan 80% nilai akhir penilaian KLH.

(25)

22 B. Kriteria Penilaian

1. Pembobotan

Ketajaman analisis sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas data, maka komponen data perlu dibangun terlebih dahulu. Bobot tertinggi yang diberikan pada Buku I (Analisis) adalah sebesar 30% dan Buku II (Kumpulan Data) sebesar 70%.

2. Penilaian

Penilaian dimulai denganbuku II. 2.1. Buku II (Kumpulan Data)

a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Komponen Lingkungan yang dimaksud dalam penilaian SLHD ini adalah wujud/entitas dari data kualitas lingkungan hidup menurut :

1. Media lingkungan (SD1-SD24) (air, udara, lahan, pesisir dan laut)

2. Kegiatan atau hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitaslingkungan hidup (DE, DS, SE, SP)

3. Upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan (UP) 4. Kejadian alam terkait dengan lingkungan (BA1-BA4)

5. Dan data penunjang lainnya yang melengkapi analisis.

Komponen tersebut merupakan faktor pembagi dari total nilai individu setiap tabel. Identifikasi komponen lingkungan berfungsi untuk menentukan keberadaan komponen lingkungan di daerah tersebut, misalnya daerah tersebut mempunyai atau tidak mempunyai terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, hutan tanaman industri dan lainnya.

Identifikasi dilakukan dengan cara mengisi kolom 3 (komponen lingkungan) pada sheet nilai buku data:

(26)

23 1. Jika komponennya ada, dijawab ada 2. Jika tidak ada, dijawab tidak ada

Jika komponen bernilai 1 dan tabel terisi maka diikuti penilaian pada Format Tabel, Isi Tabel, Tahun Data, Sumber Data dan Tabel Tambahan. Cara penilaian disajikan dalam poin b. di bawah.

Sebaliknya kalau komponennya ada tetapi data tidak terisi maka tidak dilakukan penilaian terhadap tabel tersebut.

b. Format Tabel

Format tabel adalah kerangka struktur penyajian data dalam bentuk baris dan kolom. Kesamaan format tabel dengan pedoman penyusunan SLHD akan memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data. Oleh karenanya diberikan nilai untuk kesamaan format tabel sebagai berikut:

1. Nilai angka 2, jika tabel memiliki format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang sama dengan pedoman.

2. Nilai angka 1, jika tabel kurang sesuai format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang tidak sama dengan pedoman namun masih mencerminkan unsur-unsur serta substansi sebagaimana dalam judul tabel. 3. Nilai angka 0, jika tabel tidak sesuai dengan pedoman.

c. Data (Isi Tabel)

Kelengkapan data mampu mencerminkan kondisi komponen lingkungan seutuhnya dan menentukan ketajaman analisis. Kriteria penilaian untuk data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 4, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) lebih dari 80 persen

2. Nilai angka 3, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) antara 50 persen sampai dengan 80 persen

(27)

24

3. Nilai angka 2, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) antara 25 persen sampai dengan 50 persen

4. Nilai angka 1, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) kurang atau sama dengan 25 persen

d. Parameter wajib

Adalah presentase jumlah parameter yang diwajibkan dan memiliki angka. Parameter wajib berlaku bagi table SD-14 Kualitas air sungai (pH, TSS, TDS, DO, BOD, COD, Fecal Coli, Total Coli), SD-18 Kualitas udara ambien (SOx, NOx, CO, O3, HC, PM10, PM2.5), SE-3 Luas lahan dan produksi perkebunan menurut jenis tanaman dan penggunaan puput (Urea), SE-4 Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija menurut Jenis Pupuk. Kriteria parameter wajib adalah sebagai berikut :

1. Nilai angka 4 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang data (N/A, -, tad) lebih dari 75% dari jumlah parameter yang diwajibkan 2. Nilai angka 3 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang

data (N/A, -, tad) antara 50%-75% dari jumlah parameter yang diwajibkan 3. Nilai angka 2 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang

data (N/A, -, tad) antara 25%-49% dari jumlah parameter yang diwajibkan 4. Nilai angka 1 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang

data (N/A, -, tad) kurang dari 25% dari jumlah parameter yang diwajibkan e. Tahun Data

Tahun data menentukan kelengkapan analisis. Semakin baru tahun data maka analisisnya semakin menunjukkan kondisi terkini (up to date). Kriteria penilaian tahun data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika tahun data adalah 2013 2. Nilai angka 2, jika tahun data adalah 2012

(28)

25 3. Nilai angka 1, jika tahun data adalah 2011

4. Nilai angka 0, jika tahun data adalah sebelum 2011 f. Sumber Data

Sumber data menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data resmi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria penilaian untuk sumber data adalah:

1. Nilai angka 1, jika tabel mencantumkan sumber data 2. Nilai angka 0, jika tabel tidak mencantumkan sumber data g. Tabel Tambahan

Tabel tambahan adalah tabel-tabel diluar tabel utama, mempunyai keterkaitan dan memperkuat informasi pada tabel utama yang bersangkutan. Jumlah maksimum tabel tambahan yang dinilai sebanyak 5 (lima) tabel untuk setiap komponen/tabel utama.

