• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

40 

ANALIS IS DAN PERANCANGAN

Aplikasi simulasi model rambut dirancang untuk memudahkan setiap orang dalam memilih model rambut. Aplikasi ini dirancang untuk bidang kecantikan yaitu salon dengan menggunakan teknologi yang berbasiskan augmented reality dan computer vision. Perancangan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pengguna saat memilih model rambut yang diinginkan dengan menampilkan wajah user tersebut beserta model rambut yang dipilih dengan menggunakan webcam secara real time.

3.1 Analisis Masalah 3.1.1 Hasil Kuisioner

Analisis user dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan melalui internet. Kuisioner ini dibagikan kepada seluruh masyarakat dari

berbagai kalangan dan latar belakang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dari berbagai pihak mengenai kelayakan dan kegunaan pembuatan aplikasi salon ini. Kuisioner ini terdiri dari 8 pertanyaan dan 55 responden.

Hasil dari penyebaran kuisioner adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin Anda

Tabel 3.1 Hasil Quisioner nomor 1

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

(2)

Wanita 23 41.82% Pria 58% Wanita 42% Pria Wanita

Gambar 3.1 Hasil Kuisioner Nomor 1 dalam Bentuk Diagram Pie Hasil kuisioner untuk nomor 1 menunjukkan bahwa responden pria memiliki persentase sebesar 58.18% (setara dengan 32 responden) dari seluruh total responden dan reseponden untuk wanita memiliki persentase sebesar 41.82% (setara dengan 23 responden) dari seluruh total

responden.

2. Umur Anda :

Tabel 3.2 Hasil Kuisioner Nomor 2

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

<17 tahun 1 2%

17 – 50 tahun 54 98%

>50 tahun 0 0%

(3)

17

 ‐ 

50

 

Tahun

98%

<17

 

Tahun

2%

<17 Tahun 17 ‐ 50 Tahun

Gambar 3.2 Hasil Kuisioner Nomor 2 dalam Bentuk Diagram Pie

Hasil kuisioner nomor 2 menunjukkan bahwa responden yang berumur di bawah 17 tahun memiliki persentase sebesar 2% (setara dengan 1

responden) dari seluruh total responden. Sedangkan responden yang berumur 17 sampai 50 tahun memiliki persentase sebesar 98% (setara dengan 54 responden) dari seluruh total responden dan tidak ada responden yang berumur di atas 50 tahun.

3. Seberapa sering anda ke salon dalam waktu 1 tahun?

Tabel 3.3 Hasil Kuisioner Nomor 3

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

<6 kali 30 55%

6 – 12 kali 24 44%

(4)

<

 

6

 

kali

54%

‐ 

12

 

kali

44%

>12

 

kali

2%

< 6 kali 6 ‐ 12 kali >12 kali

Gambar 3.3 Hasil Kuisioner Nomor 3 dalam Bentuk Diagram Pie

Hasil kuisioner nomor 3 menunjukkan bahwa responden yang ke salon di bawah 6 kali dalam setahun memiliki persentase sebesar 55% (setara dengan 30 responden) dari seluruh total responden. Sedangkan responden yang ke salon antara 6 sampai 12 kali dalam setahun memiliki persentase sebesar 44% (setara dengan 24 responden) dari seluruh total responden dan responden yang ke salon di atas 12 kali dalam setahun memiliki persentase sebesar 2%(setara dengan 1 responden).

4. Apakah anda suka mengubah model rambut anda?

Tabel 3.4 Hasil Kuisioner Nomor 4

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

Ya 27 49% T idak 28 51%

(5)

Ya

49%

Tidak

51%

Y a Tidak

Gambar 3. 4 Hasil Kuisioner Nomor 4 dalam Bentuk Diagram Pie

Hasil kuisioner untuk nomor 4 menunjukkan bahwa responden yang suka mengubah model rambutnya memiliki persentase sebesar 49% (setara dengan 27 responden) dari seluruh total responden dan reseponden untuk yang tidak suka mengubah model rambutnya memiliki persentase sebesar 51% (setara dengan 28 responden) dari seluruh total responden.

5. Apakah anda pernah merasa kecewa setelah mengganti model rambut?

Tabel 3.5 Hasil Kuisioner Nomor 5

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

Ya 41 75%

(6)

Tidak

25%

Ya

75%

Y a Tidak

Gambar 3. 5 Hasil Kuisioner Nomor 5 dalam Bentuk Diagram Pie Hasil kuisioner untuk nomor 5 menunjukkan bahwa responden yang pernah kecewa setelah mengganti model rambut memiliki persentase sebesar 75% (setara dengan 41 responden) dari seluruh total responden dan reseponden yang tidak pernah kecewa setelah mengubah model rambutnya memiliki persentase sebesar 25% (setara dengan 14 responden) dari seluruh total responden.

