• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Era Otonomi Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Era Otonomi Daerah"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)41627.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). .. ­. .... KA. ANALISIS KINERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABITPATEN MALUKU TENGGARA DALAM ERA OTONOMI DAERAH. TE R. ~. BU. ~. TA S. ~. U. N. IV. ER. SI. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh :. ENDANG BENSELINA ETWIORY, S.Sos NIM: 016759114. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2013 Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(2) 41627.pdf. ABSTRACT PERFORMANCE ANALYSIS OF REGIONAL PARLIAMENT OF SOUTH-EAST MALUKU IN AUTONOMY ERA. Endang Benselina Etwiory UniVersitas Terbuka endangetwiory@Yahoo.com. Keyword: Performance Analysis, Regional Parliament, Autonomy Era.. R. BU KA. This research aims to (1) identify and analyze the performance of the Parliament of Southeast Maluku regency as institute that deal with society aspiration in autonomy era, (2) identify and analyze the factors supporting and inhibiting factors of the performance of the regional Parliament of Southeast Maluku as institute that deal with society aspiration in autonomy era. N IV. ER. SI. TA S. TE. This research qualitative using descriptive methods in order to explain a reality in more depth and focused and portrait as well as the reality of selected small parts to be studied in depth and are not expected to be advice and input to the Parliament of the Southeast Maluku Regency in running fundamental duty and also its function as institute channeling of society aspiration. Respondens in this study are the Chairman and Members of the Parliament of the Southeast Maluku Regency which consist of Chiefs of Faction, Chiefs of Commision, Chief of the Budget Committee, Chief of the Parliament, Chief of the Le~slative Body, Honorary Chief of the Board and also Secretary of the Parliament of the Southeast Maluku Regency, community figures, AcademIcians and also the Executive which is considered to provide information related to the Parliament of the Southeast Maluku Regency.. U. Performance of the Parliament of the Southeast Maluku Regency analysed by several indicators such as Legislation Function, Budgeting Function, and Oversight Functions. To Legislation Function, Parliament of the Southeast Maluku Regency is expected to be able to have the sensitivity to recognize the needs of the community in order to comply with the terms of productivity to restore public convidence in the negative assumptions that developed over the years, and the Oversight Functions is expected to give assessment of the policies and behavior of the executive so that no fraud or abuse in the administration of the wheels of government, and the Budget Function is expected to meet the dimensions of accountability in order to take care of and manage his own household in the context of the autonomous region as function of the Budget is on of the duties, rights, and powers held exclusively by the Budget Committee that the tasks of governance and development can work well.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 1.

(3) 41627.pdf. ABSTRAK ANALISIS KlNERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM ERA OTONOMI DAERAH Endang Benselina Etwiory Universitas Terbuka endangetwiory@yahoo.com. Kata Kunci : Analisis Kinerja, DPRD, dan Otonomi Daerah.. U. N IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. Penelitian ini bertujuan untuk (l) mengetahui dan menganalisis kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara selaku lembaga penyalur aspirasi masyarakat dalam era otonomi daerah, (2) mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pendukung maupun faldor-faktor penghambat kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara selaku lembaga penyalur aspirasi masyarakat dalam lingkup era otonomi iliwrah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan tujuan menjelaskan suatu realitas seeara lebih mendalam dan terfokus dan dari potret serta realitas tersebut dipilih beberapa bagian keeil untuk dikaji secara mendalam dan diharapkan agar dapat menjadi saran dan masukan bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dalam menjalankan tugas pokok maupun fungsinya sebagai lembaga penyaluran aspirasi masyarakat. Responden pada penelitian ini adalah Pimpinan dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari Ketua-ketua Fraksi, Ketua-ketua Komisi, Ketua Badan Angg~ Ketua Badan Musyawarah, Ketua Badan Legislasi, Ketua Badan Kehormatan serta Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Tokoh-tokoh Masyarakat, Akademisi maupun pihak Eksekutif yang dianggap dapat memberikan informasi terkait dengan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, dianalisis berdasarkan beberapa inidikator yaitu Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan. Terhadap Fungsi Legislasi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara diharapkan agar dapat memiliki kepekaan untuk mengenali kebutuhan masyarakat agar dapat memenuhi syarat produktifitas untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap anggapan­ anggapan negatif yang berkembang selama ini, dan terhad.ap Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap kebijakan dan perilaku pihak Eksekutif sehingga tidak terjadi penyelewengan maupun penyalahgunaan dalam penyelenggaraan roda pemerintahan, dan terhadap Fungsi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diharapkan agar dapat memenuhi dimensi akuntabilitas agar dapat mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri dalam konteks sebagai daerah otonom karena Fungsi Anggaran merupakan salah satu tugas, hak dan kewenangan yang dilaksanakan secara khusus oleh Badan Anggaran agar tugas-tugas pemerintaban dan pembangunan dapat berjalan dengan baile. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11.

(4) 41627.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. R. BU. KA. TAPM yang berjudul Analisis Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Era Otonomi Daerah adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. SI. TA S. TE. Langgur, Oktober 2013 Yang Menyatakan,. U. N. IV. ER. (Endang Benselina Etwiory, 8.80s) NIM 016759114. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 111.

(5) 41627.pdf. LEMBAR PERSETUJUAN TAPM. Ana1isisis Kinerja DPRD Kabupaten Tenggara Dalam Era Otonomi Daerah. Penyusun TAPM. Endang Benselina Etwiory, S. Sos. NIM. 016759114. Program Studi. Administrasi Publik. Han / Tanggal. Minggu / 22 Desember 2013. TA. S. Menyetujui :. SI. P?. TE R. BU. KA. Judul TAPM. Dr. MuhammadYunus, MA. ER. ·]\lIP.1959]0301987031003. U. N. IV. Mengetahui :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. Pembimbing II,. Dr4MS'Ed. ~IP.195609021983012001. Maluku.

(6) 41627.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK. PENGESAHAN. Nama NIM Program Studi Judul Tesis. KA. Endang Benselina Etwiory, S.Sos 016759114 Magister Administrasi Publik Analisis Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dalam Era Otonomi Daerah. Hari/Tanggal Waktu. TE R. BU. Telah dipertahankan di hadapan Sidang Komisi Penguji TAPM Program Pascasarjana Program Studi Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka pada: Minggu, 22 Desember 2013 Pukul 09.15 - 11.15 WIT. ER. Ketua Komisi Penguj i Suciati, M.Sc, Ph.D. SI. KOMISI PENGUJI TAPM. TA S. dan telah dinyatakan LULUS. U. N. IV. Penguji Ahli Dr. Roy. V. Saloma, M.Sac., Sc. Pembimbing I Dr. Muhammad Yunus, M.A. Pembimbing II Dr. Suratinah, MS. Ed. . . . . .··4··. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. v. ..

(7) 41627.pdf. KATAPENGANTAR. Segala puji, hormat dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenaan_Nya maIm penulis dapat menyelesaibn penulisan TAPM dengan judul " Analisis Kinerja DPRD Kabupaten Maluku. Tenggara Dalam Era Otonomi Daerah " tepat pada waktu yang ditentukan.. KA. Diharapkan agar dengan adanya penulisan TAPM ini dapat bermanfaat. BU. baik secara akademis yaitu dapat menghasilkan teori atau konsep yang baru yang. R. berkaitan dengan kinerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara dalam peningkatan. TE. kinerjanya, dan juga bagi para peneliti lain yang almn melaksanakan kajian serupa. TA S. agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mereka. Selain itu, manfaat lain yang diharapkan adalah sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi guna. ER. SI. memahami persoalan yang sarna, khususnya berkaitan dengan kinerja DPRD sebagai lembaga legislatif yang nota bene sebagai lembaga penyalur aspirasi. N IV. masyarakat Maluku Tenggara.. U. Adapun tujuan penulis memilih tema tersebut adalah untuk mengetahui dan mendeskripsilmn kinerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggaradan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi maupun menghambat kinerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara dalam era otonomi daerah. Penyelesaian TAPM ini tentunya melewati berbagai hambatan yangpenulis temui. Hambatan terbesar yang dihadapi penulis adalah keterbatasan referensi. Keterbatasan referensi ini disebabkan karena belurn adanya perpustakaan yang. memadai serta akses internet yang sangat lambat dalam mengakses berbagai informasi untuk mencari data-data pendukung guna penyelesaian tugas ini serta Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Vll.