Kriteria nilai untuk tabel tambahan adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika semua tabel tambahan terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

2. Nilai angka 4, jika hanya 4 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

3. Nilai angka 3, jika hanya 3 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

4. Nilai angka 2, jika hanya 2 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

5. Nilai angka 1, jika hanya 1 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

6. Nilai angka 0, jika tidak ada tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama.

(29)

26 h. Tabel Tidak Wajib

Tabel tidak wajib untuk Laporan SLHD Kabupaten/Kota adalah tabel Kualitas Air Danau (SD-15), Sumur (SD-16) dan Laut (SD-17). Jika terdapat isi tabel tersebut maka di nilai sebagaimana tabel lain, jika tidak terdapat isi tabel maka dianggap komponen dari tabel tersebut tidak ada.

2.2. Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah) a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Keberadaan komponen yang dinilai dalam buku I ini mengacu pada identifikasi komponen lingkungan pada Buku II.

b. Analisis Tabel

Setiap analisis terhadap masing-masing tabel (termasuk tabel tambahan) mendapat nilai angka 1. Jika tidak ada analisis terhadap tabel, maka nilainya angka 0. Pilihan cara analisis adalah:

1. Perbandingan dengan baku mutu atau kriteria

2. Perbandingan nilai antar lokasi dan atau antar waktu 3. Statistik sederhana (maksimum, minimum, dan rata-rata).

Analisis harus memperhatikan sistematika laporan SLHD yang telah diatur. c. Analisis Isu Prioritas

Selain analisis tabel, pada Bab Pendahuluan terdapat penjelasan isu prioritas, alasan penetapan isu prioritas dan analisisnya dalam bentuk SPR (state-pressure-response). Nilai untuk analisis isu prioritas adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan isu prioritas

2. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan alasan isu tersebut dianggap Prioritas

3. Tambahan nilai jika ada analisis SPR terhadap salah satu isu prioritas:  Menyebutkan state/kondisi, tambahan nilai angka 2

(30)

27

 Menyebutkan response/upaya, tambahan nilai angka 2

d. Profil daerah

Penyajian profil daerah bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi umum masing-masing daerah dan komponen spesifik (media, kegiatan, kejadian alam dan upaya) yang tidak terdapat dimasing-masing daerah. Apabila pada Bab Pendahuluan terdapat profil daerah maka diberikan nilai.

Nilai untuk penyajian profil daerah adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika menyajikan profil daerah 2. Tambahan nilai angka 0 jika tidak menyajikan profil daerah

e. Pemanfaatan laporan SLHD

Pemanfaatan laporan SLHD berisi penyampaian pengalaman dalam pemanfaatan dan penggunaan laporan SLHD oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Apabila menyampaikan penjelasan pengalaman pemanfaatan laporan SLHD maka diberikan nilai.

Nilai untuk penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD 2. Tambahan nilai angka 0 jika tidak penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD

2.3. Pengumpulan laporan dan data dalam bentuk elektronik

a. Pengumpulan laporan dan data dalam bentuk elektronik mempermudah dalam mempublikasikan dan berbagi pakai data. Buku analisis, kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika buku analisis diserahkan dalam bentuk elektronik pdf

2. Nilai angka 1, jika buku analisis diserahkan dalam bentuk elektronik lain

3. Nilai angka 0, jika tidak menyerahkan buku analisis dalam bentuk elektronik

(31)

28

b. Buku data, kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika buku data diserahkan dalam bentuk pdf dan excel 2. Nilai angka 4, jika buku data diserahkan hanya dalam bentuk excel 3. Nilai angka 3, jika buku data diserahkan hanya dalam bentuk pdf 4. Nilai angka 1, jika buku data diserahkan dalam bentuk elektronik lain 5. Nilai angka 0, jika tidak menyerahkan buku data dalam bentuk

elektronik

C. Aplikasi Penilaian

Tahap awal penilaian SLHD dilakukan terhadap Buku Kumpulan Data (Buku II). Hal ini untuk memudahkan pemeriksa ketika melakukan penilaian terhadap buku analisis (Buku I). Komponen lingkungan pada Buku I dan Buku II perlu diperhatikan sehingga hasil penilaian didasarkan pada penilaian obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sejak tahun 2011 Kementerian Lingkungan Hidup menyediakan Aplikasi Penilaian SLHD guna memudahkan dalam penilaian buku SLHD dan untuk mendapatkan nilai akhir SLHD. Untuk penilaian Laporan SLHD Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan Pedoman Peyusunan SLHD 2013 gunakan aplikasi versi 14.2. Aplikasi penilaian SLHD versi 14.2 ini menggunakan perangkat lunak microsoft office 2003 keatas dengan format excel (xls atau xlsx).

Dengan menggunakan aplikasi ini penilai hanya memasukkan kriteria nilai yang sesuai dengan tabel, dan aplikasi secara otomatis menghitung nilainya. Dengan demikian penilai tidak harus mengisi nilai dari kriteria dan menghitung nilai akhirnya. Rumus penghitungan penilaian dapat dilihat pada aplikasi.

Untuk penyimpanan hasil penilaian dibuat satu file untuk masing-masing penilaian kabupaten/kota. Penamaan dalam penyimpanan file menggunakan nama kabupaten/kota.

(32)

29

Contoh : kota_bekasi1.xls, kota_bekasi2.xls, kabupaten_bekasi1.xls, kabupaten_bekasi2.xls atau kota_bekasi1.xlsx

CARA PENGISIAN APLIKASI PENILAIAN SLHD KABUPATEN/KOTA

Gambar 3.1

Tampilan Halaman Identitas 1. Keterangan Identitas

 Nama penilai : Tuliskan nama penilai pada tempat yang telah disediakan

 Instasi Penilai : Tuliskan nama instansi penilai pada tempat yang telah disediakan

 Provinsi : Pilih nama provinsi yang akan dinilai  Kabupaten/Kota : Isi nama kabupaten/kota yang akan dinilai  Tanggal : Tuliskan tanggal penilaian

(33)

30 2. Halaman Nilai Buku Data

Gambar 3.2

Tampilan Halaman Nilai Buku Data

Tahapan pengisian nilai buku data : Nama penilai, instansi dan provinsi secara otomatis akan tercantum dalam halaman nilai buku data.