6. Apakah anda pernah melihat aplikasi salon untuk simulasi model rambut ada di Indonesia?

Tabel 3.6 Hasil Kuisioner Nomor 6

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

Ya 12 22% T idak 43 78%

(7)

Tidak

78%

Ya

22%

Ya Tidak

Gambar 3. 6 Hasil Kuisioner Nomor 6 dalam Bentuk Diagram Pie Hasil kuisioner untuk nomor 6 menunjukkan bahwa responden yang pernah melihat aplikasi salon untuk simulasi model rambut memiliki persentase sebesar 22% (setara dengan 12 responden) dari seluruh total responden dan reseponden yang tidak pernah melihat aplikasi salon simulasi model rambut memiliki persentase sebesar 78% (setara dengan 43 responden) dari seluruh total responden.

7. M enurut anda, apakah aplikasi salon untuk simulasi model rambut tersebut bermanfaat ?

Tabel 3.7 Hasil Kuisioner Nomor 7

Pilihan Jumlah Responden Persentase Responden

Ya 48 87% T idak 7 13%

(8)

Tidak

13%

Ya

87%

Ya Tidak

Gambar 3. 7 Hasil Kuisioner Nomor 4 dalam Bentuk Diagram Pie Hasil kuisioner untuk nomor 6 menunjukkan bahwa responden yang

menganggap bahwa aplikasi salon simulasi model rambut ini berguna memiliki persentase sebesar 87% (setara dengan 48 responden) dari seluruh total

responden dan reseponden yang menganggap aplikasi salon simulasi model rambut ini tidak berguna memiliki persentase sebesar 13% (setara dengan 7 responden) dari seluruh total responden.

8. Fitur apa yang Anda inginkan dalam aplikasi salon untuk simulasi model rambut

ini?

• Menyimpan gambar foto dengan model rambut pilihan.

• Mencetak gambar foto dengan model rambut pilihan.

3.1.2 Analisis kuisioner

Dari hasil pengisian kuisioner, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

• Sebagian besar responden adalah pria, yaitu sebesar 58% dari total responden.

• Sebagian besar responden berumur antara 17 sampai dengan 50 tahun, yaitu sebesar 98% dari total responden.

(9)

• Sebagian responden ke salon kurang dari 6 kali dalam setahun, yaitu 44% dari total responden dan sebagian lagi antara 6 sampai 12 kali dalam setahun, yaitu 44% dari total responden.

• Sebagian besar responden tidak suka mengubah model rambut mereka karena takut kalau model rambut yang baru tidak cocok dengan mereka, yaitu 51% dari total responden.

• Sebagian besar responden pernah merasa kecewa setelah mengganti model rambut mereka, yaitu 75% dari total responden.

• Sebagian besar responden, yaitu sebesar 78%, tidak pernah melihat aplikasi simulasi model rambut di Indonesia.

• Se bagian besar responden, yaitu 87% beranggapan bahwa aplikasi simulasi

model rambut ini bermanfaat.

• Se bagian besar responden, menginginkan aplikasi ini dapat menyimpan dan

mencetak foto wajah mereka dengan model rambut yang dipilih. 3.1.3 Analisis User

M enganalisis masalah yang biasa terjadi pada bidang kecantikan yaitu salon. Dalam memilih model rambut atau menata rambut seringkali orang "membatasi diri" (tanpa sadar) karena takut tidak cocok dan tidak sesuai dengan yang diinginkan .

Pada saat memilih model rambut selain memperhatikan model yang cocok untuk wajah, rambut juga harus difungsikan sebagai penunjuk arah. M aksudnya, rambut itu harus dapat mengarahkan pandangan orang pada kelebihan terbaik dari wajah, seperti mata, bibir, atau tulang pipi. M enonjolkan

(10)

bagian lain dengan rambut bisa membuat orang yang melihat dengan dua kelebihan sekaligus, sehingga pancaran menarik tidak akan bisa dilepaskan dari kesan orang pada seseorang.Dalam memilih model rambut orang biasanya menginginkan model rambut dapat mengikuti saran atau tips dalam memilih model rambut yang terdapat dalam media massa atau artikel internet seperti dari “Bali-Post.com” yang mengulas saran dan tips dalam memilih model rambut itu antara lain :

• Karakter

Hal satu ini harus jadi pegangan, bila seseorang ingin mengubah

potongan rambutnya. Karena tujuan seseorang memilih potongan rambut adalah menutupi kekurangan dari penampilan yang sudah ada. Yang bahaya bila potongan rambut justru menganggu penampilan.

