Disusun
oleh:
Aswin
Indraprastha,
PhD.
Program Studi Arsitektur Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Nopember 2015
Standar Informasi Dalam
Gambar
Disampaikan dalam Workshop Internal
Program Studi Arsitektur ITB27 November 2015
Standar Informasi Dalam Gambar
Disampaikan
dalam
Workshop
Internal
Program
Studi
Arsitektur
ITB
27
November
2015
Disusun
oleh:
Aswin
Indraprastha,
PhD.
Program Studi Arsitektur
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
Daftar
Isi
1 Pendahuluan ... 3
2 Standar Informasi Dalam Gambar ... 3
3 Gambar‐ Gambar Pada Tahap Konseptual ... 3
3.1 Contoh‐ contoh Gambar Konseptual ... 4
3.2 Gambar Pra‐Rancangan ... 5
3.3 Orientasi Gambar ... 6
3.4 Ketebalan Garis ... 6
3.5 Jenis Garis ... 7
3.6 Leader ... 7
3.7 Garis potong (Break Lines) ... 8
3.8 Garis Dimensi ... 8
3.9 Warna Garis ... 8
3.10 Jenis Huruf ... 9
3.11 Dimensi ... 10
3.12 Lokasi Dimensi ... 10
3.13 Jenis Garis dan Pengakhiran (Terminator) ... 10
3.14 Teks Dimensi dan Posisinya ... 10
3.15 Hirarki Dimensi ... 10
4 Ceklis Standard Penyajian Gambar Rencana Tapak Atau Rencana Lantai Dasar ... 12
5 Ceklis Standard Penyajian Gambar Denah ... 15
5.1 Ceklis Standard Penyajian Gambar Potongan ... 17
5.2 Standard Penyajian Gambar Tampak ... 19
6 KOP (Title Block) Gambar ... 21
7 Standard CAD Internasional ... 22
7.1 Aplikasi Standard ... 22
7.2 Software CAD ... 22
7.3 Prinsip‐ Prinsip Dalam Penerapan Standar ... 22
7.4 Standards ... 23 7.4.1 Folder ... 23 7.4.2 Penamaan File ... 23 7.4.3 Layer ... 23 7.4.4 Garis/Lines ... 23 7.4.5 Teks ... 23
7.4.6 Ukuran Kertas Cetak ... 24
1
Pendahuluan
Handout ini adalah draft yang berisi standar informasi atau elemen‐ elemen lainnya pada gambar‐
gambar pra‐rancangan, yang ditujukan untuk menjadi standar pada semua Studio Perancangan
Arsitektur dan studio atau mata kuliah workshop lain, mulai dari tingkat TPB hingga Tugas Akhir,
Studio S2 dan Thesis Desain.
Jika sudah difinalisasi, standar ini akan menjadi ketentuan dan format keluaran di setiap studio
tersebut di atas oleh para koordinator dan pengampu mata kuliah.
Standar ini akan terus‐ menerus diperbarui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan masukan
di setiap tahun ajaran.
2
Standar
Informasi
Dalam
Gambar
Pada umumnya praktisi professional mengenal adanya tahapan desain sebagai berikut:
1. Tahap Konseptual
2. Tahap Prarancangan
3. Tahap Pengembangan Rancangan/ Basic Design
4. Tahap DED dan Dokumen Tender (+Spesifikasi, BoQ)
5. Tahap Pembuatan As‐Built Drawings
Di program studi Arsitektur ITB, semua keluaran dari studio baik Studio Desain, studio Konstruksi
dan studio Tapak ataupun studio dan mata kuliah workshop lainnya memiliki tingkat kedalaman
informasi sesuai tahap Prarancangan (PA, Tapak) dan maksimal sampai pada tahap
pengembangan desain (SKB).
3
Gambar
‐
Gambar
Pada
Tahap
Konseptual
Gambar‐ gambar pada tahap konseptual meliputi gambar:
‐ Rencana Tapak
‐ Denah
‐ Potongan Konseptual yang secara indikatif memperlihatkan konsep desain.
‐ Tampak
‐ Sketsa‐ sketsa yang menggambarkan gagasan desain termasuk konsep‐ konsep sirkulasi,
organisasi massa dan ruang, tampak, material, sistem struktur, sistem utilitas dan
sebagainya.
