• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1. Konsep Dasar Program

Sebelum lebih dalam mengupas tugas akhir ini, alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu definisi serta uraian singkat mengenai konsep dasar dari program yang berhubungan dengan tugas akhir.

2.1.1. Program

Menurut Safardi (2017) mengemukakan bahwa “Program adalah suatu hasil menulis dari kode-kode perintah dimana didalamnya terdapat intruksi-intruksi dari Bahasa pemrograman yang dibuat oleh programmer dalam bentuk produk, aplikasi atau software untuk mempermudah pekerjaan para pengguna”.

2.1.2. Bahasa Pemrograman

Menurut Fima (2017) “bahasa pemrograman atau dikenal juga bahasa komputer adalah himpunan dari aturan sintaks dan semantic yang digunakan untuk mendefinisikan program komputer”.

1. Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Reginald, dkk. (2015:81) menyebutkan bahwa:

Visual Basic 6.0 Merupakan bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari. Banyak keunggulan dimiliki Visual Basic, yang paling menonjol adalah kemudahan pemakaian. Dengan menggunakan metode Graphical User Interface (GIU), visual basic memudahkan pemrograman untuk berinteraksi langsung dengan elemenelemen untuk setiap bentuk pemrograman.

(2)

Visual Basic dibuat sebagai langkah pengembangan untuk menyelesaikan BASIC (Beginner All-Purpose Simbolic Intruction Code) yang berbasis DOS yang tidak mempunyai kemampuan menggunakan metode GUI dalam basis Windows. Sebagai program yang berbasis Windows, Visual Basic mempunyai kemampuan berinteraksi dengan seluruh aplikasi Windows, seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Accses, dan sebagainya. Dengan kemampuan yang tidak terbatas, visual basic dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi pemrograman, mampu membuat aplikasi program yang mirip dengan aplikasi Windows ataupun game, multimedia, program perhitungan, dan sebagainya.Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, Visual Basic secara bertahap terus disempurnakan untuk mengikut kebutuhan modernisasi yang semakin meninggi.

2. Komponen Microsoft Visual Basic 6.0

Pengenalan dasar komponen pada Microsoft visual basic 6.0 terdiri dari menu

bar, tool bar, form, project window, property window (Media, 2015)

Sumber: Media (2015)

(3)

a. Menu Bar

Menu Bar seperti yang biasa kita lihat dalam Microsoft Office. Di dalamnya terdafat menu File, Edit, View, Project, Format dan sejenisnya. Atau bisa disebut juga Menu dasar untuk Edit, View, Project, Debug, dan lainnya.

b. Tool Bar

Fasilitas ini dapat mempercepat pengaksesan perintah-perintah yang ada dalam pemrograman. Secara default, toolbar jenis Standard yang akan ditampilkan saat Anda memulai Visual Basic. Untuk menampilkannya, dengan memilih menu View Toolbars - kemudian beri tanda centang pada pilihan Standard.

c. Form

Form sering disebut dengan GUI (Graphical User Interface), adalah sebuah objek yang digunakan untuk menempatkan objek objek dari

ToolBox atau Sebuah window yang berisi tombol-tombol kontrol yang

akan Anda gunakan untuk mendesain atau membangun sebuah form atau

report. Selain tombol kontrol Standard, Anda juga dapat menambahkan

sendiri tombol kontrol yang lain. d. Project Window

Project Window adalah sebuah window yang menampung project dan Form. Di dalamnya juga terdapat ikon View Code (untuk menampilkan

area text editor) dan ikon View Object (untuk menampilkan GUI). Dengan menggunakan project window ini kita juga dapat menambah form, menghapus, mengganti nama form, memilih startup project dan lain-lain.

(4)

atau Window ini menampilkan daftar form, modul, serta objek lain yang ada dalam project yang aktif. Sebuah project merupakan sekumpulan file yang Anda gunakan untuk membangun sebuah aplikasi.

e. Properti Window

Properti window adalah sebuah window yang digunakan untuk memodifikasi objek berupa mengubah Caption, memberi nama objek, mengubah warna, ukuran, model dan sejenisnya. atau Window ini digunakan untuk mengatur properti sebuah objek atau kontrol yang Anda pilih. Sebuah properti merupakan karekteristik objek, seperti size, caption, atau color. Untuk menampilkannya, dengan memilih menu View

Properties Window.

