• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Industri Perusahaan PT Sidomuncul Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Industri Perusahaan PT Sidomuncul Tbk"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Industri Perusahaan PT Sidomuncul Tbk”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan

Keuangan

Disusun oleh:

Febby Citra Lestari

Anisa Putri Islami

Shella Fadhila

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Industri PT Sidomuncul Tbk” guna memenuhi tugas Analisis Laporan Keuangan. Makalah ini membahas tentang bagaimana analisis untuk PT Sidomuncul Tbk, dalam menghadapi persaingan yang ketat dengan menggunakan beberapa analisis seperti 5 Forces Porter Strategy . Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak. Untuk itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari penyajian maupun penguraiannya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritikan dan saran, supaya dalam pembuatan makalah berikutnya penyusun bisa lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi pembaca, Aamiin.

Bandung, 27 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

Bab I... 4

1.1 Latar Belakang...4

1.2 Identifikasi Masalah...4

1.4 Maksud Dan Tujuan...4

1.5 Metode Pendekatan...4

BAB II... 5

2.1 Sekilas Tentang Perusahaan...5

2.2 Anak Perusahaan PT Sido Muncul Tbk...6

2.3 Analisis Industri... 6

(4)

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.4 Maksud Dan Tujuan 1.5 Metode Pendekatan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sekilas Tentang Perusahaan

Perusahaan jamu SidoMuncul pada mulanya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada tahun 1940 yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga orang karyawan. Sido Muncul memulai usahanya di kota Yogyakarta tentunya masih dikelola dengan cara yang sangat sederhana dan trasisional. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang lebih praktis (Serbuk). Seiring dengan kemajuan usaha tersebut, pengolahan jamu dipindahkan dari yogyakarta ke semarang. Pada tahun 1951 berdirilah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti “Impian yang Terwujud” dengan pabrik pertamanya berlokasi di Jl.Mlaten Trenggulu, semarang.

Tahun 1997 Sido Muncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran dengan lahan seluas 29 ha. Pabrik baru diresmikan oleh menteri Kesehatan yang waktu itu dijabat oleh dr. Ahmad Sujudi pada tanggal 11 Nopember 2000. Pada saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata , 1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Sido Muncul juga menjalin kerjasama dengan berbagai kelompok tani. Lebih dari seratus kelompok tani di jawa telah kami bina sebagai pemasok di pabrik bahan baku. Alasannya sederhana saja, dengan pembinaan yang tepat, maka hasil panen dari para petani pun telah memiliki standardisasi yang sama dan semakin ahli.

Kerjasama Kemitraan (lanjutan) ini dimulai sejak tahun 1998. Hal ini dilatar-belakangi banyaknya bahan jamu yang sulit diperoleh,bahan yang tidak memiliki standar kualitas yang baik, dan para pelaku bisnis hasil tanaman obat yang tidak melakukan usaha pengembangan. Usaha yang kami lakukan berupa inventarisasi potensi daerah, menetapkan sentra kawasan unggulan, kerjasama dengan para petani lewat kelompok dan institusi lainnya. Daerah yang telah menjadi mitra kerjasama kami adalah Semarang, Karanganyar, Boyolali, Wonogiri, Magelang, Kendal, Wonosobo, Blora dan Banyumas.

(6)

Pada akhirnya, hasil pabrik bahan baku ini tidak hanya menyediakan untuk kebutuhan Sido Muncul sendiri, melainkan juga untuk supply penjual jamu gendong dan ke pabrik jamu lain. Dengan standar yang ditentukan, diharapkan kualitas obat tradisional yang dijual di segala lini pun memiliki kualitas yang sama. Sebagai tujuan finalnya, adalah mengekspor bahan baku ini ke negara-negara lain yang membutuhkan.

