• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, mempunyai kekayaan alam yang sangat berlimpah. Hal ini membuat Indonesia kaya akan dengan bermacam-macam flora dan fauna serta bahan tambang yang melimpah. Selain itu berdasarkan letak geologi, Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yakni dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah dan terdapat bukti-bukti tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara, dan bauksit.

Dengan melihat banyaknya kekayaan alam tersebut maka perlu campur tangan dari manusia untuk mengolah aneka bahan tambang tersebut. Dengan akal yang dimilikinya, manusia bisa merekayasa atau menciptakan suatu benda menjadi suatu produk yang dikehendakinya sehingga menjadi sebuah kerajinan tangan atau barang kebutuhan hidup lainnya. Sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan manusia itu sendiri maupun untuk kepentingan orang lain.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai mata pencaharian sebagai petani, sehingga tanah merupakan tumpuan kehidupan bagi masyarakat

(2)

pedesaan. Masalah yang dihadapi saat ini adalah kurang terserapnya tenaga kerja karena luas lahan yang semakin sempit tidak dapat mengimbangi jumlah penduduk yang meningkat. Dari keadaan ini, masyarakat desa mulai berpikir tentang peralihan tenaga kerja di luar pertanian, misalnya industri. Industri kecil atau industri kerajinan rumah tangga sangat besar peranannya dalam masalah tenaga kerja, karena industri kerajinan rumah tangga atau industri kecil adalah sebagai sektor kunci dalam penciptaan lapangan dan kesempatan kerja, mengingat untuk menghasilkan output tertentu efek kesempatan kerja yang dihasilkan industri kecil, lebih besar dari efek serupa yang dihasilkan industri besar.1

Di Indonesia terdapat beberapa daerah yang mempunyai letak wilayah yang berbukit dan bergunung. Salah satunya adalah Kabupaten Pacitan. Secara administratif, Kabupaten Pacitan mempunyai 12 kecamatan. Salah satunya adalah kecamatan Donorojo. Kecamatan Donorojo merupakan salah satu wilayah di Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Kecamatan Donorojo merupakan daerah perbukitan sampai bergunung 30% dan berombak sampai berbukit 70%.2 Dengan melihat kondisi tanah yang demikian maka dapat dikatakan bahwa daerah tersebut jarang sekali dijumpai tanaman padi serta tidak memungkinkan penduduk daerah sekitar untuk mengolah tanah untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu untuk menopang kehidupan sehari-harinya penduduk sekitar memiliki usaha lain yaitu diantaranya berdagang,

1

Hendrawan Supratikna, “Pengembangan Industri Kecil di Indonesia, Pelajaran Analisis Dampak dari Jateng”, dalam Prisma, No. 9 September 1995, hlm 26

2

(3)

tukang kerajinan dan sebagainya. Namun di bidang kerajinan ini ada yang paling menonjol yaitu industri batu mulia atau batu akik. Dari 12 desa yang ada di kecamatan Donorojo, Desa Gendaran merupakan sentra industri batu mulia terbesar di kecamatan Donorojo.

Batu mulia atau yang juga dikenal batu permata adalah semua jenis batu-batuan yang memiliki nilai keindahan dan nilai jual yang tinggi. Untuk memperindah bentuknya, batu harus dipahat dan dipoles terlebih dahulu. Tiga sifat utama yang dimiliki batu mulia yaitu antara lain : keindahan karena sinar, komposisi warna, dan kemilaunya. Hal ini tergantung dari tingkat kekerasan dan kelangkaan batu itu sendiri. Untuk batu yang langka, memiliki nilai jual yang tinggi. Bahkan untuk jenis tertentu hanya terdapat di negera tertentu.3

Desa Gendaran kondisi tanahnya sebagian besar merupakan lahan kering. Meskipun begitu sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani lahan kering. Adapun penghasilan pokok petani di daerah tersebut adalah ketela pohon sebagai bahan baku gaplek. sedangkan tanaman pangan lain yang dihasilkan adalah jagung, kacang-kacangan, dan cabe. Setelah itu pekerjaan penduduk terbanyak kedua adalah sebagai pengrajin batu akik. Meskipun jumlah pengrajin tidak sebanyak seperti petani, namun hal itu bisa mengubah sarana desanya menjadi lebih hidup seperti layaknya di kota.

