• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Soal UMKR Level 1 (1-9)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Soal UMKR Level 1 (1-9)"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

<"

ff£W& SUNW

BSMR

PEMBEKALAN

UJIAN SERTIFIKASI

MANAJEMEN RISIKO

LEVEL 1

BUKU SOAL

(2)

•p> iJBI pi Jjpl pi PI p ,iR DAFTARISI:

Bab 1 - Karakterisktik Risiko dan RegulasI Perbankan ... 2

Bab 2 - Evolusi Manajemen Risiko dan Regulasi Perbankan ... 5

Bab 3 - Perkembangan Pengawasan Bank Berbasis Risiko ... 8

Bab 4 - Risiko Pasar dan Risiko Treasury ... 11

Bab 5 - Karakteristik Risiko Kredit... 15

Bab 6 - Karakteristik Risiko Operasional... 18

Bab 7 - Pengantar Supervisory Review dan Persyaratan Pengungkapan

(disclosure) bagi bank... 21

Bab 8 - Corporate Governance bagi bank ... 24

Bab 9 - Kerangka Regulasi di Indonesia dan Ketentuan Manajemen Risiko

27

SOAL SOAL GABUNGAN (10 feb 2007)

30

Soal-soal Ujian BSMR Tingkat 1 Tgl. 1 September 2007

(rekonstruksi)

36

(3)

PI

Bab 1 - Karakterisktik Risiko dan Regulasi Perbankan

1. Bank diregulasi dengan ketat karena:

a. Untuk melindungi para nasabah dan meningkatkan kepercayaan atas produk-produknya b. Untuk meningkatkan fungsi intermediasi

pr Kegagalan bank dapat memiliki dampak jangka panjang yang mendalam terhadap perekonomian

d. Melindungi kepentingan pemerintah

2. Struktur modal sebuah bank ditentukan oleh:

a. Dewan Direksi bank dengan memperhatikan kebutuhan jangka panjang J<y Otoritas pengawas perbankan

c. Pemegang saham mayoritas

d. Nasabah

3. Kebutuhan untuk meregulasi bank sebagai institusi bermula dari adanya risiko yang melekat P [inherent) pada sistem perbankan, yaitu:

^

Risiko sistemik

b. Risiko kredit

c. Risiko reputasi

d. Risiko sistematik

4. Kecukupan modal (capital adequacy).art\nya:

a. Semakin besar ukuran suatu bank, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan b. Semakin besar kredit yang djberikan, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan c. Cara yang ditempuh bank untuk memperoleh pendanaan, umumnya dilakukan melalui

kombinasi penerbitan saham, obligasi dan penerimaan pinjaman

-df Semakin besar risiko yang dihadapi, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan

J&) Pemyataan yang tidak tepat di bawah ini adalah:

a. Basel II menghubungkan secara langsung antara modal bank dengan risiko yang dimiliki

~pz? Cakupan risiko pasar dalam Basel II secara substansial tidak berubah dari Market Risk

Amendment tahun 1996 dan penyempumaannya

/£ RisikO/Operasional untuk pertama kalinya menjadi bagian pembahasan di dokumen Basel

d. The Basel Committee menerbitkan Market Risk Amendment terhadap Basel Accord I pada tahun 1996

p 6. Perbandingan antara Basel II dibandingkan Basel I adalah: a. Fokus pada metodologi internal "?4&

b. Dapatdengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank c. Memiliki tingkatan sensitivitas risiko yang lebih tinggi

df Piihan jawaban a, b dan c benar

7. Jenis-jenis risiko utama yang tercakup dalam Accord yang baru adalah: a. Risiko operasional

b. Risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional

^g^ Risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, dan risiko-risiko 'lainnya*

d. Risiko kredit

Hubungan antara tingkat suku bunga efektif dengan tanggal jatuh tempo suatu investasi pada waktu tertentu ditunjukkan oleh:

^aT Imbal Hasil (Yieldcurve)

b. Traded market risk c. Interest rate risk curve

(4)

(Pi

p

ffiFI

d. Risiko tingkat suku bunga dalam banking book

m 9. Jika trader Bank A yakin tingkat suku bunga akan turun di masa mendatang, maka ia akan melakukan keputusan pendanaan:

s^T Short funding

b. Long funding

r c . Trading harian

d. Matching

<p 10. Risiko kredit timbul dari adanya:

a. Kemungkinan bahwa kredit yang diberikan oleh bank tidak dibayarkan kembali

1

b. Obligasi yang dibeli, tidak dapat dibayarkan kembali

c. Kegagalan memenuhi kewajiban pembayaran dalam kontrak derivatif f s#T Pilihan jawaban a, b dan c benar

11. Teknik dan kebijakan dalam mengelola risiko kredit untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya atau dampak dari kerugian kredit dikenal sebagai:

a. Model pemeringkatan (grading model) I b. Manajemen portofolio kredit

sxf Mitigasi risiko kredit m d. Recovery management

12. Analisa yang dilakukan bank untuk mengukur portofolio kreditnya untuk memberikan keyakinan bahwa kredit yang diberikan tidak terlalu terkonsentrasi pada satu industri atau r w i l a y a h geografis tertentu dikenal dengan:

a. Sekuritisasi

b. Grading model

p, c. Mitigasi risiko kredit

i xk* Cohort analysis

13. Teknik yang digunakan bank untuk melindungi dirinya dari gejolak ekonomi dengan p mengemas dan menjual sebagian portofolio kreditnya kepada investordalam bentuk surat

berharga dikenal sebagai:

^a<*Sekuritisasi

b. Grading model P c. Mitigasi risiko kredit

d. Cohort analysis

p 14. Sebuah perusahaan yang dibiayai oleh bank harus menunggak pembayaran kepada bank ) dikarenakan pabriknya di Porong harus tutup karena terkena bencana lumpur Lapindo.

Risiko yang dialami bank pada kasus ini adalah: a. Risiko operasional

P b. Risiko reputasi

I -e^"* Risiko kredit d. Risiko strategis

P

15. Suatu bank memutuskan untuk menaikkan pangsa pasamya dengan cara menurunkan suku

bunga kredit perumahannya secara agresif, dan menawarkan kredit (loan-to-value) 100% dari nilai rumah. Keputusan ini mengandung risiko:

m a. Risiko operasional

! b. Risiko reputasi

L

^jot Risiko kredit

d. Risiko strategis

16. Suatu bank mengakuisisi perusahaan multifinance. Keputusan ini mengandung risiko: a. Risiko operasional

(5)

s3l

L b. Risiko reputasi

c. Risiko kredit

p* .jdr*"~Risiko strategis

>7TRisjko yang paling mempengaruhi pelayanan nasabah sehari-hari adalah: / ,a\ Risiko operasional \/

^bC Risiko reputasi

c. Risiko kredit

d. Risiko strategis

pi /

J%. Bank yang over-lending pada saat ekonomi tumbuh pesat (boom) akan mengalami

under-lending pada kejadian resesi yang muncul sesudahnya. Hal ini dikenal dengan istilah:

a. Krisis likuiditas

P b. Writeoff

y^Asset bubbles

"jU^ Procyclicality j

|

19. Undang-undang yang dikeluarkan di AS setelah terjadinya skandal akuntansi yang

I berhubungan dengan jatuhnya perusahaan seperti Enron dan WorldCom adalah:

jiT Sarbanes-Oxley

p b. International Accounting Standards (IAS) c. The New Capital Accord

d. Long-Term Capital Management

Wi

Wf

20. Undang-undang yang menetapkan Bank Indonesia sebagai banksentral yang independen dikeluarkan pada tahun:

a. 1988

b. 1992

c 1998

(6)

S t

Wt

PI

pi

Bab 2 - Evolusi Manajemen Risiko dan Regulasi Perbankan

1. Bank memiliki jumlah utang yang besar bila dibandingkan dengan modalnya, atau istilahnya:

a. Insolvent

J ^ Highly leveraged *

c. Highly liquid d. Systemic risk

2. Insolvabilitas didefinisikan sebagai:

^^ Ketidakmampuan bank untuk membayar kembali klaim jenis apapun pada saat jatuh

tempo •

b. Ketidakmampuan bank untuk membayar kembali deposito nasabah pada saat jatuh

tempo

c. Ketidakmampuan bank untukmenaglh kewajiban kredit nasabah pada saatjatuh tempo p d. Ketidakmampuan bank untuk menjual aset pada saat membutuhkan likuiditas