2.2 Anak Perusahaan PT Sido Muncul Tbk 1. PT. Semarang Herbal Indo Plants

Semarang Herbal Indo Plant (SHI) merupakan pabrik bahan baku yang dikembangkan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperpendek mata rantai produksi, efisiensi, standarisasi dan membantu petani menampung hasil panen mereka pada saat harga turun. 2. PT. Muncul Mekar

Berawal dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan para produsen untuk menunjuk distributor dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu dibuatlah perusahaan distribusi untuk memasarkan produk-produk Sido Muncul, yang diberi nama PT. Muncul Mekar. Selanjutnya Muncul Mekar ditunjuk sebagai distributor tunggal perusahaan jamu dan farmasi Sido Muncul.

3. PT. Berlico Mulia Farma

Melalui visi menjadi pemimpin Industri farmasi di Indonesia PT. Berlico Mulia Farma resmi bergabung menjadi anak perusahaan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tepat pada tanggal 1 September 2014. Akuisisi perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1976, merupakan salah satu rencana jangka panjang yang dilakukan Grup Sido Muncul guna melebarkan sayap ke bisnis industri farmasi.

2.3 Analisis Industri

Analisis industri pertama, dengan mengkategorikan PT SidoMuncul ini menjadi industri sekunder. Adalah industri dimana barang-barang produksi merupakan barang mentah yang telah diolah sehingga menghasilkan produk yang dapat diolah kembali, dan merupakan barang yang memiliki nilai guna. PT SidoMuncul adalah perusahaan consumer goods yang memproduksi barang farmasi. Terdapat berbagai alat untuk mengukur strategi industri/

(7)

perusahaan, salah satu yang paling populer dan yang akan dibahas pada makalah ini adalah porter’s five forces strategy.

2.3.1 Analisis 5 Forces Porter

Pemodelan Porter 5 Forces dikembangkan pertama kali oleh Michael Porter. Porter 5 Force adalah tool yang digunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Tool ini sederhana tapi sangat powerfull untuk mengerti situasi dari bisnis yang sedang dijalankan. Selain itu juga mengetahui keunggulan posisi kompetisi saat ini dan yang akan dihadapi kemudian. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kekuatan, mengantisipasi kelemahan dan akan menghindari perusahaan dalam pengambilan keputusan yang salah. Secara konvensional tool ini dapat diunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk baru, pelayanan atau suatu bisnis dapat menghasilkan suatu keuntungan. Tetapi selain itu akan sangat membantu untuk mengerti keseimbangan kekuatan yang berpengaruh dalam situasi bisnis yang sedang dihadapi.

Dalam buku Thomas L. Wheelen yang berjudul Strategic Management and Businesses Policy disebutkan ada lima kekuatan bersaing, yaitu antara lain:

a) Threat of new entrance b) Threat of subtitute product c) Rivalry among existing firms d) Bergainning power of buyers e) Bergainning power of suppliers

Sehingga jelas adanya bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menentukan kemampuan perusahaan didalam suatu industri untuk memperoleh keuntungan. Setiap perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri pasti memiliki strateginya masing-masing. Yang dikembangkan baik secara eksplisit maupun implisit. Hal tersebut dapat pula dilihat dari perencanaan strategis yang dilakukan dinegara-negara lain yang merefleksikan bahwa merumuskan strategi eksplisit akan sangat bermanfaat. Namun demikian sebagian besar penyusunan strategi tidak dilakukan secara analitis yang akan menjangkau ke seluruh aspek dalam persaingan industri.

(8)

A. Identifikasi Pemain dalam Industri

Pada analisis Porter 5 Forces yang pertama kali dilakukan adalah menantu-kan siapa saja yang menjadi pemain atau yang berperan dalam industri sektor retail kemudian akan dilakukan pemaparan variabel-variabel dan indikator-indikator dari kelima faktor Porter 5 Forces yaitu sebagai berikut:

 Pendatang baru yang diidentifikasi sebagai pemain baru yang hadir dalam pemain sesama indutri. Dalam hal ini contohnya seperti Herbanugraha, herba medica cosmetindo, habbats CV, PT citra Deli, cap burung kasuari dan lain-lain.