Tahap konseptual desain merupakan tahap dimana arsitek menuangkan gagasan dan
interpretasinya terhadap KAK atau brief proyek dari klien, interpretasi terhadap lokasi di mana
rancangan akan dibangun. Sehingga gambar‐ gambar konsep akan mencerminkan pola berpikir
dan evolusi dari gagasan‐ gagasan desain.
Pada konteks proyek, umumnya tahap konseptual ini dilakukan oleh tim arsitek yang mana di
Keluaran tahap konseptual desain ini biasanya meliputi dua hal:
1. Laporan Konsep Desain
2. Gambar‐ Gambar Konsep Desain. Gambar‐ gambar ini umumnya berukuran A3 (420 x 297),
A2 (596x420) atau ukuran lain yang disepakati. Umumnya gambar‐ gambar konsep pada
sayembara desain arsitektur, misalnya memiliki ukuran yang lebih besar.
3.1
Contoh
‐
contoh
Gambar
Konseptual
Berikut adalah contoh gambar‐ gambar konseptual termasuk di dalamnya adalah lembar
presentasi sayembara, untuk memberikan gambaran isi dan lingkup informasi yang dijelaskan pada
tahap ini.
Gambar 1. Contoh Gambar‐ Gambar Konseptual
Sumber: Ahmad D. Tardiyana, dkk.
3.2
Gambar
Pra
‐
Rancangan
Gambar‐ gambar pra‐rancangan (Preliminary Drawings) merupakan hasil elaborasi dari gambar‐
gambar pada tahap konseptual yang telah disetujui oleh klien. Secara garis besar, gambar‐ gambar
ini merupakan gambar teknik tahap pertama yang telah mengkonfirmasi beberapa hal:
‐ Topografi lahan bila lahan berkontur, termasuk garis‐ garis yang menunjukkan rekayasa
kontur.
‐ Peraturan bangunan dan lingkungan di lokasi pembangunan.
‐ Sistem struktur utama
‐ Sistem utilitas utama
‐ Dan beberapa sistem pendukung utama lain
Gambar‐ gambar yang dihasilkan dari tahap prarancangan diantaranya:
1. Rencana Tapak
2. Rencana Lantai Dasar
3. Denah‐ denah
4. Potongan‐ Potongan, termasuk Potongan Prinsip
5. Tampak‐ Tampak
6. Detail‐ Detail
7. Rencana Sistem Struktur Utama
8. Rencana Sistem Utilitas Utama
9. Sketsa Interior dan Sketsa Eksterior
Skala gambar yang umum dipakai untuk gambar‐ gambar prarancangan adalah sebagai berikut:
Kelompok Gambar Skala
Rencana Tapak, Rencana Lantai Dasar 1: 1000, 1:500, 1:250,
1:200
Denah, Tampak, Potongan, Potongan
Prinsip
1: 200, 1:100, 1:50
Detail‐ Detail 1:20, 1:10
Sketsa Tidak Berskala atau NTS
(Not to Scale)
Judul dan Skala gambar umumnya terletak dalam satu tempat. Skala yang dituliskan adalah skala angka dan skala batang. Skala batang selalu dilampirkan agar tidak terjadi kesalahan ketika gambar
akan direproduksi. Letak Judul dan Skala Gambar umumnya di bagian bawah kanan atau bagian
Gambar 2. Skala
Sumber: CAD Drawing Standards, City of Melbourne Engineering Service, 2012
3.3
Orientasi
Gambar
Orientasi yang umum untuk gambar denah adalah arah Utara berada di atas objek gambar. Jika
pada kenyataannya posisi objek gambar tidak menghadap benar‐ benar ke arah utara, maka harus
ada symbol yang mengindikasikan arah utara sebenarnya.
Gambar 3. Orientasi Gambar
Sumber: CAD Drawing Standards, City of Melbourne Engineering Service, 2012
3.4
Ketebalan
Garis
Ketebalan garis pada gambar teknik merepresentasikan keutamaan elemen gambar dan juga,
beberapa ketebalan garis yang tidak sama, akan meningkatkan keterbacaan.
Berikut adalah contoh standard ketebalan garis dalam mm dan kegunaannya.
Ketebalan Garis
mm Penggunaan
Sangat Tipis (Fine)=H
0.15-0.18 Pola dan indikasi material, hatch.