Sejarah berdirinya industri rumahan batu mulia di Desa Gendaran dimulai ketika pada tahun 1942, seorang bernama Irorejo penduduk di Dusun Krajan,

3

Paramita. Kemilau Batu Permata Pengenalan, Asal-Usul Sifat, dan Keasliannya, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), Hlm. 8

(4)

Desa Gendaran yang kemudian dikembangkan oleh anaknya bernama Mulyadi. Mulyadi menekuni pekerjaan ini yang diikuti beberapa temannya yang juga merupakan pengrajin batu mulia yang dibantu oleh istri masing-masing. Para istri tersebut dengan tekunnya menekuni kerajinan ini dan mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan “Paguyuban Pengrajin Batu Akik KB. Lestari” pada tahun 1978. Perkumpulan ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan kemudian mendapat tanggapan dari Dinas BKKBN Kab. Pacitan dan mendapatkan bantuan sebesar Rp.700.000,00.4

Tahun 1980, untuk meningkatkan cara dan kualitas penggosokan batu akik, Mulyadi mengambil pinjaman dari KIK untuk membeli diesel dan dinamo. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cara penggosokan batu akik dengan menggunakan tenaga listrik. Karena selama ini cara penggosokan batu akik sendiri masih menggunakan alat seadanya dan masih tradisional. Hal ini berhasil dan kemudian Mulyadi menghimpun pengrajin batu akik dengan awal anggota sejumlah 22 orang. Hingga akhirnya tahun 1984, kelompok ini mendapat bantuan diesel dari Dinas Perindustrian untuk meningkatkan usaha. Atas jasanya karena telah membuka lapangan kerja baru, pada tahun 1987 Mulyadi mendapat penghargaan dari pemerintah pusat berupa UPAKARTI. Dan atas prakarsanya juga, dibentuklah UBIBAM pada tanggal 28 Maret 1989. dari pemerintah waktu itu, sekaligus mendapatkan satu unit UBIBAM.

4

Catatan Harian Bapak Mulyadi, Pengembang Industri Kerajinan Batu Mulia di Desa Gendaran

(5)

Di era modern ini perkembangan sentra industri batu mulia ini mulai mengalami kemajuan yang pesat dan mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat. Seiring banyaknya pemberitaan melalui media mengenai batu akik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Khususnya daerah pacitan sendiri yang terkenal dengan kualitas batu akiknya sehingga ada yang menyebut akik sebagai icon kota Pacitan.

Industri batu mulia sendiri memberikan dampak yang besar tidak hanya masyarakat sendiri, tetapi juga terhadap pembangunan sarana dan prasarana desa. Hal itu dapat dilihat banyaknya pembangunan yang dikerjakan di Desa Gendaran seperti fasilitas desa meliputi perbaikan jalan, pembangunan masjid, dan lain-lain. Tidak hanya pembangunan sarana dan prasarana desa saja tapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dahulu mereka yang hanya memakan makanan gaplek sekarang berubah menjadi nasi seiring semakin majunya perekonomian masyarakat desa akibat kerajinan batu akik tersebut. Hal yang patut dibanggakan ialah kerajinan batu akik sendiri tidak hanya mencakup pasar dalam negeri saja, tetapi juga telah merambah ke pasar luar negeri, seperti Jepang, Belanda, Inggris, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu industri batu akik ini tidak hanya dijadikan sebagai usaha sampingan tetapi sudah menjadi pekerjaan utama msayarakat desa Gendaran. Berhubung jumlah produksinya terbatas maka para pembeli ada yang harus pesan dahulu dan setelah jadi barulah dikirim ke tempat tujuan dengan ditambah biaya pengiriman.