• Praktis

Hal yang biasanya jadi pilihan seseorang memilih model rambut pendek adalah praktis. Karena biasanya wanita-wanita yang memiliki jenis pekerjaan yang banyak berkecimpung di lapangan memilih jenis rambut ini. Selain praktis, wanita seperti ini biasanya tidak memiliki cukup waktu untuk berlama-lama mengurus rambut mereka. Di samping itu rambut pendek juga memerlukan perawatan yang sangat simple. Karena tidak perlu sering-sering di-blow, atau tough up. Biaya perawatan juga lebih murah, sehingga bisa menghemat budget. Tetapi tetap mampu menjaga kebersihan rambut, juga rambut tetap bisa gaya dengan hanya memberikan sentuhan foam atau hairspray.

(11)

• Fashion

M emiliki rambut pendek, tetapi tetap menunjukkan fashionable tentu harus disesuaikan dengan usia. Selain itu jika model rambut seseorang terlihat menarik bagi orang, karena potongan sesuai dengan wajah seseorang.

Selain itu wajah seseorang juga mempengaruhi untuk potongan rambut sehingga di salah satu artikel “Bali-Post” menyebutkan :

1. Wajah Oval

Bentuk ini adalah bentuk sempurna. Hampir semua model rambut bisa

digunakan, baik panjang, pendek, lurus, maupun keriting. Jika memiliki wajah oval, yang harus ditonjolkan bagian dekat dagu atau tulang pipi, agar bagian menambah kesan menarik saat orang melihat. Sebaliknya, hindari mengikat rambut ke atas, karena seluruh wajah akan terlihat, dan memberi efek tua. 2. Wajah Lonjong

Jika memiliki wajah seperti ini, harus dapat menciptakan kesan lebar untuk menyeimbangkannya. M isalnya, dengan memotong rambut dengan model poni samping atau bob menyentuh dagu. M odel ini juga bisa menggunakan dengan rambut keriting atau bergelombang untuk membingkai wajah. Selanjutnya, wajah persegi panjang sebaiknya menghindari merawat rambut hingga panjang, atau justru dipotong sangat pendek.

3. Wajah Bulat

Jika pemilik wajah lain harus menambah kesan lebar pada wajah, bagi pemilik wajah bulat, rambut mereka harus menghilangkan kesan tersebut. Biarkan rambut tergerai panjang, atau gunakan model memotong tepat di bawah dagu,

(12)

atau memotong bagian luar. Hal penting yang perlu diingat adalah jangan memotong pendek rambut karena akan menonjolkan bulatnya wajah. 4. Wajah Lancip

Dengan wajah lancip yang menonjolkan rahang, model potongan rambut yang perlu dilakukan hanya menambah tekstur rambut .M odel pendek-ikal dapat memberi kesan tersebut, atau bob panjang, maupun model poni yang harus dirawat panjangnya. Selain itu, juga bisa membiarkan rambut tumbuh menyentuh tulang pipi.

Jadi kalau mau memilih model rambut pendek ada klasifikasinya : • Usia 20-an

Di usia ini, Orang pada umumnya bebas memilih gaya rambut yang disuka. Rambut pendek akan membuat tampil begitu natural. Di usia ini tentu baru akan memasuki dunia kerja. Bila pekerjaan yang diincar berhubungan dengan seni, bisa mencoba gaya rambut yang trendy dan funky. Namun jika tertarik memasuki dunia kerja yang bidangnya banyak diminati kaum pria, tampilkan gaya dalam rambut pendek yang sporty. Usia ini adalah periode terbaik rambut. Rambut masih tumbuh dengan cepat dan tebal pula. Jangan ragu untuk memanjangkan rambut dan kemudian mencoba gaya lain dalam rambut pendek.

• Usia 30-an

Di usia ini harus pandai-pandai memilih model rambut pendek yang cocok. Karena pada masa ini biasanya usia sudah mendekati kemapanan. Puncak karier juga sudah berjalan lancar. Target-target untuk masa depan juga sudah terpampang jelas. Biasanya, model rambut pendek yang pas adalah yang

(13)

tidak terlalu cepak. M odel bob, atau shagy. Karena periode ini penampilan jadi point tersendiri di dalam lingkungan kerja.