Tipis (Thin)=HB 0.2-0.25 Garis dimensi, Garis notasi dan
keterangan, Garis grid, Garis untuk objek- objek proyeksi dan objek- objek yang tersembunyi, Garis as, Garis sempadan Sedang
(Medium)=B
0.35 Garis objek, Teks, Angka Dimensi, Garis
Batas Properti Tebal
(Wide)=2B
0.4-0.5 Objek Terpotong,
Judul Gambar
Garis horizon pada gambar tampak Sangat Tebal
(Extra Wide)=3B
>0.7 Garis batas lembar gambar
Untuk gambar‐ gambar teknik arsitektural, ketebalan garis dari 0.18, 0.25, 0.35 dan 0.4 adalah
3.5
Jenis
Garis
Ada beberapa jenis garis yang bisa merepresentasikan objek‐ objek tertentu. Umumnya garis
menerus (continuous) digunakan untuk menggambarkan apapun yang terlihat. Jenis garis putus‐
putus (hidden) digunakan untuk merepresentasikan garis virtual yang bisa merupakan proyeksi
objek tertentu, lintasan pergerakan objek tertentu, atau simbol tertentu.
Berikut adalah tabel beberapa jenis garis yang umum digunakan pada gambar‐ gambar arsitektur.
Jenis Garis Nama Garis (AutoCAD)
Penggunaan
Continous Continous Umumnya semua objek gambar yang
nyata. Dotted Dot
Dashed Hidden Garis proyeksi objek yang tidak berada di
bidang gambar
3.6
Leader
Adalah garis yang menghubungkan titik pada suatu elemen gambar dan notasi atau keterangan
terhadap objek tersebut. Leader biasanya berakhir dengan simbol anak panah. Penggambaran
Leader harus konsisten, apakah bersudut atau lurus. Harap diperhatikan garis Leader agar tidak
memotong dimensi, dan sebaiknya penggambarannya bersudut agar tidak rancu dengan garis
objek gambar.
Sebaiknya Yang Dihindari
Sebaiknya Yang Dihindari
3.7
Garis
potong
(Break
Lines)
Digunakan untuk memotong dua bagian gambar yang tidak dapat presentasikan secara utuh
dalam satu lembar gambar. Yang lazim dipakai contohnya adalah garis potong untuk
‘memperpendek’ gambar dinding pada gambar detail potongan. Umumnya pada gambar detail
tidak digunakan garis potong.
Sebaiknya Yang Dihindari
3.8
Garis
Dimensi
Adalah garis yang menghubungkan antara dua extension lines dari titik awal dan titik akhir suatu
objek yang diukur. Tanda akhir dimensi bisa berupa anak panah atau yang lain. Penting untuk
diperhatikan adalah konsistensi dalam memberikan simbol, posisi garis dimensi pada arah
horizontal dan vertikal, serta posisi teks dimensi baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
Sebaiknya Yang Dihindari
3.9
Warna
Garis
Tujuan utama adanya fitur warna garis pada CAD adalah untuk mempermudah proses
penggambaran dan pengeditan di layar monitor. Biasanya gambar CAD tidak akan dicetak dalam
Gambar 4. Standard Warna Pada AutoCAD
3.10
Jenis
Huruf
Dalam gambar teknik, jenis teks yang dipergunakan haruslah konsisten untuk keseluruhan gambar.
Umumnya, teks untuk judul, keterangan, notasi adalah capital dan sanserif (huruf teknik) dengan
jenis font yang jelas dibaca dan tersedia di berbagai OS.
a. Setiap gambar baik berupa denah, detail, potongan, tampak, harus memiliki judul.
Judul ini harus singkat dan jelas dengan semua hurufnya adalah capital. Ukuran
teks untuk judul adalah relatif, tetapi sebagai referensi:
‐ Teks ukuran
18 point
adalah untuk kertas ukuran A0, A1, A2.‐ Teks ukuran
14
point
adalah untuk kertas ukuran A4, A3.‐ Teks ukuran tinggi 3mm digunakan untuk dimensi, keterangan, notasi pada
gambar.