3. Kebutuhan untuk meregulasi bank sebagai institusi bermula dari adanya risiko yang melekat (inherent) pada sistem perbankan, yaitu:

p

^ar"kisiko sistemik »

b. Risiko kredit

c. Risiko reputasi

d. Risiko sistematik

L 4. Bank sentral siap menyediakan dana bagi bank umum untuk menjamin agar keadaan solvabel. Dalam hal inibank sentral berperan sebagai:

m a. Pengatur moneter

b. Penggerak liberalisasi keuangan ^b^1 Lender ofthe last resort

-d. Economic cushion

5. Jumlah negara anggota Basel Committee adalah:

a. 10

b. 11

J>13 -e\ C#fl ^m *^'"^ ^lu* ^

6. Yang bukan sasaran Basel Committee dalam menciptakan Basel I Accord:

a. Menciptakan kerangka kerja yang seimbang untuk mengukur kecukupan modal dari bank yang aktif secara intemaslonal

b. Menerapkan kerangka kerja yang konsisten demi mengurangi ketidaksetaraan kompetitif antar bank yang aktif secara intemaslonal

c^ Menetapkan target capital ratio sebesar 8% ~

d. Memperkuat kesehatan dan stabilitas sistem perbankan intemaslonal 7. Aktiva tertimbang menurut risiko adalah:

^a? Aktiva neraca dikalikan oleh bobot risikonya * b. Pembobotan risiko berdasarkan serangkaian faktor c. Aktiva neraca dikalikan oleh risikonya

d. Kategori aset berdasarkan perkiraan kualitas kredit si debitur 8. Bobot risiko yang digunakan di Basel I adalah:

a. 0%, 10%, 50%, 100% dan 150%. ,_ . u <* Xh(Ab

(7)

c. 0%, 20%, 50% dan 100%. ^ ^ '

l)-d. 0%, 10%, 20%, 40% dan 100%.

9. Sesuai Basel I, kelas aktiva yang tidak memiliki bobot risiko 0% adalah:

^a^Antarbank (OECD) *

b. Pemerintah domestik c. Pemerintah OECD

pi d. Kas

10. Basel Committee menetapkan target rasio modal minimum sebesar: ^ar 8% »

f

b. 10%

{

c. 50%

d. 100%

11. Untuk menangani pos-pos off-balance sheet, Basel Committee menerapkan konsep: a. Netting

b. Current Exposure Method

P

c. Original Exposure Method

, M**w a** **&)

^Ar Penyetaraan risiko kredit v Y L v"

12. Metode penilaian risiko kredit transaksi derivatif dengan memperhitungkan cunent replacement cost dari suatu kontrak dengan melakukan penilaian kontrak berdasarkan harga pasar adalah:

a. Mark to market

r ^ J ^ r ^ C u r r e n t Exposure Method c. Original Exposure Method d. Penyetaraan risiko kredit

p

^13; Metode penilaian risiko kredit transaksi derivatif suatu eksposur tanpa harus menghitung nilai

^-^Kontrak saat ini adalah:

a. Mark to market

b. Current Exposure Method

P

X

Original Exposure Method

M\"«f*

d. Penyetaraan risiko kredit

m 14. Ukuran klnerja yang digunakan untuk meyakinkan bahwa suatu transaksi menghasilkan return yang cukup bagi bank untuk meningkatkan permodalannya adalah:

L a. Return atas modal

b. Capital adequacy

P c. Struktur permodalan

j&f Return atas modal sesuai ketentuan </

_ 15. Kerangka kerja staiktunpeniiodaJan-bank disebut dengan:

SC Eligible capital

b. Equity capital c. Hybrid capital -t d. Regulatory capital

16. Yang tidak termasuk komponen modal pelengkap adalah:

a. Provisi umum

P b. Pinjaman subordinasi

c. Cadangan umum j&? Disclosed reserves

(8)

P"

r

pi

pi

17. Modal tier 3 ditujukan untuk mendukung: a. Portofolio banking book

^br Portofolio trading

c. Portofolio trading dan banking book

d. Minority investments pada perusahaan-perusahaan yang tidak dikonsolidasikan

18. Market Risk Amandment 1996 menggunakan pendekatan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan model kuantitatif dan kuaiitas proses yang mendukung penerapan model atau dikenal dengan istilah pendekatan:

a. Internal model

d. Regulasi berbasis risiko

19. Masa transaksi pada model VaR disebut:

ip

^aeT VaR Horizon ^

b. Statistical confidence c. Add-on

d. VaR value

20. Salah satu kelemahan Basel I Accord adalah:

a. Tidak memberikan pembobotan ATMR dan persyaratan modal yang sama bagi semua pinjaman korporasi dengan mengabaikan kuaiitas kredit peminjamnya

^br- Memberikan pembobotan ATMR dan persyaratan modal yang_sama_.bagi semua

pinjamaakorpoFasLdengan mengabaikan kuaiitas kredit peminjamnya

c. Memberikan pembobotan ATMR dan persyaratan modal yang sama bagi semua ,pinjaman kepada pemerintah tanpa mengabaikan kuaiitas kredit peminjamnya

Bank yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki kuaiitas kredit yang amat baik wajib memiliki jumlah modal yang berbeda dengan bank yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki kuaiitas kredit yang buruk

(9)

IP

SB

fp

Bab 3 - Perkembangan Pengawasan Bank Berbasis Risiko

1. Basel II Capital Accord jauh lebih kompleks daripada Basel Idalam hal: a. Pembahasan area risiko yang lebih luas

b. Bobot risiko yang lebih kompleks dan lengkap

S&T Pembahasan area risiko yang lebih luas dan metodologi yang lebih canggih untuk '

menghitung risiko

p,

d. Tidak hanya mencakup regulasi bagi bank tapi juga bagi institusi keuangan lainnya

t- 2. Pilar 1 Basel II membahas:

^<ar: Persyaratan modal minimum ' r b . Review atas kecukupan modal

c. Penggunaan disiplin pasar

d. Pengawasan terhadap kebutuhan modal •

P

^-3^ Di dalam Pilar 1, bank diminta menghitung modal minimum untuk:

a. Risiko kredit, risiko pasar

^bT Risiko kredit, risiko pasardan risiko operasional *

m

c. Risiko kredit dan traded market risk

->

v

^

^Ictf

2

^< Risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan risiko-risiko •lain* )

{

-4. Salah satu fokus Pilar 2 adalah:

F - ^ Tindakan awal yang dibutuhkan untuk memberikan respons terhadap risiko yanq daoat

terjadi "

-?