 Kolom (1) Nomor Urut ; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Kode Tabel ;

Tercantum kode tabel  Kolom (3) Komponen;

Pilihlah ada atau tidak ada komponen harus diisi  Kolom (4) Format Tabel;

Pilihlah sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai format tabel  Kolom (5) Isi Tabel;

(34)

31 Pilihlah persentase dari isi tabel

Jika tabel pada kolom (3) terisi, kemudian lanjutkan mengisi kolom (4), kolom (5) hingga kolom (10). Jika tabel tidak terisi maka nilai tabel 0 (nol), tidak perlu mengisi kolom (4),(5) hingga (10) dan lanjutkan ke penilaian tabel berikut.

 Kolom (6) Parameter Wajib;

Pilihlah sesuai dengan tahun data pada buku data  Kolom (7) Tahun Data;

Pilih tahun data

 Kolom (8) Sumber Data;

Pilih ada atau tidak ada sumber data

 Kolom (9) Tabel Tambahan komponen lingkungan;

Pilih ada atau tidak ada tabel tambahan komponen lingkungan.  Kolom (10) Tabel Tambahan;

Pilih jumlah tabel tambahan yang sesuai dan/atau terkait dengan komponen dalam kolom tiga.

(35)

32 3. Halaman Nilai Buku Analisis

Gambar 3.3

Tampilan Halaman Nilai Buku Analisis

Halaman nilai buku analisis memuat aplikasi penilaian buku analisis yang terdiri dari :

 Untuk keterangan identitas, nama provinsi dan nama penilai secara otomatis tercantum dalam halaman tersebut.

 Dalam halaman nilai buku analisis penilaian bab pendahuluan diletakan pada bagian awal penilaian.

 Kolom (1) Nomor Urut; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Nomer Tabel;

(36)

33 Tercantum nomer kode tabel

 Kolom (3) Nama Tabel; Tercantum nama tabel  Kolom (4) Komponen;

Akan otomatis terisi sesuai komponen lingkungan pada halaman penilaian buku data.

 Kolom (5) Analisis terhadap tabel

Berisi ada atau tidaknya analisis terhadap tabel 4. Halaman Nilai SLHD

Gambar 3.4

Tampilan Halaman Nilai SLHD

(37)

34

BAGIAN III

(38)

35

BAB. IV

PENILAIAN LAPORAN SLHD PROVINSI

BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2010

Laporan SLHD terdiri dari dua buah buku, yaitu:

1. Buku I (Analisis) berisi analisis tentang kondisi lingkungan (state), keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup dengan kegiatan yang menyebabkan perubahan (pressure) dan upaya pengelolaan yang telah dilakukan (respons).

2. Buku II (Kumpulan Data) berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis.

A. Mekanisme Penilaian SLHD Provinsi

1. SLHD Provinsi dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dikordinasikan oleh Asdep Data dan Informasi Lingkungan Hidup.

2. Sebelum proses penilaian, KLH bersama Pusat PengelolaanEkoregion (PPE) melakukan sinkronisasi atau penyamaan daftar dan jumlah buku SLHD Provinsi yang sudah diterima oleh KLH. Informasi daftar dan jumlah SLHD yang diterima KLH bisa diakses pada http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd. Informasi ini diperbaharui setiap minggu hingga 11 April 2014.

3. Apabila terjadi perbedaan jumlah buku yang diterima antara PPE dengan KLH, maka Provinsi segera mengirimkannya selambat-lambatnya tanggal 30

(39)

36

April 2014 ke Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH c.q. Asisten Deputi Urusan Data dan Informasi Lingkungan Gedung B, Lantai 6 Kementerian Lingkungan Hidup; Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410.

4. KLH melakukan penilaian SLHD berdasarkan Pedoman dan aplikasi Penilaian SLHD yang telah ditetapkan. Pedoman dan Aplikasi penilaian SLHD dapat diakses melalui website http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd.

5. Penilaian SLHD provinsi dilakukan oleh tim yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang untuk menilai satu SLHD Provinsi. Nilai akhir SLHD Provinsi merupakan rata-rata nilai dari dua penilai. Perbedaan antara kedua nilai tersebut sebanyak-banyaknya 5 angka.

6. Dalam hal perbedaan nilai lebih dari 5 angka, dilakukan penilaian oleh penilai III. Nilai akhir merupakan rata-rata dari dua nilai dengan perbedaan nilai terkecil. Apabila setelah penilai III tidak ditemukan dua nilai dengan perbedaan selisih kurang atau sama dengan 5 angka, maka dilakukan penilaian ke IV, nilai akhir adalah rata-rata dari 2 nilai tengah.