• Usia 40-an

Ini usia matang. Apa pun pilihan tren rambut harus mendapat perhatian ekstra. Usia ini menunjukkan tingkat kematangan. Jadi pilihan potongan rambut harus yang natural. M isalnya gaya-gaya yang cenderung feminin, dan rapi. Juga potongan rambut jangan terlalu pendek.

Walaupun dengan panduan memilih model rambut maupun menata model rambut untuk kelihatan lebih fresh atau lebih menarik selalu saja membuat orang yang kesalon selalu bingung dengan model rambut apa yang diinginkan karena terkadang penata rambut hanya meraba-raba apa yang diinginkan customernya agar kelihatan berbeda alhasil customer terkadang kecewa karena dengan hasil yang dibuat penata rambut tak sesuai harapan mereka.

3.2 Permasalahan yang dihadapi

M embuat sebuah aplikasi simulasi model rambut berbasis augmented reality cukup menjadi tantangan tersendiri. Aplikasi ini harus dapat memenuhi apa yang pengguna inginkan, menemukan cara agar pengguna dan penata rambut tidak bingung untuk memilih maupun membuat rambut seseorang menjadi lebih menarik,dsb.

Pengguna pastinya ingin dapat mengetahui kira-kira jika mereka memilih model rambut yang mereka inginkan cocok atau tidak dengan keinginan mereka atau cocok atau tidak dengan bentuk muka , karakter , fashion, kepraktisan dan umur untuk mereka. Aplikasi simulasi model rambut ini sudah banyak diluar

(14)

Indonesia, kalaupun ada diindonesia itu hanya sebatas simulasi model rambut dengan menggunakan image dimana orang hanya memilih model rambut dan dicocokan dengan foto diri pengunjung itu sehingga orang tidak bisa merasakan seperti kenyataannya dimana seseorang memiliki rambut yang dipilih itu sesuai atau tidak.

Pada umumnya ,fasilitas salon di Indonesia masih kurang dalam pemenuhan keinginan customer karena salon biasanya hanya menyediakan tempat yang nyaman untuk pengunjung dan majalah untuk pengunjung baca dikala menunggu rambutnya diubah. Kadang kala dengan media massa seperti majalah, pengunjung memilih model rambut dari model majalah itu dan

memberikan ke penata rambut agar rambutnya bisa seperti model dimajalah itu. Namun, tanpa disadari mereka hanya menunjuk model rambut yang diinginkan tetapi hasilnya tidak sesuai harapan mereka dari bentuk muka, umur,, karakter dan kepribadian mereka tidak cocok dengan rambut itu. Sehingga mereka pulang dengan perasaan yang kecewa terhadap rambut mereka bahkan mereka tidak ingin kembali lagi kesalon tersebut.

Ada kalanya dimana customer salon malas dalam memilih model rambut sehingga mereka hanya merapikan rambutnya saja. Ini dilakukan pada umumnya karena mereka takut dalam memilih model rambut tanpa mereka coba

sebelumnya dengan berbagai alasan takut jelek, takut tidak cocok, dsb. Padahal dimana mereka memilih model rambut baru penampilan mereka menjadi tidak membosankan dan lebih kelihatan menarik dimata orang banyak. Alasan yang utama dari permasalahan itu adalah dimana mereka tidak menemukan penata rambut yang dapat mengerti keinginan customer dan penata rambut pun juga

(15)

tidak dapat dipersalahkan dalam masalah ini karena mereka memiliki gambaran tesendiri dengan imajinasi mereka bagaimana customer inginkan. Sedangkan imajinasi setiap orang pasti berbeda-beda dan tidak bisa sama dari satu orang dengan yang lainnya.

Kurangnya fasilitas dari salon yakni media dimana customer dapat mencoba dan mengaplikasikan secara langsung model rambut yang diinginkan sehingga mereka dapat merasakan memiliki model rambut seperti itu dan penata rambut pun juga tidak perlu khawatir dengan kepuasan tamunya akan model rambut yang mereka buat di rambut customernya.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kepuasan customer terhadap salon maka diperlukan suatu aplikasi simulasi model rambut yakni yang sanggup memberikan gambaran dan menyajikan model rambut yang sedang trend untuk saat ini agar cukup sesuai dan mendukung penampilan customer.

3.3 Analisis solusi untuk permasalahan

Solusi dari permasalahan adalah membuat suatu aplikasi simulasi model rambut dirancang untuk memudahkan setiap orang dalam memilih model

rambut. Aplikasi ini menggunakan teknologi yang berbasiskan augmented reality dan computer vision serta model rambut yang ditampilkan dengan bentuk 3D dimana terlihat seperti dunia nyata.