£*\*rviwy

K

v

b. Persyaratan modal minimum

c. Penggunaan disiplin pasar untuk mendorong pengungkapan T d. Evaluasi risiko suku bunga pada trading book

t

5. Pilar 3 berupaya untuk meningkatkan transparansi atas permasalahan:

p

a. Profil risiko bank

b. Persyaratan kecukupan modal minimum *- c. Bisnis dan strategi bank

jk^ProlW risiko dan portfolio aktiva bank <^" pi

6. Jenis model kredit yang digunakan oleh Pilar 1 Basel II adalah: a. Full portfolio models

b. Teknik option pricing

c. Option based model al naM:\)

I

,j&r Model pemeringkatan */ C £^ *& <***"'

'

p

^Sf. Pembahasan traded market risk di Basel II:

a. Merupakan njang lingkup tambahan yang di bahas

^b: Sama seperti yang dinyatakan dalam Market Risk Amendment 1996 >/

£&£ Terdapat perubahan mendasar dari apayang dinyatakan dalam Market RiskAmendment

F 1996 r

d. Tidak lagi dimasukkan ke dalam pembahasan Pilar I, tetapi menjadi ruang lingkup

pembahasan Pilar II

r 8 . Risiko operasional di Basel II:

^aT^ Dimasukkan di Pilar 1 */

b. Dimasukkan di Pilar 2

P c. Dimasukkan di Pilar 3

d. Tidak dimasukkan ke pembahasan karena belum ada definisi yang jelas

(10)

jpn

r

p

Risiko penting yang tidak disertakan dalam definisi risiko operasional: af* Risiko hukum '

b. Risiko hubungan dan nasabah

c. Risiko struktur biaya tetap, kekurangan sumber daya, aset teknologi dan fisik

^oV Risiko bisnis, risiko strategis.risiko reputasi /

10. Cara kerja grading model adalah:

^af Periiitungan risiko dilakukan pada masing-masing obligor dan risiko portfolio adalah</

penjumlahan total dari risiko-ristko individual r

b. Pengukuran risiko dilakukan dalam portfolio options

c. Bank menghitung risiko kredit per segmen debitumya kemudian dijumlahkan sebagai total

risiko kredit bank

d. Bank menghitung risiko kredit per produk kreditnya kemudian dijumlahkan sebagai total risiko

kredit bank

11. Grading model banyak digunakan oleh:

a. Pengawas otoritas perbankan seperti FSA

•**-* Komite Basel

^c^Lembaga pemeringkat ^ d. Institusi keuangan non bank

12. Proses dimana Komite Basel melakukan pendekatan kepada sejumlah bankuntuk

memperkirakan dampak dari implementasi Accord tersebut berdasarkan pada ggnsultative-^ paper terakhir dikenal dengan istilah:

a. Twin track approach

b. National impact study

c. Qualitative Impact Studies / f r~ \r\

^jdr Quantitative Impact Studies V

( (SHb)

13. Berbicara tentang keluasan cakupan Basel II dibanding Basel Iadalah terutama pembahasan

tentang:

*ar" Risiko operasional /

b. Risiko kredit ^ ?*r<?^iv-<v^ c. Risiko pasar

d. Risiko reputasi

14. Berbicara tentang kedalaman cakupan Basel II dibanding Basel Iadalah terutama pembahasan tentang:

a. Risiko operasional

Jor Risiko kredit ^

c. Risiko pasar d. Risiko reputasi

,15. Pernyataan yang tidak tepat mengenai pembahasan risiko kredit di Basel II:

^aC Kuaiitas kredit disesuaikan dengan jangka waktu kredit dan kuaiitas jaminan yang diberikan

b. Adanya altematif-altematif penggunaan pendekatan untuk menentukan bobot risiko

aktiva

c. . Adanya pembedaan kuaiitas debitur secara lebih bervariasi

jfc' Adanya bobot risiko yang berbeda dalam kaitan hubungan antara peminjam dengan

(11)

SI Si jpi jpi ipi pfi pf|

16yDalam Internal Ratings-Based Approach:

~ ^* Bank mengembangkan model pemeringkatannya masing-masing untuk menilai >/

kelayakan debitur

b. Bank menggunakan data rating dari lembaga pemeringkat

c. Pada dasamya adalah 'grid' approach Basel Iyang telah diubah secara signifikan

Pembedaan yang jelas untuk kelompok aktiva yang berbeda z\

d. Bank menggunakan bobot risiko sesuai dengan yang telah ditetapkan Komite Basel

\

Jumlah peringkat dalam Internal Ratings-Based Approach: o «C Maksimal terdiri dari 8 tingkatan

pf Setidaknya terdiri dari 8 tingkatan

c. Setidaknya terdiri dari 7 tingkatan d. Maksimal terdiri dari 7 tingkatan

,^/Karena sesuai Basel II bank-bank dapat menghitung sendiri jumlah modal minimum sesuai

ketentuan (regulatory capital) maka:

-^ Kemungkinan besar jumlah modal masing-masing bank akan lebih besar dibanding

dengan jumlah modal sesuai ketentuan Basel I

b. Kemungkinan besar jumlah modal masing-masing bank akan lebih kecil dibanding

dengan jumlah modal sesuai ketentuan Basel I

c. Kemungkinan besar jumlah modal masing-masing bank tidak akan berbeda dengan

jumlah modal sesuai ketentuan Basel I

xT Kemungkinan besar jumlah modal masing-masing bank akan berbeda dengan jumlah

_ modal sesuai ketentuan Basel I V' -—

/o )

(JI£;xAturan dalam caasaJcansisLuntuk memastikan Accord yang baru tidak teriaiu cepat

mengurangi persyaratan modal minimum adalah: IP a. Penerapan 'grid bobot risiko

-Jk--Penerapan multfpliec£lan scaliagJactor *

c. Penerapan target rasio modal yang tetap sebesar 8% d. Pembedaan yangjelas untuk kelompok aktiva yang berbeda

^2f6. Yang bukan alasan bank untuk memiliki kelebihan modal adalah:

jjK^Dalam prakteknya, rasio yang ditetapkan oleh otoritas pengawas perbankan umumnya

lebih tinggi daripada rasio minimum Basel

b. Bank-bank terbesar dl dunia umumnya memiliki model risiko internal sendiri yang dapat

menghasilkan jumlah modal minimum yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan oleh Basel II

p c. Untuk mendukung rencana manajemen ke depan untuk mencapai tingkat kegiatan usaha tertentu, baik secara 'organik' maupun dengan akuisisi

L

fz Dalam beberapa yurisdiksi, misalnya AS dan Inggris, para pengawas perbankan

menetapkan rasio modal terhadap ATMR yang sama untuk semua bank

?

(12)

pi

1^

Bab 4 - Risiko Pasar dan Risiko Treasury

1. Pengertian risiko pasar adalah :

a. Risiko kerugian yang timbul akibat pergerakan harga pasar sehingga bank tidak dapat

memenuhi kewajiban atastransaksi valas yang dimilikinya.

b. Risiko kerugian yang timbul akibat bank memiliki posisi pada neraca baik di sisi on

maupun off balance sheet.

/£ Risiko kerugian yang timbul akibat pergerakan harga pasar atas posisi bank baik pada *S

sisi on maupun off balance sheet,

d. Risiko kerugian yang timbul akibat volatilitas nilai tukar dan suku bunga.

IP

^

Bank A bertindak sebagai intermediary dalam suatu transaksi jual beli subprime mortgage,

l Bank A akan terkena risiko pasar jika :

a. Bank telah membayar seluruh kewajiban yang timbul akibat pembelian subprime

mortgage

jp

b. Bank telah menjual kembali seluruh subprime mortgage yang dibeli

^^ Bank mengalami kerugian akibat volatilitas pergerakan harga saham yang secara

langsung mempengaruhi harga pasar subprime mortgage

pf Bank belum menjual seluruh posisi subprime mortgage yang dimiliki.

^

f

3. Risiko yangtimbul akibat memburuknya peringkat kredit surat berharga tertentu disebut:

a. Basis risk

P b . Risiko pasar umum

c. Risiko suku bunga

jS Risiko spesifik >/ y u \h>*\

p

4. Untuk tujuan analisa, yang termasuk kategori risiko pasar umum adalah :

a. Risiko suku bunga, risiko spesifik, risiko valuta asing

Jar Risiko suku bunga, risiko ekuitas dan risiko komoditas / c. Risiko ekuitas, risiko basis dan risiko valuta saing

P

d. Risiko komoditas, risiko likuiditas dan risiko suku bunga

5. Yang dimaksud transaksi spot adalah transaksi yang settlementnya: f a . 2 hari kalender setelah tanggal transaksi

<fer 2 hari kerja setelah tanggal transaksi V c. 2 hari setelah spot

d. Lebih dari 2 hari kerja

F

X. Sebuah perusahaan telah mengadakan perjanjian pembelian suatu produk perusahaan

~/

Jepang senilai USD 6 juta dalam waktu 2 bulan lagi. Bentuk hedging yang sesuai dengan _ transaksidiatas adalah: MAnltJ ,;,,._