(8) 41627.pdf. keterbatasan waktu yang penulis hadapi karena kesibukan penulis sebagai seorang PNS pada Sekretariat DPRD Kabupaten Maluku Tenggara. Namun demikian, hal itu tidaklah menghalangi penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan TAPM ini. Selaku manusia biasa, penulis menyadari sungguh bahwa penyelesaian TAPM ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak, baik sumbangan pemikiran maupun moril dan materiil. Untuk itu, lewat kesempatan ini ingin. menyampaikan. terima. kasih. yang. mendalam. kepada. KA. penulis. BU. Bapak Dr. Muhammad Yunus, M.A. selaku Pembimbing I dan Ibu Dr.. R. Suratinah, MS., Ed. sebagai Pembimbing II yang telah banyak memberikan. TE. informasi dan pengetahuan serta berkenaan memberikan bimbingan maupun sehingga TAPM ini dapat terselesaikan tepat pada. S. petunjuk kepada penulis. SI TA. waktunya.. Dari hati yang paling dalam, tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang. ER. sarna kepada:. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., selaku Rektor Universitas Terbuka;. 2.. Dr. Suciati, M.Sc., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas. U N. IV. 1.. Terbuka;. 3.. Drs. C. B. Supartomo, M.Si., Kepala UPBJJ-UT Ambon, selaku penyelenggara Program Pascasarjana;. 4,. Thu Florentina Ratih Wulandari. S.Ip.• M. Si.• selaku Kabid llmu SQsial dan Dmu. Politik,. selaku penanggung jawab. Administrasi Publik;. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Vlll. Program. Magister.

(9) 41627.pdf. 5.. Bupati Maluku Tenggara, Bapak Ir.. A.. Rentanubun yang telah. memberikan izin untuk penulis dapat menuntut ilmu pada Universitas Terbuka; 6.. Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Bapak Alex Welerubun. SH yang telah banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian studi;. 7.. Seluruh Pengelola Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP). KA. UPBJJ UT Pusat maupun UPBJJ UT Ambon yang telah memberikan. Seluruh Tutor Tutorial Tatap Muka dan Tutor Tutorial Online pada. TE R. 8.. BU. pelayanan yang baik kepada penulis selama mengikuti perkuliahan;. Program Studi MAP UPBJJ UT yang telah banyak memberikan ilmu. Sekretaris DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Bapak B. Rettob, S. 80S. SI TA. 9.. S. pengetahuan kepada penulis;. selaku Atasan penulis yang telah banyak memberikan araban maupun data­. Ayahanda tercinta, John Etwiory (AIm) dan Ibunda tersayang. Ribka. IV. 10.. ER. data yang penulis perlukan dalam penyelesaian TAPM ini;. U. N. Anmama (AIm), serta ke tujuh kakak-kakakku tersayang, Bu Doly, Bu Herry, Bu Sonny, Usi Trien, Bu Decky, Usi Lien, dan Bu Semmy yang selalu memberikan nasihat dan dorongan serta doa yang tulus bagi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan perkuliahan; 11.. Suamiku tersayang Andres Kiryoma dan Ketiga anakku tercinta Anna, Sammy dan Defi yang menjadi sumber motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan studi;. 12.. Sahabatku tersayang Imel Waur yang selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuan;. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IX.

(10) 41627.pdf. 13.. Keluarga Bung Nicky Bunga yang selalu memberikan araban dan petunjuk bagi penulis dalam penyelesaian TAPM ini;. 14.. Rekan-rekan seperjuangan terutama Pak Asril, Ibu Lies, Pak Polio Ibu Tien, Pak Idris, Ibu Eirene. Ibu Lili, Pak Onggo. serta rekan-rekan yang lain yang talc dapat penulis sebutkan satu per satu yang selalu ada dalam bertukar pikiran dengan penulis untuk penyelesaian TAPM ini; Semua pihak. yang talc dapat penulis sebutkan satu per satu yang. BU KA. 15.. membantu penulis dalam proses perkuliahan maupun penyelesaian TAPM. R. ini.. TE. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik yang telah. TA S. diberikan kepada penulis dan memberikan berkat yang melimpah bagi keluarga. Penulis menyadari sungguh bahwa TAPM ini. masih sangat jauh dari. SI. kesempumaan, olehnya itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. ER. bagi kesempumaan penulisan ini, dan penulis berharap semoga penulisan ini dapat. N IV. bermanfaat bagi semua pihak terutama DPRD Kabupaten Maluku Tenggara dalam. U. mengemban tugas sebagai penyalur aspirasi masyarakat Maluku Tenggara. Terima kasih.. Langgur,. Januari 2013. Penulis. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x.

(11) 41627.pdf. DAFTAR lSI. Halaman Abstrak. .. Lembar Pemyataan Orisinalitas. iii. Lembar Persetujuan. IV. Lembar Pengesahan ... V. Lembar Layak Uji. VI. vii. Kata Pengantar Daftar lsi. KA. Xl. xiii. Daftar Tabel............................................................................................... XIV. R BU. Dafta.. Bagan.............................................................................................. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. TA. B. Perumusan Masalah. S. BAB I. TE. Daftar Lampiran. 1. 1 7 7. SI. C. Tujuan Penelitian. XV. 7. n. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9. A. Konsep Otonomi Daerah. 9. N. BAB. IV E. R. D. Kegunaan Penelitian. 10. U. B. Fungsi DPRD. C. Konsep Kinelja................................................................... 21. D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja DPRD. BAB m. 26. E. Penelitian Terdahulu. 29. F. Kerangka Berpikir. 30. METODOLOGI PENELITIAN. 33. A. Desain Penelitian................................................................ 33 B. Subyek Penelitian............................................................... 34 C. Fokus Penelitian. 35. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka xi.

(12) 41627.pdf. D. Instrumen Penelitian........................................................... 35. E. Prosedur Pengumpulan Data. 36. F. Metode Analisis Data......................................................... 37 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. 38. A. Gambaran Umum Wilayah Kab. Maluku Tenggara. 1. Keadaan Penduduk. 38 38. 2. Sejarah Singkat DPRD Kab. Maluku Tenggara........... 39. KA. 3. Keanggotaan DPRD Kab. Maluku Tenggara............... 41 4. Alat-alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Maluku. BU. Tenggara. 43. TE R. 5. Hasil Pelaksanaan Tugas Pokok DPRD Kab. Malra.... 54 B. Temuan. 60. SIMPtTLAN DAN SARAN. 94. A. Simpulan. 94 95. IV ER. B. Saran. SI T. BAB V. AS. C. Pembahasan. 56. U. N. DAFTAR PUSTAKA................................................................................. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Xli. 97.

(13) 41627.pdf. DAFTAR BAGAN. Halaman Kerangka Berpikir. .. 32. Bagan 3.1. Skema Miles dan Huberman. ... 37. U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. Bagan 2.1. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Xlll.

(14) 41627.pdf. DAFfAR TABEL. Halaman Tabe14.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara Per Kecamatan pada Pemilu Tahoo 2009. Tabe14.2. 39. .. 42. .. 42. Keanggotaan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Berdasarkan Daerah Pemilihan. Tabe14.3. .. Keanggotaan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara. KA. Berdasarkan Partai Politik Susunan Pimpinan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara. .. 43. Tabe14.5. Susunan Badan Musyawarah. .. 44. Tabe14.6. Susunan Pimpinan Komisi. .. 47. Tabe14.7. Susunan BOOan Legislasi Daerah. ... 48. Tabe14.8. Susunan BadanAnggaran. ... 49. Tabe14.9. Susunan Badan Kehonnatan. ... 49. Tabe14.l0. Keanggotaan DPRD Berdasarkan Fraksi. .. 51. Tabe14.11. HasH Pelaksanaan Tugas Pokok DPRD. .. 54. Tabel4.l2. Pelaksanaan Rapat-rapat DPRD. .. 55. Tabe14.13. Perjalanan Dinas Keluar Daerah. .. 55. Tabel4.l4. Administrasi Surat Menyurat. Tabe14.15. Keputusan Pimpinan DPRD Kab. Maluku Tenggara. ,. IV. ER. SI TA. S. TE. R. BU. Tabe14.4. '". 56 63. .. 63. Kabupaten Maluku Tenggara................................................. 64. Tabe14.18. Peraturan Daerah taboo 2009................................................. 64. Tabe14.19. Peraturan Daerah taboo 2010................................................. 65. Tabe14.20 Peraturan Daerah taboo 2011................................................. 65. Tabel4. 21 Peraturan Daerah taboo 2012................................................. 66. Tabe14.22 Produktifitas Peraturan Daerah Kota Tual............................. 67. Tabe14.23 Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat Umum......................... 71. Tabel 4. 24 Tingkat Pendidikan Formal.................................................... 86. U N. .. Tabel4.l6. Keputusan DPRD Kab. Maluku Tenggara. Tabe14.17. Jumlah Peraturan Daerah yang dihasilkan DPRD. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XlV.