Perancangannya dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pengguna saat memilih model rambut yang diinginkan dengan menampilkan wajah pengguna tersebut beserta model-model rambut yang ada di tampilan menu aplikasi, model rambut yang dipilih, dan hasil foto wajah pengguna

(16)

aplikasi dengan menggunakan model rambut. Teknologi menggunakan webcam secara real time, sehingga pengguna dapat melihat secara langsung dan secara real dalam menggunakan aplikasi ini dan terlihat seperti bercermin tetapi dengan model rambut yang berbeda.

Aplikasi yang akan dirancang harus memiliki fitur yang menguntungkan bagi penatanya. Aplikasi ini dirancang agar customer dapat mencoba model rambut yang ada di aplikasi ini serta melihat bagian sisi samping kiri, kanan dan bagian yang sering tak terlihat untuk setiap customer adalah sisi belakang rambut. Selain itu aplikasi ini dapat mencetak hasil model rambut customer dengan model rambut yang dipilihnya. Sehingga customer memiliki pegangan untuk mencocokan apakah model rambut tersebut sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan membantu penata rambut menyesuaikan seperti apa keinginanya customer.

Aplikasi yang dirancang ini harus dapat mendeteksi wajah pengguna aplikasi ini dan itu sangat penting karena untuk menyesuaikan model rambut dengan wajah pengguna dibutuhkan pendeteksian wajah serta ukuran rambut yang harus sesuai dengan wajah. Saat wajah dekat dengan webcam maupun saat wajah berada jauh dengan webcam.

Tampilan aplikasi yang dirancang pastinya harus menarik untuk semua umur baik dari anak kecil sampai orang tua karena tampilan aplikasi sangat penting dimana harus membuat orang nyaman dalam penggunaan aplikasi

(17)

tersebut dan membuat para penata rambut pun juga tidak perlu merasa aplikasi ini sulit dalam penggunaannya aplikasi.

3.4 Rancangan S olusi 3.4.1 Diagram Proses

Gambar 3.1 : Process Diagram

Pada aplikasi ini entitas akan berinteraksi dengan pengguna aplikasi ini. Ketika aplikasi dijalankan dan terdapat bagian Augmented Reality. Itu akan menampilkan keseluruhan dari lingkungan yang dapat diambil dari webcam. Webcam tersebut akan mengenal pola pengenal objek yakni muka pengguna. Jadi ketika pengguna menggunakan cap yang sudah memiliki marker paper ke webcam kemudian model rambut 3d akan muncul ke layar dan akan mengikuti kemana marker paper berada.

(18)

Gambar 3.2 : Alur Kerja Aplikasi

Dapat dilihat dari diagram, dimana ada 4 komponen utama selama proses aplikasi ini dijalankan oleh pengguna. Pertama adalah camera yang berfungsi untuk mengambil gambar sekitar lingkungan dimana dari webcam pengguna, itu juga digunakan untuk membuat layar baru dalam mengambil gambar yang nyata dan akan dihasilkan dari sistem. Kedua adalah face recognition atau

pendeteksian wajah yang berfungsi mendeteksi wajah pengguna yang diambil dari webcam didunia nyata. Ketiga adalah yang berfungsi untuk jembatan penyambung deteksi wajah dengan bentuk model 3D sehingga dapat terlihat menyatu dan dapat saling mengikuti. Komponen terakhir adalah JPEG, dimana JPEG berfungsi sebagai format hasil foto dari webcam yang akan ditampilkan kembali dalam aplikasi tersebut.

(19)

3.4.3 Class Diagram

(20)

3.4.4 Use Case

(21)

3.4.5 S cenario

1. Memilih Model Rambut

Use Case : Memilih model rambut Actor : Pengguna

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses pemilihan model rambut yang ingin ditampilkan oleh marker.

Precondition : Pengguna menjalankan aplikasi, lalu memilih model rambut. Flow of Events : 1. Pengguna memilih jenis model rambut berdasarkan gender

(male / female) yang diinginkan

2. Aplikasi menampilkan model rambut yang ada sesuai

dengan gender yang dipilih oleh pengguna.

3. Pengguna memilih rambut dengan cara mengklik pada

gambar model rambut yang telah disediakan.

Postcondition : Aplikasi menampilkan model rambut yang dipilih user pada marker yang digunakan oleh user.

2. Memilih Texture Rambut

Use Case : Memilih texture rambut Actor : Pengguna

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses pemilihan texture rambut yang ingin digunakan pada model rambut.