Contoh:

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 67 maka nilai akhirnya adalah rata-rata dari kedua penilai tersebut yaitu 66;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 maka dilakukan penilaian kembali oleh penilai III. Jika nilai dari penilai III adalah 73, maka nilai akhirnya didapat dari rata-rata 2 nilai dengan perbedaan nilai terkecil yaitu 72 dan 73, yaitu 72.5;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 danpenilaian oleh penilai III yaitu 79, dilakukan penilaian oleh penilai IV. Jika nilai dari penilai IV adalah 67, maka nilai akhir didapat dari rata-rata 2 nilai tengah yaitu 67 dan 72, yaitu 69.5

(40)

37 B. Kriteria Penilaian SLHD Provinsi 1. Pembobotan

Ketajaman analisis sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas data, maka komponen data perlu dibangun terlebih dahulu. Bobot tertinggi yang diberikan pada Buku I (Analisis) adalah sebesar 30% dan Buku II (Kumpulan Data) sebesar 70%.

2. Penilaian

Penilaian dimulai dengan buku II. 2.1. Buku II (Kumpulan Data)

a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Komponen Lingkungan yang dimaksud dalam penilaian SLHD ini adalah wujud/entitas dari data kualitas lingkungan hidup menurut :

1. Media lingkungan (SD1-SD24) (air, udara, lahan, pesisir dan laut)

2. Kegiatan atau hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitaslingkungan hidup (DE, DS, SE, SP)

3. Upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan (UP) 4. Kejadian alam terkait dengan lingkungan (BA1-BA4)

5. Dan data penunjang lainnya yang melengkapi analisis.

Komponen tersebut merupakan faktor pembagi dari total nilai individu setiap tabel. Identifikasi komponen lingkungan berfungsi untuk menentukan keberadaan komponen lingkungan di daerah tersebut, misalnya daerah tersebut mempunyai atau tidak mempunyai terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, hutan tanaman industri dan lainnya.

Identifikasi dilakukan dengan cara mengisi kolom 3 (komponen lingkungan) pada sheet nilai buku data:

(41)

38 1. Jika komponennya ada, dijawab ada 2. Jika tidak ada, dijawab tidak ada

Jika komponen bernilai 1 dan tabel terisi maka diikuti penilaian pada Format Tabel, Isi Tabel, Tahun Data, Sumber Data dan Tabel Tambahan. Cara penilaian disajikan dalam poin b. di bawah.

Sebaliknya kalau komponennya ada tetapi data tidak terisi maka tidak dilakukan penilaian terhadap tabel tersebut.

b. Format Tabel

Format tabel adalah kerangka struktur penyajian data dalam bentuk baris dan kolom.

Kesamaan format tabel dengan pedoman penyusunan SLHD akan memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data. Oleh karenanya diberikan nilai untuk kesamaan format tabel sebagai berikut:

1. Nilai angka 2, jika tabel memiliki format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang sama dengan pedoman.

2. Nilai angka 1, jika tabel kurang sesuai format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang tidak sama dengan pedoman namun masih mencerminkan unsur-unsur serta substansi sebagaimana dalam judul tabel.

3. Nilai angka 0, jika tabel tidak sesuai dengan pedoman. c. Data (Isi Tabel)

Kelengkapan data mampu mencerminkan kondisi komponen lingkungan seutuhnya dan menentukan ketajaman analisis. Kriteria penilaian untuk data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 4, jika tabel terisi lebih dari 80 persen

2. Nilai angka 3, jika tabel terisi antara 50 persen sampai dengan 80 persen

(42)

39

4. Nilai angka 1, jika tabel terisi kurang atau sama dengan 25 persen d. Tahun Data

Tahun data menentukan kelengkapan analisis. Semakin baru tahun data maka analisisnya semakin menunjukkan kondisi terkini (up to date). Kriteria penilaian tahun data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika tahun data adalah 2013

2. Nilai angka 2, jika tahun data adalah 2012

3. Nilai angka 1, jika tahun data adalah 2011

4. Nilai angka 0, jika tahun data adalah sebelum 2011 e. Sumber Data

Sumber data menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data resmi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria penilaian untuk sumber data adalah:

1. Nilai angka 1, jika tabel mencantumkan sumber data

2. Nilai angka 0, jika tabel tidak mencantumkan sumber data f. Tabel Tambahan

Tabel tambahan adalah tabel-tabel diluar tabel utama, mempunyai keterkaitan dan memperkuat informasi pada tabel utama yang bersangkutan. Jumlah maksimum tabel tambahan yang dinilai sebanyak 3 (tiga) tabel untuk setiap komponen/tabel utama.

Kriteria nilai untuk tabel tambahan adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika semua tabel tambahan terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

2. Nilai angka 2, jika hanya 2 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

(43)

40

3. Nilai angka 1, jika hanya 1 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

4. Nilai angka 0, jika tidak ada tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama.

2.2. Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah)

a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Keberadaan komponen yang dinilai dalam buku I ini mengacu pada identifikasi komponen lingkungan pada Buku II.

b. Analisis Tabel

Setiap analisis terhadap masing-masing tabel (termasuk tabel tambahan) mendapat nilai angka 1. Jika tidak ada analisis terhadap tabel, maka nilainya angka 0. Pilihan cara analisis adalah:

1. Perbandingan dengan baku mutu atau kriteria

2. Perbandingan nilai antar lokasi dan atau antar waktu

3. Statistik sederhana (maksimum, minimum, dan rata-rata).

Analisis harus memperhatikan sistematika laporan SLHD yang telah diatur.

c. Analisis Isu Prioritas

Selain analisis tabel, apabila pada Bab Pendahuluan terdapat penjelasan isu prioritas dan analisisnya dalam bentuk SPR (state-pressure-response) maka diberikan tambahan nilai. Penambahan nilai untuk analisis isu prioritas adalah sebagai berikut:

1. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan isu prioritas

2. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan alasan isu tersebut dianggap prioritas

3. Tambahan nilai jika ada analisis SPR terhadap salah satu isu prioritas: a. Menyebutkan state/kondisi, tambahan nilai angka 2

(44)

41

b. Menyebutkan pressure/tekanan, tambahan nilai angka 2 c. Menyebutkan response/upaya, tambahan nilai angka 2

C. Aplikasi Penilaian SLHD Provinsi

Tahap awal penilaian SLHD dilakukan terhadap Buku Kumpulan Data (Buku II). Hal ini untuk memudahkan pemeriksa ketika melakukan penilaian terhadap buku analisis (Buku I). Komponen lingkungan pada Buku I dan Buku II perlu diperhatikan sehingga hasil penilaian didasarkan pada penilaian obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk penilaian Laporan SLHD Provinsi yang masih disusun berdasarkan Pedoman Peyusunan SLHD 2010 gunakan aplikasi versi 14.1.Versi 14.1 ini menggunakan perangkat lunak microsoft office excel 2003 keatas dengan format excel worksheet (xls atau xlsx).

Dengan menggunakan aplikasi ini penilai hanya memasukkan kriteria nilai yang sesuai dengan tabel dan aplikasi secara otomatis menghitung nilainya. Dengan demikian penilai tidak harus mengisi nilai dari kriteria dan menghitung nilai akhirnya. Rumus penghitungan penilaian dapat dilihat pada aplikasi.

Untuk penyimpanan hasil penilaian dibuat satu file untuk masing-masing penilaian Provinsi. Penamaan dalam penyimpanan file menggunakan nama Provinsi. Contoh : prov_jambi1.xls, kota_jambi2.xls, prov_sultra1.xls, prov_sultra2.xls atau prov_sultra1.xlsx

(45)

42

CARA PENGISIAN APLIKASI PENILAIAN SLHD PROVINSI

Gambar 4.1

Tampilan Halaman Identitas 1. Keterangan Identitas

 Nama penilai : Tuliskan nama penilai pada tempat yang telah disediakan

 Instasi Penilai : Tuliskan nama instansi penilai pada tempat yang telah disediakan

 Provinsi : Pilih nama provinsi yang akan dinilai  Tanggal : Tuliskan tanggal penilaian

(46)

43 Gambar 1.2

Tampilan Halaman Nilai Buku Data 2. Halaman Nilai Buku Data

Nama penilai, instansi dan provinsi secara otomatis akan tercantum dalam halaman nilai buku data.

 Kolom (1) Nomor Urut ; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Kode Tabel ;

Tercantum kode tabel

Tahapan pengisian nilai buku data :  Kolom (3) Komponen;

(47)

44

Pilihlah ada atau tidak ada komponen harus diisi  Kolom (5) Isi Tabel;

Pilihlah persentase dari isi tabel

Jika tabel terisi, pilih persentase dari isi tabel, kemudian lanjutkan mengisi kolom (4), kolom (6) hingga kolom (9). Jika tabel tidak terisi maka nilai tabel 0 (nol), tidak perlu mengisi kolom (4), (6) hingga (9) dan lanjutkan ke penilaian tabel berikut.

 Kolom (4) Format Tabel;

Pilihlah sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai  Kolom (6) Tahun Data;

Pilih tahun data

 Kolom (7) Sumber Data;

Pilih ada atau tidak ada sumber data

 Kolom (8) Tabel Tambahan komponen lingkungan;

Pilih ada atau tidak ada tabel tambahan komponen lingkungan.  Kolom (9) Tabel Tambahan;

Pilih jumlah tabel tambahan yang sesuai dan/atau terkait dengan komponen dalam kolom tiga.

(48)

45 3. Halaman Nilai Buku Analisis

Gambar 4.3

Tampilan Halaman Nilai Buku Analisis

Halaman nilai buku analisis memuat aplikasi penilaian buku analisis yang terdiri dari :

 Untuk keterangan identitas, nama provinsi dan nama penilai secara otomatis tercantum dalam halaman tersebut.

 Kolom (1) Nomor Urut; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Kode Tabel; Tercantum kode table

(49)

46  Kolom (3) Nama Tabel;

Tercantum nama tabel  Kolom (4) Komponen;

Akan otomatis terisi sesuai komponen lingkungan pada halaman penilaian buku data.

 Kolom (5) Analisis Terhadap Tabel;

Pilihlah ada atau tidaknya analisis terhadap tabel 4. Halaman Nilai SLHD

Gambar 4.4

Tampilan Halaman Nilai SLHD

(50)

47

BAB. V

PENILAIAN LAPORAN SLHD PROVINSI

BERDASARKAN PEDOMAN PENYUSUNAN TAHUN 2013

Laporan SLHD terdiri dari dua buah buku, yaitu:

1. Buku I (Analisis) berisi isu-isu prioritas yang disertai alasan dan analisisnya dalam bentuk SPR yaitu, kondisi lingkungan (state), keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup dengan kegiatan yang menyebabkan perubahan (pressure) dan upaya pengelolaan yang telah dilakukan (respons).

2. Buku II (Kumpulan Data) berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis.

A. Mekanisme Penilaian SLHD Provinsi

1. SLHD Provinsi dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dikordinasikan oleh Asdep Data dan Informasi Lingkungan Hidup.