2.1.3. Basis Data

Menurut Yanto (2016:11) Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara Bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

(5)

Mengapa perlunya basis data? Basis data digunakan untuk mengatasi permasalahan pengolahan data dengan pengarsipan berkas. Karena basis data dibangun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut secara efektif.

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehinggan akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basis data, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (accuracy)

Pengkodean atau pembentukan relasi antar data Bersama dengan penerapan aturan (constraint), keunikan data, yang secara ketat dapat diterapkan dalam debuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.

4. Ketersediaan (availability)

Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi dapat juga diakses bagi lokasi lain.

(6)

5. Kelengkapan (completeness)

Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database yang bersifat relatif, bisa jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap. Untuk mengakomodasi kelengkapan data.

6. Keamanan (security)

Aspek keamanan data dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan pemakaian basis data serta objek-objek di dalamnya, serta jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

7. Kebersamaan pemakaian (sharability)

Basis data yang dikelola dengan aplikasi multiuser dapat memenuhi kebutuhan ini.

Menurut Ahmar (2013:11) "MySql adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengolahan database".

Menurut Kurniawan dalam Dewi, dkk. (2017:113) MySql adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySql termasuk jenis RDBMS (relational database management system).

Adapun kelebihan dari MySql Menurut Supono dan Putratama (2016:96) adalah sebagai berikut:

1. Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. 2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit. 3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.

4. MySql merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multiCPU.

(7)

5. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Phyton, dsb.

6. Bekerja dengan berbagai platform.

7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi system database.

8. Memiliki system sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host. 9. Mendukung ODBC untuk system operasi Windows.

10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan Panjang tetap atau Panjang bervariasi.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:28) Model systems

development life cycle (SDLC) air terjun (waterfall) sering juga disebut model

sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun:

Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:29)

(8)

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

(9)

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.

Model air terjun ini sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

2.2. Tools Program

Untuk lebih memahami isi dari tugas akhir ini, maka dibuatkan beberapa pengetahuan mengenai definisi serta uraian yang berkaitan dengan teori pendukung, sebagai berikut:

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Sulianta dan Fajri Rakhmat Umbara (2015:100) mengemukakan bahwa, “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan

(10)

untuk merancang tabel-tabel yang nantinya akan diimplementasikan pada basis data”.

Menurut Setiadi (2017) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file digunakan untuk memodelkan struktus data serta hubungan antar data”.

Entity Relationship Diagram (ERD) juga menggunakan notasi dan simbol

menurut Kanedi, dkk. (2013:53) sebagai berikut:

a. Entitas adalah objek yang dapat dibedakan secara unik dengan objek lainnya dimana, informasi yang berkaitan dengan nya dikumpulkan.

b. Relasi adalah hubungan dari suatu entitas ke entitas lain. Relasi dapat berbentuk kegiatan atau kejadian seperti transaksi. Relasi antar entitas dapat terjadi antara satu dengan satu, hubungan banyak ke banyak, dan satu ke banyak atau sebaliknya.

c. Atribut adalah simbol atau propertis yang dimiliki dan menjelaskan tentang entitas atau relasi.

d. Line adalah simbol yang menghubungkan atribut dengan entitas dan entitas dengan relasi.

2. Pengertian Logical Record Structure (LRS)

Setelah selesai dengan Entity Relationship Diagram (ERD) maka selanjutnya transformasikan ke Logical Record Structure (LRS). Menurut Hasugian dan Shidiq dalam Puspitasari (2016:229) Logical Record Structure

(LRS) adalah sebuah model sistem yang digambarkandengan sebuah diagram-ER

akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam kaitan dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan aturan berikut:

(11)

a. Setiap entitas akan diubah ke bentuk kotak, sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi) b. Jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

2.2.2. Pengkodean

Menurut Supranto dalam Sukmaindrayani (2017:33) mengemukakan bahwa, “pengkodean (coding) adalah suatu kegiatan pemeberian kode atau simbol pada keterangan-keterangan tertentu, kalua pengolahan akan dilakukan dengan kompuer elektronik”.