F

s*. option V

Mt* *fr fy ***** w*y>r

b. spot

c. currency swap

s^^future

7. Pergerakan harga pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a. Permintaan dan penawaran, likuiditas, besar posisi, intervensi oleh otoritas keuangan. Jar^Permintaan penawaran, arbitrase, kondisi politik dan ekonomi, faktor fundamental

ekonomi.

c. Likuiditas, laporan keuangan bank, kondisi politik dan ekonomi, arbitrase

d. Kondisi politik dan ekonomi, arbitrase, rencana strategis-perusahaan, faktor fundamental ekonomi.

m

FH, Confidential Page 11 12/7/11

a. Jumlah tetap untuk tiap kontrak, tanggal tetap untuk delivery, margin calls-mtogguan b. Exchange traded, persyaratan delivery yang pasti, tanggal dapat berbeda~tintuk setiap

delivery

c. Over the counter, persyaratan delivery pasti, exchange traded

d^Jumlah tetap untuk tiap kontrak, persyaratan delivery yang pasti, margin call harian

(13)

-"

Transaksi yang dilakukan untuk meng-offset transaksi awal disebut dengan istilah transaksi:

Netting b. trading c. Covering >/ d. Brokering

9. Pasar yang tidak likuid dapat dilihat dari ciri-ciri berikut: a. Volume perdagangan besar

b. Spread jual beli kecil

_^Ci^^Cost transaksi tinggi </

d. Nilai transaksi kecil

10. Manajemen risiko suku bunga dalam trading book merupakan tanggung jawab :

a. Dealing room v

^^Treasury

c. Senior Management

d. Dealing Room dan Treasury

11. Sebuah bank membeli 25 ton tembaga untuk jangka waktu delivery 4 bulan. Satu bulan setelah transaksi terdapat kemungkinan bahwa harga tembaga akan turun. Untuk mengcover

risiko tersebut, maka yang dapat dilakukan bank adalah :

a. Membeli kembali untuk memperkecil cost dari posisi tembaga b. Menjual tembaga dengan kontrak future

c. Tetap menahan posisi tembaga yang telah dibeli d. Menghitung risiko kerugian yang mungkin terjadi

12. Prosedur persetujuan produk baru sekurang-kurangnya mencakup beberapa hal yaitu :

a. Persetujuan berdasarkan ketentuan yang berlaku, dampak terhadap regulatory capital, ijin dari bursa, sistim IT

b. Isu legal dan dokumentasi, pricing dan valuation, implikasi risiko kredit, validasi ekstemal

auditor

c. Dukungan operational, funding requirement, kepatuhan terhadap prosedur dan isu perpajakan.

d. Prosedur akunting, pelaporan manajemen risiko, pricing dan valuasi, informasi pihak independen.

13. Pada dasamya instrument trading dapat digolongkan menjadi 2 bagian : a. Instrumen kas dan Instrumen obligasi

b. Instrumen kas dan Instrumen derivatif

c. Instrumen spotvalas dan Instrumen derivatif d. Instrumen spotvalas dan instrumen suku bunga

Transaksi derivatif yang jumlah pokoknya dipertukarkan adalah :

a. Option f

b. Interest rate swap

c. Currency swap

.d. Future »/*

15. Fitur umum kontrak future adalah :

a. Jumlah tetap untuk tiap kontrak, tanggal tetap untuk delivery, margin calls mingguan b. Exchange traded, persyaratan delivery yang pasti, tanggal dapat berbeda untuk setiap

delivery

c. Over the counter, persyaratan delivery pasti, exchange traded

(14)

fi™l

5H

t^PTC^memperoleh pinjaman dari Bank C sebesar USD 1 juta, untuk jangka waktu 1 tahun

dengan suku bunga floating 3 bulan LIBOR. Perusahaan memprediksikan bahwa bunga akan

naik dalam jangka waktu 1 tahun. Untuk mengcover risiko kerugian karena pergerakan suku

bunga maka PT A dapat melakukan transaksi:

a. Swap valuta s

J^ Interest rate swap v

ct Future

^

\J$ Menerbitkan obligasi ^

17. Transaksi berikut yang hanya menimbulkan risiko suku bunga adalah :

^a^Swap suku bunga, Forward Rate Agreement, Loans &Deposit

b. Forward valas, Loan &Deposits, ObffglsT

c. Option, Forward Rate Agreement, Loan &Deposit d. Future, Swap suku bunga, obliges*^

p 18. Prosedur mark to market terdiri dari kegiatan :

a. Kegiatan pengumpulan informasi harga historis, verifikasl harga dan memasukkan ke

dalam sistem revaluasi bank

b. Kegiatan pengumpulan hasil transaksi, verifikasi data transaksi dan memasukkan ke

dalam sistem revaluasi

.^Kegiatan pengumpulan Ipformasi harga, verifikasi harga dan memasukkan kedalam

sistem revaluasi bank /

d. Kegiatan pengumpulan informasi cost transaksi, validasi seluruh data transaksi, dan

memasukkan ke dalam sistem revaluasi.

ytB. Replacement value dari sebuah transaksi digunakan untuk:

m

^3C Perh'tungan rugi laba dilakukan dengan membadingkan future value dengan nilai aslinya,

perhitungan risiko kredit counterparty dan perhitungan agunan

J»r Perhitungan agunan, margin call dan untuk instrumen yang diselesaikans secara tunal \ f

c. Perhitungan risiko bisnis, margin call dan perhitungan agunan

d. Perhitungan rugi laba, perhitungan risiko likuiditas, manajemen modal dan margin call

20. Pada umumnya peran Treasury dalam mengelola beragam risiko diantaranya :

a. Manajemen risiko suku bunga dalam trading book, risiko kredit dan manajemen modal

b. Manajemen risiko suku bunga dalam trading book dan banking book, risikcrkredit dan

manajemen modal

c. Manajemen risiko suku bunga dalam banking book, risiko likuiditas dan risiko-kredit

^pVManajemen risiko suku bunga dalam banking book, risiko likuiditas dana manajemen /

modal.

21. Sasaran utama Asset dan Liability Management (ALM) adalah:

a. Mengelola risiko suku bunga dalam neraca bank yang terdapat pada sisi on balance sheet dan memastikan bahwa risiko tingkat suku bunga tersebut telah diukur secara

akurat.

b. Mengelola seluruh risiko yang dihadapi bank dalam menjalankan bisnisnya dan

memastikan bahwa risiko yang melekat pada bisnis bank tidak mengganggu aliran

pendapatan.

^er^Mengelola risiko tingkat suku bunga dalam neraca bank dan memastikan bahwa risiko ,

tingkat suku bunga yang melekat pada bisnis bank tidak mengganggu kestabilan aliran V

pendapatan.

d. Mengelola seluruh risiko yang dihadapi bank khususnya portfolio yang terdapat dalam p neraca pada sisi on balance sheet dengan cara mengldentifikasi, mengukur, memonitor

(15)

22:Taktor yang dapat menimbulkan risiko nilai tukar pada pendapatan bank adalah

p

^

a. Laba yang diperoleh dari transaksi di luar negeri.

b. Modal yang ditempatkan pada anak perusahaan di luar negeri. >&^ Pinjaman maupun penempatan dalam valuta asing .

^p^Semua Benar

pi pi rffl PI W\

/*

23C Pada tanggal 1 November 2007, Bank A melakukan transaksi option valuta asing (USD/Yen)

dengan counterparty XYZ di luar negeri sebesar USD 5 juta. Option tersebut expired pada

p, tanggal 1 Januari 2008. Premi yang dibayarkan oleh bank A kepada counterparty XYZ

adalah sebesar USD 10 ribu. Berdasarkan transaksi diatas maka :

L

a. Bank Amemiliki risiko open ended dalam kontrak option tersebut

>feC Bank A memperoleh risiko open ended dan keuntungan yang tidak terbatas

P

©^Counterparty XYZ memiliki risiko open ended dalam kontrak option tersebut S

'a. Counterparty XYZ memperoleh keuntungan yang tidak terbatas sesuai dengan pergerakan harga pasar.