‐ Teks ukuran tinggi 5mm – 6mm digunakan untuk subjudul dan judul.
b. Tidak boleh menggunakan singkatan pada judul.
c. Teks dan dimensi pada gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat dibaca
Sedangkan beberapa jenis huruf (Font) yang digunakan adalah:
Gambar 5. Jenis Huruf dalam CAD
3.11
Dimensi
Seperti halnya teks, pemberian dimensi harus konsisten untuk seluruh gambar. Jika ditentukan unit
gambar adalah mm, maka semua angka dimensi adalah dalam mm, kecuali ada keterangan yang
menunjukkan lain. Demikian pula dengan angka desimal yang harus konsisten. Jika ditetapkan
angka desimal adalah dua ( 0.00) maka hal ini berlaku untuk keseluruhan dimensi pada gambar.
3.12
Lokasi
Dimensi
Umumnya posisi dimensi terletak di luar area objek gambar agar tidak membingungkan. Dimensi
dapat terletak di atas dan di sebelah kanan area objek gambar. Jarak antara objek terluar dengan
garis dimensi sekitar 10mm.
3.13
Jenis
Garis
dan
Pengakhiran
(
Terminator
)
Terminator memberikan batasan garis dimensi. Ada beberapa jenis terminator yang digunakan
pada gambar teknik dan yang terpenting adalah konsistensi.
3.14
Teks
Dimensi
dan
Posisinya
Teks dimensi garis, sudut biasanya diletakkan di bagian tengah garis dimensi atau dibagian tengah
pada sebelah atas garis dimensi.
3.15
Hirarki
Dimensi
1. Dimensi jarak‐ jarak terluar yang menggambarkan ukuran objek gambar keseluruhan
2. Dimensi antar elemen‐ elemen utama atau grid struktur atau jarak antar lantai pada gambar
3. Dimensi elemen spesifik misalnya dinding‐dinding tambahan, tinggi pintu dan jendela, dsb.
4
Ceklis
Standard
Penyajian
Gambar
Rencana
Tapak
Atau
Rencana
Lantai
Dasar
Standar informasi yang harus ada pada gambar tersebut adalah minimal:
1. Informasi konteks lingkungan: nama jalan, nama daerah, nama bangunan sekitar, vegetasi
yang ada, nama elemen alam yang penting, dan sebagainya
2. Nama bangunan. Jika bangunan lebih dari satu, maka setiap massa bangunan diberi nama
atau diberi kode dan ada Legenda untuk menyajikan nama‐ nama bangunan tersebut.
3. Semua informasi terkait peraturan: sempadan, KDB, KLB, dan sebagainya.
4. Indikasi jalur sirkulasi: jalan berikut bahu jalan dan jaringan utilitasnya.
5. Indikasi posisi dan tata letak jaringan utilitas: drainase, air bersih, listrik dan sebagainya.
6. Arah Utara, umumnya arah utara selalu mengarah 90o ke atas bidang kertas.
7. Skala angka dan skala batang. Pentingnya skala batang dicantumkan adalah untuk
konsistensi skala gambar bila gambar tersebut direproduksi.
8. Untuk Rencana Lantai Dasar, maka setiap ruang harus ada nama dan elevasi lantai.
9. Untuk lahan berkontur, informasi berupa garis kontur eksisting dan kontur baru beserta
elevasi harus ditampilkan.
10. Dimensi untuk lebar jalur sirkulasi radius‐ radius putar, notasi jumlah area parker, arah lalu
lintas dalam tapak perancangan
11. Indikasi (bila ada), melalui perbedaan pola (hatch) antara kontur yang di‐cut dan di‐fill.
Sedangkan elemen lain yang bisa ditambahkan pada gambar Rencana Tapak atau Rencana Lantai
Dasar adalah:
1. Rendering: pembayangan yang menampilkan massa bangunan kontras dengan lingkungan
sekitarnya, pembayangan yang mengindikasikan dinding pembatas ruang, atau rendering
berupa warna dan arsir untuk menampilkan rancangan.
2. Indikasi‐ indikasi lain yang memperjelas pemahaman atas rancangan tapak, misalnya: arah
lalu lintas, indikasi jumlah kapasitas parkir kendaraan, dan sebagainya.