Untuk pemasaran di daerah sendiri, di desa Gendaran terdapat pasar yang buka setiap hari pasaran Kliwon. Pada hari pasaran itu, selain untuk jualan hasil

(6)

bumi dan kebutuhan sehari-hari, juga terdapat pasar batu akik. Khusus pasar batu akik ini, ramainya pembeli dan penjual adalah pada pagi hari yaitu sekitar pukul 05.00 -06.00 pagi. Pada saat itu bakul-bakul dari luar daerah berdatangan untuk membeli batu akik. Setelah itu, pasar ganti ramai dengan penjual dan pembeli kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sayur-sayuran, dan kebutuhan lainnya. Tahun 1998 terjadi krisis moneter yang menimpa Indonesia yang disebabkan perekonomian Indonesia memburuk, akibat dari krisis moneter yang melumpuhkan perenomian Indonesia itu adalah banyaknya perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia sehingga menimbulkan kerusuhan dimana-mana yang menyebabkan tidak menentunya kondisi pada saat itu. Hal itu juga berimbas pada kerajinan batu mulia. Sebagian pengrajin mengalami dampak dari krisis moneter tersebut dengan semakin menurunnya daya beli masyarakat.

Untuk mengembangkan potensi batu mulia yang ada di Pacitan ini, pemerintah membentuk sebuah lembaga yaitu UBIBAM (Usaha Binaan Industri Batu Mulia) yang intinya yaitu untuk mengupayakan masyarakat supaya bisa bekerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Usaha yang dilakukan pemerintah dalam membantu mengembangkan industri batu mulia ini yaitu dengan melakukan pembinaan dan pelatihan.

Adanya keterlibatan pemerintah dalam hal pengembangan industri kecil memang sangat dibutuhkan. Mengingat ada sebagian industri kecil dan kerajinan yang tidak berkembang bahkan sampai berhenti produksinya dikarenakan kurang adanya perhatian dari pemerintah. Pada dasarnya nanti industri kecil ini

(7)

diharapkan mampu mengubah aktivitas ekonomi tradisional menjadi ekonomi yang lebih modern.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat perkembangan industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo?

3. Bagaimana dampak industri batu mulia terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar?

C. Tujuan Peneltian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perkembangan industri batu mulia di desa Gendaran, Kecamatan Donorojo

3. Untuk mengetahui dampak industri batu mulia terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar.

(8)

D. Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoritis maupun praktis :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sumbangan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang perkembangan industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donerojo, Kabupaten Pacitan pada tahun 1989-2015

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi kajian pengetahuan dalam ilmu sejarah, terutama tentang perkembangan industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donerojo, Kabupaten Pacitan

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa literature dan referensi yang relevan dan menunjang tema yang dikaji. Literature tersebut akan dijadikan bahan acuan untuk mengkaji, menelusuri dan mengungkap pokok permasalahan. Literature yang digunakan antara lain :

Irsan Ashary Saleh dalam bukunya Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan (1986) membahas mengenai berbagai masalah industri kecil, termasuk industri kerajinan rumah tangga di Indonesia yang dibandingkan dengan Negara-negara kawasan Asia Tenggara. Permasalahan industri kecil dan rumah

(9)

tangga umumnya membicarakan masalah tenaga kerja, modal, pemasaran, kelangsungan hidup industri tersebut.

Buku yang berjudul Raja dan Penjaja Perubahan Sosial dan Ekonomi di

Dua Kota di Indonesia (1977) oleh Cliffort Geertz membahas mengenai

perekonomian dua kota di Indonesia yaitu Mojokerto, Jawa Timur dan Tabanan di Bali. Buku ini menceritakan selain perdagangan dan pertanian, industri rumah tangga sebagai salah satu mata pencaharian di dua kota trsebut yang tradisional dengan pemasaran yang terbatas.