24. Pada tanggal 28 Oktober 2007, Bank XYZ melakukan transaksi dengan menempatkan dana pada Bank ABC sebesar Rp.50 milyar. Penempatan dana dimulai dari tgl. 28 November s/d 28 Desember '07. Transaksi tersebut merupakan jenis tranksaksi:

a^s Lend & Deposit

^b? Forward rate agreement v

$Bf' Future

d. Option suku bunga

25. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan harga option adalah : a. Jangka waktu transaksi option, volatiliy harga pasar dan rating counterparty

)pr Tingkat strike price relatif terhadap harga pasar saat ini, waktu sebelum jatuh tempo, dan

volatility harga pasar v

c. Jenis transaksi option (American/European), tingkat strike price terhadap harga pasar saat ini, tanggal expired transaksi option

(16)

Bab 5 - Karakteristik Risiko Kredit

PI

1. Sovereign Risk adalah:

^aT Risiko kerugian yang berhubungan dengan kegagalan pemerintah suatu negara S

p

b. Risiko kerugian yang berhubungan dengan perusahaan asing

c. Risiko kerugian yang berhubungan dengan orang asing d. Risiko kerugian yang berhubungan dengan bank asing

Pf

ipi

pi

m

2. Proses melakukan penihilan (offsetting) untung dan rugi di antara beberapa kontrak sejenis

atau bahkan di antara kontrak yang berbeda di dalam transaksi trading adalah:

a. Margin call

b. Marked to market

c. Settlement

£ < Netting /

3. Valuasi yang tinggi atas assets tertentu yang tidak dapat bertahan dalam jangka panjang:

a. Market maker

b. Country risk

c. Investasi Domestik

Jbr" bubbles

\/

4*""Rasio yang umumnya digunakan dalam analisa kredit korporasi mencakup:

P a. Standardised Approach, Foundation-IRB, dan Advanced-IRB

^et Debt service capability, illiquidity, operating performance, dan leverage

c. Financial gearing, likuiditas, business performance, financial performance

_jdr" Likuiditas, kinerja operasional, debt service capability dan leverage y

5. Debt service ratio yang digunakan dalam melakukan analisa sovereign credit risk adalah:

a. Jumlah pembayaran bunga dan pokok yang jatuh tempo dibagi dengan pendapatan dari

hasil ekspor dan modal yang masuk

b. Jumlah pembayaran bunga dan pokok dalam valuta rupiah dan valuta asing yang jatuh

tempo dibagi dengan pendapatan dari hasil ekspor dan modal yangmasuk

c. Jumlah pembayaran bunga dan pokok dalam rupiah yang jatuh tempo dibagi dengan

^ pendapatan dari hasil ekspor dan modal yang masuk

^dT Jumlah pembayaran bunga dan pokok dalam valuta asing yang jatuh tempo dibagi \/

dengan pendapatan dari hasil ekspordan modal yang masuk

6. Dibawah ini adalah faktor-faktor kualitatif yang periu dipertimbangkan dalam menllai

sovereign risk, kecuali:

a. Efisiensi dari sistem perbankan

hi- Kemampuan dari bank sentral dalam mempengaruhl nilai tukar y/

^ c. Pinjaman swasta dalam mata uang asing

d. Transparansl dalam proses perekonomian

^-T. Manajemen portofolio kredit melihat risiko total portofolio dengan cara:

a. Tanpa memperhatikan penambahan atau pengurangan risiko aset individual Jb<"Menjumlahkan besaran risiko aset individual

c. Risiko offsetting diantara aset individu

/£ Melihat perubahan total risiko portofolio dengan adanya penambahan aset ke dalam ^

(17)

(PJ

pi

PI

8. Pemyataan dibawah ini berhubungan dengan risiko kredit korporasi, kecuali: a. Dikategorikan sebagai hutang berisiko (risky debt)

b. Diklaim oleh banyak bank sebagai risiko kredit yang paling dipahaml dibandingkan

dengan risiko kredit lainnya

c. Dapat dinilai dengan opsi model apabila instrument-instrument keuangannya

diperdagangankan secara luas

^df Secara umum pemberian kredit dilakukan dengan metode "centralized lending" v^

9. Keputusan kredit retail oleh kepala cabang yang umumnya berdasarkan pengetahuan pribadi

(personal knowledge) mengenalnasabahnya merupakan bagian dari teknik: ^afBranch based lending \f

b. Centralized lending c. Regional based lending d. Credit scoring model

10. Keputusan kredit yang memiliki karakteristik keputusan 'ya' atau 'tidak' disebut: ^a\ bimodal v

b. Risk & reward apparoach c. Branch based lending d. Grading model

m

11. Traded Markets Counterparty Credit Risk akan timbul apabila counterparty

1 *s Tidak membayar segera kewajiban yangtimbul *

"'d. Segera melunasi kewajiban yang muncul

c. Melunasi kewajiban yang muncul secara berkala

P1

d. Tidak ada jawaban yang benar

12. Dalam praktek, tingkat risiko dari Traded Markets Counterparty Credit Risk dapat diturunkan

m dengan cara sebagai berikut, kecuali:

a. Pembayaran secara regularantara pihak dalam kontrak

L

^br^Pemilihan lokasi transaksi

>/

c. Pemberianjaminan (collateral) P d. Adanya proses "netting"

13. Beberapa teknik analisa yang digunakan dalam melakukan analisa kredit kepada retail

p

customer adalah:

^&- Anggaran perorangan, konsumsi jangka panjang, aktiva berslh S

L b. Asuransl, key ratio, grading model

c. credit reference agencies, net assets, company valuations

m d. liquidity ratio, debt service capability ratio, financial gearing

14. Pendekatan yang digunakan oleh Basel II dalam melakukan penghitungan risiko kredit

-«r Standardised Approach, Foundation IRB Approach, Advanced IRB Approach v

I

b. Standardised Approach, Foundation IRB Approach, Advanced Measurement Approach

c. Basic Indicator Approach, Standardised Approach, Advanced Measurement Approach

(18)

15. Sebagai bagian dari risiko kredit, mana di antara pemyataan di bawah ini yang tidak dicover

r d i dalam country risk: a. Lingkungan politik b. Hukum dalam negeri

r e . Lingkungan ekonomi

Af Tanggung jawab sosial Y

leCAgensi yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan pinjaman konsumsi

r (consumer lending) adalah: a. Export Credit Agencies

^^ Credit Rating Agencies

£f Credit Reference Agencies v

d. Credit Scoring Agencies

17. Dalam portfolio kredit, pengelompokkan asset berdasarkan geografis, credit grade, industry p dan lain sebagainya dikenal dengan istilah:

a. bubbles b. klasifikasi Cr^ cohort Y 6. portfolio management pi pi L

18. Dalam menilai kemampuan (affordability) dari pembiayaan konsumer (consumer finance), hal

yang paling diperhatikan adalah: a. Sisa pendapatan

b. Pendapatan Iain-Iain c. Penjaminan kredit

jdf Semua benar Y

19. Akibat gempa burrii yang menimpa suatu daerah, banyak nasabah yang tidak mampu membayar kreditnya kepada Bank. Risiko apakah yang dihadapi Bank dalam kasus tersebut: a. Risiko Operasional

b^ Risiko Kredit / c. Risiko pasar d. Risiko suku bunga

20. Portfolio manajemen fokus pada:

a. Risiko individu dari pemberian kredit baru b. Efek terhadap risiko kredit dari individu baru

^ef Efek terhadap risiko portfolio secara keseluruhan akibat adanya tambahan kredit baru

f

(19)

Bab 6 - Karakteristik Risiko Operasional

1. Basel II secara khusus mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko kerugian yang timbul

dari:

a. Risiko lain di luarrisiko bisnis, risiko strategisdan risiko reputasi

Jx^ Kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia dan sistem, atau dari

kejadian-kejadian ekstemal *

c. Kegagalan atau tidak memadainya proses ekstemal, manusia dan sistem, atau dari kejadian-kejadian internal

d. Kegagalan atau tidak memadainya organisasi internal, manusia dan sistem, atau dari kejadian-kejadian ekstemal

2. Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari kegagalan:

a. Pembayaran kewajiban debitur b. Dewan Direksi dan Manajemen Senior c. Bank dalam mencapai terget keuntungan