(15) 41627.pdf. DAFTAR LAMPlRAN. Halaman. Pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD................................... Lampiran2. Pelaksanaan Pengawasan Lapangan..... 100. Lampiran3. Pelaksanaan Pengawasan Lapangan... 101. Lampiran4. Pelaksanaan Pengawasan Lapangan.................................... 102. Lampiran 5. Pelaksanaan Rapat Paripuma DPRD................................... 103. Lampiran6. Pedoman Wawancara.......................................................... 104. Lampiran 2. Transkrip HasH Wawancara................................................ 105. Lampiran3. Pedoman Observasi .. 128. Lampiran4. Lembar HasH Observasi. Lampiran 5. Surat Keterangan Kepala UPBJJ-UT Ambon No.. TE. R BU. KA. Lampiran 1. 99. S. 129. TA. 8131UN31.51/LL/2012, Tanggal10 Oktober 2012 tentang Surat Keterangan Pengumpulan Data dan '". '... 131. R. Surat Izin PenelitianKepala Badan Kesbangpol&Linmas. IV E. Lampiran6. SI. Informasi Penelitian. Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 070/148.a/SIP/ 133. N. BKBPPMl2012, tanggal17 Oktober 2012.......................... U. Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian Kepala Badan. Kesbangpol&Linmas Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 0701184.a/SK.PIBKBPPM/2012, tanggal13. Lampiran8. Nopember 2012. 134. Biodata Peneliti. 135. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka xv.

(16) U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(17) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(18) U. N. IV E. R. SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(19) U. N. IV ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(20) U N. IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(21) U. N IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(22) U. N IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(23) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(24) 41627.pdf 9. RADII TINJAUAN PUSTAKA. A. KODsep OtoDomi Daerab. Esensi dari otonomi daerah adalah kewenangan yang dimiliki oleh pemerintahan daerah untuk mengatur dan menguros sendiri rumah tangganya.. KA. Dalam hal ini pemerintahan daerah diaswnsikan memiliki pengetahuan dan. TE R BU. kepahaman mengenai potensi dan kebutuban daerah. Pengetahuan terhadap potensi dan kebutuban daerah akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan daya tanggap dalam pelayanan publik di daerah rnasing-masing, sehingga pelayanan. SI TA S. publik yang dihasiIkan juga semakin memenuhi permintaan dan kebutuban daerah. Meskipun demikian, kewenangan mengatur dan menguros yang dimiliki. IV ER. oleh pemerintahan daerah tidaldah berada dalam ruang kosong (vakwn). Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan. N. Daerah, dikemukakan tentang pengertian otonomi daerah, yaitu hale, wewenang,. U. dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan menguros sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan IlUlSyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemberian kewenangan otonomi kepalia daerah didasarkan kepalia asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Desentralisasi dan otonomi daerah dianggap dapat menjawab tuntutan pemerataan, pembangunan sosial ekonomi, penyeienggaraan pemerintahan dan pembangunan poUtik yang efektif. Dalam konteks ini, persoalan desentralisasi dan otonomi daerah berkaitan erat dengan persoaIan pemberdayaan, dalam arti. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(25) 41627.pdf 10. memberikan keleluasaan dan kewenangan kepada masyarakat daerah untuk berprakarsa dan mengambil keputusan. Disamping itu, empowerment akan menjamin hak dan kewlijiban serta wewenang dan tanggung jawab dari organisasi pemerintahan di tingkat daerah untuk dapat menyusun program, memilih altematif dan mengambil keputusan dalam mengurus kepentingan masyarakat daerahnya sendiri.. KA. Dari berbagai pendapat diatas terhadap pelak-sanaan asas desentralisasi. BU. dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan otonomi kepada. adalah. sebagai. upaya. peningkatan. TE. daerah. R. daerah, dapat disirnpulkan bahwa motivasi dan urgensi pemberian otonomi kepa<ia efisiensi. dan. efektivitas. S. penyelenggaraan pemerintahan, upaya melancarkan pelaksanaan pembangunan. TA. sesuai dengan kemampuan daerah serta meningkatkan peran serta masyarakat. ER. SI. dalam proses demokrasi di lapisan bawah, sehingga dalam konteks ini, analisis terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD sebagai lembaga legislatif di relev~. oleh karena salah satu prinsip yang terkandung. N. IV. daerah menjadi sangat. U. dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 adalah pelaksanaan otonomi daerah. harus dapat meningkatkan peran dan fungsi legislatif daerah, sehingga Undang­ undang ini memberikan hak dan kewenangan yang cukup luas kepada DPRD agar dapat berfungsi sebagairnana mestinya.. B. Fungsi DPRD Secara umum peran dan fungsi yang diemban oleh DPRD sebagaimana. tercantum dalam Pasal 41 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yakni .. DPRD memiliki Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan yang dapat. diuraikan :;ebagai berikut. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(26) 41627.pdf II. 1.. Fungsi Legislasi. Yang dimaksud dengan Fungsi Legislasi adaIah fungsi DPRD untuk membentuk peraturan daerah bersama bupati/walikota. DPRD sebagai lembaga legislatif, fungsi pembuatan peraturan daerah merupakan fungsi utarna karena melalui fungsi ini, DPRD dapat menunjukkan wama dan karakter serta. KA. kualitasnya baik secaro material maupun fungsional.. BU. Disamping ito, kadar peraturan daerah yang dihasilkan oleh DPRD dapat menjadi ukuran kemampuan DPRD dalarn melaksanakan fungsinya. Suatu. TE. R. peraturan daerah dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi berbagai syarat tersebut, sehingga terlaksananya fungsi ini dengan baik akan sangat ditentukan. TA. S. oleh tingkat pemahaman anggota legislatif terhadap apa yang menjadi aspirasi. SI. masyarakat, kebutuhan daerah, proses pembuatan kebijakan serta pengawasan. ER. atas kebijakan yang dihasilkan.. utama yang. harus. IV. Pembuatan Peraturan Daerah adaIah fungsi. N. dilaksanakan oleh DPRD. Peraturan Daerah merupakan salah satu sumber. U. hukum dalarn Tata Urutan Perundang-undangan Indonesia akan tetapi seringkali Peraturan Daerah ditempatkan sebagai peraturan biasa yang yang menjabarkan pengaturan-pengaturan lanjutan terhadap kebijakan pemerintahan nasional. Kenyataan seperti ini perlu diluruskan agar Peraturan Daerah mendapatkan posisi sebagaimana dimandatkan secara konstitusional. Dalarn era otonomi daerah dan desentralisasi, DPRD dan Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang luas dalarn pembuatan peraturan perundang-undangan. Akan tetapi seringkali pelaksanaan fungsi dan togas tersebut tidak selaras atau bahkan bertentangan dengan peraturan perundang­ Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(27) 41627.pdf 12. undangan satu dengan yang lainnya. DPRD dan Pemerintah Daerah perlu memperhatikan kerangka hukum dan atau tata urutan peraturan perundang­ undangan agar tidak terjadi pertentangan antar peraturan perundang-undangan yang kerapkaIi terjadi. Dengan demikian diperlukan acuan hukum sebagai dasar apabila terjadi pertentangan daIam pemberlakuan suatu Peraturan Daerah.. KA. Sejalan dengan hal di atas, maka Peraturan Daerah juga ikut serta daIam. BU. menentukan arab pembangunan dan pemerintahan di daerah karena ia. R. memberikan dasar dan batasan tentang bagaimana tata pemerintahan di. TE. berbagai bidang di tingkat nasional maupun ditingkat daerah harus. AS. memperhatikan dan menghormati Peraturan Daerah karena Peraturan Daerah. SI T. merupakan bagian dari sumber hukum. Oleh karena itu, DPRD dan Pemerintah. ER. Daerah bersama masyarakat sipil hams rnenentukan prioritas bersama, bahwa apa saja yang merupakan utama dan apa saja yang yang lebih merupakan. N. IV. operasionalisasi. Berdasarkan pada kerangka itu, maka sinkronisasi hams. U. dilakukan secara kontinyu agar pertentangan dan dampak negatif kebijakan publik dapat dirninirnalkan. Selain itu, ada dua fungsi. dari Peraturan Daerah sebagaim ana. disampaikan oleh Djojosoekarto (2009: 2), yootu: perla17UJ, sebagOO bagian dari peraturan perundang-undangan dan keduo,. menjadi dasar utama bagi. perumusan kebijakan pemerintahan serta pembangunan di daerah. Agar kedua fungsi ini dapat terpenuhi maka terdapat lima hal dasar yang harus diperhatikan antara lain:. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(28) 41627.pdf 13. a. DPRD dan Pemerintah Daerah pada tahap awal perlu memahami apa arti dari peraturan penmdang-undangan itu sendiri, karena Peraturan Daerah bukan sekedar naskah yang dirumuskan oleh DPRD akan tetapi merupakan kaidah-kaidah yang hams ditaati oleh semua pelaku tata pemerintahan di daerah dengan kata lain peraturan daerah adalah kontrak sosial. pada. tingkat. daerah. yang. mengatur. tentang. aspek-aspek. Peraturan. Daerah. merupakan. produk. perundang-undangan. R BU. b.. KA. pemerintahan dan pembangunan yang bersifat lebih spesifik; yang. mempertemukan berbagai kepentingan. Dalam perumusan peraturan. TE. daerah, DPRD dan Pemerintah Daerah diharuskan memperhitungkan. TA S. kepentingan-kepentingan baik pada lingkup daerah, antar daerah maupun tingkat nasional. Kemampuan peraturan daerah dalam mengakomodasi. ER SI. kepentingan-kepentingan akan menentukan tingkat kepatuhan berbagai pelaku terkait. Partisipasi dan proses penyusunan peraturan daerah. Peraturan Daerah dirumuskan untuk dilaksanakan, namun DPRD dan. U. c.. N. IV. menentukan tingkat kelancaran pelaksanaannya.. Pemerintah Daerah seringkali menghasilkan peraturan daerah tanpa secara saksama merinci bagaimana peraturan daerah akan dilaksanakan oleh semua pelaku yang terkait. Selain itu, peraturan daerah juga juga dirumuskan tanpa menyebutkan sanksi-sanksi bagi tindakan-tindakan pelanggaran yang mengakibatkan peraturan daerah menjadi mandul dan tidak memberikan manfaat bagi daerah dalam mengoptimalkan program­ program pemerintahan dan pembangunan. Seringkali jajaran Pemerintah. Paerah mengalami kesuiitan dalam Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. meJaksanakan pernturan daerah sebab.