Buku ini sangat berguna untuk memaparkan kondisi industri kerajinan Batu Mulia di desa Gendaran. Usaha industri sebagian masih dikelola secara tradisional, proses produksi dikerjakan secara manual tanpa menggunakan bantuan mesin dan pemasaran yang masih terbatas merupakan kondisi awal dari Industri batu mulia. Seiring dengan masuknya teknologi proses produksi menggunakan bantuan mesin agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

Buku yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar karya Soerjono Soekamto yang diterbitkan tahun 1982 membahas mengenai kegunaan ilmu sosiologi dalam menelaah unsur-unsur status dalam masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial masyarakat dalam kehidupan sosial. Pada dasarnya ilmu sosiologi memiliki kegunaan besar dalam menganalisa data kekuatan-kekuatan sosial di dalam suatu masyarakat yang mengalami perubahan-perubahan. Menurut Soerjono Soekamto setiap masyarakat manusia yang hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan itu sendiri dapat dibedakan menjadi perubahan yang pengaruhnya terbatas dan luas ada pula perubahan yang berjalan

(10)

dengan lambat maupun cepat sekali. Buku ini mencangkup mengnai proses perubahan-perubahan di masyarakat pada bidang-bidang sosial, ekonomi dan budaya.

Soedjito Sosrodiharjo dalam bukunya berjudul Transformasi Sosial menuju Masyarakat Industri (1986) membahas mengenai gambaran menyangkut masalah-masalah perubahan menuju masyarakat industri yang diwujudkan pada peningkatan di bidang ketrampilan dan pengetahuan transformasi masyarakat agraris menuju masyarakat industri ke arah kebudayaan modern merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Terkait dengan hal ini maka kebiasaan agraris ke arah perubahan kebudayaan modern merupakan suatu keharusan. Seperti halnya masyarakat Desa Gendaran yang sedang mengalami atau menuju masyarakat industri walaupun masih tahap awal dalam perkembangan dan kemajuan industri serat alam perlu adanya peningkatan ketrampilan, pengetahuan ke arah kebudayaan yang lebih maju.

Skripsi Intan Maulana Tunjung Asri, berjudul “Perkembangan Industri Grafir Kaca dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat di Desa Manang Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo antara tahun 1990-2007” (2003), FSSR Sejarah, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi tersebut memaparkan mengenai perkembangan industri Grafir Kaca dan kondisi usaha Grafir Kaca, pengaruh industri Grafir Kaca dalam kehidupan masyarakat serta menyangkut pemasaran grafir kaca yang sudah merambah ke pasar Internasional.

Skripsi Siti Yun Afifah berjudul “Industri Kerajinan Serat Alam di Kulonprogo tahun 1996-2012” FSSR Sejarah, Universitas Sebelas Maret

(11)

Surakarta, Skripsi ini berisi tentang mengenai perkembangan industri serat alam di Kulon Progo dan kondisi usaha serat alam, pengaruh industri serat alam dalam kehidupan masyarakat serta menyangkut pemasaran serat alam yang sudah merambah ke pasar Internasional.

Skripsi Amri Husniati berjudul “Pendapatan Industri Kecil Batu Akik Ditinjau dari Aspek Modal, Tingkat Pendidikan, dan Jumlah Tenaga Kerja di Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan” (2006) FKIP Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi ini berisi tentang bagaimana pengaruh industri batu mulia terhadap kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu juga skripsi ini berisi tentang bagaimana aspek modal, pendidikan, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan industri batu akik. Selain itu dari ketiga aspek tersebut, kemudian akan dibandingkan aspek mana yang paling berpengaruh terhadap pendapatan industri kecil batu akik di kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.

F. Metode Penelitian

Suatu penelitian ilmiah perlu didukung dengan metode agar apa yang dibuat dan dikerjakan masuk dalam suatu sistem yang terencana dan teratur. Metode sejarah memerlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan agar hasil dari penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode juga erat

(12)

kaitannya dengan prosedur, proses atau teknik yang sistematis untuk melakukan penelitian disiplin tertentu. Hal itu bertujuan agar mendapat objek penelitian.5

Memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau sebagai fakta sejarah masih memerlukan tahapan proses. Penelitian sejarah menggunakan pandangan yang didasarkan pada metode sejarah. Metode sejarah merupakan metode kegiatan mungumpulkan, menguji, dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, kemudian merekonstruksi data-data yang diperoleh tersebut sehingga menghasilkan suatu historiografi (penulisan sejarah).6 Metode sejarah juga diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu baik lisan maupun tulisan dan merekontruksi secara imajinatif masa lalu berdasarkan data yang diperoleh.7