CEKLIS GAMBAR RENCANA TAPAK DAN RENCANA BLOK
KOMPONEN GAMBAR ADA TIDAK ADA
KOP Standar
Arah Utara
Skala Angka
Skala Batang
Garis dan angka kontur eksisting
Garis dan angka kontur rekayasa
Indikasi sempadan depan, samping, belakang
Garis outline atap bangunan
Indikasi pintu masuk utama bangunan
Indikasi jumlah parkir kendaraan
Indikasi arah lalu lintas
Indikasi fasilitas utilitas: sampah, reserboir air, dan
sebagainya
Indikasi jaringan infrastruktur eksisting: drainase,
listrik, dan sebagainya
Nama‐ nama bangunan pada legenda, jika bangunan
lebih dari satu.
Indikasi lebar dan radius semua jalur akses: jalan
kendaraan dan jalan pedestrian.
Fitur lanskap eksiting jika ada dan dipertahankan:
nama pohon, bangunan eksisting.
Lain‐Lain:
CEKLIS GAMBAR DENAH LANTAI DASAR
KOMPONEN GAMBAR ADA TIDAK ADA
KOP Standar
Arah Utara
Skala Angka
Skala Batang
Garis dan angka kontur eksisting
Garis dan angka kontur rekayasa
Indikasi sempadan depan, samping, belakang
Garis outline atap bangunan dengan garis putus‐
putus
Nama ruangan dan ketinggian permukaan lantai
dasar
Indikasi jumlah parkir kendaraan
Indikasi arah lalu lintas
Indikasi fasilitas utilitas: sampah, reserboir air, dan
sebagainya
Indikasi jaringan infrastruktur eksisting: drainase,
listrik, dan sebagainya
Nama‐ nama bangunan pada legenda, jika bangunan
lebih dari satu.
Indikasi lebar dan radius semua jalur akses: jalan
kendaraan dan jalan pedestrian.
Fitur lanskap eksiting jika ada dan dipertahankan:
nama pohon, bangunan eksisting.
Lain‐Lain:
5
Ceklis
Standard
Penyajian
Gambar
Denah
Informasi‐ informasi yang harus ada pada gambar denah adalah minimal:
1. Nama‐ nama ruang dengan teks setinggi 3‐3.5mm
2. Orientasi gambar ke arah atas.
3. Notasi grid koordinat pada kolom‐kolom utama
4. Notasi NAIK dan notasi TURUN pada tangga, ramp.
5. Semua pintu harus ada indikasi arah bukaan.
6. Elevasi lantai di semua ruang
7. Notasi potongan dan notasi tampak
8. Fixture untuk kamar mandi dan dapur atau pantry
9. Notasi kemiringan lantai, jika ada, dan indikasi letak floor drain.
10. Semua dimensi dan jarak‐ jarak utama, yakni jarak antar grid struktur (as‐as) dan jarak antar
dinding pembatas dan/ atau kolom praktis (as‐as).
11. Indikasi proyeksi garis terluar atap atau lantai di atasnya dengan mengunakan hidden lines.
12. Judul Gambar, Skala Angka dan Skala Batang
13. Jika karena suatu hal, gambar denah dibagi menjadi dua bagian, maka:
a. Orientasi kedua gambar harus sama.
b. Terdapat gambar kunci di masing‐ masing lembar yang menggambarkan
keseluruhan gambar dan bagian porsi yang dipotong.
c. Daerah potong berada diantara kolom‐kolom utama.
Sedangkan elemen lain yang bisa ditambahkan adalah:
1. Rendering: pembayangan, warna dan arsir
2. Pola lantai pada kamar mandi
CEKLIS GAMBAR DENAH
KOMPONEN GAMBAR ADA TIDAK ADA
KOP Standar
Judul Gambar
Arah Utara
Skala Angka
Skala Batang
Grid koordinat kolom‐ kolom struktur utama
Notasi Potongan
Notasi Tampak
Notasi Callout jika ada detail
Garis outline proyeksi atap bangunan dengan garis
putus‐ putus
Nama ruangan dan ketinggian permukaan lantai
dasar
Arah bukaan pintu
Jika ada tangga, notasi naik dan turun
Jika ada ramp, notasi naik dan turun serta indikasi
kemiringan (% atau derajat).
Notasi pelubangan pada lantai: shaft, void, jika ada
Dimensi horizontal dan dimensi vertikal
Indikasi penggambaran fixture pada kamar mandi,
pantry
Indikasi floor drain dan kemiringan lantai pada kamar
mandi atau lantai lain.