2. Sebelum proses penilaian, KLH bersama Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) melakukan sinkronisasi atau penyamaan daftar dan jumlah buku SLHD Provinsi yang sudah diterima oleh KLH. Informasi daftar dan jumlah SLHD yang diterima KLH bisa diakses pada http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd. Informasi ini diperbaharui setiap minggu hingga 11 April 2014.

(51)

48

3. Apabila terjadi perbedaan jumlah buku yang diterima antara PPE dengan KLH, maka Provinsi segera mengirimkannya selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014 ke Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH c.q. Asisten Deputi Urusan Data dan Informasi Lingkungan Gedung B, Lantai 6 Kementerian Lingkungan Hidup; Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410.

4. KLH melakukan penilaian SLHD berdasarkan Pedoman dan aplikasi Penilaian SLHD yang telah ditetapkan. Pedoman dan aplikasi penilaian SLHD dapat diakses melalui website http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd.

5. Penilaian SLHD provinsi dilakukan oleh tim yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang untuk menilai satu SLHD Provinsi. Nilai akhir SLHD Provinsi merupakan rata-rata nilai dari dua penilai. Perbedaan antara kedua nilai tersebut sebanyak-banyaknya 5 angka.

6. Dalam hal perbedaan nilai lebih dari 5 angka, dilakukan penilaian oleh penilai III. Nilai akhir merupakan rata-rata dari dua nilai dengan perbedaan nilai terkecil. Apabila setelah penilai III tidak ditemukan dua nilai dengan perbedaan selisih kurang atau sama dengan 5 angka, maka dilakukan penilaian ke IV, nilai akhir adalah rata-rata dari 2 nilai tengah.

Contoh:

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 67 maka nilai akhirnya adalah rata-rata dari kedua penilai tersebut yaitu 66;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 maka dilakukan penilaian kembali oleh penilai III. Jika nilai dari penilai IIIadalah 73, maka nilai akhirnya didapat dari rata-rata 2 nilai dengan perbedaan nilai terkecil yaitu 72 dan 73, yaitu 72.5;

 Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 danpenilaian oleh penilai III yaitu 79, dilakukan penilaian oleh penilai IV.Jika nilai dari penilai

(52)

49

IV adalah 67, maka nilai akhir didapat dari rata-rata 2 nilai tengah yaitu 67 dan 72, yaitu 69.5

B. Kriteria Penilaian SLHD Provinsi 1. Pembobotan

Ketajaman analisis sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas data, maka komponen data perlu dibangun terlebih dahulu. Bobot tertinggi yang diberikan pada Buku I (Analisis) adalah sebesar 30% dan Buku II (Kumpulan Data) sebesar 70%.

2. Penilaian

Penilaian dimulai dengan buku II. 2.1. Buku II (Kumpulan Data)

a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Komponen Lingkungan yang dimaksud dalam penilaian SLHD ini adalah wujud/entitas dari data kualitas lingkungan hidup menurut :

1. Media lingkungan (SD1-SD24) (air, udara, lahan, pesisir dan laut)

2. Kegiatan atau hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitaslingkungan hidup (DE, DS, SE, SP)

3. Upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan (UP) 4. Kejadian alam terkait dengan lingkungan (BA1-BA4)

5. Dan data penunjang lainnya yang melengkapi analisis.

Komponen tersebut merupakan faktor pembagi dari total nilai individu setiap tabel. Identifikasi komponen lingkungan berfungsi untuk menentukan keberadaan komponen lingkungan di daerah tersebut, misalnya daerah tersebut mempunyai

(53)

50

atau tidak mempunyai terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, hutan tanaman industri dan lainnya.

Identifikasi dilakukan dengan cara mengisi kolom 3 (komponen lingkungan) pada sheet nilai buku data:

1. Jika komponennya ada, dijawab ada 2. Jika tidak ada, dijawab tidak ada

Jika komponen bernilai 1 dan tabel terisi maka diikuti penilaian pada Format Tabel, Isi Tabel, Tahun Data, Sumber Data dan Tabel Tambahan. Cara penilaian disajikan dalam poin b. di bawah.

Sebaliknya kalau komponennya ada tetapi data tidak terisi maka tidak dilakukan penilaian terhadap tabel tersebut.

b. Format Tabel

Format tabel adalah kerangka struktur penyajian data dalam bentuk baris dan kolom.

Kesamaan format tabel dengan pedoman penyusunan SLHD akan memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data. Oleh karenanya diberikan nilai untuk kesamaan format tabel sebagai berikut:

1. Nilai angka 2, jika tabel memiliki format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang sama dengan pedoman.

2. Nilai angka 1, jika tabel kurang sesuai format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang tidak sama dengan pedoman namun masih mencerminkan unsur-unsur serta substansi sebagaimana dalam judul tabel. 3. Nilai angka 0, jika tabel tidak sesuai dengan pedoman.

c. Data (Isi Tabel)

Kelengkapan data mampu mencerminkan kondisi komponen lingkungan seutuhnya dan menentukan ketajaman analisis. Kriteria penilaian untuk data adalah sebagai berikut:

(54)