Metode sejarah memiliki empat tahapan, yaitu : heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

1. Heuristik

Tahapan heuristik adalah tahapan pencarian, penemuan, pengumpulan sumber atau data-data yang diperlukan. Penelitian dan penulisan skripsi ini menggunakan metode pengumpulan sumber melalui wawancara, studi dokumen

5

Suhartono W. Pranoto., Teori & Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2010), hlm. 11

6

Louis Gottshalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: Universitas Indonesia Press), 1986, hlm. 32.

7

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm. 2.

(13)

(arsip), studi pustaka. Adapun sumber- sumber yang digunakan dalam penelitian sejarah dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu sumber sejarah yang tak tertulis. Ada dua kategori sumber lisan yaitu sejarah lisan yang berarti ingatan dari pelaku atau orang yang mengalami langsung peristiwa sejarah yang kemudian diceritakan kembali kepada sejarawan. Kedua yakni tradisi lisan yaitu narasi dan deskripsi orang-orang dan peristiwa pada masa lalu yang disampaikan mulut ke mulut selama beberapa generasi.8 Penggunaan metode wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data secara lisan yang berfungsi sebagai pendukung dokumenter. Wawancara dilakukan kepada pengrajin batu mulia seperti Pak Adi, Bu Suyatin, Pak Parto Wiyono, Pak Sony, Bu Suparti kepala Desa Gendaran, Mei Rohani kepala urusan keuangan Desa Gendaran, Sokirin kepala urusan pembangunan Desa Gendaran.

b. Studi Arsip

Fokus penelitian dan penulisan skripsi ini adalah peristiwa yang sudah lampau, maka salah satu sumber yang digunakan adalah sumber arsip. Studi ini menggunakan arsip karena dalam metodologi disiplin sejarah, posisi arsip sebagai sumber sejarah menempati kedudukan yang tertinggi dibanding sumber lainnya, dan bisa dikatakan sebagai sumber primer. Dalam tahap ini, arsip-arsip yang diperoleh berupa Data Monografi Desa Gendaran tahun 1989-2015, Lampiran

8

Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 1996), hlm. 103.

(14)

keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia tentang pengembangan kompetensi inti industri kabupaten Pacitan khususnya batu mulia tahun 2011, dan koran Kedaulatan Rakyat dan Kompas, catatan harian Bapak Mulyadi.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka ialah teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur dan referensi sebagai bahan informasi untuk mendapatkan teori dan data sekunder yang baru sebagai pelengkap data yang tidak dapat diperoleh melalui studi dokumen pada sumber data penelitian. Sumber studi pustaka berupa buku, majalah dan situs yang berkaitan dengan masalah penelitian, kemudian membaca, menyeleksi, menelaah dan mengolahnya untuk dituliskan ke dalam bentuk penulisan skripsi. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Prodi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret.

2. Kritik Sumber

Tahapan kritik sumber yaitu usaha mencari keotentikan data yang diperoleh melalui kritik intern maupun ekstern.9 Hal itu dilakukan dengan tujuan mencari kebenaran dari sumber-sumber sejarah yang terkumpul setelah sebelumya diklasifikasi sesuai dengan tujuan penelitian dan penulisan skripsi

9

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 58.