(29) 14 41627.pdf. seluruh implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah,. padabal. dan. DPRD. Pemerintah. Daerah. mempunyai. tanggungjawab yang sarna terhadap efektivitas pelak.""naan peraturan daerah. d.. Secara umum terdapat saling keterkaitan antar Peraturan Daerah. Namun. demikian, terkadang dalam penyusunannya hubungan saling terkait antar. KA. peraturan daerah kurang diperhatikan. Ini terjadi karena tidak mudah bagi. BU. DPRD atau Pemerintah Daerah untuk mendapatkan dokumentasi proses. TE R. yang merangkum risalah-risalah selama penyusunan peraturan daerah. Kenyataan seperti ini tidak hanya menyulitkan proses perumus dalam. S. mengingat kembali pertimbangan-pertimbangan politik yang disampaikan. e.. Peraturan. SI TA. untuk peraturan daerah tertentu. Daerah. menentukan. keberhasilan. pemerintahan. dan. daerah. IV. bagi. ER. pembangunan daerah karena merupakan alat transformasi atau perubahan. Oleh. mencapai karena. itu. sistem. pemerintahan. peraturan. daerah. dan. kinerja. harns. selalu. U. N. pembangunan.. dalam. diperhitungkan dalam seluruh kebijakan dasar daerah terutama dalam penentuan. penggunaan. sumber. daya. daerah. untuk. mendukung. pemerintahan dan pembangunan. Peraturan Daerah merupakan instrumen hukum kebijakan publik di daerah. Melalui Peraturan Daerah maka pemerintah menetapkan program. pembangunan daerah, kemudian dari program pembangunan tersebut menjadi scuan bagi program legislasi untuk pembentukan Peraturan Daerah. Peraturan Daerah juga menjadi bentuk kontrak pemerintah terhadap upaya menciptakan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(30) 41627.pdf 15. kesejahteraan rakyat di daerah. Sebagai instrumen kebijakan publik maka Peraturan Daerah merupakan bentuk formal dan mengikat program yang dilaksanakan.. 2. Fungsi Anggaran Yang dimaksud dengan Fungsi Anggaran adaIah fungsi DPRD bersama­ sarna dengan pemerintah daerah untuk menyusun dan menetapkan APBD. KA. yang di dalamnya termasuk: anggaran untuk pelaksanaan fungsi, tugas dan. R BU. wewenang DPRD kabupaten/kota. Fungsi anggaran merupakan salah satu fungsi penting dari DPRD. Dengan demikian, DPRD periu memahami. TE. perbedaan fungsional dalam hal penganggaran dibandingkan dengan. TA S. pemerintah daerah. Perbedaan-perbedaan dasar yang menentukan tingkat kerja penganggaran DPRD periu dijabarkan agar dapat meminimalisasi. ER. SI. ketidaksarnaan persepsi fungsional antara DPRD dan pemerintah daerah. Fungsi anggaran DPRD lebih bersifat politis dimana setiap pilihan. N. IV. program/kegiatan yang disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja. U. Daerah (APBD) barus memperhatikan preferensi para pemilihnya. Dengan demikian maka DPRD perlu memabami perbedaan fungsional dalam penganggaran antara lingkup kewenangannya sendiri dan kewenangan pemerintah daerah. Implementasi. fungsi. penganggaran. dalam. penyusunan. APBD. mempertemukan ranah kewenangan antara DPRD dan Pemerintah Daerah namun ada beberapa aspek dalam penganggaran yang berada di daerah "grey. area" yang mengakibatkan kedua lembaga pemerintahan di daerah tersebut bisa saling lempar tanggungjawab, berebut kewenangan ataupun bersama­. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(31) 41627.pdf 16. sarna menyepakati penyimpangan. Situasi ini dapat menimbu1kan berbagai akibat negatif bagi akuntabilitas penganggaran daerah. Oleh karena itu, transparansi diantara keduanya dan kepada publik sangat diperlukan. Pemerintah Daerah pada setiap tahoo anggaran mengajukan RAPBD kepada DPRD yang berisi semua usulan program dan kegiatan berdasarkan usulan masing-masing SKPD. Usulan itu disertai dengan alokasi anggaran. KA. yang dibutuhkan dan DPRD harus mempooyai waktu ootuk mengkaji dan. TE R BU. mempertimbangkan secara rnatang terhadap usulan tersebut. Namoo demikian sering moocul beberapa persoalan dan berakibat "moral hazards" (yang terjadi karena memang sudah ada maksud-maksud tertentu yang kurang. SI TA S. baik ) pada tahap ini baik dari pihak DPRD antara lain:. I). RAPBD yang diS(lIllpaikan oleh Pemerintah Daerah sangat terlambat. IV ER. diterima oleh DPRD sehingga DPRD seringkali kesulitan ootuk menilai semua usulan;. N. 2). RAPBD yang diusu1kan menggnnakan acuan minimal dalam penerimaan. U. dan maksima1 dalam pengeluaran sehingga potensi penerimaan tidak tergali dengan baik;. 3). Motivasi pengusulan anggaran oleh satuan kerja lebih banyak berorientasi proyek daripada hasil sehingga usulan-usulan kegiatan saling tumpang tindih antar SKPD yang pemanfaatannya bagi masyarakat sangat kurang; 4). Banyak pengguna anggaran dalam hal ini SKPD terkadang melakukan pendekatan dengan DPRD sebagai penyetuju anggaran agar menyetujui anggaran yang diusu1kan;. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(32) 41627.pdf 17. 5). DPRD terkadang memiliki kepentingan pribadi, kelompok atau golongan yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan; 6). Kemauan dan kemampuan alat kelengkapan DPRD untuk mempelajari secara mendalam dan menyeluruh tentang budget policy yang menjadi tugas pokoknya dalam penganggaran masih relatif rendah dan belum merata sehingga banyak kejahatan anggaran yang tidak terlihat dengan. KA. baik dan lolos dalam usulan.. BU. Dari berbagai permasalahan yang dicontohkan di alas, diperlukan sikap. R. jujur dan transparansi yang dilandasi prinsip niat baik dari kedua belah pihak. TE. yaitu DPRD dan Pemerintah Daerah untuk menjalankan amanat rakyat. AS. sehingga RAPBD yang diusulkan, dibahas dan disahkan menjadi APBD. Fungsi Pengawasan. ER. 3.. SI T. hams benar-benar selll1"llS dengan aspirasi masyara1<at.. Yang dimaksud dengan Fungsi Pengawasan adalah fungsi DPRD untuk. N. IV. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan. U. daerah, dan keputusan bupatilwalikota serta kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD merupakan pengawasan ekstemal. Berdasarkan obyeknya, pengawasan yang dilakukan oleh DPRD terhadap pelaksanaan pemerintahan daerah, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: pertama, Pengawasan terhadap produk hukum dan. kebijakan daerah; kedua, pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta produk hukum dan kebijakan; ketiga, pengawasan. teIbadap keuangan daerah.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(33) 41627.pdf 18. Produk hukwn dan kebijakan yang menjadi obyek pengawasan meliputi Peraturan Daerah (penia), Keputusan Bupati, Keputusan DPRD serta Keputusan Pimpinan DPRD. Kata pengawasan sering disamakan dengan istilah atau kata kontrol, supervisi, monitoring atau audit. Dalam konteks DPRD, kata pengawasan berakar dari dari "oversighl" yang berarti pengamatan dan pengarahan terhadap sebuah tindakan berdasarkan kerangka. KA. aturan yang telah ditentukan. Jadi pengawasan oleh DPRD terbadap pihak.. R BU. eksekutif dapat diartikan sebagai suatu proses atau rangkaian kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan. TE. publik yang dilaksanakan untuk menjamin agar semua kebijakan, program. TA S. atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga publik berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan sebelurnnya. Dori definisi tersebut, fungsi bukan. SI. DPRD. saja. merupakan. sebuah. proses. untuk. ER. pengawasan. memonitor/memantau kegiatan yang dilakukan lembaga publik agar berjalan. N. IV. sesuai rencana yang telah ditetapkan tetapi juga merupakan sebuah proses. U. untuk melakukan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang telah. dan mungkin akan terjadi. Pengawasan yang baik selalu merupakan langkah pencegahan. yang. efektif. terhadap. penyimpangan. dalam. proses. penyelenggaraan tata pemerintahan. Unsur penting dalam pengefektifan fungsi pengawasan oleh DPRD adalah batasan tentang lingkup kerja dan prioritas. Kedua hal itu hams disepakati. dan ditentukan sebagai agenda dewan. Orientasi utama pengawasan DPRD pun dapat dijaga dan diarahkan pada pemenuhan akuntabilitas politik kebijakan pemerintllhan dan pembangunan yang berlangsung di daerah.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(34) 19 41627.pdf. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, DPRD tentu dapat melibatkan masyarakat secara perorangan maupun kelembagaan. Peran masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cam antara lain: pertama, berbagai masukan lisan atau tulisan baik dalam bentuk saran, gagasan atau pun protes yang memberikan dasar yang kuat bagi DPRD untuk melakukan upaya pengawasan publik. Kedua. DPRD juga dapat melakukan jajak pendapat. KA. bersama masyarakat untuk mencari indikator sosial terhadap berbagai. BU. kebijakan dan program pemerintahan serta pembangunan. Keliga, masyarakat. TE R. juga dapat dilibatkan dalam kegiatan dengar pendapat yang dilakukan DPRD. Berbagai bentuk peran masyarakat tersebut mengindikasikan perlunya. S. pembangunan jaringan kerja oleh DPRD. Jaringan yang dimaksudkan untuk. SI TA. mengefelctifkan pengawasan dapat dibangun baik di tingkat lokal. Dengan jaringan kerja yang kuat, proses dan basil pengawasan oleh DPRD akan. ER. membawa basil dan dampak yang berguna untuk perbaikan kebijakan. IV. didaerah. Secara umum, pengawasan yang dilakukan oleh DPRD bertujuan. U. N. untuk memelihara akuntabilitas publik, terutama dari lembaga-lembaga yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintahan serta pembangunan di. daerah.. Oleh karena itu, pengawasan DPRD perlu dilakukan baik secam internal maupun ekstemal. Jika DPRD ingin mendapatkan kredibilitas yang tinggi dari publik maka pertama-tama harus melakukan pengawasan internal secara ketal. DPRD. perlu. mengembangkan. diri. demi. meningkatkan. ketanggunggugatannya terbadap publik. Dasar minimal yang perlu dibangun. ada! kode etik yang harus dilaksanakan secara konsisten, dengan akuntabilitas Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(35) 41627.pdf 20. yang kuat secara internal maka berbagai kegiatan pengawasan ekstemal yang dilakukan oleh DPRD akan mempunyai dasar yang kuat karena dihormati dan diakui sebagai lembaga yang bersih dan berwibawa. Pengawasan oleh DPRD pada. dasarnya. diarahkan. pada. lembaga-Iembaga. publik. yang. bertanggungjawab atas pelaksanaan berbagai kebijakan dan program. tidak hanya diarahkan pada eksekutif saja.. KA. pemerintahan serta pembangunan di daerah. Jadi pengawasan oleh DPRD. TE R BU. Dalam tata pemerintahan yang demokratis, berbagai upaya yang dilakukan DPRD daIam me1aksanakan fungsi pengawasan hams mencerminkan prinsip pemerintahan dari, untuk dan oleh rakyat. Rakyat daIam hal ini lebih luas. SI TA S. daripada sekedar konstituen atau pemilih. Rakyat diartikan sebagai lembaga dan mencakup semua kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang ikut serta. IV ER. daIam pelaksanaan kebijakan pemerintahan dan pembangunan. Pengawasan dilakukan melalui penggunaan hak-hak yang dirniliki oleh. N. DPRD. Tuntutan akan pelaksanaan fungsi pengawasan menjadi sangat. U. penting, sebagaimana dikemukakan oleh Effendi (1989) daIam Chomzah (2002: 27) yang mengatakan bahwa "Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh dewan perwakilan rakyat terhadap perumusan pelaksanaan kebijaksaoaan­ kebijaksanaan Negara amat menarik perhatian pene1iti ilmu politik maupun peneliti administrasi negara oleh karena itu merupakan suatu indikator dari peJaksanaan kedaulatan rakyat yang menjadi inti sistem demokrasi Pancasila". Dengan demikian, pengawasan oleh DPRD terhadap penyelenggaraan • +_1._pemenn_. sangat. • pentmg. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. guna. • memaga. --'-k . .........yaeserasUUl.