Proses atau prosedur v

isiko operasional bagi bank:

a. Adalah risiko yang baru dihadapi oleh bank sejak diperkenaikannya Basel II b. Bukan merupakan suatu risiko yang baru bagi bankdan mempengaruhi sebagian

P kegiatan usaha

s^ Bukan merupakan suatu risiko yang baru bag! bank dan mempengaruhi semua kegiatan

usaha ^

m

y*v Ada'ah risiko yang baru dihadapi oleh bank sejak diperkenaikannya Basel II dan

' mempengaruhi semua kegiatan usaha

4. Risiko operasional sesuai regulasi Basel:

F> ^ ^ Definisinya mencakup risiko hukum, namun tidak mencakup risiko bisnis, risiko stretegis

dan risiko reputasi v

b. Merupakan risiko yang kedua ditetapkan definisinya setelah risiko kredit

c. Definisinya tidak mencakup risiko hukum, namun mencakup risiko bisnis, risiko stretegis dan risiko reputasi

d. Telah terdefinisikan secara akurat

r 5 . Pendekatan utama yang dilakukan bank untuk meyakinkan bahwa bank dapat terus melanjutkan usahanya setelah terjadinya kejadian luar biasa adalah dengan menerapkan:

jaS Rencana kelangsungan usaha (business continuity plans) ^

b. Rencana usaha (business plan) p c. Catastrophic event prevention program

d. Outsourcing

6. -Sesuai Pilar I Basel II, maka bank:

- a. Dipersyaratkan untuk mengkuantifikasi dan mengalokasikan modal untuk mengantisipasi kerugian karena risiko operasional sebagai pengembangan dari apa yang telah dlaturdi Basel I mengenai risiko operasional

b. Melakukan analisa kualitatif terhadap risiko operasional yang melekat pada operasional

mereka sehari-hari

^pc^Untuk pertama kalinya dipersyaratkan untuk mengkuantifikasi dan mengalokasikan v^ ( modal untuk mengantisipasi kerugian karena risiko operasional

d. Menjelaskan model perhitungan risiko operasional merea kepada regulator masing-masing

(20)

pi

p^

sp)

ipi

7. Faktor yang digunakan dalam pengeiompokan kejadian risikooperasional adalah:

a. Frekuensi

b. Dampak

^zf Frekuensi dan Dampak v

d. Frekuensi dan Fraud

8. Pengeloaan risiko operasional akan terfokus pada jenis kejadian: a. High frequency/high impact (HFHI)

b. Low frequency/high impact (LFHI)

„ow frequency/high impact (LFHI) dan high frequency/high impact (HFHI) Low frequency/high impact (LFHI) dan high frequency/low impact(HFLI) v

M. Kejadian risiko operasional high.frequency/low impact

a. Kejadian yang sulit untuk dipahami dan diantisipasi oleh bank dan dapat berpotensi \ menyebabkan kejatuhan suatu bank

^ti? Biaya pengeloaan dan pemantauannya lebih tinggi dari kerugian yang ditimbulkannya

,c. Dikelola oleh bank untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usaha dan biasanya sudah diantisipasi dengan memperhitungkannya pada struktur pricing v'

d. Kurang relevan untuk dikelola oleh bank karena bank akan jatuh dalam waktu singkatjika kejadian tersebut terjadi

10. Jika bank hanya menggunakan data historis yang didasarkan atas kerugian yang telah terjadi tanpa memperhitungkan kejadian near miss, maka estimasi yang dilakukan oleh bank

er Akan lebih rendah daripada potensi kerugian yang dapat terjadi di masa datang v b. Akan lebih tinggi daripada potensi kerugian yang dapat terjadi di masa datang c. Akan tepat sesuai potensi kerugian yang dapat terjadi di masa datang

d. Hanya mengcover kejadian yang low frequency/high impact (LFHI)

11. Pemyataan yang salah mengenal kerugian risiko operasional yang diperidrakan (expected

loss):

a. Kerugian yang timbul karena dilaksanakannya kegiatan bank secara normal b. Didefinisikan sebagai biaya pelaksanaan usaha

c. Dapat dimasukkan dalam struktur pricing sutu produk yang ditawarkan

Umumnya disebabkan oleh kejadian yang sifatnya low frequency/high impact /

.12/Pemyataan yang paling tepat mengenal perhitungan kebutuhan modal bagi risiko operasional bank adalah:

>< Bank dipersyaratkan hanya memperhitungkan kerugian yang diperidrakan (expected

loss) saja, karena data untuk kerugian yang tidak diperidrakan (unexpected loss) sulit

diperoleh.

X Besaran kerugian yang diperidrakan dapat dikeluarkan dari perhitungan modal minimum jika bank dapat menunjukkan kepada pengawas bahwa bank telah mengantisipasi kerugian yang diperidrakan v

c. Besaran kerugian yang diperidrakan dapat dimasukkan dari perhitungan modal minimum jika bank dapat menunjukkan kepada pengawas bahwa bank telah mengantisipasi kerugian yang diperidrakan

ja^ Dihitung dengan menghitung rata-rata kerugian yang telah terjadi selama periode

tertentu

13. Untuk menghitung kerugian yang tidak diperkirakan (unexpected loss) bank menggunakan

data-data berikut, kecuali:

P a. Data ekstemal dari bank lain br^Data dari pengawas bank v

(21)

(Pi

psi

PI

d. Data yang berasai dari skenario

14. Kerugian risiko operasional yang tidak diperidrakan diasumsikan sebagai kerugian dengan

standar deviasi yang mencakup simpangan sampai dengan .... dari rata-rata seluruh kerugian:

ar 0,1% y/

b. 1%

c. 10%

d. 99%

15. Kejadian risiko operasional yang tidak masuk kategori risiko proses internal adalah: a. Pengendalian yang lemah

b. Kesalahan penjualan produk c. Pencuclan uang

def Sengketa pekerja >/

16. Suatu bank mengalami kerugian akibat kesalahan pegawai baru yajTaJMaJ^mjngjHkuti

Pe!.atihan secara jriemadai. Kejadian risiko operasional ini dimasukkan sebagai kategori:

a. Risiko proses internal

^ctT Risiko manusia v

c. Risiko sistem

d. Risiko ekstemal

17. Pada suatu kurun waktu karyawan bank tidak dapat hadir di tempat kerja karena tidak beroperasinya sistem transportasi. Bagi bank, risiko operasional yang dialami adalah kejadian risiko:

a. Risiko proses internal

b. Risiko manusia c. Risiko sistem

jdr^RisIko ekstemal ^

18. Contoh kejadian yang sering dianggap menjadi boundary event adalah: a. Kasus UBS Warburg

Jx Kasus Baring \/

c. Kerusakan berat NatWest Tower di London

d. Serangan teroris di WTC New York

19. Sesuai standar Basel maka persentase rata-rata modal yang digunakan untuk mengantisipasi risiko operasional adalah:

a. 15% dari total modal yang dialokasikan untuk keseluruhan risiko b. 8% dari total modal yang dialokasikan untuk keseluruhan risiko

^p<*~ 12% dari total modal yang dialokasikan untuk keseluruhan risiko ^

d. 10% dari total modal yang dialokasikan untuk keseluruhan risiko

20. Pendekatan yang dapat digunakan bank untuk menghitung kebutuhan modal risiko

operasional sesuai Basel II adalah: ,

^-sT Basic Indicator Approach, Standardised Approach dan Advanced Measurement v Approach

b. Basic Indicator Approach, Internal Rating Based dan Advanced Measurement Approach c. Standardised Approach, Foundation Internal Rating Based dan Advanced Internal Rating

Based

(22)

r

r

p

-"