Precondition : Pengguna menjalankan aplikasi, lalu memilih texture rambut. Flow of Events : Pengguna memilih texture rambut yang diinginkan dengan cara

(22)

mengklik pada gambar texture rambut

Postcondition : Aplikasi menampilkan model rambut dengan texture yang sudah dipilih oleh user.

3. Mengambil foto

Use Case : Mengambil foto Actor : Pengguna

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses pengambilan gambar pengguna dengan model rambut yang telah dipilih pada video webcam untuk ditampilkan pada tempat foto.

Precondition : Pengguna menekan tombol capture.

Flow of Events : Aplikasi menangkap gambar video pengguna dengan model rambut pilihan pengguna.

Postcondition : Aplikasi menampilkan gambar yang telah ditangkap pada tempat foto yang telah disediakan.

4. Menghapus foto

Use Case : Menghapus foto Actor : Pengguna

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses penghapusan foto yang telah dipilih oleh pengguna.

Precondition : Pengguna memilih foto yang akan dihapus.

Flow of Events : Aplikasi menyimpan index foto yang telah dipilih pengguna dan menampilkan kotak merah disekeliling foto yang dipilih.

(23)

Postcondition : Aplikasi menghapus foto yang dipilih user.

5. Menyimpan foto

Use Case : Menyimpan foto Actor : Pengguna

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses penyimpanan foto yang telah diambil oleh pengguna.

Precondition : Pengguna menekan tombol save.

Flow of Events : Aplikasi menampilkan kotak dialog untuk user menyimpan foto dalam path dan nama foto yang diinginkan, lalu pengguna menekan tombol save pada kotak dialog tersebut.

Postcondition : Aplikasi menyimpan foto user pada path dan nama yang diinginkan dengan nama foto yang telah digenerate berdasarkan nama foto yang diberikan pengguna sebanyak jumlah foto yang telah di-capture.

6. Menambah model rambut

Use Case : Menambah model rambut

Actor : Admin

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses penambahan model rambut yang dapat ditampilkan.

Precondition : admin menekan tombol add pada form model rambut.

Flow of Events : 1. Aplikasi menampilkan form untuk meng-upload model rambut.

(24)

2. Admin mengisi data – data model rambut (URL object(*.dae), URL thumbnail(*.jpg), gender rambut)yang ingin di-upload

3. Admin menekan tombol upload

Postcondition : Aplikasi menambahkan model rambut dan image rambut yang di upload ke dalam project dan menambah data ke dalam xml model rambut

7. Menghapus model rambut

Use Case : Menghapus model rambut

Actor : Admin

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses penghapusan model rambut yang dapat ditampilkan.

Precondition : admin memilih model rambut yang ingin di hapus.

Flow of Events : 1. Aplikasi akan menampilkan tanda kotak pada pinggiran gambar rambut yang dipilih user

2. Admin menekan tombol delete

Postcondition : Aplikasi menghapus object 3D dan image rambut yang dipilih di dalam project dan mengurangi data di dalam xml model rambut

8. Menambah texture rambut

Use Case : Menambah texture rambut

Actor : Admin

(25)

rambut yang dapat ditampilkan.

Precondition : admin menekan tombol add pada form texture rambut.

Flow of Events : 1. Aplikasi menampilkan form untuk meng-upload texture rambut.

2. Admin mengisi data texture rambut (URL image

texture(*.jpg)) yang ingin di-upload

3. Admin menekan tombol upload

Postcondition : Aplikasi menambahkan image texture rambut yang di upload ke dalam project dan menambah data ke dalam xml texture

4. Menghapus texture rambut

Use Case : Menghapus texture rambut

Actor : Admin

Description : Use Case ini mendeskripsikan proses penghapusan texture rambut yang dapat ditampilkan.

Precondition : admin menekan tombol delete pada form texture rambut.

Flow of Events : 1. Aplikasi menampilkan kotak merah pada texture rambut yang dipilih admin

2. Admin menekan tombol delete

Postcondition : Aplikasi menghapus image texture rambut yang ada di dalam project dan menghapus data di dalam xml texture sesuai dengan pilihan admin

(26)

Disana dapat terlihat ada beberapa fitur pelengkap dalam menu di aplikasi ini. M emilih model rambut apa yang diinginkan sehingga pengguna aplikasi ini dapat mencoba beberapa model rambut yang tersedia dalam aplikasi ini. Selain itu dapat mengambil gambar pengguna dengan model rambut tersebut jadi pengguna dapat mengabadikan model rambut yang dipilihnya dengan wajah mereka. Kemudian mencetak hasil gambar pengguna yang tadi diambil dari memfoto model rambut dengan wajah mereka serta dapat memfoto juga bagian sisi samping, depan dan belakang.Yang terakhir adalah mengembalikan kebentuk semula pada saat aplikasi ini baru dijalankan.