51

1. Nilai angka 4, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) lebih dari 80 persen

2. Nilai angka 3, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) antara 50 persen sampai dengan 80 persen

3. Nilai angka 2, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) antara 25 persen sampai dengan 50 persen

4. Nilai angka 1, jika tabel terisi data atau keterangan data (N/A  not available, tidak ada media) kurang atau sama dengan 25 persen

d. Parameter wajib

Adalah presentase jumlah parameter yang diwajibkan dan memiliki angka. Parameter wajib berlaku bagi table SD-14 Kualitas air sungai (pH, TSS, TDS, DO, BOD, COD, Fecal Coli, Total Coli), SD-15 Kualitas air danau/situ/embung (pH, TSS, TDS, DO, BOD, COD, Fecal Coli, Total Coli), SD-16 Kualitas air sumur (pH, DO, BOD, COD, Khrom, Besi, Timbal, Mangan, Klorin bebas, Fecal Coli, Total Coli), SD-17 Kualitas air laut (Warna, Bau, Kecerahan, Kekeruhan, TSS, Sampah, Lapisan Minyak, Temperatur, pH, DO, BOD, COD, Salinitas, Fenol) , SD-18 Kualitas udara ambien (SOx, NOx, CO, O3, HC, PM10, PM2.5), SE-3 Luas lahan dan produksi perkebunan menurut jenis tanaman dan penggunaan puput (Urea), SE-4 Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija menurut Jenis Pupuk. Kriteria parameter wajib adalah sebagai berikut :

1. Nilai angka 4 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang data (N/A, -, tad) lebih dari 75% dari jumlah parameter yang diwajibkan 2. Nilai angka 3 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang

data (N/A, -, tad) antara 50% - 75% dari jumlah parameter yang diwajibkan

3. Nilai angka 2 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang data (N/A, -, tad) antara 25% - 49% dari jumlah parameter yang diwajibkan

4. Nilai angka 1 jika salah satu kolom/lokasi terisi data atau keterangan tentang data (N/A, -, tad) kurang dari 25% dari jumlah parameter yang diwajibkan

(55)

52 e. Tahun Data

Tahun data menentukan kelengkapan analisis. Semakin baru tahun data maka analisisnya semakin menunjukkan kondisi terkini (up to date). Kriteria penilaian tahun data adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 3, jika tahun data adalah 2013 2. Nilai angka 2, jika tahun data adalah 2012 3. Nilai angka 1, jika tahun data adalah 2011

4. Nilai angka 0, jika tahun data adalah sebelum 2011 f. Sumber Data

Sumber data menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data resmi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria penilaian untuk sumber data adalah:

1. Nilai angka 1, jika tabel mencantumkan sumber data 2. Nilai angka 0, jika tabel tidak mencantumkan sumber data g. Tabel Tambahan

Tabel tambahan adalah tabel-tabel diluar tabel utama, mempunyai keterkaitan dan memperkuat informasi pada tabel utama yang bersangkutan. Jumlah maksimum tabel tambahan yang dinilai sebanyak 5 (lima) tabel untuk setiap komponen/tabel utama.

Kriteria nilai untuk tabel tambahan adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika semua tabel tambahan terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

2. Nilai angka 4, jika hanya 4 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

3. Nilai angka 3, jika hanya 3 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

(56)

53

4. Nilai angka 2, jika hanya 2 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

5. Nilai angka 1, jika hanya 1 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama

6. Nilai angka 0, jika tidak ada tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama.

2.2. Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah) a. Identifikasi Komponen Lingkungan

Keberadaan komponen yang dinilai dalam buku I ini mengacu pada identifikasi komponen lingkungan pada Buku II.

b. Analisis Tabel

Setiap analisis terhadap masing-masing tabel (termasuk tabel tambahan) mendapat nilai angka 1. Jika tidak ada analisis terhadap tabel, maka nilainya angka 0. Pilihan cara analisis adalah:

1. Perbandingan dengan baku mutu atau kriteria

2. Perbandingan nilai antar lokasi dan atau antar waktu 3. Statistik sederhana (maksimum, minimum, dan rata-rata).

Analisis harus memperhatikan sistematika laporan SLHD yang telah diatur. c. Analisis Isu Prioritas

Selain analisis tabel, pada Bab Pendahuluan terdapat penjelasan isu prioritas, alasan penetapan isu prioritas dan analisisnya dalam bentuk SPR (state-pressure-response). Nilai untuk analisis isu prioritas adalah sebagai berikut : 1. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan isu prioritas

2. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan alasan isu tersebut dianggap prioritas

3. Tambahan nilai jika ada analisis SPR terhadap salah satu isu prioritas:  Menyebutkan state/kondisi, tambahan nilai angka 2

(57)

54

 Menyebutkan pressure/tekanan, tambahan nilai angka 2  Menyebutkan response/upaya, tambahan nilai angka 2

d. Profil daerah

Penyajian profil daerah bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi umum masing-masing daerah dan komponen spesifik (media,kegiatan,kejadian alam dan upaya) yang tidak terdapat dimasing-masing daerah Apabila pada Bab Pendahuluan terdapat profil daerah maka diberikan nilai.

Nilai untuk penyajian profil daerah adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika menyajikan profil daerah 2. Tambahan nilai angka 0 jika tidak menyajikan profil daerah

e. Pemanfaatan laporan SLHD

Pemanfaatan laporan SLHD berisi penyampaian pengalaman dalam pemanfaatan dan penggunaan laporan SLHD oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Apabila menyampaikan penjelasan pengalaman pemanfaatan laporan SLHD maka diberikan nilai.