(36) 41627.pdf 21. penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan yang efisien dan berbasil guna serta dapat menghindari dan mengatasi segala bentuk. penyelewengan yang dapat merugikan atau membahayakan hak dan kepentingan negara, daerah dan masyarakat. Fungsi pengawasan oleh DPRD adalah salah satu bentuk. pengawasan yang sangat penting diperIukan pelaksanaannya dalam pengelolaan pembangunan, sebagai refleksi partisipasi. KA. masyarakat dan hakekat kedaulatan rakyat yang dilaksanakan lewat para. TE R BU. wakilnya dalam lembaga perwaki1an. sebagai hakekat demokrasi Pancasila.. C. Konsep Kinerja. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari 2 (dua) segi yaitu kinerja pegawai. SI TA S. (per individu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah basil kerja perseorangan dalam suatu organisasi sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas. IV ER. basil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat karena tercapainya tujuan organisasi tidak. N. bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan. U. atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Ada berbagai pendapat tentang kinerja, seperti yang kemukakan oleh Rue dan Byars (1981) dalam Pasolong (2007: 175) yang mengatakan bahwa "kinerja adalah sebuah tingkat pencapaian basil". Sedangkan Widodo (2006) dalam Pasolong (2007: 175) mengatakan bahwa "kinerja ada 1ab melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan basil. seperti yang. diharapkan~.. Se1ain itu, Lembaga Adminstrasi Negara Republik. Indonesia yang disingkat LA,N-RI (1993) dalam Pasolong (2007: 175). Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(37) 41627.pdf 22. merumuskan bahwa "kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program, kebijaksanaa n dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi". Konsep kinerja yang dikemukakan oleh LAN-RI lebih mengarahkan kepada acuan kinerja suatu organisasi publik yanag cukup Idevan sesuai dengan strategi suatu organisasi yakni dengan misi dan visi yang lain yang. KA. ingin dicapai. Istilah kinerja atau penampilan kerja seringkali disamakan dengan istilah. TE R BU. yang lain yaitu job performance. Teori tentang job performance adalah teori psikologi tentang proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaannya. Menurut Prawirosentono (1992). SI TA S. dalam Chomzah (2002: 16), " kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang. IV ER. dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan. N. etika" .. U. Sejalan dengan hal diatas, Chaizi Nasucha (2004) dalam Pasolong (2007:. 177) mengemukakan bahwa "kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan. dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha·usaha yang sistemik dan meningkatkan. kemampuan. organisasi. secara. terus. menerus. mencapai. kebutuhannya secara efektif'. Dari berbagai defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja mempunya beberapa elemen yakni:. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(38) 41627.pdf 23. I). Hasil kerja dicapai secara individual atau secara institusi yang artinya kinerja tersebut merupakan basil akhir yang diperoleh secara sendiri-sendiri atau ke1ompok; 2). Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang dan tanggungjawab yang berarti orang atau lembaga tersebut diberikan hak atau. KA. kekuasaan untuk ditinda1danjuti sehingga pekerjaannya dapat dilakukan. BU. dengan baik;. 3). Pekerjaan hamslah dilakukan secara legal yang berarti dalam melaksanaan. TE. R. tugas individu atau lembaga tentu saja hams mengikuti aturan yang telah. SI TA S. ditetapkan;. 4). Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau erika yang artinya selain mengikuti aturan yang telah ditetapkan, tentu saja pekerjaan yang tersebut. ER. sesuai moral dan erika yang berlaku secara umum.. N IV. Analisis kinerja merupakan suatu metode untuk memahami sejauhmana. U. kemajuan yang dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini digunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi suatu organisasi. Untuk melakukan anaIisis kinerja organisasi publik, diperlukan indikator kinerja, baik yang bersifat kua1itatif maupun kuantitatif, yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan, sehingga indikator kinerja hams merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(39) 41627.pdf 24. dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai. Dwiyanto (2006) dalam Pasolong (2007: 178) mengusulkan lima konsep yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu:. Pertama, Produktivitas, yakni tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga. KA. mengukur efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai. R BU. ratio antara input dengan output; kedua, Kualitas Layanan, yakni cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Menurut. TE. Dwiyanto, kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja birokrasi publik karena keuntungannya adalah informasi mengenai. TA S. kepuasan masyarakat seringkali tersedia secara mudah dan murah; Ketiga, kebutuhan. SI. Responsivitas, yakni kemampuan organisasi untuk mengenali. ER. masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan. IV. program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi. N. masyarakat. Secara singkat, responsiveness disini menunjukan keselarasan antara. U. program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukkan. sebagai. salah. satu. indikator kinerja. karena. responsivitas secara langsung menggambarkan kernampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutarna untuk memenuhi kebutuhan. masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan dengan ketidakselarasan antara pelayanan dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula. Keempot, Responsibi/itas, yakni menjelaskan apakab Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(40) 41627.pdf 25. pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip­ prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik secara implisit atau eksplisit. Kelima. Akuntabilitas, yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi. KA. publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Kinerja organisasi. BU. publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh. R. organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian target, akan tetapi kineJja. dalam. masyarakat.. Suatu. kegiatan. organisasi. publik. memiliki. AS. berlaku. TE. sebaiknya hams dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang. SI T. akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.. IV E. R. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengukuran tentang job. performance atau kinetja itu tergantung kepada jenis peketjaannya dan tujuan dari. U. N. organisasi. Johnson dan Levin seperti dikutip dalam Widodo (2001) dalam Chornzah (2002: 19) yang menyatakan bahwa "faktor-faktor yang bisa digunakan dalam menilai kineJja ada1ah kua1itas dan kuantitas pekerjaan, kerja sarna, kepemimpinan,. kehati-hatian,. pengetahuan. mengenai. jabatan,. kerajinan,. kesetiaan, dapat tidaknya dianda1kan dan inisiatif'. Selanjutnya dijelaskan bahwa kinerja dapat dilihat berdasarkan kua1itas kerja, kuantitas keJja, sampel dari suatu tugas yang mempakan bagian dari peketjaan, waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari tugas, jumlah promosi yang pemah dilampaui, rating kelompok serta rating atasan, sehingga pengukuran/peniJaian kineIja merupakan proses mencatat. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(41) 41627.pdf 26. dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arab pencapaian misi (mission accomplishment) melalui basil-basil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja DPRD 1. Faktor-faktor Pendukung Kinerja DPRD. KA. KineIja lembaga legislatif didalam sistem politik merupakan cermin dari kadar terlaksananya kehidupan bernegara yang demokrasi, sehingga kajian. BU. terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja lembaga ini menjadi. TE R. sesuatu yang penting, mengingat tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh lembaga legislatif daerah di era otonomi saat ini sangat besar. Johnson dan Levin. SI TA. S. seperti yang dikutip oleh Widodo (2001) dalam Chomzah (2002: 30) menyatakan. bahwa ada 2 (dua) macam faktor yang dapat mempengaruhi kineIja seseorang. ER. yaitu:. IV. 1). Faktor individual yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik,. N. keinginan atau motivasinya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman. U. kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personallainnya. 