(27)

3.4.6 Sequence Diagram

3.4.6.1 Memilih Model Rambut

(28)

3.4.6.2Memilih Texture Rambut

(29)

3.4.6.3Mengambil Foto

(30)

3.4.6.4Menghapus Foto

(31)

3.4.6.5Menyimpan Foto

(32)

3.4.6.6Menambah Model Rambut

(33)

3.4.6.7Menghapus Model Rambut

(34)

3.4.6.8Menambah Texture Rambut

(35)

3.4.6.9Menghapus Texture Rambut

Gambar 3.13: Menghapus Texture Rambut 3.4.7 Cara Kerja Augmented Reality

Perancangan aplikasi ini berbasiskan Augmented Reality. Teknologi augmented reality dipilih untuk aplikasi ini karena proses augmented reality mempermudah menghubungkan dunia nyata dengan dunia maya. Cara kerja augmented reality ini sebagai berikut , M engubah tampilan yang dihasilkan webcam menjadi pattern berupa matrix dengan tujuan agar bisa membaca pattern

(36)

M arker. Pattern M arker dapat dikenali karena pada proses pembuatan marker, program marker generator membuat gambar marker menjadi pattern 16 x 16 .

Pada aplikasi ini, terbaca matrix tampilan layar yang dihasilkan webcam dan program mencari pattern yang paling mirip dengan pattern marker, dan akan suatu nilai yang dapat dijadikan sebagai indikator bahwa kamera benar-benar yakin bahwa pattern yang dibaca ialah pattern marker. Indikator ini bernilai antara 0 sampai dengan 1. Setelah nilai indikator di dapat, program melakukan validasi terhadap indikator tersebut, apabila indikator tersebut bernilai diatas 0,6 maka pattern yang terdeteksi tersebut akan dianggap pattern marker. Sudut pendeteksian marker terbatas karena hal ini tergantung kepada hasil perhitungan matrix yang tampil pada layar. Dan pada sudut tertentu, maka perhitungan matrix marker tidak akan terdeteksi dengan baik yang menghasilkan nilai indikator dibawah 0,6.

Ketika pattern marker yang terdeteksi dianggap valid, maka program akan menjalankan proses menampilkan model objek 3 dimensi yang di pilih. M odel objek 3 dimensi ini dapat diberikan texture dengan format data jpg. Lokasi model objek 3 dimensi ini disesuaikan dengan lokasi marker, tetapi lokasi model objek 3 dimensi ini juga dapat ditentukan secara manual agar letak model tersebut lebih tepat. Dalam kasus ini, model 3 dimensi ini adalah model rambut.

Dalam pembuatan aplikasi berbasiskan Augmented Reality yang digunakan untuk simulasi rambut agar bisa terlihat seperti nyata diperlukan library. Library yang digunakan dalam aplikasi ini adalah Papervision3D dan

(37)

libspark. Library ini mempermudah pembuatan dalam pemograman Augmented Reality. Pada library dijalankan diperlukan marker. M arker yang digunakan sebagai penghubung dunia nyata dan maya. Berikut adalah diagram cara kerja augmented reality

(38)

3.4.8 Cara Membuat Marker

M arker dibuat tidak dengan sembarang bentuk untuk menghubungkan dunia nyata dan maya. Pada saat membuat marker yang diperhatikan adalah bentuk gambar marker yang tidak boleh simetris dan juga harus jelas agar komputer dapat mendeteksi marker dengan sangat baik sewaktu membaca marker.

Gambar 3.15 : Gambar Marker

Demikian adalah urutan cara membuat marker untuk gambar yang akan digunakan sebagai marker, bisa menggunakan bermacam-macam draw tools. Contoh : Paint Brush, Photoshop ( Disarankan ), SAI Paint Tool. Print gambar marker, download marker generator.air, install marker generator.air, Jalankan program marker generator. Tampilkan gambar marker yang telah di print di depan webcam sehingga program marker generator dapat mendeteksi model marker, setelah program marker generator melakukan seleksi gambar marker dengan benar, tekan tombol “Save Pattern”. Kemudian pilih nama file pattern yang akan digunakan sebagai marker.

(39)

Setelah berhasil menampilkan marker itu di tampilan maya, selanjutnya adalah mengubah objek tampilan agar berbentuk sesuai objek yang diinginkan.