Lain‐Lain:
5.1
Ceklis
Standard
Penyajian
Gambar
Potongan
Informasi‐ informasi yang harus ada pada gambar Potongan adalah minimal:
1. Nama‐ nama ruang dengan teks setinggi 3‐3.5mm
2. Elevasi lantai di semua ruang
3. Dimensi vertikal jarak antara lantai dengan langit‐langit, lantai dengan lantai, lantai ke
kepala pondasi.
4. Fixture untuk kamar mandi dan dapur atau pantry
5. Semua dimensi dan jarak‐ jarak utama, yakni jarak antar grid struktur (as‐as) dan jarak antar
dinding pembatas dan/ atau kolom praktis (as‐as).
6. Judul Gambar, Skala Angka dan Skala Batang.
7. Jika gambar potongan memotong garis kontur, maka garis kontur eksisting diperlihatkan
dalam bentuk garis putus‐ putus (hidden).
8. Saluran drainase dan air hujan di samping bangunan.
Sedangkan elemen lain yang bisa ditambahkan adalah:
1. Rendering: pembayangan, warna dan arsir.
CEKLIS GAMBAR POTONGAN
KOMPONEN GAMBAR ADA TIDAK ADA
KOP Standar
Judul Gambar
Skala Angka
Skala Batang
Grid koordinat kolom‐ kolom struktur utama
Garis kontur eksisting jika ada
Notasi ketinggian permukaan setiap lantai
Indikasi detail atau potongan prinsip
Nama‐ nama ruang
Dimensi vertikal dan dimensi horizontal
Fixtur untuk kamar mandi, dapur, pantri
Lain‐ lain:
5.2
Standard
Penyajian
Gambar
Tampak
Informasi‐ informasi yang harus ada pada gambar Tampak adalah minimal:
1. Semua elemen‐ elemen bangunan dan fasad bangunan tergambar jelas, maju‐mundurnya
elemen relatif terhadap arah pandang tampak terlihat jelas dengan adanya rendering
bayangan.
2. Dimensi vertikal ketinggian jendela dari permukaan lantai.
3. Judul Gambar, Skala Angka dan Skala Batang.
Sedangkan elemen lain yang bisa ditambahkan adalah:
1. Rendering: pembayangan, warna dan arsiran.
CEKLIS GAMBAR TAMPAK
KOMPONEN GAMBAR ADA TIDAK ADA
KOP Standar
Judul Gambar
Skala Angka
Skala Batang
Grid koordinat kolom‐ kolom struktur utama
Dimensi vertikal yang menunjukkan ketinggian
permukaan setiap lantai secara akumulatif
Lain‐ lain:
6
KOP
(Title
Block)
Gambar
Standar kop di Prodi diusulkan seperti tertera di lembar yang dibagikan. Standar kop ini ada dua
macam:
1. Standar kop gambar‐gambar studio prarancangan (A3 sampai A0) termasuk untuk Tugas
Akhir dan S2.
2. Standar kop untuk tugas mata kuliah workshop, berkelompok atau individual, umumnya
berisi pula hasil analisis, images dan sebagainya (A3 dan A2).
Untuk kop‐kop lain dapat diturunkan dari kop yang dibuat dengan standar informasi minimal
seperti yang diusulkan.
7
Standard
CAD
Internasional
Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, Hongkong, otoritas
pembangunan menerbitkan standar CAD yang digunakan dan diseragamkan untuk proyek‐ proyek
pembangunan yang didanai oleh pemerintah. Otoritas Singapura misalnya, memiliki standard CAD
yang diterbitkan oleh Urban Redevelopment Authority (URA) untuk semua proyek pemerintah.
Mengapa perlu standard? Karena beberapa faktor diantaranya yakni:
1. Teknologi CAD dan BIM menjadi standard alam proses konstruksi mulai dari konsep hingga
pelaksanaan konstruksi dan evaluasinya. Adanya standard memudahkan komunikasi antar
data, mengefektifkan pengorganisasian dan penyajian data elektronik.
2. Standard CAD mengefektifkan komunikasi antar disiplin ilmu pelaku proyek selama proses
pengembangan proyek, juga komunikasi dengan otoritas kaitannya dengan pengendalian
pembangunan.
3. Standard CAD akan mengurangi biaya koordinasi dan meningkatkan kinerja proyek mulai
dari proses desain hingga konstruksi.