2). Faktor sosial dan organisasi, meliputi kebijaksanaan organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Melemahnya peran lembaga legislatif daerah sebagaimana mestinya sesuai dengan harapan masyarakat, disebabkan oleh 2 (dua) faktor utama Kedua faktor penyebab itu adalah faktor internal dan faktor eksterna1. Fried (1966) dalam Chomzah (2002: 30) mengajukan 10 faktor yang menghambat berfungsinya lembaga politik, termasuk di dalamnya lembaga legislatif daerah (DPRD). Faktor­ faktor tersebut me1iputi: informasi, keahlian, social pawer, popularitas, legitimasi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(42) 41627.pdf 27. kepemimpinan, kekerasan (violence), peraturan (rules), economic power, man. power dan jabatan (office). Sedangkan Curtis (1978) dalam Chomzah (2002: 30) mengidentifkasi beberapa sumber kelemahan badan legislatif, yang meliputi kekurangan fasilitas kerja, kekurangan sarana penelitian dan kepustakaan, kekurangan tenaga sekretariat dan kurangnya spesialisasi komisi-komisi yang ada di lembaga tersebut.. BU. dapat dijelaskan sebagai berikut (pasolong 2008: 186):. KA. Selain itu, Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi. TE R. I. Kemampuan. Pada dasamya, kemampuan menurut Robbins dalam Pasolong (Ibid). TA S. adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari dua segi yaitu (I) kemampuan. SI. intelektual yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental,. ER. dan (2) kemampuan fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melalrukan. IV. tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan.. U. N. 2. Kemauan. Kemauan atau motivasi menurut Robbins dalam Pasolong (2008:187),. adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuanorganisasi. Kemauan atau motivasi kerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (a) pengaruh lingkungan fisiko yaitu setiap orang menghendaki lingkungan fisik yang baik untuk bekerja, (b) pengaruh lingkungan sosial, yaitu sebagai makh1uk sosial dalam melaksanakan pekerjaan tidak semata­. mata hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan penghargaan oleh orang lain. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(43) 41627.pdf 28. 3. Teknologi Teknologi menurut Gibson dkk dalam Pasolong (2008:188), adalah tindakan fisik dan mental oleh seseorang untuk mengubah bentuk atau isi dari objek atau ide. Jadi teknologi dapat dikatakan sebagai tindakan yang dikerjakan oleh individu atau suatu objek dengan atau tanpa bantuan a1at atau a1at mekanikal. KA. untuk membuat beberapa perubahan terhadap objek tersebut.. BU. 4. Kejelasan Tujuan. R. Kejelasan tujuan merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian. TE. kinerja. Oleh karena orang yang tidak mengetahui dengan jelas tujuan pekerjaan. TA S. yang hendak dicapai, maka tujuan yangtercapai tidak efisien dan atau kurang efektif. Widodo dalam Pasolong (Ibid), mengatakan bahwa seorang pemirnpin. SI. birokrasi harns menentukan apa yang menjadi tujuan dari organisasi pemerintah. IV ER. dan menentukan pula kriteria kinerjanya. Selain dari pada itu, Sekretariat DPRD juga mempunyai peranan yang. U. N. penting dalam mendukung pelak""naan tugas dan wewenang DPRD karena Sekretariat DPRD berfungsi sebagai perangkat pendukung DPRD dalam menjalankan tugas, wewenang maupun fungsinya, oleh karena itu Sekretariat DPRD hams berperan aktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pihak yang menyelenggarakan administrasi kesekretariatannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.. 2. Faktor-faktor Pengbambat Kinerja DPRD Di samping beberapa faktor yang mendukung peningkatan kinerja DPRD, ada pula beberapa faktor yang merupakan penghambat peningkatan kinerja DPRD tersebut. Faktor-faktor penghambat secara umum dapat disebutkan antara lain: Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(44) 41627.pdf 29. I.. Kurangnya fasilitas kendaraan dinas bagi anggota DPRD, sehingga menghambat. mereka. dalam. menghadiri. rapat-rapat. yang. dilaksanakan maupun sejumJah kegiatan lain yang menjadi rutinitas setiap harinya 2.. Keterbatasan data dan informasi untuk mengetahui perkembangan­ perkembangan terkini untuk menunjang pelaksanaan tugas mereka. SKPD. pendukung dalam hal. ini Sekretariat DPRD tidak. BU. 3.. KA. dalam hal ini akses internet dan sebagainya.. TE R. melaksanakan tugasnya dengan baik dalam menjaiankan tugas kesekretariatannya.. SI TA. S. E. Penelitian Terdahulu. Pada penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh dua orang peneliti yakni. ER. Chornzah (2002) Mahasiswi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Hadi. IV. (2004) Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Yang menjadi aeuan dalam. N. penelitian yang dilaksanakan adalah masih mengaeu pada Undang-undang Nomor. U. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Oleh karena itu, yang dipakai oleh penulis dalam penulisan ini adalah mengacu pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di daerah, yang mana banyak perubahan-perubahan yang dilakukan untuk penyempurnaan Undang-undang dimaksud. Adapun penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti tersebut, memiliki indikator kinerja yang sarna yakni lima konsep Dwiyanto (2006) dalam Pasolong (2008: 78) antara lain: produktifitas, responsivitas, responsibilitas kualitas layanan maupun akuntabilitas tetapi basil penelitian mereka membuktikan bahwa kineJja Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(45) 41627.pdf 30. DPRD masih sangat rendah, dan juga buruk, serta kinerja DPRD gagal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya pada DPRD Kabupaten Maluku Tenggara. F. KeraDgka Berpikir Esensi dari otonomi daerah adalah kewenangan yang dimiliki oleh. KA. pemerintahan daerah untuk mengatur dan menguros sendiri rumah tangganya.. BU. Dalam hal ini pemerintahan daerah diasumsikan memiliki pengetahuan dan. R. kepahaman mengenai potensi dan kebutuhan daerah. Pengetahuan terhadap. TE. potensi dan kebutuhan daerah akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan daya. SI TA S. tanggap dalam pelayanan publik di daerah masing-masing, sehingga pelayanan publik yang dihasilkan juga semakin memenuhi pennintaan dan kebutuhan. ER. daerah.. Dengan adanya Otonomi Daerah, otomatis daerah diberikan kewenangan. N IV. untuk menguros dan mengatur rumah tangganya sendiri. Unsur penyelenggara. U. Pemerintahan di daerah adalah Pemerintah Daerah dan DPRD. Sebagai lembaga pemegang amanat rakyat yang memiliki fungsi-fungsi antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan, DPRD di tuntut untuk dapat menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya dengan baik sebagai representasi dari perwakilan rakyat yang diwakilinya Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari 2 (dua) segi yaitu kinerja pegawai (per individu) dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah basil kerja. perseorangan dalam suatu organisasi sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas basil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(46) 41627.pdf 31. memiliki keterkaitan yang sangat erat karena tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari swnber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Analisis kineIja meropakan suatu metode untuk memahami sejauhmana kemajuan yang dicapaj dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.. KA. Kegiatan ini digunakan untuk melibat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan. BU. kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah. TE R. ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi suatu organisasi. Untuk melakukan analisis kineIja organisasi publik, diperlukan indikator kineIja, baik. S. yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, yang menggambarkan lingkat. SI TA. pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan, sehingga indikator kineIja. ER. hams mernpakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai. dasar untuk menilai atau melibat tingkat kineIja, baik dalam tahap perencanaan,. N. IV. pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai.. U. Indikator yang dipakai untuk mengukur kineIja birokrasi publik menurnt. Dwiyanto dalam Pasolong (2007: 178) adalah produktifitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Namun yag digunakan dalam penulisan ini adalah tiga diantaranya yakni produktifitas, responsibiltas dan akuntabilitas. KineIja lembaga legislatif didalam sistem politik meropakan cermin dari kadar terlaksananya kehidupan bernegara yang demokrasi, sehingga kajian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kineIja lembaga ini menjadi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(47) 41627.pdf 32. sesuatu yang penting, mengingat tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh lembaga legislatif daerah di era otonomi saat ini sangat besar. Faktor-faktor yang. mempengaruhi. kinerja. antara. lain. Sifat-sifat. kepribadian, motivasilkeinginan, pendidikan dan peranan Sekretariat DPRD, serta faktor-faktor teknis lainnya sedangkan faktor-faktor yang menghambat antara lain. BU. pendukung tidak menjalankan tugasnya dengan baik.. KA. irurangnya fasilitas kendaraan, keterbatasan data dan informasi, dan SKPD. AS. R. SI T. UU 32 Tabun 2004 (Otonomi Daerah). TE. R. Bagan 2.1. Kerangka Berpikir. IV E. Lembaga Legislatif (DPRD) 1. Fungsi Legislasi 2. Fungsi Anggaran • Produktivilas. U. N. 3. Fungsi Pengawasan. r-------..,. Faktor-faktor Pendukung I. Sifat-sifat Kepribadian 2. MotivasiIKeinginan 3. Pendidikan 4. Peranan Sekretariat DPRD. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. • Alruntllbililas. K I N E. R J A.