Bab 7 - Pengantar Supervisory Review dan Persyaratan

Pengungkapan (disclosure) bagi bank

1. Tujuan pelaksanan supervisory reviewterhadap bank adalah: a. Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan modal minimum

b. Mendorong bank menggunakan teknik manajemen risiko yang terbaik

^>f Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan modal minimum dan untuk mendorong

bank menggunakan teknik manajemen risiko yang terbaik

d. Memastikan semua informasi bank yang material telah diungkapkan kepada publik

2. Prinsip-prinsip supervisory reviewditetapkan pada:

a. Pilar I Basel II

^br Pilar II Basel II

c. Pilar III Basel II d. Basel I

3. Risiko yang sama sekali tidak dibahas Pilar I sehingga dibahas di Pilar II Basel II adalah:

ja. Risiko operasional

b. Risiko konsentrasi kredit

, c. Risiko suku bunga pada banking book » d. Risiko suku bunga pada trading book 4. Risiko konsentrasi kredit pada diatur pada:

a. Pilar I Basel II

^bT^Pilar II Basel II

c. Pilar III Basel II d. Basel I

5. Yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bank telah memelihara modal yang

cukup untuk mendukung kegiatan usaha bank adalah:

a. Internal Audit

b. Otoritas pengawas (supervisor)

c. Komite Basel

d. Direksi dan Pejabat Senior bank

6. Kelayakan proses penilaian internal terhadap modal bank akan dievaluasi oleh: a. Bank sejenis {peer group)

^bT' Otoritas pengawas (supervisor) c. Komite Basel

d. Direksi dan Pejabat Senior bank

7. Proses penilaian internal terhadap modal dilakukan untuk mengevaluasi lebutuhan modal:

a. Saat ini dan di masa mendatang

b. Saat ini

c. Masa mendatang

d. Jika bank akan melakukan ekspansi bisnis dengan memperhitungkan tingkat risiko yang ada

8. Berikut adalah respon yang dapat dilakukan oleh pengawas akibat kelemahan dalam proses

penilaian internal terhadap modal, kecuali:

a. Menetapkan prosedur internal yang lebih ketat

^.b. Menghitung ulang kebutuhan modal bank untuk mengantisipasi risiko c. Menetapkan rasio permodalan yang lebih tinggi

(23)

"

-9. Rasio permodalan yang lebih tinggi:

a. Menguntungkan bagi bank secara komersial

b. Merupakan salah satu insentif yang diberikan pengawas kepada bank yang menerapkan

manajemen risiko dengan baik

c. Menaikkan tingkat kegiatan usaha yang dapat didukung oleh modal bank d. Mengurangi tingkat kegiatan usaha yang dapat didukung oleh modal bank •

10. Pilar II Basel II mengidentifikasi: /

>aT 4 prinsip penting supervisory review /

>bf' 25 prinsip utama supervisory review

c. 4 prinsip utama supervisory review

d. 25 prinsip penting supervisory review

11. Empat prinsip penting dalam Pilar-ll menjadi tugas dari:

a. Lembaga international yang ditunjuk oleh Komite Basel

b. Pengawas (supervisor)

c. Pemerintah d. Bank

12. Pengawas harus mendapatkan keyakinan bahwa bank beroperasi di atas rasio permodalan

minimum dan harus memiliki kewenangan untuk meminta bank memelihara modal di atas

jumlah minimum. Hal ini sesuai pinsip supervisory review Basel II, yaitu:

a. Prinsip 1 b. Prinsip 2 c. Prinsip 3 / d. Prinsip 4

13. Yang bukan merupakan aspek penilaian modal yang seharusnya dilakukan oleh bank sesuai

Basel II adalah:

a. Penilaian modal yang tepat

. b. Evaluasi pengendalian ekstemal Vr

c. Penilaian risiko yang komprehensif

d. Pengawasan oleh direksi dan manajemen senior 14. Dalam proses supervisory review.

a. Harus dihindari proses pengujian kerangka kerja penilaian modal bank

b. Harus dihindari proses pengujian eksposur risiko

>f Pengawas harus memberikan rekomendasi mengenai kerangka kerja penilaian modal

bank

d. Harus dihindari pemberian rekomendasi mengenai kerangka kerja penilaian modal bank 15. Persyaratan pengungkapan (disclosure) terdapat pada:

a. Pilar I Basel II

b. Pilar li Basel II

^er Pilar III Basel II V

d. Basel I

16. Persyaratan pengungkapan (disclosure) akan lebih ketat pada perusahaan:

^>arTertutup

b. Yang dimiliki oleh Negara c. Yang dimiliki oleh swasta

(24)

17. Perusahaan yang diharuskan menyusun laporan keuangan adalah:

a. Perusahaan yang sudah go public b. Perusahaan yang belum go public

^Cr-^Perusahaan yang sudah dan yang belum go public

d. Perusahaan yang aktif secara intemasional

18. Selain harus tunduk kepada regulator, dalam hal pengungkapan informasi bank yang sudah

terbuka harus juga mematuhi aturan:

^&r Pemerintah setempat

b. Otoritas pasar modal •

c. Komite Basel

d. Negara anggota OECD

19. Contoh legislasi mengenai persyaratan keterbukaan perusahaan yang beriaku di Amerika

Serikat adalah:

a. Sarbanes-Oxley Act 2002

b. Woridcom c. Enron

d. The Combined Code

20. Sesuai Sarbanes-Oxley Act 2002, yang harus memberikan pemyataan kebenaran laporan

keuangan perusahaan yang tercatat di bursa saham AS adalah:

. a. Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)

b. ChiefExecutive Officer (CEO) c. Chief Financial Officer (CFO)

(25)

Bab 8 - Corporate Governance bagi bank

I

1. Corporate governance merupakan serangkaian keterkaitan antara:

a. Dewan Komisaris dan Direksi

r j p r Dewan Komisaris,dan Direksi, pihak-pihak yang berkepentingan, serta pemegang saham

perusahaan

c. Pemegang saham perusahaan d. Direksi dan Manajemen Senior

•pi

2. Corporate governance akan membantu bank dalam hal di bawah ini, kecuali:

a. Menetapkan sasaran

p

b. Memperhatikan kebutuhan stakeholders

^

Menghilangkan risiko yang dihadapi bank /

d. Melindungi kependingan nasabah penyimpan dana

p 3. Contoh umum kasus perusahaan yang tidak menerapkan good corporate governance adalah

^a^" Kasus Enron /

b. Kasus Baring

P c. Kasus Saving and Loan

. d. Kasus Midland bank

m 4. Teknik dan strategi untuk mewujudkan corporate governance yang kuat adalah:

a. Kejelasan tanggung jawab dan kewenangan memutus

l b. Pengawasan khusus atas eksposur risiko yang memiliki potensi konflik kepentingan c. Insentif keuangan dan manajerial diterapkan secara tepat

P- ^aVPilihan jawaban a, b, dan.c benar >/

sf Struktur corporate governance sangat bervariasi dan dapat tergantung pada faktor di bawah

ini, kecuali:

s&f Struktur modal bank /

b. Batasan hukum

c. Budaya lokal

p ^dtf Perkembangan historis

<- 6. Dalam penerapan struktur Good Corporate Governance yang baik maka: a. Terdapat struktur yang sama yang dapat diterapkan oleh semua bank p b. Struktur yang baik adalah seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

Struktur yang baiksudah memasukkan faktor check&balance S d. Dapat menggunakan strukturyang sudah diterapkan oleh bank asing

7. Aspek-aspek penting corporate governance yang memastikan adanya checks and balances adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Manajemen risiko dan fungsi audit yang independen

p _Jx-"~Manajemen risiko dan fungsi audit yang berada di pengawasan satu Direktur. c. Pengawasan secara langsung pada masing-masing segmen kegiatan usaha d. Pengawasan oleh Dewan Komisaris, Direksi atau dewan pengawas

p 8. Nilai-nilai perusahaan harus diterapkan pada: a. Level direksi

b. Level direksi dan manajemen senior

r ^ - c r ^ f e e m u a unit organisasi banktermasuk level direksi ^ d. Karyawan kunci yang memegang posisi penting

(26)

p

9. Dalam proses pemberian kredit, jika Anda sebagai Account Officer mendapatkan bahwa

calon debitur adalah masih memiliki ikatan saudara dengan Anda, maka :

a. Tetap memproses proposal kredit tersebut, selama tidak ada yang tahu status calon

debitur

b. Tetap memproses proposal kredit tersebut, sepanjang calon debitur layak dibiayai

c. Langsung menolak proposal kredittersebut.