Menurut Sukmaindrayani (2017:33) “pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data yang dimasukan ke dalam computer ataupun untuk mengambil macam-macam informasi, kode dapat terbentuk dari kumpulan angka atau simbol lainnya”.

2.2.3. HIPO (Hierarky Input Proses Output)

Menurut Jogiyanto dalam Haryanto (2015:150) “HIPO (Hierarchy plus

Input-Process-Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung

oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program, yang digunakan sebagai alat desain dan Teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem”.

(12)

Menurut Nugroho, dkk. (2017:73) mengemukakan bahwa: HIPO adalah alat bantu untuk membuat spesifikasi program. HIPO terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Hierarchy chart (HIPO diagram), digunakan untuk menggambarkan struktur program.

2. IPO (Ipnut Process Output), digunakan untuk menjelaskan masukan, proses yang terjadi dan hasil yang keluar.

Menurut Risdiansyah (2017:87) HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan Teknik dokumentasi program. Penggunaanya mempunyai beberapa sasaran, yaitu:

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi fungsi dari sistem 2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program 3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan

dan output yang harus dihasilkan

2.2.4. Diagram Alir Program (flowchart) 1. Pengertian Flowchart.

Menurut Julianto, dkk. (2014:36) “Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang dikerjakan secara keseluruhan maupun terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem”.

Menurut Fauzi (2017:113) mengemukakan bahwa, “Bagan alir (flowchart) adalah teknis analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis”.

(13)

2. Bentuk Flowchart

Menurut Mirawati dan Dini Silvi Purnia (2015:387) Bentuk flowchart ada dua macam, diantaranya:

a. System flowchart

Yaitu urutan proses dalam system dengan menunjukan alat media input,

output, serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Flowchart system digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam

memecahkan masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk.

b. Program flowchart

Yaitu urutan intruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

3. Teknik Pembuatan

Menurut Yulia (2017:30) mengemukakan bahwa, teknik pada membuatan program flowchart ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

a. General way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai dalam menyusun logika suatu program, yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung (Non-Direct-Loop).

b. Iteration way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika program yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks. Dimana pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung (Direct-Loop).

(14)

2.2.5. Implementasi dan Pengujian Unit

Implementasi dan pengujian unit menurut Sukatmi (2014:14) merupakan kegiatan yang bertujuan sebagai berikut:

1. Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada apakah sistem sudah sesuai dengan yang diharapkan user.

2. Menilai dan mengevaluasi terhadap output.

3. Menguji terhadap input, pengelelolaan (proses), dan output. 4. Melakukan penilaian evaluasi terhadap komponen sistem.

Salah satu metode pengujian unit yaitu, Black Box Testing. Black box

testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada

perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

Gambar

Gambar II.1. Komponen Dasar Microsoft Visual Basic 6.0
Gambar II. 2. Ilustrasi Model Waterfall

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa oosit yang termasuk pada kelompok 3 dan 2 memiliki kompetensi perkembangan yang lebih baik dalam mencapai maturasi inti

Untuk membantu mempermudah pekerjaan yang menyangkut administrasi dan akademik serta yang lainnya maka dibuatlah sebuah sistem dengan menggunakan metode Waterfall sebagai

terlampir dalam dokumen tersebut, surat pernyataan kesediaan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

Baku Mutu Limbah (an adalah batas kadar atau cilra mutu yang diperbolehkan bagi /at atau bahan pencemar yang dapat dibuang dari sumber pencemar ke dalam air pada badan air dan alau

1) Cepat dan langsung, yaitu sarana tercepat lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam penyampaian informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan

Senyawa penangkap radikal bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah heksagamavunon-1 (HGV-1) atau 2,6 bis (3,5 dimetil-4-hidroksi benzilidin)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada penjelasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kemampuan menulis teks eksposisi siswa dengan penerapan

Implementasi sistem dalam perancangan dan pembuatan video klip lavena band dengan tehnik green screen merupakan penerapan sistem sebenarnya dari hasil analisis dan perancangan