(48) 41627.pdf 33. BABIII. METODE PENELITIAN. A.. Desain Penelitian Pene1itian ini bersifat deskriptif yakni penelitian yang berusaha menjelaskan. suatu realitas secara lebih mendalam dan terfokus dan dari potret realitas tersebut. KA. maka dipilih beberapa bagian kecil untuk dikaji secara teliti dan mendalam. R BU. (Jrawan, 2010: 4.38). Selain itu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan me1ukiskan atau menggambarkan keadaan subyeklobyek penelitian. TE. berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya. Metode deskriptif memungkinkan. TA S. pene1iti untuk memilih satu objek penelitian untuk dikaji secara mendalam dan bukan hanya membuat peta umum dari objek pene1itian tersebut.. ER SI. Sedangkan pendekatan penelitian yang akan dipakai guna memperoleh ketepatan dengan metode deskriptif ini adalah secara kualitatif. Menurut Moleong. N. IV. (2004) dalam Hadi (20M: 45) penelitian kualitatif lebih menghendaki arab. U. bimbingan penyusunan teori substantif dari data. A1asannya pertama, tidak ada teori apriori yang dapat mencukupi kenyataan ganda yang mungkin dihudapi, kedua, pendekatan ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netra1, ketiga, lOOri dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai kontekstual. Terkait dengan judul penulisan ini yaitu Analisis Kinerja DPRD Kabupaten Maluku. Tenggara. Dalam. Era. Otonomi. Daerah. maka. penulis. telah. mendeskripsikan dan menganaiisis kinerja DPRD serta faktor-faktor pendukung maupun penghambat kinerja DPRD yang disajikan dalam Bah IV.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(49) 41627.pdf 34. B.. Subyek PenelitianINarasumberlResponden Subyek penelitian menunrt Amirin (1986) dalam Idrus (2009: 91). merupakan seseorang atau sesuatu yang rnengenainya ingin diperoleh keterangan,. sedangkan Arikunto (1989) dalam Idrus (2009: 91) memberi batasan subyek penelitian sebagai benda, hal atau tempat data untuk variabel penelitian melekat. dan yang dipennasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subyek penelitian memiliki. KA. peran yang sangat strategis karena pada subyek penelitian, itulah data tentang. R BU. variabel yang penelitian akan diamati.. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subyek penelitian adalah. TE. respondeD, yaitu orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang diberikan. dengan istilah infonnan.. TA S. kepadanya. Dalam penelitian kualitatif subyek penelitian atau responden dikenal. ER SI. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, pihak eksekutif, masyarakat umum, akadernisi, dan. IV. penulis sendiri selaku staf pelaksana pada Sekretariat DPRD Kabupaten Maluku. U. N. Tenggara. Sehubungan dengan penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka teknik pernilihan sumber data yang digunakan adalah snow ball yang artinya dari seluruh sumber data dipilih sumber data tertentu yang dianggap mengerti pennasalahan dan tujuan penelitian. Sumber data yang terpilih tersebut disebut. key in/orman. Dengan demikian yang menjadi key in/orman dalam penelitian ini adalah orang yang benar-benar tabu atau pelaku yang terlibat dalam kineJja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara periode 2009-2014. Mereka yang terpilih sebagai. key in/orman dalam penelitian ini ada\ah sebagai berikut:. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(50) 41627.pdf 35. I. 2. 3. 4. 5.. Ketua DPRD Sekretaris Daerah Akademisi Ketua BEM STIS Langgur Masyarakat Umum Mereka. itu. adalah. meropakan. informan/narasumber. kunci. yang. diharapkan dapat memberikan informasi yang seSWll dengan permasalahan penelitian. Selain informan kunci, juga ditambahkan informan biasa yang. Fokus Penelitian. TE R. C.. BU. KA. dibarapkan bisa memberi informasi tambahan bila diperlukan.. Yang menjadi folrus dalam penelitian ini adalah kinerja DPRD. Dalam era. S. otonomi daerah, DPRD sebagai lembaga legislatif di daerah diharapkan dapat. SI TA. menunjukkan kinerja sesuai dengan tugas pokok, peran dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, yang menjadi folrus adalab. ER. pelaksanaan Fungsi-fungsi DPRD yakni Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan. D.. U. N. IV. Fungsi Pengawasan.. Instrumen Penelitian Guna memberikan gambaran yang jelas sesuai fakta yang ada kepada. semua pihak dan menemukan makna dibalik fakta yang ada maka instromen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.. Pedomtul Wawancaraj. Pedoman. wawancara. dilakukan. dengan. pihak. yang. dipandang. dapatmemberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD sebanyak 20 orang antara lain: Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(51) 41627.pdf 36. Ketua-ketua Komisi, Ketua-ketua Badan, Ketua-ketua Fraksi. Sekretaris DPRD, Eksekutif, Kepala Bagian Umwn dan Persidangan, Akademisi, Ketua BEM, dan Masyarakat Umwn.. 2. Pedoman ObservllSi; Pengamatan langsung dan pencatatan yang sistematis ke lapangan dilakukan dalam rangka penelusuran data dan melengkapi data yang kaitannya dengan. KA. permasaIahan penelitian yang meliputi kinerja DPRD Kabupaten Maluku. R BU. Tenggara dalam hal ini pelaksanaan 3 (tiga) fungsi DPRD yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan dengan obyek observasi. TE. pada lokus penelitian (DPRD Kabupaten Maluku Tenggara). Mengingat. TA S. penulis merupakan staf pelaksana pada Sekretariat DPRD dalam hal ini pelaksana pada Bagian Umwn dan Persidangan, maka secara tidak langsung. ER SI. penulis melaksanakan observasi setiap hari jika ada pelaksanaan rapat-rapat baik rapat paripurna, rapat komisi, rapat dengar pendapat maupun rapat fraksi­. E.. U. N. IV. fraksi.. Prosedur Pengumpulan Data. AdaPun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai. berikut. 1. Menentukan subjek penelitian; 2. Memilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data; 3. Mengurus izin penelitian dari Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Maluku Tenggara untuk kelancaran pengumpulan data;. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(52) 41627.pdf 37. 4. Menginventarisir. berbagai. dokumen. tentang. kinerja. DPRD. Kabupaten Maluku Tenggara dengan mengacu pada permasalahan penelitian ini dan selanjutnya memanfaatkan informan guna mendapatkan data yang akurat dan mendalam untuk mengetahui kinerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara berdasarkan pedoman. Metode Analisis Data. BU. F.. KA. wawancara maupun pedoman observasi.. TE R. Dalam penelitian ini, semua data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan. S. Huberman (1994) yang dikutip dalam Hadi (2004:50). Teknik analisis interaktif. TA. ini terdiri dari empat komponen anaIisis yaitu: pengumpulan data, reduksi data,. Bagan 3.2 Skema Miles dan Hubermen. N IV. ER. SI. sajian data dan penarikan kesirnpulan atau verifikasi.. Data Display. Data Reduction. Data DravingfVaripiying. U. Data collection. Sumber: Miles dan Huberman (1994).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(53) U. N. IV. ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(54) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(55) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(56) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(57) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(58) U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(59) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(60) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(61) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(62) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(63) U N. IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(64) U N. IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(65) U. N. IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(66) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(67) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(68) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(69) U. N. IV. ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(70) U. N IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(71) U. N. IV E. R. SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(72) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(73) U. N. IV E. R. SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(74) U. N IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(75) U N. IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(76) U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(77) U. N. IV. ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(78) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(79) U. N. IV ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(80) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(81) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(82) U. N. IV ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(83) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(84) U. N. IV ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(85) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(86) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(87) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(88) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(89) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(90) U. N IV. ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(91) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(92) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(93) U. N. IV. ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(94) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(95) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(96) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(97) U. N IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(98) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(99) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(100) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(101) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(102) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(103) U N. IV. ER. SI. TA S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(104) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(105) U. N. IV ER. SI T. AS. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(106) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(107) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41627.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(108) 94 41627.pdf. BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan Sesuai dengan basil penelitian yang dilakukan maka penelitian. lD1. menyimpulkan bahwa:. KA. DPRD Kabupaten Maluku Tenggara hingga saat telah menunjukkan suatu. BU. kinerja yang maksimal, dengan kata lain kinerja yang dihasilkan sudah baile. Hal. R. ini dapat dilihat dari indikator pelaksanaan fungsi legislasi, pelaksanaan fungsi. TE. anggaran, dan pelaksanaan fungsi pengawasan yang dikaitkan dengan indikator. AS. kinerja birokrasi publik berdasarkan konsep Dwiyanto yakni Produktifitas,. SI T. responsivitas, responsibilitas, kualitas layanan dan akuntabilitas. Dari pelaksanaan fungsi legislasi, DPRD Kabupaten Maluku Tenggara telah. ER. memenuhi konsep produktifitas yakni terlihat produk hukum yang dihasilkan. IV. DPRD Kabupaten Maluku Tenggara selain Peraturan Daerah tersebut merupakan. U. N. basil rancangan (inisiatif) dari pihak eksekutif maupun dari hak usul insiatif DPRD sendiri yang melihat kebutuhan rakyat kecil. Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD Kabupaten Maluku Tenggara sudah terlaksana seperti yang diharapkan dan telah memenuhi konsep responsivitas karena DPRD mengerti dan memahamj keinginan masyarakat dengan melaksanakan pengawasan ke ohoi-ohoi (desa) maupun melalui rapat dengar pendapat umum antara DPRD dengan masyarakat umum yang dilaksanakan pada tingkat Komisi sesuai dengan mitra kerjanya masing­ masing yang didalamnya menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat yang Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran metakognitif siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada pokok bahasan pencemaran lingkungan, hubungan

yaitu bagaimana hakim dapat menentukan bahwa sesuatu perbuatan bertentangan dengan hukum adat, padahal hukum adat adalah serangkaian peraturan yang tidak tertulis. Di dalam

Bersama ini kami mengundang perusahaan saudara untuk mengikuti pembuktian kualifikasi dengan membawa asli dokumen isian kualifikasi dan foto copy satu rangkap untuk

Kategori publikasi Makalah fr ProsidingForum llmiah lnternasional (beri V pada kategori yang tepat)E Prosiding Forum llmiah Nasional. Hasil Penilaian Peer

Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang

berkesinambungan membutuhkan berkoordinasi dengan semua bidang baik pada tingkat universitas (akademik dan non akademik), fakultas dan program pascasarjana, maupun program

Pengetahuan yang diperoleh dari diri sendiri akan lebih bertahan lama daripada diperoleh dari orang lain (Budiningsih, 2005). 2) Pemberian contoh soal pada LKPD dapat