3.4.9 Perancangan Aplikasi

M enu yang disediakan pada saat user menjalankan aplikasi ini adalah :

a. Hair Simulation

M enu Hair Simulation menampilkan user interface dimana user dapat mencoba berbagai jenis rambut dan warna rambut sesuai dengan

keinginannya. Di halaman ini juga disediakan pilihan jenis model rambut untuk pria maupun wanita. User juga dapat mengambil gambar foto ketika mereka sedang mencoba jenis-jenis rambut yang ada dan juga dapat menyimpan gambar ke flashdisk atau perangkat keras lainnya untuk menyimpan data. Setelah user mencoba berbagai jenis rambut, user dapat menentukan jenis rambut yang diinginkan untuk dipotong oleh penata rambut.

Komponen dalam menu Hair Simulation adalah

- Capture gambar

- Save gambar yg di capture

- Delete gambar

- M emilih jenis kelamin

- M emilih rambut

(40)

- M enyesuaikan besar rambut dengan besar wajah

b. Admin Panel

M enu Admin Panel ini ditujukan agar aplikasi ini lebih user friendly terhadap pemilik aplikasi. M enu ini mempermudah pemilik ( admin ) untuk

menambahkan model rambut dan model texture. Pemilik juga dapat menghapus model rambut dan model texture yang sudah tidak ingin digunakan lagi.

c. Help

M enu Help ini merupakan petunjuk bagi user, supaya user dapat dengan segera menyesuaikan diri memakai aplikasi tersebut.

d. Exit

(41)

3.4.10 Perancangan Tampilan pengguna

Gambar 3.16 : Tampilan Pengguna

Tampilan pengguna yang tepat akan memberikan kolaborasi desain yang baik dan mekanisme output yang memberikan kepuasan, kemampuan, dan keefektifan yang mungkin dari pengguna inginkan. Tampilan

penggun,salah satu yang harus diperhatikan, dan harus dapat memberikan informasi kepada penggunanya

(42)

3.4.11 Rancangan Model 3D

Gambar 3.17 : Model 3D

Pada perancangan model 3D, objek yang dibuat dalam bentuk 3D dan berformatkan .3ds. Namun dalam library papervision3D yang digunakan adalah format .dae sehingga harus diubah dari format .3ds ke bentuk .dae dengan mengeksport. Dalam mengubah format itu

menggunakan satu plugin untuk 3D M ax yakni collada. Collada lebih sering digunakan karena membantu dalam proses menampilkan gambar lebih cepat dan memiliki size kecil sehingga tidak memberatkan suatu aplikasi yang ingin menampilkan objek berbentuk 3D. Setelah itu model rambut dibuat, dengan menggunakan 3D dan texture untuk

mempertegaskan objek 3D tersebut seperti rambut.

Gambar hair model 3D digunakan sebagai prototype di aplikasi ini. Bentuk 3D model ini merupakan suatu Representasi proyek ini dari dunia nyata kebentuk maya. M enambahkan texture dalam bentuk 3D ini

Gambar

Gambar 3.1 Hasil Kuisioner Nomor 1 dalam Bentuk Diagram Pie
Tabel 3.3 Hasil Kuisioner Nomor 3
Gambar 3.3 Hasil Kuisioner Nomor 3 dalam Bentuk Diagram Pie
Gambar 3. 4 Hasil Kuisioner Nomor 4 dalam Bentuk Diagram Pie
+7

Referensi

Dokumen terkait

42 Pedagang kembali semula jangan ditata seperti yang sudah - sudah di pasar lain, contoh - contoh sudah ada yang penataan pada bubrah tidak jualan karena sepi akhirnya

Implementasi : sistem informasi yang perlu dikembangkan adalah: Sistem Informasi Asuransi Kesehatan Pasien-Perusahaan Asuransi (SIAK-P-PA), Sistem Informasi Asuransi

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kontribusi Pasar Sukomoro terhadap pembangunan ekonomi daerah di Kabupaten Nganjuk ditunjukkan dari perannya dalam

Pengaruh Konsentrasi Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Selai Lembaran Nanas, Skripsi S-1, Fakultas Teknologi Pertanian

3 UNTUK TRANSAKSI PELANGGAN DI AUSTARALIA DAN SELANDIA BARU, KETENTUAN DALAM PERNYATAAN GARANSI INI, KECUALI SEJAUH YANG DIIZINKAN OLEH HUKUM, TIDAK MENGECUALIKAN, MEMBATASI,

Dari hasil identifikasi tersebut didiskusikan (dalam kelompok lesson study) tentang pe- milihan materi pembelajaran, pemilihan me- tode dan media yang sesuai dengan karak-