(15)

a. Kritik Intern

Kritik intern dilakukan untuk mencari kevalidan dari isi sumber, sehingga nantinya dapat ditentukan layak tidaknya isi sumber tersebut untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Pengujian terhadap aspek isi dari sumber sangat menentukan agar nantinya diperoleh data-data yang terpercaya.

b. Kritik Ekstern

Kritik Ekstern digunakan untuk mencari keabsahan sumber atau otentitas. Kritik eksternal ini dimaksudkan sebagai kritik atas asal-usul dari sumber dan suatu pemeriksaan keaslian atas sumber sejarah apakah sumber itu telah diubah atau tidak.10

3. Interpretasi

Interpretasi merupakan cara menentukan maksud saling berhubungan fakta-fakta yang diperoleh setelah terkumpul sejumlah informasi mengenai peristiwa sejarah yang diteliti. Teknik analisis data historis adalah analisis sejarah dengan kritik sumber sebagai metode untuk menilai sumber-sumber yang digunakan untuk mengadakan penulisan sejarah.11 Suatu peristiwa agar menjadi kisah sejarah yang baik maka perlu diinterpretasikan berbagai fakta yang lepas satu dengan yang lainya harus dirangkaikan atau dihubungkan sehingga membentuk satu kesatuan bermakna. Dalam proses interpretasi tidak semua fakta dapat dimasukan tetapi harus di pilih mana yang relevan dengan gambaran cerita

10

Sjamsuddin, H. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm. 134.

11

Nugroho Notosusanto, Norma-norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sejarah, (Jakarta : Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1987), hlm. 25.

(16)

yang akan di susun. Dalam tahap ini, digunakan pendekatan interdisipliner yaitu bentuk pendekatan dalam penelitian sejarah yang menggunakan bantuan disiplin ilmu lain dengan tujuan mempertajam analisis. Beberapa ilmu yang digunakan sebagai ilmu bantu dalam pembahasan tersebut yaitu diantaranya budaya (Antropologi), sosiologi dan ekonomi.

4. Historiografi

Historiografi, yaitu suatu proses penulisan data penyajian sejarah sebagai kisah.12 Tahapan historiografi yaitu tahapan terakhir dari serangkaian tahapan, mulai dari tahap heuristik, kritik sumber, intepretasi sampai pada tahap penulisan sejarah. Penulisan sejarah dihasilkan melalui pemikiran kritis dan analisis dari fakta-fakta yang telah disusun melalui proses pengujian dan penelitian terhadap sumber-sumber sejarah, yang kemudian disajikan menjadi sebuah tulisan sejarah berupa skripsi.

12

Nugroho Notosusanto, 1978, Masalah Penelitian Kontemporer, Jakarta: Balai Pustaka, hlm 36

(17)

G. Sistematika Penulisan

Agar memudahkan dalam penulisan dan lebih sistematis maka penulisan skripsi dibagi dalam beberapa bab, yaitu :

Pada Bab I di bagian Pendahuluan berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Pada Bab II ini berisi tentang latar belakang berdirinya industri batu mulia di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan

Pada Bab III menjelaskan bagaimana perkembangan industri batu mulia di Desa Gendaran, kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan

Pada Bab IV dijelaskan mengenai dampak industri batu mulia terhadap masyarakat sekitar baik dari segi sosial maupun segi ekonomi.

Pada Bab V ini berisi kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan rangkuman jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melalui proses yang melelahkan dan melalui banyak rintangan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan

Proses hukum terjadinya Sande pada Masyarakat Hukum Adat Besemah di Kota Pagar Alam pada Masyarakat Hukum Adat Besemah di Kota Pagar Alam, yaitu sande terjadi

Pembiayaan untuk modal usaha dengan modal sebagian dana bank, sedangkan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan usaha, untuk keuntungan bagi hasil atas usaha yang dilaksanakan

Maka dapat di simpulkan bahwa Obyek Wisata Pantai Balat jika dikembangkan dengan baik ternyata memiliki potensi sebagai obyek wisata alam pantai yang sangat menarik

Demikian juga halnya dalam tradisi ertutur tersebut pemahaman akan suatu hal yang mengarah pada meningkatkan prediktabilitas (kepastian) pada pertemuan awal dengan berkomunikasi

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis performansi MIMO 2x2 yang dikombinasikan dengan OFDMA pada radio over fiber terhadap beberapa parameter diantaranya : Signal

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara motif penggunaan fasilitas Google Search dan penggunaan fasilitas Google Search oleh

Kekurangan asupan gizi pada makanan yang dikonsumsi dalam tubuh kurang dari normal akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, salah satu yang paling utama adalah