7.1
Aplikasi
Standard
Yang diatur dalam standard CAD adalah semua gambar yang diproduksi untuk keperluan proyek
konstruksi, bukan gambar‐ gambar presentasi.
7.2
Software
CAD
Software‐ software berikut yang umumnya digunakan sebagai basis pembuatan standard karena
digunakan secara luas oleh pelaku‐ pelaku konstruksi:
1. Autodesk AutoCAD
2. Microstation
7.3
Prinsip
‐
Prinsip
Dalam
Penerapan
Standar
Sesuai dengan fungsinya, penerapan standar‐ standar CAD berawal dan ditujukan untuk
meningkatkan praktek yang baik (good practices) dalam produksi gambar‐ gambar teknik yang
sangat penting bagi pelaksanaan suatu proyek.
1. CAD tidak hanya sekedar mengganti meja dan mesin gambar.
Teknologi CAD tidak akan efektif bila dipandang hanya merupakan perangkat pengganti
mesin dan meja gambar. Harap diingat bahwa objek yang digambar di CAD lebih dari
sekedar kumpulan garis melainkan data.
2. CAD adalah perangkat untuk koordinasi
Karena berupa data maka koordinasi antar data menjadi salah satu keunggulan CAD. Objek‐
objek yang serupa tidak perlu digambar berulang kali sehingga mengefektifkan waktu
poengerjaan.
3. CAD tidak terbatas pada ukuran kertas.
Pembuatan model di CAD tidak sama dengan menggambar manual dengan ukuran kertas
tertentu. Dengan CAD, kita dapat merancang dan menggambar dalam ukuran dan lingkup
yang jauh lebih luas. Proses percetakan menggunakan CAD pada dasarnya adalah
7.4
Standards
7.4.1 Folder
1. Folder‐ folder dipisahkan dalam setiap proyek yakni:
‐ Gambar (sheet)
‐ Model
‐ Revisi
‐ Library/ Referensi
‐ Incoming (gambar dari pihak lain)
‐ Dan sebagainya
7.4.2 Penamaan File
1. Umumnya nama file memiliki beberapa bagian yang dipisahkan oleh “‐“. Bagian‐ bagian ini
bisa saja merupakan:
‐ Nama Proyek
‐ View (D‐Denah, P‐Potongan, T‐Tampak, dan seterusnya).
‐ Identitas file
‐ Status
7.4.3 Layer
1. Penamaan layer terutama dilakukan untuk memisahkan gambar‐ gambar ELEMEN‐
ELEMEN bangunan. Jadi fungsi utama layer di sini adalah memisahkan elemen‐ elemen
bangunan dan juga elemen‐ elemen gambar.
2. ELemen‐ elemen yang dipisahkan menurut layer diantaranya:
‐ UMUM: Grid struktur, Dimensi, Teks, Simbol, dan sebagainya
‐ STRUKTUR BAWAH: Pondasi, Dinding Penahan Tanah, Rabat, dans
ebagainya
‐ STRUKTUR UTAMA: DInding Eksterior, Lantai, Tangga, dan sebagainya
‐ Dan seterusnya
3. Masing‐ masing lemen tadi dibagi‐ bagi lagi sesuai dengan hirarki elemen yang utama,
misalnya: penamaan kelompok layer untuk Finishing Lantai memiliki kode 1‐10, maka 2
adalah keramik, 3 adalah keramik anti slip, 4 adalah karpet, dan seterusnya.
7.4.4 Garis/Lines
1. Umumnya ketebalan garis berkisar antara:
‐ Paling tipis: 0.13mm
‐ Paling tebal 2.00mm
2. Standard penerapan ketebalan garis pada elemen gambar dapat mengacu pada bab
sebelumnya.
7.4.5 Teks
1. Font yang digunakan dalam gambar CAD hanya satu jenis font, yakni bisa jenis sheriff atau
sans sheriff.
2. Ukuran teks berkisar antara:
‐ Paling kecil 2.0 mm
3. Width Factor, yakni perbandingan antara lebar dan tinggi font adalah 0.7
4. Spasi antar baris yang digunakan adalah 1.0
7.4.6 Ukuran Kertas Cetak
1. Umumnya, ukuran kertas cetak yang digunakan adalah ukuran kertas berstandar ISO yakni
A0, A1, A2, A3, A4.