Nilai untuk penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD 2. Tambahan nilai angka 0 jika tidak penyampaikan pemanfaatan laporan SLHD

f. Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Apabila menyajikan perhitungan mengenai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam laporan SLHD maka diberikan nilai tambahan. Tambahan Nilai untuk penyajian perhitungan IKLH adalah sebagai berikut:

1. Tambahan nilai angka 4 jika menyajikan perhitungan IKLH 2. Tambahan nilai angka 0 jika tidak menyajikan perhitungan IKLH

(58)

55

2.3. Pengumpulan laporan dan data dalam bentuk elektronik

a. Pengumpulan laporan dan data dalam bentuk elektronik mempermudah dalam mempublikasikan dan berbagi pakai data. Buku analisis, kriteria

penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika buku analisis diserahkan dalam bentuk elektronik pdf 2. Nilai angka 1, jika buku analisis diserahkan dalam bentuk elektronik lain 3. Nilai angka 0, jika tidak menyerahkan buku analisis dalam bentuk

elektronik

b. Buku data, kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Nilai angka 5, jika buku data diserahkan dalam bentuk pdf dan excel 2. Nilai angka 4, jika buku data diserahkan hanya dalam bentuk excel 3. Nilai angka 3, jika buku data diserahkan hanya dalam bentuk pdf 4. Nilai angka 1, jika buku data diserahkan dalam bentuk elektronik lain 5. Nilai angka 0, jika tidak menyerahkan buku data dalam bentuk elektronik

C. Aplikasi Penilaian SLHD Provinsi

Tahap awal penilaian SLHD dilakukan terhadap Buku Kumpulan Data (Buku II). Hal ini untuk memudahkan pemeriksa ketika melakukan penilaian terhadap buku analisis (Buku I). Komponen lingkungan pada Buku I dan Buku II perlu diperhatikan sehingga hasil penilaian didasarkan pada penilaian obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk penilaian Laporan SLHD Provinsi yang disusun berdasarkan Pedoman Peyusunan SLHD 2013 gunakan aplikasi versi 14.2. Versi 14.2 ini menggunakan perangkat lunak microsoft office excel 2003 keatas dengan format excel worksheet (xls atau xlsx).

Dengan menggunakan aplikasi ini penilai hanya memasukkan kriteria nilai yang sesuai dengan tabel, dan aplikasi secara otomatis menghitung nilainya. Dengan demikian penilai tidak harus mengisi nilai dari kriteria dan menghitung nilai akhirnya. Rumus penghitungan penilaian dapat dilihat pada aplikasi.

(59)

56

Untuk penyimpanan hasil penilaian dibuat satu file untuk masing-masing penilaian Provinsi. Penamaan dalam penyimpanan file menggunakan nama Provinsi. Contoh : prov_sultra1.xls, prov_sultra2.xls atau prov_sultra1.xlsx, prov_sultra1.xlsx

CARA PENGISIAN APLIKASI PENILAIAN SLHD PROVINSI

Gambar 5.1

Tampilan Halaman Identitas 1. Keterangan Identitas

 Nama penilai : Tuliskan nama penilai pada tempat yang telah disediakan

 Instasi Penilai : Tuliskan nama instansi penilai pada tempat yang telah disediakan

 Provinsi : Pilih nama provinsi yang akan dinilai  Tanggal : Tuliskan tanggal penilaian

(60)

57 2. Halaman Nilai Buku Data

Gambar 5.2

Tampilan Halaman Nilai Buku Data

Tahapan pengisian nilai buku data : Nama penilai, instansi dan provinsi secara otomatis akan tercantum dalam halaman nilai buku data.

 Kolom (1) Nomor Urut ; Tercantum nomor urut  Kolom (2) Kode Tabel ;

Tercantum kode tabel  Kolom (3) Komponen;

(61)

58  Kolom (4) Format Tabel;

Pilihlah sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai format table  Kolom (5) Isi Tabel;

Pilihlah persentase dari isi tabel

Jika tabel pada kolom (3) terisi, kemudian lanjutkan mengisi kolom (4), kolom (5) hingga kolom (10). Jika tabel tidak terisi maka nilai tabel 0 (nol), tidak perlu mengisi kolom (4), (5) hingga (10) dan lanjutkan ke penilaian tabel berikut.

 Kolom (6) Parameter Wajib;

Pilihlah sesuai dengan tahun data pada buku data  Kolom (7) Tahun Data;

Pilih tahun data

 Kolom (8) Sumber Data;

Pilih ada atau tidak ada sumber data

 Kolom (9) Tabel Tambahan komponen lingkungan;

Pilih ada atau tidak ada tabel tambahan komponen lingkungan.  Kolom (10) Tabel Tambahan;

Pilih jumlah tabel tambahan yang sesuai dan/atau terkait dengan komponen dalam kolom tiga.

Referensi

Dokumen terkait

Paizah Ismail (2010), telah menggariskan kedudukan wanita dalam Undang - undang Keluarga Islam di Malaysia, dengan menggunakan rujukan khusus kepada Undang-undang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilakukan guru yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 57,14

6HEHOXP PHPSHODMDUL PRGXO LQL $QGD VXGDK KDUXV PHQJXDVDL PDWHUL SUDV\DUDW DQWDUD ODLQ KLPSXQDQ ELODQJDQ DVOL ELODQJDQ FDFDK GDQ ELODQJDQ UDVLRQDO WHUOHELK DGDODK RSHUDVL KLWXQJ

Dengan kata lain, pemikiran tentang sistem demokrasi dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari peran media massa untuk menyuarakan sebagai pengeras suara ( sounding board )

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut

Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan konselor dan wali kelas dalam mengatasi kesulitan belajar siswa ialah dengan cara memanggil siswa keruang bimbingan

Penelitian ini menjelaskan peran teknologi komunikasi pada proses migrasi pekerja migran di Batam, Indonesia. Perbedaan antara daerah adalah alasan kuat bagi orang