 Pembeli dalam industri jamu tersebar pada semua kelas masyarakat. Karena produk yang dijual oleh PT Sidomuncul bukanlah produk khusus (contoh produk khusus : obat khusus penyakit diabetes).

 Produk pengganti dalam industri ini adalah obat-obatan modern non jamu.

 Pesaing dalam industri seperti PT Air Mancur, PT Jamu Borobudur, PT Industri Jamu Jago, PT Jamu Indonesia Simona, dan lain-lain

 Pemasok PT Sido Muncul adalah gabungan petani yang berasal dari Wonogiri, Purwokerto, Purworejo, Ambarawa dan Jawa Timur. Bentuk bahan baku berupa daun atau rimpang.

(9)

Adapun parameter yang akan dijadikan sebagai bahan analisis lingkungan industri dengan menggunakan model analisa Porter 5 Forces tentang variabel-variabel dan indikator-indikator yang menjadi sumber tekanan dari lingkungan eksternal industri dalam hal ini industri consumer goods bidang farmasi. Pada analisis potensi kompetitif industri ini selanjutnya akan diperlihatkan pada tabel berikut mengenai setiap variabel yang berpengaruh menjadi sumber tekanan dalam industri consumer goods dalam bidang farmasi.

 Threat of new entrants

Ancaman Pendatang Baru (Threat of new entrants)

No Variabel Indikator

1 Skala ekonomi Layanan yang disiapkan oleh pendatang baru dalam skala besar

2 First mover advantage

PT Sido Muncul memiliki produk unggulan seperti jamu tolak angin dan minuman berenergi kukubima, sehingga sulit untuk digantikan posisi nya.

3 Legal barries Adanya peraturan dari pemerintah untuk memperketat industri jamu di Indonesia  Threat of subtitutes

Ancaman Produk Pengganti (Threat of subtitutes)

No Variabel Indikator

1 Produk pengganti Ada produk pengganti 2 Relative price and

perfomance

Tarif produk pengganti lebih murah dengan fungsi yang sama.

3 Pangsa pasar produk pengganti

Produk pengganti mempunyai pangsa pasar yang baik

(10)

 Bargaining power of suppliers

Kekuatan tawar-Menawar Pemasok (Bargaining power of suppliers)

No Variabel Indikator

1 Dominasi pemasok Pemasok di dominasi oleh serikat tani di berbagai daerah

2 Produk pemasok

Produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli (daun, rempah dan rimpang)

3 Pasar pemasok

Industri bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok karena menjual dalam skala yang sangat besar

 Rivalry among competitors

Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama (Rivalry among competitors)

No Variabel Indikator

1 Jumlah pesaing Pesaingan yang beragam

2 Diferensiasi produk Memiliki banyak diferensisasi produk 3 Pertumbuhan industri Pertumbuhan industri yang lamban

4 Skala ekonomis

Karena diproduksi secara masal dan

menggunakan teknologi terbaru, maka biaya dapat ditekan dan dapat mencapai efektif dan efisiensi produksi.

5 Fixed cost Banyak berinvestasi pada alat-alat berteknologi tinggi.

6 Exit barriers Tinggi nya hambatan untuk keluar dari indutri karena banyak berinvestasi di aset tetap. Kekuatan tawar-Menawar Pembeli ( Bargaining power of buyers)

No Variabel Indikator

1 Pangsa pasar pembeli Pembeli mempunyai pangsa pasar yang sama 2 Diferensiasi produk Produk dari pesaing eksisting memiliki

diferensiasi produk

3 Informasi produk Pembeli memiliki informasi mengenai produk 4 Switching cost Besarnya biaya untuk beralih ke produk lain

(11)
(12)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 7 responden yang terdiri 2 orang pria dan 5 orang wanita menyebutkan tidak setuju merek pasta gigi pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali dengan perincian