^a>-Mengikuti kebijakan internal perusahaan, dalam hal terjadi conflict ofinterest

10. Tanggung jawab akhir terhadap manajemen dan klnerja bank terletak pada*

^&T Direksi

r

b. Manajemen senior

f c. Pengawas

d. Pegawai kunci

r(^l^truktur corporate governance merupakan tanggung jawab dari:

a. Supervisor

b. Auditor internal

c. Auditor ekstemal

/$? Dewan Komisaris

pi

12. Direksi yang berkualitas akan melakukan hal-hal tersebut dibawah ini, kecuali:

a. Tidak bertindak melebihi kewenangan yang diberikan

^ br^Menghindari pengawasan kepada pegawai kunci

c. Memberikan saran tanpa dipengaruhi kepentingan apapun

d. Menghindari pengambilan keputusan saat tidak mampu memberikan saran yang obyektif

|

13. Komite khusus yang dibentuk untuk mengawasi kegiatan tertentu dalam hal pelaksahaan

£ good corporate governance adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Komite manajemen risiko

p b. Komite audit

^er^ Komite bisnis

d. Komite remunerasi

r 1 4 . Pengawasan terhadap kompensasi manajemen senior dan personil penting lainnya di bank

dilakukan oleh:

a. Komite manajemen risiko

p b. Komite audit

c. Komite bisnis

^

^jdr-^'Komite remunerasi

P

15. Peranan manajemen senior dalam penerapan good corporate governance yang baik adalah:

I

^^a^Memastikan bahwa penilaian yang sama dilakukan terhadap seluruh karyawan ^

, b. Terlibat sangat aktif dan menjadi pengambil keputusan akhir terhadap semua keputusan

r bisnis

c. Sangat menjaga dan selalu mempertahankan karyawan kunci dengan segala upaya

yang diperiukan

d. Membedakan penilaian dari masing-masing kelompok karyawan

16. Dalam rangka penerapan good corporate governance, jika perusahaan memerlukan posisi

kunclg'alam jenjang manajemen senior, maka

^ar-"Me

lenempatkan karyawan yang ketrampilan dan pengetahuannya sudah memadai b. Menempatkan karyawan untuk kemudian diberikan pelatihan.

c. Memilih karyawan yang dari internal bank d. Memilih karyawan dari luar.

(27)

r

pi

jpi

(P

17. Peran auditordalam kerangka kerja corporate governance adalah:

a. Memberikan sangsi secara langsung kepada karyawan yang diketahui telah melakukan pelanggaran peraturan perusahaan.

b. Melaporkan hasil auditkepada direktur kepatuhan c. Melaporkan hasil temuan audirkepada unit bisnis terkait

jck^Memvalidasi informasi yang diberikan oleh manajemen senior

S

18. Program kompensasi bagi manajemen senior dirancang agar mereka bertindak berdasarkan

n kepentingan:

^aT" Bank

b. Direksi

c. Pemegang saham mayoritas d. Pengawas

X-

Transparansi dalam good corporate governance diterapkan melalui: a. Pengungkapan informasi secara internal

J&'. Pengungkapan informasi secara ekstemal^

^fc^Pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku

d. Pelaksanaan auditterhadap rekening-rekening

20. Evaluasi pengendalian intemal yang digunakan Sarbanes-Oxley Actdidasarkan pada

kerangka kerja: a. Enron & Woridcom

P b. Komite Basel

d COSO

(28)

Bab 9 - Kerangka Regulasi di Indonesia dan Ketentuan Manajemen

Risiko

1. Bank Indonesia merupakan lembaga yang: ^ar"lndependen dari pengaruh pemerintah /

b. Tidak independen dari pemerintah

c. Berada di bawah pengawasan Departemen Keuangan d. Memiliki sasaran memperbaiki perekonomian negara

2. Sasaran yang ingin dicapai oleh Bank Indonesia adalah:

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

b. Mempengaruhi stabilitas keuangan sampai tingkat regional

c. Mengatur dan mengawasi bank

jbf Mempertahankan stabilitas nilai rupiah /

3. Bank Indonesia (Bl) melakukan manajemen cadangan devisa. Dalam hal ini Bl melakukan

tanggung jawabnya dalam bidang: „ a. Sistem pembayaran

Jaf Kebijakan moneter '

c. Regulasi dan pengawasan bank

d. Lender of last resort

4. Bl rate ditetapkan:

a. Secara (rutin) triwulanan oleh Rapat Dewan Gubemur

b. Setiap bulan sebagai bagian dari Inflation Targeting Framework

c. Secara (rutin) triwulanan oleh Rapat Dewan Gubemur bersama Dewan Perwakilan

Rakyat

^oV- Secara (rutin) triwulanan oleh Rapat Dewan Gubemur, atau pada rapat bulanan jika

diperiukan y

5. Bank Indonesia menyetujui pembukaan atau penutupan kantor bank. Dalam hal ini Bl melakukan tanggung jawabnya dalam bidang:

a. Sistem pembayaran

b. Kebijakan moneter

^cT' Regulasi dan pengawasan bank \/

d. Kliring dan peredaran uang

6. Bank Indonesia menjalankan pengawasan tidak langsung kepada bank-bank melalui:

a. Audit rutin

b. Penempatan pengawas di kantor bank

^cr Penelitian laporan yang disampaikan bank /" d. Persetujuan kelayakan pemilik dan manajemen bank

7. Regulasi terhadap penerapan manajemen risiko bagi bank-bank di Indonesia terdapat pada:

^a:' PBI nomor 5/8/PB1/2003

b. PBI nomor 8/5/PBI/2003 c. PBI nomor 8/5/PBI/2004

d. PBI nomor 5/8/PBI/2004

8. Sesuai aturan Bl, mana dari langkah dibawah ini harus dilakukan sebelum dilakukan proses

pengukuran risiko: a. Monitoring risiko b. Pengendalian risiko

^er~ Identifikasi risiko

(29)

flB*

PI

PI

9. Penerapan peraturan Bank Indonesia mengenai manajemen risiko beriaku bagi bank

berbentuk:

a. PerseroanTerbatas, Perusahaan Daerah, dan Kantor Cabang bank asing b. Perseroan Terbatas, Koperasi dan Kantor Cabang bank asing

c. Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, Koperasi

^oV' Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, Koperasi dan Kantor Cabang bank asing

10. Sesuai aturan Bl, tanggung jawab penerapan kebijakan manajemen risikoterletak pada:

a. Dewan Komisaris

^bf Direksi dan manajemen bank

c. Komite Manajemen Risiko d. Unit Manajemen Risiko

11. Sesuai aturan Bl, pihak yang harus saling independen dalam struktur manajemen risiko

adalah:

a. Unit pengambil risiko dan unit manajemen risiko b. Unit pengambil risiko dan intemal audit

^o<lJnit pengambil risiko, intemal audit dan unit manajemen risiko d. Intemal audit dan unit manajemen risiko

12. Ada berapa jenis risiko yang wajib diperhitungkan oleh seluruh bank di Indonesia: a. 3

^bT 4

c. 5 d. 8

13. Bagi bank yang memiliki kegiatan usaha yang lebih kompleks, Bl mempersyaratkan bank tersebut mengelola:

a. Risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko pasar b. Risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar

c. Risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko bisnis ^ck^~ Risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan y 14. Assets liabilitymanagement (ALM) meliputi:

a. Risiko mata uang dan risiko suku bunga b. Risiko suku bunga pada banking book c. Risiko mata uang dan risiko likuiditas

^pVRisiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko likuiditas </

15. Audit intemal menyampaikan laporan kepada:

Direktur Utama v7 b. Direktur Risk Management c. Direktur Compliance

d. Komite Manajemen Risiko

16.yYang memberikan penjelasan kepada Bank Indonesia dan Direksi bank mengenai keputusan yang ditetapkan bank yang bertentangan dengan kebijakan manajemen risiko bank adalah:

a. Intemal Audit

b. Direktur Risk Management c. Direktur Compliance

Referensi

Dokumen terkait